Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tempat Observasi


Tempat melakukan observasi lift penumpang yaitu di hotel Aston Pasteur
Bandung.
1.2 Lokasi dan Waktu Observasi
Hotel Aston Pasteur Bandung terletak di Jl. Dr. Djunjunan No. 162 Bandung.
Waktu melaksanakan observasi yaitu hari Jumat, 02 Desember 2016. Peta lokasi
Hotel Aston Pasteur dapat dilihat pada Gambar 1.1

Gambar 1.1 Peta lokasi Hotel Aston Pasteur


Sumber : Google Maps

1.3 Tujuan Observasi


Tujuan melakukan observasi ke lapangan yaitu:
Mengetahui jenis lift dan spesifikasi lift yang digunkan.
Mengetahui kapasitas lift, kecepatan lift dan jumlah lantai yang dilayani.
Mengetahui sistem perawatan pada lift secara berkala

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


1
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Lift


Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut
orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi;
biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah
biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern
mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan
mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulic, Traction atau katrol tetap, dan
Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist
dorong dan hoist tarik. Macam-macam lift akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Lift Penumpang
Lift penumpang berfungsi untuk mengangkut penumpang dan
mempunyai bukaan pintu center opening (co).
2. Lift Observation
Lift Obsevation sama dengan lift penumpang namun pada sisi
belakangnya terbuat dari kaca dan ruang luncurnya juga di design dari
kaca yang berfungsi untuk menampilkan keindahan design arsitektur dan
memberikan kenyamanan penumpang kereta karena dapat melihat tata
letak ruang dalam bangunan.
3. Lift Barang atau biasa disebut Lift Service
Lift barang berfungsi untuk mengangkut barang dalam jumlah dan berat
yang tertentu dan mempunyai bukaan pintu side opening (so), dalam
keadaan darurat atau kebakaran, lift barang harus dapat difungsikan
sebagai lift kebakaran.
4. Lift pasien biasa disebut Lift Bed
Lift pasien mempunyai bukaan pintu side opening (so) pada 2 (dua) sisi
yaitu muka dan belakang (through door) berfungsi untuk mengangkut

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


2
patient stretcher (brandkar) sehingga diperlukan ukuran ruang kereta
sebesar l =1.500 mm d = 2.300 mm.
5. Lift Automobile
Lift automobile berfungsi untuk mengangkut kendaraan (mobil) sehingga
memerlukan ukuran ruang kereta sampai l =2.750 mm d =6.300 mm
tergantung peruntukan jenis mobil yang akan diangkut. Lift ini
berkecepatan rendah yaitu 20, 30, 45 mpm dan mempunyai sistem bukaan
pintu atas bawah dengan 2 (dua) atau 3 (tiga) panel pintu.
6. Lift fire.
Dalam keadaan darurat/kebakaran, minimal satu diantara jajaran lift harus
dapat dipergunakan untuk evakuasi ataupun transportasi bagi fire brigade.
Lift yang berfungsi juga sebagai lift fire adalah lift service atau disebut
juga lift barang. Karena kebutuhannya maka dinding ruang luncur, kamar
mesin lift, pintu lift dan saluran kabel power harus tahan api selama
minimal 1 jam, sedangkan pada lobby lantai dasar didekat lift fire harus
dipasang fire man switch untuk keperluan operasional petugas fire
brigade.

Untuk penggunaan lift dapat dibagi berdasarkan tinggi bangunan, berikut


merupakan penggunaan kereta lift berdasarkan jumlah lantai bangunan.

Bangunan rendah sampai 6 lantai,


Mengunakan kereta kapasitas 300 kg ~ 1.000 kg dengan kecepatan 60 mpm
atau 75 mpm.
Bangunan menengah rendah 6 ~ 20 lantai,
Menggunakan kereta kapasitas 1.000 kg ~ 1.150 kg dengan kecepatan 90
mpm atau 105 mpm.
Bangunan menengah tinggi 20 ~ 30 lantai,
Menggunakan kereta kapasitas 1.150 kg ~ 1.350 kg dengan kecepatan 120
mpm atau 150 mpm.

