Anda di halaman 1dari 16

PENDAHULUAN dipasang secara permanen di dalam bangunan

yang dapat memadamkan kebakaran secara


Pada dunia konstruksi khususnya tentu
otomatis dengan menyemprotkan air di tempat
sekarang ini banyak sekali perkembangan
mula terjadi kebakaran [1].
pembangunan seperti bangunan pabrik,
Hidran kebakaran adalah suatu sistem
apartemen, pabrik, perumahan dan lain nya
instalasi pemipaan berisi air bertekanan tertentu
yang ada di sekitar kita, tentunya kita pasti
yang digunakan sebagai sarana untuk
merasakan dampak baik dan buruk nya dari
memadamkan kebakaran [2].
pembangunan tersebut. Mengingat besarnya
Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
kerugian yang disebabkan oleh kebakaran serta
berfungsi sebagai alat pemadam kebakaran
terbatasnya kemampuan peralatan pencegahan
pertama / awal pada peristiwa kebakaran yang
dan penanggulangan kebakaran yang dimiliki
masih kecil. APAR tetaplah penting meskipun
oleh Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) atau
suatu bangunan telah dilengkapi dengan sistem
Pemerintah Daerah.
proteksi kebakaran [3].
Berdasarkan KEPMEN PU Nomor
Setiap sistem pemadam kebakaran harus
10/KPTS/2000 tentang ketentuan teknis
dilengkapi dengan sekurang-kurangnya 1 (satu)
pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada
jenis sistem penyediaan air yang bekerja secara
bangunan gedung dan lingkungan. Maka
otomatis, bertekanan dan berkapasitas cukup,
diperlukan perencanaan dan perancangan
serta dapat diandalkan setiap saat. Sistem
instalasi pemadam kebakaran yang dirancang
penyediaan air harus di bawah penguasaan
mengacu pada Standar Nasional Indonesia
pemilik bangunan. Apabila pemilik tidak dapat
(SNI) dan diharapkan dapat memberikan
mengendalikannya harus ditujuk badan lain
keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi
yang diberikan kuasa penuh untuk maksud
pengguna bangunan.
tersebut. Air yang digunakan tidak boleh
PT XYZ merupakan perusahaan yang
mengandung serat atau bahan lain yang dapat
bergerak di produksi pembuatan label untuk
mengganggu bekerja nya sistem. Pemakaian air
produk-produk makanan dan minuman. Untuk
asin tidak diijinkan, kecuali bila tidak ada
mengembangkan usahanya PT XYZ akan
penyedia air lain pada waktu terjadinya
melakukan perluasan bangunan pabrik dan
kebakaran dengan syarat harus segera dibilas
kantor dua lantai dengan luas sekitar 1125 m2.
dengan air bersih [4].
Kasus kebakaran di pabrik-pabrik lainnya,
mengingatkan pemilik untuk menjaga aset yang
dimilikinya agar aman dan nyaman. Sehingga
METODE PENELITIAN
perlu perencanaan dan perancangan sistem
pemadam kebakaran (Fire Fighting System) 1. Alat dan Bahan
untuk melindungi bangunan dan asetnya. a. Pompa pemadam kebakaran
Berdasarkan kebutuhan tersebut, maka Digunakan untuk mensuplai air dari
pada penelitian ini penulis akan membuat bak penampungan air ke instalasi
perencanaan dan perancangan sistem pemadam perpipaan pemadam kebakaran.
kebakaran di PT XYZ, yaitu:
 Sistem sprinkler otomatis, sistem hidran dan
pemadam api ringan.
 Kebutuhan kapasitas pompa pemadam
kebakaran, kapasitas tangki air khusus untuk
pemadam kebakaran.
 Perancangan letak sistem pemadam
kebakaran sesuai dengan standar dan
peraturan yang berlaku.
Sistem sprinkler otomatis adalah suatu
sistem yang bekerja secara otomatis dengan
Gambar 1. Pompa Pemadam Kebakaran
memancarkan air bertekanan ke segala arah
untuk memadamkan kebakaran atau mencegah
meluasnya kebakaran. Instalasi sprinkler ini
131

b. Pengukur kecepatan air (water flow e. Hidran


meter) Hidran digunakan untuk
Digunakan untuk mengukur kecepatan menyemprotkan air pada area
dan debit aliran air yang keluar dari kebakaran dengan jangkauan luas dan
pompa pemadam kebakaran. jarak jauh disertai tekanan air yang
cukup kuat untuk memadamkan api.

Gambar 2. Water flow meter


Gambar 5. Hidran
c. Pengukur tekanan (pressure gauge)
Pengukur tekanan digunakan untuk
f. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
mengukur tekanan air yang keluar dari
APAR digunakan untuk memadamkan
pompa.
api yang bersifat kecil dan sebagai
penanganan awal pada kebakaran.

