Anda di halaman 1dari 21

I

RINGKASAN
Crane merupakan sebuah alat berat bangunan yang digunakan untuk mengangkat
benda/material yang umumnya tidak dapat diangkat oleh manusia, secara vertikal
ataupun horisontal ke tempat yang tinggi dengan gerak yang terbatas. Tower
Crane banyak digunakan untuk pembangunan gedung bertingkat seperti hotel,
arpatement, mall, hipermarket, dll. Pembangunan menggunakan alat ini sangat
mempersingkat waktu pengerjaan dalam sebuah proyek pembangunan, karena
material dapat terangkat ke lokasi pemasangan dengan lebih mudah dan cepat.
Untuk sekarang kami akan mengambil proyek konstruksi Hotel The Bandha
yang berlokasi di Jalan Padma Utara, Legian, dimana kami mengambil alat
Tower Crane untuk melakukan pendataan tentang alat tersebut yang nantinya
akan kami persentasikan dihadapan dosen dan teman teman. Hasil dari
pendataan tentang alat tersebut berupa harga sewa, perawatan alat, dll.

Kata kunci : tower crane, konstruksi, luaran.

II

DAFTAR ISI

RINGKASAN .......................................................................................................... I
DAFTAR ISI ........................................................................................................... II
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1

Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2

Perumusan Masalah .................................................................................. 1

1.3

Tujuan ....................................................................................................... 1

1.4

Luaran yang Diharapkan .......................................................................... 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3


BAB 3. METODOLOGI ......................................................................................... 9
3.1

Deskripsi Proyek ...................................................................................... 9

3.2

Waktu Pelaksanaan ................................................................................... 9

3.3

Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 9

3.5

Data Pekerja ........................................................................................... 10

3.6

Mekanisme Kerja Tower Crane ............................................................. 10

3.7

Penggunaan Tower Crane....................................................................... 11

3.8

Pelaksanaan Pekerjaan Struktur dengan Tower Crane ........................... 11

4.1

Menghitung Waktu Produktifitas pada Tower Crane ............................. 13

4.2

Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17


LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 18

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah

Dalam dunia industri terutama yang bergerak di bidang konstruksi


bangunan, setiap proyek bangunan kerap kali menggunakan alat berat dalam
proses angkat angkut suatu material atau bahan. Alat berat merupakan faktor
penting dalam pengerjaan suatu struktur, terutama proyek proyek konstruksi
dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat alat tersebut untuk
mempermudah manusia dalam mengerjakan pekerjaan sehingga hasil yang
diharapkan tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif singkat. Alat
berat yang umumnya dipakai di dalam proyek konstruksi antara lain : dozer, alat
gali (excavator) seperti backhole, front shovel, clamshell, alat pengangkut seperti
loader, truck dan conveyor belt, alat pemadat tanah seperti roller dan compactor,
dan lain lain.
Pada saat suatu proyek akan dimulai kontraktor akan memilih alat berat apa yang
akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan digunakan
merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Jika kita
menginginkan untuk memindahkan suatu material yang berat dengan arah vertikal
maka kita akan memikirkan alat berat apa yang seharusnya kita gunakan,
misalkan untuk proyek gedung gedung bertinggat banyak.
Setiap kali berada di sebuah lokasi proyek, kita pasti dapat melihat sebuah
struktur kokh yang terbuat dari baaj yang berdiri tinggi menjulang. Itulah Tower
Crane. Tower Crane berfungsi sebagai alat angkat alat dan bahan material seperti
mesin mesin konstruksi, beton, besi, bekisting dan lain sebagainya. Karena
besar dan fungsinya inilah Tower Crane merupakan alat berat dalam pekerjaan
konstruksi.

1.2

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang harus dijawab
dalam penelitian ini adalah mengetahui tentang tower crane, fungsi dan spesifikasi
tower crane serta memahami tentang beban angkat dan putar dari alat berat tower
crane. d

1.3

Tujuan
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai yaitu sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang Tower Crane.
2. Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari Tower Crane.
3. Untuk mengetahui dan memahami spesifikasi alat dari Tower Crane.
4. Untuk mengetahui dan memahami beban angkat dan putaran dari lengan
Tower Crane.

