Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“MOBILE CRANE DAN STATIK CRANE”

Dosen Pengajar :
Dr. Tampanatu Sompie, ST. M.Eng.Mgmt

Disusun Oleh :
KELOMPOK V

DEBORA BANGKI 21012035


PRAYSE KOPALIT 21012045
ELISA WOI 21012051
MAISELLA NGANGI 21012060

V-B KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MANADO
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
tuntunan-Nya tugas Makalah Mobile Crane dan Statik Crane mata kuliah Alat Berat ini dapat
selesai dengan baik dan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penyusunan dalam tugas ini yaitu untuk memenuhi tugas dari
dosen pengajar kami Dr. Tampanatu Sompie, ST. M.Eng.Mgmt dan juga untuk memberikan
informasi kepada pembaca agar sekiranya tugas ini bisa menjadi wawasan yang bermanfaat.
Penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan
makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dalam
makalah ini,maka penulis meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
menyemmpurnakan makalah ini.

Manado, 11 September
2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Maksud dan tujuan........................................................................................2
C. Rumusan masalah..........................................................................................2
BAB II ISI
A. Pengertian Mobile Crane dan Statik Crane......................................................3
1.1 Perbedaan mobile crane dan static crane dalam hal desain dan struktur. .3
1.2 Pengaruh mobilitas mobile crane dalam penggunaannya di konstruksi....3
1.3 Kapasitas angkat yang dapat dicapai oleh mobile crane dan static crane. .3
1.4 Stabilitas mobile crane dan static crane dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
dan Cara mengatasinya ............................................................................3
1.5 Penggunaan Mobile Crane dan Statik Crane............................................3

BAB III PENUTUP


Kesimpulan .........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Crane menurut (Charles Moore) Crane adalah salah satu alat berat (heavy equipment) yang
digunakan sebagai alat pengangkat / pemindah bahan dalam proyek konstruksi. Crane bekerja dengan
mengangkat material yang akan dipindahkan dengan memindahkan secara horizontal,kemudian
menurunkan material ditempat yang diinginkan. Crane memiliki bentuk dan kemampuan angkat yang
besar dan mampu berputar hingga 360° dan jangkauan lengan yang mencapai puluhan meter. Crane
biasa digunakan dalam pekerjaan proyek, industri, konstruksi, perbengkalan, pergudangan, dan lain –
lain. Salah satu jenis pengangkat yang banyak digunakan dalam bidang konstruksi maupun industri
adalah Rescue crane . Rescue crane merupakan jenis crane yang terpasang langsung pada kapal.
Rescue Crane dapat memindahkan Rescue Boats dari satu tempat ke tempat lainnya, mengangkut dan
memangkat beban hingga kapasitas pengangkatan crane. Resecue crane yang juga berfungsi untuk
memobilisasi unit. Bagian antara upperstructure dan understructure dibatas dengan swing system yang
memungkinkan crane dapat berputar 360°. Sistem pengangkatan dilakukan pada bagian
upperstructure crane, dimana terpasang attachment pengangkat dan pengangkut berupa lengan
teleskopik ( telescopic boom ) yang terdiri dari beberapa section sehingga dapat di ekspansikan sesuai
kebutuhan dan batas panjang lengan saat proses load lifting. Untuk mengangkat dan menurunkan
lengan digerakkan dengan cylinder boom / elevating cylinder sampai ketinggian tertentu. Untuk
proses pengambilan dan pengangkatan barang digunakan kait, pada tiap barang / benda akan diangkat
diberikan sling (tali pengait) sehingga proses pengangkatan dapat lebih efisien. Kemudian kait akan
diangkat dengan tali baja yang terlilit pada winch drum / katrol. Serta untuk menjaga keseimbangan
saat pengoperasian boom, crane dilengkapi dengan kaki / (outriggers jack) untuk menjaga crane tetap
stabil. 1 2 Dalam pengoperasiannya, kaki tersebut dipasangkan dan roda akan terangkat sedikit dari
tanah sehingga keselamatan pengoperasian boom lebih terjaga. Semakin keluar outrigger maka crane
akan semakin stabil. Selain itu kondisi dimana crane bekerja juga harus ideal, yaitu tanpa guncangan,
permukaan yang datar ( water level ), dan intensitas cuaca.

