Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Desain atau rancangan seorang arsitek haruslah dapat memenuhi syarat-syarat agar dapat
dihuni dan dinikmati oleh manusia atau pengguna, maka dari itu dalam perancangan suatu
bangunan atau gedung janganlah hanya memperhatikan sisi keindahann atau
eststikanya,tetapi juga diperhatikan struktur dan utilitasnya.
Dizaman modern ini perkembangan teknologi yang begitu maju serta pertumbuhan
penduduk yang semakin pesat, pembangunan gedung tingkat tinggi makin banyak. Hal ini
menyebabkan keterbatasan lahan walaupun semakin banyak kebutuhan ruang.
Ketika merancang suatu gedung bertingkat kita juga harus memikirkan suatu masalah
yaitu masalah transportasi, khususnya sistem transportasi manusia di dalam gedung.
Sarana transportasi di dalam gedung dibutuhkan untuk mempermudah sirkulasi manusia
sebagai konsumen atau pemakai. Jika tidak ada transportasi dalam gedung bertingkat, maka
akan mempersulit hubungan antara lantai.
Yang termasuk dalam transportasi dalam gedung antara lain,lift/elevator, escalator, convoyer
dan tangga.
Elevator merupakan sebuah alat transportasi yang digunakan untuk memindahkan barang
atau manusia secara vertikal dari lantai atas ke lantai bawah atau sebaliknya.
Kota Kupang sebagai ibukota propinsi yang sedang berkembang tidak terlepas dari
pembangunan gedung bertingkat.
BAB II
TINJAUAN TEORI

Alat transportasi dalam bangunan merupakan alat yang menunjang atau memberi fasilitas
sirkulasi dalam bangunan gedung bertingkat, serta merupakan sarana prasarana yang
memperlancar pergerakan manusia di dalamnya. Salah satu masalah yang menjadi pemikiran
pada perencanaan bangunan bertingkat banyak adalah masalah transportasi, baik yang
bersifat manual (tangga) maupun yang bersifat mekanis (elevator, ekalator, travelator,dll).

Sistem transportasi pada bangunan, terdiri atas :


o Lift/Elevator
o Escalator
o Travelator, moving walkway,
o Tangga dll.
2.1 LIFT/ELEVATOR

Adalah sebuah alat transportasi yang digunakan untuk memindahkan barang atau
manusia secara vertikal dari lantai atas ke lantai bawah atau sebaliknya.

2.1.1 JENIS LIFT :


o Lift Penumpang ( Passenger Elevator)
o Lift Barang (Freight elevator)
o Lift Pelayan (Dumb Waiter, lift barang berukuran kecil).

2.1.2 PERTIMBANGAN UNTUK KEAMANAN DAN KENYAMAN DALAM


PENGGUNAAN LIFT :
o Waktu tunggu yang singkat pada setiap lantai
o Waktu perjalanan yang singkat pada setiap lantai
o Pergerakan lift harus cepat dan tidak kasar
o Instruksi yang cukup (pintu buka/tutup, telecom, dll)
o Estetis dan menyenangkan
o Peralatan keamanan (CCTV, No. Telp darurat, dll)

2.1.3 VARIASI KECEPATAN LIFT

2.1.4 STANDAR ELEVATOR


2.1.4.1 STANDAR KEBUTUHAN ELEVATOR
Penentuan jumlah car (lift) untuk memastikan bahwa kapasitas transportasi dan waktu
tunggu terjaga masih dalam service level yang dipersyaratkan pada saat jam sibuk dimana
terjadi konsentrasi penumpang pada jam-jam sibuk.

Berikut guide line untuk penentuan jumlah elevator :


3. KAPASITAS ELEVATOR (LIFT)
– Daya muat atau kapasitas , tergantung pabrikan.
– Lazimnya : 5 s.d 20 orang
– Untuk kebutuhan khusus : 50 orang (double deck)
Penentuan kapasitas Lift harus direncanakan dengan mempertimbangkan kondisi waktu
puncak dimana terjadi konsentrasi penumpang tertinggi.
Disarankan,
a. Untuk gedung kecil ~ menengah, kapasitas passanger ≥ 15 penumpang load kapacity of
1000 kg)
b. Untuk gedung tinggi/hotel, kapasitas passanger passanger ≥ 24 penumpang (load kapacity
of 1600 kg)
c. Pintu lift sebaiknya didesain terbuka dari tengah dan ukuran lebar ruang masuk disarankan
selebar mungkin dengan tetap mempertimbangkan ukuran dimensi kedalaman ruang elevator.