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


3
Bangunan tinggi diatas 20 lantai,
Menggunakan kereta kapasitas 1.350 kg ~ 1.600 kg dengan kecepatan 150
mpm ~ 300 mpm.

Untuk penggunaan lift dapat juga dibagi berdasarkan sumber daya, berikut
merupakan penggunaan lift berdasarkan sumber daya.

a. Lift Listrik: yaitu lift yang mempergunakan sumber daya listrik


b. Lift Hidrolik: yaitu lift yang mempergunakan sumber daya penggerak dari
air atau minyak, gas atau fluida lainnya.

2.2 Komponen Lift


Pada dasarnya komponen pada elevator dibagi menjadi empat bagian utama
yaitu:
1. Komponen di ruang mesin (Machine Room)
2. Komponen di ruang luncur ( Hoistway)
3. Komponen di Kereta/ Car Lift
4. Komponen di luar ruang luncur pada tiap-tiap lantai.

1. Komponen di ruang Mesin (Machine Room)


Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya
semua proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan
a. Control System atau Control Panel (Lemari Kontrol), berfungsi untuk
mengatur dan mengendalikan kerja dari pada lift tersebut. Permintaan baik
dari luar maupun dari dalam kereta dicatat dan diolah, kemudian
memberikan intruksi-intruksi agar lift bergerak, dan berhenti sesuai
dengan permintaan.
b. Geared Machine atau Mesin Penggerak, di dalam ruang mesin terdapat
satu mesin penggerak jenis geared. Pada mesin ini, perputaran dari motor
penggerak ditransformasikan oleh roda gigi sehingga dari putaran motor
tinggi dapat berubah ke putaran rendah. Kecepatan maximum dari kereta
lift dengan sistem geared adalah 150mpm. Pada mesin penggerak ini

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


4
terdapat brake (rem) dimana rem ini akan berkeerja jika motor penggerak
tidak dialiri listrik.
c. Primary Velocity Tranducer/ Encoder, terdapat satu alat dengan mesin lift
pada mesin penggerak gunanya untuk mendeteksi putaran motor atau
kecepatan dari lift.
d. Governor adalah alat pengaman, dimana jika kecepatan lift melebihi batas-
batas yang telah ditentukan, maka governor ini akan bekerja dan kereta
akan berhenti baik oleh elektrik maupun maupun mekanik.
e. Komponen yang merupakan Optional yaitu ARD (Automatic Rescue
Drive), yang berfungsi apabila sumber listrik dari PLN mendadak mati dan
lift akan berhenti disembarang tempat setelah lebih dari 15 detik maka
ARD akan bekerja untuk menjalankan lift ke lantai terdekat. Setelah lift
sampai pada lantai otomatis lift akan mati. Lift akan normal kembali
setelah listrik PLN hidup kembali.
f. Bobot imbang atau counterweight, biasanya terpasang dibelakang atau
disamping kereta elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai
dengan ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat
dari bobot imbang ini diantaranya harus memperhitungkan berat kereta,
kapasitas penuh pada kereta dan faktor keseimbangan.

2. Komponen di ruang luncur (Hoistway) Ruang luncur adalah lorong atau


lintasan dimana kereta tersebut bergerak naik dan turun. Lubang ini harus
merupakan lubang tertutup dan tidak ada hubungan langsung ke ruang di luarnya
kecuali untuk lubang dua buah lift berdampingan.
a. Guide Rail atau Rel Pemandu, profil baja khusus pemandu jalanya kereta
(car) dan bobot pengimbang (Counterweight). Ukuran rel untuk kereta/ car
biasanya lebih besar dari pada rel bandul pengimbang/ counterweight.
Guide rail ini terpasang tegak lurus dari dasar pit sampai di bawah slap
ruang mesin.
b. Limit Switch/ Saklar Batas Lintas, terdapat dua jenis saklar batas lintas
yaitu untuk membalik arah (direction switch) dan final switch. Biasanya
komponen ini terpasang di rel kereta, dipasang dibagian bawah dan
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
5
dibagian atas rel. Yang berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak
menabrak pit atau lantai kamar mesin.
c. Vane Plate/ Pelat Bendera, dipasang di rel kereta yang berfungsi untuk
mengatur pemberhentian kereta pada lantai yang dikehendaki dan
mengatur pembukaan pintu pendaratan (landing door).
d. Landing Door/ Pintu Pendaratan, terdiri dari beberapa bagian, antara lain
door hanger, door sill, dan door panel. Berfungsi untuk menutup ruang
luncur dari luar. Pada hall door ini dipasang alat pengaman secara seri
sehingga apabila salah satu pintu terbuka maka lift tidak akan bisa
dijalankan.
e. Buffer, Terletak di dua tempat yaitu: satu set untuk kereta dan satu set
untuk beban pengimbang/ counterweight. Berfungsi untuk meredam
tenaga kinetik kereta dan bobot pengimbang pada saat jatuh.
f. Governor Tensioner, Merupakan pully berbandul sebagai penegang rope
governor yang terletak di pit.