Melalui observasi ini, dirumuskan masalah pada lengan/ telescopic boom yang merupakan salah
satu komponen penting pada truck crane, karena lengan (telescopic boom) berfungsi sebagai
pengangkat beban sekaligus menerima gayagaya besar pada tiap section / bagiannya nya selama
proses pengangkatan berlangsung. Saat terjadi gaya-gaya reaksi perlu diperhatikan faktor-faktor
seperti sudut pengangkatan, radius kerja, panjang lengan dan beban yang diangkat sehingga boom
mampu mengangkat dan memindahkan beban dari suatu tempat ke tempat yang lain. Selain itu dapat
dirumuskan daya pompa yang dibutuhkan silinder angkat / elevating cylinder saat melawan gaya
pembebanan dari telescopic boom agar mampu mengangkat crane saat beroperasi.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dari makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang mobile
crane dan static crane, termasuk perbedaan dalam desain, mobilitas, stabilitas, dan aplikasi mereka
dalam industri konstruksi. Tujuan utamanya adalah:

1. Memahamkan pembaca tentang karakteristik dan prinsip kerja mobile crane dan static crane.

2. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis crane.

3. Menyajikan informasi yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam
pemilihan crane untuk proyek konstruksi tertentu.

C. Rumusan Masalah

Berikut adalah beberapa rumusan masalah yang akan dijawab dalam makalah ini:

1. Apa perbedaan utama antara mobile crane dan static crane dalam hal desain dan struktur?

2. Bagaimana mobilitas mobile crane memengaruhi penggunaannya dalam proyek konstruksi?

3. Apa kapasitas angkat yang dapat dicapai oleh mobile crane dan static crane, dan bagaimana
kapasitas tersebut memengaruhi pemilihan crane?

4. Bagaimana stabilitas mobile crane dan static crane dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan
bagaimana pengaruh ini dapat diatasi?

5. Dalam konteks proyek konstruksi tertentu, kapan sebaiknya menggunakan mobile crane dan kapan
sebaiknya menggunakan static crane?
BAB II
ISI

A. Pengertian Mobile Crane dan Statik Crane

Pengertian Mobile Crane dan Statik Crane :

- Mobile crane (derek bergerak) adalah salah satu alat yang berfungsi untuk mengangkat atau
menurunkan material dengan beban berat dan memindahkannya secara horizontal. Fungsi
mobile crane dapat menjadi pilihan efektif bagi perusahaan konstruksi karena prinsip dasar
alat gerak yang dapat memudahkan proses perpindahan material dengan jarak pendek serta
juga dapat menjadi komponen pendukung dalam membuat tower crane atau derek jangkung.
Jenis derek ini juga dinilai efisien dikarenakan tidak memerlukan terlalu banyak biaya untuk
tambahan alat khusus

- Static Crane adalah jenis crane yang dipasang pada suatu lokasi dan tidak dapat dengan
mudah dipindahkan. Mereka memiliki fondasi yang kokoh dan digunakan untuk mengangkat
beban berat dalam radius yang relatif tetap.
Crane statis dapat memiliki berbagai bentuk dan ukuran, tergantung pada kebutuhan proyek
dan jenis aplikasi. Beberapa contoh crane statis yang umum digunakan meliputi tower crane
yang digunakan dalam konstruksi gedung tinggi, overhead crane yang dipasang di pabrik atau
fasilitas industri, dan gantry crane yang digunakan di pelabuhan atau dermaga.
Cara Kerja Mobile Crane

