Elevator atau lift adalah sesuatu yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat modern.
Seiring dengan ketersediaan lahan yang semakin menipis khususnya di kota-kota besar,
berbagai jenis bangunan dikembangkan dengan pendekatan vertikal.
Artinya, banyak bangunan yang didirikan dalam beberapa lantai untuk memenuhi
kebutuhan ruang dengan penggunaan lahan yang efisien. Mulai dari perkantoran, hotel,
mall, apartment, GOR, hingga tempat ibadah dibuat bertingkat-tingkat.
Untuk menyediakan akses yang memadai dari satu lantai ke lantai lain, Anda
membutuhkan sarana yang memudahkan. Tangga konvensional kini telah beralih
menjadi opsi alternatif pada situasi-situasi darurat.
Sementara opsi utama untuk menyediakan akses yang mudah saat naik maupun turun
yaitu menggunakannya. Bukan hanya di gedung-gedung komersial, bahkan lift juga
telah digunakan di bangunan private seperti rumah tinggal.
Pada gedung-gedung bertingkat yang relatif rendah, misalnya jumlah lantainya sedikit atau
ketinggian gedung lebih rendah, sarana penghubung antar lantai biasanya menggunakan tangga
maupun eskalator.
Sementara gedung dengan ketinggian lebih tinggi ataupun yang memiliki jumlah lantai lebih
banyak, maka elevator menjadi solusinya. Keberadaan lift adalah sebagai sarana yang
memungkinkan akses naik maupun turun menjadi lebih mudah.
Pada zaman modern, lift-lift biasanya dilengkapi dengan tombol-tombol, baik itu tombol
membuka, menutup, atau tombol angka-angka yang menunjukkan lantai. Penumpang hanya perlu
menekan salah satu tombol sesuai lantai tujuan mereka.
Dengan perkembangan teknologi yang lebih canggih, kini tidak sedikit juga elevator lift yang
dibekali sistem keamanan lebih canggih. Misalnya pada gedung-gedung tertentu, penumpang
diharuskan memiliki kartu akses khusus agar bisa menggunakan lift tersebut.
Secara umum, terdapat tiga jenis mesin lift yang saat ini digunakan. Yakni lift hidraulic, traction
atau katrol tetap, serta hoist alias mesin katrol ganda. Sementara mesin hoist sendiri terdiri dari
dua jenis, yaitu hoist tarik dan hoist dorong.
Bahkan kini penggunaan lift tidak hanya pada gedung-gedung komersial seperti perkantoran,
hotel, atau mall saja. Melainkan telah merambah ke penggunaan yang bersifat private yaitu di
dalam hunian pribadi.
Kini Anda tidak akan sulit menjumpai rumah-rumah mewah di BSD maupun kawasan elit kota-
kota besar yang memiliki lift di dalamnya. Selain untuk memudahkan mobilitas naik dan turun,
keberadaan lift rumah juga menjadi salah satu identitas kemewahan sebuah hunian.
o Simplex
Sistem kerja simplex mengacu pada sistem kerja di mana lift bekerja secara sendiri-sendiri atau
masing-masing. Antara satu lift dengan lift lainnya tidak saling terhubung. Sebagai contoh, dalam
sebuah gedung terdapat 4 buah lift.
Masing-masing lift atau elevator tersebut memiliki tombolnya masing-masing. Apabila tombol
pada lift pertama ditekan, maka ini tidak akan mempengaruhi sistem kerja lift lainnya.
o Duplex
Selain simplex, ada juga lift yang menggunakan sistem kerja duplex. Ini adalah sistem kerja lift di
mana antara lift satu dengan yang lainnya saling berhubungan satu sama lain untuk
menyelesaikan tugasnya.
Sebagai contoh, sebuah gedung bertingkat di Jakarta memiliki 4 buah lift di dalamnya dengan 2
tombol. Apabila salah satu tombol ditekan, maka kedua tombol tersebut akan langsung menyala.
Yang terjadi selanjutnya yaitu salah satu dari keempat elevator dalam gedung tersebut akan
melayani permintaan berdasarkan perintah yang diberikan oleh pengguna.
Begini Cara Kerja Lift
Setelah mengetahui sistem kerja lift dengan skema simplex dan duplex, tidak ada salahnya jika
Anda juga memahami bagaimana konstruksi lift bekerja. Berdasarkan prinsip kerjanya, terdapat
dua macam kategori lift yang kerap dijumpai. Yakni Lift hidrolik dan Lift traction.
Untuk dapat bekerja dengan baik, car lift dihubungkan ke bagian atas dari piston panjang yang
bisa bergerak naik dan turun dalam sebuah silinder.
Apabila oli dipompa dari tangki oli ke dalam silinder, maka car akan bergerak naik dan
mendorong piston naik. Pada saat oli kembali ke tangki oli, maka car elevator bergerak turun.
