Anda di halaman 1dari 103

SALAM SEJAHTERA

SELAMAT DATANG

Elevator & Eskalator - Permenaker No.06 Tahun 2017 1


Diklat Dasar Penguji K3 Tahun 2022
Bidang Elevator & Eskalator

Pengetahuan Dasar
Sistim Transportasi Vertikal Gedung
ELEVATOR & ESKALATOR

2
Daftar Isi.
1. Definisi sesuai dengan SNI 1998
2. Sejarah dan perkembangan lift dan eskalator
3. Perbedaan pokok lift dan eskalator
4. Macam dan tipe alat transportasi vertikal
5. Jenis lift bila ditinjau dari prinsip kerja
6. Komponen utama lift
7. Motor traksi ditinjau dari sistem roping
8. Motor traksi ditinjau dari sistem kontrol
9. Motor traksi ditinjau dari putaran motor vs kecepatan kereta
10. Transmisi sistem hydraulic (Natural Hydraulic)
11. Tipe Hydraulic lift ditinjau dari sistem penempatan piston
12. Sistem kontrol dan perkembangannya
13. Umur pemakaian dan kualitas perawatan
14. Penemuan baru dibidang lift dan escalator
15. Escalator dan Passenger Conveyor
16. Kesimpulan
3
“ Pesawat pengangkut/
pengangkat manusia
dan / atau barang yang
digerakkan dengan
tenaga baik melalui
transmisi tarikan
langsung (tanpa atau
dengan roda gigi)
maupun transmisi
sistem hydraulis
dengan gerakan
vertikal naik dan turun
(diambil dari istilah SII
1998).”
Sejarah dan perkembangan lift dan eskalator.

A. Adanya kebutuhan
akan alat
transportasi
vertikal.

B. Lif dan eskalator


merupakan (salah
satu) “alat trans
portasi vertikal”

5
Sejarah dan perkembangan lift dan eskalator.

Lif dan eskalator


pada awal
perkembangannya.

6
Sejarah dan perkembangan lift dan eskalator.

Lif dan eskalator pada


awal
perkembangannya.

7
Sejarah dan perkembangan lift dan eskalator.

Lif dan eskalator pada


masa kini.

8
Sejarah dan perkembangan lift dan eskalator.

Lif dan eskalator


pada masa kini.

9
Jenis dan Sistem Penggrak.
Lift/Elevator, adalah :
alat transportasi vertikal antar
beberapa lantai dengan kapasitas
terbatas.
Perbedaan pokok
lif dan eskalator
Eskalator, adalah :
alat transportasi vertikal,
massal antar lantai.

10
Jenis dan Sistem Penggrak.
Direct
Hydraulic 30 – 45 mpm

elevator
Indirect
30 – 45 mpm
Drum type
10 – 15 mpm
Elevator Geared
10 -180 mpm
Slip type
Traction 30 – 180 mpm

