Tempat melakukan observasi lift penumpang yaitu di hotel Aston Pasteur Bandung. 1.2 Lokasi dan Waktu Observasi Hotel Aston Pasteur Bandung terletak di Jl. Dr. Djunjunan No. 162 Bandung. Waktu melaksanakan observasi yaitu hari Jumat, 02 Desember 2016. Peta lokasi Hotel Aston Pasteur dapat dilihat pada Gambar 1.1
Gambar 1.1 Peta lokasi Hotel Aston Pasteur
Sumber : Google Maps
1.3 Tujuan Observasi
Tujuan melakukan observasi ke lapangan yaitu: Mengetahui jenis lift dan spesifikasi lift yang digunkan. Mengetahui kapasitas lift, kecepatan lift dan jumlah lantai yang dilayani. Mengetahui sistem perawatan pada lift secara berkala
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
1 BAB II DASAR TEORI
2.1 Pengertian Lift
Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulic, Traction atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik. Macam-macam lift akan dijelaskan sebagai berikut. 1. Lift Penumpang Lift penumpang berfungsi untuk mengangkut penumpang dan mempunyai bukaan pintu center opening (co). 2. Lift Observation Lift Obsevation sama dengan lift penumpang namun pada sisi belakangnya terbuat dari kaca dan ruang luncurnya juga di design dari kaca yang berfungsi untuk menampilkan keindahan design arsitektur dan memberikan kenyamanan penumpang kereta karena dapat melihat tata letak ruang dalam bangunan. 3. Lift Barang atau biasa disebut Lift Service Lift barang berfungsi untuk mengangkut barang dalam jumlah dan berat yang tertentu dan mempunyai bukaan pintu side opening (so), dalam keadaan darurat atau kebakaran, lift barang harus dapat difungsikan sebagai lift kebakaran. 4. Lift pasien biasa disebut Lift Bed Lift pasien mempunyai bukaan pintu side opening (so) pada 2 (dua) sisi yaitu muka dan belakang (through door) berfungsi untuk mengangkut
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
2 patient stretcher (brandkar) sehingga diperlukan ukuran ruang kereta sebesar l =1.500 mm d = 2.300 mm. 5. Lift Automobile Lift automobile berfungsi untuk mengangkut kendaraan (mobil) sehingga memerlukan ukuran ruang kereta sampai l =2.750 mm d =6.300 mm tergantung peruntukan jenis mobil yang akan diangkut. Lift ini berkecepatan rendah yaitu 20, 30, 45 mpm dan mempunyai sistem bukaan pintu atas bawah dengan 2 (dua) atau 3 (tiga) panel pintu. 6. Lift fire. Dalam keadaan darurat/kebakaran, minimal satu diantara jajaran lift harus dapat dipergunakan untuk evakuasi ataupun transportasi bagi fire brigade. Lift yang berfungsi juga sebagai lift fire adalah lift service atau disebut juga lift barang. Karena kebutuhannya maka dinding ruang luncur, kamar mesin lift, pintu lift dan saluran kabel power harus tahan api selama minimal 1 jam, sedangkan pada lobby lantai dasar didekat lift fire harus dipasang fire man switch untuk keperluan operasional petugas fire brigade.
Untuk penggunaan lift dapat dibagi berdasarkan tinggi bangunan, berikut
merupakan penggunaan kereta lift berdasarkan jumlah lantai bangunan.
Bangunan rendah sampai 6 lantai,
Mengunakan kereta kapasitas 300 kg ~ 1.000 kg dengan kecepatan 60 mpm atau 75 mpm. Bangunan menengah rendah 6 ~ 20 lantai, Menggunakan kereta kapasitas 1.000 kg ~ 1.150 kg dengan kecepatan 90 mpm atau 105 mpm. Bangunan menengah tinggi 20 ~ 30 lantai, Menggunakan kereta kapasitas 1.150 kg ~ 1.350 kg dengan kecepatan 120 mpm atau 150 mpm.
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
3 Bangunan tinggi diatas 20 lantai, Menggunakan kereta kapasitas 1.350 kg ~ 1.600 kg dengan kecepatan 150 mpm ~ 300 mpm.
Untuk penggunaan lift dapat juga dibagi berdasarkan sumber daya, berikut merupakan penggunaan lift berdasarkan sumber daya.
a. Lift Listrik: yaitu lift yang mempergunakan sumber daya listrik
b. Lift Hidrolik: yaitu lift yang mempergunakan sumber daya penggerak dari air atau minyak, gas atau fluida lainnya.