Cara pengangkatan pada konstruksi lift penumpang maupun barang yang menggunakan prinsip
kerja hidrolik dapat bersifat langsung di mana piston terhubung ke car. Selain itu, bisa juga
bersifat roped yang artinya piston terikat ke car melalui rope.
Pada kedua aksi pengangkatan tersebut dilakukan oleh pompa motor. Energi kinetik yang
dihasilkan mengangkat car ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat car mampu melakukan
pekerjaan alias mengubah energi potensial yang dimilikinya. Transfer energi dari energi potensial
ke energi kinetik terjadi setiap kali car elevator diangkat. Pada saat car diturunkan, energi
potensialnya dipakai habis sehingga siklus energi menjadi lengkap. Adapun gerakan naik dan
turunnya car dikendalikan oleh katup hidrolik.
Dalam mengenai pekerjaannya, digunakan sebuah rel pemandu setinggi ruang luncur agar car
tidak bergoyang. Rel pemandu tersebut diikat pada bagian tembok ruang luncur
(hoistway) elevator. Sementara itu, posisi car lift tergantung di dalam ruang luncur oleh beberapa
steel hoist ropes.
Umumnya menggunakan sebuah bobot pengimbang (counterweight) dan dua puli katrol. Bobot
car lift serta bandul pengimbangnya menghasilkan traksi yang memadai antara hoist rope dan puli
katrol. Dengan begitu, puli katrol bisa menggenggam hoist rope dan dapat bergerak naik atau
turun dengan menahan car tanpa selip berlebihan. Adapun jalur gerak car yaitu pada rel yang
vertikal sehingga car tidak berayun-ayun.
CABIN LIFT TRACTION
o Control Panel
Fungsi control panel adalah untuk mengendalikan kerja dari elevator. Semua perintah atau
permintaan seperti naik, turun, atau menahan pintu akan dicatat dan diolah oleh mesin agar lift
bergerak sesuai permintaan.
o Mesin Penggerak
Komponen dalam machine room berikutnya yaitu mesin penggerak yang mengubah energi listrik
menjadi daya gerak. Bergeraknya car oleh mesin penggerak dibantu oleh gear dan roda.
Fungsi komponen lift ini adalah sebagai pendeteksi putaran motor serta kecepatan lift.
Selanjutnya, informasi tersebut akan diteruskan ke komponen governor.
o Governor
Governor berfungsi sebagai alat pengaman. Jika kecepatan lift melebihi batas aman, governor
akan bekerja menghentikan lift baik secara mekanik maupun elektrik.
Ini merupakan alat pengaman tambahan yang fungsinya untuk menggerakkan elevator pada saat
listrik padam. Pada kondisi ini, car akan dibawa ke lantai terdekat, pintu car terbuka, sehingga
penumpang bisa keluar.
o Guide Rail
Guide rail terdiri dari 2 baja atau lebih yang disusun secara vertikal dan sejajar. Komponen ini
merupakan tempat car dan counterweight bergerak naik turun dan menjaga agar gerakannya tidak
berayun.
o Limit Switch
Limit switch adalah komponen yang fungsinya untuk menghentikan elevator supaya tidak
menabrak lantai paling atas maupun paling bawah.
o Vane Plate
Fungsi vane plate adalah untuk pemberhentian car pada lantai yang diinginkan serta mengatur
pembukaan landing door (pintu pendaratan).
o Landing Door
Setiap lift pada gedung-gedung di Kelapa Gading atau mana saja pasti memiliki landing door.
Komponen ini berfungsi untuk membuka maupun menutup pintu car/kabin.
o Buffer
Fungsi buffer yaitu sebagai penyangga serta peredam getaran car lift apabila terjadi benturan.
o Governor Tensioner
Ini merupakan komponen berupa puli berbandul yang fungsinya untuk menjaga rope agar tetap
tegang dan tidak kendor.
o Car/Kabin
Ini adalah bagian yang dapat dimasuki penumpang atau barang untuk naik dan turun. Car
dihubungkan dengan counterweight menggunakan tali baja melalui puli di machine room.
o Car Door
Sesuai namanya, komponen ini berfungsi sebagai pintu lift yang membuka dan menutup secara
otomatis. Car door dilengkapi alat pengaman yang mencegah pintu tertutup saat ada sesuatu yang
ada di tengah-tengah pintu sehingga tidak terjadi terjepit.
