(1) RTH, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf e, dikembangkan dalam
bentuk area/kawasan maupun memanjang/jalur, yang didominasi oleh tumbuhan yang
dibina untuk fungsi perlindungan habitat tertentu, dan/atau sarana kota, dan/atau
pengaman jaringan prasarana, dan/atau budidaya pertanian.
(3) RTH dikembangkan seluas kurang lebih 4.700 (empat ribu tujuh ratus) hektar atau 36
% (tiga puluh enam perseratus) dari luas wilayah kota, terdiri atas:
a. RTH Publik; dan
b. RTH Privat.
(4) RTH Publik sebagaimana dimaksud ayat (3) huruf a, dikembangkan seluas kurang
lebih
2.480 (dua ribu empat ratus delapan puluh) hektar atau 20 % (dua puluh perseratus)
dari luas wilayah kota berupa: taman-taman kota, taman rekreasi kota, lapangan olah
raga, jalur hijau jalan, sempadan pantai, sempadan sungai, Tahura Ngurah Rai, hutan
kota, setra, makam, estuary dam, serta areal persawahan ekowisata.
(5) RTH Privat sebagaimana dimaksud ayat (3) huruf b, dikembangkan seluas kurang
lebih
2.220 (dua ribu dua ratus dua puluh) hektar atau 16 % (enam belas perseratus) dari luas
wilayah berupa: areal persawahan, kebun campuran serta taman pekarangan rumah dan
perkantoran.
Selain itu pada pasal 13 ayat 3 dijelaskan mengenai penyediaan dan pemanfaatan prasarana
dan sarana jaringan jalan pejalan kaki dalam bentuk :