2.2 Komponen Lift
Pada dasarnya komponen pada elevator dibagi menjadi empat bagian utama yaitu: 1. Komponen di ruang mesin (Machine Room) 2. Komponen di ruang luncur ( Hoistway) 3. Komponen di Kereta/ Car Lift 4. Komponen di luar ruang luncur pada tiap-tiap lantai.
1. Komponen di ruang Mesin (Machine Room)
Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya semua proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan a. Control System atau Control Panel (Lemari Kontrol), berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan kerja dari pada lift tersebut. Permintaan baik dari luar maupun dari dalam kereta dicatat dan diolah, kemudian memberikan intruksi-intruksi agar lift bergerak, dan berhenti sesuai dengan permintaan. b. Geared Machine atau Mesin Penggerak, di dalam ruang mesin terdapat satu mesin penggerak jenis geared. Pada mesin ini, perputaran dari motor penggerak ditransformasikan oleh roda gigi sehingga dari putaran motor tinggi dapat berubah ke putaran rendah. Kecepatan maximum dari kereta lift dengan sistem geared adalah 150mpm. Pada mesin penggerak ini
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
4 terdapat brake (rem) dimana rem ini akan berkeerja jika motor penggerak tidak dialiri listrik. c. Primary Velocity Tranducer/ Encoder, terdapat satu alat dengan mesin lift pada mesin penggerak gunanya untuk mendeteksi putaran motor atau kecepatan dari lift. d. Governor adalah alat pengaman, dimana jika kecepatan lift melebihi batas- batas yang telah ditentukan, maka governor ini akan bekerja dan kereta akan berhenti baik oleh elektrik maupun maupun mekanik. e. Komponen yang merupakan Optional yaitu ARD (Automatic Rescue Drive), yang berfungsi apabila sumber listrik dari PLN mendadak mati dan lift akan berhenti disembarang tempat setelah lebih dari 15 detik maka ARD akan bekerja untuk menjalankan lift ke lantai terdekat. Setelah lift sampai pada lantai otomatis lift akan mati. Lift akan normal kembali setelah listrik PLN hidup kembali. f. Bobot imbang atau counterweight, biasanya terpasang dibelakang atau disamping kereta elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat dari bobot imbang ini diantaranya harus memperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada kereta dan faktor keseimbangan.
2. Komponen di ruang luncur (Hoistway) Ruang luncur adalah lorong atau
lintasan dimana kereta tersebut bergerak naik dan turun. Lubang ini harus merupakan lubang tertutup dan tidak ada hubungan langsung ke ruang di luarnya kecuali untuk lubang dua buah lift berdampingan. a. Guide Rail atau Rel Pemandu, profil baja khusus pemandu jalanya kereta (car) dan bobot pengimbang (Counterweight). Ukuran rel untuk kereta/ car biasanya lebih besar dari pada rel bandul pengimbang/ counterweight. Guide rail ini terpasang tegak lurus dari dasar pit sampai di bawah slap ruang mesin. b. Limit Switch/ Saklar Batas Lintas, terdapat dua jenis saklar batas lintas yaitu untuk membalik arah (direction switch) dan final switch. Biasanya komponen ini terpasang di rel kereta, dipasang dibagian bawah dan LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3 5 dibagian atas rel. Yang berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak menabrak pit atau lantai kamar mesin. c. Vane Plate/ Pelat Bendera, dipasang di rel kereta yang berfungsi untuk mengatur pemberhentian kereta pada lantai yang dikehendaki dan mengatur pembukaan pintu pendaratan (landing door). d. Landing Door/ Pintu Pendaratan, terdiri dari beberapa bagian, antara lain door hanger, door sill, dan door panel. Berfungsi untuk menutup ruang luncur dari luar. Pada hall door ini dipasang alat pengaman secara seri sehingga apabila salah satu pintu terbuka maka lift tidak akan bisa dijalankan. e. Buffer, Terletak di dua tempat yaitu: satu set untuk kereta dan satu set untuk beban pengimbang/ counterweight. Berfungsi untuk meredam tenaga kinetik kereta dan bobot pengimbang pada saat jatuh. f. Governor Tensioner, Merupakan pully berbandul sebagai penegang rope governor yang terletak di pit.