3. Komponen di Car/ Kereta


a. Car/ Kereta adalah kotak dimana penumpang naik dan dibawa naik turun.
Kereta ini dihubungkan langsung dengan bobot pengimbang
(Counterweight) dengan tali baja lewat pully penggerak di ruang mesin.
b. Car Door/ Pintu Kereta, terdiri dari beberapa bagian, antara lain: door
hanger, door sill, door panel dan door mekanisme yang mengatur buka
tutup pintu. Berfungsi untuk menutup kereta dari luar. Pada pintu kereta
(car door) ini dipasang alat pengaman secara seri dengan pintu pendaratan/
landing door sehingga apabila pintu terbuka maka lift tidak dapat
dijalankan.
c. COP (Car Operating Panel), ada satu atau lebih COP. Biasanya terletak
pada sisi depan kereta (front return panel). Pada panel tersebut terdapat
tombol-tombol lantai dan tombol pengatur buka tutup pintu.
d. Interphone, biasanya terletak pada COP (pada lokasi yang mudah dicapai)
yang berfungsi untuk mengadakan komunikasi (dalam keadaan tertentu)
antara kereta, kamar mesin (Machine Room) dan ruang kontrol gedung.
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
6
e. Alarm Buzzer, yang berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban
penuh atau tanda-tanda lain.
f. Switcing Box, biasanya menjadi satu dengan COP. Yang terletak dibagian
bawah COP secara tertutup (yang dapat dibuka hanya dengan kunci
khusus) didalamnya terdapat tombol-tombol pengatur.
g. Floor Indicator, sebagai nomor penunjuk lantai dan arah jalannya kereta.
Biasanya terletak disisi atas pintu kereta (transom) atau pada COP.
h. Lampu Darurat atau Emergency Light, terletak diatas atap kereta,
fungsinya untuk menerangi kereta dalam keadaan darurat (listrik mati)
dengan sumber battery.
i. Saklar Pintu Darurat (Emergency Exit Switch), terletak pada pintu darurat
diatas kereta, fungsinya untuk memastikan agar kereta tidak berjalan
apabila pintu darurat dibuka untuk proses penyelamatan.
j. Safety Link, Mekanisme penggerak alat pengaman (safety device) diatas
kereta yang dihubungkan dengan governor di kamar mesin. Berfungsi
untuk menahan kereta over speed ke bawah (dalam keadaan darurat).

4. Komponen di luar ruang luncur atau di Hall


a. Tombol Lantai, tombol pemanggil kereta di lantai/ hall.
b. Saklar Parkir, biasanya terletak di lobby utama didekat tombol lantai (hall
button) berfungsi untuk mematikan dan menjalankan lift.
c. Saklar kebakaran/ Fireman Switch, biasanya terletak di lobby utama disisi
atas hall button, berfungsi untuk mengaktifkan fungsi fireman control/
fireman operation.
d. Hall indicator atau Penunjuk Lantai, biasanya terletak di transom atau hall
button pada masing-masing lift. Berfungsi untuk mengetahui posisi
masing-masing kereta.