4. KECEPATAN ELEVATOR (LIFT)


Waktu yang dibutuhkan untuk bergerak dari lantai paling atas ke lantai paling bawah
tidak lebih dari 30 detik.
– kecepatan dipilih tergantung tinggi gedung
– makin tinggi gedung, makin cepat lift
– kecepatan mempengaruhi :
– waktu bolak-balik lift
– waktu menunggu lift
– sebagai batas kecepatan diambil gerak jatuh bebas oleh gaya tarik bumi ( 10 mtr/dt)
– kecepatan rendah lift = 1 mt /detik
– kecepatan tinggi lift = mendekati 10 mtr/detik
Hubungan antara kecepatan elevator dan jumlah lantai adalah sebagai berikut :
2.1.4.2 STANDAR-STANDAR ELEVATOR KALAU TERJADI MACET
A. Jika lift berhenti karena listrik mati. .

1. Jika listrik tiba-tiba mati, lampu darurat didalam kereta (car) secara otomatis akan
segera menyala. Lampu darurat ini merupakan perlengkapan standard dari sebuah lift
yang ditenagai oleh batere NI-Cad .
2. Segera cari tombol interphone, atau dengan simbol . Mintalah pertolongan pada
teknisi gedung untuk mengeluarkan anda dan tunggu sampai bantuan datang.
3. Selama menunggu, jangan mencoba membuka pintu dan mencari jalan keluar
sendiri, karena lingkungan sekitar ruang luncur lift berbahaya.
4. Jika lift berada di pertengahan antara 2 lantai, lift akan di jalankan secara manual
dengan tangan. Tunggu sampai berhenti dan di bukakan pintu oleh . teknisi.
5. Setelah pintu terbuka keluarlah dari kereta dan melangkah hati-hati. (Pintu akan
ditutup kembali oleh teknisi setelah semua penumpang keluar.)

SPESIFIKASI ELEVATOR :
o Kecepatan
o Perlambatan
o Kecepatan kotak lift / motor
o Kecepatan buka/tutup pintu Lift
o Stabilitas kecepatan dan dayaguna terhadap variasi pengangkutan
o Penilaian terhadap jumlah populasi/pengguna dapat ditentukan dengan membuat
perbandingan untuk 1 orang mewakili 9,5 m² – 11,25 m² luas lantai
o Untuk menentukan waktu perjalanan lift (starting-finishing) dapat digunakan standar 17
% jumlah populasi per 5 menit untuk “unified lift” dan 12 % untuk “staggered lift“
o Jumlah lift akan memberikan pengaruh pada kualitas pelayanan lift
o Kualitas layanan dapat ditentukan dari interval grup, yaitu:

o Metode untuk memperkirakan efisiensi dan efektitivitas pada pemasangan Lift dengan
menghitung waktu perjalanan lift (Round Trip Time), disingkat dengan “ RTT ”.
Diperlukan,
Rata-rata periode waktu pergerakan sebuah kotak/motor lift, termasuk data statistik
untuk waktu hilang pada pemberhentian lift disetiap lantai
o Pengukuran waktu operasi pintu lift (buka-tutup) yang dimulai pada lantai pertama naik
ke atas dan kembali lagi ke lantai bawah.

ELECTRIC / TALI LIFT


Pada elevator ini motor lift digerakkan untuk naik dan turun oleh tenaga tarik listrik “
Traction Steel

MOTOR LIFT PADA RUANG MESIN LIFT (TRACTION STEEL)


LIFT/ROPING
o Sistem penarikan kotak lift dengan menggunakan pemberat (Counterweight) yang
dihubungkan dengan kabel baja melalui katrol.
o Beberapa variasi sistem penarikan yang umumnya digunakan, yaitu:
- Single wrap 1 : 1
Sistem sederhana, tidak cocok untuk pembebanan berat (mudah tergelincir)

- Single wrap 2 : 1
Pengembangan dari sistem single wrap 1 : 1
Jumlah katrol bertambah untuk melawan selipan/gelincir
- Single wrap 3 : 1
Penggunaan banyak katrol

o Jumlah lilitan dan katrol memberikan pengaruh terhadap kecepatan lift.


o Semakin besar ratio, semakin lambat kecepatan, seperti di bawah ini

o Alternatif lainnya untuk mengatur kecepatan tinggi dan cukup tarikan, yaitu double
wrap dan underslung
PINTU LIFT

o Pintu lift harus tahan api, terbuat dari baja dengan


o ketebalan sekitar 30 mm
Tipe bukaan horizontal dan vertikal; kiri-kanan dan atas-bawah (tergantung kebutuhan
dan spesifikasi dari pabrik)

DIMENSI KONSTRUKSI LIFT

Denah dan Potongan tipikal bangunan


pada shaft lift
RUANG MESIN LIFT
Suara mesin lift menimbulkan kebisingan, oleh karena itu diperlukan insulasi dan
penyerapan yang baik pada ruang mesin lift. Untuk kebutuhan perawatan dan inspeksi,
diperlukan pencahayaan yang cukup dalam ruang mesin lift. Kipas angin digunakan untuk
membuang suhu panas sebagai akibat proses mekanikal dan elektrikal dalam ruang mesin lift.

