Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH TEKNIK POWERTRAIN ALAT BERAT

MOTOR TRUCK CRANE DI PT. PUNOKAWAN

Disusun guna memenuhi tugas observasi Powertrain Alat Berat yang diampu oleh

Bapak Drs. Suwahyo, M.Pd.

Disusun oleh

KELOMPOK 2

Wahyu Prasetiyo Utomo (5202415030)

Adam Maulana (5202415035)

Anung Priananda (5202415039)

Muhammad Akyas Khan (5202415047)

Nur Arifin (5202415049)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMRANG

TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa

pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah

ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda

tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di

akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat

sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis

mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas observasi dari

mata kuliah Powertrain Alat Berat.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan

masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,

penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya

makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan

apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang

sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Semarang, 25 Januari 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Lokasi Observasi 2

1.3 Objek Observasi 2

1.4 Tujuan 2

1.5 Manfaat 2

BAB II ISI 3

2.1 Pengertian Umum 3

2.2 Jenis Mobile Truck Crane 5

2.3 Kelebihan dan Kelemahan Mobile Truck Crane 11

2.4 Hasil Observasi 11

2.5 Pengoperasian mobile truck crane 22

2.6 Keselamatan peoperasian mobile truck crane 24

2.7 Perawatan / Pemeliharaa 25

BAB III PENUTUP 29

3.1 Simpulan 29

3.2 Saran 30

DAFTAR PUSTAKA 31

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemerintah Indonesia gencar mempercepat pembangunan infrastruktur

dengan membangun jalan tol, bendungan, pasar tradisional dsb. Proses

pembangunan tersebut membutuhkan peralatan yang mumpuni agar proses

pembangunan berjalan dengan baik. Alat bantu pembangunan infrstruktur

tersebut tidak lepas dari alat berat yang memiliki fungsi untuk pengangkutan,

pemindahan serta pengangkatan material dalam jumlah yang besar. Alat-alat

berat yang dimaksudkan adalah alat yang digunakan oleh manusia dalam

pelaksanaan pembangunan infrastruktur. Tujuan penggunaan alat beta

tersebut adalah untuk memudahkan manudisa dalam mengerjakan

pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih

mudah dan waktu yang relatif singkat. Salah satu alat berat yang diperlukan

dalam proses pembangunan infrastruktur adalah mobile truck crane. Mobile

truck crane diperlukan dalam proyek berskala besar, alat berat ini digunakan

sebagai pengganti tower crane karena mobilitasnya yang tinggi.

Kelompok penulis mendapatkan tugas untuk melaksanakan observasi

lapangan mengenai alat berat jenis mobile truck crane untuk mengetahui

lebih dalam mengenai mobile truck crane. Observasi dilakukan di CV

Punakawan, Manyaran Semanarang Barat. Bedasarkan latar belakang di atas

kelomok penulis bermaksud menulis makalah mengenai mobile truck crane

sesuai hasil observasi. Jenis mobile truck crane yang akan dibahas pada

1
makalah ini adalan jenis mobile cane full hydrolic dengan merek dagang

KATO NK 500E-v.
1.2. Lokasi
Observasi dilaksanakan di CV. Punokawan Jalan Borobudur Utara

XV/11, Manyaran. Narasumber oleh teknisi CV. Punokawan.


1.3. Obyek
Obyek observasi yaitu mobile truck crane merek KATO NK 500E-v.
1.4. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini :
1) Untuk menjelaskan pengertian mobile truck crane
2) Untuk menjelaskan fungsi komponen mobile truck crane KATO NK

500E-v
3) Untuk menjelaskan cara kerja (drive line) mobile truck crane KATO NK

500E-v
4) Untuk menjelaskan perawatan dan perbaikan mobile truck crane KATO

NK 500E-v.

1.5. Manfaat

1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian mobile truck crane.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi komponen mobile truck crane

KATO NK 500E-v

3. Mahasiswa mampu menjelaskan cara kerja (drive line) mobile truck crane

KATO NK 500E-v

4. Mahasiswa mampu mengetahui perawatan dan perbaikan mobile truck

crane KATO NK 500E-v

5. Makalah ini dapat dijadikan sumber belajar mengenai mobile truck crane.

2
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Umum

Gambar 2.1 Mobile Truck Crane Kato

Crane adalah salah satu alat berat ( heavy equipment ) yang

digunakan sebagai alat pengangkat / pemindah bahan dalam proyek

konstruksi. Crane bekerja dengan mengangkat material yang akan

dipindahkan dengan memindahkan secara horizontal, kemudian

menurunkan material ditempat yang diinginkan. Crane memiliki bentuk

dan kemampuan angkat yang besar dan mampu berputar hingga 360° dan

jangkauan lengan yang mencapai puluhan meter.

