Anda di halaman 1dari 27

ESCALATOR & ELEVATOR

PELATIHAN PELAKSANAAN LAPANGAN


PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
PENGERTIAN

Sistem transportasi vertikal didalam bangunan gedung adalah


suatu sistem peralatan yang digunakan untuk memindahkan
orang / barang dari lantai bawah ke atas atau sebaliknya.
Jenis elevator dibedakan berdasarkan pemakaiannya, yaitu :
1.      Lift penumpang
2.      Lift service/barang
3.      Dump waiter
Pada prinsipnya ke-3 jenis lift tersebut adalah sama, hal yang
membedakan adalah cara penggunaanya. Untuk lift service /
barang selain dengan penggerak motor  listrik ada juga yang
digerakan dengan sistem hidrolik.
lanjutan

Pada sistem lift yang perlu diperhatikan antara lain


sebagai berikut :

- Kapasitas angkut, dinyatakan dalam kg atau total


jumlah orang.
- Kecepatan gerak, dinyatakan dalam meter/menit.
- Jumlah lantai yang dilayani, mencakup jumlah
stop/opening dari pintu lift
- Jarak gerak, car lift pada posisi terendah s/d
teratas dinyatakan dalam meter.
- Over head, jarak aman yang ditentukan dari lantai
teratas s/d lantai ruang mesin.
- Kedalaman pit, sangat ditentukan berdasarkan
kecepatan lift.
- Ukuran bersih shaft.
- Jenis pintu (center opening atau side opening)
- Sistem kerja.
Komponen Lift dalam hoistway:

1. Control System

2. Geared Machine

3. Primary Velocity Tranducer

4. Governor

5. Hoisting Ropes

6. Roller Guide/ Guide Shoe

7. Secondary Possition Tranducer

8. Door Operator

9. Entrance Protection System

10. Load Weighing Tranducers

11. Car Safety Device

12. Traveling Cable

13. Elevator Rail

14. Counterweight

15. Compesation Ropes

16. Governor Tension Sheave

17. Counterweight Buffer


ESCALATOR

• Escalator atau disebut tangga berjalan


(moving stair) adalah alat angkut
transportasi umum, biasanya digunakan
untuk melengkapi fasilitas bangunan tinggi
seperti shopping centre, kampus,
apartemen, hotel, dll
ESCALATOR
lanjutan

  Kriteria dalam pemilihan lift.


-         


5 mnt handling capacity = minimal 11 % atau lebih

Average interval = maksimal 40 sec atau dibawahnya.
Kriteria tersebut sangat mempengaruhi dalam penetapan
kapasitas, kecepatan dan jumlah lift yang akan dipakai dalam
suatu gedung.
Jenis-jenis Lift
1. Lift Penumpang
Berfungsi untuk mengangkut penumpang dan mempunyai bukaan pintu
center opening (co).
2. Lift Observation
Adalah sama dengan lift penumpang namun pada sisi belakangnya
terbuat dari kaca dan ruang luncurnya juga di design dari kaca yang
berfungsi untuk menampilkan keindahan design arsitektur dan
memberikan kenyamanan penumpang kereta karena dapat melihat tata
letak ruang dalam bangunan.
3. Lift Barang atau biasa disebut Lift Service
Berfungsi untuk mengangkut barang dalam jumlah dan berat yang
tertentu dan mempunyai bukaan pintu side opening (so), dalam keadaan
darurat atau kebakaran, lift barang harus dapat difungsikan sebagai lift
kebakaran.
lanjutan
4. Lift pasien biasa disebut Lift Bed
Mempunyai bukaan pintu side opening (so) pada 2 (dua) sisi yaitu
muka dan belakang (through door) berfungsi untuk mengangkut
patient stretcher (brandkar) sehingga diperlukan ukuran ruang kereta
sebesar l =1.500 mm d = 2.300 mm.
5. Lift Automobile
Berfungsi untuk mengangkut kendaraan (mobil) sehingga
memerlukan ukuran ruang kereta sampai l =2.750 mm d =6.300 mm
tergantung peruntukan jenis mobil yang akan diangkut. Lift ini
berkecepatan rendah yaitu 20, 30, 45 mpm dan mempunyai sistem
bukaan pintu atas – bawah dengan 2 (dua) atau 3 (tiga) panel pintu.
Penggunaan
Penggunaan lift pada bangunan bertingkat dibagi
menjadi :
- Bangunan rendah sampai 6 lantai, menggunakan kereta
kapasitas 300 kg ~ 1.000 kg dengan kecepatan 60 mpm
atau 75 mpm.
•Bangunan menengah rendah 6 ~ 20 lantai, menggunakan
kereta kapasitas 1.000 kg ~ 1.150 kg dengan kecepatan 90
mpm atau 105 mpm.
•Bangunan menengah tinggi 20 ~ 30 lantai, menggunakan
kereta kapasitas 1.150 kg ~ 1.350 kg dengan kecepatan 120
mpm atau 150 mpm.
DASAR PEMILIHAN
Dasar pemilihan passenger elevator meliputi :
1. Penentuan jumlah populasi orang dalam gedung berdasar pada
peruntukan gedung yang bersangkutan yaitu
No. Jenis gedung Per luas bersih
(nett area)
1. Perkantoran 10 m²/orang, untuk lt. 1 ~ 20
12 m²/orang, untuk lt. 21 ~ 30
2. Hotel
unit kamar @ 2 orang
function rooms 10 m²/orang
14 m²/orang, untuk lt. 31 ~ 40
DASAR PEMILIHAN
3. Rumah Sakit
* kamar pasien 3 ~ 4 bed / kamar
* ruang praktek 3 orang / ruang
* ruang tunggu 10 m²/orang
4. Apartment
* 1 bed room (1 br) @ 2 orang
* 2 bed room (2 br) @ 3 orang
* 3 bed room (3 br) @ 4 orang
* penthouse (ph) @ 6 orang
Average Arrival Interval (AAI dalam detik)
Waktu tunggu rata – rata yang diperlukan dalam satuan detik.
Standard AAI yang berlaku umum,
* gedung kantor mewah 25 ~ 35 detik
* gedung kantor komersial 25 ~ 35 detik
* gedung kantor instansi 30 ~ 40 detik
* hotel berbintang 40 ~ 60 detik
* hotel resort 60 ~ 90 detik
* rumah sakit 40 ~ 60 detik
* apartement kelas mewah 50 ~ 70 detik
* apartment kelas menengah 60 ~ 80 detik
* apartment kelas biasa 80 ~ 120 detik
* gedung sekolah / kuliah 40 ~ 90 detik
PERALATAN UTAMA & FUNGSI

