Anda di halaman 1dari 22

`

System Kontrol Pengerak Listrik


Lecture: Rini nurhasanah,ST,.MSc,.Ph.D

Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator


BY SUPARMAN, ST1, SUTOKO, ST2, FRANCISCO S. MARTINS, ST3

Department of Electrical Engineering


University of Brawijaya
Malang
2014
“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 1
`
APLIKASI MOTOR LISTRIK PADA ELEVATOR
BY SUPARMAN, ST1, SUTOKO, ST2, FRANCISCO S. MARTINS, ST3
Suparmanunkhair.blogspot.com

Lift adalah pesawat Pengangkat atau pengangkut manusia yang digerakkan dengan tenaga listrik baik melalui
transmisi tarikan langsung (tanpa atau dengan roda gigi) maupun transmisi sistem hidrolik dengan gerakan
vertikal dengan (toleransi 7%) naik dan turun. Definisi Lift menurut SNI 05-2189-1999.

Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift. Lift adalah salah satu alat Bantu
dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk mempermudah aktifitas manusia yang rutinitasnya lebih
sering berada didalam gedung-gedung bertingkat. Elevator merupakan alat transportasi yang pengendaliannya
tidak dilakukan oleh manusia secara langsung, sehingga semua pengguna elevator sepenuhnya tergantung
pada kehandalan teknologi dari alat transportasi vertikal ini. (Pusat Pengembangan Bahan Ajar-Umb Sistem
Mekanikal Gedung, Yuriadi Kusuma 2004).

Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada tangga dalam mencapai tiap-tiap
lantai berikutnya pada suatu gedung bertingkat, dengan demikian keberadaan elevator tidak dikesampingkan
ini dikarenakan dapat mengefisienkan energi dan waktu sipengguna elevator tersebut. Sistem keberadaan
elevator dan segala kemajuan dan kehandalannya tidak serta merta mengalami perkembangan-perkembangan
secara bertahap, sejak keberadaannya pertama kali dibangun.

I. Sejarah Perkembangan Elevator Selama bertahun-tahun ini, beberapa dari inovasi


Mulai dari jaman kuno sampai jaman pertengahan yang dibuat oleh Otis dalam bidang pengendalian
dan memasuki abad ke- 13, tenaga manusia dan otomatis adalah Sistem Pengendalian Sinyal, Peak
binatang merupakan tenaga penggerak. Pada tahun Period Control, Sistem Autotronik Otis dan Multiple
1850 telah diperkenalkan elevator uap dan hidrolik. Zoning. Otis adalah yang terdepan di dunia dalam
Tahun 1852 terjadi babak baru dalam sejarah pengembangan teknologi komputer dan perusahaan
elevator yaitu penemuan elevator yang aman tersebut telah membuat revolusi dalam pengendalian
pertama di Dunia oleh Elisha Graves Otis. Elevator elevator sehingga tercipta peningkatan yang
penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York dramatis dalam hal waktu reaksi elevator dan mutu
pada tahun 1857. Setelah meninggalnya Otis pada berkendara dalam elevator.
tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton
mengembangkan warisan yang ditinggalkan oleh Otis
dengan membentuk Otis Brothers & Co. II. Jenis Penggerak lift pada umumnya
Dari masa ke masa jenis penggerak pesawat lift telah
pada tahun 1867. Pada tahun 1873 lebih dari 2000 berkembang dan perkembangan seiring dengan
elevator Otis telah dipergunakan di gedung-gedung perkembangan teknologi yang mendampinginya atau
perkantoran, hotel, dan department store di seluruh dipergunakannya. Namun demikian pada umumnya
Amerika, dan lima tahun kemudian dipasanglah jenis penggerak lift dapat digolongkan menjadi dua
elevator penumpang hidrolik Otis yang pertama. Era kelompok yaitu : 1. Lift dengan sistem pengerak
Pencakar Langit pada tahun 1889 Otis mengeluarkan hidrolis (hydrolic elevator). 2. Lift dengan sistem
mesin elevator listrik direct-connected geared penggerak dengan motor listrik (traction type
pertama yang sangat sukses. Pada tahun 1903, Otis elevator). Meskipun kedua sistem tersebut juga
memperkenalkan desain yang akan menjadi tulang mengalami perkembangan masing- masing, sesuai
punggung industri elevator, yaitu elevator listrik dengan kebutuhan dan persyaratan pemasangan
gearless traction yang dirancang dan terbukti dilapangan yang dihadapinya. Akan tetapi ada
mengalahkan usia bangunan itu sendiri. Hal ini perbedaan pokok dari kedua jenis lift tersebut yang
membawa pada berkembangnya jaman struktur- perlu diperhatikan yaitu :
struktur tinggi, termasuk yang paling menonjol
adalah Empire State building dan World Trade Center N Hal Yang Perlu Lift Motor Lift Hidrolik
di New York, John Hancock Center di Chicago dan CN O diperhatikan Traksi
1 Jarak Pelayanan Tidak terbatas Terbatas 20
Tower di Toronto. meter
2 Frekwensi Lebih dari 80 terbatas 80
pemakaian start/stop start/stop

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 2


`
perjam. Pada
umumnya 180
start/stop per-
jam
3 Kecepatan Tidak terbatas Terbatas
(1000m/menit) (maksimal 90
m/menit)

III. Jenis Lift Dengan Motor Traksi


Konsep dasar dari lift yang mempergunakan motor Gambar Gearless Elevator
traksi dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Jenis Tarikan Langsung (Drum Type)
2. Jenis Tarikan Gesek (Traction Drive)

3.1 Drum Type Elevator


cara operasi lift jenis ini seperti pesawat angkat yang
dipakai pada crane- crane pada proyek kontruksi
bangunan, dengan menggulung tali baja pada tabung
gulung. Pemakaian jenis lift ini pada lift penumpang
tidak terlalu populer seperti pada lift traksi jenis
motor pully, hal ini disebabkan adanya beberapa
keterbatasan dalam pemakain. Oleh karena itu lift
jenis ini hanya dipergunakan untuk lift-lift dengan
kapasitas kecil seperti pada lift perumahan
(residential elevator) dan (lift pelayan) dumb waiter.
Adapun kelemahan tersebut, antara lain :
a. Kecepatan yang dapat dicapai secara teknis
terbatas ( +/- 15 m/menit)
b. Kapasitas angkut terbatas (maksimal 200 kg).
c. Penggunaan tenaga listrik lebih boros ( tanpa
bobot imbang ).
Oleh karena biasanya lift jenis ini mempunyai
kecepatan yang rendah ( kurang dari 30 m/menit )
Gambar lift Gearless Elevator
maka jenis motor traksi yang dipakai kebanyakan
jenis motor AC (single speed).

3.2 Traction Type Elevator


Lift jenis ini dapat digolongkan menjadi 2 (dua )
penggolongan, yaitu :
3.2.1 Dilihat dari segi mesin penggerak langsung
atau tidak langsung, dibagi menjadi 2 (dua )
yaitu :
1. Geared Elevator
2. Gearless Elevator

