Anda di halaman 1dari 14

BUKU PEDOMAN DASAR

PENGOPERASIAN DAN CARA


PENYELAMATAN PENUMPANG
ELEVATOR / LIFT

GEDUNG :
RSU JABAL RAHMA MEDIKA

Kontraktor Lift :
PT. FUJITA NAYOTTAMA
JL. RAYA HARAPAN INDAH TANAFIT, KOMPLEK RUKO HARAPAN INDAH
BLOK AA NO. 5 KOTA HARAPAN INDAH, BEKASI 17131
PHONE : 021-8897.1992, 8957.2232, 8545.1984 Fax : 021-8897.1993

1
KATA PENGANTAR

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pengadaan, pemasangan dan


modernisasi Elevator, Dumbwaiter, Hoist Lift, Escalator dan Gondola, PT. FUJITA NAYOTTAMA
telah banyak memasang dan mengoperasikan berbagai merk lift di berbagai gedung di Jakarta
khususnya dan kota lain di Indonesia pada umumnya.
Dengan didukung oleh tenaga ahli yang berpengalaman dalam bidangnya PT. FUJITA
NAYOTTAMA menyediakan jasa pengadaan, pemasangan sampai dengan layanan purna jual
untuk segala merk lift.
PT. FUJITA NAYOTTAMA dalam memproduksi, memasang dan memelihara / merawat
Lift, Escalator, Dumbwaiter dan Gondola didukung oleh teknisi – teknisi yang berpengalaman
dibidangnya selama lebih dari 10 (sepuluh) tahun.
Demi kepuasan pelanggan yang telah memberikan kepercayaan kepada kami, kami
selalu berusaha untuk meningkatkan mutu serta pelayanan terutama di bidang pemeliharaan
selama masa pemakaian.
Akhirnya kami berharap adanya kerja sama yang baik dalam perencanaan, pemasangan
dan pemeliharaan atas produk PT. FUJITA NAYOTTAM A yang telah dipercaya sebagai alat
tranportasi vertical pada gedung RSU Jabal Rahma Medika - Jambi.

Bekasi, 19 Mei 2022

PT. FUJITA NAYOTTAMA

2
DAFTAR ISI

A. KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2


B. DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3
C. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
1. PENGERTIAN UMUM ...........................................................................................4
2. JENIS ELEVATOR ............................................................................................... 4
3. STANDAR KESELAMATAN LIFT .................................................................................. 5
D. OPERATION MANUAL .............................................................................................. 7
1. CARA PEMAKAIAN LIFT ..................................................................................... 7
2. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN .................................................................... 9
E. MAINTENANCE MANUAL........................................................................................11
1. MAINTENANCE MANUAL.................................................................................. 11
2. TROUBLE SHOOTING....................................................................................... 12
3. CARA PENYELEMATAN PENUMPANG ............................................................................. 13

3
PENDAHULUAN

1. Pengertian Umum
Elevator (lift) adalah alat transfortasi vertical untuk mengangkut orang atau barang dari
satu lantai ke lantai lainnya dalam suatu gedung bertingkat. Alat tranportasi ini
menggunakan tenaga listrik yang dirubah oleh dynamo motor yang disesuaikan dengan
kapasitas atau daya angkut dari sangkar lift tersebut.

2. Jenis Elevator (Lift)


a. Lift Mesin Traksi (TRACTION MACHINE)
Yaitu lift yang menggunakan motor traksi biasanya digunakan pada gedung yang
lebih dari 5 lantai dan dewasa ini mesin traksi lebih efisien kegunaannya karena
menggunakan system VVVF yang memungkinkan penggunaan daya listrik lebih sedikit
dibandingkan type dulu yang mengunakan Contactor dan Relay.
Lift Traksi terdiri dari alat-alat mekanikal dan electrical yang bisa kita lihat pada
(gambar 1). Dengan cara kerja sebagai berikut :
1) Motor penggerak berfungsi untuk menggerakan Pulley yang gunanya untuk
menggerakan lift naik atau turun.
2) Panel Control Lift berfungsi sebagai pengelola data yang masuk baik dari dalam
sangkar (Car Operation Panel / COP) atau dari luar (Hall Push Bottom).
3) Counter weigh berfungsi sebagai bobot imbang kereta sehingga beban dari motor
tidak terlalu berat.
b. Lift Hydroulic
Biasanya digunakan pada gedung bertingkat rendah, 2 – 3 lantai. Cara kerja dari
peralatan ini sama dengan pompa. Oil dipompa masuk atau dikeluarkan dari sebuah
silinder (plunjer). Torak pada plunjer bergerak turun atau naik sesuai jumlah oil yang
dipompa atau dikeluarkan melalui silinder (Gambar 2).
c. Dumb Waiter
Adalah suatu alat tranportasi angkutan Vertikal dengan kapasitas angkut yang kecil
dan cara beroperasinya sama dengan lift sebagaimana umumnya.
Dumb Waiter dikhususkan untuk angkutan barang, karena ukurannya yang kecil
maka sangat tidak memungkinkan untuk angkut penumpang dan safety yang tersedia
didalamnya terbatas sehingga sangat berbahaya apabila dipakai untuk angkutan
manusia.

