Anda di halaman 1dari 28

MESIN PENGANGKAT DAN ALAT BERAT

LIFT/ELEVATOR
DIBUAT OLEH :
ALEXANDER WIDODO (15021104001)

MEIFRI TIELUNG (15021104052)


ELEVATOR / LIFT
adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang.
Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat
lantai.

Jenis Lift dapat dibagi menurut fungsinya :


a. Lift penumpang, (passanger elevator) digunakan untuk
mengangkut manusia
b. Lift barang, (fright elevator) digunakan untuk
menngangkut barang A B

c. Lift pakaian / makanan (dumbwaiters)


d. Lift pemadam kebakaran (biasanya berfungsi sekaligus
sbg lift barang)

C D
JENIS ELEVATOR BERDASARKAN PRINSIP KERJANYA
1. Elevator Hidrolik
terdiri dari sebuah tabung yang didukung oleh piston yang bergerak
searah atau berlawanan dengan cairan yang diberi tekanan. Tidak
diperlukan rumah lift, tapi lift hidrolik memiliki kecepatan rendah dan
panjang piston membatasi penggunaannya hanya pada bangunan enam
lantai.
JENIS ELEVATOR BERDASARKAN PRINSIP KERJANYA
2. Elevator Elektrik / Traction
terdiri dari sebuah tabung yang di pasang pada rel pemandu, didukung
oleh kabel tali baja, dan dikemudikan oleh mesin penggerak elektris pada
mesin lift.

Lift jenis ini dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :


a. Geared Elevator
dengan penggerak motor AC geared biasanya
dipergunakan pada lift berkecepatan rendah
dan sedang
JENIS ELEVATOR BERDASARKAN PRINSIP KERJANYA
b. Gearless Elevator
dengan penggerak motor DC (AC VVVF) dipergunakan pada lift kecepatan
tinggi.

Pada umumnya lift jenis traksi meletakkan motor traksi dan panel control
diatas ruang luncur (hoistway), namun demikian dalam beberapa kasus
tertentu penempatan motor traksi dan panel kontrol ada yang diletakkan
samping bawah atau disamping atas ruang luncur
KOMPONEN
ELEVATOR

GEARLESS ELEVATOR GEARED ELEVATOR


DENAH DAN
POTONGAN
SKEMATIK
SHAFT
ELEVATOR
KOMPONEN ELEVATOR
 Komponen utama Lift  Final limit switch (upper/bagian atas)
 Ruang mesin (Machine Room)  Limit switch (upper/bagian atas)
o Motor penggerak  Emergency exit (manhole)
o Governor  Emergency light (lampu emergency)
o Panel  Safety gear/safety wedge
 Ruang luncur  limit switch (lower/bagian bawah)
 Kabin ( Car )  Final limit switch (lower/bagian
 Komponen pendukung kerja elevator bawah)
 Saklar pintu (door contact)  Lubang kunci pintu luar
 Kunci pintu (door lock)  Door lock switch
 Saklar batas atas (final up) dan bawah  Interphone
(final down)  Safety shoe
 Bobot imbang (counterweight)  Weighing Device (pendeteksi
beban)
 Peralatan Pengaman (Safety Device)
 Apron
pada elevator
 Buffer
 Circuit Breacker
 Governor
KOMPONEN ELEVATOR

Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya


semua proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan.
Didalam ruang mesin terdapat beberapa alat penggerak elevator.