Truck crane merupakan salah satu jenis pesawat angkat modern

pada saat ini. Truck crane adalah salah satu jenis crane yang digunakan

untuk memindahkan bahan-bahan, alat-alat ataupun beban di lapangan

pada industri-industri atau pabrik-pabrik, areal pembangunan dan

sebagainya. Truck crane hanya mengangkat beban-beban dalam jumlah

3
besar dan dalam jarak yang sangat terbatas. Artinya penggunaan truck

crane sebagai alat pengangkat dan pemindahan beban pada umumnya

digunakan di tempat-tempat atau di area yang membutuhkan dimensi

cukup luas, dikarenakan dimensi dari truck crane itu sendiri cukup besar

karena itu penggunaan truck crane sangat terbatas.

Crane biasa digunakan dalam pekerjaan proyek, industri,

konstruksi, perbengkalan, pergudangan, dan lain – lain. Salah satu jenis

pengangkat yang banyak digunakan dalam bidang konstruksi maupun

industri adalah truck crane. Truck crane merupakan jenis crane yang

terpasang langsung pada truck sehingga mudah dibawa langsung pada

lokasi kerja tanpa harus menggunakan kendaraan / trailer. Truck crane

dapat memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya,

mengangkut dan memangkat beban hingga puluhan ton sesuai dengan

kapasitas pengangkatan crane. Truck crane terbagi 2 yaitu untuk bagian

atas (upperstructure) dikendalikan dengan crane cabin sedangkan bagian

bawah (understructure) dikendalikan dari truck cabin, yang juga berfungsi

untuk memobilisasi unit. Bagian antara upperstructure dan understructure

dibatas dengan swing system yang memungkinkan crane dapat berputar

360°.

Sistem pengangkatan dilakukan pada bagian upperstructure crane,

dimana terpasang attachment pengangkat dan pengangkut berupa lengan

teleskopik ( telescopic boom ) yang terdiri dari beberapa section sehingga

dapat di ekspansikan sesuai kebutuhan dan batas panjang lengan saat

proses 2 load lifting. Untuk mengangkat dan menurunkan lengan

4
digerakkan dengan cylinder boom / elevating cylinder sampai ketinggian

tertentu. Untuk proses pengambilan dan pengangkatan barang digunakan

kait, pada tiap barang / benda akan diangkat diberikan sling (tali pengait)

sehingga proses pengangkatan dapat lebih efisien. Kemudian kait akan

diangkat dengan tali baja yang terlilit pada winch drum / katrol . Serta

untuk menjaga keseimbangan saat pengoperasian boom, truck crane

dilengkapi dengan kaki / (outriggers jack) untuk menjaga crane tetap

stabil. Dalam pengoperasiannya, kaki tersebut dipasangkan dan roda akan

terangkat sedikit dari tanah sehingga keselamatan pengoperasian boom

lebih terjaga. Semakin keluar outrigger maka crane akan semakin stabil.

Selain itu kondisi dimana crane bekerja juga harus ideal, yaitu tanpa

guncangan, dan permukaan yang datar ( water level ).

2.2 Jenis Truck Crane

Mobile truck crane memiliki beberapa jenis, antara lain :

2.2.1 Jenis mobile truck crane berdasarkan sistem mobile crane

a. Mobile Crane dengan kabel kendali (Crawler Crane)

5
Gambar 2.2 Bagian-bagian crawler crane

Keterangan gambar :

1. Crawler : Untuk memindahkan crane (merayap) diarea

kerja dengan cara tram motor memutar track pada sproketnya.

2. Superstructure : Tempat crane berputar, ruang control

operator, atau tempat peralatan lainya.

3. Counterweight : Bobot yang digunakan untuk

menyeimbangkan beban dan berat crane dalam memberikan

stabilitas pada saat mengangkat.

4. Jib : Perpanjangan tambahan yang melekat pada titik boom

sehingga memberikan tambahan panjang boom untuk

mengangkat beban yang ditentukan.

5. Hoock Block : Untuk mengaitkan pada material yang akan

diangkut.