1.4

Luaran yang Diharapkan

Hasil yang didapat akan kami persentasikan dihadapan dosen pengajar dan
dihadapa teman teman agar mengetahui tentang Tower Crane.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


Crane merupakan sebuah alat berat bangunan yang digunakan untuk
mengangkat benda/material yang umumnya tidak dapat diangkat oleh manusia,
secara vertikal ataupun horisontal ke tempat yang tinggi dengan gerak yang
terbatas. Jenis jenis tower crane dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri
yaitu :
1. Free Standing Crane

Gambar 1. Free Standing Crane


( Sumber : http://www.cranewerks.com/free-standing2.html )
Crane yang berdiri bebas ( free standing crane ) berdiri di atas
pondasi yang khusus dipersiapkan untuk alat tersebut. Jika crane harus
mencapai ketinggian yang besar maka kadang kadang digunakan
pondasi dalam seperti tiang pancang.
2. Rail Mounted Crane

Gambar 2. Rail Mounted Crane


( Sumber : http://www.konecranes.com/equipment/container-handlingcranes/rail-mounted-gantry-cranes )
Penggunaan rel pada rail mounted crane mempermudah alat untuk
bergerak sepanjang rel tersebut. Tetapi supaya tetap seimbang gerakan
crane tidak dapat terlalu cepat. Kelemahan dari crane tipe ini adalah harga

rel yang cukup mahal, rel harus diletakkan pada permukaan yang datar
sehingga tiang tidak menjadi miring.
3. Climbing Tower Crane

Gambar 3. Climbing Tower Crane


( Sumber:
http://98.130.117.73/page/Tower%20Cranes%20at%20Work.html )
Crane ini diletakkan didalam struktur bangunan yaitu pada core
atau inti bangunan. Crane ini bergerak naik bersamaan dengan struktur
naik. Pengangkatan crane dimungkinkan dengan adanya dongkrak hidrolis
atau hydraulic jacks. Dengan lahan terbatas maka alternative penggunaan
crane climbing.
4. Tied In Crane

Gambar 4. Tied In Crane


( Sumber :
http://towercraneoperator.com/pictures/tower/peiner/peiner.html )
Crane tipe ini mampu berdiri bebas pada ketinggian kurang dari
100 meter. Jika diperlukan crane dengan ketinggian lebih dari 100 meter,
maka crane harus ditambatkan atau dijangkar pada struktur bangunan.
Fungsinya untuk menahan gaya horizontal.
Maka untuk menumbuhkan pariwisata di bali baik diwilayah pedesaan maupun
perkotaan. Saat ini banyak investor berinvestasi di bali karena dilihat banyak ada
peluang dari membangun Hotel, Villa, HomeStay, Supermarket, dll. Nah sekarang
kami akan mengambil contoh proyek di legian dimana proyek itu membangun
sebuah hotel yang bernama Hotel The Bandha di dekat hotel Ossotel dan Hotel
Niksoma. Kami mencoba untuk mengambil sample alat berat yang ada disana

yaitu TOWER CRANE dimana fungsi alat tersebut untuk membantu


benda/material yang umumnya tidak dapat diangkat oleh manusia, secara vertikal
ataupun horisontal ke tempat yang tinggi dengan gerak yang terbatas.
Bagian-bagian Tower crane
Berikut ini adalah beberapa komponen komponen utama dari tower
crane adalah.
1. Jib
lengan panjang yang dapat berputar 360 derajat, secara horisontal, dan
jib adalah bagian yang menjangkau area bahan yang akan di angkut.

Gambar 5. Jib
( Sumber : http://taufikhurohman.blogspot.com/2012/12/kesehatan-dankeselamatan-kerja-alat.html )
2. Machinery jib
Pada bagian inilah terdapat motor penggerak tower crane, alat elektronik
dan sebuah beton masif yang berfungsi sebagai counter balance. Oleh
karena itu sering pula disebut counter balance jib.

