Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari
tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan
infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan
pergerakannya.
Meningkatnya kebutuhan akan pembangunan infrastruktur juga
berdampak pada peningkatan kebutuhan akan lulusan teknik sipil yang berkualitas
dan berdaya saing tinggi. Oleh karena itu universitas – universitas diindonesia
saling bersaing meningkatkan kurikulum dan kualitas dari lulusannya. Jurusan
teknik sipil Universitas Warmadewa memberikan profil lulusannya untuk Mampu
sebagai Perekayasa pada perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan Konstruksi
teknik Sipil yang terampil memanfaatkan teknologi Informasi dengan
mempertimbangkan aspek lingkungan. Disamping dari kegiatan belajar mengajar
di Kampus, mahasiswa teknik sipil Universitas warmadewa juga diberikan
kesempatan untuk kerja praktek
Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus
ditempuh oleh mahasiswa teknik sipil untuk memberikan gambaran umum atau
khusus mengenai bagaimana dunia kerja teknik sipil itu sendiri . kerja praktek juga
merupakan ajang mahasiswa mempraktekan hal – hal yang mereka pelajari di
bangku perkuliahan , menemukan permasalahan dan menyelesaikan masalah
tersebut sesuai apa yang dipelajari.

`
1.2 Gambaran Umum Proyek
Lokasi Proyek
Proyek Pembangunan Tanadewa Resort & Spa Ubud ini berada di daerah
dataran tinggi atau lebih tepatnya daerah perbukitan. Dimana pada posisi rooftop
(lantai paling atas) dapat melihat pemandangan sekitar bukit yang terdapat
persawahan yang asri dan sejuk.
Secara geografis letak proyek pembangunan Tanadewa Resrt & Spa Ubud
berlokasi di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar.

LOKASI PROYEK

`
Pendanaan
Pendanaan proyek Tanadewa Resort & Spa didanai oleh PT. Bumi Pesona
selaku owner proyek. Adapun nilai dari proyek Tanadewa Resort & Spa ini sebesar
Rp.10.890.000.000 (sepuluh miliar delapan ratus sembilan puluh juta rupiah sudah
termasuk ppn 10%) untuk struktur nya saja.
Dengan jenis kontrak Unit Price (Harga Satuan), dimana dalam
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu berdasarkan harga
satuan yang telah ditetapkan, untuk pembayarannya didasarkan pada hasil
pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan
oleh Penyedia Barang/Jasa dan dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang
berdasarkan hasil pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.
Jangka Waktu Pelaksanaan Konstruksi
Waktu pelaksanaan pembangunan struktur Tanadewa Resort & Spa ini
direncanakan selesai dalam 10 bulan kalender yang dimulai pada tanggal 9
Desember 2016 sampai dengan 9 Oktober 2017 namun mendapatkan pertambahan
waktu sebanyak 5 minggu dikarenakan adanya perubahan gambar kerja terhadap
owner.
Data Umum
Proyek pembangunan gedung Tanadewa Resort & Spa memiliki data-
data proyek sebagai berikut :
a) Nama Proyek : Proyek Tanadewa Resort & Spa Ubud
b) Lokasi Proyek : Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar.
c) Luas Bangunan : ± 5.738,551 m²
d) Pemilik proyek : PT. Bumi Pesona Mandiri
Konsultan Perencana
a) Arsitektur : PT. IMAJI WASTU
b) Struktur : I Wayan Artana
c) Mekanikal Elektrikal : PT. HARDI AGUNG PERKASA
Kontraktor Pelaksana
a) Struktur : PT. TUNAS JAYA SANUR
b) Mekanikal Elektrikal : PT. HARDI AGUNG PERKASA

`
c) Finishing : PT. GEMA GRAHA SARANA
d) Konsultan MK : PT. BUMI PESONA MANDIRI
e) Sumber Dana : PT. BUMI PESONA MANDIRI
Data teknis
Data teknis mengenai Proyek Pembangunan Gedung Gedung Tanadewa
Resort & Spa sebagai berikut :
1. Luas Lahan : 65.000 m²
2. Luas Bangunan : 5.738,551 m²
Luas Bangunan terdiri dari :
2
2nd Terrace floor : 746,856 m
2
1st Terrace Floor : 1190,139 m
2
Lobby Floor : 1306,761 m
2
1st Upper Floor : 1281,164 m
2
2nd Upper Floor : 599,557 m
2
Roof : 307,037 m
2
Top roof : 307,037m
3. Jumlah Lantai : 5 Lantai
4. Elevasi Lantai Bangunan
2nd Terrace floor : - 6,80 m
1st Terrace Floor : - 3,40 m
Lobby Floor :  0,00 m
1st Upper Floor : + 4,00 m
2nd Upper Floor : + 7,40 m
Roof : + 10,5 m
Top roof : + 12,0 m
5. Struktur Bangunan : Beton bertulang

