Kutipan: Shamshiri RR, Kalantari F, Ting KC, Thorp KR, IA Hameed,
Halaman 1 Weltzien C, dkk. Uang muka di rumah kaca
Januari , 2018
Int J Agric & Biol Eng Buka Akses di https://www.ijabe.org
Vol. 11 No.1 1
Kemajuan dalam otomatisasi rumah
kaca dan lingkungan yang
terkontrol
pertanian: Transisi ke pabrik-
pabrik tanaman dan pertanian
perkotaan
Redmond Ramin Shamshiri 1 *
, Fatemeh Kalantari
2 minat penelitian: teknologi sains pangan, Email: m.shad@adaptiveagrotech.com.
, KC Ting
3 teknik pertanian, Fakultas teknik, Universiti Putra Malaysia,
, Kelly R. Thorp
4 386567099, Email: raminshamshiri@upm.edu.my.
, pengolahan dan pertanian yang cerdas. Budidaya yang dilindungi miliki
Ibrahim A. Hameed 5
, Cornelia Weltzien
6
, Desa Ahmad
1 (CEA), sistem produksi tanaman lingkungan terkendali (CEPPS),
, Zahra Mojgan Shad
7 cahaya buatan di mana kondisi pertumbuhan optimal dimaksudkan
(1. Pusat Penelitian Teknologi Pertanian Cerdas, Departemen Teknik
Biologi dan Pertanian, Fakultas Teknik,
Universiti Putra Malaysia, 43400, Serdang, Selangor,
Malaysia ; 2. Jurusan Arsitektur Lansekap, Fakultas Desain dan
Arsitektur, Universiti Putra Malaysia, 43400, Serdang, Selangor,
Malaysia ; 3. Departemen Teknik Pertanian dan Biologis,
Universitas Illinois di Urbana-Champaign, Urbana, IL 61801,
AS ; 4. Departemen Pertanian Amerika Serikat, Penelitian Pertanian
Layanan, Pusat Penelitian Pertanian Darat AS, Maricopa, AZ 85138,
AS ; 5. Departemen TIK dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Teknologi Informasi dan Teknik Listrik, Universitas Sains dan Teknologi
Norwegia (NTNU), Larsgårdsveien 2, NO-6009
Ålesund, Norwegia ; 6. Institut Leibniz untuk Teknik Pertanian dan
Bioekonomi, Max-Eyth-Allee 100, 14469 Potsdam-Bornim,
Jerman ; 7. Adaptive AgroTech Consultancy International, CA 93955,
USA )
Abstrak: Budidaya rumah kaca telah berevolusi dari barisan sederhana
tanaman ladang terbuka menjadi sangat canggih
fasilitas pertanian lingkungan (CEA) yang memproyeksikan citra pabrik
pabrik untuk pertanian perkotaan. Uang muka dan
perbaikan dalam CEA telah mempromosikan solusi ilmiah untuk
produksi tanaman yang efisien di kota - kota berpenduduk dan
gedung bertingkat. Keberhasilan penyebaran CEA untuk pertanian
perkotaan membutuhkan banyak komponen dan subsistem, seperti
serta pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi eksternal
yang harus dipertimbangkan secara sistematis dan terintegrasi. Ini
Ulasan adalah upaya untuk menyoroti beberapa kemajuan terbaru dalam
teknologi rumah kaca dan CEA untuk meningkatkan
kesadaran untuk transfer teknologi dan adaptasi, yang diperlukan untuk
transisi yang sukses ke pertanian perkotaan. Ini
studi meninjau beberapa aspek dari sistem CEA teknologi tinggi
termasuk perbaikan dalam bingkai dan bahan penutup,
persepsi lingkungan dan berbagi data, dan model kontrol iklim mikro
canggih dan optimisasi energi. Penelitian ini
menyoroti pertanian perkotaan dan turunannya, termasuk pertanian
vertikal, atap rumah kaca dan pabrik pabrik
perpanjangan CEA dan telah muncul sebagai respons terhadap
pertumbuhan populasi, degradasi lingkungan, dan urbanisasi
yang mengancam ketahanan pangan. Akhirnya, beberapa peluang dan
tantangan telah diidentifikasi dalam mengimplementasikan
pertanian terpadu CEA dan vertikal untuk pertanian perkotaan.
Kata kunci: pertanian cerdas, pemodelan rumah kaca, pertanian
perkotaan, pertanian vertikal, otomasi, internet of things (IoT),
jaringan sensor nirkabel, pabrik pabrik
DOI: 10.25165 / j.ijabe.20181101.3210
otomatisasi dan pertanian lingkungan terkendali: Transisi ke pabrik-
pabrik tanaman dan pertanian perkotaan. Int J Agric & Biol
Eng, 2018; 11 (1): 1–22.
1. Perkenalan
Pertanian ladang tertutup sedang mengalami terobosan
Tanggal yang diterima: 2017-01-15 Tanggal yang diterima: 2018-01-26
Biografi: Fatemeh Kalantari, PhD, minat penelitian: pertanian vertikal,
Email: Fatimah.kalantari@AdaptiveAgroTech.com; KC Ting, Profesor,
minat penelitian: sistem produksi pabrik lingkungan terkendali, Email:
kcting@illinois.edu; Kelly R. Thorp, Research Agricultural Engineer, riset
minat: pemodelan agroekosistem, penginderaan jauh, pertanian presisi,
manajemen irigasi, fenomena tanaman, Email: kelly.thorp@ars.usda.gov;
Ibrahim A. Hameed, PhD, Associate Professor, minat penelitian: mesin
belajar, AI, optimasi dan robotika, Email: ibib@ntnu.no; Cornelia
Weltzien, PhD, Profesor, minat penelitian: teknik mesin, kontrol
sistem dan teknik pertanian, Email: CWeltzien@atb-potsdam.de; Desa
Ahmad, PhD, Profesor, minat penelitian: mekanik mesin tanah, pertanian
teknik mesin, mekanisasi pertanian, lingkungan terkendali dan
pertanian cerdas, Email: desa@upm.edu.my; Zahra Mojgan Shad , Guru,
* Penulis yang sesuai: Redmond Ramin Shamshiri, PhD, minat penelitian:
sistem kontrol, simulasi dan pemodelan. Departemen biologi dan
43400, Serdang, Selangor, Malaysia. Tel: + 60-3894-68472, Faks: + 60-
transisi didorong oleh kemajuan teknologi presisi, data
berubah dari struktur rumah kaca sederhana tertutup menjadi teknologi
tinggi
pabrik yang mengoptimalkan produktivitas tanaman dan
kerja manusia. Rumah kaca modern beroperasi sebagai suatu sistem,
oleh karena itu, ini juga disebut sebagai pertanian lingkungan terkendali
atau sistem Phytomation [1] . Struktur ini menggunakan alami atau
untuk mencapai untuk memproduksi tanaman hortikultura, atau untuk
penelitian tanaman
program. Mereka juga menawarkan prediktabilitas yang lebih besar,
mengurangi biaya
produksi dan meningkatkan hasil panen. Sejarah yang komprehensif
rumah kaca dalam tiga dekade terakhir dapat ditemukan dalam karya
dari [2-6]. Contoh karya sebelumnya di otomatisasi dan komputer
kontrol lingkungan rumah kaca ditunjukkan pada [7-9]. Sebelumnya
studi tentang rekayasa rumah kaca selama 1990-an telah
diulas oleh Hanan [10] dan Critten and Bailey [11] .
PBB telah meramalkan bahwa pada tahun 2050, lebih dari
dua pertiga dari sembilan miliar populasi dunia akan tinggal di kota-kota.
Mengamankan rantai pasokan buah-buahan dan sayuran segar di baru ini
Skenario akan menjadi tantangan yang luar biasa. Jika dirancang dengan
benar,
Halaman 2
2 Januari 2018
Int J Agric & Biol Eng Buka Akses di https://www.ijabe.org
Vol. 11 No.1
dikelola, dan dioperasikan, CEA melalui agri-kubus dan tanaman
pabrik dapat secara signifikan berkontribusi pada konteks ini untuk
produksi sayuran segar sepanjang tahun di daerah perkotaan. Untuk
sistem seperti itu untuk beroperasi dengan sukses dan mencapai
produksinya
tujuan, perhatian perlu diberikan pada aspek teknis
otomatisasi (A), budaya (C), lingkungan (E) dan sistem (SYS).
Ting et al. [1] mendefinisikan istilah ACESYS sebagai berikut: Otomasi
adalah
pemrosesan informasi dan pelaksanaan tugas untuk operasi
CEA melalui instrumentasi terkomputerisasi dan berbagai kontrol
algoritma yang mungkin termasuk program pendukung keputusan dan
kecerdasan buatan. Faktor budaya dan lingkungan
terdiri dari teknik budidaya, karakteristik tanaman,
persyaratan iklim mikro dan respons pertumbuhan. Ini juga mengandung
kondisi morfologis dan fisiologis seperti "multiplikasi,
rooting, transplantasi, pemangkasan, air dan pengiriman nutrisi,
aplikasi pestisida, panen, pemrosesan pasca panen, dll ”.
Ting et al. [1] menyatakan bahwa “Analisis dan integrasi sistem adalah a
metodologi yang dimulai dengan definisi sistem dan tujuannya,
dan mengarah pada kesimpulan tentang kemampuan kerja sistem,
produktivitas, keandalan, dan indikator kinerja lainnya. "
Tren penelitian di bidang ini adalah ke arah metode inovatif untuk
bergeser dari rumah kaca konvensional ke smart dikendalikan
lingkungan yang mendapat manfaat dari sumber daya alam untuk
dihilangkan
kondisi eksternal yang merusak. Tujuan utama dalam hal ini
anggap akan mencapai hasil tinggi dan buah-buahan berkualitas tinggi di
biaya minimum yang mungkin.
Inovasi dalam konsumsi daya rendah dan biaya rendah
sensor dan instrumentasi, perangkat komunikasi, data
pemrosesan dan aplikasi seluler, bersama dengan teknologi
kemajuan dalam struktur desain, model simulasi, dan
teknik hortikultura telah menjadi yang terdepan
fasilitas yang menggeser CEA tradisional untuk menanam pabrik
pertanian kota. Makalah ini dimulai dengan ringkasan beberapa
Ulasan literatur dalam Bagian 2 tentang kemajuan di rumah kaca
meliputi bahan, cahaya buatan, dan efisiensi
pengontrol iklim mikro untuk sistem CEA yang layak. Bagian ini
bertujuan
untuk menyelidiki efek dari bahan penutup yang ada dan baru
pada iklim mikro yang dihasilkan (termasuk faktor-faktor yang
mempengaruhi dan
interaksinya dengan praktik budaya), pertumbuhan tanaman, dan hasil.
Pemodelan CEA, serta otomatisasi-budaya berorientasi objek
analisis sistem lingkungan yang disajikan dalam karya-karya Ting
et al. [1] menyediakan pendekatan sistematis untuk pemahaman yang lebih
baik
faktor-faktor yang mempengaruhi ini. Temuan ini dan implikasinya dalam
CAE modern seperti pabrik pabrik dan agri-cubes lebih jauh
dibahas dalam Bagian 5. Setelah itu, pemantauan lingkungan dan
persepsi melalui jaringan sensor nirkabel (WSN) dan
internet platform berbasis hal (berbasis IoT) telah
diperagakan dan ditinjau sebagai bagian penting dari otomatisasi
sistem. Menurut pendapat kami, tiga tantangan terbesar untuk
pengembangan sistem CEA yang efisien dan layak adalah ciptaan
tingkat otomatisasi untuk manajemen energi, pengurangan
dampak lingkungan, dan memaksimalkan penggunaan sumber daya alam.
Tinjauan komprehensif tentang kemajuan dalam pengendalian lingkungan
metode, model optimisasi energi, alat prediksi, dan
sistem pendukung keputusan disediakan di Bagian 4. Khususnya,
aplikasi berbagai algoritma tingkat tinggi untuk sebagian besar
solusi kontrol iklim mikro yang efisien disorot dalam Bagian
4.1. Metode kontrol dan fase otomasi ini telah diterapkan
ditinjau untuk menggambarkan bagaimana setiap bagian dapat
memfasilitasi pencapaian
tujuan keseluruhan CEA. Ringkasan dari beberapa penelitian
bekerja dalam dekade terakhir pada analisis energi, kecerdasan buatan,
dan model simulasi dengan aplikasi dalam berbagai aspek
Produksi rumah kaca disajikan dalam Bagian 4.2 dan 4.3. SEBUAH
Sejumlah besar penelitian telah dilakukan pada aspek individu
otomatisasi, budaya, dan lingkungan, serta mereka
kombinasi, namun perbaikan CEA juga membutuhkan keputusan
sistem pendukung (DSS) dan alat penilaian untuk risiko jangka panjang
manajemen dengan secara akurat menentukan interaksi antara
parameter iklim dan respons pertumbuhan sebelum aktual
budidaya [12] . Untuk mengidentifikasi jalur teknologi untuk energi
CEA yang efisien, survei dilakukan pada Bagian 4.4 untuk menyoroti
beberapa solusi yang ditingkatkan berdasarkan sistem pendukung
keputusan
untuk strategi manajemen energi di rumah kaca komersial.
Dalam Bagian 5, penelitian mencakup pertanian perkotaan dan
pengembangan pabrik tanaman dan pertanian vertikal yaitu
tumbuh pesat di Asia Timur dan Tenggara, terutama di Indonesia
Jepang, Korea Selatan, Provinsi Taiwan di Cina, dan Malaysia, dan
mengulas beberapa desain konseptual seperti atap
rumah kaca untuk menyoroti bagaimana berbagai penelitian dan
pendidikan
lembaga, pengembang real estat, dan perusahaan konstruksi
terlibat dalam peluang yang muncul.
2 Pertimbangan untuk kelangsungan hidup
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam mendesain viable
sistem rumah kaca untuk memproduksi tanaman sepanjang tahun dan
sayuran adalah bingkai struktur, lansekap, topografi, tanah,
kondisi iklim, sistem kontrol iklim mikro, kondisi cahaya,
radiasi matahari dicegat, penahan angin, ketersediaan
listrik, jalan raya, dan tenaga kerja. Kondisi lain itu
juga harus diperhitungkan untuk skala besar yang efisien
produksi rumah kaca komersial [13,14] adalah lingkungan,
faktor ekonomi dan sosial. Misalnya, rumah kaca modern
struktur mungkin dibangun di dalam bangunan komersial atau
dekat lahan komersial atau perumahan. Beberapa yang paling populer
struktur rumah kaca dan CEA disajikan pada Gambar 1. Di sana
banyak karya penelitian eksperimental dan analitis itu
alamat bagaimana parameter lingkungan di dalam rumah kaca
dipengaruhi oleh desain dan bentuk struktural, ukuran volume,
dimensi, kerapatan tanaman, film penutup, bahan struktur,
kecepatan angin, orientasi geografis, dan yang terpenting
sistem kontrol iklim mikro. Misalnya di daerah tempat
radiasi matahari atau suhu udara sekitar tinggi, beberapa
faktor desain untuk pertukaran udara optimal seperti rasio
bukaan lubang ventilasi ke area tanah yang dicakup oleh
rumah kaca, rasio volume rumah kaca dengan luas lantai,
dan jarak vertikal antara saluran masuk udara dan saluran keluar udara bisa
secara signifikan meningkatkan kinerja ventilasi. Optimasi
konfigurasi lubang angin dengan mengevaluasi rumah kaca dan kanopi
tanaman
tingkat ventilasi di bawah ventilasi yang diinduksi angin telah dipelajari
oleh Kacira et al. [15] . Bagian ini memberikan ringkasan dari
karya penelitian yang telah membahas peningkatan dalam cakupan
bahan, dan sistem kontrol iklim mikro. Menghindari
tumpang tindih konteks dan mempertahankan aliran konsisten
topik, kami telah membahas kemajuan dalam desain struktur (yaitu,
atap rumah kaca) sebagai subbagian terpisah di bawah perkotaan
pertanian.
Halaman 3
Januari, 2018
Shamshiri RR, et al. Kemajuan dalam otomatisasi rumah kaca dan pertanian lingkungan
terkontrol
Vol. 11 No.1 3
Sebuah. Struktur multi-bentang khas
Rumah kaca Belanda dengan panel kaca untuk
produksi komersial skala besar
b. Quonset tropis multi-rentang
struktur rumah kaca dengan bukti serangga
layar jala
c. Rumah kaca atap pelana modern dengan
panel surya atap
d. Pabrik pabrik dengan cahaya buatan
e. Rumah kaca pintar komersial dengan
Pemantauan Internet-of-Things
f. Rumah kaca pembibitan robot untuk
penyemprotan dan manajemen otomatis
g. Rumah kaca modular yang digunakan di perkotaan
pertanian
h. Personal agri-cube teknologi tinggi
pabrik budidaya sayuran
Sumber: http://thefutureofthings.com.
Gambar 1 Tampilan snapshot dari beberapa rumah kaca modern paling
populer dan pertanian lingkungan terkontrol
2.1 Bahan penutup
Pertimbangan untuk rumah kaca yang mencakup bahan melibatkan
fondasi pendukung, bentuk dan bahan pembingkaian, geografis
arah untuk masuk cahaya optimal, beban peralatan, faktor
untuk muatan statis dan dinamis (yaitu, tanaman gantung, berat struktur,
dan kecepatan angin), rasio dimensi, dan volume. Rumah kaca
struktur dan penutup dapat mengambil berbagai bentuk yang dapat
digunakan
untuk mengelilingi keseluruhan atau sebagian dari area dan ruang
budidaya.
Bahan transparan paling dominan yang digunakan adalah kaca 2-3 mm
panel, film layar-bersih, dan 0,1 mm dan 0,2 mm Polyethylene
(PE) film plastik, dan film ultraviolet (UV) yang distabilkan.
Baudoin et al. [16] merekomendasikan agar mendapatkan yang masuk akal
kenaikan panas kurang dari 4 ° C di rumah kaca yang terbungkus kaca,
aliran udara
laju harus 0,04-0,05 m 3 / dtk luas lantai (1 m 2 ). Pilihan dari
bahan penutup untuk rumah kaca tergantung pada aplikasinya, the
jenis tanaman yang akan dibudidayakan, dan kondisi iklim
wilayah. Dapat bervariasi dari penutup sederhana seperti plastik satu
lapis [17,18] ,
plastik dinding ganda [19,20] , dan kaca [21,22] , ke fiberglass [23,24] ,
plastik dinding ganda, lembaran akrilik [25] , film polietilen [26-29] ,
polivinil klorida (PVC) [30] , kopolimer [31] , Polikarbonat
panel [32] , dan media transmisi selektif [33,34] untuk berbeda
frekuensi spektral. Beberapa bahan ini dirancang untuk menjebak
energi di dalam rumah kaca dan memanaskan zona tanaman dan nya
lingkungan. Properti terperinci dari penutup ini, serta
penilaian kualitas sifat mekaniknya, telah
dibahas secara rinci oleh penelitian tentang efek difusif tutup
properti pada komponen radiasi matahari rumah kaca [34] .
Kondensasi, transmisi radiasi dan sifat difusi
dari berbagai jenis bahan penutup transmisi di rumah kaca
telah dibahas oleh Pollet et al. [35] . Bahan kaca memungkinkan
radiasi panjang gelombang lebih pendek (yaitu cahaya tampak) untuk
melewatinya, tetapi
radiasi panjang gelombang panjang seperti inframerah (panas)
terperangkap di dalamnya
rumah hijau. Perbandingan antara rumah kaca yang berbeda
meliputi bahan, termasuk film polietilen, foto-selektif merah
film berwarna, dan jaring tahan serangga untuk penanaman tomat selama
musim panas tersedia dalam karya-karya Arcidiacono et al. [36] dan
Hemming et al. [37] Jarquín-Enríquez et al. [38] mempelajari efek dari
lapisan plastik ganda dan tutup kaca datar pada likopen
akumulasi dan indeks warna selama pematangan buah tomat. Mereka
menyimpulkan bahwa biosintesis likopen dalam buah tomat meningkat
dengan jumlah cahaya setelah awal tahap pertumbuhan pematangan.
Mempelajari efek bahan penutup rumah kaca di bagian dalam
suhu udara di bawah kondisi iklim tropis menunjukkan bahwa sementara
suhu luar adalah antara 28 ° C-33 ° C, suhu
di dalam film polietilen tertutup rumah kaca tanpa
kontrol lingkungan mencapai 68 ° C-70 ° C, yang mengarah ke uap udara
defisit tekanan (VPD) 4 kPa [39] . Al-Mahdouri et al. [40]
dievaluasi sifat optik dan kinerja termal yang berbeda
bahan penutup rumah kaca. Kombinasi eksternal
kondisi iklim dan jenis rumah kaca yang paling tepat
aplikasi telah dipelajari oleh Kempkes et al. [41] Komputer
aplikasi untuk mengukur karakterisasi dan dimensi geometris
layar anti serangga dirancang oleh Álvarez et al. [42] .