3. Komponen di Car/ Kereta
a. Car/ Kereta adalah kotak dimana penumpang naik dan dibawa naik turun. Kereta ini dihubungkan langsung dengan bobot pengimbang (Counterweight) dengan tali baja lewat pully penggerak di ruang mesin. b. Car Door/ Pintu Kereta, terdiri dari beberapa bagian, antara lain: door hanger, door sill, door panel dan door mekanisme yang mengatur buka tutup pintu. Berfungsi untuk menutup kereta dari luar. Pada pintu kereta (car door) ini dipasang alat pengaman secara seri dengan pintu pendaratan/ landing door sehingga apabila pintu terbuka maka lift tidak dapat dijalankan. c. COP (Car Operating Panel), ada satu atau lebih COP. Biasanya terletak pada sisi depan kereta (front return panel). Pada panel tersebut terdapat tombol-tombol lantai dan tombol pengatur buka tutup pintu. d. Interphone, biasanya terletak pada COP (pada lokasi yang mudah dicapai) yang berfungsi untuk mengadakan komunikasi (dalam keadaan tertentu) antara kereta, kamar mesin (Machine Room) dan ruang kontrol gedung. LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3 6 e. Alarm Buzzer, yang berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban penuh atau tanda-tanda lain. f. Switcing Box, biasanya menjadi satu dengan COP. Yang terletak dibagian bawah COP secara tertutup (yang dapat dibuka hanya dengan kunci khusus) didalamnya terdapat tombol-tombol pengatur. g. Floor Indicator, sebagai nomor penunjuk lantai dan arah jalannya kereta. Biasanya terletak disisi atas pintu kereta (transom) atau pada COP. h. Lampu Darurat atau Emergency Light, terletak diatas atap kereta, fungsinya untuk menerangi kereta dalam keadaan darurat (listrik mati) dengan sumber battery. i. Saklar Pintu Darurat (Emergency Exit Switch), terletak pada pintu darurat diatas kereta, fungsinya untuk memastikan agar kereta tidak berjalan apabila pintu darurat dibuka untuk proses penyelamatan. j. Safety Link, Mekanisme penggerak alat pengaman (safety device) diatas kereta yang dihubungkan dengan governor di kamar mesin. Berfungsi untuk menahan kereta over speed ke bawah (dalam keadaan darurat).
4. Komponen di luar ruang luncur atau di Hall
a. Tombol Lantai, tombol pemanggil kereta di lantai/ hall. b. Saklar Parkir, biasanya terletak di lobby utama didekat tombol lantai (hall button) berfungsi untuk mematikan dan menjalankan lift. c. Saklar kebakaran/ Fireman Switch, biasanya terletak di lobby utama disisi atas hall button, berfungsi untuk mengaktifkan fungsi fireman control/ fireman operation. d. Hall indicator atau Penunjuk Lantai, biasanya terletak di transom atau hall button pada masing-masing lift. Berfungsi untuk mengetahui posisi masing-masing kereta.
2.3 Cara Kerja Elevator/Lift
1. Mesin Lift Gearless Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat di atas ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3 7 menerima sinyal listrik dari kereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik multi-wire untuk menghubungkan ruang mesin dengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga disebut sebagai kabel bergerak (traveling cable). 2. Jalur Lift (Hoistway) dan ruang mesin di atasnya Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive sheave dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat mengurangi kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan drive- sheave rendah. Mesin gearless memiliki motor kecepatan rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros motor. 3. Sistem pergerakan Elevator/Lift dengan Gearless Pada sistem hidrolik (terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah, dengan kecepatan kereta menengah), kereta dihubungkan ke bagian atas dari piston panjang yang bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder. Kereta bergerak naik saat oli dipompa ke dalam silinder dari tangki oli, sehingga mendorong piston naik. Kereta turun saat oli kembali ke tangki oli.Aksi pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta) atau roped (piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua cara tersebut, pekerjaan pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi kinetik) untuk mengangkat kereta ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat kereta mampu melakukan pekerjaan (energi potensial). Transfer energi ini terjadi setiap kali kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan, energi potensial digunakan habis dan siklus energi menjadi lengkap sudah. Gerakan naik dan turun kereta elevator dikendalikan oleh katup hidrolik. 4. Prototype of Double Front Side Elevator Lift atau Elevator merupakan alat transportasi secara vertical dan mempunyai prinsip dasar mekatronika yang memiliki bagian mekanik, elektronik dan sistem kontrol. Elevator sendiri sudah mengalami berbagai perubahan bentuk serta jenisnya, khususnya elevator double front side (lift/elevator dengan pintu di dua muka). Suatu alat tercipta karena adanya kebutuhan, begitu juga dengan double front side elevator. Banyak perusahaan
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
8 membutuhkan lift/elevator dengan pintu di kedua sisinya, seperti hotel atau rumah sakit atau bangunan lainnya yang menuntut penggunaan elevator double front side ini. Besarnya penggunaan Lift/elevator jenis ini dikarenakan banyaknya desain bangunan yang mana menuntut efisiensi tanpa mengesampingkan fungsi dari bagunan di mana elevator itu sendiri berada atau tujuan dari penggunaan eelevator itu sendiri. Seperti halnya penggunaan lift/elevator jenis ini di rumah sakit, yang semata demi kenyamanan pengunjung atau pasien agar dimudahkan aksesnya untuk menuju fasilitas yang diinginkannya atau dokter yang ingin dirujuk, atau pada suatu hotel yang mana desain bangunan dibuat sesuai dengan tata letak ruang yang sesuai dengan fungsinya dan saling berbeda tiap lantainya.