elevator
Vertical
transportation DC Motor
Gearless
90 – 1010 mpm

AC Motor
Travelator

Escalator
Escalator
11
Jenis dan Sistem Penggrak.
Hydraulic type elevator

12
Jenis Lift Bila Ditinjau Dari Prinsip Kerja

Transmisi Tarikan Langsung/


Motor Traksi

Transmisi Sistem Hydraulic/


Natural Hydraulic
Jenis dan Sistem Penggrak.
Geared Drum type elevator

15
Jenis dan Sistem Penggrak.
Geared Traction Type elevator

16
Jenis dan Sistem Penggrak.
Gearless Traction Type elevator (DC motor)

17
Jenis dan Sistem Penggrak.
Gearless Traction Type elevator
(AC motor, PMSM)

18
Mengunakan penggerak motor traksi
Mesin penggerak yang
terdiri dari motor AC
maupun DC yang
dihubungkan dengan
Gear Box ( Speed
Reducer) dilengkapi
dengan rem, pulley (
main sheave ) serta
membentuk suatu
bagian yang kompak
Jenis Penggunaannya
Lift Hydraulic Lift Traction
Jarak pelayanan Jarak pelayanan
Terbatas – 20 m Terbatas – tidak terbatas
Frequency Frequency
pemakaian pemakaian
80 start/stop 80 – 240 start/stop
perjam perjam.
Kecepatan Kecepatan
Maximal = 60/90 Maximal (saat ini) =
mpm. 1010 mpm.
20
Jenis Penggunaannya
Dumb
Waiter (50-500) kg
Lift (khusus)
Barang Lift (khusus)
Barang(750 -6000) Kg
Jenis Lift
Sesuai penggunaan
Lift
Penumpang
Lift
Penumpang
Lift (khusus)
Service

21
Komponen Utama dan Peralatan Pengaman
pada lift dan eskalator.

Sketsa
potongan
lifts SHAFT.

22
Dumb-waiter

Floor Type Dumbwaiter Table Type Dumbwaiter

23
1. Overhead Type one-
to-one single wrap
One-to-one artinya 1:1 yaitu
kecepatan putaran mesin lift
sebanding dengan kecepatan
kereta

Pada sistem ROPING, jenis ini


merupakan sistem ROPING
yang paling banyak dijumpai
pada lift-lift di Indonesia
terutama untuk lift kecepatan
sedang dan rendah

Overhead berarti posisi mesin


lift terletak diatas hoistway lift
+ +

Sistem ROPING ini dipergunakan


bila perencanaan tidak +
menghendaki adanya kamar mesin
lift diatas hoistway

Kamar mesin lift type ini biasanya


terdapat pada lantai dasar atau
lantai 1 bersebelahan dengan
hoistway lift (dapat terletak
disebelah kiri, kanan maupun di
belakang hoistway)

Adapun kecepatan lift ini


sebanding antara kecepatan kereta +
dengan kecepatan putaran mesin
lift + +
Overhead dapat diartikan letak
kamar mesin lift diatas hoistway
lift

Two-to-one atau 2 : 1 yaitu


kecepatan mesin lift 2 kali dari
kecepatan kereta lift

Double wrap artinya sistem roping


pada pulley dililitkan dua kalinya
agar tidak terjadi slip

Sistem roping ini jarang


dipergunakan karena rope yang
cukup panjang, untuk gedung
yang rendah ataupun sedang
Sistem ini pada prinsipnya
sama seperti pada point 3,
akan tetapi sistem roping
pada pulley tidak dililitkan
dua kali

Dengan menggunakan
sistem ini akan diperoleh
kekuatan daya angkat lift
dua kali lebih besar akan
tetapi kecepatan kereta lift
menjadi setengah dari
kecepatan motor lift
1. AC – Single Speed
Motor penggerak jenis ini menggunakan 2
gulungan motor kecepatan rendah dan
komponen kecepatan sedang

Kontrol lift type ini mengatur kecepatan lift


pada saat percepatan maupun perlambatan
dengan merubah kecepatan lift dari
kecepatan sedang ke kecepatan rendah atau
sebaliknya

Jenis lift semacam ini sudah jarang dijumpai


pada lift-lift baru kecuali untuk lift barang
dan lift service
RUNNING

ACVV/ACVVVF
S
P AC 2 SPEED
E
E
D

T I M E

SAVING TIME
4. AC Variable Voltage
Variable Frekwensi(ACVVVF)

Jenis kontrol yang paling


mutakhir dimana penggerak-
kan kereta lift dapat dikontrol
sedemikian rupa dengan cara
merubah voltage dan
frekwensinya sehingga dapat
menghasilkan percepatan
maupun perlambatan lift yang
benar-benar smooth serta
dengan pemberhentian yang
akurat
Sistem kontrol dan perkembangannya.

33
Jenis kontrol ini sudah jarang dijumpai pada lift-
lift baru karena walaupun akan menghasilkan
percepatan dan perlambatan yang cukup baik,
akan tetapi harganya cukup mahal

Hal ini disebabkan pada DC Motor diperlukan 2


motor antara lain :
1. MG set sebagai motor untuk merubah arus
bolak balik menjadi arus searah
2. Motor penggerak DC
Sistem Kontrol dan
Perkembangannya

35
Sistem kontrol dan perkembangannya.

????

