Anda di halaman 1dari 9

BAB II

DISKRIPSI LIFT PENUMPANG DIBANGUN

2.1 GAMBAR LIFT PENUMPANG DAN KETERANGAN

Gambar 2.1 Lift penumpang

Fungsi lift merupakan alat transportasi pada gedung atau bangunan bertingkat

yang dapat digunakan untuk mengangkat orang dari satu lantai kelantai lainnya. Lift

juga dapat digunakan untuk mengangkat barang. Dengan adanya lift yang bergerak

naik turun, waktu yang diperlukan dapat lebih dipersingkat dibanding jika
menggunakan titian tangga serta menghemat tenaga karena tinggal menekan tombol,

maka lift akan bergerak kelantai yang diinginkan.

Lift diklasifikasikan menjadi lift untuk penumpang dan lift untuk barang.

Kemudian lift barang terbagi lagi menjadi lift barang dan pelayanan ringan (untuk

perusahaan makanan dan komersial). Jenis penggerak lift terbagi menjadi lift

elektrik, hidrolik dan lift yang operasikan dengan tangan. Sedangkan jenis lift

yang sering digunakan adalah lift elektrik.

Kecepatan tempuh lift barang berkisar mulai 0,1 sampai 1,5 m/detik. Lift

penunpang biasanya bergerak dengan kecepatan 0,5 sampai 3,5 m/detik.

Ada dua macam peralatan pengangkat untuk memindahkan barang atau manusia,

yaitu secara kontinu dan diskontinu.

2.1.1 Alat Pengangkat kontinu

Peralatan pengangkat kontinu adalah peralatan yang bergerak secara terus

menerus.

Peralatan kontinu digolongkan menjadi 3 yaitu:

a. Arah pemindahan secara horizontal. Contoh belt conveyor.

b. Arah pemindahan secara vertical. Contoh bucket elevator.

c. Arah pemindah secara kombinasi. Contoh oscillator.

2.1.2 Alat pengankat diskontinu

Peralatan pengangkat diskontinu adalah peralatan yang bergerak bertahap.

Peralatan diskontinu digolongkan menjadi 3 yaitu:

a. Arah pemindahan secara horizontal. Contoh kereta gantung.

b. Arah pemindahan secara vertical. Contoh elevator.


c. Arah pemindahan secara kombinasi. Contoh erane.

2.2 Bagian Bagian Utama Lift Penumpang

2.2.1 Sangkar

Sangkar adalah salah satu bagian terpenting dari lift yang berfungsi untuk

menampung penumpang untuk naik digedung yang mereka inginkan.pada suatu

sngkar penumpang harus memiliki kenyamana, kekokohan, dan keamanan bagi si

pemakainya. Pada lift ini kita mempunyai ukura dan tinggi sebesar, untuk tinggi

lorong sangkar 150 cm.dengan panjang 50 x 50 cm untuk ukuran sangkar 49 cm.

Sangkar juga memeperoleh suatu gaya akibat dari pembebanan baik saat

naik maupun turun atau yang sering kita sebut dengan beban

dinamik,dimana beban dinamik terjadi pada bingkai / rangka sangkar.

Untuk itu kita bisa menggunakan rumus :

s
t=
v

v
a=
t

dimana :

t = waktu ( dt )

S = jarak ( m/dt )

A = percepatan ( dt/m2 )

2.2.2 Lorong atau sumur

Lorong lift sebagai tempat peluncur lift dengan ukuran hampir sama besar

dengan dimensi sangkar ditambah dengan roda penuntun . dibuat dari aluminium
L. yang dibagi menjadi 4 bagian dengan ukuran panjang masing - masing 150

cm.lorong dibuat memanjang keatas karena gerakan lift vertikal / naik turun.

Gambar 2.2. Lorong sangkar

2.2.3 Rel penuntun

Fungsi dari rel penuntun adalah tempat naik - turun sangkar agar tidak goyang

pada saat bergerak. Rel ini terbuat dari aluminium dobel siku, fimgsi dari

aluminium ini adalah untuk membuat rel dobel yaitu untuk rel penuntun sangkar

dan rel penumtun buka - tutup pintu.

2.2.4 Roda gigi

Fungsi dari roda gigi adalah untuk menggerakan puli dari motor penggerak.

Roda gigi ini merupakan bagian terpenting untuk menggerakan puli yang berguna

untuk naik - turun sangkar.dalam gerak naik - turun ini kita memiliki 4 roda gigi,

yaitu:

2.2.4.1 Satu roda gigi besar yang mempunyai jumlah gigi sebesar 45 gigi
2.2.4.2 Tiga roda gigi kecil yang mempunyai jumlah gigi sebesar 11 gigi.

Masing - masing dari roda gigi ini memiliki fungsi yang berbeda - beda,

karena dalam sistem gerak naik - turun sangkar lift yang kita rancang ini tidak

memakai sebuah penyeimbang, maka kita membutuhkan 4 roda gigi. Fungsi dari

masing - masing roda gigi ini adalah :

1. Untuk roda gigi kecil yang sejajar dengan puli, maksudnya roda gigi

satu yang terpasang di motor penggerak dan satunya terpasang di

samping puli. Fungsinya adalah untuk menggerakkan puli dan puli

berfungsi untuk gerak naik - turun.

2. Untuk roda gigi besar sejajar dengan roda gigi kecil, maksudnya roda

gigi besar berhadapan dengan roda kecil yang satu sumbu dengan puli.