2.3 Cara Kerja Elevator/Lift


1. Mesin Lift Gearless
Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya
tepat di atas ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan
LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3
7
menerima sinyal listrik dari kereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik
multi-wire untuk menghubungkan ruang mesin dengan kereta. Ujung kabel
yang terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga disebut
sebagai kabel bergerak (traveling cable).
2. Jalur Lift (Hoistway) dan ruang mesin di atasnya
Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive
sheave dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang
dapat mengurangi kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan drive-
sheave rendah. Mesin gearless memiliki motor kecepatan rendah dan puli
katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros motor.
3. Sistem pergerakan Elevator/Lift dengan Gearless
Pada sistem hidrolik (terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah,
dengan kecepatan kereta menengah), kereta dihubungkan ke bagian atas dari
piston panjang yang bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder. Kereta
bergerak naik saat oli dipompa ke dalam silinder dari tangki oli, sehingga
mendorong piston naik. Kereta turun saat oli kembali ke tangki oli.Aksi
pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta) atau
roped (piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua cara tersebut,
pekerjaan pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi kinetik)
untuk mengangkat kereta ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat
kereta mampu melakukan pekerjaan (energi potensial). Transfer energi ini
terjadi setiap kali kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan, energi potensial
digunakan habis dan siklus energi menjadi lengkap sudah. Gerakan naik dan
turun kereta elevator dikendalikan oleh katup hidrolik.
4. Prototype of Double Front Side Elevator
Lift atau Elevator merupakan alat transportasi secara vertical dan
mempunyai prinsip dasar mekatronika yang memiliki bagian mekanik,
elektronik dan sistem kontrol. Elevator sendiri sudah mengalami berbagai
perubahan bentuk serta jenisnya, khususnya elevator double front side
(lift/elevator dengan pintu di dua muka). Suatu alat tercipta karena adanya
kebutuhan, begitu juga dengan double front side elevator. Banyak perusahaan

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


8
membutuhkan lift/elevator dengan pintu di kedua sisinya, seperti hotel atau
rumah sakit atau bangunan lainnya yang menuntut penggunaan elevator
double front side ini.
Besarnya penggunaan Lift/elevator jenis ini dikarenakan banyaknya
desain bangunan yang mana menuntut efisiensi tanpa mengesampingkan
fungsi dari bagunan di mana elevator itu sendiri berada atau tujuan dari
penggunaan eelevator itu sendiri. Seperti halnya penggunaan lift/elevator
jenis ini di rumah sakit, yang semata demi kenyamanan pengunjung atau
pasien agar dimudahkan aksesnya untuk menuju fasilitas yang diinginkannya
atau dokter yang ingin dirujuk, atau pada suatu hotel yang mana desain
bangunan dibuat sesuai dengan tata letak ruang yang sesuai dengan fungsinya
dan saling berbeda tiap lantainya.

2.4 Peralatan Pengaman Safety Device pada Lift


1. Cirduit braker, berfungsi:
Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke
panel control lift.
Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over
current).
2. Governoor, berfungsi:
Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor
mendeteksi terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift
(putaran roda pulley governoornya).
Menjepit sling governor (catching). Secara mekanik bandul governor
akan menjepit sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya
sling ini,maka sling ini akan menarik safety wedge pada unit safety
gear/safety wedge yang terletak di bawah car lift dan akan
mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara paksa
terhadap lift.
3. Final limit switch (upper/bagian atas), merupakan double proteksi untuk
menghentikan operasi lift jika limit switch (upper) gagal beroperasi.

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


9
4. Limit switch (upper/bagian atas), Berfungsi menjaga lift beroperasi
melewati batas travel lantai tertingginya.
5. Emergency exit (manhole), Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari
dalam sangkar melalui manhole ini pada saat emergency.Manhole ini
hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas.jika pintu ini terbuka lift
otomatis akan berhenti.
6. Emergency light (lampu emergency), Lampu emergency akan menyala
secara otomatis jika terjadi pemdaman sumber listrik.Lampu ini dapat
bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.
7. Safety gear/safety wedge, berfungsi melakukan pengereman (menjepit)
terhadap rail jika governor mendeteksi terjadinya over speed.
8. Limit switch (Lower/bagian bawah), berfungsi menjaga lift beroperasi
melewati batas travel lantai terendahnya.
9. Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi merupakan double
proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich gagal beroperasi.
10. Lubang kunci pintu luar, terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift
yang memungkinkan untuk di buka jika ingin melakukan pertolongan
darurat pada penumpang jika terjadi emergency.
11. Door lock switch, berfungsi mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang
beroperasi (running).Pintu hanya dapat di buka setelah sangkar berhenti.
12. Interphone, Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi
(building maintenance) di ruang mesin,ruang control atau ruang security
jika terjadi pemdaman listrik atau hal emergency.
13. Safety shoe, berfungsimendeteksi gangguan pada saat pintu akan
menutup dan membuka kembali jika mendeteksi sesuatu.Photocell dapat
di gunakan secara bersamaan safety shoe ini.
14. Weighing Device (pendeteksi beban), berfungsi memberikan /
mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini mendeteksi
beban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan
tetap