System
DIRECT DIGITAL

System
DIGITAL
ANALAOG

System
ANALOG
36
Sistem kontrol dan perkembangannya.

37
Sistem kontrol dan perkembangannya.

38
Sistem kontrol dan perkembangannya.

39
Sistem kontrol dan perkembangannya.

Paradigma
“BARU”
BRAND
IMAGE

SISTEM
OPERASI
TEKNOLOGI

Meningkatnya
ketergantungan
kepada pabrikan

40
1. Dumbwaiter
Lift khusus barang dengan
luas lantai kereta tidak
lebih dari 1m2 dan tinggi
lebih dari 1,2m serta daya
angkatnya tidak lebih dari
300 kg dengan kecepatan
maksimal 30 m/m

Lift jenis ini tidak


dilengkapi Car Operating
Panel, arena dipergunakan
khusus untuk barang dan
orang dilarang masuk di
dalam kereta lift
*Ciri-ciri lift waiter

1. Lift khusus barang dengan tonase:


a. 32kg, 50kg, 100kg, dan 150kg di sebut table type
b. 200kg, 300kg, dan 500kg di sebut floor type
2.Ukuran kereta: luas lantai maksimum 1 m2 atau 1000
mm dan tinggi kereta maksimum 1.2 m atau 1200 mm
3. Tidak dilengkapi governor
4. Pintu pada umumnya manual Bi-parting type dilengkapi
dengan door lock dan door switch
5. Pada umumnya tidak dilengkapi travelling cable
6. Di dalam kereta tidak ada tombol-tombol permintaan
7. Pada umumnya menggunakan send dan call sistem control
8. Dilengkapi dengan interphone dan buzzer

42
2. Freight Elevator

Lift yang terutama digunakan


untuk memindahkan barang
termasuk operatornya.

Kereta dan pintu dibuat untuk


menyesuaikan sifat, bentuk dan
ukuran barangnya.

Kekuatan dinding, alas kereta,


rel dan bracket direncanakan
untuk menahan gaya-gaya
reaksi pada saat pemuatan dan
pembongkaran barang
*Ciri - ciri freight elevator

Mempunyai spesifikasi Tekhnis yang berbeda


dengan lift penumpang, antara lain:
1. Lebih mengutamakan kekuatan kereta atau cabin
dibandingkan dengan keindahan interior nya
2. Mempunyai lebar pintu yang cukup agar mudah
keluar masuknya barang
3. Jenis pintu bisa manual maupun automatic
4. Dimensi kereta cukup luas disesuaikan dengan
kebutuhan
5. Kapasitas angkut disesuaikan dengan kebutuhan
barang yang akan diangkat

44
)

Lift yang terutama


digunakan untuk
memindahkan orang
(penumpang) termasuk
operator dari suatu lantai
gedung ke lantai gedung
yang lain. Termasuk
disini ialah lift service
dan lift pasien (untuk
rumah sakit)
*Ciri-ciri lift penumpang

1. Di pergunakan untuk penumpang dan bukan


untuk barang.
2. Di lengkapi peralatan pengaman antara lain:
overload ,divice,door switch, door lock,
emergency exit, inter phone, alarm, governor,
emergency light, exhoust fan, directional arrow,
cae pisition indicator, limit switch, buffer, dan
lain –lain.
3. Pada umumnya menngunakan automatic center
opening door type.
4. Pada umumnya mempunyai suspended ceiling
dengan interior menarik.