Gambar Geared Elevator Gambar lift Geared Elevator

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 3


`
3.2.2 Dilihat dari jenis motor traksi yang 3) Lift Pelayan (Dumb Waiter, lift barang berukuran
dipergunakan dapat menjadi dua (2) jenis, kecil).
yaitu : Secara teknis lift-lift tersebut tidak jauh berbeda
1. Lift traksi motor AC secara prinsip. Namun perbedaan yang nyata dari
2. Lift traksi motor DC kedua lift tersebut biasanya dapat kita bedakan pada
interior dan perlengkapan operasi dari lift-lift
Geared elevator dengan penggerak motor AC geared tersebut. Juga pada sistem pengamanan operasi yang
biasanya dipergunakan pada lift berkecepatan dipasang sebagian besar sama, hanya pada dumb
rendah dan sedang. Sebaliknya Gearless elevator waiter sistem pengamanan operasi yang disediakan
dengan penggerak motor DC (AC VVVF) lebih sederhana.
dipergunakan pada lift kecepatan tinggi
Perbedaan tersebut akan semakin nyata apabila
Kemampuan dari semua jenis tersebut diatas masing- dibandingkan antara lift barang untuk pabrik (besar)
masing mempunyai kelemahan dan kelebihan dengan lift penumpang yang dipergunakan didalam
masing-masing dalam penggunaannya. Namun gedung-gedung diperkantoran. Lift barang untuk
demikian dengan berkembangnya sistem control pabrik (sesuai dengan kebutuhan) biasanya
yang lebih modern (VVVF = Variabel Voltage Variabel dilengkapi dengan pembuka pintu yang lebih besar,
Frequensi yang dilengkapi IPM = Integrated Power baik dipasang dengan pembukaan secara horizontal
Modele, dll). (terdiri lebih dari dua pintu) maupun yang dipasang
dengan sistem pembukaan pintu vertikal (biasanya
Maka timbul kecendrungan yang kuat untuk terdiri dari dua daun pintu atau lebih)
menggeser atau mengurangi penggunaan penggerak
motor DC pada lift-lift keluaran terakhir dengan Perbedaan lain juga dapat dilihat pada cara penulisan
kemampuan yang lebih baik dan lebih hemat biaya kapasitas muatannya. Kapasitas digerakan pada COP
operasi. (Car Operation Panel, Operation Panel Board)
didalam kereta biasanya dinyatakan dalarn
Spesifik lift traksi system pengendali motor dan gear kilogram (kg) atau (Ib) untuk jenis lift barang,
motor pada motor traksi antara lain : sedangkan untuk penumpang sering dinyatakan
1. Geared machine dengan motor AC single speed : dalam jumlah orang (persons) atau kombinasi
15-30 m/menit keduanya. Akan tetapi perbedaan tersebut akan
2. Geared machine dengan motor AC double speed menjadi semakin tipis apabila kita bandingkan lift
: 30-45 m/menit penumpang dan lift barang yang terpasang dalam
3. Geared machine dengan motor AC VVVF : 45- gedung perkantoran. Hal tersebut disebabkan karena
210 m/menit sebagian besar lift barang yang terpasang didalam
4. Gearless machine dengan motor DC atau AC VVVF gedung hunian dipersyaratkan juga untuk dapat
: >150 m/menit Pada mengangkut penumpang atau orang.

umumnya lift jenis traksi meletakkan motor traksi 4.3 Pembagian jenis dilihat dari penggunaan
dan panel control diatas rung runcur (hoistway), Pembagian jenis lift dilihat dari penggunaannya,
namun demikian dalam beberapa kasus tertentu adalah ;
penempatan motor traksi dan panel control ada yang 1. Elevator penumpang
diletakkan samping bawah atau disamping atas 2. Elevator barang atau dumb waiter
ruang luncur. Untuk mengatasi masalah dimana 3. Elevator service
ketinggian bangunan yang terbatas, saat ini telah ada 4. Elevator hidraulik
lift motor traksi yang tidak memerlukan ruang mesin
(machine roomless) yang disebut Spacell yang telah 4.2.1 Elevator Penumpang
diproduksi oleh Toshiba Elevator dan Kone Elevator. Elevator penumpang ini merupakan elevator yang
sifatnya berfungsi dan sangat khusus untuk manusia
saja, elevator ini sangat dijaga kehandalannya dan
IV. Jenis lift dan pengunaannya juga sangat dijaga keamanan dan keselamatan
4.2 Pembagian Jenis Dilihat dari Sudut muatan : manusianya.
Secara umum jenis lift dilihat dari pemakaian muatan
dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu : 4.2.2 Elevator Barang atau Dumb Waiter
1) Lift Penumpang ( Passenger Elevator) Elevator ini sangat khusus fungsinya untuk barang
2) Lift Barang (Freight elevator) saja, elevator ini juga tak kalah handalnya dengan

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 4


`
elevator penumpang namun ada sedikit perbedaan lift dengan roda gigi biasanya disatukan dengan
dalam system keamanannya. as yang dapat dipergunakan untuk penyelamatan
penumpang dalam keadaan darurat.
4.2.3 Elevator Service 2. Rem merupakan tabung rem (Break Drum)
Elevator servise ini biasanya dipasang diperhotelan, biasanya terletak antara motor traksi dan kotak
yaitu fungsinya untuk pelayan-pelayan hotel untuk roda gigi (gear box) berfungsi untuk mengerem
mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni lift secara mekanikal, pada keadaan normal
hotel. Namun disini pula elevator ini tak kalah pengereman pertama biasanya dilakukan secara
handalnya dengan elevator penumpang, perbedaan elektris pada motor.
dari elevator service dengan elevator penumpang ini 3. Pulli Tarik (Driving Sheave) terletak pada
sangat jelas dari sistrem pengangkutannya, yaitu kotak roda gigi atau pada motor langsung,
elevator penumpang hanya khusus untuk manusia melalui gesekan tali baja (wire rope) merupakan
saja tapi elevator service ini juga berfungsi sebagai penggerak langsung kereta lift.
pengangkutan manusia dan barang.
5.1.3 Governor dan selector :
4.2.4 Elevator Hidraulik 1. Governor merupakan alat pengaman kecepatan
Elevator hidrolik ini sangat lain darpada yang lain, ini lebih (over speed) yang berhubungan langsung
dilihat dari cara kerjanya dan juga fisiknya. Elevator dengan alat pengaman pada kereta dengan kawat
ini biasanya digunakan oleh pasukan pemadam baja (wire rope) yang berfungsi pada arah gerak
kebakaran dan kapasitas daya angkutnya pun sangat sangkar kebawah.
terbatas, elevator hidrolik ini sekarang tidak hanya 2. Pita pemilih lantai (Floor Selector) biasanya
dipakai oleh pemadam kebakaran saja. Sekarang untuk lift lama peralatan ini biasanya berdiri
elevator hidrolik sering dipakai oleh perusahaan sendiri akan tetapi untuk lift jenis baru biasanya
telekomunikasi, bengkel-bengkel kendaraan dipergunakan encoder yang disatukan dengan
bermotor, dan lain-lain. governor atau langsung ke as motor traksi.
Fungsinya untuk mendeteksi posisi kereta dalam
V. KOMPONEN UTAMA ELEVATOR ruang luncur (shaft).
Apabila kita ingin mengetahui sistem kerja elevator,
maka kita harus mengetahui komnponen utama 5.1.4 Perlengkapan lainnya:
dalam elevator tersebut. Untuk mempermudah kita 1. Lampu penerangan.
mengetahui cara kerja elevator secara keseluruhan, 2. Ventilasi terdiri dari satu atau lebih exhause fan
disini penulis akan menggolongkan tata letak dan grill.
komponen-komponen elevator dalam dua bagian 3. Peralatan Pengaman ditempat perkakas khusus
ruangan, yaitu ruang mesin ( Machine Room ) dan untuk pembukaan rem pada motor traksi.
ruang luncur ( Hoistway ). Biasanya diletakkan didinding yang mudah
dicapai.
5.1 Kamar (Machine Room)
5.1.1 panel-panel control : Untuk lift dengan sistem kontrol komputer biasanya
1. Panel distribusi (Distribution Panel) adalah disarankan dilengkapi dengan alat pengatur udara
panel penerima daya listrik dari panel sumber (air conditioning).
listrik utama dalam bangunan dan diteruskan
panel lift. 5.2 Ruang Luncur (Shaft, Hoistway) :
2. Panel Kontrol adalah terdiri dari satu atau Ruang luncur adalah lubang lintasan dimana kereta
beberapa panel yang berisi PCB dan komputer tersebut bergerak naik dan turun. Lubangi harus
berfungsi untuk mengatur jalannya lift. merupakan lubang tertutup dan tidak ada hubungan
3. Interphone biasanyanya terletak pada panel langsung ke ruang diluarnya (kecuali untuk lubang 2
kontrol lift atau pada lokasi yang mudah dicapai) (dua) buah lift yang berdampingan).
yang berfungsi untuk mengadakan komunikasi
(dalam keadaan tertentu) antara MR, lift dan 5.2.1 Ruang luncur (Shaft, Hoistway)
ruang katrol. merupakan Lubang lintasan kereta lift yang bebas
hambatan antara pit sampai pada bagian lantai
5.1.2 Motor Traksi (Traction Motor) : bawah ruang mesin lift.
1. Motor Traksi (Traction Motor) merupakan
motor yang menggerakan lift ke arah naik 5.2.2 Rel (Guide Rail)
maupun turun. Ada yang dihubungkan langsung adalah profil baja khusus pemandu jalannya kereta
dengan roda gigi ataupun tanpa roda gigi. Untuk (car) dan bobot pengimbang (counter weight),