Governoor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam


governoor ini terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua
rangkaian sehingga otomatisasi elevator mati dan tidak berfungsi. Selain
saklar juga terdapat pengait rem, pengait rem ini berfungsi untuk
menghentikan kawat selling dan kawat selling ini menarik rem yang ada di
kereta elevator
KOMPONEN ELEVATOR

Motor penggerak elevator memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (AC)


dari PLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator.
Motor penggerak mempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per
menit sampai dengan 210 putaran per menit. Dengan kapasitas tegangan
motor 7.5 KW dan menggunakan arus maksimal 25 Ampere.
Motor penggerak dilengkapi dengan rem magnet (magnetic brake) yang
berfungsi menahan motor ketika kereta elevator telah sampai pada lantai
yang dituju, pergerakan cepat atau lambatnya elevator diatur oleh PLC
(Programable Logic Control).
Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan
tali baja (rope) yang melingkar pada puli mesin (sheave).
KOMPONEN ELEVATOR

Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel


ini terdapat invertermotor dan program logic control yang
berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.

Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi


berbentuk lorong vertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-
tiap lantainya. Didalam ruang luncur ini terdapat beberapa
komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan
dalam ruang mesin.
KOMPONEN ELEVATOR
Kabin elevator merupakan bagian yang paling dilihat oleh para
pemakai, karenanya harus aman, nyaman dan didesain
sedemikian agar indah dan sesuai dengan ‘prestige’ bangunan,
tahan lama dan mudah dalam perawatannya.
Kabin elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak
pada rail di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat
pemandu rail (sliding guide) yang berfungsi memandu atau
menapaki rail.
Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah
salah satu komponen yang termasuk penting dalam
pengamanan elevator, cara kerja dari saklar pintu (door contact)
ini adalah saklar di hubungkan kabel saklar pintu (door contact)
tiap-tiap lantai secara seri. Apabila salah satu pintu dibuka
secara sengaja maka elevator tidak akan bekerja, ini dikarenakan
untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian perawatan
elevator.
KOMPONEN ELEVATOR
Bobot imbang atau counter weight biasanya terpasang dibelakang atau
disamping kereta elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai
dengan ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat
dari bobot imbang ini diantaranya harus memperhitungkan berat kereta,
kapasitas penuh pada kereta dan faktor keseimbangan.
Besaran faktor bobot imbang
Kapasitas Elevator Faktor Keseimbangan
>> 1200 kg 40 % s/d 42,5 %
600 kg s/d 1150 kg 45 %
300 kg s/d 580 kg 50 % s/d 55 %

(CONTOH SOAL) Elevator dengan kapasitas Q = 1200 kg dengan berat


kosong 2400 kg dan faktor bobot imbang sebesar 42,5% maka perlu
diimbang dengan bandul (Filter Weight)
Berat bandul = berat kosong + (faktor keseimbangan x kapasitas elevator
2400 + (42,5% x 1200) = 29.310 kg
RODA
PENGGERAK,
KABEL, DAN
MESIN
ELEVATOR
KABEL PENGGANTUNG

Terdiri dari 4 sampai 8 baja kualitas tinggi yang dipasang sejajar / parallel,
banyak kabel lebih ditentukan oleh kapasitas muat elevator dan
kecepatannya dengan demikian beban dari kabin elevator dibagi merata
diantara kabel-kabel tersebut. Kabel ini diikatkan pada puncak kabin,
melalui roda penggerak mesin traksi diruang mesin (di puncak gedung /
pent-house) turun kebawah ke beban penyeimbang (counter weight) yang
beratnya kurang lebih sama dengan beban mati kabin plus 40% beban
hidup (muatannya).