Lift pada gedung-gedung di Alam Sutera juga dilengkapi COP, yakni panel di mana tombol-
tombol pengatur berada. Seperti tombol lantai, pengatur buka dan tutup, hingga alarm atau
interphone.
o Interphone
Interphone berfungsi sebagai komponen untuk mengadakan komunikasi dengan ruang kontrol
gedung.
o Alarm Buzzer
Fungsi alarm buzzer yaitu sebagai tanda peringatan pada saat beban lift melebihi kapasitas, pintu
terbuka terlalu lama, atau lainnya.
o Switching Box
Switching box berupa kotak yang bisa dibuka menggunakan kunci khusus. Di dalamnya terdapat
tombol-tombol pengatur.
o Floor Indicator
Floor indicator adalah indikator berupa nomor penunjuk yang memperlihatkan lantai serta tujuan
elevator.
o Emergency Light
Emergency light umumnya terletak di atap car dan akan menyala pada saat kondisi darurat.
Komponen ini terletak di pintu darurat di atas car. Fungsinya yaitu untuk mencegah car tidak
berjalan jika pintu darurat dibuka.
o Safety Link
Ini merupakan alat pengaman yang terletak di atas car dan terhubung dengan governor di
machine room. Fungsinya untuk menahan car over speed ke bawah.
o Hall Button
Hall button terletak di setiap lantai yang berfungsi untuk memanggil car lift.
o Saklar Kebakaran
Saklar kebakaran (fireman switch) berupa tombol yang terlindungi oleh kaca. Jika terjadi
kebakaran di area gedung, tombol ini bisa ditekan untuk menghentikan seluruh kegiatan pada
elevator sehingga berhenti di lantai terdekat.
o Hall Indicator
Ini merupakan indikator penunjuk layar yang ditampilkan melalui sebuah layar. Layar
menampilkan informasi di lantai berapa car sedang berada.
o Lift Penumpang
Sesuai namanya, lift penumpang (passenger lift) adalah angkutan transportasi vertikal yang
digunakan untuk mobilitas manusia pada gedung-gedung seperti mall, hotel, high rise building,
atau bangunan publik lainnya.
Ini merupakan jenis lift yang paling umum dan paling banyak digunakan untuk memberikan
kemudahan akses naik dan turun secara mudah serta cepat. Passenger lift biasanya memiliki
kapasitas penumpang cukup banyak.
o Lift Barang
Sesuai namanya, jenis elevator ini fungsinya diperuntukkan mobilitas barang. Setiap bangunan
komersil bertingkat seperti mall biasanya memiliki lift barang untuk memudahkan pemindahan
barang dalam kapasitas yang besar.
o Bed Lift
Bed lift biasanya juga dikenal dengan lift rumah sakit, karena angkutan transportasi vertikal ini
banyak dipakai pada bangunan rumah sakit. Lift rumah sakit dirancang dengan area car yang
lebar sehingga bisa dipakai untuk membawa tempat tidur pasien.
Rumah sakit-rumah sakit di Jogjakarta atau di manapun tentu memiliki fasilitas ini untuk
melayani pasien dengan mudah dan cepat.
o Lift Rumah
Kegunaan lift kini bukan hanya dipakai di bangunan-bangunan publik saja, melainkan juga di
area private. Rumah-rumah mewah saat ini telah banyak yang menggunakan lift rumah untuk
memudahkan mobilitas penghuninya ketika naik turun lantai.
Home elevator menjadi fasilitas tepat bagi Anda yang ingin memberi kemudahan akses naik turun
untuk orang tua, orang sakit, penyandang disabilitas, serta semua anggota keluarga. Selain itu, lift
rumah juga menjadi identitas hunian mewah.
o Panoramic Lift
Pada dasarnya, panoramic lift juga digunakan untuk mengangkut penumpang untuk naik turun
lantai. Letak perbedaannya adalah lift ini memiliki dinding-dinding yang terbuat dari material
kaca.
Saat menaiki lift kaca ini, penumpang bisa melihat ke arah luar. Jenis lift ini kerap digunakan
pada mall, hotel, rumah, hingga bangunan yang menonjolkan pemandangan ke arah luar.
o Dumbwaiter
Dumbwaiter termasuk jenis lift yang tidak diperuntukkan bagi angkutan manusia. Dumbwaiter
biasanya digunakan untuk membawa makanan, dokumen, atau barang-barang berukuran kecil
lainnya. Jenis lift ini biasanya memiliki ukuran kabin yang kecil.
o Lift Mobil
Seperti Anda ketahui, kini banyak bangunan komersil seperti mall, apartemen, atau lainnya yang
letak parkirannya di lantai paling atas. Di negara-negara maju, penggunaan lift mobil banyak
dijumpai.
Sesuai namanya, jenis elevator ini diperuntukkan untuk mengangkut mobil naik dan turun lantai
secara cepat dengan memanfaatkan area sempit.
Penuhi kebutuhan bangunan Anda dengan lift terbaik yang dipasang oleh teknisi profesional.
Dengan memilih jasa profesional, bangunan Anda di Tangerang Selatan atau mana saja bisa
memiliki elevator terbaik dan aman.