Anda di halaman 1dari 56

11/19/2014

Bab I

Pengantar Bahan Baja

SI 2101

11/19/2014

Perencanaan Struktur Baja

Struktur harus memenuhi persyaratan:

Keamanan : kekuatan, kekakuan, stabilitas


Fungsional dan kenyamanan
Ekonomis

Struktur adalah optimum jika:

Biaya minimum
Bobot/berat minimum
Perioda konstruksi minimum
Kebutuhan tenaga kerja minimum
Biaya manufaktur/pembuatan minimum
Manfaat maksimum pada saat beroperasi/life time maksimum
SI 2101

11/19/2014

Bahan Baja

Kekuatan material baja relatif tinggi


Material baja mempunyai batas tegangan tarik
maupun tekan yang sama

Daktilitas material baja relatif besar

Durabilitas tinggi dan stabil

Penghantar panas yang baik

SI 2101

11/19/2014

Struktur Baja

Keuntungan penggunaan material baja pada struktur:

Struktur ringan sehingga menguntungkan untuk struktur


jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, ataupun
struktur cangkang
Waktu pengerjaan relatif singkat (tidak memerlukan set-up
time)

Permasalahan utama pada struktur baja:

Disain meliputi disain elemen dan sambungan


Kelangsingan elemen harus diperhitungkan untuk
menghindari hilangnya kekuatan akibat tekuk
Proses fabrikasi dan instalasi memerlukan akurasi tinggi
SI 2101

11/19/2014

Struktur Baja

Terbagi atas 3 kategori:

Struktur rangka, dengan elemen-elemen tarik,


tekan, dan lentur

Struktur cangkang (elemen tarik dominan)

Struktur tipe suspensi (elemen tarik dominan)

Elemen pada struktur baja:

Elemen tarik

Elemen tekan

Elemen lentur
SI 2101

11/19/2014

Cantilever Truss

11/19/2014

Tower

11/19/2014

11/19/2014

Dome

11/19/2014

Dome

10

11/19/2014

Suspension

11

11/19/2014

Pipeline

12

11/19/2014

Pipe bridge

SI 2101

13

13

11/19/2014

Sistem Struktur

Struktur Baja Bangunan Industri

Bentang < 20 m -> tanpa haunch

Bentang 40 - 70 m

Bentang > 20 m -> dengan haunch

Bentang > 70 m
Rangka Batang Ruang

14

11/19/2014

Sistem Struktur

Sistem Bracing Bangunan Industri

Panjang sampai (60-80) m

Panjang melebihi (60-80) m

15

11/19/2014

Penampang Elemen Tarik


Struktur Baja

SI 2101

16

16

11/19/2014

Penampang Elemen Tekan


Struktur Baja

SI 2101

17

17

11/19/2014

Penampang Elemen Lentur


Struktur Baja

SI 2101

18

18

11/19/2014

Wide Flange Designations

Uses
Beam, column, pile, truss members,
bracing, etc.

W 12 X 26
W = Wide Flange Designation
12 = Nominal Depth (inches)
26 = Weight (lbs.) per foot

19

11/19/2014

Steel Angle Designations

Uses
Truss members, bracing, etc
Thickness

L 4 X 4 X 1/2
L = Angle Designation
4 X 4 = Size of the legs (inches)
1/2 = Thickness of the legs (inches)

Size

NOTE: Legs can be equal or unequal

20

11/19/2014

Channels (C Shaped)

Uses
Truss members, bracing, lintels, etc.
Designations
C 9 X 13.4
C = Channel Designation
9 = Nominal Depth (inches)
13.4 = Weight / ft. (lbs.)

Depth

21

11/19/2014

Steel Tee Designations

Uses
Truss members, bracing, etc.

WT 18 X 105
WT = Tee Designation
18 = Nominal Depth (inches)
105 = Weight (lbs.) per foot

22

11/19/2014

Steel Plate Designations

Uses
Plate, deck, built-up members, etc.

Thickness

PL 3/8 X 5 x 3
PL = Plate Designation
3/8 = Thickness of the legs (inches)
5 = width of plate
3 = length of plate
SI 2101

23

23

11/19/2014

Steel Pipe Designations

Uses
Pipe, column, Truss members, etc.
Thickness

Pipe 14 X 0.375
Pipe = Plate Designation
14 = Outer diameter (inches)
0.375 = wall thickness (inches)

SI 2101

24

24

11/19/2014

Hollow Structural section

Uses
Beam, column, truss members, etc.