Gambar 3. Pressure Gauge

d. Sprinkler
Digunakan untuk memancarkan air Gambar 6. Alat Pemadam Api Ringan
pada area kebakaran dimana sprinkler
head dipasang. g. Katup-katup
Katup digunakan untuk mengatur dan
mengontrol pembukaan, penutupan
aliran air pada instalasi pemadam
kebakaran.

Gambar 4. Sprinkler head


Gambar 7. Katup-katup
h. Pipa
Pipa digunakan sebagai tempat mengalirnya air pemadam kebakaran.

Gambar 8. Pipa

i. Fitting dan Elbow


Digunakan untuk menyambung bagian-bagian pipa pemadam kebakaran.

Gambar 9. Fitting dan Elbow

2. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data


Adapun tahapan teknik pengumpulan dan pengolahan data untuk membuat penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Studi Lapangan dan Pustaka
b. Indentifikasi dan Merumuskan Masalah
c. Pengumpulan Data
 Layout kondisi bangunan lama (existing)
 Layout kondisi bangunan baru
 Pengumpulan data teknis
d. Perencanaan sistem pemadam kebakaran untuk bangunan baru PT. XYZ
 Menentukan kebutuhan sistem pemadam kebakaran (sprinkler, hidran dan APAR) untuk
bangunan
 Menghitung Kebutuhan air pemadam kebakaran
 Menghitung Head total dan daya pompa
 Merancang instalasi sistem pemadam kebakaran (sprinkler, hidran dan APAR)
Gambar 10. Layout bangunan lama (Site Plan)
Gambar 11. Layout bangunan lama (Office Plan)
Gambar 12. Layout bangunan baru (Site Plan)
Gambar 13. Layout bangunan baru (Office Plan)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Maka didapat luas sebagai berikut:
1. Sistem Sprinkler Otomatis
Dalam perencanaan dan perancangan sistem Luas =3mx3m
pemadam kebakaran sprinkler setelah = 9 m2
dilakukan penelitian di lapangan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut: Menentukan jumlah kepala sprinkler
a. Bangunan termasuk dalam hunian
bahaya kebakaran sedang, sehingga data Jumlah sprinkler
yang diperlukan dalam perhitungan 𝑳𝒖𝒂𝒔 𝑹𝒖𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏
adalah SNI 03-3989-2000 Tata cara = (2)
𝑳𝒖𝒂𝒔 𝒔𝒑𝒓𝒊𝒏𝒌𝒍𝒆𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒊𝒏𝒅𝒖𝒏𝒂𝒈𝒏
perencanaan dan pemasangan sistem
sprinkler otomatis untuk pencegahan
bahaya kebakaran pada bangunan Tabel 1. Luas dan jumlah kepala sprinkler hasil
gedung. Untuk kategori bahaya perhitungan
kebakaran sedang.
b. Arah pancaran air ke bawah, karena
kepala sprinkler diletakkan pada atap
ruangan.
c. Kepekaan terhadap suhu, warna cairan
dalam tabung gelas (glass bulb) berwarna
jingga pada suhu 57°C.
d. Sprinkler yang dipakai ukuran ½” dengan
kapasitas (Q) = 25 GPM = 93,33
liter/menit.
e. Kepadatan pancaran = 5 mm/menit, dan
jarak maksimum antar titik sprinkler
adalah 4,0 m dengan jari-jari pancaran
sprinkler 2,0 m.
f. Jarak maksimum sprinkler dari dinding
tembok 1,7 m.
g. Daerah yang dilindungi adalah semua
ruangan kecuali toilet, tangga, ruang
elektrik, ruang chiller, ruang kompresor
dan ruang pompa.
h. Sprinkler overlap ¼ bagian. Satu
sprinkler dapat mencakup area sebesar 4
m x 4 m.
i. Kebutuhan air untuk bahaya kebakaran
sedang 375 liter/menit, waktu pengisian
maksimum untuk tangki hisap adalah 60
menit.