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 5


`
Ukuran rel untuk kereta biasanya lebih besar dari terdiri dari beberapa bagian, antara lain:
pada rel untuk bandul pengimbang. Terpasang tegak door hanger, door sill, door panel dan mechanisme
lurus dari bawah sampai keatas. Adapun fungsi rel yang mengatur buka tutup pintu. Berfungsi untuk
ada empat yaitu : menutup kereta dari luar. Pada pintu kereta (car
1. Sebagai pemandu jalannya kereta dan bobot door) ini dipasang alat pengaman secara seri
imbang (counter weight) lurus vertical. sehingga apabila pintu terbuka lift tidak dapat
2. Sebagai penahan agar kereta tidak miring saat dijalankan.
pemuatan dan akibat beban tidak merata.
3. Sebagai sarana tempat memasang saklar, 5.3.3 COP (Car Operating Panel- Operating
pengungkit (Cam) dan puli penegang. Panel Board),
4. Sebagai penahan saat kereta dihentikan oleh ada satu atau lebih COP. Biasanya terletak pada sisi
pesawat pengaman (safety device/gear) depan kereta (pada front return panel) pada panel
tersebut terdapat tombol tombol lantai dan tombol
5.2.3 Sakelar batas lintas (Limit Switch) pcngatur buka-tutup pmtu.
ada dua jenis sakelar batas lintas untuk pembalik
arah (direction switch) dan final switch, biasanya 5.3.4 Interphone
terpasang pada rel kereta, dipasang dibagian atas dan biasanya terletak pada COP (atau pada lokasi yang
bagian bawah rel berfungsi untuk menjaga agar mudah dicapai) yang berfungsi untuk mengadakan
kereta tidak menabrak pit atau lantai kamar mesin. komunikasi (dalam keadaan tertentu ) antara kereta,
kamar mesin (Machine Room) dan ruang kontrol
5.2.4 Pelat Bendera (Floor vane) gedung.
dipasang pada rel kereta yang fungsinya untuk
mengatur pemberhentian kereta pada lantai yang 5.3.5 Alarm Buzzer terletak pada COP (OPB).
dikehendaki dan mengatur pembukaan pintu Berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban
pendaratan (landing door). Untuk jenis tertentu penuh atau tanda-tanda lain.
landing vane ini ditiadakan dan diganti dengan pulsa
detector (encoder) di kamar mesin. 5.3.6 Switching Box
(biasanya menjadi satu dengan COP) biasanya
5.2.5 Pintu pendaratan (Hall Door) terletak dibawah COP secara tertutup (yang dapat
terdiri dari beberapa bagian, antara lain : door dibuka hanya dengan kunci khusus) didalamnya
hanger, door sill dan door panel. Berfungsi untuk terletak tombol-tombol pengatur.
menutup ruang luncur dari luar. Pada hall door ini
dipasang alat pengaman secara sehingga apabila 5.3.7 Floor indicator
salah satu pintu terbuka lift tidak dapat dijalankan. adalah nomor penunjuk lantai dan arah jalannya
kereta. Biasanya terletak di sisi atas pintu kereta
5.3 Kereta (Car) : (transom) atau pada COP.
Kereta (Car) adalah kotak dimana penumpang naik 5.3.8 Lampu darurat (Emergency lighting)
dan dibawa naik atau turun. Kereta ini dihubungkan biasanya terletak diatas atap kereta, fungsinya untuk
langsung dengan bobot imbang (Couter Weight) menerangi kereta dalam keadaan darurat (listrik
dengan tali baja lewat puli penggerak di ruang mesin. mati) dengan sumber dari baterai.

5.3.1 Rangka kereta 5.3.9 Sakelar pintu darurat (Emergency exit


Rangka Kereta terdiri dari: switch)
1. Cross head channel atau disebut "car sling", yaitu terletak pada pintu darurat diatas kereta. Fungsinya
rangka sebagai tempat tali baja tarik diikat untuk memastikan agar kereta tidak berjalan apabila
dengan pegas dan baul soket dan dudukan sepatu pintu darurat dibuka untuk proses penyelamatan.
luncur (sliding guides) atau roda pemandu (roller
guides}. 5.3.10 Sakelar tali baja (Rope switch)
2. Bottom channel, rangka bawah tempat benturan terletak diatas kereta pada bagian pengikat tali baja.
buffer (disebut safety plank). Fungsinya untuk mematikan lift apabila ada salah
3. Dua buah tiang tegak kiri dan kanan (up-right satu rope yang kendor atau. putus.
channels atau stiels). Keempat bagian tersebut
membentuk segi empat kokoh dengan plat baja 5.3.11 Safety Link
penguat pada sudut-sudutnya. adalah mekanisme penggerak alat pengaman (safety
device) diatas kereta yang dihubungkan dengan
5.3.2 Pintu.Kereta (Car Door)

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 6


`
governor dikamar mesin. Berfungsi untuk menahan akan berfungsinya alat pengaman pada saat operasi
kereta over speed kebawah (dalam keadaan darurat). merupakan hal yang paling utama.

5.3.12 Selector switch Sebagian besar peralatan pengaman pada lift


(untuk lift jenis lama) adalah mekanisme penggerak dipasang secara serial, sehingga apabila salah satu
alat pengaman (safety device) diatas kereta yang alat tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya
dihubungkan dengan selector lift. Berfungsi untuk seluruh pesawat tersebut akan mati dan tidak dapat
memberhentikan kereta apabila selector tape dioperasikan sampai dengan alat pengaman tersebut
mengalami kerusakan (dalam keadaan darurat). difungsikan kembali. Adapun peralatan pengaman
tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut:
5.4 Lekuk dasar (Pit)
Ruangan dibagian bawah dari ruang luncur yang 6.1 Alat pengaman di Ruang Mesin :
fungsinya memberikan kesempatan kereta untuk Alat pengaman diruang mesin dapat digolongkan
menghabiskan tenaga kinetik yang diredam oleh menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu :
buffer pada saat lift mengalami jatuh ke pit. 1. Alat pengaman bersifat listrik.
1. Peredam (Buffer) terletak di dua tempat, satu 2. Alat pengaman mekanik.
set untuk kereta dan satu set untuk beban
pengimbang. Berfungsi untuk meredam tenaga Oleh karena pengecekan alat pengaman bersifat
kinetik kereta dan bobot imbang pada saat jatuh listrik memerlukan kemahiran khusus dan hampir
2. Governor Tensioner merupakan puli berbandul kesemuanya terletak didalam kontrol panel.
sebagai penegang rope governor, terletak di pit. Sedangkan alat pengaman mekanik diruang mesin,
3. Stop kontak terletak didinding pit bagian depan antara lain:
sebagai sumber daya listnk sebagai penerangan
pit pada saat melaksanakan perawatan atau 1. Speed Governor:
perbaikan. a. Berfungsi untuk mendeteksi kecepatan lebih (arah
4. Sakelar Iekuk dasar (pit switch) terletak turun) dan mengaktipkan mekanisme pengaman.
didinding pit bagian dcpan sebagai merupakan Biasanya alat ini diset pada 110 % & 1,15% dari
sakelar pengaman bagi pekerja yang berada di pit kecepatan nominal lift.
b. Cara kerja Puli governor yang dihubungkan dengan
5.5 Lobi lift (Lift Hall): kereta mempunyai sistem bandul yang akan bekerja
1. Lobi lift (Lift Hall) adalah ruang bebas yang berdasarkan kecepatan centrifugal akan
lerletak didepan pintu hall lift. mengaktipkan suatu mekanisme yang dapat
2. Tombol Lantai (Hall button ) adalah Tombol mengunci rope governor se- hingga tali baja menarik
pemanggil kereta, di hall. safety block yang berada dikereta dan menguncinya
3. Sakelar Parkir (Parking switch) biasanya sehingga kereta terkunci pada rel. Alat ini juga
terletak di lobby utama didekat tombol lantai dihubungkan dengan rangkaian kontak listrik yang
(hall button), berfungsi mematikan dan bekerja) kecepatan 110%.
mcnjalankan lift.
4. Sekakelar Kebakaran (Fireman Switch) 2. Rem Mekanik (Mechanical Break) :
biasanya terletak di lobby utama disisi atas hall  Berfungsi untuk memastikan lift berhenti.
button, berfungsi untuk mengaktipkan fungsi  Cara kerja rem ini bekerja berdasarkan pegas
fireman control atau fireman operation. yang dipasang pada dudukan sepatu yang
5. Petunjuk Posisi Kereta (Hall indicator) cara pembukaannya digerakan oleh motor
biasanya terletak di transom masing-masing lift. rem, Semua peralatan pengaman
Berfungsi untuk mengetahui posisi masing- dihubungkan dengan motor rem ini. Pada
masing kereta. saat motor traksi maka rem ini bekerja. Untuk
membukanya diperlukan peralatan khusus
(yang biasanya disediakan di Ruang Mesin).
VI. Alat Pengaman dan Cara kerjanya
Lift adalah satu-satunya pesawat angkut manusia 6.2 Alat Pengaman di Ruang Luncur :
yang pada saat operasinya tidak 1. Door lock
dikemudikan/operasikan langsung oleh manusia a. Berfungsi untuk mengunci pintu hall.
sehingga semua penumpang lift sepenuhnya b. Cara kerja alat ini bekerja berdasarkan pegas
tergantung pada keandalan teknologi dari pada dan gravitasi dari pengait. Padanya dipasang
pesawat lift itu sendiri, Oleh karena itu keyakinan kontak listrik yang dihubungkan dengan
sistem pengamanyang secara seri, kontak