- Bagian mobile crane dibagi menjadi dua, yaitu bagian atas dan bagian bawah. Kedua bagian
dihubungkan oleh turntable atau lempeng putar yang dapat membuat alat ini bergerak secara
vertikal. Tiang utama ditopang oleh bagian lempeng dasar dengan spesifikasi kuat dan berat.
Hal tersebut bertujuan untuk membantu menyeimbangkan dengan beban yang diangkat. Di
bagian atas tiang derek, terdapat roda gigi dan motor penggerak terletak di unit slewing yang
memungkinkan derek untuk berputar. Unit slewing juga terdiri dari jib (derek lengan
horisontal) yang menggunakan troli untuk membantu mengangkut beban. Terdapat juga
motor penggerak derek terletak di lengan mesin yang lebih pendek. Sistem katrol yang
digunakan sebagai prinsip dasar derek bergerak dapat membantu mengangkat beban berat
dengan tekanan yang minimal.

- Cara kerja statik crane,:

1. Pemasangan dan Fondasi: Pertama-tama, crane statis dipasang di lokasi yang telah
ditentukan. Pemasangan biasanya melibatkan konstruksi fondasi yang kuat dan stabil, yang
akan menopang berat crane dan beban yang diangkatnya. Fondasi ini harus dirancang dan
dibangun sesuai dengan berat dan spesifikasi crane serta karakteristik tanah di lokasi tersebut.

2. Boom dan Jib: Crane statis memiliki boom (lengan utama) yang menonjol dari struktur
crane dan mungkin juga jib (lengan tambahan). Boom adalah komponen utama yang
digunakan untuk mengangkat beban. Beberapa crane statis memiliki boom tetap, sementara
yang lain memiliki boom yang dapat ditarik atau diperpanjang sesuai kebutuhan.
3. Kabel dan Tali: Crane dilengkapi dengan kabel atau tali kawat baja yang diikatkan ke
beban yang akan diangkat. Kabel ini dioperasikan oleh mesin atau motor yang terletak di
dalam struktur crane. Motor ini mengendalikan kabel, memungkinkan mereka naik dan turun
untuk mengangkat dan menurunkan beban.

4. Sistem Penggerak: Crane statis biasanya dilengkapi dengan sistem penggerak yang
menggerakkan trolley (kendaraan yang bergerak di atas rel) dan boom. Operator
menggunakan sistem penggerak ini untuk mengendalikan posisi dan gerakan crane. Ini
termasuk mengangkat atau menurunkan beban, menggerakkan beban secara horizontal, dan
memperpanjang atau memendekkan boom.

5. Kontrol Operator: Seorang operator biasanya mengoperasikan crane statis dari kabin
operator yang terletak di dalam struktur crane. Dalam beberapa kasus, crane juga dapat
dikendalikan dari jarak jauh jika diperlukan.

6. Penyelarasan Presisi: Crane statis memiliki kontrol yang sangat presisi yang
memungkinkan operator untuk mengangkat dan menurunkan beban dengan akurasi tinggi.
Hal ini penting terutama dalam situasi di mana beban harus ditempatkan dengan tepat pada
lokasi yang ditentukan.

7. Pemeliharaan: Crane statis memerlukan pemeliharaan yang teratur untuk memastikan


operasi yang aman dan andal. Ini termasuk pemeriksaan rutin, pelumasan komponen yang
bergerak, dan perawatan mesin dan motor.

8. Keselamatan: Keselamatan adalah faktor kunci dalam cara kerja crane statis. Operator
harus memiliki pelatihan khusus dan mematuhi prosedur keselamatan yang ketat. Selain itu,
crane dilengkapi dengan berbagai sistem keamanan, termasuk pelindung kelebihan beban dan
perangkat darurat untuk menghentikan operasi jika terjadi masalah.
-

1.1 Perbedaan mobile crane dan static crane dalam hal desain dan struktur

Mobile crane dan static crane adalah dua jenis crane yang digunakan dalam berbagai aplikasi
konstruksi dan industri untuk mengangkat dan memindahkan beban berat. Perbedaan antara keduanya
terutama terletak pada desain dan struktur mereka. Berikut adalah perbandingan antara mobile crane
dan static crane dalam hal desain dan struktur:

Mobile Crane:

1. Mobilitas: Mobile crane dirancang untuk dapat bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain dengan
mudah. Mereka biasanya dilengkapi dengan roda atau trek yang memungkinkan mereka berpindah-
pindah. Ini membuat mereka sangat fleksibel dan dapat digunakan di berbagai situs konstruksi.