Untuk menentukan area jangkauan 2. Sistem Hydrant


sprinkler, dapat dihitung sebagai berikut: Dalam perencanaan dan perancangan sistem
pemadam kebakaran hidran pada bangunan
ini, perlu memperhatikan beberapa faktor
X = jarak maks. Antar titik sprinkler – penting berikut:
(1/4 jarak maks.) (1) a. Klasifikasi bangunan menurut tinggi dan
jumlah lantai adalah klasifikasi bangunan
X = 4 m – (1/4 x 4 m) „B‟ dengan ketinggian sampai dengan 8
=3m m atau 2 lantai.
b. Pasokan air untuk hidran gedung adalah Untuk menentukan jumlah hidran gedung
400 liter/menit, waktu mampu yang dibutuhkan adalah, lihat Tabel 2 dan
mengalirkan air minimal adalah 30 Tabel 3. Perletakan Hidran Berdasarkan
menit. Luas Lantai, Klasifikasi Bangunan dan
c. Pasokan air untuk hidran halaman adalah Jumlah Lantai.
2400 liter/menit, waktu mampu
mengalirkan air minimal adalah 45 Maka, jumlah hidran adalah:
menit. Luas Bangunan Lantai 1 = 1.125 m2
d. Untuk perlindungan bagian dalam Luas Bangunan Lantai 2 = 124 m2
bangunan di pasang kotak hidran gedung
dengan jangkauan semburan air dari Didapat jumlah hidran sebagai berikut:
selang panjang maksimum adalah 30 m.
e. Untuk perlindungan bagian luar Bangunan Lantai 1:
bangunan di pasang kotak hidran  1 buah hidran gedung (Radius 30 m)
halaman dan hidran kota dengan  1 buah hidran halaman dan hidran kota
jangkauan semburan air dari selang (Radius 45 m)
panjang maksimum adalah 45 m (30 m +  1 buah Siamese Connection
15 m).
f. Selain itu juga dipasang sambungan Bangunan Lantai 2:
dinas kebakaran (Siamese Connection) Tidak pakai hidran hanya menggunakan
untuk pengisian air kedalam jaringan APAR.
sistem hidran dari dinas pemadam
kebakaran. Perletakkan Kotak Hidran Gedung:
 Kotak hidran dipasang dengan ketinggian
Tabel 2. Perletakan Hidran Berdasarkan Luas 75 cm dari permukaan lantai, mudah
Lantai Klasifikasi Bangunan dicapai, mudah terlihat tidak terhalang
oleh benda-benda lain dan di cat warna
merah.
 Ditengah – tengah kotak hidran diberi
tulisan “HIDRAN” dengan warna putih,
tinggi tulisan minimum 10 cm.

3. APAR
Untuk menentukan jumlah Alat Pemadam
Api Ringan (APAR) yang dibutuhkan adalah
Tabel 3. Klasifikasi Bangunan menurut Tinggi sebagai berikut:
dan Jumlah Lantai
Luas APAR perlindungannya adalah 140
m2, karena bangunan merupakan bahaya
kelas sedang.

Jumlah APAR
𝑳𝒖𝒂𝒔 𝑹𝒖𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏
= (3)
𝑳𝒖𝒂𝒔 𝑨𝑷𝑨𝑹 𝑷𝒆𝒓𝒍𝒊𝒏𝒅𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏
Tabel 4. Luas dan jumlah APAR hasil Untuk penentuan volume air hidran gedung
perhitungan digunakan kapasitas aliran 400 liter/menit,
waktu operasional 30 menit. Dan hidran
halaman digunakan kapasitas aliran 2400
liter/menit, waktu operasional 45 menit.
Maka kebutuhan air nya adalah :
V2 = Q x T
= 400 dm3/ menit x 30 menit
= 12000 dm3
= 12 m3 (Hidran gedung)
V3 = Q x T
= 2400 dm3/menit x 45 menit
= 108000 dm3
= 108 m3 (Hidran halaman)

Maka, untuk volume kebutuhan air


pemadam kebakaran adalah :

V(kebutuhan air) = V1 + V2 + V3
= 22,5 m3 + 12 m3 + 108 m3
4. Menghitung Kebutuhan Air Pemadam = 142,5 m3 ~ 150 m3
Kebakaran = 150 m3 (dibulatkan)
Dalam pengoperasiannya, dibutuhkan air
yang dapat mengoperasikan pemadam Sedangkan bak air tidak boleh diisi dengan
kebakaran (Sprinkler dan Hidran). Volume penuh karena dari hasil volume air yang
kebutuhan air pemadam kebakaran perlu dibutuhkan dalam menjaga faktor
diperhatikan sehingga tidak menyebabkan keamanannya, dapat ditentukan konstruksi
kelebihan air pada sistem tersebut. dimensi bak air pemadam kebakarannya,
Perhitungan volume kebutuhan air dapat yaitu :
menggunakan rumus berikut: a. Panjang = 6 meter ; Lebar = 7 meter ;
Tinggi = 4 meter
V=QxT (4)
Keterangan : b. Volume total bak air
V = Volume kebutuhan air (m3) V(Bak air) = Panjang x Lebar x Tinggi
Q = Kapasitas air (dm3/menit) = 6 meter x 7 meter x 4 meter
T = Waktu operasi sistem (menit) = 168 m3
c. Selisih volume
Untuk penentuan volume air sistem ini
ΔV = V(Bak air) – V(Kebutuhan air) (5)
digunakan kapasitas aliran 375 liter/menit,
= 168 m3 – 150 m3
waktu operasional 60 menit pada bahaya
= 18 m3
kebakaran sedang, maka kebutuhan airnya
d. Tinggi freeboard
adalah:
∆V
V1 = Q x T t(freeboard) = (
A
= 375 dm3/ menit x 60 menit 18
=
= 22500 dm3 42
= 22,5 m3 (Sprinkler otomatis) = 0,428 meter
Gambar 16. Skema diagram instalasi sistem pemadam kebakaran (Sistem Sprinkler)
Gambar 17. Layout instalasi sistem pemadam kebakaran lantai 1 (Sistem Sprinkler)