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 7


`
tersebut akan selalu pada posisi tertutup b) Cara kerja rangkaian kontak listrik
apabila dalam keadaan tertutup dan dipasangkan pada pintu Kontak akan
sebaliknya. Cara pembukaan pintu biasanya terputus apabila pintu emergency dibuka.
dengan suatu alat khusus dan dianjurkan
tidak sembarang orang untuk 5. Safety gear
mempergunakannya. a) Berfungsi untuk memberhentikan kereta
apabila terjadi kecepatan lebih kearah bawah.
2. Limit switch b) Cara kerja alat ini dipasang 2 (dua) buah,
a. BerFungsi untuk menjaga agar kereta tidak masing-masing dipasang di bagian bawah kiri
melewati batas lintasan yang di ijinkan pada dan kanan kereta. Alat ini bekerja berurutan
arah keatas maupun pada arah kebawah. dengan bekerjanya speed governor di ruang
b. Cara kerja alat ini merupakan kontak listrik mesin.
yang digerakan oleh sentuhan batang
pengungkit yang dipasangkan pada kereta,
dipasang di dua tempat, yaitu pada main rail
dibagian atas (setelah lantai teratas) dan
dibagian bawah setelah lantai terbawah. Alat
ini terdiri dari 2 (dua) tingkat, yi. Limit switch
pembalik arah dan final limit switch.

6.3 Alat pengaman di Kereta :


1. Door lock:
a) Berfungsi untuk mengunci pintu kereta.
b) Cara kerja tidak seperti pada hall door,
penguncian pintu kereta dilakukan pada
motor penggerak pintu. Pada alat ini juga
dipasang rangkaian kontak listrik dipasang
seri dengan alat pengaman yang lain. Gambar Safety Gear

2. Door Edge dan Photo Cell 6. Rope Switch


a) Berfungsi untuk menghindarkan penumpang a) Berfungsi untuk rnenahan lift agar tidak jalan
terjepit pintu. apabila ada wire rope yang rusak
b) Cara kerja kedua alat ini dipasang pada pintu b) Cara kerja alat ini dipasang diatas kereta atau
kereta (tidak selalu dipasang keduanya) yang di ruang mesin, juga mempunyai rangkaian
mempunyai rangkaian kontak listrik yang kontak listrik yang dipasang seri dengan alat
dipasang seri dengan alat pengaman yang pengaman yang lain. Rangkaian ini akan
lain. Rangkaian ini akan terputus apabila door terputus salah satu rope kendor atau putus.
edge masuk atau sinar photo cell terputus.
Pada kasus tertentu dipergunakan sistem 6.4 Alat Pengaman di Pit
yang mempergunakan medan magnit dll. 1. Governor pit switch
a) Berfungsi untuk memutus rangkaian
3. Over Load Device pengaman apabila governor rope terjadi
a) Berfungsi untuk menahan lift agar tidak jalan kelainan.
apabila terjadi muatan lebih. b) Cara kerjanya merupakan rangkaian kontak
b) Cara kerja alat ini dipasang dibawah atau listrik yang dihubungkan dengan alat
diatas kereta alnu di ruang mesin Juga pengaman lain. Kontak akan terputus apabila
mempunyai rangkaian kontak listrik yang posisi bandul governor tidak memenuhi
dipasang seri dengan alat pengaman yang persyaratan operasi.
lain. Rangkaian ini akan terputus apabila
terjadi beban lebih. 2. Buffer (penyangga atau peredam)
a) Berfungsi meredam gaya tumbuk (impact)
4. Emergency Exit Switch (man hole) dari kereta atau bobot imbang yang terjatuh
a) untuk mengunci motor traksi apabila terjadi menimpa dan membentur buffer, jika alat
proses evakuasi keatas kereta. pengaman terlambat bekerja atau bekerja
pada saat kereta telah menjelang lantai
terbawah. Pada dasarnya alat pengaman

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 8


`
bekerja oleh sebab kecepatan lebih baja "lunak" (130 kgf7mm2) agar menyesuaikan
(overspeed) sebesar 115% dari kecepatan gesekan dengan roda puli dari besi tuang, tanpa
nominal. Jika terjadi overspeed pada saat rnenimbulkan keausan berlebihan. Konstruksi tali
mendekati lantai terminal bawah, maka sering disebut atau ditulis 8x19 atau 8 x 9.9.1. FC
kereta membentur buffer (penyangga). Oleh (fibre core). Pada gambar 2.6 dan gambar 2.7
karena itu perhitungan langkah peredam terdapat beberapa contoh bentuk konstruksi tali dan
(buffer stroke) atas dasar 1,15 V arah lilitan.
(V=kecepatan nominal) dan perlambatan
sebesar maksimal g (=9,8 m/s2), kecuali
sesaat benturan, yaitu tidak boleh melebihi
dari 2,5 g (= 24,5 m/s2), menurut ANSI A17.1.
b) Cara kerja seperti shock absorber.

3. Compensating Switch: (bila diperlukan).


a) Fungsi untuk memutus rangkaian pengaman
apabila compensating sheave terja kelainan.
b) Cara kerja seperti governor switch.
Gambar pintalan (strand) atas 19 kawat dan lilitan
6.5 Bobot imbang ( counterweight ) atas 8 pintalan. Lang lay jika pintalan searah lilitan.
bobot imbang atau counterweight biasanya
terpasang dibelakang atau disamping kereta elevator,
bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan
ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang menentukan
berapa berat dari bobot imbang ini diantaranya
harus memperhitungkan berat kereta, kapasitas
penuh pada kereta dan faktor keseimbangan.
Besar faktor keseimbangan biasanya sebagai berikut
:
Kapasitas Elevator Faktor Keseimbangan
>> 1200 kg 40 % s/d 42,5 %
600 kg s/d 1150 kg 45 %
300 kg s/d 580 kg 50 % s/d 55 %

Table Besaran factor bobot imbang Gambar Kontruksi tali baja.


Sebagai contoh, elevator dengan kapasitas Q = 1200
kg dengan berat kereta kosong 2400 kg dan faktor a) adalah jenis regular 6 x 19 FC,
bobot imbang sebesar 42,5 % maka perlu diimbangi b) adalah jenis Warrington 6 x 19 FC,
dengan bandul ( filler weight ) ? c) adalah jenis seale 6 x 19 FC (untuk lift 8 x 19 FC
Penyelesaian : 2400 + 42,5 % x 1200 = 29310 Kg /lebih luwes),
d) adalah jenis tiller 6 x 6 x 7 FC (dilarang untuk lift)
Inti serat sisal dapat juga diganti dengan serat
VII. Konstruksi tali baja Tarik sintetis.
Tali baja tarik khusus untuk lift harus dibuat dari
kawat baja yang cukup kuat,tetapi cukup lemas tahan Adapun tujuannya hanya sebagai bantalan untuk
tekukan, dimana tali tersebut bergerak bolak balik mempertahankan bentuk bulat tali dan memberikan
melaluiroda. Batas patah elemen kawat baja ialah pelumasan pada elemen kawat. Tali baja yang
kira-kira 19.000 kgf/cm2 atau 190kgf/mm2 (high dilengkapi inti serat diberi kode FC (fibre core), untuk
content carbon steel). membedakan dengan tali yang dilengkapi inti kawat
baja atau kawat besi yang diberi kode IWC
Konstruksi tali yang khas untuk lift terdiri dari 8 (independent wire core). Yang tersebut terakhir
pintalan yang dililitkan bersama, arah kekiri ataupun tidak memberikan pelumasan dan tidak digunakan
kekanan dengan inti ditengah dari serat sisal manila untuk lift karena tidak luwes. Dilihat dari segi arah
henep, yang jenuh mengandung minyak lumas. Tiap- pilinan, tali dibedakan atas 2 jenis yaitu :
tiap pintalan terdiri dari 19 kawat yaitu 9.9.1, artinya 1. Regular lay, jika arah pilinan kawat berlawanan
9 kawat diluar, 1 dipusat dan 9 lagi diantaranya. dengan arah lilitan dan strand
Biasanya 9 elemen kawat baja yang diluar dibuat dari