Rumah kaca yang dilapisi plastik tidak menjadi sepanas itu
transparansi plastik untuk radiasi gelombang panjang
dikirim kembali keluar dari rumah kaca. Karena itu, untuk a
rumah kaca tertutup film plastik, laju ventilasi bisa
berkurang menjadi 0,03-0,04 m 3 / dtk luas lantai (1 m 2 ) [43] . Dengan
naungan rumah kaca, jumlah radiasi matahari dan cahaya
Intensitas mencapai tanaman dibatasi, membuat tertutup
perbedaan antara suhu udara di dalam dan di luar
rumah kaca. Shading juga menurunkan suhu permukaan daun
secara signifikan. Menurut Glenn et al. [44] , sedangkan 20% hingga 80%
reduksi cahaya bisa diharapkan tergantung pada bahan naungan,
pengurangan cahaya yang cukup untuk sebagian besar aplikasi rumah
kaca adalah
antara 30% dan 50%. Hassanien dan Li [45] menyelidiki
parameter iklim mikro dan respons pertumbuhan tanaman selada
di dalam rumah kaca yang diarsir dengan semi-transparan
panel fotovoltaik kaca silikon ganda mono-kristal
(STPV). Panel STPV dari studi mereka menyumbang 20% dari
area atap rumah kaca, dan menunjukkan bahwa kombinasi
STPV dan penutup polietilen mengurangi radiasi matahari sebesar 35%
hingga 40% dibandingkan dengan penggunaan penutup
polietilen. Mereka juga
menunjukkan bahwa naungan STPV menurunkan suhu udara sebesar
Halaman 4
4 Januari 2018
Int J Agric & Biol Eng Buka Akses di https://www.ijabe.org
Vol. 11 No.1
1 ° C-3 ° C tetapi tidak memiliki efek signifikan pada kerabat
kelembaban, berat segar, luas daun dan kandungan klorofil di bawah
ventilasi alami.
Budidaya tanaman Solanaceous yang dilindungi seperti tomat
dan paprika melalui Rumah Layar yang beroperasi di alam
ventilasi sekarang umum dilakukan di dataran rendah tropis
mengurangi migrasi serangga, risiko kerusakan oleh curah hujan yang
tinggi,
radiasi matahari ekstrim, dan kecepatan angin tinggi. Selain itu, oleh
menggunakan jaring rumah kaca yang tertutup serangga, dalam dan luar
suhu mungkin tetap sama, sementara suhu telah
diamati meningkat dengan film selektif foto selama musim panas.
Studi menunjukkan bahwa rumah kaca layar bersih telah mendapatkan
lebih banyak
popularitas di daerah tropis karena potensi iklim
parameter yang memiliki derajat optimalitas mendekati tanaman yang
diinginkan
level. Shamshiri [46]
mengamati bahwa di bawah bukti serangga
rumah kaca tertutup layar-bersih beroperasi pada ventilasi alami, yang
suhu udara di dalam dan di luar tetap dekat satu sama lain,
sementara suhu udara ditemukan meningkat di dalam dua
film-foto selektif meliputi rumah kaca (panel polikarbonat dan
a polyethylene cover) beroperasi pada pendinginan evaporatif [39] .
Jaring peneduh memudahkan proses ventilasi alami dan dapat melindungi
tanaman dari sinar matahari yang berlebihan, angin, dan hujan
lebat. Lorenzo et
Al. [47] melaporkan bahwa naungan bergerak di bawah sinar matahari
yang intens di Spanyol
menyebabkan peningkatan 10% dalam hasil panen tomat rumah kaca.
Laporan lain menunjukkan bahwa jaring naungan eksternal dan internal
mengurangi gradien horisontal dan vertikal dalam suhu udara
dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan
naungan [48] . Hasil penelitian
pada efek ketinggian atap rumah layar besar di
tingkat ventilasi menggunakan model komputasi satu dimensi dan
pengukuran awal menunjukkan bahwa peningkatan ketinggian atap
sebesar 2
m meningkatkan suhu dan tingkat kelembaban di kanopi
lapisan [49] . Iklim mikro, kecepatan udara, efisiensi ventilasi, dan
transmisi cahaya terutama dipengaruhi oleh sifat-sifat
jaring layar dan bentuk rumah kaca. Sedangkan struktur ini
meningkatkan ventilasi alami dalam kondisi iklim panas dan lembab,
mereka masih membutuhkan tempat berlindung yang kuat untuk
melindungi tanaman dari kondisi ekstrem
radiasi matahari, hujan, dan angin kencang. Rumah layar itu sendiri
perangkat perlindungan hama penting, asalkan dilengkapi dengan
layar mesh halus di semua bukaan, dan sistem pintu ganda.
2.2 Kontrol cahaya dan lampu buatan
Pendekatan utama untuk mengendalikan level cahaya dan
Cahaya yang dicegat dalam CEA adalah melalui kepadatan yang
ditanam, naungan
layar, dan lampu buatan. Kondisi cahaya dan suhu udara
adalah dua faktor lingkungan terpenting untuk pertumbuhan tanaman.
Bahkan, diskusi tentang suhu udara optimal tanpa termasuk
kondisi cahaya dan evapotranspirasi tanaman tidak menghasilkan apa-apa
data yang berguna untuk memaksimalkan hasil dan menghasilkan
berkualitas tinggi
sayur-mayur. Cahaya dan suhu udara secara intrinsik terkait dan
itu adalah fakta yang terkenal bahwa seseorang tidak dapat dioptimalkan
tanpa
mempertimbangkan yang lain. Misalnya, kualitas tomat, termasuk
hasil, produktivitas dan nilai likopen tidak hanya dipengaruhi oleh
parameter iklim mikro dan pengalaman budaya, tetapi dengan
Foton Fluks Kepadatan Fotosintesis (PPFD). Bahkan, itu adalah
kombinasi optimal suhu udara, kelembaban relatif, dan cahaya
yang akan menghasilkan hasil maksimum (dengan asumsi faktor-faktor
lain seperti itu
karena CO 2 , pH tanah, dan nutrisi tidak terbatas). Skematis
Diagram disajikan pada Gambar 2 untuk menggambarkan efek cahaya
spektral, intensitas dan fotoperiode pada pertumbuhan tanaman, bersama
dengan a
perbandingan antara distribusi kekuatan spektral alami dan
sumber cahaya buatan, dan respons tanaman terhadap tingkat radiasi.
Sebuah. Distribusi kekuatan spektral dari sumber cahaya alami dan buatan
(diadaptasi dari www.lightingschoo.eu)
b. kurva respons cahaya tanaman
(diadaptasi dari http://w3.marietta.edu/ )
Gambar 2 Perbandingan antara distribusi kekuatan spektral sumber
cahaya alami dan buatan dan kurva respons cahaya tanaman
Sumber cahaya buatan paling umum yang digunakan di
rumah kaca modern dan CEA adalah lampu pijar / halogen,
lampu pelepasan (seperti tabung lampu neon, Metal Halide,
dan lampu natrium tekanan tinggi), dan dioda pemancar cahaya
(LED). Di antaranya, LED telah mendapatkan popularitas yang
signifikan
di komunitas penelitian dan pengembangan karena mereka
keuntungan seperti efisiensi biaya, desain yang kompak, daya tahan,
kualitas cahaya, dan pembangkit energi termal rendah. Penelitian tentang
LED sebagai pengganti pertumbuhan tanaman dimulai pada 1980-
an; Namun demikian
baru setelah pertengahan 2000-an mereka menjadi layak secara ekonomi
untuk produksi komersial skala besar. Perangkat ini berkurang
biaya listrik dengan menggunakan pembangkit dari efektif
Halaman 5
Januari, 2018
Shamshiri RR, et al. Kemajuan dalam otomatisasi rumah kaca dan pertanian lingkungan
terkontrol
Vol. 11 No.1 5
transformasi tenaga listrik menjadi gelombang cahaya terarah.
Apalagi desain kompak dari LED yang terletak dekat dengan
tanaman, memungkinkan struktur berbagai lapisan produksi tanaman
untuk menumpuk secara vertikal dalam CEA, sambil mengurangi biaya
pendinginan
dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya. Saat ini
biaya fungsional LED adalah studi prioritas tinggi dan kemajuan
tunduk pada pabrik pabrik berbasis rumah kaca yang akan datang. Dalam
kasus tomat, naungan mempengaruhi tingkat biosintesis dan karoten
dari likopen. Menurut penelitian Cockshull et al. [50] , tanam
hasil pabrik akan berkurang 20% dengan menggunakan penutup dengan
23% naungan. Hasil panen juga akan diperkaya dengan warna yang
diarsir
menanam pabrik di cuaca panas. Namun, nuansa warna bisa jadi
tidak menguntungkan di daerah dengan jam sinar matahari terbatas di
berawan
dan iklim dingin. Bahkan, memilih kepadatan tanam yang cocok
dapat meningkatkan keluaran air tanaman dan meningkatkan
penangkapan cahaya. Di
di sisi lain, kepadatan penanaman berpengaruh pada panen
tomat dalam sistem penanaman rumah kaca dan evapotranspirasi
(ET) [51] . Menurut laporan beberapa penelitian, faktor
seperti jumlah berbunga, lokasi buah di per tanaman dan
berat buah tunggal semuanya lebih rendah dengan lebih banyak
kepadatan penanaman,
oleh karena itu, menghasilkan panen yang lebih sedikit [52-54] . Dalam
penelitian lain, Ilic
et al. [55] menunjukkan itu di pabrik tomat, dengan menggunakan naungan
merah
teknik jaring konten likopen sangat meningkat,
Namun, buah-buahan ini memiliki kandungan karoten minor. Maksimum
produksi tomat dengan persentase tutupan dijelaskan
di bawah 40% oleh El-Aidy dan El-Afry [56] dan 35% oleh El-Gizawy et
Al. [57] Selain itu, El-Gizawy et al. [57] mengklaim bahwa dengan
meningkatkan
Meliputi intensitas, produksi tomat akan meningkat hingga
51%. Permukaan tanah akan kehilangan kelembabannya di tanaman
dengan lebih cepat
menyerap energi yang lebih bersinar, tetapi, kepadatan tinggi
tanaman tomat menyebabkan lebih sedikit radiasi di permukaan
tanah [52] .
2.3 Efisiensi pengontrol iklim mikro
Rumah kaca yang efisien membutuhkan kontrol lingkungan untuk udara
kualitas, pengurangan penyakit, pengendalian hama, dan nutrisi dan air
serapan. Input dan output dari sistem rumah kaca ditampilkan
secara skematis pada Gambar 3. Kualitas udara diatur oleh
faktor-faktor seperti suhu udara dan zona akar, kelembaban, karbon
dioksida, gerakan udara, debu, bau dan agen penyakit. Lain
variabel dalam lingkungan rumah kaca yang mempengaruhi kehidupan
tanaman adalah
kondisi cahaya, pH larutan umpan tanah dan konduktivitas listrik.
Parameter ini dan masalah yang terkait dengan masing-masing telah
dibahas secara luas oleh beberapa buku teks, lihat misalnya
Hochmuth dan Hochmuth [58] , Cherie [59] dan Jones [60] . Menanam
respons pertumbuhan terhadap faktor-faktor lain yang mempengaruhi dan
perubahan iklim
seperti karbon dioksida dan kecepatan angin telah dibahas dalam
buku teks Morison dan Morecroft [61] . Secara umum, iklim mikro
parameter dalam CEA dimanipulasi secara pasif dan aktif
ventilasi, teknik pendinginan evaporatif, naungan, dan
dehumidifikasi pendingin. Beberapa metode berdasarkan
Sistem Numerasi Penilaian Penggemar (FANS) untuk evaluasi
kinerja ventilasi dan saran untuk efisiensi energi
penggemar rumah kaca disajikan dalam [62]. Perlu dicatat bahwa
tingginya biaya operasional AC membuat mereka tidak praktis
untuk aplikasi komersial.
Gambar 3 Input dan output pertanian lingkungan terkendali
Efisiensi sistem aktif, yaitu, kipas dan bantalan menguapkan
pendinginan, telah banyak dipelajari dan dimodelkan untuk modular
rumah kaca yang menggunakan ventilasi mekanis [63,64] , tetapi penelitian
bekerja pada penggunaannya bersama ventilasi alami di rumah kaca di
iklim semi kering sempit [65] . Laporan menunjukkan bahwa kapan
sabuk kipas ventilasi disesuaikan dengan tegangan yang tepat, kipas
kecepatan dan laju aliran udara masing-masing 13,1% dan 30,1% lebih
tinggi
dibandingkan dengan sabuk asli [62] . Studi yang sama juga melaporkan
itu
konsumsi energi rata-rata harian untuk kipas ventilasi
sabuk longgar asli adalah 20,4% lebih tinggi dari itu dengan
sabuk yang disesuaikan saat bantalan tidak berfungsi, dan 24.2% lebih
tinggi
dengan pad bekerja. Ada studi teoritis dan eksperimental
yang membandingkan efek sistem fogging dan perbaikan naungan pada
iklim rumah kaca Mediterania [66] ; Namun, penilaian
naungan seluler tidak terdokumentasi dengan baik. Untuk menentukan
ukuran kipas dan bantalan untuk pendinginan evaporatif, volume
rumah kaca perlu dihitung. Pertukaran udara (m 3 / mnt) dari 1
direkomendasikan untuk 1,5 kali volume rumah kaca setiap
menit [16] . Jumlah penggemar harus dipilih berdasarkan udara
bertukar dan dengan memperhitungkan bahwa penempatan mereka harus
tidak berjarak lebih dari 7,6 m terpisah. Menurut Duan et al. [67] ,
pendingin rawa tipikal yang dioperasikan dengan benar berpotensi
mendingin
udara dalam 3 ° C hingga 4 ° C dari suhu bohlam basah. Unit-unit ini
biaya lebih rendah dari AC dan konsumsi 60% hingga 80% lebih sedikit
listrik; Namun, mereka hanya praktis untuk rumah kaca kecil
di daerah kering yang panas. Bentuk lain dari pendinginan evaporatif
adalah
gerimis yang mengurangi hilangnya kelembaban tanaman dan transpirasi
daun oleh
mengurangi suhunya karena pendinginan evaporatif. Misting adalah
Halaman 6
6 Januari 2018
Int J Agric & Biol Eng Buka Akses di https://www.ijabe.org
Vol. 11 No.1
dikategorikan ke dalam tekanan rendah dan tekanan tinggi (juga dikenal
sebagai
pendingin kabut). Dalam sistem pendingin kabut, air bertekanan tinggi
adalah
melewati nozel dengan ukuran lubang biasanya kurang dari 10 μ m.
Kipas kemudian meniupkan tetesan air yang sangat kecil ke dalamnya
udara rumah kaca dan mengurangi suhu melalui penguapan
proses. Sistem ini biasanya digunakan dalam pendinginan rumah kaca
untuk perkecambahan dan perbanyakan benih. Kelemahan utama dari ini
metode adalah menciptakan iklim kelembaban tinggi di dalam kanopi
yang memfasilitasi pengembangan penyakit bakteri, seperti
ganggang dan botrytis. Beberapa rekomendasi untuk memperoleh
hasil pendinginan yang lebih baik dengan gerimis tersedia dalam karya
Schnelle dan Dole [68] . Sistem fogging tekanan rendah dan tinggi
di rumah kaca berventilasi alami telah dipelajari dan
dibandingkan dengan Li dan Willits [69] , menunjukkan bahwa
dibandingkan dengan
sistem fogging tekanan rendah, efisiensi penguapan rata-rata
untuk sistem tekanan tinggi setidaknya 64% lebih besar.
Selain itu, efisiensi pendinginan sistem tekanan tinggi adalah
setidaknya 28% lebih besar daripada sistem tekanan rendah.
Penentuan efisiensi pendinginan untuk kabut dan fogging
sistem tersedia dalam karya Abdel-Ghany dan Kozai [70] .
Efisiensi sistem pendinginan evaporatif dihitung oleh
di luar
keren
di luar
wb
T
T
η
T
T



seperti yang diberikan dalam standar ASABE [71] . Sini, T keluar
adalah suhu udara luar, ° C; T cool adalah suhu udara
keluar dari pad pendingin, ° C, dan T wb adalah suhu wet-bulb
dari udara luar, ° C.
Pengukuran dan analisis data untuk evaporasi rumah kaca
pendinginan dibahas dalam karya Kittas et al. [72] Penurunan
suhu udara sebesar 4 ° C hingga 5 ° C di dalam rumah kaca dengan
pendinginan evaporatif pad-and-fan dilaporkan oleh Jain dan Tiwari [73] .
Performa sistem pendinginan dua tahap pad di rumah broiler
dianalisis oleh Petek et al. [74] menunjukkan bahwa udara yang dihasilkan
suhu dan kelembaban relatif secara signifikan lebih rendah daripada
orang-orang dari sistem tradisional. Model termal untuk prediksi
faktor iklim mikro di dalam rumah kaca dengan mekanik
ventilasi dan sistem pendingin evaporatif diperkenalkan oleh
Willits [75] . Hasil mereka menyarankan bahwa di hadapan
pendinginan evaporatif, meningkatkan ukuran kanopi lebih berpengaruh
di
mengurangi suhu udara. Mereka juga menyimpulkan bahwa tanpa
bantalan pendingin evaporatif, rasio energi yang digunakan untuk
transpirasi
untuk energi matahari yang masuk (dikenal sebagai evapotranspirasi
koefisien) diperkirakan berkisar 1-75 untuk udara luar
suhu 36,8 ° C dan rasio kelembaban 3,3 g / kg, hingga 0,8 ° C
 c
untuk rasio kelembaban luar ruangan sebesar 29,9 g / kg di udara yang hal
sama saya
c
suhu. Dalam penelitian lain, Max et al. [76] menyelidiki qq
efek metode pendinginan rumah kaca, termasuk mekanis q
ventilasi dan pendinginan evaporatif, pada hasil dan kualitas tomat q
di daerah beriklim tropis. Ditemukan bahwa proporsi AU
hasil yang dapat dipasarkan secara signifikan lebih tinggi dalam net- FP C ρ V tt
screen yang tertutup
rumah kaca dengan ventilasi mekanis, dan jumlah

buah-buahan yang terkena busuk berukuran terlalu kecil dan busuk 
berkurang 
film polietilen menutupi rumah kaca dengan pendinginan evaporatif 
metode. Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa di daerah dengan 
tinggi 
kelembaban relatif, pendinginan evaporatif tanpa disesuaikan ∙
penyesuaian untuk dehumidification tidak akan meningkatkan bidang

tertutup
produksi tomat. ∑
Metode pendinginan pasif, termasuk ventilasi alami dan (2)
naungan, secara luas dipraktikkan di rumah kaca, terutama yang di di mana, A i adalah ukuran saluran masuk ventilasi alami,
Indonesia m 2 ; Sebuah o adalah ukuran outlet
daerah tropis, dengan cara tidak dapat disesuaikan, dapat disesuaikan ventilasi alami, m 2 ; g adalah gravitasi = 9,76, m / s 2 ; h adalah tinggi
secara manual, perbedaan antara saluran masuk ke saluran keluar ventilasi alami,
atau dikendalikan secara otomatis. Ventilasi alami disebabkan oleh m; H p adalah
efek tumpukan, ventilasi angin, atau keduanya. Ventilasi untuk udara panas dipasok ke struktur rumah kaca, W; T i adalah mutlak
kontrol suhu hanya efisien ketika suhu udara luar suhu di rumah kaca, K = (° C + 273); ρ adalah kepadatan udara di
rumah kaca kurang dari di dalam. Beberapa faktor menjadi rumah kaca, sama dengan 1,175 pada 25 ° C, kg / m 3 ; S adalah panas
diperhitungkan untuk merancang ventilasi alami yang tepat spesifik
rumah kaca adalah lokasi struktur, isolasi, langit-langit udara, J / (kg · ° C); V adalah tingkat ventilasi, m 3 / s; W adalah
lubang kemiringan dan ventilasi. Berbagai referensi ada kehilangan panas melalui
menyimpulkan bahwa dengan menggunakan ventilasi alami, lebih sulit tutupan rumah kaca, W / ° C; U adalah keseluruhan area unit termal
untuk melakukannya konduktansi komponen, W / (m 2 · K); A adalah area struktural
mendistribusikan udara segar secara seragam dalam struktur rumah kaca komponen, m 2 ; c adalah jalur perpindahan panas, yang dapat berupa
yang lebih luas [77,78] . dinding atau
Tinjauan komprehensif sistem ventilasi tersedia di komponen atap, m; P adalah perimeter struktur, m; F adalah sebuah
karya Ganguly dan Ghosh [79] . Ukuran saluran masuk dan keluar udara eksperimental ditentukan faktor kehilangan panas perimeter, nilai-nilai
untuk F untuk lantai slab yang tidak berinsulasi dan tidak panas pada kisaran
ventilasi alami ditentukan berdasarkan teori efek tumpukan sebagai grade
diungkapkan oleh Persamaan (1). Keseimbangan panas kondisi tunak antara 1.4 dan 1.6 (tergantung pada seberapa rendah ambient
untuk suhu adalah), W / (m · K); C p adalah panas spesifik udara lembab, J / (kg
penentuan tingkat ventilasi maksimum membutuhkan penambahan panas · K);
sama dengan kehilangan panas dan diberikan oleh Persamaan (2). Ini V adalah laju aliran udara volumetrik, m 3 / s; t i adalah suhu dalam
persamaan digunakan untuk menentukan: (i) tingkat ventilasi yang ruangan, ° C; t o yaitu
diperlukan untuk suhu di luar ruangan, ° C.
mempertahankan suhu di dalam tertentu untuk kapasitas pemanas yang 3 Pemantauan dan persepsi lingkungan
diberikan; (ii) Tinjauan tren terkini dalam lingkungan rumah kaca
suhu luar minimum (suhu keseimbangan) ke pemantauan menunjukkan bahwa penelitian dan pengembangan di
mempertahankan suhu di dalam yang diinginkan tanpa menggunakan bidang ini adalah
tambahan bergeser dari sistem offline ke data nirkabel dan berbasis cloud
panas ( q h = 0) pada tingkat ventilasi yang diberikan; dan (iii) ukuran arsitektur koleksi. Berbagai platform akuisisi data, baik
pemanas prototipe atau komersial, telah digunakan untuk meningkatkan
diperlukan untuk mempertahankan suhu bagian dalam yang diinginkan kinerja produksi rumah kaca. Beberapa yang terbaru
untuk diberikan contoh termasuk berbasis web, berbasis cloud, komunikasi IoT dan
tingkat ventilasi dan suhu luar (desain). kontrol [80-83] , jaringan sensor nirkabel [84,85] , berbasis server-lapangan
2
2
2
pemantauan [86] , sistem router lapangan [87,88] , dan data terdistribusi
0 akuisisi dengan manajemen kontrol lokal [89,90] . SEBUAH
1 perbandingan komprehensif antara pemantauan jarak jauh yang ada
1 sistem dalam penelitian pertanian tersedia dalam karya Prima et
2 Al. [91]
( Komponen umum dari lingkungan rumah kaca
) pemantauan ditunjukkan pada Gambar 4. Bagian ini mengulas dua
P
saya
saya

gh H Halaman 7
SEBUAH
Januari, 2018
SEBUAH Shamshiri RR, et al. Kemajuan dalam otomatisasi rumah kaca dan pertanian lingkungan
T ρ SVWV terkontrol
∙ Vol. 11 No.1 7
 kerangka kerja pemantauan rumah kaca paling populer, nirkabel
sensor networks (WSN), dan sistem berbasis IoT, yang ada
 konsentrasi pengukuran rumah kaca diarahkan ke tingkat yang baru
 untuk meningkatkan efisiensi dan kelayakan.