2. Desain Boom: Mobile crane biasanya memiliki boom (lengan crane) yang bisa ditarik dan
diperpanjang. Ini memungkinkan mereka untuk mencapai ketinggian yang tinggi dan mencapai area
yang sulit dijangkau.

3. Stabilizer: Untuk menjaga stabilitas saat mengangkat beban, mobile crane dilengkapi dengan
stabilizer atau kaki pendukung. Stabilizer ini ditempatkan di bawah kendaraan untuk mencegah
terjangan saat mengangkat beban.

4. Kendaraan Penggerak: Mobile crane biasanya dilengkapi dengan mesin penggerak sendiri
(misalnya, mesin diesel) yang memungkinkan mereka bergerak sendiri tanpa perlu ditarik atau
didorong oleh kendaraan lain.

Static Crane:
1. Kestabilan: Static crane, seperti tower crane atau overhead crane, memiliki fondasi yang kuat dan
tetap. Mereka biasanya dipasang di lokasi konstruksi atau pabrik dan tidak bergerak dari tempat
mereka dipasang.

2. Boom Tetap: Static crane memiliki boom tetap yang tidak dapat ditarik atau diperpanjang seperti
mobile crane. Mereka digunakan untuk mengangkat beban dalam radius tetap.

3. Kapasitas Beban Tinggi: Static crane biasanya memiliki kapasitas angkat yang tinggi dan cocok
untuk mengangkat beban berat secara terus-menerus dalam jangkauan tetap.

4. Pengendalian Jarak Jauh: Beberapa jenis static crane dapat dikendalikan dari jarak jauh atau dari
kabin operator yang terletak pada struktur crane itu sendiri.

Jadi, perbedaan utama antara mobile crane dan static crane terletak pada mobilitas,
kemampuan memperpanjang boom, dan penggunaan fondasi tetap. Mobile crane cocok untuk
pekerjaan yang memerlukan mobilitas dan fleksibilitas, sedangkan static crane lebih sesuai untuk
tugas-tugas yang memerlukan kapasitas angkat yang tinggi dan fondasi tetap.

1.2 Pengaruh mobilitas mobile crane dalam penggunaannya di konstruksi

Mobilitas mobile crane memiliki pengaruh signifikan dalam penggunaannya di industri


konstruksi. Berikut adalah beberapa dampak positif dari mobilitas mobile crane dalam konteks
konstruksi:

1. Fleksibilitas Lokasi: Mobile crane dapat dengan mudah dipindahkan dari satu lokasi konstruksi ke
lokasi lain. Hal ini sangat menguntungkan dalam proyek-proyek konstruksi yang melibatkan berbagai
situs atau area yang berbeda. Para kontraktor dapat dengan cepat mengangkut dan menyiapkan crane
di lokasi yang diperlukan tanpa harus memasang crane tetap.

2. Akses ke Area Sulit: Mobilitas mobile crane memungkinkannya untuk mencapai area yang sulit
dijangkau. Ini berguna ketika ada hambatan seperti bangunan atau struktur lain yang menghalangi
akses crane tetap ke lokasi tertentu. Mobile crane dapat dengan mudah dipindahkan ke tempat yang
lebih sesuai.

3. Efisiensi Waktu: Dalam konstruksi, waktu seringkali sangat berharga. Mobile crane dapat
menghemat waktu karena mereka dapat segera diposisikan untuk memulai pengangkatan, tanpa perlu
waktu tambahan untuk memasang crane tetap.