4
d. Hoist Lift
Lift jenis ini terbagi dalam dua jenis yang masing – masing berbeda kegunaannya,
dan biasanya digunakan untuk mengangkut barang walaupun ukuran sangkar bisa
menyerupai lift penumpang,
Jenis Hoist lift antara lain adalah :
1) Hoist Rope
Penggerak utama jenis lift ini adalah motor penggerak yang dihubungkan dengan
drum penggulung rope yang ujungnya sendiri dikaitkan pada ujung sangkar
sehingga bisa menarik sangkar tersebut naik turun.
2) Chain Hoist
Penggerak utamanya adalah rantai yang dihubungkan dengan motor, bentuk fisik
dari motor penggeraknya hampir sama dengan chain block yang biasa digunakan
untuk mengangkat barang.

3. Standart Keselamatan Lift


Pada umumnya lift mempunyai alat-alat keselamatan yang memungkinkan pengguna
terlindung dari kecelakaan saat terjadi jatuhnya lift dari lantai atas kebawah atau saat masuk
dan keluar sangkar lift antara lain :
a. Speed Governor
Terdiri dari 2 (dua) alat safety yaitu governor Switch gunanya untuk memutuskan
arus yang masuk pada motor apabila ada kejadian over speed yang melebihi dari
kapasitas putar motor dan Mekanik Brake yang berfungsi untuk menjepit rope governor
yang dihubungkan ke mekanik pengereman disangkar yang disebut safety blok yang
bisa menjepit pada rel apabila safety pertama (Governor Switch) masih belum bisa
menghentikan lift tersebut jatuh bebas.
b. Limit Switch
Berfungsi untuk menjaga lift supaya tidak menabrak keatas (tidak melewati top
rel) dan ke bawah menyentuh Buffer pada saat kondisi Over Shoot.
c. Door Switch
Adalah suatu alat pemutus tegangan listrik yang dihubungkan dengan system
yang tersedia pada panel control lift sehingga bila ada salah satu pintu dibuka maka lift
secara otomatis berhenti, hal ini di maksudkan untuk melindungi pengguna ataupun
teknisi lift yang bekerja pada saat lift tersebut diperbaiki (Service).

5
d. Car Buffer
Berfungsi sebagai penahan akhir apabila terjadi lift jatuh bebas.

Peralatan safety ini adalah standart dan semua lift harus dilengkapi alat-alat seperti
tersebut diatas hal ini sesuai dengan ketentuan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah yang
terutama pada :
1. SNI
a. SNI 05-2189-1999
b. SNI 03-6248-2000
c. SNI 03-2190.1999

2. Peraturan Pengoperasian
1. No. 1 Tahun 1970. Tentang Keselamatan Kerja
2. No. Per-04/Men/1988. Tentang berlakunya SNI
3. No. Per-03/Men/1999
4. No. Kep 407/BW/1999. Depnaker
5. Acuan Reksa Uji Depnaker 1991/ 1992