1.      Mesin pengangkat (hoisting machines)


-    Berupa motor listrik dengan transmisi menggunakan gear atau
gearless.
2.     Rem
-    Rem menggunakan sistem arus listrik.
-    Sistim kontrol rem saling mengunci (interlock) secara elektris
dengan sirkuit kontrol motor listrik, direncanakan dan diatur rem
hanya bekerja untuk memegang kabin lift pada saat lift sudah
berhenti dan rem tidak digunakan untuk memberhentikan lift
-    Kereta lift berhenti darurat, untuk melepas rem dilakukan secara
manual
3.      Katrol (sheaves)
-    Terbuat dari cor.
PERALATAN UTAMA & FUNGSI

4.      Kawat penggantung (ropes)


-    Ropes untuk kabin lift & counter weight terbuat dari baja berpilin
5.     Rel penuntun (guide rails).
-    Untuk kabin lift & counter weight dipasang menggunakan bracket
dan terikat kuat pada struktur bangunan.
6.      Counter weight
-    Terbuat dari balok besi tuang yang dipasang tersusun pada rangka
baja.
-    Mampu memberi keseimbangan sebesar berat kabin lift kosong
ditambah 40% – 45% berat beban maksimum
7.      Sepatu penuntun
-    Terpasang kuat pada bagian atas & bawah kabin lift &
counterweight.
8.      Buffer
-    Terpasang dibawah kabin lift & counter weight.
PERALATAN UTAMA & FUNGSI

9.      Kereta lift penumpang.


a.       Rangka kereta elevator
-    Dibuat dari profil baja yang dicat anti karat
-    Pada rangka ini terdapat paling sedikit empat buah sliding type guide
shoes, dimana dua buah terletak pada bagian atas kereta dan yang lain
pada bagian bawah kereta tepat guide rail.
b.      Lantai kereta
-    Terbuat dari plat baja yang dicat anti karat.
-    Bagian bawah dilapisi peredam suara.
-    Ukuran dan kekuatan sesuai kapasitas angkut.
c.       Dinding kereta
-    Terbuat dari plat baja dicat, stainless Steel Hairline Finish atau bahan
lain yang dipakai & dibuat sesuai disain Arsitektur.
-    Bagian luar dilapisi peredam suara.
  
PERALATAN UTAMA & FUNGSI

d.      Langit-langit kereta


-    Terbuat dari plat baja yang dicat anti karat.
-    Ketinggian tidak kurang dari 2300 mm dimana terdapat pintu darurat
yang hanya bisa dibuka dari atas kereta dan dilengkapi safety switch
sehingga lift tidak beroperasi selama pintu tersebut dibuka.
-    Terdapat penerangan normal & darurat dengan sumber daya dari
batere yang akan menyala pada saat listrik utama padam.
-    Terdapat exhaust grille dengan exhaust fan untuk ventilasi.
-    Bagian atas dilapisi peredam suara.
e.       Pintu kereta
-    Terbuat dari plat baja dicat, stainless steel hairline finish atau bahan
lain yang dipakai & dibuat sesuai disain arsitektur.
-    Terdiri atas dua panel side opening.
-    Penggerak pintu kereta adalah motor listrik yang dilengkapi dengan
alat pengatur kecepatan.
 