6. Pulley : Untuk memutar bagian pengait sehingga dapat

dinaikan atau diturunkan.

Crawler crane merupakan sebuah crane dengan crawler terdiri

atas satu set track yang menempel pada link untuk bergerak / berpindah

dengan marayap. Perpindahan dilakukan dengan cara tram motor

memutar track roda rantainya. Pada umumnya crane ini mempunyai

kapasitas pengangkatan yang besar dibandingkan dengan jenis crane

beroda ban. Namun karena berat mesin dan lambannya pergerakan

crawler menjadi satu kekurangan bagi crane jenis ini. Untuk

memindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain diperlukan biaya

6
ekstra dan peralatan yang banyak seperti trailer dan crane lain karena

crane ini harus dibongkar, kelebihannya crane jenis ini terkenal sangat

stabil dan lebih tangguh serta sanggup mengangkat beban sambil

bergerak (moving) karena tidak memakai outriggers.

b. Mobile Crane dengan kendali hidrolis (Hydraulic Crane)

Jenis crane ini banyak digunakan karena mempunyai

pergerakan yang cepat dengan didukung kendaraan truk, kelincahan,

dan kemampuan membelok dengan stabil. Selain itu lengan boom

pada hydraulic crane dapat diganti-ganti ukurannya bahkan selama

masih ada dalam proyek konstruksi. Semua pengoperasian

crane ini menggunakan tenaga hydraulic. Hydraulic crane ini

didukung oleh dua atau lebih variasi pergerakan roda. Perpanjangan

boom nya dikendalikan dengan sistem hidrolis (hydraulic controlled)

yang berpenampang segiempat atau bulat. Gerakan telekopik pada

boom dikendalikan oleh silinder hidrolis. Mobile crane ini dipasang

pada unit truk, untuk superstructure nya dipasang pada bagian

belakang dari chassis truck dan tenaga penggeraknya, untuk

operasinya terpisah dari tenaga truk. Superstructure ini dapat

berputar (slewing) dan untuk menjaga kestabilan alat pada saat

bekerja, maka dilengkapi dengan outriggers yang dapat diatur.

Bagian-bagian mobile truck crane jenis full hydraulic yaitu :

1) Hook Block (Kait)

2) Hoist Cable (Kabel Baja)

3) Boom (Lengan Crane)

7
4) Crane Operating Cabin (Ruang Operator)

5) Hoist (Pengendali Kabel Baja)

6) Counterweight (Pemberat)

7) Outriggers Plate (Penyangga Truck)

8) Whell (Roda/Ban)

9) 2-Axle Undercarriage

10) Diesel Engine (Mesin)

11) Outrigger Beam (Rangka Truk)

12) Luffing Cylinder (Silinder Hidrolis)

Gambar 2.3 Bagian-bagian full hydraulic mobile crane

2.2.2 Jenis mobile truck crane berdasarkan medan pengoperasian

Crane sendiri terdiri dari beragam jenis, salah satu mobile crane.

Mobile crane adalah crane yang dalam pengoperasiannya dapat berpindah

tempat dengan menggunakan roda yang dimilikinya. Crane jenis ini

kemudian dapat dibagi lagi menjadi beberapa tipe, yakni:

8
a. All Terrain Crane

Gambar 2.4 all terrain crane

All terrain crane, seperti namanya, dapat beroperasi pada

permukaan yang halus dan mulus (on-road) maupun pada permukaan

yang bergelombang dan tidak rata (off-road) dengan kecepatan hingga 40

meter/jam. Crane ini beroperasi dengan menggunakan satu atau dua

mesin dan dilengkapi dengan derek hidrolik serta boom (lengan)

teleskopik yang dapat meraih material hingga sejauh 60 meter dengan

kapasitas beban 50-400 ton. All terrain crane ini cocok untuk digunakan

dalam pembanguna berskala besar.

b. Rough Terrain Crane

9
Gambar 2.5 rough terrain crane

Tipe ini cocok untuk dioperasikan pada medan berat atau

permukaan yang tidak rata atau off-road. Ini karena rough terrain

crane dilengkapi dengan roda karet all-wheel drivesnya yang dapat

dengan mudah menaklukan medan berat. Karena rodanya ini jugalah,

pada beberapa negara, kendaraan berat ini dilarang untuk melewati

jalanan umum dan harus diangkut dengan menggunakan truk. Crane ini

biasa digunakan pada operasi pick-and-carry, seperti pembangunan

jembatan, dan proyek pembangunan skala besar lainnya. Rough terrain

crane memiliki kapasitas beban hingga 12-80 ton.