Gambar 6. Machinery jib


( Sumber : https://hansenkammer.wordpress.com/2011/02/21/sekilastentang-tower-crane/ )

3. Ruang Operator
Tempat pengendali/ Kontrol tower crane, dikendalikan oleh operator

Gambar 7. Ruang Operator


( Sumber : http://www.alatberat.com/blog/cara-dasar-mengoperasikantower-crane/ )
4. Tiang Menara
Bagian ini merupakan bagian vertikal dari tower crane yang bisa terus
tumbuh seiring dengan kebutuhan proyek. Pada bagian ini terdapat tangga
vertikal yang dibagi per section yang nantinya akan digunakan oleh
operator untuk naik ke atas.

Gambar 8. Tiang Menara


( Sumber : http://www.orbitdigital.net/article/bagaimana-mengangkutmaterial-saat-membangun-gedung-bertingkat )

5. Pemberat Penyeimbang
Untuk menyeimbangkan lengan crane (jib) ketika mengangkat beban

Gambar 9. Pemberat Penyeimbang


( Sumber : http://iptekims.blogspot.com/2014/05/crane.html )
6. Pondasi
Sebagai bantalan dan penyangga tiang/ sebagai dasar pondasi Tower crane

Gambar 10. Pondasi


( Sumber : http://www.ilmusipil.com/menghitung-pondasi-tc )
Selain itu, ada bagian bagian dari tower crane yaitu :
a. Base : merupakan tempat kedudukan tower crane berfungsi menahan gaya
aksial dan gaya tarik di balok beton/tiang pancang.
b. Base Section : bagian / segmen paling dasar dari badan tower crane yang
langsung dipasang/dijangkar ke pondasi
c. Mast Section : bagian dari badan tower crane yang berupa segmen
kerangka yang dipasang untuk menambah ketinggian tower crane
d. Climbing Frame : bagian dari tower crane yang berfungsi sebagai
penyangga saat penambahan mast.
e. Support Seat : merupakan kedudukan/tumpuan yang menyokong slewing
ring dalam mekanisme putar, terdiri dari bagian atas (upper) dan bagian
bawah (lower).
f. Slewing Ring : mast yang ikut berputar 360o, berperan dalam mekanisme
putar.
g. Slewing Mast : mast yang ikut berputar bersama jib, terletak dibawah cat
head

h. Cat Head : puncak tower crane yang berfungsi sebagai tumpuan kabel
penahan jib dan counter jib.
i. Jib : lengan pengangkut beban dengan panjang bermacam- macam
tergantung kebutuhan
j. Counter Jib : lengan penyeimbang terhadap beban momen lattie jib
k. Counter Weight : blok beton yang merupakan pemberat, yang dipaksa
pada ujung counter jib
l. Cabin Set : ruang operator pengendali tower crane
m. Acces Ladder : tangga vertical yang berfungsi sebagai akses bagi operator
menuju cabin set, terletak dibagian dalam mast section
n. Trolley : alat untuk membawa hook sehingga dapat bergerak secara
horizontal sepanjang lattice jib
o. Hook : alat pengait yang terpasang pada trolley.

BAB 3. METODOLOGI
3.1

Deskripsi Proyek

Proyek Hotel The Bandha merupakan proyek pembangunan Hotel dengan paket
pekerjaan Struktur dan Arsitektur ( Pas. Bata, Plester, Acian ) yang berlokasi di
kawasan Legian Bali.
Data luasan Bangunan proyek yang dikerjakan yaitu 21.334 m2
Perusahaan yang turut andil dalam pembangunan proyek ini adalah :
1. PT. Manggala Putra Mas
: Pemilik Proyek
2. DPM Bali
: Perencana Arsitektur dan
Interior
3. A.A Gede Agung Agung Yana, ST, MT.
: Konsultan Struktur
4. Hardian Solusi Engineering
: Konsultan MEP
5. PT. Jaya Kusuma Sarana Bali
: Kontraktor

3.2

Waktu Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan pekerjaan struktur dan arsitektur sesuai kontrak proyek Hotel
The Bandha yang berlokasi di Legian Bali dimulai tanggal 12 November 2014
s/d 17 September 2015 dan telah berlangsung selama 3 bulan kalender.
(timeschedule terlampir)

3.3

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data


1. Data Primer : Survey langsung ke lokasi proyek pada tanggal 9 mei, 13
mei dan 27 mei 2015.
2. Data Sekunder : Laporan Bulanan Proyek Hotel The Bandha