HSS 7 X 5 x 3/8
HSS = Hollow structural section
Designation
7 = Outer Depth (inches)
5 = Outer Width (inches)
3/8 = wall thickness (unches)

25

11/19/2014

Standar, Pedoman, dan


Manual

Peraturan untuk Perencanaan

SNI 03-1729-2002, Tata Cara Perhitungan Baja Untuk


Bangunan Gedung
SNI 03-1726-2002, Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Gempa Untuk Bangunan Gedung
Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan
Gedung

SI 2101

26

26

11/19/2014

Standar, Pedoman, dan


Manual

Pedoman dan Manual

AISC, Code of Standard Practice for Steel Buldings and Bridges


AISC, Specifications for Structural Steel Buildings - Allowable
Stress Design and Plastic Design (ASD)
AISC, Specifications for Structural Steel Buildings - Load and
Resistance Factor Design (LRFD)
AISI, Specification for the Design of Cold-Formed Steel
Structural Members
AWS, Structural Welding Code-Steel (AWS D1.1) ASTM
ASTM, ASTM A6 Standard Specification for General
Requirements for Rolled Steel Plates, Shapes, Sheet Piling, and
Bars for Structural Use
ASTM, A36 Standard Specification for Carbon Structural Steel

SI 2101

27

27

11/19/2014

Standar, Pedoman, dan


Manual

Pedoman dan Manual

ASTM A53 Standard Specification for Pipe, Steel Black and


Hot-Dipped, Zinc Coated, Welded and Seamless
ASTM A276 Standard Specification for Stainless and Heat
Resisting Steel Bars and Shapes
ASTM A500 Standard Specification for Cold-formed Welded
and Seamless Carbon Steel Structural Tubing in Rounds and
Shapes
ASTM A307 Standard Specification for Carbon Steel Bolts
and Studs
ASTM A569/A569M-Standard Specifications for Steel Carbon
(0.15 maximum percent) Hot-Rolled Sheet and Strip,
Commercial Quality
SI 2101

28

28

11/19/2014

Bab II

Material Baja

SI 2101

29

29

11/19/2014

Sejarah Baja

Besi ditemukan digunakan pertama kali pada sekitar


1500 SM
Tahun 1100 SM, Bangsa hittites yang merahasiakan
pembuatan tersebut selama 400 tahun dikuasai oleh
bangsa asia barat, pada tahun tersebut proses
peleburan besi mulai diketahui secara luas.
Tahun 1000 SM, bangsa yunani, mesir, jews, roma,
carhaginians dan asiria juga mempelajari peleburan
dan menggunakan besi dalam kehidupannya.
Tahun 800 SM, India berhasil membuat besi setelah
di invansi oleh bangsa arya.
SI 2101

30

30

11/19/2014

Sejarah Baja

Tahun 700 600 SM, Cina belajar membuat besi.


Tahun 400 500 SM, baja sudah ditemukan
penggunaannya di eropa.
Tahun 250 SM bangsa India menemukan cara
membuat baja
Tahun 1000 M, baja dengan campuran unsur lain
ditemukan pertama kali pada 1000 M pada
kekaisaran fatim yang disebut dengan baja
damascus.
1300 M, rahasia pembuatan baja damaskus hilang.
1700 M, baja kembali diteliti penggunaan dan
pembuatannya di eropa.
SI 2101

31

31

11/19/2014

Sejarah Struktur Baja


Besi Cor/Tuang (Cast Iron)
Besi cor adalah salah satu logam besi tertua yang
digunakan dalam konstruksi. Dibuat dengan memanaskan
bijih besi pada blast furnace dengan coke dan batu kapur
menghasilkan besi cair. Kemudian dituangkan ke dalam
cetakan dari bentuk yang diinginkan dan dibiarkan dingin
dan mengkristal
Komposisinya terutama besi (Fe), karbon (C) dan silikon
(Si), belerang (S), mangan (Mn) dan fosfor (P).
Kandungan karbon yang cukup tinggi dari 2-4%
Sifatnya Keras, Getas, nonmalleable (tidak dapat ditempa,
dibengkok, diregangkan).SI 2101
32

32

11/19/2014

Coalbrookadale bridge, 1979,


UK

Jembatan yang melintasi


Sungai Severn di Shropshire,
Inggris. Jembatan Arch
pertama di dunia yang terbuat
dari besi cor (Cast Iron)
Dibangun tahun 1779, dengan
bentang 30m digunakan untuk
jembatan pejalan kaki.