c. Carry Deck Crane


Gambar 2.6 carry deck crane

Carry Deck Crane adalah mobile yang lebih kecil yang melakukan

perjalanan menggunakan empat roda dan mampu memutar boomingnya

secara penuh 360 derajat. Ruang Operatornya yang terletak di salah satu

ujung booming, bagian belakan mesin dan area diatas roda adalah flat

deck. Carry Deck Crane dapat mengangkat beban di ruang tertutup dan

10
kemudian memuatnya di ruang sekitar taksi atau mesin dan kemudian

pindah ke situs lain.

2.3 Kelebihan dan Kelemahan Truck Crane

2.3.1 Kelebihan Truck Crane


a. Mobilitasnya lumayan tinggi, truck crane bisa berpindah dari satu tempat

ke tempat lainnya dengan sangat cepat serta bisa menjangkau jarak yang

lumayan jauh
b. Sangat efektif, sebab memakai lengan atau boom sejenis teleskopik

sehingga mudah diatur panjang dan pendeknya, sesuai dengan kebutuhan


c. Bisa menjangkau tempat-tempat yang relatif sempit

2.3.2 Kelemahan Truck Crane

a. Keseimbangan alatnya kurang stabil apabila dibandingkan dengan jenis

crane lainnya
b. Membutuhkan sebuah lokasi tanpa adanya guncangan
c. Memerlukan lokasi dengan permukaan yang datar

2.4 Hasil Observasi

Gambar 2.7 Mobile truck crane KATO

11
Berdasarkan hasil observasi kelompok 2 dengan narasumber bapak Budi

teknisi CV Punokawan, terdapat mobile truck crane dengan merek KATO NK

500E-v fully hidraulic truck crane.

2.4.1 Spesifikasi

a. Spesifikasi Umum

1) Panjang keseluruhan : 13.300 mm

2) Lebar keseluruhan : 2.750 mm

3) Tinggi keseluruhan : 3.800 mm

4) Wheel base : 1.450 mm + 3.850 mm + 1.350 mm = 6.650 mm

5) Treads : depan = 2.240 mm, belakang = 2.055 mm

6) Jangkauan outriggers : 4.850 mm sampai 7.200 mm

7) Berat kendaraan : 39.400 kg

8) Rangka : Mitsubishi KJ505S

9) Sistem penggerak :8x4

10) Mesin : Mitsubishi 8DC9-2A, mesin diesel 4 langkah

11) Pendingin mesin : Pendingin air

12) jumlah silinder : 8 – 900 V

13) Volume langkah piston : 16.031 cc

14) Tenaga maksimal : 300PS (220 kW) / 2.200 rpm

15) Torsi maksimal : 105 kg-m (1.029 N-m) / 1.400 rpm

16) Kopling : Single dry plate, hydarulic control air booster

17) Transmisi : 10 kecepatan, 2 mundur

18) Axles : depan : reverse elliot type , belakang : full floating

12
19) Rem : 2 circuit air brake, 8 wheels internal expanding

type

20) Rem parkir dan darurat : Spring loaded brake, action on 4 rear wheel

21) Sistem listrik : 24 volt , baterai 12V-145F51 X2

22) Kapasitas tangki bahan bakar : 300 liter

23) Ruang kabin : 2 orang, low line type

24) Ukuran ban : depan: 12.00-20-18PR

belakang (dual tire): 12.00-20-18PR

25) Kecepatan maksimal : 80 km/jam

26) Radius putar : 11,5 meter

b. Spesifikasi Crane

13
2.4.2 Bagian mobile truck crane KATO NK 500E-v

Bagian-bagian sistem hidrolik crane dan pengangkat pada truck

crane KATO NK 500E-v, antara lain :

1) Diesel engine (mesin)

Gambar 2.8 mesin diesel mitsubishi 8 silinder

Diesel engine mitsubishi 8DC9-2A sebagai mesin penggerak

kendaraan. Memiliki 8 buah silinder model V dengan pendingin air.

Volume langkah piston 16.031 cc menghasilkan tenaga maksimal sebesar

14
300PS (220 kW) / 2.200 rpm dan torsi maksimal 105 kg-m (1.029 N-m) /

1.400 rpm.