4. Berbagai Aplikasi: Mobile crane memiliki berbagai jenis boom yang dapat digunakan, termasuk
boom teleskopik yang dapat ditarik dan diperpanjang. Hal ini memungkinkan mereka untuk
digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti mengangkat beban dari lantai bangunan, menggantung
bahan konstruksi, atau bahkan menggali di bawah permukaan tanah.

5. Biaya Rendah: Dalam beberapa kasus, penggunaan mobile crane dapat lebih ekonomis daripada
memasang crane tetap, terutama jika proyek hanya membutuhkan penggunaan crane untuk periode
waktu yang singkat atau jika proyek bersifat sementara.

6. Penyimpanan yang Lebih Mudah: Setelah selesai digunakan di satu proyek, mobile crane dapat
dengan mudah disimpan atau dipindahkan ke tempat penyimpanan yang sesuai untuk digunakan di
masa depan. Ini berbeda dengan crane tetap yang memerlukan struktur fondasi permanen.

Meskipun mobilitas mobile crane memiliki banyak keuntungan, perlu diingat bahwa mereka
memiliki batasan kapasitas angkat yang lebih rendah dibandingkan dengan crane tetap yang besar.
Oleh karena itu, pemilihan jenis crane yang tepat harus mempertimbangkan persyaratan proyek,
termasuk berat beban yang akan diangkat, jangkauan yang dibutuhkan, dan akses ke lokasi konstruksi.

1.3 Kapasitas angkat yang dapat dicapai oleh mobile crane dan static crane

Kapasitas angkat yang dapat dicapai oleh mobile crane dan static crane bervariasi tergantung
pada jenis, ukuran, dan spesifikasinya. Berikut ini adalah perkiraan umum kapasitas angkat untuk
kedua jenis crane serta bagaimana kapasitas tersebut memengaruhi pemilihan crane:

Mobile Crane:

- Mobile Crane Kecil: Mobile crane kecil seperti rough terrain crane memiliki kapasitas angkat antara
5 hingga 150 metrik ton. Mereka cocok untuk proyek-proyek kecil hingga menengah, seperti
konstruksi bangunan rendah atau tengah.

- Mobile Crane All-Terrain: Mobile crane all-terrain yang lebih besar dapat memiliki kapasitas angkat
antara 30 hingga 1.200 metrik ton atau lebih. Mereka sangat fleksibel dan dapat digunakan untuk
berbagai proyek konstruksi, dari bangunan tinggi hingga proyek infrastruktur besar.

- Crane-Truck: Crane-truck biasanya memiliki kapasitas angkat antara 5 hingga 50 metrik ton.
Mereka ideal untuk pekerjaan dengan akses yang lebih terbatas atau di lokasi yang memerlukan
mobilitas cepat.

Static Crane:
- Tower Crane: Tower crane sering digunakan dalam konstruksi gedung tinggi dan memiliki kapasitas
angkat antara 1 hingga lebih dari 20 metrik ton, tergantung pada modelnya. Mereka cocok untuk
proyek konstruksi vertikal dengan tinggi bangunan yang signifikan.

- Overhead Crane: Overhead crane, yang biasanya digunakan di pabrik dan fasilitas industri, dapat
memiliki kapasitas angkat antara 1 hingga 500 metrik ton atau lebih. Mereka ideal untuk mengangkat
beban di dalam bangunan atau fasilitas yang tetap.

- Gantry Crane: Gantry crane biasanya memiliki kapasitas angkat antara 5 hingga 1.000 metrik ton,
tergantung pada ukurannya. Mereka sering digunakan di pelabuhan, dermaga, atau fasilitas yang
membutuhkan kemampuan angkat yang besar.

Pemilihan crane harus didasarkan pada kebutuhan spesifik proyek. Beberapa faktor yang
harus dipertimbangkan saat memilih crane termasuk:

1. Kapasitas Beban: Crane yang dipilih harus memiliki kapasitas angkat yang cukup untuk
mengangkat beban yang diperlukan. Jangan memilih crane yang kapasitas angkatnya terlalu kecil,
karena hal ini dapat berbahaya dan tidak efisien.