Gambar 18. Layout instalasi sistem pemadam kebakaran lantai 2 (Sistem Sprinkler)
KESIMPULAN [3] SNI 03-3987-1995., Tata Cara
Berdasarkan hasil dari perencanaan dan Perencanaan, Pemasangan, Pemadam Api
perancangan sistem pemadam kebakaran di PT Ringan Untuk Pencegahan Bahaya
XYZ dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Kebakaran Pada Bangunan Dan Gedung.
 Dari hasil perencanaan didapat total jumlah [4] SNI 1745-1989-F., Tata Cara Pemasangan
kepala sprinkler 130 buah. Jenis sprinkler Sistem Hidran Untuk Pencegahan Bahaya
yang digunakan adalah sprinkler dengan Kebakaran Pada Bangunan Rumah Dan
arah pancaran ke bawah. Kepekaan terhadap Gedung.
suhu dan warna cairan adalah 57°C warna [5] NFPA 13. Standard For the Installation Of
jingga. Dengan menggunakan sprinkler Sprinkler Systems. 2013 Edition. National
sistem pipa basah (Wet pipe system). Fire Protection Association.
 Didapat 1 buah hidran gedung, 1 buah hidran [6] NFPA 14. Standard For the Installation Of
halaman dan kota, serta 1 buah Siamese Stand Pipe, Private Hydrant, And Hose
Connection untuk sambungan dinas System. 2013 Edition. National Fire
pemadam kebakaran. Protection Association.
 Didapat total APAR tipe serbuk kimia [7] Sularso, dan Haruo Tahara., 2000. Pompa
kering 15 buah dan APAR tipe gas dan Kompressor Pemilihan, Pemakaian.,
karbondioksida 1 buah. Pemeliharaan, Pradnya Paramita, Jakarta.
 Kapasitas air total 3,175 liter/menit dan [8] E. Sahasi Menon, P.E., Piping Calculation
volume air yang dibutuhkan adalah 150 m3. Manual, Mc Graw-Hill, New York.
 Total head untuk sistem perpipaan ini adalah [9] Sunarno, 2006. Mekanikal Elektrikal, Vol.
71,748 m. 1 dan 2. Andi Publisher, Yogyakarta.
 Daya pompa air maksimal (Pw) 11,576 hp, [10] Grondzik, T Walker, 2015. Mechanical
dan pemilih penggerak mula (Pm) 14,622 hp. and Electrical Equipment for Buildings.
 Posisi penempatan sprinkler dipasang di 12th Edition. Jon Wiley and Son, Canada.
area pabrik sebanyak 103 buah, area kantor [11] Cote, R Arthur, 2003. Fire Protction
lantai 1 sebanyak 13 buah, kantor lantai 2 Handbook, Vol 1 and 2. 9th Editon. NFPA,
sebanyak 14 buah dan masing-masing Quincy, Massachusetts
dipasang di atas ceiling dengan pancaran ke [12] Industrial Fire Sprinklers. Fire Safety
bawah. Hidran gedung dipasang di area Advice Centre. Retrieved 6 February 2013.
pabrik 1 buah untuk mencangkup bagian http://www.firesafe.org.uk/industrial-fire-
dalam area pabrik dan kantor, hidran sprinklers/
halaman dan kota di pasang di luar bangunan [13] Indobara. Viking Fire Sprinklers.
1 buah untuk mencangkup bagian terluar https://www.indobara.co.id/viking-fire-
dari bangunan. APAR dipasang di ruangan sprinklers/
berpotensi terjadi kebakaran dan
ditempatkan dekat dengan pintu.

DAFTAR PUSTAKA
[1] SNI 03-3989-2000., Tata Cara
Perencanaan Dan pemasangan Sistem
Sprinkler Otomatik Untuk Pencegahan
Bahaya Kebakaran Pada Bangunan
Gedung.
[2] SNI 03-1745-2000., Tata Cara
Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Pipa
Tegak dan Slang Untuk Pencegahan
Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah
dan Gedung.

Anda mungkin juga menyukai