6
OPERATION MANUAL

1. Cara Pemakaian Lift/ Elevator


a. Sakelar pengoperasian pada kontrol panel, COP, Parking Switch dan Junction Box
diatas kereta harus selalu pada posisi normal.
b. Pastikan pintu tetutup rapat dan relay penunjuk pintu bekerja, bila salah satu pintu tidak
tertutup rapat dan sempurna, maka kereta (car) tidak dapat bergerak naik / turun.
c. Tombol panggil yaitu dengan menekan tombol lift akan datang ke lantai tempat anda
berada.
d. Pintu luar dan Pintu dalam buka dan tutup secara otomatis ketika lift sampai pada lantai
yang dituju / pada saat ada perintah panggilan dari tombol luar atau tombol lantai yang
ada di dalam kereta (COP).
e. Utamakan orang yang keluar dari lift terlebih dahulu dan janganlah meninggalkan anak-
anak dibawah umur menggunakan lift tanpa adanya bimbingan atau orang dewasa
bersamanya.
f. Tombol tanda buka pintu di COP apabila masih ada orang yang mau menggunakan lift
pada saat itu dan setelah masuk tombol tanda tutup pintu / tunggu akan tertutup setelah
lima detik secara otomatis setelah itu tombol lantai yang akan dituju.
g. Tombol COP (Car Operation Panel) yaitu dengan menekan tombol nomor lantai yang
akan dituju maka kereta akan bergerak naik / turun.
h. Setelah sampai pada lantai yang dituju, pada saat pintu terbuka janganlah berebut untuk
keluar karena bisa menyebabkan kecelakaan atau kerusakan pada liftnya itu sendiri.

PERHATIAN !!!

Pada saat kereta / car bergerak naik / turun dilarang untuk tidak melakukan gerakan
yang terlalu keras seperti loncat-loncat atau memukul dinding lift dengan keras
karena bisa menyebabkan macetnya lift disebabkan switch pengaman lift bekerja,
apabila terjadi mati aliran listrik/ kegagalan program dan Lift berhenti di jalan maka
jangan sekali – kali Berusaha untuk keluar dari lift tersebut anda hanya cukup
menekan tanda bell dan telpon untuk meminta pertolongan.

7
i. Jagalah selalu kebersihan lantai kereta lift dan sill luar untuk menghindari dari
kemacetan pintu karena terganjal kotoran.
j. Dilarang merokok ketika berada di dalam sangkar lift.
k. Bila lift tersebut tidak dipakai atau diparking maka parkirlah di lantai paling bawah.
l. Dilarang menggunakan lift pada saat terjadi gempa bumi, kebakaran atau kebanjiran.
m. Dilarang menyandarkan badan pada pintu lift.

PERHATIAN !!!

Pergunakanlah Lift sesuai dengan kapasitas angkut


dan gunakanlah seefisien mungkin.

8
2. Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan
a. Pintu jangan terlalu lama ditahan atau terbuka dan pastikan tidak ada yang menghalangi
operasinya pintu baik itu kotoran di sill atau yang menghalangi sensor pintu.
b. Tombol – tombol yang terdapat di pintu luar Lift jangan di tekan terlalu keras.
c. Memasukan dan mengeluarkan muatan dari dan ke dalam kereta Lift jangan dibanting.
d. Dilarang loncat – loncat / memukul – mukul dinding lift ketika berada didalam ruangan
sangkar/ kereta lift.
e. Dilarang menombol semua tombol lantai yang tidak perlu / menekan tombol Emergency
call bila tidak ada kejadian luar biasa (masalah operasional lift).
f. Daya angkut kereta tidak boleh melebihi kapasitas yang telah ditentukan.
g. Pintu Kereta Lift harus selalu dalam keadaan tertutup rapat jika Lift sedang digunakan
hal ini dimaksudkan untuk mencegah Lift agar tidak macet ataupun berhenti secara
mendadak.
h. Pintu luar hanya dapat dibuka bila Kereta Lift (car) berada pada lantai tersebut.
i. Bila posisi kereta lift tidak level (lantai kereta dan lantai luar tidak rata) pintu luar hanya
dapat dibuka dengan cara manual yaitu dengan menarik pintu luar searah dengan
bukaan pintu kereta.
j. Dilarang menggunakan lift ketika terjadi kejadian kebakaran, kebanjiran, gempa ataupun
kejadian luar biasa lainnya yang memungkinkan terjadinya kecelakaan yang sebetulnya
tidak perlu terjadi.
k. Dilarang membiarkan anak kecil menaiki lift sendirian tanpa ada yang mengawasi.
l. Main Switch, MCB, Switch thermist, Overload keadaan “ON” dan power listrik tersedia 3
phase ; 380 Volt; 50 Hz.
m. Perhatikan selalu kunci COP agar panel tertutup sehingga tidak ada orang yang
menggunakannya sembarangan.
n. Ruang Mesin haruslah selalu tertutup rapat dan tidak boleh sembarangan orang masuk
ke ruang tersebut, dan suhu didalam ruang mesin harus stabil diantara 28˚ C sampai 32˚
C.
o. Dilarang menyimpan barang apapun di ruang mesin (jangan jadikan ruang mesin lift
sebagai gudang).
p. Power Listrik untuk harus terpisah dan letak sub panelnya harus ada diruang mesin dan
tidak boleh ada peralatan lain atau sub panel power lain berada di ruang mesin lift.
q. Dilarang mengotak – atik panel lift bagi yang tidak mengetahui karakteristik panel lift.

