Anda di halaman 1dari 14

TUGAS REKAYASA TERMAL

PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN


Oleh:
1. Tica C. Nisa (240910003!
2. S"s#ia A$"s#i%i (240910004!
3. P&i' A&is#a (24091000(9!
4. M. Ni)a& A*i#+a (24091000,1!
(. A. S+"-&.% (24091000,3!
/URUSAN TEKNIK 0ISIKA
0AKULTAS TEKN1L1GI INDUSTRI
INSTITUT TEKN1L1GI SEPULUH N1PEMBER
SURABAYA
2011
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 La#a& B23a-a%$
Kenyamanan suatu ruangan sangat berpengaruh bagi manusia dalam
melakukan segala aktivitasnya didalam ruangan. Kenyamanan itu meliputi
kelembaban, temperature, ketersediaan oksigen, serta sirkulasi udara. Beberapa
tahun belakangan ini, temperature bumi semakin meningkat. Hal tersebut
dipengaruhi oleh global warming. Global warming mengakibatkan efek rumah
kaca, es di kutub mencair, pergantian musim yang mulai tidak sesuai pada
waktunya, dan udara terasa lebih panas.
Penggunaan pendingin ruangan (air conditioning sekin banyak digunakan
hampir disetiap ruangan. !ering penggunaan pendingin ruangan tidak sesuai
dengan beban pendinganan ruangan tersebut, terlalu besar atau terlalu kecil
pengunaan pendingin ruangan yang digunakan. !ehingga sering ter"adi boros
energy listrik sehingga pembayaran tagihan listrikpun semakin besar sebaliknya
"ika pendingin ruangan terlalu kecil, maka kenyamananpun tidak tercapai. Penting
untuk mengetahui beban pendinginan dari suatu ruangan.
Praktikum ini dilakukan pada kamar berukuran #,$ % #,& meter yang
didalamnya terdapat barang ' barang seperti me"a, tempat tidur, bo% plastic, rak,
dan kardus. Penghitungan beban pendinginan dari ruangan ini bertu"uan agar
dapat menentukan besar dari pendingin ruangan yang dibutuhkan agar tepat dan
tidak boros energy sehingga kenyamanan penghuni ruangan dapat tercapai.
1.2 R"'"sa% Masa3a4
Berapa besar beban pendinginan kamar kos (#) *
1.3 T"5"a%
+engetahui beban pendinginan kamar kos (#) *
1.4 Sis#2'a#i-a La6.&a%
,aporan ini tersusun atas beberapa bab. Bab - pendahuluan yang berisi latar
belakang, rumusan masalah, tu"uan, dan sistematika laporan. Bab -- dasar
teori. Bab --- metodologi percobaan. Bab -. analisa dan pembahasan. Bab .
kesimpulan dan saran.
2
BAB II
DASAR TE1RI
2.1 B27a% P2%*i%$i%a% U*a&a
Berdasarkan "enis kalorinya, penambahan kalor pada ruangan (space heat
gain) dibedakan men"adi dua "enis yaitu penambahan sensibel (sensible heat gan)
dan penambahan kalor laten (latent heat gain. Kalor sensibel adalah suatu kalor
yang berhubungan dengan perubahan suhu udara sedangkan kalor laten adalah
suatu kalor yang berhubungan dengan perubahan fasa air.
Beban pendinginan ruangan (Space Cooling Load) merupakan la"u aliran kalor
yang harus diambil dari dalam ruanagn untuk mempertahankan suhu dan
kelembaban udara relatif ruanagn pada kondisi yang diinginkan.
Gambar #.& !kema perpindahan kalor
Penambahan kalor pada ruangan ter"adi secara konveksi dan radiasi. Beban
pendinginan ruangan sebenarnya menangani kalor konveksi sa"a. Kalor radiasi
harus terlebih dahulu diserap oleh permukaan selubung ruangan (atap, dinding,
partisi, dll) dan benda ' benda (furniture) yang terdapat dalam ruangan. Ketika
penyimpanan kalor (heat storage) tersebut men"adi lebih hangat dari suhu udara
ruangan, maka sebagian kalor dipindahkan (transfered) ke udara ruangan secara
konveksi.
Beban pendinginan ruangan terdiri dari beban pendinginan luar (external
cooling load) dan beban pendinginan dalam (internal cooling load). !elain kedua
beban pendinginan tersebut, terdapat "uga beban pendinginan akibat ventilasi dan
ilfiltrasi udara dari luar ruangan.
3
2.1.1 B27a% P2%*i%$i%a% L"a&
Beban pendinginan ini ter"adi akibat penambahan kalor di dalam ruangan
yang dikondisikan karena sumber kalor dari luar yang masuk melalui selubung
bangunan termasuk dinding partisi. !umber kalor luar yang termasuk beban
pendinginan ini adalah /
1. Konduksi kalor sensibel melalui dinding luar (external wall), atap dan
benda transparan seperti kaca.
2. 0adiasi kalor sensibel melalui benda transparan seperti kaca
3. Konduksi kalor sensibel melalui partisi, lantai, dan langit ' langit
2.1.2 B27a% P2%*i%$i%a% Da3a'
Beban pendinginan ini ter"adi dilepaskannya kalor sensibel maupun kalor
laten dari sumber yang ada di dalam ruangan yang dikondisikan. !umber kalor
dalam ruangan yang termasuk beban pendinginan adalah/
1. Kalor sensibel dari pencahayaan buatan di dalam ruang yang dikondisikan
2. Kalor sensibel dan laten penghuni ruangan yang dikondisikan
3. Kalor ssensibel dan laten peralatan listrik,uap dan gas (electric, steam, and
gas heated appliances) yang ada di dalam ruangan dikondisikan
4. Kalor sensibel dari peralatan daya (power equipment) termasuk motor
listrik penggeraknya yang ada di dalam ruangan dikondisikan
2.3 Cooling Load Temperature Differensial (CLTD)
1alam perancangan suatu ruangan, diperlukan perhitungan beban
pendinginan. Beban pendinginan dapat berasal dari beban eksternal, internal
maupun beban akibat ventilasi dan infiltrasi. Beban eksternal bisa berasal dari
konduksi bangunan yang ada di sekitar dan sinar matahari. Beban internal berasal
dari panas yang dihasilkan dalam ruangan tersebut. +etode yang digunakan untuk
perhitungan beban pendinginan yaitu metode 2,3142,5 (Cooling Load
Temperature Difference4Cooling Load actor.
4
2.3.1 K.%*"-si 6a*a Di%*i%$ L"a&8 /2%*23a8 *a% Pi%#"
Besar beban pendinginan melalui dinding tergantung pada luas dinding,
harga koefisien perpindahan panas dinding (6 dan perbedaan temperatur luar
dengan temperatur ruangan. Harga 6 dapat dihitung menggunakan persamaan/
! =
&
"
dimana/ ! 7 Koefisien perpindahan panas dinding (Btu4hr.ft
#
.
o
5, " 7 3ahanan
dinding (hr.ft
#
.
o
54Btu. Besar beban pendinginan melalui dinding luar, "endela,
dan pintu dihitung berdasarkan persamaan/
# =! $ CLTD
corr
1engan/ # / la"u kalor pada bahan dinding luar, "endela, pintu (Btu4h
! / koefisien transmisi kalor bahan (Btu4h.58.ft
#

$ / luas permukaan bahan (ft


#

CLTDcorr / Potensial kalor pada bahan yang terkena matahari (85


Berikut adalah persamaan lengkap untuk koreksi 2,31 dinding /
CLTD = (CLTD + ($9 Tr + (T
Dr
9: (;
corr <
#
1engan/ Tr / !uhu ruangan (85
To / !uhu rancangan luar (85
Dr / dail% rate 4 suhu rata=rata harian (85
2.3.2 B27a% A-i7a# La'6"
Beban pendinginan dari lampu didasarkan pada asumsi bahwa semua
lampu yang berada di ruangan menyala selama unit mesin pendingin beroperasi.
Beban panas dari lampu dapat dihitung dengan persamaan/
# = & ;.>& CL fs
1engan/ # / la"u kalor (Btu4h
5
& / 1aya input (watt
CL / cooling load factor
fs / factor ballast
2.3.3 K.%*"-si 6a*a A#a6 *a% La%#ai
Beban pendinginan melalui atap dan lantai adalah besar panas yang melalui
lantai dan atap, perpindahan panas secara konduksi dari luar ke dalam ruangan
yang dikondisikan. Konduksi panas lantai adalah sebagai berikut/
# = $ ! T
1engan/ # / la"u heat loss (Btu4h
! / koefisien transmisi kalor bahan (Btu4 h.85.ft
#

$ / luas permukaan bahan (ft


#

'T / Perbedaan suhu dalam dan luar ruangan (85


2.3.4 B27a% A-i7a# P2%$4"%i
Beban pendinginan dari manusia diakibatkan panas yang dikeluarkan tubuh
yang berada di ruangan. Beban panas yang dikeluarkan tubuh bergantung dari
aktvitas manusia tersebut.
#s = ( sens)* CL (?
1engan / #s / la"u kalor (Btu4h
sens)* / la"u kalor sensible per orang
CL / 2ooling ,oad 5actor
2.3.( B27a% S"'72& Lai% (P2&a3a#a%!
Beban pendinginan dari sumber lain adalah beban yang disebabkan oleh
peralatan yang dapat menimbulkan panas. Beban pendinginan ini dapat "uga
disebabkan adanya kebocoran pada saluran udara, penambahan panas ini memiliki
toleransi @ &<A dari room sensible heat (0!H
# = $ ! T
1engan/ # / ,a"u heat loss (Btu4h
6
! / Koefisien transmisi kalor bahan (Btu4 h.58.ft
#

$ / ,uas permukaan bahan (ft


#

'T / Perbedaan suhu dalam dan luar ruangan (85


2.3., Ra*iasi Ma#a4a&i M23a3"i /2%*23a
Panas selain dikonduksikan dari "endela, "uga terdapat radiasi matahari
lewat "endela yang diberikan oleh persamaan berikut/
# = $ SC S)* CL (9
1engan/
B / la"u aliran kalor radiasi pada kaca (Btu4h
!2 / Shading Coefficient
!HG5 / !olar Heat Gain +a%imum (Btu4h.ft
#

2,5 / Cooling Load actor


7
BAB III
MET1D1L1GI PERC1BAAN
3.1 A3a# *a% Ba4a%
1. 3ermometer
2. Penggaris
3. Kertas tissue atau kapas
3.2 P&.s2*"& P2&c.7aa%
1. 1isiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. 1iukur luas ruangan yang akan dihitung beban pendinginannya.
3. 1iukur luas permukaan dari setiap barang yang ada diruangan.
4. 1iukur suhu di dalam ruangan dan suhu diluar ruangan secara bersamaan.
5. !emua hasil pengukuran dicatat pada tabel data yang disediakan.
box
meja
2,1
m
S
ka
sur
T

U
2
,
7

m
rak buku
Gambar ;.& 1enah
ruangan
Keterangan :
:
Jend
ela
: !ntu
"
BAB 4
DATA DAN PEMBAHASAN
1ata pengukuran dan perhitungan ini dibedakan atas metode yang
digunakan dalam analisis beban pendinginan ruang, yaitu/
4.1 Da#a P2%$"-"&a% *a% P2&4i#"%$a% S2ca&a Ma%"a3 *2%$a% M2#.*2
CLTD9CL0
1ari data yang didapat, selan"utnya diolah hingga men"adi seperti dalam
tabel. 6ntuk denah ruangan dapat dilihat pada gambar ;.&.
Ta723 1. ,uas bagian=bagian pada kamar kos (=#)
Co. Bagian
,uas (m#
6tara 3imur !elatan Barat
& 1inding :,$$: $,>#: :,$$: $,>#:
# Pintu &,: < &,: <
; Dendela kaca <,$ < <,$ <
> Etap :,?$
: ,antai ?,?$
? +e"a <,;$:
$ 0ak <,#$ <,&9 <,#$ <,&9
9 Bo% <,;:;> <,;$# <,;:;> <,;$#
) Kasur #,&
&< Bantal <,&$:
&& Guling <,<)
1aftar koefisien transmisi kalor bahan dari masing=masing bagian ruangan
diberikan dalam tabel berikut/
Ta723 2. Koefisien transmisi kalor bahan
Ba4a% Ma#2&ia3 U (:9'
2
K!
Etap Esbestos=cement shingles #$
3embok Esbestos=cement board ;.# mm &9$.>
Pintu Plywood &) mm ?.&
0ak 0ubber &&;.?
+e"a dan bo% Food &) mm 9.;:
Dendela & Kaca )< mm <.>>
Dendela # Kaca #&<=#:< mm <.&)
Kasur 2arpet and 0ubber >.?
,antai Keramik &&;,?
#
Ta723 3 Cilai 2,31
Dam 2,31 (5
6tara (Corth 3imur ((ast
!elatan Barat
&# (!outh (Fest
&< &) &> &)
1ata=data penun"ang lain dan tetapan serta factor koreksi dalam perhitungan
beban pendinginan melalui metode 2,3142,5 adalah/
3o / 3
db
7 &<>
o
5, 3
wb
7 ):
o
5
3r / 3
db
7 )&.>
o
5, 3
wb
7 9#.>
o
5

3 7 3o ' 3r 7 ;&; ' ;<? 7 $ K


3keseharian 7 )9,? 5
Dr 7 #&,?
o
5
& 7 : watt
Sens )* 7 ;&: Btu
+umlah orang 7 ; orang
Cilai Cooling Load Temperature Different (2,31 dari berbagai sisi adalah.
1) !isi 6tara
2,31
corrected
7 G&< H ()&.> ' 9#.> H (&<> ' ((&<> ' 9#.>4# ' )9,?I 7 &;,?
o
5
1=#?#,$ K
2) !isi 3imur
2,31
corrected
7 G&) H ()&.> ' 9#.> H (&<> ' ((&<> ' 9#.>4# ' )9,?I 7 ##,?
o
5
1=#?$,$ K
3) !isi !elatan
2,31
corrected
7 G&> H ()&.> ' 9#.> H (&<> ' ((&<> ' 9#.>4# ' )9,?I 7 &$,?
o
5
1=#?: K
4) !isi Barat
2,31
corrected
7 G&) H ()&.> ' 9#.> H (&<> ' ((&<> ' 9#.>4# ' )9,?I 7 ##,?
o
5
1=#?$,$ K
1
$
Sisi U#a&a
Co Bahan 6kuran (m ,uas (m
#

& Pintu <.$: % # &.:


# Dendela <.$: % & <.$:
; 1inding 7 1inding= #.$ % #.$: ' (<.# % <.#:H<.& % #.)):
(+e"aH0akHPintuHDendela &H<.$: % <.$H<.> % <.);
> 0ak H 1inding #(<.; % <.? <.;?
: +e"a H 1inding #(<.: % <.$ <.$
1) B
Pintu
7 E
pintu
% 6
pintu
% 2,31
utara
7 &.: % ?.& % #?#,$ 7 #><;,$ Fatt
2) B
Dendela 6tara
7 E
"endela
% 6
kaca
% 2,31
utara
7 <,$: % <.>> % #?#,$ 7 9?,$ Fatt
3) B 1inding kosong utara 7 Etot % 6 dinding % 2,31utara 7 #.)): % &9$.> % #?#,$ 7
&>$>>;,$ Fatt
4) B
rak
H B
dinding
7 E
tot
(6
rak
%

3 H 6
dinding
% 2,31
utara
7 <,;? (&&;,? %
$H &9$,> % #?#,$ 7 <.;?(&>;&.;? H >)##),) 7 &9#;9,& Fatt
e
B
me"a
H B
dinding
7 E
tot
(6
me"a
%

3 H 6
dinding
% 2,31
utara
7 <,$ (9,;: %
$ H &9$,> % #?#,$ 7 <.$ (&<:.#& H >)##),) 7 ;>:;>,: Fatt
Dumlah B pada bagian utara adalah #<#>>:,& Fatt
Sisi Ti'"&
Co Bahan 6kuran (m ,uas (m
#

!isa 1inding 7
&
1inding ' (Dendela #.$ % #.$: ' (<.# % <.#: H <.& % &
?.?:
H Kasur H +e"a H H <.$: % <.$ H <.> % <.);
bo%
# Dendela # <.# % <.#: <.<:
; Kasur <.& % & <.&
> 0ak <.>: % <.? <.#$?
: Etap #.& % #.$ :.?$
1) B 1inding kosong timur 7 Etot % 6dinding % 2,31timur 7 ?,?: % 9,;: % #?$,$
7&>9?>,$ Fatt
2) B
"endela#
7 E
Dendela#
% 6
kaca#
% 2,31
timur
7 <,<: % <,&) % #?$,$ 7 #,:>
Fatt
3) B
Kasur
7 E
kasur
% 6
kasur
%

3 7 <,& % >,? % $ 7 ;,## Fatt


11
d Btot 7 Bdinding H Bme"a H B0ak 7 Erak (6dinding % 2,31timur H 6me"a %

3 H
6
rak
%

3 7 <,#$? (&9$,> % #?$,$ H 9,;: % $ H &&;,? % $ 7 <.#$?


(?<>$;.)9 H &<:.#& H &#?.# 7 <.#$? % ?<$<:.;) 7 &><9&,$ Fatt
Dumlah B pada bagian timur adalah ::9:#,$ Fatt
K.%*"-si A#a6 *a% La%#ai
a Batap 7 Eatap % 6asbes % 2,31
timur
7 :.?$ % #$ % #?$,$ 7 ><)9#,# Fatt
b B
lantai
7 E
lantai
% 6
keramik
%

3 7 :,?$ % &&;,? % $ 7 >:<9,$ Fatt


B
total
7 B
atap
; B
lantai
7 >:>)<,)9> Fatt
Sisi Ba&a#
B dinding kosong selatan 7 Edinding
% 6
dinding
%

3 7 (#,$ % #.$: % 9,;: % $ 7 >;;,)


Fatt
Sisi S23a#a%
B dinding kosong selatan 7 Edinding
% 6
dinding
%

3 7 (#,& % #,$: % 9,;: % $ 7 ;;$,:


Fatt
B27a% A-i7a# P2%$4"%i
Dumlah penghuni4orang yang beraktivitas dalam kelas diasumsikan sesuai
"umlah kursi yaitu ?> orang, sehingga panas yang dihasilkan sebesar/
Qs , +umlah orang x sens)* x CL
7 ; % ;&: -tu % &
7 )>: -tu.h
B27a% A-i7a# La'6"
1alam ruang kelas P=&<? terdapat #< buah lampu 3, dengan daya ;? Fatt,
maka panas yang ditimbulkan oleh se"umlah lampu tersebut adalah/
Q 7 & % & % ;,>& % CL % fs
7 & % : % ;,>& (=& %
& 7 =&$,: -tu.h
12
B27a% T.#a3
B Cilai (Fatt
!isi 6tara #<#>>:,&
!isi 3imur ::9:#,$
!isi Barat >;;,)
!isi !elatan ;;$,:
Konduksi Etap dan ,antai >:>)<,)9>
Beban akibat penghuni )>:
Beban lampu &$,:
T.#a3 ;<::##,?9>
3otal keseluruhan nilai B adalah ;<::##,?9> Fatt 7 #)<,#> btu4hr 7 <,#: pk.
6ntuk PK di pasaran 7 <,<;
13
BAB (
KESIMPULAN
1ari hasil perhitungan cooling load yang telah dilakukan secara manual
dengan metode 2,3542,5, didapatkan nilai Btotal sebesar ;<::##,?9> Fatt.
1engan Btotal tersebut, "ika dikonversi kedalam bentuk satuan PK maka
dihasilkan nilai <,#: PK. Dadi, untuk kamar kos (#) sebenarnya membutuhkan
membutuhkan E2 dengan nilai <,#: PK. Camun "ika di pasaran nilai <,#: PK itu
sebenarnya adalah <,<; PK dan untuk E2 nilai tersebut tidak ada. Dadi, kamar (#)
tidak begitu membutuhkan E2 untuk pendinginan.
1
4

Anda mungkin juga menyukai