Fungsinya adalah sebagai pengunci sangkar agar tidak turun pada waktu lift

berhenti.

Untuk perbandingan roda gigi besar dan roda gigi kecil adalah 45 : 11.

Sedangkan untuk Rp adalah roda penggerak dari dinamo Rh,

Rh1 adalah roda hantar 1

Rh2 adalah roda hantar 2

Rh3 adalah roda hantar 3

Ptr adalah putaran

Pada setiap Ptr , = Rp : Rh,

=11:45

=1 : 4,1 putaran

Jadi setiap Rp satu putaran sedangkan Rh, '/4 putaran.


Pada setiap Ptr2 = Rh3 1/8 putaran

Karena putaran Rh, satu sumbu atau satu as. Maka dari hasil diatas dapat

disimpulkan sebagai berikut

Untuk Rp satu putaran dan Rh '/, putaran juga Rh2, karena ditarik dengan Rh2,

maka untuk putaran Rh3 menghasilkan 1/8 putaran sedangkan untuk mengatur cepat

lambatnya putaran, kita tinggal menyeting stabiliser tegangan yang kita inginkan.

Gambar 2.3 Transmisi gigi

2.2.5 Puli

Gambar 2.4 Puli

Sistem puli ini digunakan hampir sama dengan fungsi roda gigi yaitu

memperingan kerja motor. Gerakan puli sangat tergantung oleh gerakan motor.

Puli yang digunakan diameter 12 cm.

2.2.6 Tali

Tali yang digunakan adalah tali baja pada rem sepeda motor. Tali ini

merupakan sekumpulan serabut dengan diameter 1,5 mm. tali ini


berfungsi untuk menaik utrunkan sangkar yang dikaitkan dengan puli. Macam -

macam tali sebagai berikut:

1. Tali baja

Tali baja dibuat dari menjalin sejumlah kawat halus dengan garis tengah 0,4 -

2 mm sampai menjadi jalin.

Beberapa keunggulan tali baja dibanding rantai :

a. Tahan beban kejut.

b. Bila akan putus, tali bagian terluar akan memberi tanda terlebih dahulu.

c. Elastis.

d. Saat beroperasi tidak telalu berisik.

e. Bisa dipakai pada kecepatan tinggi.

Kekurangan tali baja dibanding rantai

a. Mudah terkorosi

b. Sukar ditekuk

c. Dapat memuai

d. Cenderung untuk berputar.

Kawat baja mempunyai kekakuan a b = 130 kg / mm2 sampai 200 kg / mm2

sedang tegangan pada tali yang dibebani pada bagian yang melengkung karena

tarikan dan lenturan digunakan

Dimana :

⌠b = kekuatan kawat baja ( kg / mm2 )

K = factor kamanan tali.

2. Tali rami
Tali rami hanya cocok digunakan untuk mesin pengangkat yang digerakan

tangan. Karena sifat mekanisnya yang lemah. Berdasarkan mode pembuatan

dan jumlah untaian tali dikelompokkan menjadi dua yaitu polos dan tali kabel

2.2.7 Motor Penggerak

Fungsi dari motor penggerak ini adalah bagian utama dari sistem gerak naik -

turun sangkar pada lift penumpang. Dalam sistem gerak naik - turun ini

diberhentikan oleh sebuah kontrol. Motor penggerak ini memiliki tegangan 12

VDC dengan putaran 2800 rpm. Pada pembuatan lift ini kita memiliki 2 motor

penggerak, yaitu penggerak besar dan motor penggerak kecil. Motor penggerak

besar dipasang pada sistem gerak naik - turun, dengan tegangan 12 VDC sedangkan

motor kecil dipasang pada pintu, dengan tegangan 9 VDC .

2.2.8 Accessoris

Accessoris ini adalah bagian dari control lift yang berguna untuk melengkapi

dari system control. Accessoris ini meliputi tombol dan lampu.

Tombol yang digunakan untuk memberi perintah kerja pada system control

lift tiga lantai ini. Tombol secara garis besar terbagi menjadi dua fungsi kerja yaitu

a. Tombol untuk memberikan kerja naik - turun sangkar dalam pengertian sangkar

itu akan menuja kemana.

b. Tombol akan memberikan perintah kerja buka - tutup dimana pintu itu akan

bekerja buka / tutup.

2.2.9 Kontrol

Fungsi dari kontrol adalah untuk mengontrol sebuah cara kerja lift baik naik -
turun sangkar dan mekanisme buka - tutup pintun. Dan sistem kontrol ini memiliki

beberapa komponen - komponen terpenting yaitu:

1. Relay

2. Aci

2.3. Prinsip Kerja Lift

Prinsip kerja lift yang akan dibangun adalah

1. Kita tekan tombiol pada setiap lantai yang berada diluar pintu, misal kita

tekan tombol lantai satu otomatis pintu yang berada dilantai satu akan

membuka sendiri, dan sangkar turun dilantai satu.

2. Kita tekan tombol naik, dengan tujuan yang kita inginkan maka lift akan

bergerak naik, dan sebaliknya.

3. Lift ini digerakkan oleh sebuah motor penggerak melalui sebuah puli,

didalam puli terdapat sebuah tali yang berfungsi untuk menarik sangkar naik -

turun, dan diberhentikan oleh sebuah control

Anda mungkin juga menyukai