2) Oil tank

Oil tank merupakan wadah untuk menampung oli dan mengurangi

panas.

3) Hydraulic pumps

Gambar 2.9 pompa hidrolik crane

Hydraulic pumps sebagai komponen yang menghasilkan tenaga

hirolik pada sistem. Komponen ini diputar oleh mesin truck crane melalui

sebuah poros penghubung. Terdapat 4 pompa yang memungkinkan untuk

melakukan 3 operasi secara bersamaan seperti seperti winch (mengangkat,

menurunkan), boom (derricking, telescoping) dan slewing. Dengan

demikian kinerja pompa dapat lebih optimal.

4) Katup pengontrol

Katup pengontrol berfungsi mengontrol aliran cairan hidrolik

dalam sistem. Cairan hidrolik dibagi oleh katup pengontrol ke beberapa

komponen untuk menghasilkan tenaga hirolik.

5) Stick atau Tuas Pengendali

15
Gambar 2.10 ruang kabin

Stick atau tuas pengendali terdapat didalam ruang kabin. Berfungsi

untuk mengendalikan gerakan atau arah komponen crane. Tuas pertama

(paling kiri berwarna merah) berfungsi untuk gerakan swing. Tuas kedua

untuk mengerakan teleskopik. Tuas ketiga untuk mengerakan auxilary

hook. Tuas keempat untuk menggerakan main hook. Tuas kelima untuk

menggerakan boom.

6) Outrigger and Hidraulyc Jack

Gambar 2.11 Outrigger and Hidraulyc Jack

Outrigger dapat memanjang maksimal sejauh 7,2 meter dan 4,85

meter pada operasi tingkat menengah untuk stabilitas yang lebih besar

16
selama operasi di lokasi terbatas. Hydraulic Jack atau dongkrak hidrolik

berfungsi untuk menahan beban selama truck crane bekerja.

7) Elevating / Derrick Cylinder

Gambar 2.11 Derrick Cylinder

Perangkat hidrolik untuk menaikkan dan menurunkan boom.

8) Boom

Gambar 2.12 Boom

Boom digerakan melalui tuas pada ruang kabin oleh pengendara.

Komponen ini dapat memutar sejauh 3600 dan memanjang sesuai

kebutuhan crane saat melakukan suatu pekerjaan. Panjang boom diatur

oleh komputer berdasarkan berat beban yang akan diangkat, panjang

minimum 10,8 meter dan maksimum 40 meter. Terdapat main boom dan

auxiliary boom.

17
Lengan (Boom) merupakan attachment untuk mempermudah crane

dalam melakukan kerja yang berfungsi sebagai pengangkat beban untuk

memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain. Pada kegiatan ini

diasumsikan bobot maksimum dari beban yang diangkat adalah sebesar 50

ton sesuai dengan kapasitas pengangkatan maksimum. Boom akan

menerima gaya-gaya besar yang akan ber-reaksi saat pengangkatan beban

berlangsung maupun gerakan memanjang dan memendek pada lengannya.

Saat gerakan memanjang dan memendekkan boom harus disesuaikan

disesuaikan dengan sudut pengangkatan, radius kerja, tinggi

pengangkatan, panjang boom dan beban pengangkatan untuk menjaga

keseimbangan dari truck crane saat proses pengangkatan

Gambar 2.12 kerja boom saat memanjang

18
Sistem kerja boom section 2nd , 3rd , 4th , 5th digerakkan dengan

dua telescopic cylinder secara berurutan dan dibantu dengan 3 guide wheel

dan wire untuk full ekspansinya. Setelah boom section 2nd 3rd 4th dan

5th yang digerakkan oleh telescopic cylinder I memanjang, pada saat

yang sama boom section 3rd 4th 5th digerakkan oleh telescopic cylinder

II dan wire rope memanjang secara serempak . Lalu saat gerakan

memendek, boom section 3rd 4th 5thakan digerakkan oleh telescopic

cylinder II dan wire rope memendek secara serempak , kemudian boom

section 2nd 3rd 4th dan 5th yang digerakkan oleh telescopic cylinder

akan memendek pada waktu yang sama. Gerakan naik turun pada

telescopic boom akan membentuk sudut tertentu yang diperbolehkan untuk

menjaga kestabilan dan kekuatan pengangkatan beban.

9) Angle indicator

Gambar 2.13 Angle indicator

Angle indicator dipasang pada sisi samping boom yang berfungsi

untuk keselamatan kerja dengan menampilkan nilai beban menurut

kemiringan boom.