46
Lift penumpang yang
terutama digunakan
untuk maksud-maksud
pelayanan, termasuk
pemindahan barang
dengan kemungkinan
kereta lebih luas, pintu
besar dan atap yang
lebih tinggi dari ukuran
normal lift penumpang
• Cari-cari service lift

1. Sama seperti pada lift penumpang point 2.


2. Berfungsi untuk pelayanan atau servise.
3. Interior sederhana agar tidak terlalu mahal.

48
5. Lift Pasien (Bed Elevator atau Hospital Lift)

Lift Penumpang
yang terutama
digunakan di
rumah sakit untuk
memindahkan
pasien termasuk
ranjangnya. Luas
kereta dan lebar
pintu disesuaikan
dengan ukuran
ranjang, dengan
kemungkinan lebih
luas dan lebih
besar dari ukuran
lift penumpang
• Ciri-ciri bed elevator

1. Dipergunakan untuk penumpang dan pasien


2. Bentuk kereta memanjang ke belakang dan
memungkinkan tempat tidur pasien
dapat masuk kedalam
3. Pintu mempunya type automatic side opening
door dengan lebar pembukaan minimal 1000mm
4. Pada umumya counter weight kereta disamping
kereta.
5. Pada umumnya kapasitas lift 750kg, 1000kg,
1600kg dan 2000kg

50
6. Lift Pemandangan (Glass, Observation Elevator)

Lift penumpang dengan


dinding samping dan /
atau dinding belakang
kereta lift seluruhnya
atau sebagiannya dibuat
dari bahan tembus
pandang, sehingga
penumpang selagi
menggunakannya dapat
mengamati obyek diluar
kereta
1. Send and Call Control
Suatu kontrol lift yang hanya
dioperasikan diluar kereta lift
karena tombol-tombol permintaan
(pemanggilan maupun pengiriman)
hanya terletak disetiap lantai diluar
kereta lift dan didalam lift tidak
dilengkapi dengan tombol
permintaan

Kontrol lift seperti ini biasanya


terdapat pada Dumbwaiter (lift
khusus barang dimana orang
dilarang masuk)

Setiap tombol permintaan lantai


dilengkapi dengan tombol panggil
dan tombol kirim
2. Single Automatic Push Button

Sistem kontrol lift dimana lift hanya akan melayani pada


orang yang paling dahulu menekan tombol dan akan
mengabaikan setiap tombol permintaan setelah tombol
pertama

Lift akan dapat melayani pengguna lift lain setelah pengguna


lift pertama terlayani

Lift semacam ini biasanya khusus untuk lift barang dan


membawa barang-barang yang khusus sehingga tidak
mungkin diganggu oleh pengguna lift lainnya
Sistem kontrol lift dimana lift
hanya akan melayani
permintaan dalam
perjalanan kereta lift pada
saat turun saja, sedangkan
dalam keadaan kereta lift
naik semua permintaan
yang ada dilantai diatasnya
diabaikan

Sistem kontrol ini semacam


ini biasanya terdapat pada
lift yang berada di
apartemen
4. Simplex Full Collective

Sistem kontrol lift dimana lift


akan bekerja secara
collective pada saat naik
maupun turun

Control lift semacam ini untuk


lift yang bekerja sendiri
(hanya satu lift) dan umum
terdapat pada perkantoran,
rumah sakit, pertokoan,
perhotelan dan lain
sebagainya
Sistem control lift yang sama
seperti pada point 4, akan tetapi
berjumlah 2 unit lift berdekatan
dan kedua lift tersebut bekerja
bersama-sama saling
melengkapi

Apabila salah satu lift sedang


bertugas bekerja keatas
melayani penumpang maka lift
satunya berjaga-jaga untuk
melayani permintaan dan
pengguna lainnya

Sistem kerja sama kedua lift


tersebut bekerja secara efisien
serta ekonomis
Sistem control lift yang sama seperti pada
point 4, akan tetapi berjumlah 3 unit lift
berdekatan dan ketiga lift tersebut bekerja
bersama-sama sehingga mendapatkan
hasil kerja yang efektif dan efisien
7. VIP Group Control

Sistem control lift yang sama seperti pada point


4, akan tetapi berjumlah lebih dari 3 unit lift
berkedudukan dan semua lift tersebut bekerja
bersama sehingga mendapatkan hasil kerja
yang efektif dan efisien