3.4

Jenis Data
1. Data Proyek
a. Lokasi
: Jalan Padma Utara, Legian Bali.
b. Waktu Pelaksanaan
: 10 jam kerja/hari
c. Tenaga yang dibutuhkan : 2 operator/pengendali alat.
2. Data Alat
a. Jenis alat
: TOWER CRANE
b. Model/type alat
: TC 6018
c. Kapasitas/tenaga
: 10 ton
d. Umur dalam tahun
: 5 tahun
e. Harga setempat
: Rp. 285.000.000-/3 bulan (sewa)
3. Data Harga Bahan Bakar ( Solar )
a. Rp 7.500-/liter ( standar pertamina )
b. Jumlah bahan bakar dibutuhkan : 100 liter/hari
4. Daya Biaya Driver/Operator
Pengawas ,operator beserta asisten operator masing-masing mendapat
upah sebagai berikut :
a. Rp. 12.000.000 /bln (2 operator)

10

3.5

Data Pekerja

Pada alat tower crane dibutuhkan operator yang berfungsi sebagai pengendali alat
tersebut. Berikut kami lampirkan SIO (Surat Ijin Operator)
1. MOH. SALIM.

2. GUSTI JHOYS LYANSETI

3.6

Mekanisme Kerja Tower Crane

Mekanisme kerja Tower Crane terdiri dari :


1. Hoishing Mechanism ( mekanisme angkat ) : mekanisme ini digunakan
untuk mengangkat beban. Gerakan ini adalah gerakan naik/turun beban
yang telah dipasang pada kait diangkat atau diturunkan dengan
menggunakan drum/hook, dalam hal ini putaran drum. Disesuaikan
dengan drum/hook yang sudah direncanakan. Hook digerakkan oleh motor
listrik dan gerakan drum/hook dihentikan dengan rem sehingga beban
tidak akan naik atau turun setelah posisi yang ditentukan sesuai dengan
yang direncanakan.
2. Slewing Mechanism ( mekanisme putar ) : mekanisme ini digunakan untuk
memutar jib dan counter jib sehingga dapat mencapai radius yang
diinginkan.
3. Trolley Traveling Mechanism ( mekanisme jalan trolley ) : mekanisme ini
digunakan untuk menjalankan trolley maju dan mundur sepanjang jib.

11

4. Traveling mechanism ( mekanisme jalan ) : mekanisme ini digunakan


untuk menjalankan bogie (kereta) untuk traveling tower crane.

3.7

Penggunaan Tower Crane

Rencana penempatan tower crane :


Penempatan alat yang tepat pada lokasi proyek akan dapat memperlancar
kegiatan proyek. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menganalisis kondisi lokasi
proyek, diantaranya jalur mobilisai alat tersebut terhadap perencanaan tata letak
atau penempatan baik itu penimbunan material, gudang, kantor dan lainnya.
Dimana penempatan alat ini harus mampu dimanfaatkan semaksimal mungkin
dalam proses pelaksanaan proyek tersebut.
Posis operasional tower crane adalah penempatan tower crane pada suatu
lokasi proyek untuk melakukan pekerjaan pengangkatan, pengecoran dan lain
lain. Dimana radius perputaran dari tower crane tersebut dapat mampu
menjangkau seluruh lokasi proyek sehingga tower crane dapat menyelesaikan
pekerjaan selektif mungkin.
Menurut ( Nugraha dkk,1985 ), dalam menentukan tata letak alat tower crane
harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut ini :
1. Arah gerak atau lintasan tower crane sebaiknya sejajar dengan arah
memanjang dari bangunan.
2. Harus tersedia ruang cukup untuk proses erection dan dismantling.
3. Dengan ukuran tower crane yang minimum, radius dan tinggi dan
dapat menjangkau 100 % area gedung.
Letak tower crane direncakan sebagai berikut :
1. Letak crane tepat ditengah tengah bangunan dari posisi memanjang,
karena pada posisi tersebut tower crane dapat menjangkau 100 % area
bangunan dengan jib radius yang minimum.
2. Tower crane berada di samping kanan bangunan dari tampak utara
dengan free standing setinggi 50 m supaya tidak membentur bangunan
lain pada saat proses kerja.
3. Jarak tower crane dari bangunan disesuaikan dengan data teknis dari
tipe tower crane yang digunakan.