9
r. Periksa dan cek grounding system ysng tersambung ke panel lift karena sangat penting
bagi keselamatan pengguna lift itu sendiri.
s. Tunjuklah perusahaan yang berkompeten di bidang lift untuk merawat dan memperbaiki
system di lift agar lift tetap aman digunakan.
t. Pemeriksaan berkala setiap tahun oleh dinas ketenagakerjaan sebagai syarat baik
ataupun tidak lift itu digunakan.

10
MAINTENANCE MANUAL

1. Maintenance Manual
1. Pemeriksaan Minyak Pelumas (Oli) Mesin
Pemeriksaan Minyak Pelumas (Oli) Mesin dapat dilihat dari gelas penduga pada Gear
Box. Bila minyak pelumas mesin berkurang, harus dilakukan penambahan kembali dan
dalam waktu 4 (empat) tahun pemakaian minyak pelumas tersebut harus dikuras dan
diganti baru dengan Unigear S5 Gear oil HD SAE 90 atau yang setara.
2. Pemeriksaan Rellay-Rellay
Periksa kontak penghubung (finger contact) dari Rellay kontak penghubung yang
kotor harus diamplas atau dibersihkan dengan contact cleaner dari kotoran yang melekat
agar tidak terjadi gangguan pada kontak penghubung tersebut.
3. Thermist
Periksa besaran arus listrik apakah kedudukan pengatur tersebut masih pada posisi
yang telah ditentukan semula, Jika thermist tidak bekerja atau rusak harus diganti.
4. Hubungan Kabel
Periksa semua hubungan kabel (terminal) dan kondisi kabel harus kuat dan harus
dalam kondisi yang baik.
5. Pintu
Periksa dan bersihkan Pintu dari segala kotoran yang mungkin bisa menyebakan
pintu tidak dapat ditutup dan periksa semua door contack yang terdapat pada pintu luar
dan pintu sangkar juga periksa Roller Pintu.
6. Door Lock
Periksa Kunci Pintu yaitu terdiri dari Roda, Cam dan Bracket Door Lock, Pintu akan
terkunci jika kereta tidak berada pada lantai tersebut.
7. Door Switch
Periksa mekanik door switch dan jarak posisi Cam door switch, jika terdapat
perubahan pada posisinya maka harus diperiksa dan di set ulang kedudukan Cam
tersebut dari pintu luar.
8. Main Rail
Periksa Pelumas Rail dan bersihkan dari kotoran, periksa Kekencangan baut-baut
dan jarak antara rail di setiap lantai.

11
9. Floor Stop Switch
Periksa pemberhentian Car, jika lantai car dan lantai pintu luar tidak rata, maka Floor
stop switch harus di set ulang.
10. Main Rope
Periksa jarak ketinggian Counter Weight dengan Buffer apabila tidak memenuhi
standar maka harus secepatnya diadakan pemotongan (Standard 40 – 50 Cm) dan
pemeriksaan periodik setiap 2 tahun untuk memeriksa ukuran diameter rope apabila
telah berkurang 10 % dari diameter awal atau telah mencapai 4 tahun pemakaian maka
rope tersebut harus segera diganti.
11. Persyaratan Maintenance
a) Perawatan harus dilakukan sekurang – kurangnya 1 (satu) bulan 1x (satu kali).
b) Pekerjaan perawatan harus dilakukan oleh tenaga yang berkompeten.
c) Sekurang – kurangnya 1x (satu kali) setahun harus diadakan reksa uji system (alat
pengamannya), untuk memastikan berfungsinya system.
d) Perawatan dilaksanakan berdasarkan standart pelaksanaan yang baku yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuat.