Sistem kerja semacam ini dikontrol oleh sebuah


komputer yang solid serta kompak
1. Geared Type Machine
Jenis mesin lift yang terdiri dari
motor dan speed reducer berupa
gigi perlambatan

Putaran motor yang ada


diperlambat dengan gigi
perlambatan agar diperoleh
putaran yang diinginkan

Mesin type ini biasa


dipergunakan pada lift-lift
standard berkecepatan rendah
atau sedang
Jenis mesin lift yang terdiri
dari motor tanpa dilengkapi
gigi perlambatan

Dahulu mesin type ini biasa


dipergunakan pada lift-lift
yang berkecepatan tinggi
(High Rise Building), akan
tetapi dengan adanya
teknologi baru dengan
permanen magnet mesin
inipun dapat digunakan untuk
type berkecepatan rendah
II. TRANSMISI SISTEM HYDRAULIC
(NATURAL HYDARULIC)
Definisi
Lift yang digerakkan melalui transmisi tenaga hidralis

Lift jenis ini mempunyai motor pompa (power pack),


tangki oli, pinston (plunger), controller, kereta, pintu-
pintu, tombol permintaan serta perlengkapan lift
hydraulic lainnya

Perbedaan antara lift hydraulic dengan lift bermotor


traksi adalah pada lift hydraulic sesuai definisi
adalah lift yang digerakkan melalui transmisi tenaga
hydraulic tanpa dilengkapi dengan counterweight
sementara pada lift bermotor traksi menggunakan
motor traksi dan biasanya dilengkapi dengan
counterweight
Keuntungan pada sistem Hydraulic

❖ Kamar mesin lift dapat ditempatkan dilantai


bawah (tidak diatas hoistway lift) dan dapat
ditempatkan sesuai keinginan asal jaraknya
tidak boleh melebihi 10 meter dari piston lift

❖Tidak memerlukan overhead yang tinggi


sehingga cocok untuk bangunan yang dekat
degan airport, bangunan dengan atap genteng
tanpa tonjolan keatas serta lift-lift bertonase
besar (lebih dari 5000 kg)

❖ Tidak diperlukan tumpuan yang cukup kuat


diatas hoistway lift
Kerugian pada sistem Hydraulic

❖ Menggunakan power tenaga listrik yang cukup


besar bila dibandingkan sistem traksi

❖ Tinggi lantai pelayanan terbatas (max kurang


lebih 20 meter)

❖ Tidak sehalus motor traksi, terutama pada saat


percepatan dan perlambatannya

❖ Lebih sulit pemeliharaannya


Type Hydraulic Lift Ditinjau dari segi
penempatan piston

1. Direct Acting Jack


Piston terletak dibawah tepat
pada titik keseimbangan
kereta lift (didorong
langsung dari bawah kereta
lift)

Metode pemasangan
pistonnya dengan cara
ditanam sedalam sesuai
dengan tinggi pelayanan lift

Jarak tempat lift sangat


terbatas sesuai dengan
dalamnya lubang piston
2. Direct Lateral Acting
Type ini berbeda
dengan type pada
point 1 yaitu tidak
diperlukan lubang
sumur untuk tempat
piston lift cukup
dilengkapi pit lift

Ujung piston lift


mendorong kereta lift
keatas tepat pada
salah satu kereta di
bagian atas
3. Two Direct Lateral Acting Jack

Pada prinsipnya sama


seperti pada Direct Lateral
Acting, akan tetapi
mempunyai 2 piston pada
sisi kiri dan kanan kereta
lift

Biasanya dipergunakan
pada lift yang bertonase
besar dan dengan luas
kereta yang besar pula
3. Lateral Indirect Acting
Type ini paling sering dijumpai pada saat ini,
karena lebih menguntungkan dibandingkan
kedua type lift diatas

Ujung piston dilengkapi dengan pulley dan


piston mengangkat kereta lift dengan
bantuan steel wire rope yang dikaitkan
dengan bagian bawah kereta lift pada ujung
satu dan pada pit untuk ujung rope lainnya