SI 2101

33

33

11/19/2014

Sejarah Struktur Baja


Besi Tempa (Wrought Iron)
Henry Cort pada tahun 1784 mengembangkan bagaimana
mengubah besi cor menjadi besi tempa dengan karbon
rendah menggunakan pelumpuran tungku (puddling
furnaces).
Puddling adalah metode untuk mengubah pig iron
menjadi besi tempa dengan mengekspos panas dan
diaduk dalam tungku dengan zat pengoksidasi.
Kandungan karbon yang rendah 0,04-0,08%
Sifatnya Keras, mudah ditempa, daktail dan mudah dilas
serta mudah terkorosi.
SI 2101

34

34

11/19/2014

Britannia Bridge,
1850, UK

Jembatan yang melintasi Selat


Menai antara Pulau Anglesey dan
daratan Wales. Dibangun oleh
Robert Stephenson sebagai
jembatan tubular dari besi tempa
persegi panjang besi kotak-bagian
mencakup untuk membawa lalu
lintas kereta api.
SI 2101

35

35

11/19/2014

Garabit viaduct, 1884, France

SI 2101

Jembatan kereta api tipe


wrought-iron arch viaduct
bridge yang membentang
Sungai Truyere dekat
Ruynes-en Margeride (Fr),
Cantal, Prancis, di
pegunungan Massif Central.
Jembatan ini dibangun antara
1882 -1884 oleh Gustave
Eiffel, dengan insinyur
struktur Maurice Koechlin
36

36

11/19/2014

Eiffel Tower,
1889, France

wrought-iron Lattice tower yang


terletak di Champ de Mars di Paris.
Dinamai sesuai perancangnya
insinyur Gustave Eiffel.
Tinggi Menara ini 324 meter (1.063
kaki), ketinggian yang sama dengan
bangunan bertingkat 81 lantai.

SI 2101

37

37

11/19/2014

Sejarah Struktur Baja


Steel (Baja)
Tahun 1856, Henry Bessemer mengembangkan cara
yang efektif untuk menggunakan oksigen untuk
mengurangi kandungan karbon dalam besi.
Industri baja modern lahir.
Bessemer merancang berbentuk buah pir wadah disebut sebagai 'converter' - di mana besi bisa
dipanaskan sementara oksigen bisa ditiup melalui
logam cair. Oksigen melewati logam cair, itu akan
bereaksi dengan karbon, realasing karbon dioksida
dan menghasilkan besi lebih murni
SI 2101

38

38

11/19/2014

Sejarah Struktur Baja


Bessemer Proses
Proces cepat dan murah, menghilangkan karbon dan
silikon dari besi dalam hitungan menit tetapi
menderita terlalu sukses. Terlalu banyak karbon telah
hilang dan terlalu banyak oksigen tetap dalam produk
akhir.

SI 2101

39

39

11/19/2014

Sejarah Struktur Baja

Ahli Metalurgi Inggris, Robert Mushet diperoleh dan


mulai menguji senyawa besi, karbon dan mangan dikenal sebagai speigeleisen.
Mangan dikenal untuk menghilangkan oksigen dari
besi cair dan kandungan karbon dalam speigeleisen,
jika ditambahkan dalam jumlah yang tepat, akan
memberikan solusi untuk masalah Bessemer ini.
Bessemer telah gagal untuk menemukan cara untuk
menghilangkan fosfor - pengotor merusak yang
membuat baja brittle
SI 2101

40

40

11/19/2014

Sejarah Struktur Baja

Pada tahun 1876 Welshman Sidney Gilchrist Thomas


datang dengan solusi dengan menambahkan fluks kapur - untuk proses Bessemer.
Batu kapur menarik fosfor dari pig iron ke terak,
memungkinkan elemen yang tidak diinginkan untuk
dihapus.
Harga untuk rel baja turun lebih dari 80% antara
1867 dan 1884, sebagai hasil dari teknik
memproduksi baja baru

SI 2101

41

41

11/19/2014

Sejarah Struktur Baja


Open Hearth Process
Pada 1860-an insinyur Jerman Karl Wilhelm Siemens,
produksi baja lebih ditingkatkan melalui proses
perapian terbuka.
Menggunakan suhu tinggi untuk membakar kelebihan
karbon dan impuriites lainnya, proses mengandalkan
ruang bata dipanaskan di bawah perapian.
Tungku Regenerative kemudian digunakan gas buang
dari tungku untuk menjaga suhu tinggi di ruang bata
di bawah ini
SI 2101

42

42

11/19/2014

Sejarah Struktur Baja


Open Hearth Process

SI 2101

43

43

11/19/2014

Sejarah Struktur Baja


Electric Arc Furnace Steelmaking
Paul Heroult merancang tungku Aric listrik (EAF)
dengan melewati arus listrik melalui materi
bermuatan, sehingga terjadi oksidasi eksotermis dan
suhu sampai 3272 F (1800 C), lebih dari cukup
untuk memanaskan produksi baja.
EAF dapat menghasilkan
baja dari 100% scrap
100, lebih sedikit energi
per unit produksi
diperlukan.
SI 2101