10) Winch and Hoist Cable

19
Gambar 2.14 winch

Winch (kerekan) digerakkan dengan motor hidrolik berfungsi untuk

mengangkat dan menurunkan benda dengan cara mengulur dan

menggulung tali kawat.

11) Sling dan Hook

Gambar 2.15 Sling dan Hook

Sling adalah komponen untuk mengaitkan hook. Hook berfungsi

untuk menaik turinkan beban yang tersambung dengan kerekan (winch)

dan tali kawat.

12) Power take off

20
Gambar 2.16 PTO

P.T.O digunakan melalui tenaga transmisi dengan mensuplai tenaga

putaran dari mesin disalurkan ke pompa hidrolik.

2.3.2 Drive line sistem hidrolik

Drive line hidrolik yaitu dari putaran mesin diteruskan ke kopling hidrolis

transmisi, P.T.O, pompa hidrolik, katup, dan ke komponen aktuator. Pada

motor truck crane terdapat 5 jenis gerakan sehingga jalurnya berbeda.

Menggerakkan jack stand (outrigger), memutar lengan (boom) 360˚,

menggerakkan lengan ke atas dan kebawah dengan komponen (derrick

21
cylinder), memutar kerekan dengan komponen (motor winch), dan memaju

mundurkan lengan dengan komponen (telescopic cylinder).

2.3.3 Drive line roda-roda

Drive line roda yaitu dari putaran mesin diteruskan ke kopling hidrolis,

transmisi kemudian ke poros propeller, dari poros propeller dialirkan

menuju gardan yang akan dinaikkan momennya. Setelah dinaikkan

momennya kemudian tenaga dialirkan ke axle shaft atau poros roda, yang

selanjutnya dialirkan ke roda-roda.

2.5 Pengoperasian mobile truck crane

Langkah pengopersian mobile truck crane yaitu :

a. Tempatkan / parkir mobile truck crane pada tempat yang memiliki

permukaan landasan yang kuat / keras dan berada pada tempat yang luas

dan aman.

b. Memasang outriggers / kaki mobile truck crane dengan cara :

22
1) Mesin dalam keadaan hidup, injak pedal kopling kemuadian masukan

gigi percepatan 4

2) Tarik tuas PTO pada dashboard kemudia lepas kopling

3) Terdapat beberapa tuas outriggers dan tuas jack pada bagian samping

mobile truck crane. Tarik tuas tersebut untuk mengeluarkan outriggers

dan jack.

c. Di dalam ruang kabin terdapat beberapa tuas pengendali dan monitor

komputer. Pilih tuas tersebut untuk melakukan gerakan pada rangkian

hidrolik crane sesuai yang diinginkan.

Tuas pertama (paling kiri berwarna merah) berfungsi untuk gerakan

swing. Tuas kedua untuk mengerakan teleskopik. Tuas ketiga untuk

mengerakan auxilary hook. Tuas keempat untuk menggerakan main

hook. Tuas kelima untuk menggerakan boom.

d. Tuas pengendali digerakan supaya hook dapat mendekati benda yang akan

dipindah.

e. Jika benda kerja bententuk balok maka pasang kawat baja pada sisi balok,

terdapat 4 kawat baja. Jika benda kerja berbentuk pipa atau silinder maka

23
pasang di kedua lubang pipa, terdapat 2 kawat baja. Lalu pasangkan pada

hook.

f. Angkat dan pindahkan benda kerja.

g. Apabila pekerjaan telah selesai turunkan dan lepas benda kerja dari hokk.

Posisikan sistem hidrolik crane pada posisi semula.

h. Lepas outriggers dan jack.

i. Parkirkan mobile truck crane pada tempat parkir yang aman.