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 9


`
2. Lang lay, jika arah pilinan kawat sama searah pengaman bekerja yaitu kereta meluncur overspeed
dengan lilitan dan stand. kebawah tiba-tiba dihentikan, sehingga bobot
irnbang melonjak keatas sesaat dan kembali ke
Keuntungan dari lang lay ialah kemuluran tali lebih kedudukannya menggantung dengan menimbulkan
kecil yaitu 0.1 % hanya dibanding dengan regular lay tegangan dinamis pada tali baja tarik. 12
0.5%. Tekanan pada alur puli lebih kecil sehingga
lebih awet dan lebih luwes, tidak mempunyai sifat Tali kompensasi mempunyai peranan meredam
kaku (menendang) saat mau dipasang. Lang lay peristiwa lonjakan tersebut. Untuk mengurangi
dipakai untuk instalasi lift berkecepatan tinggi diatas tegangan dinamis pada tali baja tarik, terutama pada
300 m/menit, dan jarak lintas diatas 200 m. Lang lay lift berkecepatan diatas 210 m/m, maka dipasang
juga lebih tahan terhadap fatigue, tetapi batas patah roda teromol di pit sebagai penegang tali
lebih kecil kira- kira 10% dibanding dengan regular kompensasi. Teromol tersebut beralur sesuai dengan
lay. Umpama pada tali berdiameter 13 mm, untuk jumlah dan besarannya tali kompensasi serta duduk
regular lay batas patah 6500 kgf, sedangkan pada pada rumah yang bebas naik-turun mengikuti
lang lay sebesar kira-kira 5800 kgf. ayunan, yang dipandu oleh sepasang rel vertikal.
Gerakan ayunan naik-turun rumah teromol tersebut
Kabel baja yang merupakan sarana untuk perlu diredam dengan satu atau dua buah shock
pengangkatan mempunyai sifat- sifat yang berbeda breaker (sejenis yang digunakan pada kendaraan
dengan rantai, yaitu : Kebaikannya : bermotor) yang diikat pada dasar pit sekaligus
 Tahan terhadap beban kejut. sebagai penahan kereta agar tidak atau hampir tidak
 Bila akan putus memperlihatkan tanda-tanda. melonjak. Posisi kereta diujung atas dimulai dari tali
 Berat per satuan panjang adalah kecil. kendor atau kecepatan Vo = 0, saat bobot imbang
 Elastis. membentur penyangga dan terhenti. Tahapan
 Tidak berisik bila digunakan. berikutnya tegangan puncak tali terjadi saat tali baja
 Dapat digunakan untuk kecepatan angkat yang tarik menahan kereta yang turun kembali dari
tinggi. Kejelekannya : lonjakan.
 Tidak tahan terhadap korosi.
 Sukar untuk ditekuk-tekuk, sehingga Jika tali kompensasi tidak dilengkapi dengan teromol
memerlukan drum atau teromol penggulung yang penegang yang sesuai, dan peredam dari bobot
besar. imbang tidak dilengkapi dengan saklar pemutus arus,
 Dapat mulur atau memanjang. maka kereta dapat saja meloncat sampai membentur
 Cenderung untuk berputar. bagian bawah lantai kamar mesin, yaitu sesaat
setelah bobot imbang membentur penyangga.
Peristiwa ini sering disebut oleh teknisi lapangan
VIII. Tali baja kompensasi sebagai peristiwa "jatuh keatas".
Tali baja kompensasi dipasang sebagai pengimbang
berat tali baja tarik, terutama pada instalasi lift
dengan tinggi lintas lebih dari 35 meter dan lift IX. Cara Kerja Lift
dengan berkecepatan 210 m/menit keatas. Lift Kontruksinya berupa sangkar atau kereta yang
dengan lintas rendah sampai 35 m dan berkecepatan dinaikturunkan oleh mesin traksi, dengan
dibawah 210 m/menit menggunakan rantai gelang mengunakan tali baja tarik, melalui ruang luncur
sebagai pengimbang berat tali baja tarik, terutama (hoistway) didalam bangunan yang dibuat khusus
dengan alasan ekonomis. Salah satu manfaat untuk lift. Agar kereta lift tidak bergoyang digunakan
penggunaan kompensasi berat atas tali baja ialah rel pemandu setinggi ruang luncur (hoistway) yang
menjaga hubungan traksi T/T konstan sepanjang diikat dengan tembok ruang luncur lift. Untuk
lintasan. mengimbangi berat kereta dan bebannya digunakan
bandul pengimabang (counterweight), beratnya
Lonjakan kereta dapat terjadi saat bobot imbang sama dengan berat kereta ditambah dengan setengah
membentur peredam di pit. Oleh karena itu overhead berat beban maksimum yang diizinkan. Hal ini untuk
harus diperhitungkan tingginya untuk cukup memperingan kerja mesin traksi, karena pada saat
menampung tinggi ruang aman disamping lonjakan kereta dipenuhi dengan beban maksimum, mesin
kereta setinggi setengah langkah peredam. Setelah traksi hanya berupaya mengangkat atau menaikkan
terjadi Ionjakan, kereta akan jatuh kembali ke posisi setengah dari beban maksimumnya. Sebaliknya pada
menggantung dengan menimbulkan tegangan saat kereta kosong, mesin traksi hanya perlu
dinamis pada tali baja tarik sesaat, setelah lonjakan. mengangkat atau menaikan setengah dari beban
Kejutan semacam itu juga dapat terjadi saat pesawat maksimum yang berlebih pada counterweight.

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 10


`
Pada sistem geared atau gearless (yang masing-
masing digunakan pada instalasi gedung dengan
ketinggian menengah dan tinggi), kereta lift
tergantung di ruang luncur oleh beberapa steel hoist
ropes, biasanya dua puli katrol, dan sebuah bobot
pengimbang (counterweight). Bobot kereta dan
counterweight menghasilkan traksi yang memadai
antara puli katrol dan hoist ropes sehingga puli
katrol dapat menggegam hoist ropes dan bergerak
serta menahan kereta tanpa selip berlebihan. Mesin
Lift Gearless Mesin untuk menggerakkan elevator
terletak di ruang mesin yang biasanya tepat di atas
ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta
dan menerima sinyal listrik dari kereta ini,
dipergunakan sebuah kabel listrik multiwire untuk
menghubungkan

ruang mesin dengan kereta. Ujung kabel yang terikat


pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga
disebut sebagai kabel bergerak (traveling cable) Jalur
Lift (Hoistway) dan ruang mesin di atasnya Mesin
geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi
dan drive sheave dihubungkan dengan poros motor
melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat mengurangi
kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan
drive-sheave rendah. Mesin gearless memiliki motor
kecepatan rendah dan puli katrol penggerak Gambar Lay Out Elevator
dihubungkan langsung ke poros motor. Sistem
pergerakan Lift dengan Gearless

X. Kontrol Elevator
Penggerak utama elevator adalah sebuah
elektromotor yang digerakkan oleh listrik PLN atau
generator listrik yang dilengkapi dengan pengatur
medan (Field Control) yang dikontrol secara numerik
(Numerikal kontrol).

Elektro Motor dikopel ke rangkai Gear Box yang


berfungsi untuk mereduksi putaran elektro motor
dengan mesin elevator (Elevator Driving
Mechine),Puli dan rem Listrik.

Gambar Power Flow Elevator Gambar Rangkaian Kontrol Elevator untuk 2 lantai

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 11


`
5) Menunggu apabila ada orang yang ingin masuk ke
dalam lift.
6) Apabila terdapat 7 orang yang berada di dalam
lift maka lift tidak akan bekerja, karena maksimal
kapasitas lift hanyalah 6 orang. (Lampu tanda
akan berkedip, hal ini mengindikasikan apabila
lift melebihi kapasitas).
7) Selang beberapa detik, pintu lift akan menutup,
dan lift akan naik.
8) Pintu lift akan membuka, jika lift sudah berada
dilantai 2.
9) Lift tetap dilantai 2.

