Rel (rail)
Rel pada eskalator digunakan untuk mengarahkan gerakan luncuran roda rantai penggerak
anak tangga (step chain roller) dan roda anak tangga(step roller). Rel harus dipasang dan disetel
dengan benar agar gerakan roda anak tangga dan roda rantai penggerak anak tangga halus dan
lurus, didalam pengoperasiannya rel ini harus diberi pelumas, material untuk rel ini umumnya
besi siku.
Ruang Mesin
Ruang mesin harus mempunyai kelonggaran yang cukup untuk seseorang melakukan
perbaikan atau perawatan bagian – bagian mekanis dari penggerak escalator. Ventilasi yang
tersedia harus cukup agar panas radiasi dari mesin dapat segera keluar.
Pencahayaan juga harus ada pada ruang mesin, lampu – lampunya harus dilindungi agar
tidak mudah pecah terkena alat – alat atau gerak – gerak mekanis komponen mesin. Pintu –
pintu untuk perawatan dan perbaikan harus mempunyai kunci yang hanya dapat dibuka oleh
orang yang berkepentingan saja sehingga tidak sembarang orang dapat membukanya.
Pencahayaan (lighting)
Jaringan listrik untuk pencahayaan pada daerah yang dekat dengan kaki, pencahayaan
pada dinding balustrade, dan pencahayaan pada ruang mesin harus terpisah dari jaringan listrik
untuk motor penggerak sehingga jika terjadi kegagalan pada motor atau komponen lainnya,
lampu – lampu yang menerangi escalator akan tetap menyala.
c. Perletakan Eskalator
Adapun beberapa perletakan eskalator antara lain :
Paralel. Diletakkan secara paralel. Perencanaannya lebih menekankan
segiarsitektural dan memungkinkan sudut pandang yang luas.
Cross Over. Perletakan bersilangan secara menerus (naik saja atau turunsaja).
Kurang efisien dalam sistem sirkulasi tetapi bernilai estetis tinggi.
Double Cross Over. Perletakan bersilangan antara naik dan turun,sehingga dapat
mengangkut penumpang dengan dalam jumlah lebih banyak.
Sumber : anzdoc.com
d. Sistem Kerja Eskalator
Sumber : dokumen.tips
Pendaratan/Landing
Floor plate rata dengan lantai akhir dan diberi engsel atau dapat dilepaskan untukjalan
ke ruang mesin yang berada di bawah floor plates.Comb plate adalah bagian antara floor plate
yang statis dan anak tangga bergerak.Comb plate ini sedikit miring ke bawah agar geriginya
tepat berada di antara celah-celahanak tangga-anak tangga. Tepi muka gerigi comb plate berada
dibawah permukaan cleat.
Landasan penopang/Truss
Landasan penopang adalah struktur mekanis yang menjembatani ruang
antarapendaratan bawah dan atas. Landasan penopang pada dasarnya adalah kotak berongga
yang terbuat dari bagian-bagian bersisi dua yang digabungkan bersama dengan menggunakan
sambungan bersilang sepanjang bagian dasar dan tepat dibawah bagian ujungnya. Ujung-ujung
truss tersandar pada penopang beton atau baja.
Lintasan
Sistem lintasan dibangun di dalam landasan penopang untuk mengantarkan rantai anak
tangga, yang menarik anak tangga melalui loop tidak berujung. Terdapat dualintasan: satu
untuk bagian muka anak tangga (yang disebut lintasan roda anak tangga) dan satu untuk roda
trailer anak tangga (disebut sebagai lintasan roda trailer).
Perbedaan posisi dari lintasan-lintasan ini menyebabkan anak tangga-anak tangga
muncul daribawah combplate untuk membentuk tangga dan menghilang kembali ke dalam
landasan penopang.Lintasan pembalikan di pendaratan atas menggulung anak tangga-anak
tangga mengelilingi bagian ujung dan kemudian menggerakkannya kembali ke arah yang
berbeda. Lintasan overhead berfungsi untuk memastikan bahwa roda trailer tetap beradadi
tempatnya saat rantai anak tangga diputar kembali.