2. Trouble Shooting
a. Lift tidak dapat beroperasi secara normal apabila salah satu safety nya berada pada
posisi OFF maka pindahkan ke posisi Normal. Periksa semua pintu – pintu, pintu harus
tertutup rapat dan sempurna dan Cam Door Switch dapat menekan Door Switch dengan
baik.
b. Apabila ada salah satu relay tidak tersambung/ kontak seperti :
1) Relay KJT tidak kontak, periksa semua switch di COP, atas sangkar (run/stop)
harus di posisi run atau Parking switch juga harus di run, atau pada governor
tempatkan switchnya pada posisi kontak.
2) Relay KMB tidak kontak, periksa semua pintu baik luar/ atau sangkar haruslah
tertutup rapat dan switchnya kontak.
3) Relay KLZ tidak kontak, periksa brake motor macet atau tidak.
4) Contactor KMC untuk input power ke inverter.
5) Contactor KDY untuk input power brake.
c. Thermist pada kontrol panel akan trip bila arus yang mengalir pada mesin melebihi dari
batas yang ditentukan, bila trip maka perlu dilakukan tindakan mereset thermist tersebut.
d. Electro Motor (Mesin) akan panas akibat dari :

12
1) Kelebihan daya angkut dari yang telah ditetapkan.
2) Hubungan / sambungan kabel power kendur.
3) Power Supply terputus satu phase.
4) Putaran Motor tertahan.
e. Untuk kegagalan dalam program running lift pada saat lift tersebut beroperasi janganlah
sekali – sekali memprogram sendiri apabila tidak mengetahui secara detail program lama
yang telah dimasukan atau semua data awal akan terhapus. Tindakan yang harus
dilakukan :
Main Switch di OFF kan dan periksa kemungkinan – kemungkinan seperti tersebut diatas
dan hubungi kami :
PT. FUJITA NAYOTTAMA
JL. RAYA HARAPAN INDAH TANAFIT, KOMPLEK RUKO HARAPAN INDAH BLOK AA
NO. 5 KOTA HARAPAN INDAH, BEKASI 17131
PHONE : 021-8897.1992, 8957.2232, 8545.1984 Fax : 021-8897.1993

3. Cara Penyelamatan Penumpang


a. Persiapan
Siapkan alat dan personil sebelum melaksanakan proses penyelamatan
penumpang dilaksanakan antara lain :
a. Kunci Door Lock
b. Tangga
c. Orang teknisi untuk pengawasan di lantai pemutar engkol mesin
Pastikan semua personil penyelamat dalam kondisi tenang (tidak) gugup dan tidak
mengambil putusan sendiri – sendiri sehingga proses penyelamatan bisa berjalan
dengan aman dan tidak terburu – buru.
b. Periksa Posisi Lift
Periksa posisi lift dengan melihat indicator lantai dan gunakanlah interphone untuk
menenangkan penumpang, sambil menanyakan junlah penumpang yang ada didalam
sangkar hal ini kita perlukan untuk memperhitungkan beratnya sangkar.
c. Proses Penyelamatan Penumpang
1) Berikan informasi kepada para penumpang untuk tenang karena proses
penyelamatan akan segera dilakukan, perintahkan supaya menjauhi pintu dalam
sangkar agar penyelamatan bisa berjalan dengan lancar.
2) Pindahkan posisi Normal switch ke posisi INSP dan Matikan MCCB utama yang ada
dalam panel lift.

13
3) Lihat posisi marking level pada rope governor apakah sudah pas dengan marking
atau belum, apabila belum sampai pada posisi marking maka buka tuas brake
secara perlahan. Bila kondisi kapasitas penumpang melebihi balance Counter Weigh
maka sangkar akan turun dan bila kapasitas kurang dari Balance maka Lift akan
bergerak naik.
4) Pembukaan tuas Brake tidak boleh terlalu lama karena lift bisa meluncur terlalu
cepat dan bisa menimbulkan kepanikan penumpang. Maka penempatan personil
penyelamat di Ruang Mesin harus 2 (dua) orang gunanya untuk pembuka tuas dan
penahan engkol mesin.
5) Apabila lift telah mencapai level sesuai dengan marking yang tertera di rope
Governor teknisi ke 3 (tiga) yang berada diluar membuka pintu lift menggunakan
kunci yang telah disiapkan tadi dan mengeluarkan penumpang.
6) Evakuasi para penumpang ketempat yang lebih tenang suasananya dan meminta
maaf atas ketidaknyamanannya.
7) Bila telah selesai penyelamatan tersebut tutup kembali pintu lift dan periksalah lift
sesuai dengan cara yang telah kita sampaikan dalam prosedur trouble shooting atau
hubungi kami untuk pengecekan lanjutan pada lift.
8) Pastikan apabila lift tidak mau beroperasi kembali MCCB di panel dalam kondisi OFF
dan simpanlah semua alat utamanya kunci door lock pada tempat yang aman dan
mudah bila ada kejadian emergency lain.

14

Anda mungkin juga menyukai