2.6 Keselamatan peoperasian mobile truck crane

Keselamatan merupakan aspek penting dalam pengoperasian alat berat,

termasuk keselamatan pengoperasian mobile truck crane. Adapun keselamatan

pengopersian mobile truck crane sebagai berikut :

a. Harus ada permit lifting dan deskripsi alat yang digunakan

b. Operator mempunyai SIO

c. Operator membaca buku manual dan memahami bagaimana cara

mengantisipasi, terutama jika terjadi kecelakaan

d. Operator harus mampu menolak pengerjaan yang diperhitungkan dapat

menyebabkan kecelakaan. Tidak boleh start atau stop mendadak dan

perpindahan secara cepat

24
e. Alat berat/angkat diinspeksi sebelum manuver ke lapangan dan

Dokumentasi Ijin Pengesahan Penggunaan Pesawat dari Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi masih berlaku dan kondisi alat berat masih layak

f. Pastikan tempat berpijak aman, daya dukung tanah keras serta radius

swing aman

g. Pastikan sirine automatic detection dan brake berfungsi

h. Tidak boleh ada pekerja yang berada di bawah wilayah pengangkatan

i. Saat pengangkatan, pastikan ada signal man dan sling tidak melilit/melintir

j. Posisi sling harus vertikal sebelum pengangkatan dan tidak menarik beban

dari samping atau diluar jangakauan crane

k. Lifting tools sudah diinspeksi dan pemakaian sling/wire sesuai beban

l. Tidak melakukan pengangkatan jika cuaca buruk atau angin kencang atau

hujan

m. Pastikan wilayah pengangkatan aman dari power lines. Jaga jarak 3,5meter

dari power line 50.000 volts (+ 1cm setiap pertambahan 1kV jika >50kV)

n. Saat operator meninggalkan alat:

1) Mesin dalam keadaan mati dan transmisi harus dalam keadaan

netral

25
2) Bucket atau beban harus dilepas (berada di tanah dalam posisi

tepat)

3) Swing brake dan traksi posisi di rem untuk melindungi crane agar

jangan bergerak

2.7 Perawatan / pemeliharaan

Perawatan / pemeliharaan rutin yaitu perawatan dengan interval setiap hari

sampai bulanan. Pemeliharaan praktis mobile crane dibagi menjadi empat, yaitu :

a. Preventive Maintenance
Perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk

mencegah/memindahkan kemungkinan munculnya gangguan/kerusakan

pada unit. Preventive Maintenance dilakukan tanpa perlu menunggu

adanya tanda tanda kerusakan atau rusak.


b. Perawatan Berkala
Periodic Maintenance adalah pelaksanaan servis yang harus

dilakukan setelah bekerja untuk jumlah jam operasi tertentu. Jumlah jam

kerja ini adalah sesuai dengan jumlah yang ditunjukkan oleh pencatat jam

operasi (service meter) yang ada pada alat tersebut. Untuk melaksanakan

periodic maintenance ini, meliputi:


1. Inspeksi Berkala
Periksaan atau inspeksi harian sebelum unit operasi dan

pemeriksaan mingguan, hal ini untuk mengetahui keadaan unit

apakah aman untuk dioperasikan. Dalam melaksanakan periodic

inspection terutama dalam pelaksanaan perawatan harian (daily

maintenance), bisa menggunakan alat bantu antara lain:


1) Check sheet : Suatu form atau daftar yang digunakan untuk

mencatat hasil operasi tiap tiap unit dalam satu hari operasi

26
2) Daily check : Suatu form atau daftar seperti halnya checksheet,

perbedaannya hanya pada ukuran yaitu pocked size seminggu

sehingga operator atau teknisi akan mudah mencatatnya.

Langkah-langkah inspeksi harian sebagai berikut :

1) Periksa seluruh komponen yang bergerak. Pastikan fungsi hidrolis

dan kinerja lainnya normal.


2) Periksa secara visual setiap komponen dari crane yang digunakan

dalam fungsi mengangkat, mengayun, atau menurunkan beban.


3) Periksa semua wiring yang menghubungkan perangkat.
4) Periksa rotasi bebas dalam semua keadaan.
5) Periksa kondisi ban dan tekanan angin yang tepat.
6) Periksa derek secara visual dari kebocoran perangkat pendukung

hidrolik.
7) Periksa secara visual bahwa mesin dan perangkat mendapat

pelumasan yang tepat. Periksa juga bahan bakar, oli, coolant, dan

cairan di bak reservoir, semua selalu dalam jumlah yang tepat.


8) Periksa bahwa crane dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran

yang berfungsi dan operator memahami cara penggunaannya.


9) Periksa konektor-konektor yang ada dari retak las, baut longgar

atau hilang.
10) Ketika memeriksa outrigger (kaki penyangga) pastikan bahwa

tidak ada bagian yang terdistorsi. Periksa juga mekanismenya

tidak terhambat dan lancar.