Sistem pengamanan eskalator dilengkapi dengan kontak – kontak pengaman, baik untuk
mencegah terjadinya kecelakaan pada penumpang, maupun untuk mencegah kerusakan
escalator itu sendiri. Ada dua jenis kontak pengaman yang terdapat pada eskalator yaitu :
Dalam melakukan pemilihan terhadap eskalator perlu diperhatikan beberapa hal sebagai
berikut :
Ketinggian dari lantai – kelantai (riser)
Setiap escalator dibuat berdasarkan ketinggian dari lantai kelantai dimana escalator
tersebut akan dipasang. Kesalahan menentukan ketinggian dari lantai ke lantai akan
mengakibatkan perbedaan permukaan escalator danlantai terakhir.
Jumlah kapasitas
Berdasarkan kapasitas / kemampuan yang dipilih kemudian ditentukanjumlah dari
escalator yang akan dipasang perlantai baik untuk arah naikmaupun untuk arah turun.
Konfigurasi pemasangan
Ada dua jenis konfigurasi1. Sejajar / paralel. Silang (crossing) Konfigurasi silang
merupakan pilihan terbaik untuk kelancaran aruspenumang, namun bila diinginkan
penumpang untuk berkeliling terlebihdahulu seperti halnya pada pusat perbelanjaan,
departemen store makakonfigurasi sejajar merupakan pilihan yang terbaik.
Jenis balustrade
Untuk escalator dengan kondisi operasi urban traffic, hendaknya dipilih panelled
stainless balustrade, balustrade. Bila penerangan disekeliling tidak mencukupi atau bila
diinginkan oleh desainer interior dapat dipilih transparent balustrade dengan lampu
penerangan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemasangan escalator :
Reaksi dan jarak tumpuan (reaction and support spacing).
Berdasarkan jarak dari lantai kelantai yang telah ditentukan dan juga berdasarkan sudut
(30/35 derajat), maka dapat ditentukan support spacing yangdibutuhkan agar escalator
tersebut dapat terpasang, toleransi umunya berkisarantara 20 mm sampai 40 mm. Kita
tidak perlu menghitung karena brosurumumnya telah disediakan tabel dari support
spacing ini, beserta keteranganreaksi yang harus dipikul oleh struktur penunjangnya.
Pit (sumuran)
Untuk escalator pada lokasi paling bawah diperlukan pit (sumuran), dimensiuntuk pit
ini (kedalaman, lebar dan panjang) harus dibuat sesuai dengankebutuhan dan kedap air
(water proof).
Ruang antara (clearence)
Ruang antara yang dibutuhkan adalah minimum 2200 mm dihitung dari levelanak
tangga, sepanjang perjalanan dari anak tangga sedangkan untuk penggunaan pada
pusatperbelanjaan dan sejenis lebih cocok dipakai jenis transparant glass
Berikut ini daftara kapasitas ( daya tamping ) eskalator berdasarkan kecepatan dan lebar
esakalator :
0.45 0.85 65
1.05 95
1.25 125
0.60 0.85 90
1.05 120
1.25 150
0.75 0.85 95
1.05 125
1.25 155
Tabel 2.1 Perbandingan antara Kecepatan, Lebar dan Kapasitas Angkut Penumpang
Eskalator
j. Eskalator di Dunia
Eskalator spiral
Eskalator Spiral pada dasarnya merupakan perluasan dari teknik eskalator
melengkung - cukup lama untuk melanjutkan kurva dari sebuah eskalator spiral di atas
sendiri. eskalator Spiral telah diinstal Wheelock Place di Singapura, Saudi Arabia
Jeddah, di Landmark Tower di Jepang, Times Square shopping mall di Hong Kong,
Lotte World di Korea Selatan, Venetian Hotel dan Casino di Macau , Wynn Las Vegas
dan The Forum Toko di Caesars di Las Vegas, Nevada (di bawah), dan San Francisco
Centre di San Francisco, California.
Eskalator tertinggi
Umeda Sky Building di Osaka, Jepang, gedung tertinggi ketujuh di kota.
Dengan tinggi gedung 568 ft (173 m), selesai pada tahun 1993 dan terdiri dari dua
menara 40 lantai dengan serangkaian eskalator menyediakan akses untuk kedua menara
tersebut.
Gambar 2.2 Eskalator Tertinggi
Sumber : motifviral.com
Eskalator tersempit
Eskalator sekitar 16 inci (40 cm) lebar sering kali diinstal oleh department store dan di
daerah transit (biasanya kereta) stasiun. Eskalator dibuat lebih sempit, mengingat
melambungnya obesitas di US.