Dengan demikian maka kabel menjadi sangat penting karena seluruh


beban ditanggung olehnya, dan karena itu faktor keamanan (safety factor)
kabel untuk elevator penumpang ditetapkan antara 7,6 sampai 12 dan
untuk elevator barang antara 6 sampai 11.
ALAT PENGAMAN ELEVATOR
Alat pengaman elevator yang pertama adalah rem, pada mesin elevator
‘gearless’ rem ini dipasang langsung pada mesinnya. Cara kerjanya seperti
rem mobil mempunyai sepatu rem berpegas yang menekan pada silinder
rem (drum brake), pengontrolan tekanan rem dilakukan melalui pegas
dengan elektromagnit arus DC. Pada mesin elevator DC penurunan
kecepatan elevator dilakukan oleh mesin motornya sendiri dahulu baru
kemudian remnya yang bekerja menghentikan dan mengunci kabin pada
lantai tertentu.
Pengamanan yang lain adalah alat yang digunakan untuk menjaga agar
kecepatan gerak elevator tidak berlebihan dari kecepatan yang telah
ditetapkan, alat ini disebut sebagai ‘centrifugal fly ball’’ atau ‘fly weight
governor’ yang merupakan alat terpisah dari mesin elevatornya, pada
kecepatan normal alat ini tidak mempunyai pengaruh sama sekali tetapi
bila terjadi kelebihan kecepatan ‘governor’ ini akan memutus arus daya
kemotor d-c, membuat rem bekerja dan menghentikan / memperlambat
elevator, tetapi mungkin saja kecepatan masih tetap tidak berkurang atau
bertambah dan bila hal ini terjadi maka ‘governor’ akan memerintahkan
dua buah penjepit rel / ‘rail clamps’ (terletak dibawah kabin) untuk bekerja
memperlambat gerak elevator.
ALAT
PENGAMAN
ELEVATOR
ALAT PENGAMAN ELEVATOR

Selanjutnya didasar pit disediakan pengaman yang disebut buffer tipe


pegas (gambar b) atau tipe hidraulis (oil type - gambar c), tujuan adanya
buffer disini bukanlah sebagai pelindung kabin bila jatuh tetapi cenderung
sebagai penyangga agar kabin tidak turun berlebihan (agar lantai kabin
tetap sama tinggi dengan lantai basement)

Alat pengaman yang lain adalah saklar pembatas atas dan bawah (final limit
switch), alat ini dipasang dengan tujuan agar kabin tidak melampaui batas
tempuh atas maupun bawah. Bila kabin mencapi batas atas / bawah maka
saklar ini tersentuh dan bekerja menghentikan daya motor traksi serta
mengaktifkan rem utama.
PINTU ELEVATOR
Untuk keamanan maka pintu elevator dimasa kini menggunakan pintu-pintu otomatik
elektris yang sinkron dengan leveling control. Dengan demikian maka secara otomatis
pintu akan terbuka penuh pada saat berhenti ditiap lantai, kecepatan pintu membuka
dan menutup tergantung pada tipe pintu dan lebar bukaan pintu. Namun apapun tipe
pintunya semuanya disyaratkan hanya boleh menggunakan daya gerak maksimum 7
ft.lbs (9,5 joule).
SISTEM KONTROL ELEVATOR
Sistem operasi elevator adalah sistem otomat yang mengontrol semua gerak satu atau
lebih elevator agar efisien dan nyaman bagi pemakainya, misalnya bila ada sinyal
panggilan dari suatu lantai maka otak kontrol merespon, mendeteksi dan mencari
elevator yang terdekat untuk berhenti dilantai yang memanggil.