Urutan kerja lift pada saat turun ke lantai 1 :


1) Lift berada di lantai 2.
2) Orang berada dilantai 2.
3) Menekan tombol turun.
4) Lift akan membuka dan orang masuk. (Jika lift
berada di lantai 1 maka lift akan naik terlebih
dahulu dan setelah berada di lantai 2, pintu lift
akan membuka dan orang masuk).
5) Menunggu apabila ada orang yang ingin masuk ke
dalam lift.
6) Apabila terdapat 7 orang yang berada di dalam
lift maka lift tidak akan bekerja, karena maksimal
kapasitas lift hanyalah 6 orang. (Lampu tanda
akan berkedip, hal ini mengindikasikan apabila
lift melebihi kapasitas).
7) Selang beberapa detik, pintu lift akan menutup,
dan lift akan turun.
8) Pintu lift akan membuka, jika lift sudah berada
dilantai 1 dan selang beberapa detik pintu lift
akan menutup kembali.
Gambar Flowchart Elevator untuk 2 lantai 9) Lift tetap dilantai 1.

Deskripsi Kerja Elevator:


1) Lift bekerja naik turun. XI. Pengereman
2) Hanya ada 2 lantai, yaitu lantai 1 dan lantai 2. Yang paling umum adalah rem lift terdiri dari
3) Kapasitas lift maksimal 6 orang, jika melebihi perakitan kompresi pegas, sepatu rem dengan
kapasitas, lift tidak akan bekerja. lapisan, dan perakitan sebuah solenoida. Bila
4) Naik-turunnya lift bekerja setelah seseorang solenoida tidak berenergi, kekuatan pegas sepatu
menekan tombol naik atau turun. rem untuk mencengkeram drum rem yang
5) Pintu lift bekerja secara otomatis. Ketika menimbulkan torsi atau tekanan pengereman.
sesorang menekan tombol naik atau turun, pintu
lift akan menutup atau membuka secara sendiri Magnet dapat mengerahkan gaya horizontal untuk
atau bekerja dengan timer. menahan rem terbuka dan kembali menutup saat
tidak digunakan hal ini dapat dilakukan secara
Urutan kerja lift pada saat naik ke lantai 2 : langsung di salah satu lengan operasi atau melalui
1) Lift berada di lantai 1. sistem linkage. Dalam kedua kasus, hasilnya adalah
2) Orang berada dilantai 1. sama. Saat diaktifkan pegas sepatu rem ditarik
3) Menekan tombol naik. magnet menjauh dari poros drum rem bersamaan
4) Lift akan membuka dan orang masuk. (Jika lift dengan putaran mesin elevator tersebut. Dalam
berada di lantai 2 maka lift akan turun terlebih rangka meningkatkan kemampuan menghentikan
dahulu dan setelah berada di lantai 1, pintu lift putaran sebuah bahan dengan koefisien gesekan
akan membuka dan orang masuk). tinggi digunakan keandalan saat gesekan dalam
pengereman, seperti seng asbes terikat berserat

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 12


`
sebuah bahan yang terlalu tinggi koefisien gesekan
dapat menyebabkan gerakan hentakan dalam
sangkar. Dalam rangka untuk mencari daya yang diperlukan
untuk gerakan lift, baik kecepatan rotasi poros drive
Bahan pengereman ini harus dipilih dengan hati-hati (melekat pada katrol 1) atau kecepatan lift harus
biasanya efisiensi dari mesin dirancang adalah 60 diketahui, Daya keluaran (asumsinya 100% fisiensi)
persen untuk motor dan perakitan kotak
perlengkapan gigi traksi. Efisiensi ini diperkirakan
untuk beban sekitar 1135 kg, yang cocok dengan
ukuran ideal ruangan lift, yang didorong dengan
kecepatan di 1.75 m/s besarnya daya yang dibutuh
adalah: di mana r adalah radius katrol (katrol 1)

Di mana V adalah tegangan dan I / akar 2 adalah


sumber arus AC. Hasil perhitungan Power konsumsi
ini kemudian ditransfer melalui output dari poros
motor

Dimana
T adalah torsi Gambar Power mengalir melalui lift biasa
w adalah Kecepatan rotasi.

Setelah daya ditransfer melalui gigi (pengurang


kecepatan) output akan berkurang dan torsi akan
lebih besar. Daya secara keseluruhan akan sedikit
lebih rendah karena sistem tidak 100% efisien.

Gambar Diagram sistem pengereman

Kesimpulan
Seperti yang dijelaskan di atas, rem ditutup dengan
Gambar Benda bebas dari sistem katrol
dikunci dari pegas dan kembali dibuka dengan
menggunakan magnet, Diagram benda bebas di
Analisis berikut telah dilakukan untuk kondisi mapan
bawah ini menunjukkan bagaimana kekuatan ini
(tanpa percepatan) operasi. Tekanan gaya pada
didistribusikan. Gaya yang diberikan oleh pegas
katrol pengemudi sama dengan perbedaan dari
adalah jauh lebih dekat dengan pin sambungan
kedua ketegangan yang diberikan di setiap sisi. Di
lengan penarik dan oleh karena itu, dengan mudah
satu sisi, gaya ini sama dengan W e dan di sisi lain, itu
dikalahkan oleh kekuatan lengan tarik magnetik
adalah Wc. Oleh karena itu, gaya total yang diberikan
(jarak jauh dari titik rotasi)
pada katrol 1 (drive katrol) adalah.

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 13


`
XII. Desain Lift menunggu di lantai dasar dapat memanjang menjadi
Bangunan-bangunan tinggi dalam arsitektur tidaklah 90 detik atau lebih.
menjadi hasil karya para arsitek dan insinyur Waktu menunggu juga sangat variable tergantung
struktur saja, tetapi menjadi panduan karya berbagai jenis gedung.
keahlian antara lain juga insinyur mesin, elektro dan Contoh-contoh sebagai berikut:
fisika teknik, panduan antara karya seni dan a) Perkantoran 25-45 detik
teknologi. Dalam perancangan bangunan-bangunan b) Flat 50-120 detik
tinggi terjadi pemikiran timbal balik antara c) Hotel 40-70 detik
pertimbangan-pertimbangan fungsi, struktur, dan d) Asrama 60-80 detik
estetika, persyaratan-persyaratan mekanikal maupun Waktu menunggu minimum adalah sama dengan
elektrikal. waktu pengosongan lift ialah kapasitas lift x 1,5 detik
per pengunjung.
Salah satu masalah yang menjadi pemikiran pertama
pada perencanaan bangunan bertingkat banyak ialah 2. Daya angkut lift (handing capacity)
masalah transportasi vertical umumnya dan Daya angkut lift tergantung dari kapasitas dan
transportasi manusia khususnya. Alat untuk frekuensi pemuatanya. Standard daya angkut lift
transportasi vertical dalam bangungn bertungkat diukur untuk jangka waktu 5 menit jam-jam sibuk
adalah lift atau elevator. Alat transportasi vertical (rush-hour) Daya angkut 1 lift dalam 5 menit adalah :
dalam bangunan bertingkat tersebut akan memakan
volume gedung yang akan menetukan efisiensi
gedung.
Pemilihan kapasitas-kapasitas lift akan menetukan
jumlah lift yang mempengaruhi pula kualitas Dimana
pelayanan gedung, terutama proyek-proyek komersil. M= kapasitas lift (orang) dan daya angkut 75
Instalasi lift yang ideal ialah yang menghasilkan kg/orang.
waktu menunggu disetiap lantai yang minimal, W= waktu menunggu (waiting time/interval) dalam
percepatan yang komfortavel, angkutan vertical yang detik = T/N Jika 1 zone dilayani 1 lift, maka waktu
cepat, pemuatan dan penurunan yang cepat di setiap menunggu= waktu perjalanan bolak-balik lift, jadi:
lantai.