3.8

Pelaksanaan Pekerjaan Struktur dengan Tower Crane

Sebelum pekerjaan struktur ini dilakukan, perancah atau scafolding sampai


dengan pembekistingan harus sudah selesai terlebih dahulu. Pada pekerjaan ini
tower crane tidak banyak mengalami kesulitan dari perencanaan posisi
penempatan truck mixer sampai pendistibusiannya.
Pekerjaan yang perlu dipersiapkan dan direncanakan pada penggunaan tower
crane adalah :
1. Perencanaan posisi untuk tower crane pada lokasi proyek.
2. Pekerjaan pondasi untuk tower crane.

12

3. Pengadaan alat bantu diantaranya concrete bucket dan generator genset.


4. Menghitung volume pekerjaan struktur(selain pondasi). Serta jarak jarak
terhadap posisi tower crane.
5. Perencanaan letak dari penimbunan material, direksi keet, gudang dan
lainnya, serta jalur keluar masuknya truck mixer dan posisinya.
6. Mengurutkan pekerjaan struktur sedemikian.

13

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Menghitung Waktu Produktifitas pada Tower Crane

Pada perhitungan pekerjaan produktivitas tower crane yang diamati adalah


tower crane 6108. Pekerjaan pengangkatan yang akan dihitung adalah sebagai
berikut : pekerjaan pengangkatan besi.
1. Pengangkatan Besi Untuk Tulangan.
Besi yang dimaksud antara lain : besi tulangan kolom, besi tulangan balok
dan besi tulangan lantai. Untuk perhitungan waktu pemindahan dan
volume pengangkatan sebagai berikut :
a. Waktu Yang Diperlukan Untuk Mengangkat Tulangan Kolom
Waktu yang dibutuhkan untuk pengangkatan besi dari lokasi
pabrikasi ke lantai kerja adalah Untuk pekerjaan yang efektif, Berikut
detail pekerjaan untuk tulangan kolom. Untuk pemindahan yang
efektif disini adalah, tulangan kolom yang sudah dirangkai dan
diangkut dari pabrikasi langsung dipasangkan pada lokasinya, waktu
rata-rata yg dibutuhkan adalah 12 menit 50 detik dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel Rincian waktu pengangkatan tulangan dengan crane
Detail Pekerjaaan
Persiapan

pengangkatan

Waktu Pelaksanaan
tulangan 45 detik

Kolom
Pengangkatan tulangan kolom

5 detik

Pemindahan material tulangan kolom

30 detik

Penurunan tulangan kolom

5 detik

Menyetel tulangan kolom yang akan

10 menit 5 detik

dipasang
Melepas tulangan kolom yang telah

55 detik

dipasang
Total

12 menit 50 detik

14

Pekerjaan angkut tower crane menjadi tidak efektif dalam sehari


apabila, sebagai berikut :

Berdasarkan pada data laporan pengoperasian alat tower crane digunakan


untuk pengangkatan material diluar pengecoran malam adalah 9 jam kerja dimulai
dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Jadi, setelah di potong waktu tidak efektif yaitu
2 jam 50 menit maka total jam kerja yang sesungguhnya dalam sehari adalah 6
jam 10 menit.
Jam kerja adalah

x100 % = 66.67 % efektivitas pemakaian tower

crane dalam sehari.


Karena tower crane tidak mengerjakan satu macam pekerjaan dalam
sehari, tetapi tower crane melakukan berbagai macam pekerjaan. Maka
berdasarkan kenyataan di lapangan dalam sehari tower crane dapat mengangkat
dan memasang 4 sampai 5 kolom. Untuk pekerjaan pengangkatan dan
pemasangan tulangan kolom yang dilakukan oleh tower crane (aktual)
berdasarkan hasil pengamatan di lapangan adalah sebagai berikut :
Waktu rata - rata yang di butuhkan untuk memasang 1 tulangan kolom sampai
selesai adalah : 12 menit 50 detik.
Dalam 1 jam , 60 menit/12 menit 50 detik = 4,8 5 kali pengangkatan dan
pemasangan. Untuk efektivitasnya : 5 kali pengangkatan x 66,67 % = 3,3 4 kali
pengangkatan dan pemasangan.