2. Lokasi dan Akses: Jika proyek memiliki akses yang terbatas atau lokasi yang sulit dijangkau,
mobile crane mungkin lebih cocok. Namun, jika proyek berada dalam bangunan tinggi atau fasilitas
yang tetap, crane statis seperti tower crane atau overhead crane mungkin lebih sesuai.

3. Ketinggian dan Radius Angkat: Pertimbangkan tinggi maksimum yang perlu dicapai oleh crane dan
jangkauan horizontal yang diperlukan.

4. Kecepatan dan Mobilitas: Mobile crane biasanya lebih cepat dalam pergerakan daripada crane
statis, jadi jika waktu adalah faktor penting, mobile crane mungkin lebih baik.

5. Biaya: Crane memiliki biaya operasional yang berbeda. Perhitungkan biaya penyewaan,
pemeliharaan, dan bahan bakar saat memilih crane yang sesuai dengan anggaran proyek.

Pemilihan crane yang tepat adalah langkah penting dalam keselamatan dan efisiensi proyek
konstruksi, oleh karena itu, harus didasarkan pada pemahaman yang baik tentang spesifikasi proyek
dan karakteristik crane yang tersedia.
1.4 Stabilitas mobile crane dan static crane dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan
Cara mengatasinya

Stabilitas mobile crane dan static crane dapat dipengaruhi oleh berbagai kondisi lingkungan,
dan memahami pengaruh ini serta mengambil tindakan yang tepat adalah kunci untuk menjaga
keselamatan dan efisiensi operasi. Berikut adalah beberapa faktor lingkungan yang dapat
memengaruhi stabilitas crane dan cara mengatasi pengaruhnya:

1. Angin:

- Mobile Crane: Angin dapat memengaruhi stabilitas mobile crane, terutama ketika crane digunakan
dengan boom yang diperpanjang. Untuk mengatasi pengaruh angin, crane operator harus memantau
kecepatan dan arah angin dan menghentikan operasi jika angin terlalu kencang. Selain itu,
menggunakan ballast tambahan pada mobile crane dapat membantu meningkatkan stabilitas.

- Static Crane: Crane tetap seperti tower crane biasanya lebih tahan terhadap angin karena mereka
memiliki fondasi yang kuat. Namun, pada kecepatan angin yang sangat tinggi, operasi crane mungkin
harus dihentikan sementara.

2. Tekanan Tanah:

- Mobile Crane: Kondisi tanah di lokasi konstruksi dapat memengaruhi stabilitas mobile crane.
Tanah yang lembek atau tidak merata dapat menyebabkan kemiringan crane. Untuk mengatasi ini,
biasanya diperlukan plat atau matras yang diletakkan di bawah roda crane untuk mendistribusikan
berat crane dengan merata.

- Static Crane: Static crane seperti tower crane memerlukan fondasi yang kokoh yang sesuai dengan
karakteristik tanah di lokasi. Fondasi yang buruk dapat mengurangi stabilitas crane. Perencanaan
fondasi yang tepat dan pemantauan ketat selama proses konstruksi sangat penting.

3. Kondisi Cuaca Ekstrem:

- Baik mobile crane maupun static crane harus dihentikan sementara dalam kondisi cuaca ekstrem
seperti hujan lebat, badai petir, atau salju tebal. Ini dapat mengganggu visibilitas, mengubah berat
crane (misalnya karena penumpukan salju), atau mengakibatkan bahaya lainnya.
4. Ketidakseimbangan Beban:

- Beban yang tidak seimbang atau pergeseran beban selama pengangkatan dapat memengaruhi
stabilitas crane. Operator harus berhati-hati saat mengangkat dan mengatur beban untuk memastikan
distribusi beban yang merata.

5. Jarak ke Pintu Air, Pintu Geser, atau Fosil Drainase:

- Dalam kondisi lingkungan tertentu, terutama di daerah berair atau dengan potensi risiko drainase,
operator crane harus memperhatikan jarak ke pintu air, pintu geser, atau area lain yang dapat
menyebabkan penurunan tanah atau tanah yang labil.