System ini sangat menguntungkan karena


disamping kecepatan kereta 2 kali kecepatan
piston juga jangkauan pelayanan lift dapat
lebih tinggi

Letak piston lift dapat ditempatkan pada sisi


kiri, sisi kanan atau bagian belakang kereta
5. Two Lateral Indirect Acting

Pada dasarnya sama


seperti pada Lateral
Indirect Acting akan tetapi
mempunyai dua piston
pada posisi kiri dan kanan
kereta lift

Biasanya dipergunakan
pada lift yang bertonase
besar dan luas kereta yang
besar pula serta tinggi
pelayanan yang lebih tinggi
KOMPONEN UTAMA LIFT PENAMPANG LIFT
Traction Machine Control Panel
Governor
Machine Beam

Main Rail
Main Rope
Counter Weigth Rail
Jamb

Governor Rope Hall Door

Guide Shoe or Roller


Car

Car Door
Safety Device

Counterweight Tail Cord/Travelling Cable


Landing Vane

Governor tensioner Buffer


(spring or oil)
Umur pemakaian dan kwalitas perawatan.

Data
Data kecelakaan lift dan escalator di USA, sesuai sumber Kecelakaan
Charles A Buckman,CEI,CSS and Escalator Expert.
Tahun
Statiatic Total Escalators Elevators

No. of unit in USA 660.000 30.000 630.000 1994


Estimate no. of
accident (8/4/94) 18.000 16.000 2.000
Charles A Buckman
No. of accident CEI.CSS.
per unit / year 2,73% 53,33% 0,32%

70
Umur pemakaian dan kwalitas perawatan.

71
Umur pemakaian dan kwalitas perawatan.

72
Umur pemakaian dan kwalitas perawatan.

73
Umur pemakaian dan kwalitas perawatan.

BERUBAH

WAKTU
RATA-2
MENJADI
24 TAHUN
(90an)

74
Umur pemakaian dan kwalitas perawatan.
PELAKSANAAN
PERBAIKAN DAN
PENGGANTIAN PART
TIDAK
MENGGANGGU
OPERASI

PROGRAM
PREVENTIP
PENGGANTIAN
MAINTENAN SPARE PART
DILAKSANAKAN
SEBELUM RUSAK
(LIFT TIDAK LAYAK
OPERASI)

PENYETELAN
PELAKSANAAN DAN
PERAWATAN/PERBA READJUSTING
IKAN SESUAI TEPAT WAKTU
STANDAR BAKU
PABRIKAN

75
Umur pemakaian dan kwalitas perawatan.
PRODUKSI - PRODUK VS SPARE PART
UMUR
PRODUK 100%
vs
MASA PRODUKSI 80%

60%

40%
1. UMUR PRODUK 20%
SEMAKIN
SINGKAT. 0%
2. KRITERIA 1st 2nd 3rd 4th 5th 6th 7th 8th 9th 10th
PERENCANAAN
PERALATAN
prd "A" part "A" prd "B" part "B" prd "C" part "C"
ELEKTRIK (PCB)
10 000-15 000 JAM.

Kapasitas produksi Spare Part (% nya) menurun setiap


tahunnya, sehingga waktu pengadaan semakin lama.

76
Penemuan penemuan baru dibidang
lift dan eskalator.

77
Penemuan penemuan baru dibidang
lift dan eskalator.

78
PESAWAT PENGAMAN (SAFETY DEVICE)
Kereta harus dilengkapi dengan pesawat
pengaman yang hanya bekerja pada pergerakan
kereta ke arah bawah dan dapat menghentikan
pergerakan kereta dengan beban penuh.
Pesawat pengaman akan bekerja dalam keadaan
tali baja putus atau terjadi kelajuan lebih, dengan
catatan rangkaian pengaman kontak elektris
governor bekerja lebih dahulu

Bobot imbang harus dilengkapi dengan pesawat


pengaman jika dibawah lekuk dasar (pit) terdapat
ruang untuk kegiatan
Tidak dibenarkan pesawat pengaman bekerja
untuk arah pergerakan kereta keatas
Syarat-syarat penggunaan pesawat pengaman
yang berbeda jenisnya