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


10
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Gambar Denah Lift


Gambar denah lift yang terdapat pada hotel Aston Pasteur Bandung akan
ditunjukkan pada lembar Lampiran.

3.2 Spesifikasi Lift


Spesifikasi lift pada hotel Aston Pasteur Bandung akan dijelaskan pada Tabel
3.1.
Tabel 3.1 Spesifikasi Lift pada Hotel Aston Pasteur Bandung
Merk lift HYUNDAI VORDSTIO
Kecepatan 90 meter/menit 90 meter/menit
Kapasitas (kg) 1600 1600
Kapasitas (orang) 25 25
Tahun pembuatan 2012 2014
Jumlah lantai yang dilayani 11 6
Sumber: Dokumen Proyek

3.3 Komponen Lift yang Ditinjau


Lift yang ditinjau pada hotel Aston Pasteur Bandung merupakan lift
penumpang dengan 2 tipe.
3.3.1 Lift Penumpang
Pada saat observasi dilakukan, lift penumpang ini masih dalam tahap
konstruksi. Berikut adalah komponen-komponen dari lift yang telah
ditinjau.

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


11
Gambar 3.1 Tampak Depan Lift

Gambar 3.2 Ruang Lift

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


12
Gambar 3.3 Pintu Operasi Lift

Gambar 3.4 Tombol Manual Lift

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


13
Gambar 3.5 Baterai Lift

Gambar 3.6 Tombol Luar Ruangan Lift

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


14
Gambar 3.7 Atas Sangkar Lift

Gambar 3.8 Tali Baja

Gambar 3.9 Mesin Gearless

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


15
Gambar 3.10 Governor

Gambar 3.11 Pendingin ruangan dalam lift

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


16
Gambar 3.12 Pintu Tampak dari Dalam Lift

Gambar 3.13 Tombol Manual di Atas Sangkar Lift

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


17
Gambar 3.14 Lampu Alarm Lift

Gambar 3.15 Motor Pintu

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


18
Gambar 3.16 Tombol Dalam Ruangan Lift

Gambar 3.17 Counterweight

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


19
Gambar 3.18 Governor

Gambar 3.19 Lampu Alarm Lift

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


20
Gambar 3.20 Pit Lift

3.3.2 Lift Penumpang Hyundai


Berikut merupakan komponen-komponen pada lift penumpang yang
terdapat pada Hotel Aston Pasteur dengan merk lift Hyundai.

Gambar 3.21 Tampak Depan Lift

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


21
Gambar 3.22 Ruang Lift

Gambar 3.23 Pintu Operasi Lift

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


22
Gambar 3.24 Ruang di Atas Sangkar Lift

Gambar 3.25 Tali Baja

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


23
Gambar 3.26 Pintu Darurat Lift

Gambar 3.27 Mesin Gearless

Gambar 3.28 Governor

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


24
Gambar 3.29 Tombol Otomatis di Atas Sangkar Lift

Gambar 3.30 Alarm Lift

Gambar 3.31 Tempat Oli Lift

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


25
Gambar 3.32 Baterai Lift

Gambar 3.33 Pintu Tampak Dalam Lift

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


26
Gambar 3.34 Telepon Darurat Lift

Gambar 3.35 Pengharum Lift

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


27
Gambar 3.36 Tombol Luar Lift

LAPORAN SISTEM TRANSPORTASI GEDUNG KELOMPOK 3


28

Anda mungkin juga menyukai