Contoh lain ialah bila suatu elevator bebas dari panggilan


dari semua lantai yang dilayaninya, maka ia otomatis akan
‘stand by’ di lobby dengan pintu selalu terbuka penuh.
Dengan demikian kontrol elevator ini berfungsi mengolah
sinyal panggilan, mendeteksi posisi semua elevator,
merespon, menggerakkan kabin naik atau turun,
memberi perintah berhenti, mengubah modus operasi
gerak motor, dan lain-lain.
PERAWATAN ELEVATOR
Perawatan terhadap elevator yang sehari-hari terus beropearasi perlu dilakukan dengan
baik dan benar. Hal ini agar elevator dalam operasinya tidak mendapat gangguan atau
kemacetan dan agar umur pemakaian elevator tersebut dapat memenuhi harapan yang
wajar.
Ada beberapa perawatan dan pemeliharaan lift, sebagai berikut :
1. Perawatan Ringan
Yaitu pekerjaan pemeliharaan yang hanya meliputi service rutin dan penggantian
bahan/alat pakai seperti:
- Pembersihan bagian luar transmisi lift dan kabin lift
- Penggantian bola lampu
- Penggantian sepatu pintu
- Penggantian oli
- Pelumasan transmisi lift, bantalan, roda gigi, dan tali baja
PERAWATAN ELEVATOR
2. Perawatan Berat
Yaitu pekerjaan pemeliharaan yang meliputi service rutin dan penggantian spare part
seperti :
- Penggantian tali baja
- Penggantian komponen sistem kontrol
- Penggantian traveling cable
- Overhaul transmisi lift
PERANCANGAN ELEVATOR (CONTOH KASUS)
Suatu gedung dengan luas lantai rata-rata 2190 m2 dan jumlah lantai 63 dibagi dalam 5
zone dengan 5 skylobby. Hitung jumlah lift yang diperlukan!
Jawab:
Diketahui sebuah bangunan bertingkat yang berfungsi sebagai tempat pusat
perbelanjaan dan perkantoran dengan data-data sebagai berikut :
- Jumlah lantai (n) = 15 lantai
- Luas lantai typical (a) = 1000 m2/lantai
- Tinggi lantai ke lantai (h) = 4 meter
- Luas lantai bersih per orang (a”) = 6 m2/orang
- Kecepatan rata-rata untuk bangunan 15 lantai (s) = 180 – 210 m/menit = 3,5 m/detik
- Presentasi penghuni untuk beban puncak lift (P) = 5%
- Waktu menunggu (w) = 30 detik
PERANCANGAN ELEVATOR (CONTOH KASUS)
- Kapasitas lift (m)
a.n.w.P (1000)(15)(30)(5%)
m= = = 12,5 = 13 orang
300.a′′ (300)(6)

Penyelesaian :
- Beban puncak lift (L)
P 2.a−3.m.N n 5% 2.1000−3.13.N 15
L= = = 125 − 2.4375. N
2.a′′ 2.6
- Daya angkut lift dalam waktu 5 menit (M)
(5 menit)(60 detik)(m) (300)(m)
M = =
T T
300(m.N)
→ MN = -> daya angkut N lift dalam waktu 5 menit (MN)
T
PERANCANGAN ELEVATOR (CONTOH KASUS)
- Round trip time / waktu yang diperlukan oleh kereta dari dasar sampai ke puncak dan
kembali ke dasar (T)
2.h+4.s n−1 +s(3.m+4) 2.4+4.3,5 15−1 +3,5(3.13+4)
T= = = 108,6 detik
s 3,5
- Daya angkut N lift dalam 5 menit
300(m.N) 300(m.N)
MN = = = 41,44 N
T 108,6
-> Persamaan: L = MN
P 2.a−3.m.N n 300(m.N)
=
2.a′′ T
125 − 2,4375N = 43,87N
N = 2,85 = 3 lift @ 13 orang
Maka w = T ∶ N = 108,6 ∶ 3 = 36,20 detik → < w min = 25 detik
> w max = 45 detik
PERANCANGAN ELEVATOR (CONTOH KASUS)
KESIMPULAN
Jadi jumlah lift untuk melayani suatu bangunan umum 15 lantai dengan luas lantai 1.000
m2/lantai adalah 3 buah lift dengan kapasitas lift 13 orang dan kecepatan lift (s) = 210
m/menit =3,5 m/detik
DAFTAR PUSTAKA
http://veronika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/41647/2.+Transportasi+Vertikal+-
+Elevator.pdf
https://www.scribd.com/document_downloads/direct/349896970?extension=pdf&ft=15
19094757&lt=1519098367&user_id=347345387&uahk=4nA7M6n1fYXTNlZ9wtBwtRxdb8
k
https://dokumen.tips/documents/tugas-makalah-jholy.html
http://asaldotcom.blogspot.co.id/2011/07/elevator-lift.html

Anda mungkin juga menyukai