15

4.2

Jadwal Kegiatan

1. Data perhitungan tower Crane :


a.
Type TC = TC 6018
b.
Counter Weight = 18,9 ton
c.
Max Angkut = 8.0 ton
d.
Jib Length = 60 m
e.
Pjg Counter Weight = 13.0 m
f.
Jarak Max Angkut = 12.2 m
g.
Max Beban Ujung = 1.8 ton
h.
Lebar Section TC = 1.9 m
i.
Mutu Beton fc = 29.1 mpa K = 350 kg/cm2
j.
Mutu Baja fy = 400.0 mpa

16

k.
l.
m.
n.

Diameter Tulangan = 25.0 mm


Lebar Pondasi( B ) = 5.5 m
Panjang Pondasi( L ) = 5.5 m
Tinggi Pondasi ( d ) = 1.35 m

2. BEBAN TOWER CRANE ( BROSUR TC )


a. Kondisi TC Dalam Keadaan Operasi ( Crane In Operation )
Momen Yang Bekerja ( M ) = 1250 KN.m
Gaya Horisontal ( H ) = 32 KN
Gaya Axial ( V ) = 636 KN
Momen Torsi ( MT ) = 0 KN.m
b. Kondisi TC Dalam KeadaanTakOperasi ( Crane Out Operation )
Momen Yang Bekerja ( M ) = 0 KN.m
Gaya Horisontal ( H ) = 0 KN
Gaya Axial ( V ) = 0 KN
Momen Torsi ( MT ) = 0 KN.m
3. PERENCANAAN PONDASI TC
a. direncanakan ukuran pondasi ssb : 5.5 x 5.5 x 1.35 m
( d = kedalaman)
* lihat panjang minimum angkur tower crane
( B = lebar ) 5.5
( L = panjang )
Berat Pondasi Tower Crane : = 5.5 x 5.5 x 1.35 x 2400 kg/m3
= 98010 kg
= 98,010 KN
Total Gaya Axial Yang Bekerja : = 636 + 98,010
= 734,01 KN
4. Perhitungan pondasi Tower Crane.
PERHITUNGAN PONDASI :
A. L = (( M + H.d/2 ) * 2)/ V
L = ({1250 + 32.1,35/2 } * 2)/ 734,01
= 3,46 m

Jadi Ukuran Pondasi Tower Crane = 3,46 x 3,46 x 1,35 M


( B = lebar ) 3,46
( L = panjang )3,46

( d = kedalaman)1,3

17

DAFTAR PUSTAKA
Artikel Bebas, 2014, cara merakit tower crane,
http://putrasaimima.blogspot.com/2011/06/cara-merakit-tower-crane.html
Doni tisna, 2014, pengertian crane,
http://www.academia.edu/8275803/PENGERTIAN_CRANE
flower of envy, tugas tugas kampus, 2013, Jenis Jenis Crane,
http://panicatcampus.blogspot.com/2013/07/jenis-jenis-crane.html
Media dan Forum berbagi ilmu sipil, 2015, Tower Crane Elemen Penting Dalam
Pekerjaan Teknik Sipil, http://www.ilmusipil.com/tower-crane-elemenpenting-dalam-pekerjaan-teknik-sipil
Rahman sunowijoyo, 2014, tower crane makalah,
https://www.scribd.com/doc/248611922/Tower-Crane-Makalah#scribd
rayearth2601, 2011, pengertian crane,
http://nyariduitreceh.blogspot.com/2011/11/pengertian-crane.html
Rumah Material, info material rumah dan bangunan, 2014, perhitungan pondasi
tc tower crane, http://www.ilmusipil.com/perhitungan-pondasi-tc-towercrane
Suparman, pusat penjualan genteng dan batu bata, 2013, Pengertian Tower Crane
dan Pemasanganya, http://www.shs-sokka.com/2014/01/pengertian-towercrane-dan-pemasanganya.html

18

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. DOKUMENTASI PROYEK KONSTRUKSI PT KJS BALI

Gambar 1. Foto tower crane di lokasi proyek

Gambar 2. Foto Tiang menara Tower Crane

19

Gambar 3. Foto pengecoran di lantai 2 dengan menggunakan Tower Crane

Anda mungkin juga menyukai