2.4 Peralatan Pengaman Safety Device pada Lift
1. Cirduit braker, berfungsi: Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control lift. Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current). 2. Governoor, berfungsi: Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley governoornya). Menjepit sling governor (catching). Secara mekanik bandul governor akan menjepit sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini,maka sling ini akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak di bawah car lift dan akan mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara paksa terhadap lift. 3. Final limit switch (upper/bagian atas), merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit switch (upper) gagal beroperasi.
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
9 4. Limit switch (upper/bagian atas), Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya. 5. Emergency exit (manhole), Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole ini pada saat emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas.jika pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti. 6. Emergency light (lampu emergency), Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman sumber listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit. 7. Safety gear/safety wedge, berfungsi melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi terjadinya over speed. 8. Limit switch (Lower/bagian bawah), berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya. 9. Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich gagal beroperasi. 10. Lubang kunci pintu luar, terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di buka jika ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi emergency. 11. Door lock switch, berfungsi mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).Pintu hanya dapat di buka setelah sangkar berhenti. 12. Interphone, Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance) di ruang mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau hal emergency. 13. Safety shoe, berfungsimendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali jika mendeteksi sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe ini. 14. Weighing Device (pendeteksi beban), berfungsi memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini mendeteksi beban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan tetap
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
10 BAB III PEMBAHASAN
3.1 Gambar Denah Lift
Gambar denah lift yang terdapat pada hotel Aston Pasteur Bandung akan ditunjukkan pada lembar Lampiran.
3.2 Spesifikasi Lift
Spesifikasi lift pada hotel Aston Pasteur Bandung akan dijelaskan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Spesifikasi Lift pada Hotel Aston Pasteur Bandung Merk lift HYUNDAI VORDSTIO Kecepatan 90 meter/menit 90 meter/menit Kapasitas (kg) 1600 1600 Kapasitas (orang) 25 25 Tahun pembuatan 2012 2014 Jumlah lantai yang dilayani 11 6 Sumber: Dokumen Proyek
3.3 Komponen Lift yang Ditinjau
Lift yang ditinjau pada hotel Aston Pasteur Bandung merupakan lift penumpang dengan 2 tipe. 3.3.1 Lift Penumpang Pada saat observasi dilakukan, lift penumpang ini masih dalam tahap konstruksi. Berikut adalah komponen-komponen dari lift yang telah ditinjau.
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
11 Gambar 3.1 Tampak Depan Lift
Gambar 3.2 Ruang Lift
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
12 Gambar 3.3 Pintu Operasi Lift
Gambar 3.4 Tombol Manual Lift
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
13 Gambar 3.5 Baterai Lift
Gambar 3.6 Tombol Luar Ruangan Lift
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
14 Gambar 3.7 Atas Sangkar Lift
Gambar 3.8 Tali Baja
Gambar 3.9 Mesin Gearless
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
15 Gambar 3.10 Governor
Gambar 3.11 Pendingin ruangan dalam lift
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
16 Gambar 3.12 Pintu Tampak dari Dalam Lift
Gambar 3.13 Tombol Manual di Atas Sangkar Lift
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
17 Gambar 3.14 Lampu Alarm Lift
Gambar 3.15 Motor Pintu
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
18 Gambar 3.16 Tombol Dalam Ruangan Lift
Gambar 3.17 Counterweight
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
19 Gambar 3.18 Governor
Gambar 3.19 Lampu Alarm Lift
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
20 Gambar 3.20 Pit Lift
3.3.2 Lift Penumpang Hyundai
Berikut merupakan komponen-komponen pada lift penumpang yang terdapat pada Hotel Aston Pasteur dengan merk lift Hyundai.
Gambar 3.21 Tampak Depan Lift
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
21 Gambar 3.22 Ruang Lift
Gambar 3.23 Pintu Operasi Lift
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
22 Gambar 3.24 Ruang di Atas Sangkar Lift
Gambar 3.25 Tali Baja
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
23 Gambar 3.26 Pintu Darurat Lift
Gambar 3.27 Mesin Gearless
Gambar 3.28 Governor
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
24 Gambar 3.29 Tombol Otomatis di Atas Sangkar Lift