Untuk mengatasi pengaruh kondisi lingkungan pada stabilitas crane, langkah-langkah berikut
dapat diambil:

- Melakukan inspeksi rutin crane untuk memastikan bahwa semua komponen dalam kondisi baik.

- Menggunakan sistem pemantauan cuaca untuk memonitor kondisi cuaca dan kecepatan angin.

- Memastikan bahwa crane dilengkapi dengan alat pengukur angin dan perangkat keamanan lainnya.

- Mengikuti prosedur penggunaan crane yang aman sesuai dengan panduan produsen dan regulasi
setempat.

- Mengedukasi operator crane tentang pengaruh kondisi lingkungan dan tindakan yang harus diambil
dalam situasi tertentu.

Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama dalam penggunaan crane, dan operator harus siap
untuk menghentikan operasi jika ada tanda-tanda ketidakstabilan atau bahaya lainnya.

1.5 Penggunaan Mobile Crane dan Statik Crane

Pemilihan antara mobile crane dan static crane dalam proyek konstruksi tertentu harus
didasarkan pada sejumlah faktor yang mempertimbangkan kebutuhan spesifik proyek, lingkungan,
dan persyaratan operasional. Berikut adalah beberapa pertimbangan yang dapat membantu
menentukan kapan sebaiknya menggunakan mobile crane atau static crane:

Penggunaan Mobile Crane:

1. Mobilitas Diperlukan:

Gunakan mobile crane jika proyek memerlukan kemampuan mobilitas yang tinggi. Mobile crane
dapat dengan mudah dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain dan cocok untuk proyek-proyek yang
melibatkan banyak situs yang berbeda.
2. Akses Terbatas:

Mobile crane sering lebih cocok untuk lokasi dengan akses yang terbatas, seperti jalan sempit atau
area yang sulit dijangkau. Mereka dapat bergerak sendiri ke lokasi yang diperlukan.

3. Pengangkatan dari Ketinggian yang Berbeda:

Jika proyek melibatkan pengangkatan dari ketinggian yang bervariasi, mobile crane dengan boom
teleskopik dapat menjadi pilihan yang baik.

4. Penggunaan Cepat dan Fleksibel:

Mobile crane seringkali lebih cocok untuk proyek-proyek yang memerlukan penggunaan cepat dan
fleksibel tanpa perlu memasang crane tetap.

5. Kapasitas Angkat Menengah:

Mobile crane biasanya memiliki kapasitas angkat yang sesuai untuk proyek-proyek menengah,
seperti konstruksi bangunan bertingkat sedang atau proyek infrastruktur kecil hingga menengah.

Penggunaan Static Crane:

1. Kapasitas Angkat Besar:

Gunakan static crane seperti tower crane atau gantry crane jika proyek memerlukan kapasitas angkat
yang besar, terutama jika beban yang akan diangkat sangat berat.

2. Konstruksi Gedung Tinggi:

Static crane, khususnya tower crane, sangat cocok untuk proyek konstruksi gedung tinggi. Mereka
memiliki tinggi dan jangkauan yang diperlukan untuk mengangkat bahan dan peralatan ke tingkat-
tingkat yang tinggi.

3. Fondasi Tetap Tersedia:

Static crane memerlukan fondasi yang kokoh. Jika proyek memiliki fondasi tetap yang dapat
menopang crane, penggunaan static crane mungkin lebih efisien.

4. Operasi Terus Menerus:

Gunakan static crane jika proyek memerlukan operasi angkat yang terus menerus dalam waktu yang
lama, seperti di pabrik atau fasilitas industri.

5. Kontrol yang Tepat:


Static crane sering memiliki kontrol yang lebih akurat dan presisi, yang dibutuhkan untuk
mengangkat beban dengan tepat, khususnya dalam situasi di mana presisi sangat penting.