(1) 3.1 Jaringan sensor nirkabel
0
0 Penelitian dan pengembangan di rumah kaca pada awal 2000-an
(( mulai mengadopsi teknologi komunikasi nirkabel untuk pemantauan,
) mengirim pesan peringatan dini, dan menggunakan kendali jarak jauh
)( aturan yang disederhanakan. Salah satu laporan awal aplikasi WSN di
) Indonesia
s
m pemantauan lingkungan rumah kaca dapat ditemukan dalam pekerjaan
s
h Serôdio et al. [92]
Ukuran yang kompak, keandalan, dan
efektivitas biaya modul WSN, serta fleksibilitas untuk
mengembangkan aplikasi khusus selain instalasi yang mudah, miliki
membuat teknologi ini mendapatkan perhatian dan popularitas untuk
pemantauan
dan kontrol di bidang terbuka [93,94] dan di lingkungan bidang tertutup
pertanian.
Sumber : www.AdaptiveAgroTech.com.
Gambar 4 Komponen dan instrumentasi umum dalam pemantauan
lingkungan rumah kaca yang khas
Aplikasi WSN yang menarik di rumah kaca termasuk CO 2
manajemen [95] dan pengukuran multipoint untuk iklim mikro
memantau gradien spasial dan perubahan tiga dimensi di
parameter selama proses budidaya [96] . Misalnya, Ji et
Al. [97] mengembangkan WSN untuk kontrol presisi pupuk CO 2 dengan
metode yang lebih baik untuk prediksi laju fotosintesis tomat.
Sistem manajemen data hortikultura terkomputerisasi yaitu
dibahas dalam [92] dikembangkan dengan mengimplementasikan WSN,
controller
jaringan area (CAN), dan beberapa internet dan email
alat komunikasi, dan mampu mendukung data yang didistribusikan
pemantauan dan kontrol di dalam lingkungan rumah kaca.
Morais et al. [93] melaporkan arsitektur platform WSN yang disebut
MPWiNodeZ, sebuah array tipe mesh dari perangkat akuisisi yang dulu
dirancang berdasarkan akuisisi nirkabel multi-daya ZigBee
perangkat untuk tujuan aplikasi penginderaan jauh secara presisi
hortikultura. Keuntungan luar biasa dari platform ini adalah
kemampuan manajemen daya yang memungkinkan sistem untuk
terus beroperasi di area cakupan besar di mana koneksi
stabilitas dan sumber daya menjadi perhatian. Sebuah deterministik
sederhana
WSN berdasarkan protokol IEEE 802.15.4 dan XMesh untuk online
pemantauan dan kontrol suhu udara dan kelembaban relatif
dengan beberapa sensor sensor yang ditempatkan di dalam rumah kaca
dalam topologi grid yang seragam disajikan dalam karya Pahuja et
Al. [98]
Para penulis menggunakan penganalisa kesehatan jaringan dan
menemukan itu
sedangkan keandalan data adalah 100%, paket jaringan rata-rata mereka
keandalannya antara 75% -100% karena paket yang hilang. Ini
kegagalan bisa terkait dengan cakupan kanopi dan sensor tersumbat
oleh perkebunan padat yang mengurangi kekuatan sinyal
node. Jaringan ini diintegrasikan ke dalam beberapa input dan
beberapa output kontroler berbasis logika fuzzy dan RS-485
jaringan aktuator untuk memanipulasi tekanan uap rumah kaca
defisit. Prima et al. [91] dikembangkan dan dievaluasi sederhana dan
pemantauan dan kontrol lingkungan jarak jauh yang fleksibel
berdasarkan a
platform cloud. Mereka menerapkan manajemen lokal-global
strategi yang mendukung sinkronisasi sistem online dan offline
konfigurasi, aktuasi, dan manajemen luring untuk menanggapi
koneksi jaringan yang tidak stabil di daerah pedesaan. Mereka menguji
fungsionalitas sistem mereka selama periode pengumpulan data 10 hari
untuk pemantauan otomatis kadar air tanah dan fertigasi
kontrol dalam budidaya tomat. Hasil mereka menunjukkan bahwa di
bawah
jaringan tidak stabil, sistem hanya memiliki 0,78% kesalahan, dan
disediakan
Pengukuran kadar air tanah 99,2% dalam rentang, yang menunjukkan
potensi aplikasi pemantauan iklim mikro jangka panjang di Indonesia
rumah kaca.
Pertimbangan penting dalam merancang WSN yang efisien
untuk rumah kaca adalah jumlah node, lokasi mereka, jarak
antara node, antena dan frekuensi operasi berdasarkan
kondisi iklim mikro rumah kaca. Studi menunjukkan radio itu
propagasi gelombang sangat dipengaruhi oleh rumah kaca yang tinggi
lingkungan [99] . Beberapa masalah konektivitas lainnya dengan WSN di
rumah kaca telah ditangani di [100] menggunakan koneksi
matriks untuk memperkirakan konektivitas jaringan dalam terputus
bintik-bintik. Untuk tujuan ini, Chen et al. [100] membuat remote
sistem pemantauan di rumah kaca eksperimental menggunakan
WSN berbasis ZigBee yang bisa memonitor suhu udara, kelembaban
dan intensitas cahaya serta kualitas tautan nirkabel. Mereka
hasil menunjukkan bahwa dengan menambahkan node routing routing
jarak jauh,
konektivitas jaringan dapat dijamin di tempat-tempat yang miskin
Halaman 8
8 Januari 2018
Int J Agric & Biol Eng Buka Akses di https://www.ijabe.org
Vol. 11 No.1
Menerima Indikator Kekuatan Sinyal (RSSI), misalnya, situasi
dengan energi rendah dan nilai RSSI kurang dari 100 dBm. Lain
Aplikasi ZigBee WSN berdasarkan jaringan star and mesh
arsitektur untuk memonitor suhu udara, kelembaban relatif, dan
kadar air tanah di dalam rumah kaca tersedia dalam pekerjaan
Zhou et al. [101] Baru-baru ini, Azaza et al. [102] disajikan cerdas
tipe-2 sistem kontrol berbasis logika fuzzy untuk mengelola rumah kaca
iklim mikro dengan memperhatikan efektivitas, penggunaan energi dan
biaya produksi. Mereka mengintegrasikan pengamat dan pintar
sistem otomasi menjadi proses kontrol dengan menggunakan data
nirkabel
platform pemantauan memungkinkan pengukuran data jarak
jauh. Mereka
Metode juga menyediakan akses data real-time dan membangun database
yang dapat digunakan untuk peningkatan keakuratan sistem dan masa
depan
pengambilan keputusan. Efisiensi pemantauan yang diusulkan
dan sistem kontrol divalidasi melalui studi banding oleh
mengevaluasi penghematan energi (22%), dan penggunaan air (33%).
3.2 Pemantauan berbasis IoT
Teknik pemantauan data tradisional di rumah kaca
sering menderita karena kurangnya berbagi dan ketersediaan, hebat
intensitas tenaga kerja, resolusi spatiotemporal yang rendah, kurangnya
data
sentralisasi, dan manajemen organisasi dalam mengamati
aspek lingkungan rumah kaca. IoT menawarkan
peluang bagus bukan hanya di lingkungan rumah kaca
pemantauan tetapi sebagai metode untuk kuantifikasi non-destruktif
faktor fisiologis tanaman yang dibudidayakan untuk dibagikan dalam a
jaringan produsen rumah kaca lainnya. Potensi
aplikasi rumah kaca IoT mencakup berbagai skenario.
Komponen umum dari pemantauan lingkungan rumah kaca
berbasis di jaringan sensor nirkabel dan konsep IoT diilustrasikan
pada Gambar 5.
Pengumpulan data
Pengolahan data
Pengambilan keputusan
tindakan kontrol
Internet
Sumber daya
Sensor rumah kaca modul GSM & IoT
Pengumpulan data
Transmisi data ke cloud
Analisis data
dan penyimpanan
Berbagi data dan pengambilan keputusan
SMS
Pemberitahuan aplikasi
Email
Statistik dan analitik
Sumber : www.AdaptiveAgroTech.com .
Gambar 5 Komponen umum pemantauan lingkungan rumah kaca yang
berbasis di jaringan sensor nirkabel dan konsep IoT
Elemen utama dalam IoT adalah jaringan, yang telah dibuat
mungkin terobosan dalam komunikasi data dan berbagi untuk
pemantauan dan kontrol rumah kaca. Ini berisi beberapa fisik
item, perangkat lunak, dan sensor yang dihubungkan dengan kabel atau
tanpa kabel
melalui protokol komunikasi standar [103] . Keduanya akademis
dan bagian industri telah menunjukkan minat terhadap rumah kaca
aplikasi IoT [104] . Bahkan, IoT telah digunakan di banyak daerah
peneliti, seperti: kota pintar [105] , pertanian [106.107] dan
kesehatan [108-110] , dan sedang mengubah pertanian tradisional
pendekatan observasi dengan menyediakan data kuantitatif dengan cepat
resolusi spatiotemporal yang efektif. Misalnya, jangka panjang
informasi yang dikumpulkan oleh aplikasi IOT dapat menjadi penawaran
ke lokal
komunitas rumah kaca untuk melakukan kombinasi hama dan penyakit
agenda manajemen untuk menghentikan penyebaran terkait
ganti rugi. Data ini juga dapat meningkatkan praktik budaya dan
rencana pengambilan keputusan [107] . Aplikasi teknologi ini bisa
dapat ditemukan dalam karya Liao et al. [111] yang mengembangkan IOT
sistem pemantauan untuk secara bersamaan menyaring kondisi
pertumbuhan
dari Phalaenopsis dan fitur lingkungan dari tanaman anggrek
pabrik. Misalnya, Peng et al. [112] menunjukkan bahwa dengan
menggunakan a
investigasi spektroskopi dan spektrometer dapat dengan benar
menyediakan
total klorofil anggrek.
Selain itu, Lin dan Hsu [113] menerapkan fluorofor klorofil
dalam studi mereka. Memantau status fotosintesis dari
Phalaenopsis dalam situasi pencahayaan yang beragam. walaupun
analisis fisiologis sering dilakukan secara manual, ini
pendekatan pemeriksaan membutuhkan alat dengan akurasi sempurna
tingkat faktor fisiologis anggrek yang tidak merusak.
Selain itu, karena biaya, petani tidak akan menggunakan banyak
alat yang tepat untuk mengukur faktor fisiologis anggrek. Dengan
skalabilitas dan fleksibilitas IOT, petani dapat memiliki yang sangat baik
kesempatan untuk memenuhi tuntutan pengamatan tersebut [109] .
4 Kontrol lingkungan dan optimalisasi energi
Bagian ini mengulas beberapa karya yang baru saja diterbitkan
kemajuan dalam pemodelan iklim mikro dan kontrol, rumah kaca
analisis energi, prediksi hasil dan lingkungan
parameter, model optimisasi, dan sistem pendukung keputusan
aplikasi untuk praktik budidaya terbaik.
4.1 Kemajuan dalam kontrol iklim mikro
Algoritma kontrol iklim mikro konvensional dirancang
berdasarkan serangkaian nilai referensi yang dikenal sebagai set point. Itu
controller kemudian menyesuaikan output dengan aturan yang
diimplementasikan
mencapai stabilitas dengan meminimalkan kesalahan antara referensi dan
input. Kontrol iklim mikro di rumah kaca adalah a
tugas tingkat tinggi karena jumlah variabel yang terlibat
digabungkan dan saling terkait, membuat sistem non-linear yang
kompleks.
Beberapa upaya sebelumnya untuk menerapkan kontrol lanjutan
Halaman 9
Januari, 2018
Shamshiri RR, et al. Kemajuan dalam otomatisasi rumah kaca dan pertanian lingkungan
terkontrol
Vol. 11 No.1 9
teknik untuk lingkungan rumah kaca dapat ditemukan dalam karya
dari Caponetto et al. [114] , Pan et al. [115] , Lin [116] , Castaneda-Miranda et
Al. [117] dan Xu et al. [118] Kemajuan terbaru dalam simulasi komputer
dan kecerdasan buatan telah berhasil memasuki rumah kaca
pemodelan dan prediksi lingkungan. Identifikasi dan
pemodelan parameter yang berbeda di rumah kaca telah menjadi topik
banyak karya penelitian yang bertujuan meningkatkan produksi
efisiensi (yaitu, hasil dan kualitas yang lebih tinggi, pengembalian
maksimum) oleh
mengevaluasi dan menyesuaikan parameter iklim mikro dan pemodelan
mikrometeorologi [119.120] . Tingkat pendekatan bervariasi dari
model sederhana dan kontrol umpan balik berbasis pengatur
waktu [121.122] untuk lebih banyak
solusi canggih, seperti strategi kontrol model-bebas [123] ,
metode kontrol nonlinear [124] , kontrol adaptif dan adaptif
kerangka kerja manajemen [120.125] , kuat [126] , kontrol optimal [127-132] ,
model keseimbangan energi [133] , dan kontrol prediktif berbasis
model [134] .
Kelemahan penting dalam menggunakan metode kontrol lanjutan dalam
CEA adalah kesulitan dalam mengembangkan model dinamis untuk
disimulasikan
perilaku variabel. Pada akhirnya, tujuan semua ini
sistem kontrol adalah untuk meminimalkan biaya input per unit produksi
dan untuk meningkatkan pengembalian dengan mencapai hasil dan
kualitas tinggi.
Keberhasilan analisis sistem rumah kaca bergantung pada
penggunaan informasi secara efektif. Untuk memenuhi persyaratan ini,
beragam
strategi kontrol berdasarkan algoritma kompleks buatan
kecerdasan telah dibahas dalam literatur. Sebagai contoh,
sistem fuzzy telah mencapai hasil yang signifikan di bidang
irigasi presisi [135]
dan kontrol iklim mikro. Beberapa
teknik dan pendekatan telah disajikan, termasuk
invert model fuzzy [136] , fuzzy adaptif yang dapat dikonfigurasi ulang
kontrol penyembunyian kesalahan [137] , pemodelan fuzzy
TakagiSugeno [138] ,
kontrol logika fuzzy konvensional untuk rumah kaca pintar [102] , dan
pengontrol fuzzy decoupling desentralisasi logika [139] . Ini
solusi telah menunjukkan pelacakan titik-setel yang lebih efektif
dibandingkan
dengan pengendali PID konvensional. Sebagai contoh,
El-Madbouly et al. [137] merancang kontrol toleran-kesalahan yang aktif
sistem untuk memperbaiki kesalahan perangkat atau sensor dalam sistem
cuaca a
rumah kaca. Skema kontrol ini melibatkan fuzzy self-tuned
skema kontrol proporsional-integral (PI), yang kuat
pengontrol dikonfigurasi ulang berbasis kesalahan-bersembunyi yang
dapat memperbaiki yang salah
efek, dan deteksi kesalahan berbasis pengamat yang dapat diandalkan dan
sensitif
dan sistem diagnosis (FDD) untuk beragam jenis kesalahan dalam
adanya gangguan skema. Seperangkat aktuator praktis
dan sensor diterapkan dalam metode ini untuk merenovasi loop tertutup
konsistensi dan juga untuk mengkonfirmasi pelacakan input sumber daya
yang benar.
Azaza et al. [102] memperkenalkan kontrol berbasis logika fuzzy pintar
Skema dan ditingkatkan dengan ukuran khusus untuk kelembaban
hubungan dan suhu. Juga, kontrol skema adalah
ditingkatkan dengan platform pengamatan informasi nirkabel untuk
perutean informasi dan pencatatan yang menyiapkan waktu aktual
hidangan informasi.
4.2 Analisis energi dan model optimisasi
Strategi manajemen energi untuk mengoptimalkan rumah kaca
biaya [104] membutuhkan penelitian dan pengetahuan yang komprehensif
dan
pemahaman tentang kondisi iklim, sistem rumah kaca, dan
persyaratan tanaman. Beberapa penelitian ini melibatkan praktik
konsep inovatif konservasi energi dan penggunaan energi bersih
model matematika [141.142] , menentukan beban energi menggunakan
membangun model simulasi energi [143] , fluida komputasi
metode dinamika [119.144.145] , atau memberikan kondisi pertumbuhan yang
optimal
dengan dampak lingkungan minimum [120.146.147] . Lain
peneliti telah mengusulkan metode optimasi untuk memaksimalkan
pengembalian. Lihat misalnya karya-karya [148] di mana dinamis
model tomat rumah kaca dan masalah kontrol optimal untuk
manfaat musiman dari penanam telah disajikan. SEBUAH
perumusan masalah kontrol optimal untuk meminimalkan energi
masukan ke rumah kaca dengan keseimbangan energi dinamis itu
disajikan oleh van Beveren et al. [149] dan kemudian diperluas pada [150]
menjadi
termasuk keseimbangan kelembaban. Incrocci et al. [151] mengusulkan itu
konsentrasi optimal CO 2 di rumah kaca dapat didasarkan pada
evaluasi ekonomi. Untuk mempertahankan konsentrasi CO 2
yang diberikan
di dalam rumah kaca, persediaan harus menyeimbangkan CO 2
yang berasimilasi
fluks ke udara luar karena ventilasi. Linker et al. [152]
operasi rumah kaca yang dioptimalkan dan khususnya kontrol CO 2 ,
menggunakan jaringan saraf. Sebagian besar pendekatan ini
menggunakan tanaman
model dan harga produk yang dipanen. van Beveren et al. [153]
memperluas proses ini lebih jauh dengan
memasukkan keseimbangan CO 2 yang dinamis .
Mereka melaporkan metode untuk meminimalkan total energi yang ada
diperlukan untuk memanaskan dan mendinginkan rumah kaca. Penelitian
mereka menyediakan a
model untuk menentukan batas suhu, kelembaban, CO 2
konsentrasi, jumlah CO 2 maksimum yang tersedia, dan
efek batas yang berbeda pada input energi optimal. Tambahan
keseimbangan CO 2 dinamis memberikan pendekatan yang benar-benar
terintegrasi
yang membawa semua aspek utama dari kontrol iklim rumah kaca
menjadi
Akun. Ini penting, mengingat pertukaran antara alam
ventilasi dan injeksi CO 2 industri , yang terjadi pada a
rumah kaca dengan pendinginan aktif. Nadal et al. [154] disajikan suatu
penilaian energi dan lingkungan untuk rumah kaca di atap
dan menunjukkan bahwa rumah kaca mereka mencapai penghematan
tahunan CO 2
emisi 113,8 kg / m 2 per tahun, relatif setara
rumah kaca yang dipanaskan dengan minyak. Vadiee dan
Martin [155] mengembangkan a
model teoritis menggunakan TRNSYS untuk melakukan energi rumah
kaca
analisis. Dari penilaian kelayakan ekonomi, hasilnya
menunjukkan bahwa konsep tersebut berpotensi menjadi biaya
efektif. Sebuah survei literatur tentang analisis energi rumah kaca [156]
telah menyimpulkan bahwa evapotranspirasi memiliki dampak signifikan
pada
iklim mikro [156.157] . Ini benar karena jumlah
kelembaban yang ditambahkan ke lingkungan rumah kaca karena
evapotranspirasi membantu memoderasi defisit tekanan uap.
Kemajuan saat ini dalam sistem CEA cenderung menuju keberlanjutan
dan memanfaatkan energi terbarukan dengan mempelajari tenaga angin,
matahari
aplikasi termal [142] dan konservasi energi surya [141] untuk
mengurangi konsumsi bahan bakar [158] . Misalnya, di daerah tropis dan
kondisi subtropis, strategi dalam kontrol iklim mikro adalah untuk
meningkatkan efisiensi sumber daya dengan memanfaatkan potensi
ventilasi dan naungan alami [120] . Padahal, studi berbeda
strategi kontrol menunjukkan bahwa manajemen yang cerdas alami
ventilasi untuk memanipulasi lingkungan di bawah spesifik
kondisi eksterior adalah pendekatan yang efektif untuk meningkatkan
produktivitas
dan meningkatkan manfaat [124] . Rumah kaca tropis pintar itu
beroperasi pada panel surya dan mendapat manfaat dari desain adaptif
dan
bahan penutup (yaitu, layar mesh) akan memaksimalkan penggunaan
ventilasi alami dan mekanis [144, 159-162] dan akan lebih sedikit
tergantung pada metode pendinginan berbiaya lebih tinggi seperti
menguapkan [67,163-167]
dan sistem fogging tekanan tinggi [168] .