1.3 Tujuan Proyek


Semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke ubud
membuat kebutuhan akan tempat tinggal dan penginapan semakin berkembang,

`
mulai dari home stay hingga hotel, resort dll. Proyek Tanadewa Resort & Spa Ubud
ini merupakan sebuah proyek yang bertujuan untuk menyediakan fasilitas tempat
tinggal sementara bagi para pendatang baik untuk kepentingan wisata maupun
kepentingan lain seperti bisnis, kantor yang nyaman , megah , dan sehat. Disamping
itu Resort & spa ini kelak akan Membuka lapangan kerja baru bagi penduduk yang
bertempat tinggal di kawasan Ubud, Gianyar.

1.4 Gambaran Hasil Proyek


Adapun gambaran yang ingin dicapai proyek Tanadewa Resort & Spa ini
yaitu:
1. Biaya yang dikeluarkan tidak terlalu jauh melebihi perencanaan awal.
2. Mutu yang ingin dicapai proyek ini yaitu sesuai dengan standar detail
yang telah direncanakan dan tidak jauh berbeda dengan perencanaan dan
perancangan diawal sebelum proyek dilaksanakan.
3. Pelaksanaan proyek harus sesuai dengan waktu perencanaan yang telah
direncanakan.
4. Proyek sudah melaksanakan unsur-unsur manajemen seperti:
Perencanaan (Plan), Pelaksanaan (Do), Kontrol (Control), dan Tindakan
(Action).

BAB II
ORGANISASI PROYEK

`
2.1 Struktur Organisasi Proyek

Konsultan MEP

Konsultan Struktur
Owner Konsultan Pengawas
Konsultan Arsitektur

Kontraktor

Garis Komando
Garis Koordinasi
Pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan Hotel At Seminyak
adalah sebagai berikut :
1. Owner : PT. Bumi Pesona Mandiri
2. Konsultan MK : PT. Bumi Pesona Mandiri
3. Konsultan Mechanical Engineering : PT. Hardi Agung Perkasa
4. Konsultan Arsitektur : PT. Imaji Wastu
5. Konsultan Struktur : I Wayan Artana Group
6. Kontraktor : PT. Tunas Jaya Sanur

2.2 Hubungan Kerja Organisasi Proyek


2.2.1 Hubungan antara pemilik proyek/ owner dengan konsultan pengawas
Pada Proyek ini Hubungan antara pemilik proyek/Owner dengan
konsuktan MK bersifat In House yang berarti Owner langsung mengangkat
Konsultan MK sendiri dan konsultan MK tersebut langsung dari perusahaan Owner
tersebut.
2.2.2 Hubungan pemilik proyek/ owner dengan konsultan perencana
Pada Proyek tidak terdapat hubungan langsung konsultan perencana
dengan pemilik proyek melainkan konsultan perencana berhubungan langsung
dengan konsultan pengawas yang sudah diangkat oleh pemilik proyek/owner.

`
2.2.3 Hubungan pemilik proyek/ owner dengan kontraktor
Pada proyek ini tidak terdapat hubungan langsung pemilik proyek/owner
dengan kontraktor. Jika terjadi kesalahan pelaksanaan pada proyek owner tidak
boleh memberi complain langsung pada kontraktor sedangkan complain harus
diajukan kepada konsultan pengawas dan konsultan pengawas meneruskan
complain tersebut kepada kontraktor. Begitu juga kontraktor tidak boleh
mengajukan pertanyaan mengenai pelaksanaan pada proyek langsung ke owner
melainkan pengajuan pertanyaan harus diajukan pada konsultan pengawas dan
diteruskan pada yang bersangkutan
2.2.4 Hubungan kerja antara konsultan pengawas dengan kontraktor
Hubungan kerja antara konsultan pengawas dengan kontraktor adalah
sebagai berikut ini.
1. Kontraktor mengadakan konsultasi dengan pengawas mengenai
segala sesuatu baik adimistrasi ,dan pelaksanaan proyek.
2. Pengawas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
pekerjaan.
2.2.5 Hubungan kerja di kontraktor

PROJECT MANAGER
CUCUK PRIYONO

SITE MANAGER
NYOMAN SUWASTIKA

SECURITY SURVEYOR SUPERVISOR QS DRAFTER DRAFTER


- KADEK - MADE KIBA KADEK A.A MANIK NENGAH
CIVIL
JAKAARIANA ALAMU JAKAARIANA ARYATI MASTANA
- YOHANES DITO H
- A.A NGURAH - TONI - KOMANG
ARI SETIAWAN GUNAWAN
- AGUNG ANGGA