11) Periksa semua rem dan kopling.
12) Selalu periksa boom dan alat bantu operator lain, seperti

perangkat anti-two block (ATB) dan load moment indicator

(LMI).
13) Saat mesin berjalan, periksa panel indikator dan lampu

peringatan.

27
14) Periksa setiap kaca dari retak atau sesuatu yang dapat

memengaruhi pandangan operator.


2. Perawatan Berkala

Perawatan unit yang teratur adalah sanagt penting demi

menjamin pengoperasian yang bebas dari kerusakan dan

memperpanjang umur unit. Waktu dan uang yang dikeluarkan untuk

melaksanakan periodic service akan dikompensasis dengan

memperpanjang umur unit dan berkurangnya ongkos operasi unit.

Semua angka menunjukkan jumlah jam kerja pada keterangan yang

tertera pada check sheet adalah didasarkan pada angka angka yang

dilihat pada service meter. Tetatpi dalam praktek sangat dianjurkan

pelaksanaan perawatan lebih memudahkan dan menyenangkan. Pada

lapangan pekerjaan berat atau kondisi operasi yang berarti, maka perlu

mempersingkat jadwal waktu perawatan yang ditentukan pada buku

petunjuk.

c. Jadwal Overhoul

Jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu sesuai

dengan standart overhoul yang dilakukan dan ditemukan terhadap masing

masing komponen yang ada. Jadwal overhoul dilaksanakan untuk

merekondisi unit agar kembali standar sesuai setalan pabrik. Interval

waktu yang ditentukan dipengaruhi oleh kondisi yang beraneka ragam

seperti kondisi medan operasi, periodic service, skill operator dan

sebagainya.

d. Condition Base Maintenance

28
Jenis perawatan yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi unit

seperti semula (standart) dengan cara melakukan pekerjaan service.

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
1) Mobile Truck Crane adalah salah satu jenis crane yang digunakan untuk

memindahkan bahan-bahan, alat-alat ataupun beban di lapangan pada

industri-industri atau pabrik-pabrik, areal pembangunan dan sebagainya.

Mobile truck crane hanya mengangkat beban-beban dalam jumlah besar

dan dalam jarak yang sangat terbatas.


2) Komponen mobile truck crane meliputi diesel engine (mesin), oil tank,

hydraulic pumps, katup pengontrol, stick atau tuas pengendali, otrigger

29
and hidraulyc jack, elevating / derrick cylinder, boom, angle indicator,

winch and hoist cable, sliing dan hook, power take off.
3) Cara kerja (drive line)

Drive line hidrolik yaitu dari putaran mesin diteruskan ke kopling hidrolis

transmisi, P.T.O, pompa hidrolik, katup, dan ke komponen aktuator. Pada

motor truck crane terdapat 5 jenis gerakan sehingga jalurnya berbeda.

Menggerakkan jack stand (outrigger), memutar lengan (boom) 360˚,

menggerakkan lengan ke atas dan kebawah dengan komponen (derrick

cylinder), memutar kerekan dengan komponen (motor winch), dan memaju

mundurkan lengan dengan komponen (telescopic cylinder).

Sedangkan Drive line roda-roda yaitu sebagai berikut tenaga dari putaran

mesin diteruskan ke kopling hidrolis, transmisi kemudian ke poros

propeller, dari poros propeller dialirkan menuju gardan yang akan

dinaikkan momennya. Setelah dinaikkan momennya kemudian tenaga

dialirkan ke axle shaft atau poros roda, yang selanjutnya dialirkan ke roda-

roda.

4) Perawatan dan pemeliharaan meliputi preventive maintenance, perawatan

berkala, jadwal overhoul dan condition base maintenance.


5) Setiap bagian dari crane harus selalu dalam keadaan aman untuk

digunakan dan untuk meningkatkan efisiensi kerja. Jika ketidak normalan

ditemukan pada proses penggantian dan pemeriksaan harian. Periksa dan

perbaiki dengan segara

3.2 Saran

30
1 Komponen pada motor truck crane harus dihafal agar dapat menjelaskan cara

kerja motor truck crane.

2 Drive line pada motor truck crane sangatlah penting agar dapat megetahui

bagaimana komponen dapat beroperasi.

3 Ketika mengoperasionalkan motor truck crane harus memahami K3 agar tidak

terjadi kecelakaan kerja.

4 Pengecekan selalu diperhatikan agar motor truck crane berjalan dengan baik

dan tidak terjadi kerusakan.

DAFTAR PUSTAKA

31
32

Anda mungkin juga menyukai