PERALATAN UTAMA & FUNGSI

f.       Indikator kereta


-    Integrated dengan car operating panel dilengkapi dengan penunjuk
arah pergerakan kereta.
-    Indikator posisi kereta dan bel.
g.      Car operating panel
-    Terbuat dari SS plate dengan hairline finish atau sesuai pesanan.
-    Terdiri atas peralatan sebagai berikut :
Push button untuk setiap lantai
Push button untuk membuka pintu
Push button untuk emergency stop
On-Off switch untuk lampu penerangan
On-Off switch untuk exhaust fan
Key-switch untuk indipendent operation
Lampu dan atau buzzer tanda kelebihan penumpang
Pushbutton untuk intercom
Plat nama pabrik pembuat
PERALATAN UTAMA & FUNGSI

10. Magnetic landing device


-    Untuk memberhentikan kereta lift pada setiaplantai yang dituju
dengan toleransi +/- 5 mm dari lantai yang bersangkutan.
11.  Landing door
-    Mempunyai type dan dimensi yang sama dengan pintu keretanya.
-    Dilengkapi dengan wide jamb atau narrow jamb.
-    Terbuat dari plat baja dicat, stainless Steel Hairline Finish atau bahan
lain yang dipakai & dibuat sesuai disain Arsitektur.
-    Dilengkapi dengan kunci pembuka secara manual dan interlock secara
elektris dan mekanis dan dilengkapi dengan alat penutup otomatis
dengan weight closer.
12. Door sills dan toe guards
-    Terletak dibawah pintu, terbuat dari extruded alumunium yang
didudukkan pada beton yang telah disediakan.
Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan Elevator (Lift)

a. Pekerjaan pemasangan steger bambu (perancah) didalam pit


Lift/ Elevator.
b. Pekerjaan plumb (pengukur garis tegak lurus arah vertikar
didararr hoistway
untuk menentukan posisi braket rel dan sambungan batang rel).
c. Pekerjaan silljamb ditiap lantai.
d Pekerjaan pemasangan braket rel.
e. Pekerjaan pemasangan rel.
f. Pekerjaan pemeriksaan rel.
g. Pekerjaan konstruksi sangkar lift.
h. Pekerjaan menyetelan (setting) peralatan Traction Machine
Elevator cliruang
mesin
i. Pekerjaan pemasangan tali sling utama dan tali sling garvenor
j. Pekerjaan pemasangan pintu luar dan Sill Jamb
k. Pekerjaan test
Pekerjaan Escalator (Moving Stair)

a. Perakitan frame
b. Erection unit escalator
c. Plumb (pengukuran garis tegak lurus dengan alat lot dari lantai
atas ke Iantai paling bawah untuk posisi masing-masing unit

d. Pemasangan:
I ) Pole
2) Rel
3) Out side deck
4) Step chain
5) Kaca
6) Cladding
e. Instalasi kabel kontrol (wiring control cable)
f. Test running (test jalan normal)
Kapasitas dan luas lantai

a. Kapasitas angkut yang direncanakan dalam rekayasa


pesawat lift harus menjadi kapasitas angkut yang
dinyatakan dan tertera dengan jelas dalam kereta.
b. Kapasitas angkut lif yang diijinkan harus tertulis
dalam kereta dan dinyatakan dalam kg dan jumlah
orang yang dapat diangkut.
d. Cara menentukan jumlah maksimal orang yang dapat
diangkut adalah kapasitas angkut dalam kilogram (kg)
dibagi 68, kecuali lift kapasitas dibawah 600 kg dibagi 70
(lihat daftar).
lanjutan

e.      Contoh :
Muatan orang yang diijinkan = 750 kg/68 = 11 orang
Muatan yang diijinkan           = 300 kg/70 = 4 orang
f.      Kapasitas angkut yang ditetapkan dan diijnkan tidak
boleh dilampaui ataupun dirubah, termasuk penambahan
dekorasi dinding, lantai dan langit-langit kereta.
g.     Kapasitas angkut tersebut harus dinyatakan secara
tertulis dipasang didalam kereta pada tempat yang mudah
dilihat dan dibaca.
h.     Luas rantai kereta harus dibatasi untuk mencegah
agar jumlah penumpang tidak melibihi kapasitas angkut
yang diijinkan. Lihat daftar kapasitas lif yang umum
dipakai (kg) dan luas kereta.
Kapasitas angkut Maksimum jumlah muatan Maksimum luas bersih lantai
(kg) (orang) kereta (m²)
300 4 0,90

375 5 1,10

450 6 1,30

525 7 1,45

600 9 1,60

680 10 1,75

750 11 1,90

900 13 2,20

1000 15 2,50

1100 16 2,65

1250 18 2,95

1350 20 3,10

1425 21 3,25

1500 22 3,40
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai