2. Landasan Penopang/Truss
Artinya Landasan penopang adalah struktur mekanis yang menjembatani ruang
antara pendaratan bawah dan atas. Landasan penopang pada dasarnya adalah kotak
berongga yang terbuat dari bagian-bagian bersisi dua yang digabungkan bersama
dengan menggunakan sambungan bersilang sepanjang bagian dasar dan tepat
dibawah bagian ujungnya. Ujung-ujung truss tersandar pada penopang beton atau
baja.
C D D
S I s 2
2 2 2
Rumus diatas diambil berdasarkan jarak tempuh rantai, dimana :
I = Panjang lintasan (m)
C = Panjang lintasan bagian bawah (m)
D = panjang lintasan bagian atas (m)
Ds = keliling diameter sproket (m)
b. Jumlah step yang dibutuhkan
320
200
0
L
Gambar Jarak30Pergeseran Step
Berdasarkan gambar diatas :
Maka jumlah step yang dibutuhkan adalah :
S
Stp =
L
Dimana :
Stp = Jumlah step
S = Total jarak yang ditempuh (m)
L = Panjang diagonal step (m)
c. Berat total step
Untuk masing – masing step diasumsikan mempunyai berat Wst
Maka berat total step adalah :
Wtotal Stp Wst
Dimana :
Wtotal = Berat total step (N)
Stp = Jumlah step
Wst = Berat masing-masing step (N)
d. Berat Penumpang (Wp)
Untuk satu kali lintasan, jumlah step
Maka berat total penumpang Wp
- Wp = Wp1 + Wp2
Dimana :
Wp2 = Berat setiap step 2 orang dewasa (@75 kg) (kg)
Wp1 = Sisa dari kapasitas adaah jumlah anak – anak (kg)
e. Berat Handrail (WH)
Data untuk hand rail ini tidak ada, sehingga penulis mengasumsikan berat keseluruhan1
satu unit adalah WH = 180 kg
f. Berat rantai (Wc)
Untuk pemilihan rantai diambil kekuatan tarik yang besar dan jarak yang tidak terlalu
panjang, untuk jaminan kekuatan sambungan.
a. Untuk berat total rantai (Wc)adalah :
Wc = Jarak tempuh rantai (m) x Berat rantai (kg/m)
1. Berat sproket (Wsp total)
Didalam mekanisme escalator ini dibedakan macam sproket menurut fungsinya :
1. Sproket (Sp1) yang berada pada reducer dan berfungsi sebagai penggerak.
2. Sproket (Sp2) adalah sproket yang digerakkan sproket (Sp1)
3. Sproket (Sp3) dan (Sp4) sebagai penggerak rantai dan step, begitu pula dengan
sproket yang digerakkan oleh Sp3 dan Sp4 yaitu Sp5 dan Sp6
Semua keterangan mengenai sproket diatas dapat dilihat mekanismenya pada
gambar
Frame
motor
SP1
Pada sproket – sproket diatas, Sp1 tidak perlu dihitung beratnya karena tidak ditumpu
oleh frame maupun menambah beban bagi motor (sangat kecil sehingga dapat
diabaikan)
Selanjutnya dalam perhitungan berat sproket diameter yang dipakai adalah diameter
kepala. Diameter sproket dapat dilihat pembahasannya pada perhitungan mekanisme
penggerak .
Rumus berat sproket (massa) Wsp2 = D2 t BJ
4
a. Berat sproket Sp2 = Wsp2
b. Untuk diameter kepala dari sproket penggerak step
Sp3 = Sp3 = Sp3 = Sp3
Sehingga berat total sproket sebesar :
Wsp total = Wsp2 + Wsp
Untuk kesalahan perhitungan serta gesekan – gesekan yang menimbulkan kerugian
maka :
W = (Wtotal x 5 % )+ W total