❖ Untuk kelajuan lebih dari 1,0 m/detik


dipergunakan pesawat jenis kerja berangsur
(progresive/flexible clamp)

❖ Untuk kecepatan sama dengan atau kurang dari


1,0 m/detik dipergunakan pesawat jenis kerja
mendadak (instantaneous)
Bila sebuah kereta mempergunakan pesawat pengaman
lebih dari satu pasang, maka seluruhnya harus memakai
jenis yang sama, yaitu jenis berangsur dan harus
bekerja serempak

Bekerjanya pesawat pengaman tidak boleh


menggunakan sistem elektrik, hidrolik maupun
pneumatik

Perlambatan dan jarak perhentian

Jika pesawat pengaman bekerja, maka perlambatan


rata-rata kereta yang jatuh/merosot adalah antara 0,2
dan 1,0 x gravitasi bumi
Tabel Hubungan jarak maksimal dan minimal
kemerosotan dengan kelajuan nominal

Jarak tempuh perhentian kereta


Kelajuan nominal saat pesawat pengaman bekerja
kereta dalam % Kecepatan Lebih dalam meter
m/menit
Minimal Maksimal

s/d 45 50 0.05 0.40


s/d 90 40 0.10 0.70
s/d 105 35 0.25 1.10
s/d 150 30 0.50 1.80
s/d 210 25 1.00 3.00
s/d 300 20 2.00 5.60
s/d 360 20 2.70 8.00
s/d 420 20 3.70 9.40
Pembebasan

❖ Pesawat pengaman dapat dibebaskan kembali


dari gigitannya pada rel dilakukan dengan cara
kereta ditarik keatas

❖ Setelah pembebasan pesawat pengaman,


diperlukan pemeriksaan ulang secara menyeluruh
sebelum menjalankan lift kembali

❖ Setelah pekerjaan tersebut dilakukan, pesawat


pengaman harus dalam kondisi siap pakai
kembali
Kondisi Konstruksi

❖ Pesawat pengaman dipasang pada rangka


kereta satu buah disamping kanan dan satu
buah disamping kiri bagian bawah atau bagian
atas dari kereta

❖ Dilarang mempergunakan celah atau alur dari


blok pesawat pengaman (safety block) sebagai
sepatu luncur

Pesawat pengaman pada sisi kiri dan kanan harus


dikopel sehingga bila governor bekerja, maka
kedua pesawat pengaman akan bekerja secara
bersamaan
Pesawat pengaman pada sisi kiri dan kanan harus
dikopel sehingga bila governor bekerja, maka
kedua pesawat pengaman akan bekerja secara
bersamaan

Kemiringan lantai kereta

Bila pesawat pengaman bekerja dan jika ada


beban distribusi yang merata maka kemiringan
pada lantai kereta tidak boleh melebihi 5 per
seratus dari kondisi normal
Pengaman elektrik

Harus terdapat suatu alat pemutus aliran listrik


yang menghentikan lift sesaat sebelum pesawat
pengaman bekerja atau pada saat bekerja, dimana
peralatan ini termasuk dalam rangkaian pengaman
Pesawat pengaman pada sisi kiri dan kanan harus
dikopel sehingga bila governor bekerja, maka
kedua pesawat pengaman akan bekerja secara
bersamaan

Kemiringan lantai kereta

Bila pesawat pengaman bekerja dan jika ada


beban distribusi yang merata maka kemiringan
pada lantai kereta tidak boleh melebihi 5 per
seratus dari kondisi normal
Pengaman elektrik

Harus terdapat suatu alat pemutus aliran listrik


yang menghentikan lift sesaat sebelum pesawat
pengaman bekerja atau pada saat bekerja, dimana
peralatan ini termasuk dalam rangkaian pengaman
GOVERNOR PENGINDERA KELAJUAN
Pengaman elektrik dari governor bekerja pada
saat kelajuan lift mencapai 115% sampai dengan
140% dari kelajuan nominal dan secara
otomatis akan memutuskan tenaga listrik. Tabel
dibawah menunjukan hubungan presentase
kelajuan lebih dengan kelajuan nominal.