LIFT (PIT)

o Terletak pada bagian paling bawah dari lift


dengan disokong oleh penyangga (buffers).
o Untuk lift dengan kecepatan lambat
menggunakan penyangga kering
o Untuk lift dengan kecepatan tinggi diperlukan
penyangga yang dilapisi dengan minyak
(oil loaded buffers).
o Kedalaman lubang (pit) Lift bervariasi, yaitu
1,4 m – 2,8 m tergantung spesifikasi lift.
2.1.5 SPESIFIKASI ELEVATOR PENUMPANG
BAB III
TINJAUAN STUDI KASUS
3.1 LOKASI PENGAMBILAN DATA/SURVEI
Tempat pengambilan data/survei berlokasi pada Gedung Graha Pena Timor
Express,Liliba-Kupang. Bangunan ini memiliki 6 lantai,sistem transportasi yang terdapat
pada bangunan tersebut yaitu tangga dan lift.

o Lokasi gedung Graha Pena Timor Express

Tampak Depan Gedung Graha Pena Timor Express, Liliba-Kupang


3.2 PERLETAKAN LIFT DAN TANGGA
Pada gambar di bawah tersebut adalah denah lantai 1 gedung tersebut yang menunjukan
posisi dan letak lift, tangga depan pada entrance, tangga utama pengghubung antar
lantai,tangga darurat dan tangga maintenance

3.3 LIFT

Tampak Depan Lift beserta ukurannya


pada bangunan tersebut hanya terdapat satu jenis lift yaitu lift penumpang, lift tersebut
adalah salah satu alat transportasi yang digunakan selain tangga penghubung antar
lantai,karna mengingat bangunan tersebut bertingkat banyak. Lift tersebut dapat mengangkut
penumpang dari lantai 1 sampai lantai 5.
Spesifikasi Lift
Merek lift tersebut adalah Sigma
Elevator.Co,Ltd, dengan kapasitas penumpang
berjumlah 6 orang, berat maksimal adalah 600
kg, jenisnya adalah lift penumpang, kecepatan
lift adalah m/min.

Ukuran Rumah Lift

ukuran ruang penumpang: 245x226

Type Bukaan Pintu

Pintu lift terbuka secara horizontal, pintu bagian kiri terbuka kearah yang berlawanan.
Komponen-Komponen Pada Lift

komponen lift adalah alat-alat untuk menunjang proses pengoprasian lift, berikut adalah
macam-macam komponen.

o Governor
adalah alat pengaman,
jika kecepatan lift
melebihi batas kecepatan
lift

o Motor penarik
Motor penarik tersebut
berfungsi sebagai Penarik
lift
o Sistem kontrol
Sistem kontrol digunakan
sebagai alat pengontrol
lift

o counter weight
counter weight lift berupa
batangan
besi yang jumlahnya 21
batang
denganbobot tiap batang 38
kg.

o Guide Rail
Guide rail ini terpasang
tegak lurus dari dasar pit
sampai di bawah slap ruang
mesin.
o Ruang luncur lift
Ruangan tersebut berfungsi
sebagai ruang naik turunnya
kereta lift, ukuran ruang
luncur tersebut adalah
330x240.

o panel listrik induk PLN


digunakan sebagai alat untuk
mendistribusi energi listrik dari
PLN

Aternatif Listrik

Karna lift menggunakan energi listrik maka generator listrik tersebut digunaka sebagai
alternatif, jika terjadi pemadaman lampu/mati listrik.

Generator Listri
Perawatan Lift
Mengganti oli mesin secara teratur dan selalu mengecek komponen lift serta kebersihanya

Masalah Lift
Masalah yang sering terjadi pada lif Switch yang sering bermasalah, dan sensor pada pintu
lift yang sering rusak, dan cara mengatasinya yaitu dengan menganti dengan yang baru.

Sensor pada pintu


lift
DAFTAR PUSTAKA

http://engineeringbuilding.blogspot.co.id/2011/03/elevator-dan-escalator-dalam.html

http://kinays-aratuza.blogspot.co.id/2014/11/lift-elevator.html

https://liftbarangberkualitas.wordpress.com/our-product/passenger-elevator/spesifikasi/

Greeno, r.(1997). Building Services, Technology and Design. Essex: Longman.

Hall, F. & Greeno, R. (2005) Building Services Handbook. Oxford: Elsevier.

http://science.howstuffworks.com

http://en.wikipedia.org

http://www.mitsubishielevator.com/products/elevators/gpm iii/index.html

http://www.imem.com/en/s2/2a3.htm

https://q1en.wordpress.com/2008/10/31/metode-penentuan-kebutuhan-lift/

http://engineeringbuilding.blogspot.co.id/2011/06/terjebak-di-lift-berikut-ini-adalah.html

Anda mungkin juga menyukai