Selain faktor-faktor di atas, perlu juga mempertimbangkan anggaran, jadwal proyek, dan
persyaratan keselamatan dalam pemilihan crane. Kadang-kadang, kombinasi crane mobile dan crane
statis juga dapat digunakan dalam satu proyek untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Keselamatan
harus selalu menjadi prioritas utama dalam pemilihan dan penggunaan crane di proyek konstruksi.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pemilihan antara mobile crane dan static crane dalam proyek konstruksi bangunan harus
dipertimbangkan dengan hati-hati berdasarkan kebutuhan proyek, mobilitas, kapasitas angkat, dan
stabilitas yang diperlukan. Kedua jenis crane memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing,
dan pemahaman yang baik tentang perbedaan antara keduanya akan membantu dalam mengambil
keputusan yang tepat untuk proyek konstruksi tertentu

1. Mobile Crane dan Static Crane: Mobile crane adalah jenis crane yang dirancang untuk mobilitas
tinggi, dapat dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain, dan digunakan untuk berbagai pekerjaan
konstruksi. Sementara itu, static crane, seperti tower crane atau gantry crane, adalah crane yang
dipasang di lokasi tertentu dan memiliki fondasi tetap.

2. Perbedaan dalam Desain dan Struktur: Perbedaan utama antara mobile crane dan static crane
terletak pada mobilitas, desain boom, dan fondasi. Mobile crane memiliki boom yang bisa ditarik dan
diperpanjang, sementara static crane memiliki boom tetap. Mobile crane juga memiliki roda atau trek
untuk mobilitas, sedangkan static crane memiliki fondasi yang kokoh.

3. Pengaruh Mobilitas Mobile Crane: Mobilitas mobile crane sangat menguntungkan dalam proyek
konstruksi karena memungkinkan untuk fleksibilitas lokasi, akses ke area yang sulit dijangkau,
efisiensi waktu, dan berbagai aplikasi. Mobile crane juga dapat lebih ekonomis dalam beberapa kasus.

4. Kapasitas Angkat: Kapasitas angkat mobile crane berkisar dari beberapa ton hingga lebih dari
seribu ton, tergantung pada tipe dan modelnya. Static crane, seperti tower crane, dapat memiliki
kapasitas angkat yang sangat besar, mencapai puluhan ton atau lebih.

5. Stabilitas di Lingkungan: Stabilitas baik mobile crane maupun static crane dapat dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan seperti angin, tekanan tanah, cuaca ekstrem, dan lainnya. Tindakan seperti
pemantauan cuaca, penggunaan alat pengukur angin, pemilihan fondasi yang tepat, dan inspeksi rutin
diperlukan untuk menjaga stabilitas crane.
6. Pemilihan Crane: Pemilihan antara mobile crane dan static crane harus didasarkan pada faktor-
faktor seperti kapasitas angkat yang dibutuhkan, mobilitas yang diperlukan, aksesibilitas lokasi,
ketinggian dan jangkauan yang dibutuhkan, serta anggaran dan jadwal proyek.

Pemahaman tentang perbedaan dan pengaruh masing-masing jenis crane dapat membantu pemilik
proyek dan kontraktor dalam membuat keputusan yang tepat dalam pemilihan crane untuk proyek
konstruksi mereka, dengan memprioritaskan keselamatan dan efisiensi.

B. SARAN

Saran penulis untuk pembaca agar dapat mengerti dan mengetahui Mobile Crane dan
Statik Crane ini dan apa saja hal – hal terkait konsep ini untuk menambah wawasan pembaca.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dalam Makalah ini
maka penulis meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk menyempurkan
Makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Mobile Crane - Pengertian, Jenis dan Cara Kerja Lengkap (wira.co.id)
https://www.sekolahkami.com/2022/07/alat-berat-crane.html

Static Cranes: Their Strengths and Their Weaknesses - Kitmondo

Mobile Crane - Pengertian, Jenis dan Cara Kerja Lengkap (wira.co.id)

Anda mungkin juga menyukai