Governor pada lift kelajuan lebih dari 60


meter/menit harus dilengkapi dengan peralatan
pengaman elektrik yang termasuk dalam
rangkaian pengaman dan mengakibatkan lift
berhenti sebelum governor mencapai kelajuan
batas (tripping speed), baik pada waktu lift ke
atas maupun ke bawah.
❖ Governor digerakkan oleh tali baja yang luwes (flexible)

❖ Beban patah tali (breaking load) harus sesuai dengan gaya


yang dibutuhkan untuk pengoperasian pesawat pengaman
dengan faktor keamanan paling sedikit 8 (delapan)

❖ Diameter nominal tali minimal 6,0 mm

❖ Perbandingan antara diameter puly governor dan diameter


nominal tali paling sedikit dua puluh lima banding satu (25 :1)

❖ Tali harus ditegangkan dengan puly penegang atau pemberat


yang terarah
Waktu tanggap governor harus sesingkat
mungkin sehingga kelajuan yang
membahayakan tidak tercapai sebelum
pesawat pengaman bekerja

Governor harus disegel pada batas kelajuan


kerjanya, sesuai tabel
Kelajuan lift Prosentae kelajuan lebih terhadap kelajuan nominal
nominal
dalam m/menit Saat governor bekerja Saat pengaman elektrik putus

1 s/d 42 140 % 140 %

2 dari 45 s/d 90 130 % s/d 140 % 120 % s/d 130%

3 s/d 210 122 % 117 %

4 diatas 210 120 % 115 %


Kereta dan pengimbang berat harus berjalan
mengikuti jalur rel yang berfungsi sebagai
pengarah atau pemandu

Jumlah jalur rel yang dipergunakan untuk


mengarahkan pergerakkan kereta dan bobot
imbang, masing-masing minimal 1 (satu)
pasang atau dua jalur

Rel pemandu untuk pengarah gerakan kereta


dan bobot imbang harus terbuat dari baja
karbon profil “T”, dan mempunyai kekuatan
yang cukup untuk menahan tekanan
Penemuan penemuan baru dibidang
lift dan eskalator.

96
Escalator dan Travolator

Escalator Commercial Type


Slim-line Type
Heavy-Duty Type

97
Escalator
• Sudut Kemiringan 30 Derajat
35 Derajat
• Lebar Step 600 mm
800 mm
1000 mm
• Kapasitas Angkut 4500 Orang / Jam
6750 Orang / Jam
9000 Orang / Jam
• Kecepatan 30 Meter/Menit atau 0.5 Meter/Second
• Power: 3 phase; 50Hz

98
Travolator
Horizontal Type
Inclined Type
Compact Type

99
Travolator
• Sudut Kemiringan: 10 Derajat
11 Derajat
12 Derajat
• Lebar Step: 800 mm
1000 mm
• Kapasitas Angkut: 6750 Orang/Jam
9000 Orang/Jam
• Kecepatan: 30 Meter/Menit
100
Kesimpulan
Elevator dan escalator adalah alat transportasi vertikal
didalam gedung yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan, dan untuk itu diperlukan tenaga tekhnisi
yang sudah memperoleh SIO (Surat Izin Operasional)
yang dikeluarkan oleh Kemenaker
Tekhnisi tersebut berwenang atau berhak untuk:
1. Menghidupkan/mematikan lift
2. Mendampingi tenaga pemeriksa dari kemenaker bila
ada pemeriksaan
3. Menangani lift bila terjadi kecelakaan
4. Sebagai kepanjangan tangan dari petugas pengawas
kemenaker.
101
SELAMAT BELAJAR
SEMOGA SUKSESS

102
TERIMA KASIH
Semoga bermanfaat…

Untuk tanya jawab hubungi


Ricky Rumindo
ricky.rumindo@gmail.com
+ 62 816 880854

Anda mungkin juga menyukai