2.2.5.1 Project Manager


1. Identitas Jabatan
Unit Organisasi : Proyek
Atasan Langsung : Project Sponsor

`
Bawahan langsung : Site Manager
: Procurement Proyek
: Logistik Proyek
: Project Controller
2. Tujuan Jabatan
Menjamin pengelolaan proyek dilaksanakan dengan efektif sesuai
dengan budget dan sasaran mutu yang telah ditetapkan.
3. Akuntabilitas Utama
a. Menyusun budget proyek yang aman dan kompetitif melalui
berkoordinasi dengan pihak lain - anggota core 3 - sesuai
dengan framework dan metodologi proyek.
b. Memimpin pelaksanaan proyek secara efektif dalam rangka
memenuhi sasaran mutu proyek, persyaratan budget, dengan
tetap berlandaskan ketentuan dalam kontrak.
c. Atas nama perusahaan, dalam fase eksekusi, berinteraksi
dengan pihak owner proyek terkait aspek pelaksanaan proyek,
sehingga terjalin komunikasi efektif.
d. Melaksanakan pengambilan keputusan terkait operasional
proyek pada setiap fase proyek untuk pencapaian target KPI
yang telah ditetapkan.
e. Memastikan pengelolaan keuangan proyek dilaksanakan
dengan efektif dan terkendali.
f. Memastikan kerja tim proyek, baik tim internal perusahaan
maupun dengan pemasok, terlaksana dengan efektif dan
termotivasi.
4. Tugas Rutin
a. Menjalankan sembilan area manajemen proyek secara efektif
dalam pelaksanaan proyek.
b. Melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait baik internal
maupun eksternal dalam mewujudkan kelancaran pelaksanaan
proyek.

`
c. Melaporkan pelaksanaan progres proyek, baik dalam forum SOP
maupun dalam kegiatan pelaporan rutin bulanan.
d. Mengajukan Purchase Request dalam rangka memenuhi
kebutuhan proyek.
e. Memantau pelaksanaan aktivitas site sehingga keseluruhan
aktivitas eksekusi proyek, pengelolaan administrasi, dan keuangan
site terlaksana secara efektif.
f. Memantau pemenuhan hak dan kewajiban pihak pemasok
sehingga berjalan sesuai dengan komitmen para pihak.
g. Menjaga kesolidan tim proyek, dengan menerapkan
kepemimpinan yang sesuai dengan nilai-nilai dasar perusahaan.
h. Memantau kinerja arus kas proyek dalam rangka mewujudkan
proyek yang lancar secara operasional keuangan.
5. Wewenang
a. Menjalankan manndat pengelolaan budget pelaksanaan proyek.
b. Memilih rekanan (pemasok) proyek.
c. Mengambil keputusan teknis operasional proyek.
d. Mengatasnamakan perusahaan dalam berinteraksi dengan pihak
eskternal, sesuai dengan mandat proyek.
e. Melakukan penilaian kinerja terhadap tim proyek.
6. Hubungan Kerja
a. Manager Marketing, dalam hal pembentukan core-3.
b. Manager Personalia dan Umum, dalam hal kebijakan dan
pelaksanaan pelatihan dan pengembangan karyawan, serta
kebijakan dan operasional procurement.
c. Kepala Divisi, dalam hal kebijakan dan pelaksanaan proyek serta
manajemen logistik.
d. Manager Keuangan, dalam rangka memastikan dukungan
keuangan dan penyelesaian masalah penagihan.
e. Owner atau owner representative dalam melakukan negosiasi
pemenuhan spesifikasi pekerjaan dan waktu.

`
f. Pemasok dalam melakukan negosiasi dan pemenuhan kewajiban
pemasok di proyek.
7. Indikator Kinerja
Perspektif lndikator Kinerja
a. Keuangan : Realisasi budget pelaksanaan proyek.
: Pemenuhan rencana cash flow proyek.
b. Pelanggan : lndeks kepuasan pelanggan.
c. Proses Internal : Kepatuhan terhadap pelaksanaan
manajemen proyek
d. Pembelajaran : Inovasi pengembangan kompetensi tim
Proyek
8. Dimensi
a. Cakupan Penanganan : Sembilan area manajemen proyek.
b. Cakupan Wilayah : Seluruh Indonesia dan mancanegara
9. Kondisi Kerja
a. Lingkungan Fisik : Relatif nyaman.
b. Kontribusi Fisik : Banyak berjalan dan berpindah
tempat secara intensif.
c. Koordinasi Panca Indera : Dalam batas normal.
d. Pola Jadwal Kerja : Penguasaan shift dan semacamnya.
e. Keterdesakan Tindakan : Segera dilaksanakan berdasarkan
urgensi proyek.
10. Tantangan dan Hambatan
a. Pentingnya perencanaan site memerlukan kompetensi dan
komitmen seluruh pihak untuk mendukung proses perencanaan.
b. Masa transisi membututuhkan kecermatan yang tinggi
11. Spesifikasi
a. Pendidikan (minimum)
b. Pengalaman Kerja (minimum)
c. Kompetensi Khusus
- Teknis