kriteria kualitas pelayanan elevator adalah


Kriteria kualitas pelayanan elevator adalah
1. Waktu menunggu (interval, waiting time)
2. Daya angkut (handing capacity)
3. Waktu perjalanan bulak-balik lift (round trip 3. Waktu perjalanan bolak-balik lift (round trip
time) time)
4. Beban Puncak Lift (peak load) Waktu ini hanya dapat dihitung secara Pendekatan
sebab perjalanan lift antar lantai pasti tidak akan
1. Waktu menunggu (interval, waiting time) mencapai kecepatan yang menjadi kemampuan lift
Kesabaran orang untuk menunggu lift tergantung itu sendiri dan pada perjalanan lift non stop,
kota dan Negara dimana gedung itu ada. Orang-orang kecepatan kemampuanya baru tercapai setelah lift
di kota besat lazimnya kurang sabardibanding bergerak beberapa lantai dulu, misalnya lift dengan
dengan orang-orang di kota kecil. Untuk proyek- kemampuan bergerak 6m/detik baru dapat mencapai
proyek komersil perkantoran diperhitungkan waktu kecepatan tersebut setelah bergerak 10 lantai.
menunggu sekitar 30 detik. Waktu menunggu=waktu
perjalanan bolak-balik dibagi jumlah lift. Dalam praktek, perhitungan elevator dilakukan oleh
supplier lift yang menghitung kebutuhan lift
Penting: berdasarkan data-data dari pabrik pembuatnya.
Jika jumlah lift total dihitung atas dasar daya angkut Secara pendekatan, yaitu perjalanan bolak balik lift
pada beban puncak saat-saat sibuk, maka untuk terdiri dari:
proyek-proyek perkantoran yang beberapa lantainya 1) Penumpang memasuki lift lantai dasar yang
disewa oleh satu penyewa, jumlah lift totalnya harus memerlukan waktu 1,5 detik per orang dan untuk
di tambah dengan 20-40 %, sebab sebagian lift di lift dengan kapasitas m orang perlu waktu ± 1,5
dalam zone yang disewa satu penyewa tersebut detik.
dipakai untuk lalu lintas antar lantai, sehingga waktu 2) Pintu lift menutup kembali ± 2 detik

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 14


`
3) Pintu lift membuka di setiap lantai tingkat (n-1) 2 Data-data ini hanyalah untuk keperluan perhitungan
detik. lift saja. Effisiensi bangunan sangat tergantung luas
4) Penumpang meninggalkan lift di setiap lantai lantai yang dipakai oleh inti gedung dimana tabung
dalam 1 zone sebanyak (n-1) lantai : (n-1) x lift ada di alamnya.besarnya rongga yang dipakai oleh
m/n-1 x 1.5 detik ± 1,5 detik tabung lift tergantung tinggi gedung. Secara empiris
5) Pintu lift menutup kembali di setiap lantai tingkat luas inti gedung adalah sekitar 5-10 x luas tabung lift.
(.n-2) 2 detik Proyek perkantoran memerlukan luas inti yang
6) Perjalanan bolak-balik dalam 1 zone detik besar daripada proyek flat.
7) Pintu membuka di lantai dasar ± 2 detik.
6. perhitungan jumlah lift jumlah lift dalam 1
Jumlah zone
Jika beban lift dalam suatu gedung diperhitungkan
sebesar P% x jumlah penghuni gedung atas dasar a”
m2 per orang luas lantai netto, maka beban puncak
lift:
Dimana :
T = waktu perjalanan bolak-balik lift (round trip
time)
H = tinggi lantai sampai dengan lantai. Dimana :
S = Kecepatan rata-rata lantai P = persentasi empiris beban puncak lift (%)
N = Jumlah lantai dalam 1 zone A =luas lantai kotor per tingkat (%)
M = Kapasitas lantai N = jumlah lantai
K = luas inti gedung (m2) 2a” = luas lantai netto per
4. Beban Puncak Lift (peak load) orang (m)
Beban puncak diperhitungkan berdasarkan
presentasi empiris terhadap jumlah penghuni
gedung, yang diperhitungkan harus terangkat oleh
lift-lift dalam 5 menit pertama jam-jam padat (rush-
hour).

Untuk Indonesia persentasi tersebut adalah: Daya angkut 1 Lift dalam 5 menit
1) Perkantoran 4% x jumlah penghuni gedung
2) Flat 3% x jumlah penghuni gedung
3) Hotel 5% x jumlah penghuni gedung
Daya angkut Lift dalam 5 menit adalah:
Data-data untuk penaksiran jumlah penghuni
gedung:
1. Perkantoran 4 m2 / orang
2. Flat 3 m2 / orang
3. Hotel 4 m2 / orang
N =jumlah lift dalam 1 zone
A =luas lantai kotor pertingkat.
5. Efisiensi Bangunan (building efficiensi)
P =persentasi jumlah penghuni gedung yang
Effisiiensi lantai adalah presentasi luas lantai yang
diperhitungkan sebagai beban puncak lift.
dapat dihuni atau disewakan terhadap luas lantai
T = waktu perjalanan bolak-balik lift.
kotor Untuk proyek perkantoran adalah:
M = kapasitas lift
1) 10 lantai 85%
a” = luas lantai netto per orang.
2) 20 lantai: 1-10 lantai 80%
N = jumlah lantai dalam satu zone.
3) 11-20 lantai 85%
4) 30 lantai: 1-10 lantai 75%
5) 1-20 lantai 75%
7. Korelasi Jumlah Lantai dalam 1 zone
6) 21-30 lantai 85%
Kapasitas lift dan jumlah lift dalam 5 menit:
7) 40 lantai: 1-10 lantai 75%

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 15


`
S1 =3m/detik
Maka:
T2 =160,32 detik
Beban puncak lift untuk zone -2:
Dimana n a” adalah luas lantai netto dalam 1 zone.

Daya angkut lift dalam 5 menit untuk zone 2

8. System zone banyak (multi zone system) n=15, T2=160,32 detik, P=4%, a”= 4m2/orang
Untuk meningkatkan efisiensi bangunan, orang maka N2=4lift @20 orang
berusaha memperkecil volume gedung yang W2=40,08 detik >W min = 30 detik <Wmak = 45 detik .
dipergunakan untuk sirkulasi vertical, terutama Perhitungan Zone -1
dalam bangunan tinggi (lebih dari 20 lantai) Juga
untuk memperpendek waktu perjalanan bolak-balik
lift yang memperpendek waktu menunggu lift
terutama di lantai dasar.

Untuk tujuan orang melakukan zoning lift artinya


pembagian kerja kelompok lift, misalnya 4 lift Daya Angkut lift dalam Zone N1 buah selama 5 menit
melayani lantai 1-15, 4 lift melayani lantai 16- 30,
jadi tidak berhenti di lantai 1-15.

Karena ada kelompok 4 lift yang tidak berhenti di


lantai 1-15 maka dalam tabung-tabungnya tidak
diadakan lubang pintu ke luar; ini merupakan
penghematan biaya sirkulasi vertical. Dalam hal
zoning lift maka perhitung jumlah lift diadakan untuk
setiap zone, yang mempunyai waktu perjalanan
bolak-balik lift masing-masing.

Contoh perhitungan Suatu gedung 30 lantai dengan


dengan luas rata-rata a = 1200 m2, tinggi lantai n1 = 15
sampai dengan lantai h = 3.60 meter dibagi dibagi m = 20
dalam 2 zone; zone bawah 15 lantai, dan atas 15 h = 3,60 m
lantai. Gedung tersebut direncanakan untuk dilayani S1 = 3 m/detik
a” = 4 m2/detik
oleh lift-lift berkecepatan rata-rata 4m/detik dan
P =4%
kapasitas m = 20 orang/lift. Perhitungan zone – 2 T1 = 153,6 detik
Waktu perjalanan bolak-balik lift antara lantai (1-15 Maka:
non-stop) dengan kecepatan rata-rata S2 N1 = 4 Lift @ 20 Orang
W1 = 38,4 detik > Wmin 30 detik < W mak = 45 detik
Jadi Zone – 1 dan Zone -2 masing masing dilayani 4 lift @
20 orang dengan kecepatan rata 3 m/ detik dan 5 m / detik

Jika nilai Untuk: 9. SISTEM ZONE BANYAK DENGAN “SKYLOBBY”


H =3,60 m
Untuk bangunan yang sangat tinggi dengan jumlah
N1 =15
N2 =15 puluhan lantai mendekati 100 lantai atau lebih perlu

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 16


`
diadakan penghematan volume inti dengan
mengadakan zoning pelayanan elevator ditambah Jumlah Lift Lokal
lobby-lobby antara (skylobby) yang dapat dicapai
dari lantai dasar dengan lift-lift ekspres yang
langsung menuju skylobby-skylobby tersebut.
Skylobby berfungsi untuk:

 Lantai perpindahan untuk menuju lift-lift lokal


dalam zone di atasnya. Dicoba dengan lift local kapasitas 20 orang / lift
 Tempat berkumpul sementara (mengungsi) pada Maka:
waktu keadaan darurat (kebakaran, gempa T = 132,4 detik
bumi) sambil menunggu pertolongan. N = 4 lift @ 20 orang
 Karena lift-lift lokal yang melayani zone-zone, W = 33 detik min = 30 detik
maka diperlukan ruang mesin lift langsung di
atasnya . Jadi setiap zone dilayani lift lokal sebanyak 4 buah
dengan kapasitas 20 orang/lift dan kecepatan rata-
Kebutuhan ruang mesin lift disatukan pula dengan rata 2 m/detik.
kebutuhan ruang mesin AC, ruang mesin-mesin
pompa air, reservoir antara untuk persediaan air 2. Perhitungan lift ekspres
bersih dan lain-lain. a. Untuk mencapai skylobby di atas zone – 1
n = 14
Ruang mesin tersebut berupa beton tulang yang s = 2 m/detik
padat dan kokoh yang berfungsi pula sebagai h = 3.60 m
penghadang menjalarnya kebakaran ke atas w minimum = 24 detik
sedangkan skylobby-skylobby tersebut terletak di w maksimum = 45 detik
atas ruang-ruang mesin yang kokoh tersebut. Adanya kapasitas lift = 20 orang/lift
ruang-ruang mesin antara tersebut juga sangat
menghemat energi listrik untuk pemompaan air Waktu perjalanan bolak-balik lift:
bersih, penghawaan mekanis dan AC dan Pintu lift membuka dilantai dasar = 2 detik
penghematan rongga-rongga untuk tabung-tabung Penumpang masuk Lift @ 1,5 s/orang =20x1,5 =
instalasi listrik, AC maupun pemipaan. Secara 30 detik
struktural, ruang mesin yang kokoh tersebut, pasti Pintu lift menutup kembali dilantai dasar = 2
dapat menambah ketahanan gedung terhadap gaya- detik
gaya horizontal akibat gempa ataupun angin. Pintu lift membuka & menutup di sky loobi = 4
detik
Penumpang keluar lift di sky loobi @ 1,5
10. PERHITUNGAN JUMLAH LIFT detik/perorang = 30 detik
Suatu gedung dengan luas lantai rata-rata 2190 m Perjalanan bolak balik lift 2(14-1)360/2 = 468
dan jumlah lantai 63 dibagi dalam 5 zone dengan 5 detik
skylobby. T=114,8 detik

1. Perhitungan lift local Beban puncak lift expres diatas zone -1= beban
Luas lantai rata-rata a = 2190
m2 puncak lift local :
Jumlah lantai n = 10 (tdk termasuk
skyloobi)
Waktu menunggu w = 30 detik
Luas lantai netto a’ = 1814 m2
Luas lantai netto per orang a”= 4 m2 / orang
Presentasi penghuni untuk beban puncak lift P = 4 %
Tinggi lantai s/d lantai h = 3,60 m
Kapasitas lift m =a’nPT/300a = 18
orang / lift
Kecepatan rata rata lift s = 2m/detik
Waktu perjalanan bolak balik lift
Jadi sky lobby diatas zone -1 dilayani 4 lift @ 20 orang

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 17


`
Penumpang masuk di lantai dasar = 20 x 1.5
b. Untuk mencapai sky lobby diatas zone – 2 detik =30 detik
n=26, s=3,5m/detik, h=3,60 m, m=20 orang / lift, penumpang keluar di skylobby = 20 x 1.5
wmin=24,3 detik, wmak= 45 detik detik = 30 detik
Perjalanan bolak balik lift = 2(50-
c. waktu perjalanan bolak balik T : 1)360/2=50,4 detik
Pintu lift membuka dan menutup di lantai
dasar = 4 detik
Pintu lift membuka dan menutup di skylobby
= 4 detik
Penumpang masuk di lantai dasar = 20 x 1.5
detik =30 detik
Penumpang keluar di skylobby = 20 x 1.5
detik = 30 detik
Perjalanan bolak balik 2(26-1)360/3s = 51,43 f. Untuk mencapai skylobby diatas zone – 5
detik n = 62, s = 8.5 m/detik, h = 3,60 m m = 20
orang/lift , w min = 24 detik ,w max = 45 detik
T=119,43 detik waktu perjalanan bolak balik lift :
Pintu lift membuka dan menutup di lantai
dasar = 4 detik
Pintu lift membuka dan menutup di skylobby
= 4 detik
Penumpang masuk di lantai dasar = 20 x 1.5
detik =30 detik
d. Untuk mencapai skylobby diatas zone – 3 Penumpang keluar di skylobby = 20 x 1.5
n = 38 ,s = 5 m/detik , h = 2,60 m , m = 20 detik = 30 detik
orang/lift ,w min = 24 detik ,w max = 45 detik
waktu perjalanan bolak balik lift :
Pintu lift membuka dan menutup di lantai
dasar = 4 detik
Pintu lift membuka dan menutup di skylobby
= 4 detik
Penumpang masuk di lantai dasar = 20 x 1.5
detik =30detik
Penumpang keluar di skylobby = 20 x 1.5 11. DAYA LISTRIK UNTUK LIFT
detik = 30 detik Daya listrik yang diperlukan untuk satu kelompok lift
Perjalanan bolak balik Lift 2(38-1)360)/s = sangat tergantung kapasitas, kecepatan dan jumlah
53,28 lift. Suatu lift dengan kapasitas m dan kecepatan s
m/detik memerlukan daya :
T=121,28 detik

Sedangkan factor kebutuhan daya untuk suatu


kelompok lift adalah:

Jumla
2 3 4 5 6 7 10 15 20 25
e. Untuk mencapai skylobby diatas zone – 4 h lift
n = 50, s = 7 m/detik, h = 3,60 m ,m = 20 Facto
0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0,
orang/lift, w min = 24 detik , w max = 45 detik ,m r
85 77 72 67 63 59 52 44 40 35
= 20 orang/lift daya
waktu perjalanan bolak balik lift :
Pintu lift membuka dan menutup di lantai Lift dengan kapasitas 3500 lb = 1587.6 kg dan
dasar = 4 detik kecepatan 3 m/detik memerlukan daya listrik
Pintu lift membuka dan menutup di skylobby
= 4 detik

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 18


`
Untuk 5 lift = 0.67 x 5 x 48 HP = 160 HP
Catatan : 1 orang diperhitungkan 75 kg Penggunaan
daya listrik oleh lift (10 jam/hari):

12. BEBAN PANAS RUANG MESIN LIFT


Beban panas ruang mesin lift maksimum
diperhitungkan 1/3 x jumlahHP dimana satu HP =
2500 Btu ( 1 Btu = 0.25 kalori ) Temperature ruang
mesin lift harus dipertahankan antara 60-900 F.
Suatu lift dengan kapasitas 2000 lb dan kecepatan 2.5
m/detik memerlukan daya listrik :

Gambar Lay out Lift tampak samping

XIII. Lay Out Disain Lift

Gambar denah Lift tampak depan Gambar detail Lift tampak samping

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 19


`

Tabel 2 Minimum Hundling Capacities (HC).

Tabel 3 Spesifikasi Elevator

Gambar table kapasitas Lift

XIV. Lampiran Lampiran Tabel 4 Car Passenger Capacity Elevator

Tabel 1 population of typical building for estimating


elevator and escalator requiremens.

Tabel 5 suggested elevator intervals

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 20


`

Tabel 6 Characteristic Round Trip Elevator. Fitur Standar Elevator

Tabel 7 Data Kecepatan Elevator

Fitur Standar Elevator

Tabel 8 Standart Dimension & Reactions

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 21


`
XV. Referensi

1) Electric power application to passenger and


freight elevator Horrison P. Reed Fellow AIEE
Cutler-Hammer Manufacturing.Co.Milwake
2) Basics of planning for escalators and moving
walks The universal guideline for ThyssenKrupp
elevator (ES/PBB) products. Catalog
ThyssenKrupp Elevator (ES/PBB).
3) Our new escalator Series Z offers more than just
a way to carry passengers Mitsubishi Electric
Corporation
4) Design Elevator and Escalator .Hyundai Elevator.
Co.LTD
5) Basic Principles and Design Lift and
Escalators:Sep 2010E-mail: cmhui@hku hkE
mail: cmhui@hku.hk The University of Hong
Kong Department of Mechanical
EngineeringDepartment of Mechanical
Engineering Dr. Sam C M Hui
6) http://www.howstuffworks.com/escalator.htm
How Escalators Work
7) http// h ff k /l
hhttp://www.howstuffworks.com/elevator.htm
How Elevators Work
8) [Source: Mitsubishi Elevator and Escalator,
http://www.mitsubishi-levator.com/]Moving
walkway

>>>>>>SEKIAN & TERIMA KASIH<<<<<<

“Aplikasi Motor Listrik Pada Elevator” by Suparman, Sutoko,Francisco.S.Martins. 22

Anda mungkin juga menyukai