Meski demikian, penggunaan saringan anti serangga mengurangi alami
kapasitas ventilasi dan memperburuk kondisi termal. ini
Oleh karena itu tidak realistis untuk sepenuhnya menghilangkan cara
pendinginan lainnya,
Halaman 10
10 Januari 2018
Int J Agric & Biol Eng Buka Akses di https://www.ijabe.org
Vol. 11 No.1
terutama selama jam sibuk persyaratan pendinginan. Dibandingkan
Bagi para penggemar dan penggemar basah, sistem fogging telah terbukti
lebih baik
cocok dalam kondisi iklim seperti itu [165] . A komprehensif
tinjauan kemajuan dalam kontrol iklim mikro rumah kaca dan
sistem otomasi untuk wilayah tropis tersedia di [169].
4.3 Model prediksi dan estimasi hasil lingkungan
Petani rumah kaca menggunakan alat prediksi untuk cuaca
ramalan, prediksi fotosintesis untuk kemajuan pertumbuhan
tanaman [170] ,
memprediksi penyakit [171] , simulasi hasil [172] , dan produksi
perencanaan dan analisis biaya-manfaat. Beberapa contoh sebelumnya
model iklim untuk memprediksi suhu dan kelembaban di dalam a
rumah kaca dapat ditemukan dalam karya-karya [7, 173-176]. Termal
model untuk prediksi faktor iklim mikro di dalam rumah kaca
dengan ventilasi mekanis dan sistem pendingin evaporatif
diperkenalkan oleh Willits [75] . Model matematika terbaru untuk
memprediksi iklim mikro rumah kaca dari data eksternal telah
dibahas dalam [121, 177-180]. Suhu udara yang inovatif
model prediksi berdasarkan kuadrat terkecil dan vektor dukungan
mesin dengan parameter yang dioptimalkan menggunakan partikel yang
ditingkatkan
teknik swarm optimization (IPSO) disajikan dalam [181]. Itu
penulis membandingkan dan memvalidasi kinerja model mereka
dengan teknik pemodelan konvensional dengan memprediksi udara
suhu di rumah kaca surya. Contoh lain adalah KASPRO,
model dinamis canggih untuk prediksi iklim mikro di
rumah kaca [176.182] . Model ini terdiri dari subfungsi berbasis
pada keseimbangan massa dan energi dari lingkungan rumah
kaca. SEBUAH
deskripsi terperinci dari model ini disajikan dalam karya
Rigakis et al. [78] Model ini digunakan oleh Graamans et al. [183] untuk
menggambarkan transpirasi tanaman dan keseimbangan energi di pabrik
tanaman oleh
menentukan fluks uap dan hubungan antara laten dan masuk akal
pertukaran panas untuk produksi selada.
Pengembangan berkelanjutan dari produksi rumah kaca modern
sistem juga membutuhkan model estimasi hasil dan pengetahuan-
perangkat lunak informasi berbasis untuk manajemen sumber daya
adaptif.
Karena mustahil untuk benar-benar menanam dan bereksperimen dengan
setiap orang
satu skenario desain rumah kaca dan iklim, matematika
model untuk simulasi hasil dan respon pertumbuhan
penting untuk mencapai hasil tinggi dengan biaya rendah. Model-model
ini bisa
juga berkontribusi pada optimalisasi dan manajemen
energi rumah kaca dalam kondisi iklim yang buruk. Awal
Contohnya termasuk karya Gary et al. [184] di mana suatu
perangkat lunak pendidikan yang disebut SIMULSERRE untuk
mensimulasikan
sistem tanaman rumah kaca dikembangkan. Beberapa
model simulasi terkenal untuk tanaman tomat meliputi
TOMSIM [185] , TOMPOUSSE [186.187] dan TOMGRO [188.189] . SEBUAH
Kelemahan umum dari model ini adalah parameternya
khusus untuk kondisi iklim dan desain rumah kaca yang mereka
berasal dari. Selain itu, karena kerumitan
interaksi antara elemen rumah kaca dan tanaman
itu sendiri, seringkali tidak mungkin untuk memprediksi iklim mikro
dengan benar
efek pada hasil akhir dengan parameter model yang sama. Satu
dari model simulasi hasil yang paling banyak diterima adalah
TOMGRO [189] di mana penulis mengklaim bahwa “itu mungkin
gunakan model reduksi yang sama dengan parameter yang diperkirakan
satu
lokasi untuk mensimulasikan luas daun dan berat tomat di atas tanah
tumbuh dalam kondisi rumah kaca di lokasi lain ”. Pertama
versi TOMGRO [188] dan versi ketiga [190] , masing-masing
memiliki 69 dan 574 variabel keadaan untuk simulasi pertumbuhan tomat
pada
dasar tiga input yang diukur di dalam rumah kaca
lingkungan: radiasi aktif fotosintesis,
mmol / (m 2 · s), suhu udara, ° C dan konsentrasi CO 2 , ppm.
Versi sederhana TOMGRO [189] dikembangkan dengan
tujuan menyediakan aplikasi praktis dan hanya memiliki lima
variabel steady-state: (i) nomor simpul untuk batang utama, (ii) daun
indeks luas, (iii) berat total tanaman kering (W T ), (iv) jumlah buah
kering
berat (W F ), dan (v) dewasa bobot buah kering (W M ). Jones et
Al. [189] memberikan hasil simulasi untuk tiga varietas tomat
termasuk DeRuiters, Beefsteak, dan Bigboy masing-masing untuk tiga
lokasi percobaan di Gainesville (Florida), Avignon (Prancis)
dan Lake City (Florida). Beberapa studi terkait dengan
evaluasi dan adaptasi model TOMGRO untuk iklim tertentu
kondisi dan praktik budaya dapat ditemukan dalam karya
[172, 191, 192]. Perlu dicatat bahwa yang disederhanakan
Model TOMGRO hanya memperhitungkan efek udara
kondisi suhu dan cahaya, dan variabel penting lainnya
seperti konsentrasi CO 2 tidak termasuk dalam versi ini. Di
Selain itu, Jones et al. [189] tidak mengambil pekerjaan lebih jauh dari
membuat perhitungan model dalam spreadsheet Excel, karenanya
model tidak dapat digunakan secara langsung dengan model lain untuk
mengontrol
lingkungan rumah kaca. Untuk mengisi celah ini, Shamshiri et al. [193]
mengevaluasi dan memverifikasi kinerja negara yang direduksi
versi variabel dari model TOMGRO Jones et al. [189] menggunakan
data batas yang diharapkan menghasilkan output hasil nol.
Hipotesis adalah untuk menguji apakah parameter model
cukup kuat untuk menerjemahkan lingkungan rumah kaca yang
merugikan
(dengan suhu udara sangat tinggi untuk mencegah pertumbuhan tanaman
pengembangan) untuk biomassa dan hasil yang realistis. Untuk tujuan
ini,
Shamshiri et al. [193] mengonversi model dari spreadsheet
format ke Matlab Simulink (The MathWorks Inc, Natick, MA,
USA), menyediakan antarmuka pengguna untuk mengakses input
TOMGRO
dan output, dan mengganti prosedur perhitungan yang panjang dari
Microsoft Excel dengan operasi langkah satu-klik di Matlab. Ini
Model Simulink dari Shamshiri et al. [193] memberikan fleksibilitas
platform untuk individu yang tidak terbiasa dengan pemrograman
komputer
pemodelan bahasa dan krop untuk memiliki akses mudah ke
Fungsionalitas model TOMGRO. Itu menunjukkan bahwa dirancang
Model Simulink dapat digunakan secara andal sebagai pengganti
versi spreadsheet dari model TOMGRO. Penelitian tambahan
bekerja dengan studi berbasis eksperimen dan simulasi untuk
menyelidiki efek dari desain struktur, meliputi material
dan sistem kontrol pada iklim mikro rumah kaca, tanaman
transpirasi, dan hasil yang diharapkan tersedia dalam karya
[51, 55, 76, 120, 193, 194].
4.4 Sistem pendukung keputusan
Pengelolaan produksi di rumah kaca membutuhkan
pengambilan keputusan pada beberapa tugas dan skala waktu. Ini
keputusan terutama terkait dengan pengelolaan pertumbuhan tanaman
kondisi [195] , periode dan praktik budaya seperti pembibitan
produksi [196] , irigasi berbasis acara [197] dan kontrol dan
manajemen model pertumbuhan berbasis lingkungan [198] .
Penelitian dan pengembangan dalam sistem pendukung keputusan (DSS)
untuk
aplikasi rumah kaca dimulai pada 1990-an, terutama untuk
merekomendasikan nilai referensi dan titik setel mikro, dan
untuk pengelolaan hama dan penyakit. Studi awal termasuk
karya Fisher et al. [199] , Clarke et al. [195] dan Sun et al. [200] . SEBUAH
DSS dibangun oleh Tchamitchian et al. [201]
berdasarkan pada
Halaman 11
Januari, 2018
Shamshiri RR, et al. Kemajuan dalam otomatisasi rumah kaca dan pertanian lingkungan
terkontrol
Vol. 11 No.1 11
formalisasi matematika dari praktik ahli dan ilmiah
pengetahuan untuk menghasilkan nilai set-point untuk budidaya rumah
kaca
tomat dilaporkan berkontribusi terhadap penghematan energi 5% -20%.
Aplikasi serupa disajikan dalam [202] untuk pengambilan keputusan
tentang rezim kontrol iklim yang dapat mengukur energi
biaya berdasarkan strategi kontrol yang berbeda. Studi yang lebih baru
dapat ditemukan dalam karya-karya Cañadas et al. [203] dan Aiello et
al. [204]
Sistem pendukung keputusan interaktif (DSS) dikembangkan oleh
Short et al. [205] berdasarkan respons pertumbuhan HYTODMOD
model El-Attal [206] tersedia untuk menggambarkan optimalitas
derajat suhu udara dan kelembaban relatif pada lima pertumbuhan
panggung dan di bawah tiga kondisi cahaya (malam, matahari dan awan).
Fungsi-fungsi ini diuji dan divalidasi oleh empat independen
penanam ahli dan hasil percobaan dengan tomat
Kultivar "Carusso" di rumah kaca A-Shade yang terletak di Ohio
Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian dengan luas lantai
dari 7,3 m 2 . Untuk membangun model untuk mendefinisikan optimalitas
derajat VPD pada kondisi cahaya berbeda dan tahap pertumbuhan
tomat, Shamshiri et al. [207] mengintegrasikan model respons
pertumbuhan
El-Attal [206] dan mengembangkan model OptVPD (Gambar 6) dengan
serangkaian fungsi keanggotaan yang menggunakan VPD (kPa) sebagai
input, dan
menghasilkan bilangan real antara 0 dan 1 sebagai output. Efeknya
suhu udara ( T ) dan kelembaban relatif ( RH ) pada
tingkat optimalitas VPD berdasarkan model ini ditunjukkan pada
Gambar 6. Pengetahuan di balik fungsi-fungsi ini dan
nilai-nilai iklim mikro optimal dan kegagalan terkondensasi dari
penelitian ilmiah yang diterbitkan peer-review luas pada
budidaya tomat dan fisiologi rumah kaca, dengan tujuan
secara bersamaan mencapai hasil tinggi dan buah berkualitas tinggi.
Shamshiri et al. [120] memperluas dan mengimplementasikan model
TOMGRO
di SIMULINK dan menghubungkannya dengan HYTODMOD dan
OptVPD untuk evaluasi iklim mikro dan estimasi hasil (Gambar
7). HYTODMOD yang terhubung, OptVPD, dan TOMGRO
model dapat digunakan sebagai alat DSS untuk tujuan evaluasi oleh
menjelajahi derajat optimalitas iklim mikro dan
parameter macroclimate serta estimasi hasil tergantung
pada tahap pertumbuhan tanaman dan kondisi cahaya yang berbeda. Itu
memungkinkan penanam untuk secara manual mengubah nilai
pertumbuhan
parameter serta tahap pertumbuhan dan menerima umpan balik oleh
berarti angka antara 0 dan 1 yang menunjukkan seberapa dekat itu
parameter adalah hasil tinggi dan kualitas tinggi. Aplikasi dari
DSS ini telah disajikan untuk penilaian dinamis [208] ,
mengukur derajat optimalitas [46] , dan evaluasi komparatif dari
parameter iklim mikro [193]
di rumah kaca dengan berbeda
bahan penutup. Evaluasi iklim mikro dengan VPD
mempengaruhi biaya energi yang terlibat dalam budidaya rumah kaca
dan harus diperhitungkan dalam kelembaban dan suhu
algoritma kontrol. Analisis yang lebih mendalam dan praktis
contoh DSS ini disajikan oleh Shamshiri et al. [120] melalui sebuah
kerangka kerja manajemen adaptif. Kerangka kerja ini menyediakan a
platform fleksibel untuk mengubah setiap variabel yang berpartisipasi
dalam
rumah kaca. Ini mensimulasikan respon pertumbuhan dan lingkungan di
kondisi cahaya berbeda, tahap pertumbuhan, musim tanam dan
lokasi. Hasilnya adalah analisis biaya-manfaat yang menunjukkan apa
level setiap kombinasi variabel mendekati optimal
Persyaratan.
Sebuah. VPD vs. T dan RH
b. Memilih (VPD) pada pertumbuhan awal (semua cahaya)
c. Keikutsertaan (VPD) pada tahap pertumbuhan vegetatif
d. Memilih (VPD) pada tahap berbunga sampai panen buah
Gambar 6 Variasi dalam VPD sehubungan dengan T dan RH (a) dan
efek T dan RH pada tingkat optimalitas
VPD pada berbagai kondisi cahaya dan tahap pertumbuhan dalam
budidaya tomat rumah kaca (bd)
Halaman 12
12 Januari 2018
Int J Agric & Biol Eng Buka Akses di https://www.ijabe.org
Vol. 11 No.1
Gambar 7 Snapshot dari sub-model OptVPD, bagian dari DSS
berdasarkan arsitektur kerangka kerja manajemen adaptif untuk
memaksimalkan hasil tomat [120]
5 Pertanian perkotaan (UA)
Pertumbuhan cepat populasi global mengubah makanan
sistem produksi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Inovasi dan penelitian pertanian dalam tiga dekade terakhir,
dikombinasikan dengan kemajuan teknologi informasi yang dimilikinya
memperkenalkan teknik budidaya menjanjikan yang berharga untuk
keberlanjutan dan kelayakan ekonomi CEA. Ellis [209] dijelaskan
bahwa sepanjang sejarah, pertanian selalu dikaitkan
dengan pusat kota, lebih dari yang dibayangkan saat ini. Sementara
pertanian tradisional dan modern telah dipisahkan di bagian atas
lapisan, mereka masih saling menempel di akar. Hari ini,
makanan, serta hewan ternak, ada di sekitar kita di mana-mana,
dan pertanyaan tentang asal usul pasokan ini bukan masalah
lagi. Pada akhir 2000-an, kota-kota besar mencapai titik itu
kebanyakan orang bahkan tidak perlu mengaitkan makanan dengan alami
sumber daya [210] .
Konsep-konsep dalam UA dan fasilitas terkait miliki
menerima perhatian dan popularitas yang signifikan dalam 8 tahun
terakhir,
dan tumbuh untuk memenuhi kebutuhan perkotaan yang terus
berkembang
kehidupan. Berbagai sistem dapat jatuh dalam konsep UA di
skala dan kepemilikan yang berbeda (Gambar 8), mulai dari yang pribadi
atau kebun komunitas lokal untuk sosial dan kemandirian
tujuan, untuk sistem rumit yang melibatkan makanan dalam ruangan
produksi dengan bantuan cahaya buatan atau di dalam pabrik itu
mampu mengendalikan iklim untuk menghasilkan tanaman yang sensitif.
Karena UA sebagian besar dipraktikkan di dalam ruangan, itu juga
disebut
pertanian vertikal (VF) [211] , pertanian terintegrasi di dalam
bangunan [212] ,
dan pertanian Z (yang merupakan singkatan dari
ZeroAcreageFarming) [213] .
Jenis produksi makanan ini memasuki semua kota di dunia dan
telah menarik minat publik. Ada kebutuhan konsumen baru
untuk makanan segar berkualitas baik tanpa merusak alam.
Beberapa laporan mengindikasikan bahwa lebih banyak proyek terlibat di
dalamnya
membawa produk pertanian ke kota-kota [214.215] . “UA adalah industri
yang membuat, memproses dan memasarkan makanan dan bahan bakar,
sebagian besar di Indonesia
reaksi terhadap kebutuhan sehari-hari bagi konsumen di kota, kota, atau
wilayah metropolitan, di darat dan di perairan yang tersebar di perkotaan
dan
daerah semi-urban, dengan menggunakan banyak metode produksi,
menggunakan dan mendaur ulang sumber daya alam dan limbah kota
untuk menghasilkan a
berbagai produk dan ternak ” [216-219] . Faktanya, UA adalah a
gerakan pertanian di kota-kota untuk sirkulasi makanan dan
tanaman non-pangan dan produk pohon. Beberapa yang disarankan
solusi untuk sistem produksi lapangan tertutup di UA adalah pabrik
pabrik, pertanian vertikal (VA), dan rumah kaca di atap.
Halaman 13
Januari, 2018
Shamshiri RR, et al. Kemajuan dalam otomatisasi rumah kaca dan pertanian lingkungan
terkontrol
Vol. 11 No.1 13
Sumber: http://urbanizehub.com .
Sebuah. Demonstrasi konseptual pertanian perkotaan di dalam wilayah kepadatan tinggi
di
mengubah kota
Sumber: https://weburbanist.com pusat kota.
b. Desain konseptual pertanian urban cerdas di dalam pusat kota
Gambar 8 Demonstrasi konseptual pertanian perkotaan di dalamnya
daerah dengan kepadatan tinggi dari kota yang berubah dan desain
konseptual
dari pertanian perkotaan pintar di dalam pusat kota
5.1 Pertanian vertikal dan rumah kaca di puncak gedung
Konsep VF bukanlah hal baru. Kaplan [220] menjelaskan VF itu
sudah lama tidak dikenal, dan kemudian dibawa ke
perhatian dalam beberapa tahun terakhir melalui kemajuan teknologi.
Majalah Life telah menerbitkan salah satu sketsa tinggi pertama
konstruksi yang mempromosikan produk pertanian untuk orang setiap
hari
permintaan makanan sedini 1909. Pada 1915, ahli geologi Amerika
Gilbert Ellis Bailey menggunakan konsep bertingkat tinggi
bangunan untuk penanaman dalam ruangan. Dia menciptakan istilah
"Vertikal
Pertanian "dalam bukunya dengan judul yang sama dengan" Pertanian
Vertikal " [221] .
Desainer dan arsitek lansekap sering melihat ke dalam
konsep, khususnya pada akhir abad ke -20. Selama
1970-an hingga awal 1980-an, arsitek kelahiran Malaysia, Ken
Yeang meningkatkan dan memajukan gagasan Bailey menjadi sebuah
proyek arsitektur [222.223] . Ini disebut Bioclimatic Skyscraper
(Menara Mesiniaga) yang dibangun pada tahun 1992. Pada tahun 1993,
Nancy Jack
Todd dan John Todd membayangkan gagasan VF dalam buku mereka
berjudul "Dari Kota Ramah Lingkungan ke Mesin Hidup". Paling baru
dan bentuk tantangan terbesar dari ide ini muncul di
1999 oleh Dickson Despommier's, seorang Profesor Emeritus dari
Mikrobiologi di Universitas Columbia, berspekulasi bahwa a
Pertanian 30 lantai di satu blok kota dapat menyediakan makanan untuk
50.000
orang-orang dengan sayuran, buah, telur dan daging, menjelaskan hal itu
tanaman hidroponik dapat ditanam di lantai atas; dan yang lebih rendah
lantai akan cocok untuk ayam dan ikan yang memakan limbah tanaman.
Dalam konsep VF, panas dan pencahayaan akan disediakan oleh
panas bumi, pasang surut, matahari, atau sumber energi lain yang dapat
didaur ulang.
Nitrogen bersama dengan nutrisi lain akan disaring dari hewan
limbah dan mungkin dari sistem pembuangan limbah perkotaan. Harus
mencatat bahwa sampai 2010, tidak ada laporan bukti untuk VF
konstruksi sebelum mulai muncul di AS, Singapura, Jepang,
dan Korea. Secara teori, VF adalah teknik yang memasukkan
produksi pangan skala besar di gedung pencakar langit yang membuat
pertumbuhan cepat
dan produksi yang direncanakan dimungkinkan melalui pengelolaan
nutrisi
solusi tanaman dan konteks pertumbuhan sesuai dengan hidroponik
metode. Dengan bantuan pendekatan rumah kaca terdepan,
bangunan ini dapat digunakan sebagai sistem pertanian presisi itu
membuka jalan bagi akuisisi pertumbuhan tanaman yang aman melalui
mengendalikan dan mengawasi lingkungan mikro menggunakan sensor,
interfacing gadget dan instrumentasi [210.213.224-227] .
Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar publikasi ilmiah di
Indonesia
UA telah fokus pada berbagai aspek konsep VF. Untuk
contoh, Sivamani et al. [228] mempelajari kelayakan pintar
teknologi yang digunakan dalam pertanian sebagai peluang untuk
digunakan
VF [228.229] . Temuan penelitian menunjukkan bahwa VF menjanjikan
teknik untuk menyediakan makanan bagi kota-kota secara berkelanjutan.
Namun, ini juga merupakan fungsi dari lokasi dan desain [229] . ini
menyebutkan bahwa VF adalah cara makan dan sekaligus a
gerakan di masyarakat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca [219.230] .
Debat umum tentang VF adalah kompromi antara
struktur bangunan dan pengembaliannya. Beberapa memperkirakan
bahwa suatu
bangunan terbengkalai dapat disesuaikan dengan kebutuhan VA,
sementara lainnya
percaya bahwa hanya bangunan dengan desain baru yang akan memenuhi
kebutuhan itu.
Sebuah studi oleh Kalantari et al. [231] menyajikan beberapa VF yang
efektif
proyek di berbagai negara dengan memperkirakan kelayakannya dan
kelayakan di berbagai wilayah geografis. Data itu berbentuk
berdasarkan pada teknologi VF yang berbeda di wilayah iklim yang
berbeda.
Itu ditunjukkan oleh Kalantari et al. [231] bahwa setiap VF memiliki
sendiri
teknologi dan teknik sesuai dengan geografis yang berbeda
lokasi. Tabel 1 menyajikan rincian beberapa VF yang efektif
proyek di berbagai negara dan menunjukkan bidang yang berbeda
menurut mereka
jenis bangunan dan tipologi. Contoh menarik termasuk
desain konseptual Urban Sky-farm untuk pusat kota
Seoul ditunjukkan pada Gambar 9 dengan berbagai bagian struktur
diilustrasikan oleh label. Desain ini adalah pemenang tahun 2013
kompetisi desain dot hijau. Konsep kunci pertanian vertikal
adalah untuk menghasilkan tanaman sebanyak mungkin dalam keadaan
optimal,
bahkan di pusat kota. Dengan demikian, VF ditunjukkan pada Gambar 9
termasuk banyak lantai dengan berbagai tanaman di masing-
masing. Berbeda
tanaman membutuhkan kondisi lingkungan yang berbeda. Karena itu,
tracing
tanaman dan lokasinya sangat penting [228] .
Pertanian vertikal dapat beragam dari kota ke kota dan milik mereka
struktur juga bervariasi di seluruh dunia [210] . Dua yang lainnya
desain konseptual untuk pertanian vertikal ditunjukkan pada Gambar 10.
The
desain pertama (Gambar 10a) dirancang oleh kelompok ODESIGN untuk
Australia. Jenis lain dari VF disebut unit pertanian perkotaan (UFU)
ditunjukkan pada Gambar 10b, tambak dalam wadah pengiriman yang
bisa
menghasilkan ikan organik, buah-buahan, dan sayuran di
jalan. Seluruhnya
prototipe berakar pada teknik pertanian melingkar. Utama
tujuan UFU adalah menemukan cara untuk menanam makanan di bawah
polusi dan
tanah terbatas [232] . Gambar 10b menunjukkan desain konseptual suatu
Budidaya aquaponik dengan tangki ikan yang dapat ditempatkan di
dalam atau dekat
ke pabrik di berbagai tingkat pertanian. Dalam sistem ini,
tanaman membersihkan dan memurnikan air untuk ikan, dan sebaliknya,
ikan
beri makan tanaman dengan limbahnya sebagai sumber nutrisi. Itu
Peternakan Freight pada Tabel 1 juga merupakan contoh pertanian
vertikal di a
kontainer pengiriman.
Solusi lain untuk UA adalah greenhouse atap (RTG) dan
membangun konsep atap rumah kaca terintegrasi (i-RTG). ini
didefinisikan sebagai rumah kaca yang dibangun di atas bangunan,
biasanya
cocok dengan sistem kultur tak dinodai [233] . Beberapa keunggulan
Halaman 14
14 Januari , 2018
Int J Agric & Biol Eng Buka Akses di https://www.ijabe.org
Vol. 11 No.1
struktur ini telah ditinjau oleh Pons et al. [234] dan
Sanyé-Mengual et al. [235] , dan diklasifikasikan sebagai kualitas
parameter untuk rumah kaca dan bangunan (yaitu, penghematan energi),
manfaat global (karena pengaruhnya terhadap perubahan iklim), lokal
keuntungan (seperti naturalisasi daerah perkotaan), integrasi dan
adaptasi dengan bangunan, serta manfaat produksi
(termasuk aksesibilitas makanan berkualitas tinggi). Struktur ini
dapat mengoptimalkan energi, air, dan CO 2 mengalir hanya ketika RTG
dan bangunan itu mampu bertukar udara dan dapat memanennya
air hujan atau menggunakan air abu - abu yang diperlakukan dengan baik
untuk
tujuan irigasi. Beberapa penelitian eksperimental menunjukkan itu
i-RTG telah gagal memberikan transmisi cahaya yang tepat [236] , yang
menghasilkan
dalam efisiensi penggunaan radiasi rendah (RUE), namun masalah ini
tidak
tentang struktur RTG. Dibandingkan dengan rumah kaca tradisional
di wilayah tersebut, yang umumnya tidak dipanaskan, keunggulan utama
i-RTG adalah rezim suhu yang lebih baik dan lebih seragam, karena
ke tautan termal ke gedung. Ini adalah manfaat yang jelas bagi
hemat energi di rumah kaca tanah konvensional. Beberapa
dari contoh perusahaan pertanian RTG termasuk VertiCrop TM,
Gotham Greens, Bright Farms, dan Lufa Farm, dengan detail
tersedia di Tabel 1. Tidak dapat menemukan laporan yang dipublikasikan
untuk a
contoh skala komersial yang berhasil dari i-RTG.
Sumber: diadaptasi dari http://www.aprilli.com/urban-skyfarm/.
Gambar 9 Desain konseptual pertanian langit perkotaan, proposal desain
pertanian vertikal untuk sebuah situs yang berlokasi di pusat kota Seoul
(pemenang penghargaan desain titik hijau 2013)
Sebuah
b
1. Hidroponik dan Aquaponik 2. Lokasi untuk pemilihan tanaman 3. Tepi reflektif atau
rak cahaya 4. Skenario ventilasi ganda 5. Bagian kebun 6. Tabung cahaya
7. Tingkat pabrik, lokasi fleksibel 8. Tingkat penyimpanan air 9-10. Restoran dan kafe
11. Entri 12. Penyimpanan 13. Turbin air 14. Turbin angin 15. Pertanian atap.
Sumber: https://www.mediamatic.net.
Gambar 10 Desain tata letak konseptual dari tambak Aquaponics vertikal
 Pertanian Aero
Halaman 15 Newark, Baru
Jersey
Januari, 2018 20 000 kaki 2
Shamshiri RR, et al. Kemajuan dalam otomatisasi rumah kaca dan pertanian lingkungan Desain tempat tidur susun
terkontrol NC
Vol. 11 No.1 15 250 berbagai jenis sayuran hijau dan
tumbuhan seperti mizuna, kangkung, dan arugula
Tabel 1 Rincian pertanian vertikal efektif di seluruh dunia (Diadopsi 2012 aerofarms.com
dari Kalantari et al. [231] ) Peternakan cerah
Nama Perusahaan Peternakan cerah
Lokasi 0,405 hm 2
Daerah Satu lantai dengan desain Stacked Bed
Tipologi VF RTCB Tomat, selada, Bayam, Bayam,
Jenis Arugula dan Kale
Bangunan brightfarms.com
Menanam tanaman Lufa Farms Lavel
Tahun Ahuntsic
Situs Perusahaan Montreal, Canad 43 000 kaki 2
Vertikal Tumbuhan 32 000 kaki 2
Tanah pertanian Satu lantai dengan desain Stacked Bed
Chicago, IL NC
100 000 kaki 2 RTCB
Multi-cerita dengan desain Stacked Bed Tomat, mentimun, lada, dll
NC 2013
Tempat pembuatan bir artisanal, tempat pembuatan bir kombucha, 2011
jamur, dan roti Nila sebagai montreal.lufa.com
produk akuakultur Thanet Earth Farm Kent, Inggris
2013 plantchicago.com -
Sky Green Farms Singapore Satu lantai dengan desain Stacked Bed
600 m GnF Tomat, paprika, mentimun
Satu lantai (9 m) dengan memutar tingkat di atas thanetearth.com
Bingkai aluminium bentuk-A Pertanian Pengangkutan
NC Boston, AS
Sayuran hijau berdaun seperti Radishes, 40 kaki 2
bayam
Satu lantai dengan desain Stacked Bed
2009 skygreens.appsfly.com
SC
VertiCrop TM
Vancouver, Selada, rempah-rempah, dan sayuran hijau
Kanada 2010 freightfarms.com
3750 kaki 2 Catatan: NC: Konstruksi baru; RTCB: Atap bangunan komersial; SC: Pengiriman
Satu lantai dengan desain Columnar kontainer; GnF: Lantai dasar; UEB: Bawah tanah dari bangunan yang ada.
Stroberi RTCB dengan sayuran hijau dan
mikro hijau
5.2 Menanam pabrik
2009 verticrop.com Pabrik pabrik biasanya digunakan untuk produksi komersial
Republik sayuran hijau, tetapi potensinya tetap tidak pasti. Seorang jenderal
VF Korea Selatan
Korea Selatan desain struktur pabrik pabrik dan komponen terkait
450 m² bagian ditunjukkan pada Gambar 11. Untuk mencapai ekonomi
3 multi-cerita dengan desain Stacked Bed
NC viabilitas, peningkatan produktivitas sumber daya dan / atau nilai
Sayuran hijau berdaun dengan jagung dan layanan tambahan dalam struktur ini harus lebih besar daripada
gandum Kerugian dari tidak adanya energi matahari. Pabrik punya
2011 cityfarmer.info
Gotham Greens telah digunakan terutama di Asia untuk merujuk pada produksi pabrik
Brooklyn, AS komersial
1400 m 2
Satu lantai dengan desain Stacked Bed pabrik serupa dalam operasinya dengan perusahaan industri
Selada RTCB, Campuran Asia, Tropicana Green biasa. Beberapa
Daun, Daun Ek Merah, dll.
2011 gothamgreens.com
instrumentasi dan peralatan pendukung teknologi
Perusahaan Mirai Jepang pabrik-pabrik ini untuk menurunkan tanaman ke potensi maksimalnya
25 000 m² Satu lantai dengan desain Tempat Tidur Susun adalah sensor presisi, solusi nutrisi, pengontrol proses,
NC
Selada instrumen otomatis, sistem komputer, dan lingkungan
2015 miraigroup.jp pengawasan bersama dengan implementasi DSS dan tugas
Pabrik Nuvege
pabrik perangkat lunak manajemen. Apalagi sejumlah pabrik pabrik juga
Jepang (Kyoto) manfaat dari sistem robot untuk menyortir, mentransfer, dan menangani
30 000 kaki 2
4 lantai multi dengan desain Stacked Bed
tanaman, serta kontrol kualitas, dan pasca panen. Karena
NC dari investasi ekonomi yang relatif lebih tinggi yang diperlukan untuk
Sayuran hijau berdaun pabrik pabrik, mereka dikelola dengan efisiensi sumber daya dan
nuvege.com
PlanetLab VF prediksi produksi untuk mendapatkan hasil panen yang bernilai pasar.
Den Bosch, Dalam konteks Jepang, ada 165 pabrik pabrik yang
Belanda
3 lantai multi dengan desain Stacked Bed
menggunakan pencahayaan artifisial yang dikombinasikan dengan lampu
UEB surya alami [237] .
Kacang, jagung, mentimun, tomat, dan Sub-sistem tambahan mungkin diperlukan di pabrik pabrik untuk
stroberi
2011 plantlab.nl mengudara
Panen Vertikal pertukaran untuk menghilangkan kenaikan suhu karena buatan
rencana2
Jackson cahaya. Pabrik pabrik yang memiliki sumber cahaya buatan penuh
Wyoming, AS biasanya menggunakan bahan bangunan buram. Ini akan menawarkan
4500 kaki 2 kesempatan untuk memiliki dinding dan atap yang tahan yang membuat
3 lantai multi dengan desain Stacked Bed
NC mengontrol suhu internal lebih mudah dan membantu menghemat
Tomat, stroberi, selada, dan energi. Selain itu, seringkali fasad kulit bangunan adalah
mikro hijau
2012 verticalharvestjackson.com ditutupi oleh bahan yang membersihkan sendiri dan transparan seperti
Direncanakan Vertikal Ethylene Tetra Fluoro Ethylene (ETFE). Selain itu, bahan
Tanah pertanian
Linkoping,
yang sangat jernih dan kecepatan termal yang tinggi diperlukan untuk itu
Swedia tingkatkan intensitas sinar matahari yang masuk ke dalam gedung. ETFE
- adalah
17 multi-lantai
NC cukup ringan karena hanya menikmati 1% berat yang berukuran sama
Sayuran hijau berdaun Asia kaca. Namun, memungkinkan cahaya 95%. Ada yang berbeda
2012 plantagon.com
Sense Hijau intensitas tekanan antara lapisan ETFE. Tekanan seperti itu
Peternakan membantu untuk menutup dan membuka layar untuk mengubah bagian
Portage, Indiana
Shenzhen, Cina
dari
20 000 kaki 2 sinar matahari [209] . ETFE yang merupakan bahan konstruksi standar
Desain tempat tidur susun telah digunakan pada permukaan luas kubah ethereal di
NC
Mikro Hijau, Bayi Hijau, Herbal, Eden Project di selatan Inggris [14.238] .
Selada Studi menunjukkan bahwa cahaya biru kuantitatif mampu meningkat
2014
2016
kinerja atau pertumbuhan fotosintesis melalui memotivasi
greensensefarms.com respons morfologis serta fisiologis. Miyagi et
Al. [239] menunjukkan bahwa efek sinergis LED monokromik
bersama dengan CO 2 yang tinggi dan nutrisi dapat meningkatkan
pertumbuhan selada
sebuah pabrik pabrik. Shimokawa et al. [240] menyimpulkan bahwa merah
dan biru
iradiasi yang digunakan pada saat yang sama meningkatkan pertumbuhan
tanaman lebih dari
iradiasi cahaya monokromatik dan fluoresen. Ini
Peneliti juga mengamati bahwa penggunaan alternatif lampu merah dan
biru
mempercepat pertumbuhan tanaman secara dramatis, dengan bobot segar
a Gambar 12. Manfaat ekonomi pertanian vertikal termasuk
tanaman yang diukur secara acak yang ditemukan dua kali lipat
seperti metode produksi LED biasa. Pupuk hayati bakteri
digunakan di pabrik pabrik dapat secara positif mempengaruhi
pertumbuhan tanaman di beberapa
Halaman 16
16 Januari , 2018
Int J Agric & Biol Eng Buka Akses di https://www.ijabe.org
Vol. 11 No.1
cara, yaitu, (i) dengan kombinasi nutrisi tanaman atau fitohormon
yang diserap oleh tanaman, (ii) melalui pergerakan tanah
meningkatkan serapan hara, (iii) perlindungan tanaman dalam kondisi
stres
keadaan, dan akibatnya membatalkan efek negatif
stres, dan (iv) resistensi terhadap patogen tanaman, pengurangan
penyakit tanaman atau kematian [241] .
Ventilator
Jalan masuk
Tempat tidur tanam
Ruang tanam
Panel surya
Kaca Laminasi
Pengontrol iklim mikro
6
Ruang generator
1
-20C Penyimpanan bibit
2
Kulkas perkecambahan
3
Ruang pembibitan
4 Shamshiri RR, et al. Kemajuan dalam otomatisasi rumah kaca dan pertanian lingkungan
Paket kamar
5 Vol. 11 No.1 17
1
2
3 pencahayaan adalah pengganti yang diterima untuk mengkompensasi
4 kekurangan alami
5
6 cahaya. Kami sebutkan sebelumnya bahwa sumber LED mampu
Sumber: Diadaptasi dari http://www.richfarm.com.tw.
Gambar 11 Desain struktur umum pabrik pabrik
5.3 Peluang dan tantangan
Pertanian vertikal mensyaratkan memproduksi tanaman dalam budaya
tanpa tanah
dengan larutan nutrisi dan menangani masalah terkait penggunaan
tanah, termasuk kebutuhan akan herbisida, pestisida, dan
pupuk dan kemudian memasok makanan organik sehat yang gratis
dari bahan kimia [213] . Hak istimewa lainnya adalah menghapus
biaya transportasi dan produksi CO 2 yang menyertai
membawa-bawa makanan jauh ke suatu tempat di dekat konsumen.
Selain itu, produk dapat disediakan sepanjang tahun sesuai
untuk permintaan masyarakat. Selanjutnya, kondisi produksi pabrik
dapat ditingkatkan untuk meningkatkan hasil dengan menyesuaikan suhu,
kelembaban, dan kondisi pencahayaan tepat. Pertanian dalam ruangan
dalam pengaturan yang terkontrol juga membutuhkan lebih sedikit air
daripada di luar ruangan
bertani karena melibatkan daur ulang air abu-abu dan menurunkannya
penguapan. Bersama dengan pengaturan suhu dan
kelembaban, itu juga dapat mengurangi atau menghilangkan efek
musiman.
Air tawar ditingkatkan melalui penguapan hitam dan putih
graywater untuk melestarikan sumber daya air. Bahkan,
Air daur ulang yang diperoleh dari hujan dapat digunakan kembali secara
inovatif.
Strategi daur ulang dan penurun kelembapan dapat digunakan untuk kota
cadangan air. Demikian pula sistem aeroponik dan hidroponik
dapat membantu meningkatkan efisiensi konsumsi air hingga 97% dalam
perbandingan dengan pertanian tradisional [242] . Apalagi konstan
aliran udara dihasilkan melalui pendingin udara yang bisa
ditingkatkan dengan karbon dioksida (CO 2 ) sehingga berkontribusi
untuk menanam
pertumbuhan bahkan lebih. Baik parameter lingkungan dan nutrisi
serapan dapat disimpan pada tingkat tertentu yang meningkatkan
kecepatan
pertumbuhan tanaman. Disebutkan bahwa tanaman akan memiliki yang
lebih baik
evapotranspirasi dan hasilkan dengan modifikasi bandwidth
pencahayaan LED.
UA, VF, RTG, dan pabrik pabrik memberikan peluang unik
untuk mengurangi bahan bakar fosil dengan memanfaatkan panel surya,
angin di atap
turbin, atau baterai penyimpanan [242.243] seperti yang ditunjukkan secara
skematis dalam
pengurangan biaya energi, penurunan harga pangan, dan a
peluang ekonomi untuk mengamankan tanah dan mengembalikan
investasi ke
investor melalui melindungi banjir, kekeringan, atau kerusakan yang
disebabkan oleh
matahari. Peluang kerja baru dapat diciptakan oleh VF di
teknik,
biokimia,
bioteknologi,
konstruksi,
pemeliharaan dan penelitian, dengan peluang untuk meningkatkan
teknologi. Selain itu, manfaat sosial VF beragam dan
melibatkan kesehatan psikologis, dan spiritual masyarakat,
seperti pendidikan, liburan, dan lebih banyak komunikasi sosial dan
kebiasaan makanan sehat [213.242.244] .
Gambar 12 Desain konseptual untuk adaptasi energi terbarukan
untuk pengembangan komersial CEA dan pabrik berkelanjutan
pabrik
Beberapa peneliti telah mengklaim bahwa, dalam sistem VF, the
tanaman di bagian atas struktur hanya akan mendapat manfaat dari
radiasi matahari, dan bahwa energi dipasok oleh fotovoltaik
panel surya mungkin dibatasi, atau tidak dibenarkan dari segi biaya [225] .
Namun, panel surya sekarang lebih efisien dalam menghasilkan energi,
Halaman 17
Januari, 2018
terkontrol
dan pengenalan LED baru yang terjangkau dan hemat energi
meningkatkan hasil dalam konteks rumah kaca secara signifikan karena
mencocokkan fitur spektral dengan jenis dan fisiologi tanaman [229.242] .
Selain itu, paparan sinar matahari ekstra juga dimungkinkan melalui
tumpukan
tingkat tanaman yang dapat diputar dalam satu ruang tertutup bertingkat
tinggi.
Biaya tambahan untuk memulai VF dapat diatasi jika mendukung
struktur tidak dibangun di atas distrik pusat bisnis yang mahal,
namun masih ada beberapa tantangan dengan VF. Memang, itu
biaya primer untuk mendirikan, melengkapi, dan mengimplementasikan
VF
tentu tinggi dan sebagian besar menyumbang energi
konsumsi. Jumlah dan variasi tanaman yang ditanam tidak sebesar
sebanyak di pertanian pedesaan. Kuantitas dan beban tanaman adalah
juga tidak sebanyak budidaya di lapangan terbuka. Ada yang lain
tantangan juga seperti perlunya manajemen gangguan untuk
sektor pedesaan, untuk meningkatkan modal investasi, dan untuk melatih
tenaga kerja.
Biaya-biaya ini akan diturunkan sepanjang waktu, terutama biaya-biaya
tersebut
tentang penyediaan energi. Abel [210] juga menyebutkan hal itu
meskipun mendirikan VF sangat mahal pada awalnya, tetapi kapan
sudah mapan dan dioperasikan penuh, harga makanan akan
diturunkan. Menurut Despommier [14] , ada banyak
lokasi yang sesuai untuk proyek VF di setiap kota dan jika ini
lokasi digunakan secara efisien, mereka dapat kembali dan bersirkulasi
sejumlah besar uang ke kota [245] . Disimpulkan oleh Voss [246]
bahwa menilai semua kondisi pada setiap tingkatan adalah penting, agar
mempertimbangkan semua kemungkinan dan kemudian memutuskan
pendirian VF. Selanjutnya, VF sebagai konsep adalah a
langkah menjanjikan di sepanjang jalan yang benar untuk para
penggemar
gerakan ekonomi berbasis sumber daya revolusioner. Ekonomis
analisis, bersama dengan eksplorasi dampak VF pada
kota pasca industri dapat menjadi topik penelitian di masa depan.
6 Kesimpulan
Urbanisasi dan tinggal di gedung bertingkat meminta a
redefinisi kesadaran pertanian untuk mengamankan pasokan makanan.
Kelangsungan ekonomi rumah kaca tradisional di baru ini
Skenario kemungkinan akan memudar dalam beberapa dekade
mendatang. Tren di
15 tahun terakhir literatur yang diterbitkan menunjukkan bahwa peneliti
dan
petani rumah kaca menjadi lebih tertarik untuk beralih
menuju pertanian lingkungan yang dikendalikan dengan
cerdas. Penelitian
konsentrasi telah bergeser dari kontrol instrumentasi dan
hardware-software interfacing ke lingkup lain, seperti simulasi
interaksi antara parameter iklim mikro dan pertumbuhan tanaman.
Para peneliti di bidang ini sedang mengembangkan matematika yang
kompleks
model untuk meminimalkan input energi, atau tertarik untuk mencari
solusi inovatif untuk mengganti konsumsi energi fosil
rumah kaca dengan sistem CEA netral energi yang beroperasi pada
matahari
dan tenaga angin. Aspek utama yang membutuhkan perbaikan di
bidang ini adalah algoritma perencanaan tugas. Perencanaan jalur baik
dikenal, tetapi untuk memberikan CEA dengan desain dan kontrol yang
adaptif
strategi yang membentuk bentuk yang tepat dan melakukan tugas yang
tepat di
waktu yang tepat, sambil meningkatkan laba dan tetap kompetitif di
pasar masih merupakan tantangan. Penelitian ini menyajikan suatu
ikhtisar rumah kaca modern, lingkungan terkendali
pertanian dan turunannya, dan menyoroti beberapa
kemajuan dalam pemantauan, pengendalian, dan pengoptimalan
lingkungan.
Sedangkan sensor biologis, seperti yang mengukur stres tanaman
kunci otomatisasi tingkat tinggi seperti itu, teknologi ini juga
sangat mahal bagi petani lokal untuk membeli, atau bahkan tidak
tersedia.
Selain itu, tidak jelas diketahui biaya kenaikannya
otomatisasi relatif terhadap peningkatan profitabilitas. Karena itu, yang
lain
bidang yang membantu keberlanjutan adalah berbasis pengetahuan dan
pengambilan keputusan
sistem pendukung, yaitu model aplikasi komputer berbasis itu
mengatasi manfaat biaya untuk teknologi otomasi yang diusulkan.
Makalah ini menyoroti beberapa teknologi terbaru
kemajuan pertanian ladang tertutup dengan meninjau aplikasi
pabrik pabrik dan rumah kaca atap. Beberapa
desain konseptual dalam konteks ini diperkenalkan bersama dengan
beberapa contoh komersial yang ada untuk menunjukkan tren di
mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan di pusat kota padat.
Berdasarkan literatur ulasan, penelitian ini menyimpulkan bahwa lebih
analisis ekonomi yang akurat dan justifikasi dari startup tinggi
biaya yang diperlukan untuk pertanian vertikal dan pabrik tanaman
diperlukan
sebelum pengembangan komersial skala besar. Komputer
model simulasi dan perangkat lunak analisis adaptif sudah
tersedia untuk rumah kaca dan sistem CEA dapat diperpanjang dan
dimodifikasi untuk tujuan ini. Biaya peningkatan tingkat otomatisasi
relatif terhadap peningkatan profitabilitas adalah pertimbangan utama,
dan
harus menjadi bagian dari studi masa depan untuk membenarkan
pelaksanaan a
tingkat otomatisasi yang lebih besar.
[Referensi]
[1]
Ting KC, Lin T, Davidson P C. Terpadu perkotaan dikendalikan
sistem pertanian lingkungan. Dalam: Kozai T, Fujiwara K, Runkle E S.
Singapura: Springer Singapore, 2016; hal. 19–36.
[2]
Muijzenberg EW B. Sejarah rumah kaca. Wageningen: Institut
Teknik Pertanian, 1980; 435 hal.
[3]
Woods M, Warren A S. Rumah kaca: Sejarah rumah kaca,
jeruk dan konservatori. Rizzoli, 1988.
[4]
Henokh HZ, Henokh Y. Sejarah dan geografi rumah kaca.
Ekosistem dunia, 1999: 1–16.
[5]
De Vleeschouwer O. Rumah kaca dan konservatori. Flammarion,
2001
[6]
Cuce E, Harjunowibowo D, Cuce P M. Terbarukan dan berkelanjutan
strategi hemat energi untuk sistem rumah kaca: Tinjauan komprehensif.
Ulasan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan, 2016; 64: 34–59.
[7]
Takakura T. Pengembangan grafik VETH menggunakan komputer. Teknis
melaporkan standar desain sistem kontrol lingkungan rumah kaca.
Universitas Tokyo, 1976.
[8]
Udink sepuluh Cate AJ, IPK Bot, van Dixhoorn J J. Kontrol komputer
iklim rumah kaca. Masyarakat Internasional untuk Ilmu Hortikultura
(ISHS), Leuven, Belgia, 1978.
[9]
Aitken-Christie J, Kozai T, Smith MA L. Automation dan
kontrol lingkungan dalam kultur jaringan tanaman. Sains Springer &
Media Bisnis, 2013.
[10] Hanan J J. Greenhouses: Teknologi canggih untuk dilindungi
hortikultura. Pers CRC, 1997.
[11] Critten DL, Bailey B J. Tinjauan teknik rumah kaca
perkembangan selama 1990-an. Meteorologi Pertanian dan Hutan,
2002; 112 (1): 1–22.
[12] Shamshiri RR, Mahadi MR, Thorp KR, WIW Ismail, Ahmad D, Man
H C. Kerangka kerja manajemen adaptif untuk mengevaluasi dan menyesuaikan
parameter iklim mikro dalam sistem produksi tanaman rumah kaca tropis.
Dalam: Jurić S. Rijeka: InTech, 2017.
[13] Nelkin J, Caplow T. Pertanian lingkungan terkendali yang berkelanjutan untuk
daerah perkotaan. Masyarakat Internasional untuk Ilmu Hortikultura (ISHS),
Leuven, Belgia, 2008.
[14] Despommier D. Pertanian vertikal: pertanian lingkungan terkontrol
dilakukan di gedung-gedung tinggi akan menciptakan keamanan dan keamanan pangan
yang lebih besar
untuk populasi perkotaan yang besar. Jurnal untuk Verbraucherschutz und
Lebensmittelsicherheit, 2011; 6 (2): 233-236.
[15] Kacira M, Sase S, Okushima L. Optimasi konfigurasi ventilasi oleh
mengevaluasi tingkat ventilasi rumah kaca dan kanopi tanaman di bawah
ventilasi yang diinduksi angin. Transaksi ASAE, 2004; 47 (6): 2059.
[16] Baudoin W, R Nono-Womdim, Lutaladio N, Hodder A, Castilla N,
Leonardi C, dkk. Praktek pertanian yang baik untuk sayuran rumah kaca
tanaman: Prinsip-prinsip untuk wilayah iklim Mediterania. FAO, 2013.
[17] Garnaud J C. Sebuah survei tentang pengembangan plastik: Pertanyaan untuk
dijawab. Plasticulture, 1987; 74: 5–14.
Halaman 18
18 Januari , 2018
Int J Agric & Biol Eng Buka Akses di https://www.ijabe.org
Vol. 11 No.1
[18] Waaijenberg D, desain Sonneveld P J. Greenhouse untuk masa depan dengan a
bahan cladding menggabungkan kapasitas isolasi tinggi dengan cahaya tinggi
transmisi. Masyarakat Internasional untuk Ilmu Hortikultura (ISHS),
Leuven, Belgia, 2004.
[19] Nisen A, Coutsse S. Sifat fotometrik dari plastik dinding ganda yang digunakan
sebagai penutup untuk rumah kaca. Masyarakat Internasional untuk Hortikultura
Sains (ISHS), Leuven, Belgia, 1981.
[20] Graefe J, Sandmann M. Gelombang pendek transfer radiasi melalui tanaman
kanopi ditutupi oleh lapisan plastik tunggal dan ganda. Pertanian dan
Meteorologi Hutan, 2015; 201: 196–208.
[21] Bunschoten B, Pierik C. Kassenbouw tidak akan pernah pulang. CBS
Webmagazine (Centraal Bureau voor de Statistiek), 2003: 3.
[22] Pollet IV, Pieters J G. PAR mentransmisikan kering dan kondensat
kaca tertutup dan penutup rumah kaca plastik. Pertanian dan Hutan
Meteorologi, 2002; 110 (4): 285–298.
[23] Tuller SE, Peterson M J. Lingkungan radiasi matahari
bibit douglas-fir yang ditanam di rumah kaca. Pertanian dan Hutan
Meteorologi, 1988; 44 (1): 49–65.
[24] Santamouris M, Mihalakakou G, Balaras CA, Argiriou A,
Asimakopoulos D, Vallindras M. Penggunaan pipa yang terkubur untuk energi
konservasi dalam pendinginan rumah kaca pertanian. Energi Matahari, 1995;
55 (2): 111-124.
[25] Grimstad S O. Pencahayaan tambahan tomat awal setelah tanam
dalam kaca dan rumah kaca akrilik. Scientia Horticulturae, 1987;
33 (3-4): 189–196.
[26] Alhamdan AM, Al-Helal I M. Kerusakan mekanik polietilen
rumah kaca meliputi dalam kondisi kering. Jurnal Bahan
Teknologi Pemrosesan, 2009; 209 (1): 63-69.
[27] Al-Helal IM, Alhamdan A M. Pengaruh lingkungan kering pada radiasi
sifat penutup polietilen rumah kaca. Energi Matahari, 2009; 83 (6):
790-798.
[28] Dehbi A, Bouaza A, Hamou A, Youssef B, Saiter J M. Penuaan buatan
film tri-lapisan polietilen yang digunakan sebagai penutup rumah kaca di bawah
pengaruh
suhu dan UV-A secara bersamaan. Bahan & Desain,
2010; 31 (2): 864–869.
[29] Bibi-Triki N, Bendimerad S, Chermiti A, T Mahdjoub, Draoui B, Abène
A. Pemodelan, karakterisasi dan analisis perilaku dinamis
perpindahan panas melalui polietilen dan dinding kaca rumah kaca.
Fisika Procedia, 2011; 21: 67–74.
[30] Zhu S, Deltour J, Wang S. Memodelkan karakteristik termal dari
sistem kolam rumah kaca. Teknik Akuakultur, 1998; 18:
201–217.
[31] Oreski G, Wallner GM, karakterisasi Lang R W. Aging dari
film rumah kaca kopolimer etilena komersial dengan analitik dan
metode mekanis. Rekayasa Biosistem, 2009; 103 (4): 489–496.
[32] Janjai S, Intawee P, Kaewkiew J, Sritus C, Khamvongsa V. A
pengering rumah kaca surya skala besar menggunakan penutup polikarbonat: Pemodelan
dan pengujian di lingkungan tropis Demokrat Rakyat Laos
Republik. Energi Terbarukan, 2011; 36 (3): 1053-1062.
[33] Castilla N, paket teknologi Hernandez J. Greenhouse untuk
produksi tanaman berkualitas tinggi. Masyarakat Internasional untuk Hortikultura
Sains (ISHS), Leuven, Belgia, 2007.
[34] Cabrera FJ, Baille A, López JC, González-Real MM, Pérez-Parra J.
Efek dari sifat penutup difusif pada komponen rumah kaca
radiasi sinar matahari. Rekayasa Biosistem, 2009; 103 (3): 344–356.
[35] Pollet IV, Pieters JG, Deltour J, Verschoore R. Difusi radiasi
ditransmisikan melalui bahan transmisi tertutup kering dan kondensat.
Bahan Energi Surya dan Sel Surya, 2005; 86 (2): 177–196.
[36] Arcidiacono C, D'Emilio A, Mazzarella R, Leonardi C. Covering
bahan untuk meningkatkan iklim mikro rumah kaca selama musim panas di panas
iklim. Masyarakat Internasional untuk Ilmu Hortikultura (ISHS), Leuven,
Belgia, 2006.
[37] Hemming S, Mohammadkhani V, Dueck T. Diffuse greenhouse
meliputi materi - teknologi bahan, pengukuran dan evaluasi
sifat optik. Acta Horticulturae, 2008; 797: 469–475.
[38] Jarquín-Enríquez L, Mercado-Silva EM, Maldonado JL, Lopez-Baltazar
Kadar J. likopen dan indeks warna tomat dipengaruhi oleh
penutup rumah kaca. Scientia Horticulturae, 2013; 155: 43–48.
[39] Shamshiri R, WIW Ismail, Ahmad D. Evaluasi udara eksperimental
suhu, kelembaban relatif dan defisit tekanan uap di daerah tropis
lingkungan produksi tanaman dataran rendah. Kemajuan dalam Lingkungan
Biologi, 2014; 8 (22): 5–13.
[40] Al-Mahdouri A, Baneshi M, Gonome H, Okajima J, Maruyama S.
Evaluasi sifat optik dan kinerja termal berbeda
bahan penutup rumah kaca. Energi Matahari, 2013; 96: 21–32.
[41] Kempkes F, Stanghellini C, Hemming S, Dai J. Bahan penutup
tidak termasuk radiasi infra merah dekat: efek terhadap iklim dan tanaman rumah kaca
proses. Masyarakat Internasional untuk Ilmu Hortikultura (ISHS),
Leuven, Belgia, 2008.
[42] Álvarez AJ, Oliva RM, Valera D L. Software untuk geometris
karakterisasi layar anti serangga. Komputer dan Elektronik di Indonesia
Pertanian, 2012; 82: 134–144.
[43] Mrema GC, Gumbe LO, Chepete HJ, Agullo J O. Struktur pedesaan di
tropis: desain dan pengembangan. Organisasi Pangan dan Pertanian
Perserikatan Bangsa-Bangsa, 2012.
[44] Glenn EP, Cardran P, Thompson T L. Efek musiman dari naungan
pertumbuhan selada dan bayam di rumah kaca. Scientia Horticulturae, 1984;
24 (3): 231–239.
[45] Hassanien RHE, Li M. Pengaruh rumah kaca terintegrasi
photovoltaics semi-transparan pada iklim mikro dan pertumbuhan selada. Int J
Agric & Biol Eng, 2017; 10 (6): 11-22.
[46] Shamshiri R. Mengukur derajat optimalitas parameter iklim mikro
dalam budidaya tomat yang dilindungi dalam kondisi iklim tropis.
Pengukuran, 2017; 106: 236–244.
[47] Lorenzo P, Sánchez-Guerrero MC, Medrano E, García ML, Caparrós I,
Giménez M. Naungan seluler rumah kaca eksternal: berpengaruh
iklim mikro, efisiensi penggunaan air dan hasil panen tanaman tomat
di bawah tingkat salinitas yang berbeda dari larutan nutrisi. Internasional
Masyarakat untuk Ilmu Hortikultura (ISHS), Leuven, Belgia, 2003.
[48] Teitel M, Zhao Y. Gradien suhu di rumah kaca berventilasi kipas.
Masyarakat Internasional untuk Ilmu Hortikultura (ISHS), Leuven, Belgia,
2014
[49] Seginer I, Teitel M. Efek ketinggian langit-langit pada ventilasi alami
rumah layar 'tak terbatas': Prediksi model. Masyarakat Internasional untuk
Ilmu Hortikultura (ISHS), Leuven, Belgia, 2014.
[50] Cockshull KE, Graves CJ, Cave CR J. Pengaruh arsiran
hasil tomat rumah kaca. Jurnal Ilmu Hortikultura, 1992;
67 (1): 11-24.
[51] Qiu R, Lagu J, Du T, Kang S, Tong L, Chen R, dkk. Tanggapan dari
evapotranspirasi dan hasil untuk kepadatan penanaman rumah kaca surya
tomat yang ditanam di barat laut Cina. Manajemen Air Pertanian,
2013; 130: 44–51.
[52] Agele SO, Iremiren GO, Ojeniyi S O. Pengaruh kepadatan tanaman dan
mulsa pada kinerja tomat akhir musim ( Lycopersicon
esculentum ) di Nigeria selatan. Jurnal Ilmu Pertanian,
1999; 133 (4): 397-402.
[53] Amundson S K. Teknik budaya untuk meningkatkan hasil dan biaya
efisiensi tomat yang ditanam di rumah kaca. Master tesis, Universitas
of Tennessee, 2012: 82.
[54] Kirimi JK, Itulya FM, Mwaja V N. Efek nitrogen dan jarak tanam
hasil buah tomat. Jurnal Afrika untuk Ilmu Hortikultura, 2011: 5.
[55] Ilić ZS, Milenković L, Stanojević L, Cvetković D, Fallik E. Efek dari
modifikasi intensitas cahaya dengan jaring naungan warna pada hasil dan kualitas
buah tomat. Scientia Horticulturae, 2012; 139: 90–95.
[56] El-Aidy F, El-Afry M. Pengaruh naungan pada pertumbuhan dan hasil
tomat dibudidayakan selama musim panas di Mesir. Plastik,
1983; 47 (3): 2–6.
[57] El-Gizawy AM, Abdallah MMF, Gomaa HM, Mohamed S S. Effect
tingkat naungan yang berbeda pada tanaman tomat. 2. hasil dan kualitas buah.
Masyarakat Internasional untuk Ilmu Hortikultura (ISHS), Leuven, Belgia,
1993
[58] Hochmuth GJ, Hochmuth R C. Formulasi larutan nutrisi untuk
tomat hidroponik (perlite, rockwool, NFT) di Florida. HS796 Univ
Fla Coop Ext Serv, Gainesville, 2001.
[59] Cherie E. Panduan lengkap untuk menanam tomat: Lengkap
panduan langkah demi langkah termasuk tomat pusaka (back-to-basics)
berkebun). Atlantic Publishing Group Inc. Ocala, Florida, 2010.
[60] Jones J B. Instruksi untuk menanam tomat di kebun dan
rumah kaca. GroSystems, Anderson, SC, USA, 2013.
[61] Morison JIL, Morecroft M. Pertumbuhan tanaman dan perubahan iklim. John
Wiley & Sons, 2006: 209 hal.
[62] Zhang Z, RS Gates, Zou ZR, Hu X H. Evaluasi ventilasi
kinerja dan efisiensi energi dari penggemar rumah kaca. Int J Agric &
Biol Eng, 2015; 8 (1): 103–110.
[63] Arbel A, Barak M, Shklyar A. Kombinasi ventilasi paksa dan
sistem fogging untuk pendinginan rumah kaca. Rekayasa Biosistem,
Halaman 19
Januari, 2018
Shamshiri RR, et al. Kemajuan dalam otomatisasi rumah kaca dan pertanian lingkungan
terkontrol
Vol. 11 No.1 19
2003; 84 (1): 45–55.
[64] Sabeh NC, Giacomelli GA, Kubota C. Penggunaan air untuk alas dan kipas
pendinginan evaporatif rumah kaca dalam iklim semi-kering.
Masyarakat Internasional untuk Ilmu Hortikultura (ISHS), Leuven, Belgia,
2006
[65] Gázquez JC, López JC, Pérez-Parra JJ, Baeza EJ, Saéz M, Parra A.
Strategi pendinginan rumah kaca untuk wilayah iklim mediterania.
Masyarakat Internasional untuk Ilmu Hortikultura (ISHS), Leuven, Belgia,
2008
[66] Gazquez JC, Lopez JC, Baeza E, Saez M, Sanchez-Guerrero MC,
Medrano E, dkk. Respons panen tanaman paprika berbeda
metode pendinginan rumah kaca. Masyarakat Internasional untuk Hortikultura
Sains (ISHS), Leuven, Belgia, 2006.
[67] Duan Z, Zhan C, Zhang X, Mustafa M, Zhao X, Alimohammadisagvand
B, dkk. Pendinginan evaporatif tidak langsung: Potensi masa lalu, sekarang dan masa
depan.
Ulasan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan, 2012; 16 (9): 6823-6850.
[68] Schnelle MA, Dole J M. Struktur dan penutup rumah kaca.
Divisi Ilmu Pertanian dan Sumber Daya Alam, Negara Bagian Oklahoma
Universitas, 2015: 1-4.
[69] Li S, Willits D H. Membandingkan fogging tekanan rendah dan tekanan tinggi
sistem di rumah kaca berventilasi alami. Rekayasa Biosistem,
2008; 101 (1): 69–77.
[70] Abdel-Ghany AM, Kozai T. Efisiensi pendinginan untuk sistem fogging
rumah kaca. Rekayasa Biosistem, 2006; 94 (1): 97-109.
[71] Standar A. Pemanasan, ventilasi, dan pendinginan rumah kaca. Amerika
Masyarakat Insinyur Pertanian dan Biologis, 2008; 2015: 1.
[72] Kittas C, Katsoulas N, Baille A. SE-Struktur dan lingkungan:
Pengaruh rezim ventilasi rumah kaca pada iklim mikro dan
partisi energi kanopi mawar selama kondisi musim panas. Jurnal
Penelitian Teknik Pertanian, 2001; 79 (3): 349–360.
[73] Jain D, Tiwari G N. Modeling dan desain evaporatif yang optimal
sistem pendingin di rumah kaca lingkungan terkendali. Energi
Konversi dan Manajemen, 2002; 43 (16): 2235–2250.
[74] Petek M, Dikmen S, Oǧan M M. Analisis kinerja dua tahap
sistem pendingin pad di rumah broiler. Jurnal Hewan Turki dan
Ilmu Hewan, 2012; 36 (1): 21–26.
[75] Willits D H. Pendingin rumah kaca berventilasi kipas: Sebuah studi pemodelan.
Rekayasa Biosistem, 2003; 84 (3): 315–329.
[76] Max JFJ, Horst WJ, Mutwiwa UN, Tantau HJ. Efek rumah kaca
metode pendinginan pada pertumbuhan, hasil buah dan kualitas tomat ( Solanum
lycopersicum L.) di iklim tropis. Scientia Horticulturae, 2009;
122 (2): 179–186.
[77] Molina-Aiz FD, Valera DL, Peña AA, Gil JA, López A. Sebuah studi tentang
ventilasi alami di rumah kaca tipe Almeria dengan layar serangga oleh
sarana anemometri tri-sonik. Rekayasa Biosistem,
2009; 104 (2): 224–242.
[78] Rigakis N, Katsoulas N, Teitel M, Bartzanas T, Kittas C. A simple
model untuk penentuan tingkat ventilasi di rumah saring. Energi dan
Bangunan, 2015; 87: 293–301.
[79] Ganguly A, Ghosh S. Tinjauan teknologi ventilasi dan pendinginan
dalam aplikasi rumah kaca pertanian. Jurnal Energi & Iranica
Lingkungan, 2011; 2 (1): 32–46.
[80] Du K, Sun Z, Han H, Liu S. Pengembangan nirkabel berbasis web
sistem telemonitoring untuk lingkungan agro. Komputer dan Komputer
Teknologi dalam Pertanian, Volume II, Boston, MA: Springer US, 2008.
[81] Beccali G, Cellura M, Culotta S, Lo Brano V, Marvuglia A. A
sistem pemantauan cuaca otonom berbasis web dari kota
palermo dan pemanfaatannya untuk penyiaran suhu. Komputasi
Sains dan Penerapannya - ICCSA 2008, Berlin, Heidelberg: Springer
Berlin Heidelberg, 2008.
[82] Okayasu T, Yamabe N, Marui A, Miyazaki T, Mitsuoka M, Inoue E.
Pengembangan sistem pemantauan lapangan dan rekaman kerja di Indonesia
pertanian. Proc 5th Int. Symp. Mach Mech. Agr. Biosys. Engng.
(ISMAB), CD-ROM, 2010.
[83] Nugroho AP, Okayasu T, E Inoue, Hirai Y, Mitsuoka M. Development
kerangka kerja aktuasi untuk sistem pendukung informatisasi pertanian.
Volume Prosiding IFAC, 2013; 46 (4): 181–6.
[84] Dumitraşcu A, Ştefănoiu D, Culiţă J. Pemantauan dan kontrol jarak jauh
sistem untuk aplikasi lingkungan. Kemajuan dalam Kontrol Cerdas
Sistem dan Ilmu Komputer, 2013: 223–34.
[85] Gaddam A. Merancang jaringan sensor nirkabel untuk pemantauan dan
memprediksi kekeringan. ICST 2014: Konferensi Internasional ke-8 tentang
Teknologi Sensing, Liverpool, Inggris, 2014.
[86] Fukatsu T, Kiura T, Hirafuji M. Sistem jaringan sensor berbasis web
dengan pendekatan pemrosesan data terdistribusi melalui aplikasi web.
Standar & Antarmuka Komputer, 2011; 33 (6): 565–573.
[87] Mizoguchi M, Ito T, Chusnul A, Mitsuishi S, Akazawa M. Quasi
sistem jaringan lapangan real-time untuk memantau bidang pertanian terpencil.
Konferensi Tahunan SICE, 2011.
[88] Arif C, Setiawan BI, Mizoguchi M, SK Saptomo, Sutoyo S, Liyantono L,
et al. Kinerja sistem pemantauan sawah sawah real-time di Indonesia
Indonesia. Prosiding Jaringan Lanjutan Asia-Pasifik, 2014;
37: 10–19.
[89] Kaloxylos A, Eigenmann R, Teye F, Politopoulou Z, Wolfert S, Shrank C,
et al. Sistem manajemen pertanian dan era internet masa depan.
Komputer dan Elektronik di Pertanian, 2012; 89: 130–144.
[90] Kaloxylos A, Groumas A, Sarris V, Katsikas L, Magdalinos P, Antoniou
E, dkk. Sistem manajemen pertanian berbasis cloud: Arsitektur dan
penerapan. Komputer dan Elektronik di Pertanian, 2014; 100:
168–179.
[91] Prima A, T Okayasu, T Hoshi, E Inoue, Hirai Y, Mitsuoka M, dkk.
Pengembangan pemantauan dan kontrol lingkungan yang terpencil
kerangka kerja untuk hortikultura tropis dan verifikasi keabsahannya di bawah
koneksi jaringan tidak stabil di daerah pedesaan. Komputer dan Elektronik di Indonesia
Pertanian, 2016; 124: 325–339.
[92] Serôdio C, Boaventura Cunha J, Morais R, Couto C, Monteiro J. A
platform jaringan untuk sistem manajemen pertanian. Komputer
dan Elektronika dalam Pertanian, 2001; 31 (1): 75–90.
[93] Morais R, Fernandes MA, Matos SG, Serôdio C, Ferreira PJSG, Reis
MJC S. A ZigBee perangkat akuisisi nirkabel multi-daya untuk
aplikasi penginderaan jauh dalam pemeliharaan anggur presisi. Komputer dan
Elektronik dalam Pertanian, 2008; 62 (2): 94-106.
[94] López Riquelme JA, Soto F, Suardíaz J, Sánchez P, Iborra A, Vera J A.
Jaringan Sensor Nirkabel untuk hortikultura presisi di Spanyol Selatan.
Komputer dan Elektronik di Pertanian, 2009; 68 (1): 25–35.
[95] Li T, Zhang M, Ji YH, S Sha, Jiang YQ, Minzan L. Manajemen
CO 2 di rumah kaca tomat menggunakan teknik WSN dan BPNN. Int J
Agric & Biol Eng, 2015; 8 (4): 43–51.
[96] Tzounis A, Bartzanas T, Kittas C, Katsoulas N, Ferentinos K P.
Kontrol iklim rumah kaca yang didistribusikan secara spasial berdasarkan sensor nirkabel
pengukuran jaringan. Simposium Internasional tentang Penerapan
Pemodelan sebagai Teknologi Inovatif dalam Rantai Pasokan Hortikultura,
2015; 111–120.
[97] Ji YH, Jiang YQ, Li T, Zhang M, Sha S, Li M Z. Metode yang ditingkatkan
untuk prediksi laju fotosintesis tomat berdasarkan WSN di rumah kaca.
Int J Agric & Biol Eng, 2016; 9 (1): 146–152.
[98] Pahuja R, Verma HK, Uddin M. Jaringan sensor nirkabel untuk
kontrol iklim rumah kaca. IEEE Pervasive Computing, 2013; 12 (2):
49–58.
[99] Hebel MA, Tate RF, Watson D G. Hasil jaringan sensor nirkabel
pengujian transceiver untuk aplikasi pertanian. 2007 ASAE Tahunan
Pertemuan; St Joseph, MI: ASABE, 2007.
[100] Chen Y, Shi YL, Wang ZY, Huang L. Konektivitas sensor nirkabel
jaringan untuk pertumbuhan tanaman di rumah kaca. Int J Agric & Biol Eng, 2016;
9 (1): 89–98.
[101] Zhou Y, Yang X, Guo X, Zhou M, Wang L. Sebuah desain rumah kaca
sistem pemantauan & kontrol berdasarkan jaringan sensor nirkabel zigbee.
Komunikasi Nirkabel, Jaringan dan Komputasi Bergerak,
Konferensi Internasional tentang IEEE, 2007: 2563–2567.
[102] Azaza M, Tanougast C, Fabrizio E, Mami A. Rumah kaca pintar tidak jelas
sistem kontrol berbasis logika ditingkatkan dengan pemantauan data nirkabel. ADALAH
transaksi, 2016; 61: 297–307.
[103] Gubbi J, Buyya R, Marusic S, Palaniswami M. Internet hal-hal (IoT):
Visi, elemen arsitektur, dan arah masa depan. Masa depan
Sistem Komputer Generasi, 2013; 29 (7): 1645–1660.
[104] Atzori L, Iera A, Morabito G. Internet hal-hal: Sebuah survei.
Jaringan Komputer, 2010; 54 (15): 2787–2805.
[105] Jin J, Gubbi J, Marusic S, Palaniswami M. Kerangka kerja informasi
untuk menciptakan kota pintar melalui internet. Internet IEEE dari
Things Journal, 2014; 1 (2): 112-121.
[106] Liao SH, Chu PH, Hsiao PY. Teknik dan data mining
aplikasi - Tinjauan satu dekade dari 2000 hingga 2011. Sistem Pakar
dengan Aplikasi, 2012; 39 (12): 11303–11311.
[107] Chung BK, Xia C, Lagu YH, Lee JM, Li Y, Kim H, et al. Contoh
dari Bemisia tabaci orang dewasa menggunakan pra-diprogram otonom pengendalian
hama
robot. Jurnal Entomologi Asia-Pasifik, 2014; 17 (4): 737-743.
Halaman 20
20 Januari 2018
Int J Agric & Biol Eng Buka Akses di https://www.ijabe.org
Vol. 11 No.1
[108] He D, Zeadally S. Analisis skema otentikasi RFID untuk
internet hal-hal di lingkungan perawatan kesehatan menggunakan kurva elips
kriptografi. IEEE Internet of Things Journal, 2015; 2 (1): 72–83.
[109] Miorandi D, S Sicari, F Pellegrini, Chlamtac I. Internet hal-hal:
Visi, aplikasi, dan tantangan penelitian. Jaringan Ad Hoc, 2012;
10 (7): 1497–1516.
[110] Najera P, Lopez J, Roman R. Lokasi real-time dan perawatan rawat inap
sistem berdasarkan RFID pasif. Jurnal Jaringan dan Komputer
Aplikasi, 2011; 34 (3): 980–989.
[111] Liao MS, Chen SF, Chou CY, Chen HY, Yeh SH, Chang YC, dkk.
Pada tepatnya menghubungkan pertumbuhan daun Phalaenopsis dengan rumah kaca
faktor lingkungan dengan menggunakan sistem pemantauan berbasis IoT.
Komputer dan Elektronik di Pertanian, 2017; 136: 125–139.
[112] Peng G, Lahlali R, Hwang SF, Pageau D, Hynes RK, McDonald MR, et
Al. Rotasi tanaman, ketahanan kultivar, dan fungisida / biofungisida untuk
mengelola clubroot ( Plasmodiophora brassicae ) di kanola. Kanada
Jurnal Patologi Tumbuhan, 2014; 36 (sup1): 99–112.
[113] Lin MJ, Hsu BD. Plastisitas fotosintesis dari Phalaenopsis di
Menanggapi berbagai lingkungan cahaya. Jurnal Fisiologi Tumbuhan,
2004; 161 (11): 1259-1268.
[114] Caponetto R, Fortuna L, Nunnari G, Occhipinti L. Pendekatan fuzzy untuk
kontrol iklim rumah kaca. Prosiding Kontrol Amerika
Konferensi, 1998; 3: 1866–1870.
[115] Pan LF, Wang WL, Wu Q D. Aplikasi logika fuzzy adaptif
sistem untuk memodelkan iklim rumah kaca. Kontrol Cerdas dan
Automation, 2000 Prosiding Kongres Dunia ke-3, 2000; 3 (1):
1687–1691.
[116] Lin C J. Sebuah sistem fuzzy saraf berbasis GA untuk kontrol suhu.
Set dan Sistem Fuzzy, 2004; 143 (2): 311–333.
[117] Castañeda-Miranda R, Ventura-Ramos E, del Rocío Peniche-Vera R,
Herrera-Ruiz G. Sistem kontrol iklim rumah kaca fuzzy berdasarkan a
bidang array gerbang yang dapat diprogram. Rekayasa Biosistem, 2006; 94 (2):
165–177.
[118] Xu F, Sheng JQ, Chen J L. Rough menetapkan kontrol logika fuzzy berbasis untuk
suhu rumah kaca. Konferensi Internasional IEEE / ASME ke-2 2006
tentang Mekatronika dan Sistem dan Aplikasi Tertanam, 2006.
[119] Boulard T, Roy JC, Pouillard JB, Fatnassi H, Grisey A. Modeling dari
mikrometeorologi, transpirasi kanopi dan fotosintesis secara tertutup
rumah kaca menggunakan dinamika fluida komputasi. Biosistem
Rekayasa, 2017; 158 (Tambahan C): 110–133.
[120] Shamshiri RR, Mahadi MR, Thorp KR, Ismail WIW, Ahmad D, Man
H C. Kerangka kerja manajemen adaptif untuk mengevaluasi dan menyesuaikan
parameter iklim mikro dalam sistem produksi tanaman rumah kaca tropis.
Dalam: Jurić S. Plant Engineering. Rijeka: InTech, 2017; hal.9.
[121] Impron I, Hemming S, Bot GP A. Model iklim rumah kaca sederhana sebagai
alat desain untuk rumah kaca di dataran rendah tropis. Biosistem
Teknik, 2007; 98 (1): 79-89.
[122] Lu N, T Nukaya, T Kamimura, Zhang D, Kurimoto I, Takagaki M et al.
Kontrol defisit tekanan uap (VPD) dalam tomat yang ditingkatkan di rumah kaca
pertumbuhan dan produktivitas selama musim dingin. Scientia Horticulturae,
2015; 197: 17–23.
[123] Lafont F, Balmat JF, Pessel N, Fliess M. Strategi kontrol model-bebas
untuk rumah kaca eksperimental dengan kesalahan aplikasi
akomodasi. Komputer dan Elektronik di Pertanian, 2015; 110:
139–149.
[124] Gruber JK, Guzmán JL, Rodríguez F, Bordons C, Berenguel M, Sánchez
J A. Nonlinear MPC berdasarkan model seri Volterra untuk rumah kaca
kontrol suhu menggunakan ventilasi alami. Teknik kontrol
Praktek, 2011; 19 (4): 354-366.
[125] Speetjens SL, Stigter JD, van Straten G. Menuju model adaptif
untuk kontrol rumah kaca. Komputer dan Elektronik di Pertanian, 2009;
67 (1-2): 1–8.
[126] Bennis N, Duplaix J, Enéa G, Haloua M, Youlal H. Iklim rumah kaca
pemodelan dan kontrol yang kuat. Komputer dan Elektronik dalam Pertanian,
2008; 61 (2): 96-107.
[127] Fleisher DH, Baruh H. Strategi kontrol optimal untuk pertumbuhan tanaman di
Indonesia
sistem pendukung kehidupan yang maju. Life Support & Biosphere Science, 2001;
8 (1): 43–53.
[128] Van Ooteghem RJ C. Desain kontrol optimal untuk rumah kaca surya.
Volume Prosiding IFAC, 2010; 43 (26): 304–309.
[129] Van Henten EJ, Bontsema J. Dekomposisi skala waktu yang optimal
masalah kontrol dalam manajemen iklim rumah kaca. Kontrol
Praktek Teknik, 2009; 17 (1): 88–96.
[130] Ioslovich I, Gutman PO, Linker R. Hamilton-Jacobi-Bellman
formalisme untuk kontrol iklim optimal tanaman rumah kaca. Otomatis,
2009; 45 (5): 1227-1231.
[131] Van Beveren PJM, Bontsema J, van Straten G, van Henten E J.
Kontrol optimal iklim rumah kaca menggunakan energi dan petani minimal
batas yang ditentukan. Energi Terapan, 2015; 159: 509–519.
[132] Van Beveren PJM, Bontsema J, van Straten G, van Henten E J.
Pemanasan dan pendinginan minimal di rumah kaca mawar modern. Terapan
Energi, 2015; 137: 97–109.
[133] Sanchez-Molina JA, Li M, Rodriguez F, Guzman JL, Wang H, Yang X
T. Pengembangan dan uji verifikasi model suhu udara untuk
Rumah kaca tipe surya dan Spanyol Spanyol Almeria. Int J Agric &
Biol Eng, 2017; 10 (4): 66-76.
[134] Blasco X, Martínez M, Herrero JM, Ramos C, Sanchis J. Berbasis Model
kontrol prediktif iklim rumah kaca untuk mengurangi energi dan air
konsumsi. Komputer dan Elektronik di Pertanian, 2007; 55 (1):
49–70.
[135] Ji R, Qi L, Huo Z. Desain algoritma kontrol fuzzy sangat berharga
sistem irigasi di rumah kaca. Komputer dan Komputer
Teknologi dalam Pertanian V, Berlin, Heidelberg: Springer Berlin
Heidelberg, 2012.
[136] Márquez-Vera MA, Ramos-Fernández JC, Cerecero-Natale LF, Lafont
F, Balmat JF, Esparza-Villanueva J I. Kontrol suhu dalam MISO
rumah kaca dengan membalikkan model fuzzy-nya. Komputer dan Elektronik di
Indonesia
Pertanian, 2016; 124: 168–174.
[137] El-Madbouly EI, Hameed IA, Abdo M I. Reconfigurable adaptif
fuzzy fault-hideing control untuk sistem kontrol iklim rumah kaca.
International Journal of Automation and Control, 2017; 11 (2): 164–187.
[138] Kontrol Nachidi M, Rodríguez F, Tadeo F, Guzman J L. TakagiSugeno
suhu nokturnal di rumah kaca menggunakan pemanasan udara. ADALAH
Transaksi, 2011; 50 (2): 315-320.
[139] Liu XW, Dai TF. Desain untuk sistem kontrol decoupling fuzzy
suhu dan kelembaban. Penelitian Lanjutan tentang Ilmu Komputer
dan Teknik Informasi, Berlin, Heidelberg: Springer Berlin
Heidelberg, 2011.
[140] Vadiee A, Martin V. Manajemen energi dalam aplikasi hortikultura
melalui konsep rumah kaca tertutup, canggih. Terbarukan dan
Ulasan Energi Berkelanjutan, 2012; 16 (7): 5087–5100.
[141] Ghasemi Mobtaker H, Ajabshirchi Y, Ranjbar SF, Matloobi M. Solar
konservasi energi di rumah kaca: Analisis termal dan eksperimental
validasi. Energi Terbarukan, 2016; 96 (Bagian A): 509–519.
[142] Taki M, Rohani A, Rahmati-joneidabad M. Simulasi panas matahari
dan aplikasi di rumah kaca. Pemrosesan Informasi dalam Pertanian,
2017
[143] Ha T, Lee IB, Kwon KS, Hong SW. Komputasi dan bidang
validasi percobaan beban energi rumah kaca menggunakan energi bangunan
model simulasi, 2015; 8 (6): 116–127.
[144] Flores-velazquez J, Montero JI, Baeza EJ, Lopez J C. Mekanik dan
sistem ventilasi alami di rumah kaca yang dirancang menggunakan komputasi
dinamika fluida. Int J Agric & Biol Eng, 2014; 7 (1): 1–16.
[145] Chen J, Xu F, Tan D, Shen Z, Zhang L, Ai Q. Metode kontrol untuk
pemanasan rumah kaca pertanian berdasarkan dinamika fluida komputasi
dan model prediksi energi. Applied Energy, 2015; 141: 106–118.
[146] Xu J, Li Y, Wang RZ, Liu W, kinerja Zhou P. Eksperimental
sistem pad pendingin menguapkan di rumah kaca di subtropis lembab
iklim. Energi Terapan, 2015; 138: 291–301.
[147] Espinoza K, Valera DL, Torres JA, López A, Molina-Aiz F D. An
Sistem kontrol pi tuning otomatis untuk terowongan angin kecepatan rendah sirkuit
terbuka
dirancang untuk teknologi rumah kaca. Sensors, 2015: 19723–19749.
[148] Ioslovich I, Gutman PO, Linker R. Hamilton – Jacobi – Bellman
formalisme untuk kontrol iklim optimal tanaman rumah kaca. Otomatis,
2009; 45 (5): 1227-1231.
[149] Van Beveren P, Bontsema J, van Straten G, van Henten E J. Minimal
pemanasan dan pendinginan di rumah kaca mawar modern. Prosiding IFAC
Volume, 2013; 46 (18): 282–287.
[150] Van Beveren P, Bontsema J, van Straten G, van Henten E. Minimal
pemanasan dan pendinginan di rumah kaca mawar modern. Energi terapan, 2015;
137: 97–109.
[151] Incrocci L, Stanghellini C, Pemupukan Kempkes F. Karbon dioksida di Indonesia
Rumah kaca Mediterania: Kapan dan bagaimana itu ekonomis?
Simposium Internasional tentang Strategi Menuju Keberlanjutan
Budidaya yang Dilindungi dalam Iklim Musim Dingin Ringan 807, 2008.
[152] Linker R, Seginer I, kontrol Gutman P. Optimal CO 2 di rumah kaca
Halaman 21
Januari, 2018
Shamshiri RR, et al. Kemajuan dalam otomatisasi rumah kaca dan pertanian lingkungan
terkontrol
Vol. 11 No.1 21
dimodelkan dengan jaringan saraf. Komputer dan Elektronik di Indonesia
Pertanian, 1998; 19 (3): 289–310.
[153] Van Beveren P, Bontsema J, van Straten G, van Henten E. Optimal
kontrol iklim rumah kaca menggunakan energi minimal dan didefinisikan petani
batas. Energi Terapan, 2015; 159: 509–519.
[154] Nadal A, Llorach-Massana P, Cuerva E, Lopez-Capel E, Montero JI, Josa
A, et al. Bangunan rumah kaca atap yang terintegrasi: Sebuah energi dan
penilaian lingkungan dalam konteks mediterania. Energi Terapan,
2017; 187: 338–351.
[155] Vadiee A, Martin V. Strategi penyimpanan energi termal agar efektif
desain rumah kaca tertutup. Energi Terapan, 2013; 109: 337–343.
[156] Vadiee A, Martin V. Analisis energi dan penilaian termoekonomi
rumah kaca tertutup - Bangunan surya komersial terbesar.
Energi Terapan, 2013; 102: 1256-1266.
[157] Heuvelink E, Bakker M, Marcelis L, Raaphorst M. Iklim dan hasil dalam
rumah kaca tertutup. Acta Horticulturae, 2008; 801: 1083–1092.
[158] Farzaneh-Gord M, Arabkoohsar A, Deymi Dashtebayaz M, Khoshnevis A
A. Metode baru untuk menerapkan energi surya di rumah kaca untuk mengurangi bahan
bakar
konsumsi. Int J Agric & Biol Eng, 2013; 6 (4): 64–75.
[159] Van Den Bulck N, Coomans M, Wittemans L, Hanssens J, Steppe K.
Pemantauan dan analisis kinerja yang energik dari yang inovatif
konsep ventilasi di rumah kaca Belgia. Energi dan Bangunan,
2013; 57: 51–57.
[160] Kittas C, iklim mikro dan dehumidifikasi Bartzanas T. Greenhouse
efektivitas di bawah konfigurasi ventilator yang berbeda. Bangunan dan
Lingkungan, 2007; 42 (10): 3774–3784.
[161] Mashonjowa E, Ronsse F, Milford JR, Pieters J G. Modeling
kinerja termal dari rumah kaca berventilasi alami di Zimbabwe
menggunakan model iklim rumah kaca yang dinamis. Energi Matahari, 2013; 91:
381–393.
[162] Wu FQ, Zhang LB, Xu F, Ai QL, Chen JL. Pemodelan numerik dan
analisis lingkungan di rumah kaca berventilasi mekanis.
Prosiding SPIE, 2009; 7491 (1): 749106-749108.
[163] DAYIOĞLU M A. Analisis kinerja fan-pad rumah kaca
sistem pendingin: gradien suhu horizontal dan kelembaban relatif.
Tarım Bilimleri Dergisi, 2015; 21 (1): 132–143.
[164] Fuchs M, Dayan E, Presnov E. Pendinginan evaporasi dari ventilasi
tanaman mawar rumah kaca. Meteorologi Pertanian dan Hutan, 2006;
138 (1): 203–215.
[165] Montero J I. Pendinginan evaporatif di rumah kaca: Efek pada
iklim mikro, efisiensi penggunaan air, dan respons tanaman. Internasional
Masyarakat untuk Ilmu Hortikultura (ISHS), Leuven, Belgia, 2006.
[166] Jain D. Pengembangan dan pengujian pendingin evaporatif dua tahap.
Bangunan dan Lingkungan, 2007; 42 (7): 2549–2554.
[167] Jamaludin D, Ahmad D, Kamaruddin R, Jaafar HZ E. Microclimate
di dalam rumah kaca tropis yang dilengkapi dengan bantalan pendingin evaporatif.
Jurnal Pertanika Sains dan Teknologi, 2014; 22 (1): 255-272.
[168] Villarreal-Guerrero F, Kacira M, Fitz-Rodríguez E, Kubota C, Giacomelli
GA, Linker R, dkk. Perbandingan tiga model evapotranspirasi untuk
strategi pendinginan rumah kaca dengan ventilasi alami dan variabel tinggi
tekanan fogging. Scientia Horticulturae, 2012; 134: 210–221.
[169] Shamshiri R, Ismail WI W. Tinjauan tentang kontrol iklim rumah kaca dan
sistem otomasi di daerah tropis. J Agric Sci Appl, 2013; 2 (3):
176–183.
[170] Li T, Ji YH, Zhang M, S Sha, Li M Z. Universalitas ditingkatkan
model prediksi fotosintesis berdasarkan PSO-SVM di semua tahap pertumbuhan
tomat. Int J Agric & Biol Eng, 2017; 10 (2): 63–73.
[171] Baptista FJ F. Membuat model iklim di rumah kaca tomat yang tidak dipanaskan
dan memprediksi infeksi Botrytis cinerea . Universidade de Evora
(Portugal), 2007.
[172] Dimokas G, Tchamitchian M, Kittas C. Kalibrasi dan validasi a
model biologis untuk mensimulasikan pengembangan dan produksi tomat
di rumah kaca Mediterania selama periode musim dingin. Biosistem
Rekayasa, 2009; 103 (2): 217–227.
[173] Takakura T. Model teknis lingkungan rumah kaca.
Masyarakat Internasional untuk Ilmu Hortikultura (ISHS), Leuven, Belgia,
1989.
[174] Ketuk R F. Kontrol optimal berbasis ekonomi dari tanaman tomat rumah kaca
produksi. Universitas Wageningen, 2000.
[175] Analisis sensitivitas Van Henten E J. dari masalah kontrol yang optimal di
manajemen iklim rumah kaca. Rekayasa Biosistem, 2003; 85 (3):
355–364.
[176] Luo W, de Zwart HF, Dail J, Wang X, Stanghellini C, Bu C.
Simulasi pengelolaan rumah kaca di subtropis, Bagian I: Model
validasi dan studi skenario untuk musim dingin. Biosistem
Teknik, 2005; 90 (3): 307–318.
[177] Sethi VP, Dubey RK, Dhath A S. Desain dan evaluasi yang dimodifikasi
menyaring rumah bersih untuk pemeliharaan sayuran di luar musim dalam iklim
komposit.
Konversi dan Manajemen Energi, 2009; 50 (12): 3112–3128.
[178] Fitz-Rodríguez E, Kubota C, Giacomelli GA, Tignor ME, Wilson SB,
McMahon M. Pemodelan dinamis dan simulasi rumah kaca
lingkungan di bawah beberapa skenario: Aplikasi berbasis web.
Komputer dan Elektronik di Pertanian, 2010; 70 (1): 105–116.
[179] Panwar NL, Kaushik SC, Kothari S. Solar greenhouse adalah opsi untuk
pertanian terbarukan dan berkelanjutan. Energi Terbarukan dan Berkelanjutan
Ulasan, 2011; 15 (8): 3934–3945.
[180] Nebbali R, Roy JC, Boulard T. Simulasi dinamis dari distribusi
iklim radiasi dan konvektif di dalam rumah kaca yang dipangkas.
Energi Terbarukan, 2012; 43: 111–129.
[181] Yu H, Chen Y, Hassan SG, Li D. Prediksi suhu dalam a
Rumah kaca surya Cina berdasarkan LSSVM dioptimalkan oleh peningkatan PSO.
Komputer dan Elektronik di Pertanian, 2016; 122: 94–102.
[182] De Zwart H F. Menganalisis opsi hemat energi di rumah kaca
budidaya menggunakan model simulasi. De Zwart, 1996.
[183] Graaman L, Baeza E, van den Dobbelsteen A, Tsafaras I, Stanghellini C.
Pabrik pabrik versus rumah kaca: Perbandingan efisiensi penggunaan sumber daya.
Sistem Pertanian, 2018; 160: 31–43.
[184] Gary C, Jones JW, pemodelan tanaman Tchamitchian M. dalam hortikultura:
Canggih. Scientia Horticulturae, 1998; 74 (1-2): 3–20.
[185] Heuvelink E. Evaluasi model simulasi dinamis untuk tanaman tomat
pertumbuhan dan perkembangan. Annals of Botany, 1999; 83 (4): 413–422.
[186] Gary C, Baille A, Navarrete M, Espanet R. TOMPOUSSE, un modèle
simplifié de prévision du rendement dan du kaliber de la tomate. Bertindak du
Séminaire de l'AIP intersectorielle "Serres", INRA, Avignon, 1997:
100–109.
[187] Abreu P, Meneses JF, Gary C. Tompousse, model prediksi hasil
untuk tanaman tomat: studi kalibrasi untuk rumah kaca plastik tanpa pemanas.
Masyarakat Internasional untuk Ilmu Hortikultura (ISHS), Leuven, Belgia,
2000
[188] Jones JW, Dayan E, Allen LH, van Keulen H, Challa H. A dinamis
model pertumbuhan dan hasil tomat (TOMGRO). Transaksi ASAE,
1991; 34 (2): 663-672.
[189] Jones JW, Kenig A, Vallejos C E. Mengurangi tomat variabel-keadaan
model pertumbuhan. Transaksi ASAE, 1999; 42 (1): 255–265.
[190] Kenig A. TOMGRO v3. 0 Model pertumbuhan dan pertumbuhan tomat yang
dinamis
menghasilkan. Ch. II-5 In: Kontrol lingkungan yang optimal untuk tak tentu
tanaman rumah kaca. Seginer I, Jones JW, Gutman P, Vallejos C E.
Laporan Penelitian BARD No. IS-1995-91RC. Haifa, 1997.
[191] Cooman A, Medina A, Schrevens E, Tenorio J. Simulasi dari
manajemen rumah kaca untuk budidaya tomat di dataran tinggi
tropis. Masyarakat Internasional untuk Ilmu Hortikultura (ISHS), Leuven,
Belgia, 2005.
[192] Gallardo M, Thompson RB, Rodríguez JS, Rodríguez F, Fernández MD,
Sánchez JA, dkk. Simulasi transpirasi, drainase, serapan N,
pencucian nitrat, dan serapan N dalam tomat yang tumbuh di tempat terbuka
substrat. Manajemen Air Pertanian, 2009; 96 (12): 1773-1784.
[193] Shamshiri R, Ahmad D, Ishak Wan Ismail W, Che Man H, Zakaria A,
Yamin M, dkk. Evaluasi komparatif berventilasi alami
rumah kaca dan rumah kaca berpendingin evaporatif berdasarkan uap optimal
defisit tekanan. Pertemuan Internasional Tahunan ASABE 2016, St. Joseph,
MI: ASABE, 2016; 1.
[194] Ehret DL, Hill BD, Helmer T, Edwards D R. Neural pemodelan jaringan
hasil tomat rumah kaca, pertumbuhan dan penggunaan air dari tanaman otomatis
memantau data. Komputer dan Elektronik di Bidang Pertanian, 2011; 79 (1):
82–89.
[195] Clarke ND, JL Shipp, Papadopoulos AP, Jarvis WR, Khosla S, Jewett
TJ, dkk. Pengembangan manajer rumah kaca garu: A
sistem pendukung keputusan untuk mentimun dan tomat rumah kaca.
Komputer dan Elektronik dalam Pertanian, 1999; 24 (3): 195–204.
[196] Gupta MK, Samuel DVK, Sirohi NP S. Sistem pendukung keputusan untuk
produksi bibit rumah kaca. Komputer dan Elektronik di Indonesia
Pertanian, 2010; 73 (2): 133–145.
[197] Pawlowski A, Sánchez-Molina JA, Guzmán JL, Rodríguez F, Dormido
S. Evaluasi skema pengendalian sistem irigasi berbasis acara untuk
tanaman tomat di rumah kaca. Manajemen Air Pertanian, 2017;
183: 16–25.
Halaman 22
22 Januari , 2018
Int J Agric & Biol Eng Buka Akses di https://www.ijabe.org
Vol. 11 No.1
[198] Sánchez-Molina JA, Pérez N, Rodríguez F, Guzmán JL, López J C.
Sistem pendukung untuk pengambilan keputusan dalam pengelolaan rumah kaca
lingkungan berdasarkan model pertumbuhan untuk paprika. Pertanian
Sistem, 2015; 139: 144–152.
[199] Fisher PR, Heins RD, Ehler N, Lieth J H. Sebuah sistem pendukung keputusan
untuk manajemen real-time dari Easter lily ( Lilium longiflorum Thunb. )
penjadwalan dan tinggi-I. Deskripsi sistem. Sistem Pertanian,
1997; 54 (1): 23–37.
[200] 200. Sun ZF, Zhang ZB, Tong C F. Pengembangan waktu nyata
sistem pendukung pengambilan keputusan berbantuan online untuk tomat rumah kaca
produksi. Transaksi CSAE, 2001; 17 (7): 75-78. (dalam bahasa Cina)
[201] Tchamitchian M, Martin-Clouaire R, Lagier J, Jeannequin B, Mercier S. [233] Montero JI, Baeza E, Heuvelink E, Rieradevall J, Muñoz P, Ercilla M.
SERRISTE: Perangkat lunak penentuan titik setel harian untuk rumah kaca Produktivitas rumah kaca atap bangunan terintegrasi di a
produksi tomat. Komputer dan Elektronik di Pertanian, 2006; Iklim Mediterania. Sistem Pertanian, 2017; 158: 14–22.
50 (1): 25-47. [234] Pons O, Nadal A, Sanyé-mengual E, P Llorach-massana, Rosa M. Roofs
[202] Körner OSGV. Dukungan keputusan untuk kontrol iklim rumah kaca yang dinamis masa depan: Rumah kaca atap untuk meningkatkan metabolisme bangunan.
strategi. Komputer dan Elektronik di Pertanian, 2008; 60: 18–30. Procedia Engineering, 2015; 123: 441-448.
[203] Cañadas J, Sánchez-Molina JA, Rodríguez F, del Águila I M. [235] Sanyé-Mengual E, Cerón-Palma I, Oliver-Solà J, Montero JI, Rieradevall
Meningkatkan kontrol iklim otomatis dengan teknik pendukung keputusan untuk J. Mengintegrasikan hortikultura ke dalam kota: Panduan untuk menilai
meminimalkan efek penyakit pada tomat rumah kaca. Informasi potensi implementasi greenhouse atap (RTG) di industri dan
Pemrosesan dalam Pertanian, 2017; 4 (1): 50–63. taman logistik. Jurnal Teknologi Urban, 2015; 22 (1): 87-111.
[204] Aiello G, Giovino I, Vallone M, Catania P, Argento A. Keputusan [236] Ercilla-Montserrat M, Izquierdo R, Belmonte J, Ignacio J, Muñoz P,
sistem pendukung berdasarkan perpaduan data multisensor untuk berkelanjutan Linares CD, dkk. Ilmu bangunan total terintegrasi-lingkungan
manajemen rumah kaca. Jurnal Produksi Bersih, 2018; 172: pertanian: Penilaian pertama kualitas udara aerobiologis di atap
4057-4065. rumah kaca (i-RTG). Ilmu Lingkungan Total, 2017; 598:
[205] 205. TH Pendek, Draper CM, Donnell M A. Keputusan berbasis web 109–120.
sistem pendukung untuk produksi sayuran hidroponik. Internasional [237] Kozai T. Sumberdaya menggunakan efisiensi sistem produksi pabrik tertutup
Konferensi Sistem Rumah Kaca Berkelanjutan-Greensys, 2004: 867–870. dengan cahaya buatan: Konsep, estimasi dan aplikasi untuk menanam pabrik.
[206] El-Attal A H. Model keputusan untuk produksi tomat hidroponik Prosiding Akademi Jepang, Seri B, 2013; 89 (10): 447–461.
(Hytodmod) menggunakan teori utilitas. Universitas Negeri Ohio, 1995. [238] Glaser J A. Kimia hijau dengan nanokatalis. Teknologi Bersih
[207] Shamshiri R, Che Man H, Zakaria AJ, Beveren PV, Wan Ismail WI, dan Kebijakan Lingkungan, 2012; 14 (4): 513–520.
Ahmad D. Model fungsi keanggotaan untuk menentukan optimalitas uap [239] Miyagi A, Uchimiya H, Kawai-Yamada M. Efek sinergis cahaya
defisit tekanan dalam budidaya tomat tertutup. Internasional kualitas, karbon dioksida dan nutrisi pada komposisi metabolit kepala
Masyarakat untuk Ilmu Hortikultura (ISHS), Leuven, Belgia, 2017. selada di bawah kondisi pertumbuhan buatan meniru pabrik pabrik.
[208] Shamshiri R, van Beveren P, Che Man H, Zakaria A J. Dynamic Kimia Pangan, 2017; 218: 561–568.
Penilaian suhu udara untuk tomat ( Lycopersicon esculentum Mill ) [240] Shimokawa A, Tonooka Y, Matsumoto M, Ara H, Suzuki H, Yamauchi N,
budidaya di rumah kaca layar-bersih berventilasi alami di bawah tropis et al. Efek iradiasi cahaya merah dan biru bergantian yang dihasilkan oleh
iklim dataran rendah. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, dioda pemancar cahaya pada pertumbuhan daun selada. bioRxiv, 2014.
2017; 19 (1): 59–72. [241] García-Fraile P, Menéndez E, Rivas R. Peran pupuk hayati bakteri dalam
[209] Ellis J. Transparansi pertanian: Menghubungkan kembali pusat-pusat kota dengan pertanian dan kehutanan. AIMS Bioteknologi, 2015; 2 (3): 183–205.
makanan [242] Kalantari F, Tahir OM, Joni RA, Fatemi E. Peluang dan
produksi, 2012. tantangan dalam keberlanjutan pertanian vertikal: Tinjauan. Jurnal dari
[210] Abel C. Kota taman vertikal: menuju topologi urban baru. Ekologi Lansekap, 2017: 5-30.
Jurnal CTBUH, 2010; 2: 20–30. [243] Eigenbrod C, sayuran Gruda N. Urban untuk ketahanan pangan di kota-kota: A
[211] Despommier D. Pertanian vertikal: Memberi makan dunia pada abad ke-21 ulasan. Agronomi untuk Pembangunan Berkelanjutan, 2015; 35 (2): 483–498.
abad. Macmillan, 2010. [244] Zoll F, Specht K, Siebert R. Inovasi dalam pertanian perkotaan: Evaluasi
[212] Caplow T. Membangun pertanian terintegrasi: Filsafat dan praktik. data pendekatan partisipatif (ROIR). Data Singkat, 2016; 7: 1473–1476.
Urban Futures, 2009; 2030: 48–51. [245] Despommier D. Bertani di kota: Bangkitnya pertanian vertikal perkotaan.
[213] Thomaier S, Specht K, Henckel D, Dierich A, Siebert R, Freisinger UB, Tren dalam Bioteknologi, 2013; 31 (7): 388-389.
et al. Bertani di dan di gedung-gedung kota: Praktek saat ini dan spesifik [246] Voss P M. Pertanian vertikal: Sebuah revolusi pertanian yang sedang naik daun.
hal baru dari Zero-Acreage Farming (ZFarming). Pertanian Terbarukan Halmstad, 2013.
dan Sistem Pangan, 2015; 30 (1): 43–54.
[214] Mok HF, Williamson VG, Grove JR, Burry K, Barker SF, Hamilton A
J. ladang Strawberry selamanya? Pertanian perkotaan di negara maju:
Ulasan Agronomi untuk Pembangunan Berkelanjutan, 2014; 34 (1): 21–43.
[215] Taylor JR, Lovell S T. Memetakan ruang publik dan pribadi perkotaan
pertanian di Chicago melalui analisis udara resolusi tinggi
gambar di Google Earth. Lansekap dan Perencanaan Kota, 2012; 108 (1):
57–70.
[216] Benis K, Ferrão P. Potensi mitigasi dampak lingkungan dari
sistem pangan melalui pertanian perkotaan dan pinggiran kota (UPA) - Kehidupan
pendekatan penilaian siklus. Jurnal Produksi Bersih, 2017; 140:
784-795.
[217] Pölling B, Mergenthaler M, Lorleberg W. Pertanian perkotaan profesional
dan model bisnisnya yang khas di Metropolis Ruhr, Jerman.
Kebijakan Penggunaan Tanah, 2016; 58: 366–379.
[218] Cahya D L. Analisis keberlanjutan pertanian perkotaan di metropolitan
Jakarta (Studi kasus: Pertanian perkotaan di Duri Kosambi). Procedia -
Ilmu Sosial dan Perilaku, 2016; 227: 95–100.
[219] Ahlström L, Zahra M. Mengintegrasikan rumah kaca di daerah perkotaan.
Tesis master yang tidak dipublikasikan, Chalmers University of Technology,
Göteborg, Swedia, 2011.
[220] Kaplan PBT-DM. Ensiklopedia etika pangan dan pertanian. 2014
[221] Besthorn F H. Pertanian vertikal: Pekerjaan sosial dan perkotaan yang
berkelanjutan
pertanian di zaman krisis pangan global. Pekerjaan Sosial Australia,
2013; 66 (2): 187–203.
[222] Holloway M. Rumah kaca di padang pasir. Scientific American, 2002;
286 (1): 90–92.
[223] Lehmann S, Yeang K. Pertemuan dengan perencana kota hijau: a
percakapan antara Ken Yeang dan Steffen Lehmann di
eco-masterplanning untuk kota hijau. Jurnal Green Building, 2010;
5 (1): 36–40.
[224] Kim HG, Park DH, Chowdhury OR, Shin CS, Cho YY, Park JW.
Model layanan manajemen robot cerdas berbasis lokasi menggunakan RGPSi
dengan AoA untuk pertanian vertikal. Kemajuan dalam Ilmu Komputer dan
Aplikasi, Berlin, Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg, 2014.
[225] Banerjee C, Adenaeuer L. Naik, naik dan pergi! Ekonomi vertikal
pertanian. Jurnal Studi Pertanian, 2014; 2 (1): 40–60.
[226] Joachim S. Skyfarming: Alternatif untuk lahan pertanian horisontal.
Majalah Sumber Daya, 2011.
[227] Germer J, Sauerborn J, Asch F, de Boer J, Schreiber J, Weber G, dkk.
Skyfarming sebuah inovasi ekologis untuk meningkatkan keamanan pangan global.
Jurnal untuk Verbraucherschutz und Lebensmittelsicherheit, 2011; 6 (2):
237.
[228] Sivamani S, Bae N, Cho Y. Model layanan cerdas berbasis di mana-mana
jaringan sensor menggunakan ontologi pertanian vertikal. Jurnal Internasional
Jaringan Sensor Terdistribusi, 2013.
[229] Al-Chalabi M. Pertanian vertikal: Keberlanjutan pencakar langit? Berkelanjutan
Kota dan Masyarakat, 2015; 18: 74–77.
[230] Miller A. Meningkatkan atau menjual ?: Penilaian kritis saat ini
perkembangan dalam pertanian vertikal. Universitas Carleton, 2011.
[231] Kalantari F, Mohd Tahir O, Mahmoudi Lahijani A, Kalantari S. A
review teknologi pertanian vertikal: Panduan untuk implementasi
membangun pertanian terintegrasi di kota-kota. Trans Tech Publ, 2017.
[232] Liu X. Desain wadah pengiriman yang dimodifikasi sebagai unit modular untuk
minim vertikal terstruktur & modular farm vertikal (MSM-VF): Universitas
Arizona, 2014.