44

44

11/19/2014

Sejarah Struktur Baja


Electric Arc Furnace Steelmaking

SI 2101

45

45

11/19/2014

Sejarah Struktur Baja


Oxygen Steelmaking
Tungku oksigen dasar meniup
oksigen ke dalam jumlah besar
cair besi dan scrap baja
Menurunkan biaya yang jauh
lebih cepat daripada metode
perapian terbuka. Vessel
menampung hingga 350 metrik
ton dan dapat mengkonversi besi
ke baja dalam waktu kurang dari
satu jam.
SI 2101

46

46

11/19/2014

Sejarah Struktur Baja

SI 2101

47

47

11/19/2014

Material Baja

Ferrous alloys (campuran logam dengan unsur


utama besi)
Merupakan logam yang terbanyak diproduksi di
antara logam lainnya, karena:

Jumlah cadangan besi (dalam berbagai bentuk)


sangat banyak terdapat di dalam lapisan bumi.
Proses produksi besi dan baja relatif tidak mahal.
Mudah dibentuk menjadi produk dengan berbagai
sifat dan karakteristik mekanik dan fisik.

Kelemahan utama: tidak tahan terhadap korosi.


SI 2101

48

48

11/19/2014

Material Baja

Material buatan (man-made) dari besi (+98%) dan


unsur lain (karbon, silika, mangan, sulfur, dll)
Umumnya dibuat dengan pemanasan material pada
tanur untuk menghasilkan lembaran plat, kemudian
dibentuk (rolling) untuk menghasilkan profil baja
Parameter utama pada pembuatan baja:

Kekuatan tinggi
Tahanan korosi tinggi
Kemudahan untuk dilas
Harga produksi rendah

Bervariasi dengan berbagai jenis mutu dan bentuk


(rolled shape)
SI 2101

49

49

11/19/2014

Baja Karbon (Carbon Steel)

Memiliki tingkat daktilitas yang tinggi


Mengalami perubahan sifat fisik jika berada pada suhu
sangat dingin, mengalami pembebanan berulang (cyclic
loading), atau pada lingkungan korosif
Perlu bahan tambahan (additives/alloy) untuk
meningkatkan sifat-sifatnya
Baja struktural umumnya memiliki kandungan karbon
yang sedikit
Terbagi atas:

Low carbon steel, kandungan karbon kurang dari 0.15%


Mild carbon steel, kandungan karbon 0.15 sampai 0.29%
Medium carbon steel, kandungan karbon 0.3 sampai 0.59%
High carbon steel, kandungan karbon 0.6 sampai 1.7%
SI 2101

50

50

11/19/2014

Baja Karbon

Low Carbon Steel (C < 0.15%) dan Mild Carbon Steel


(C = 0.15 - 0.29%)

Jenis baja yang paling banyak diproduksi


Tidak sensitif terhadap perlakuan panas (heat-treatment)
Peningkatan kekuatan melalui cold-working
Memiliki daktilitas sangat tinggi
Baja lunak, mudah dibentuk/dipotong dan mudah di las
Biaya produksi relatif rendah
Penambahan alloy Cu, V, dan Ni dapat meningkatkan
kekuatan dan ketahanan terhadap korosi
SI 2101

51

51

11/19/2014

Komposisi unsur dari Low Carbon Steel

SI 2101

52

52

11/19/2014

Baja Karbon

Medium Carbon Steel (C = 0.3 - 0.59%)

Dapat menerima perlakuan panas (heat treatment)


untuk meningkatkan sifat-sifat mekanik
Penambahan alloy Cr, Ni, dan Mo akan menghasilkan:

Peningkatan kekuatan

Penurunan daktilitas dan toughness

Peningkatan kemampuan terhadap heat treatment

SI 2101

53

53

11/19/2014

Baja Karbon

High Carbon Steel (C = 0.6 1.7%)

Memiliki kekuatan yang sangat tinggi


Daktilitas umumnya sangat rendah sehingga bersifat
getas/brittle
Kekerasan sangat tinggi, tidak mudah aus.
Penambahan alloy Cr, V, Tungsten, dan Molybdenum
akan membentuk karbida yang sangat keras dan tahan
aus
Umumnya digunakan untuk bahan pembuat alat
pemotong dan tidak digunakan untuk elemen struktur
SI 2101

54

54

11/19/2014

Baja Mutu Tinggi

Baja Mutu Tinggi dengan Paduan Logam (high


strength low alloy steel)

Memiliki kekuatan yang lebih tinggi jika dibandingkan


dengan baja karbon
Penambahan kekuatan baja jenis high strength low alloy
steel berasal dari campuran logam tambahan seperti
chromium, copper, nickel, silicon, vanadium
Jumlah campuran logam tambahan (alloy) di bawah 5%
dari komposisi
Umumnya memiliki ketahanan terhadap korosi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan baja karbon
SI 2101

55

55

11/19/2014

Klasifikasi Metal

SI 2101

56

56

Anda mungkin juga menyukai