`
- Manajerial
- Personal
d. Syarat Khusus Lainnya
2.2.5.2 Site Manager
1. Identitas Jabatan
Unit Organisasi : Proyek Site
Atasan Langsung : Project Manager
Bawahan Langsung : Administrasi Site, Supervisor, Quantity
Surveyor, Drafter, Logistik Site, Safety
Controller.
2. Tujuan Jabatan
a. Menjamin pelaksanaan pengelolaan site berjalan dengan efektif,
aman, dan memenuhi jadwal dan spesifikasi yang ditetapkan.
b. Akuntabilitas utama.
c. Mendukung kegiatan penyusunan budget proyek melalui
pertimbangan teknis dan pengalaman pengelolaan site.
d. Memastikan pengelolaan kegiatan site berjalan sesuai budget,
target waktu dan sasaran mutu (KPI) proyek.
e. Memastikan terwujudnya keamanan pekerja dan barang-barang
site.
f. Menyusun perencanaan menyeluruh kegiatan di site baik yang
terkait pihak internal maupun pihak eksternal dalam skup
pekerjaan site.
g. Memastikan kegiatan opnam seluruh skup berjalan akurat dan
tepat waktu.
h. Melaksanakan hubungan dengan pelanggan dan atau wakil
pelanggan terkait permasalahan di site.
i. Memastikan opnam progress pekerjaan site dilaksanakan sesuai
jadawal dan memenuhi persyaratan kontrak.
j. Memastikan pelaporan administratif keuangan proyek terlaksana
sesuai jadwal.

`
k. Memastikan progress fisik telah diajukan dan mendapat
persetujuan pihak pemberi tugas/ owner.
l. Mernastikan segala bentuk perubahan yang berimplikasi terhadap
budget telah diajukan dan mendapat persetujuan dari pihak
pemberi tugas/ owner.
3. Tugas-Tugas Rutin
a. Melaksanakan evaluasi kinerja tim melalui koordinasi site secara
rutin
b. Menindaklanjuti pembuatan Purchasing Request/ PR sesuai
dengan permintaan logistik site.
c. Melaksanakan analisis permasalahan kegiatan site dan
mengupayakan solusi bagi pemecahan masalah.
d. Menjaga komunikasi dengan pihak owner dan atau wakil owner di
site.
e. Mempersiapkan laporan aktivitas site, yang menjadi bahan utama
dalam pelaporan aktivitas site.
f. Memonitor penanganan keamanan areal kerja.
g. Memonitor pengelolaan administrasi proyek.
4. Wewenang
a. Menyetujui dan menolak data opnam di site.
b. Menyetujui dan menolak data Contract Invoice dan General
Invoice.
c. Mengesahkan laporan pegawai site.
d. Mengesahkan laporan penerimaan barang dan stok site.
e. Menyetujui pengajuan permohonan petty cash site
f. Mengesahkan pemakaian petty cash.
g. Menilai kualitas kinerja Vendor/ Pernasok
5. Hubungan Kerja
a. Procurement, terkait dengan dukungan informasi dalam kegiatan
pemilihan pemasok
b. Logistik, terkait kebutuhan material common stock

`
c. Project Controller, terkait pelaporan petty cash dan pelaporan
kinerja site.
d. Owner dan atau wakil owner terkait koordinasi pelaksanaan
kegiatan site.
6. Indikator kinerja
Perspektif Indikator Kinerja
a. Keuangan : Realisasi budget petty cash site
b. Pelanggan : Jumlah keluhan pelanggan diproyek site.
c. Proses Internal : Jumlah kejadian yang tidak diinginkan.
: Ketepatan waktu penyelesaian jadwal
pekerjaan.
: Ketepatan biaya sesuai anggaran/ budget.
: Ketepatan waktu prlaporan administrasi
proyek.
d. Pembelajaran : Jumlah inovasi pengelolaan site.
7. Dimensi
a. Cakupan Penanganan : Site proyek.
b. Cakupan Wilayah : Seluruh Indonesia dan mancanegara.
8. Kondisi Kerja
a. Lingkungan Fisik : Kurang nyaman
b. Kontribusi Fisik : Banyak berjalan dan berpindah tempat secara
intensif
c. Koordinasi Panca Indera : Dalam batas normal
d. Pola Jadwal Kerja : Penguasaan shift dan semacamnya.
e. Keterdesakan Tindakan : Segera dilaksanakan berdasarkan
urgensi proyek.
9. Tantangan dan Hambatan
a. Pentingnya perencanaan site memerlukan kompetensi dan
komitmen seluruh pihak untuk mendukung proses perencanaan.
b. Masa transisi membutuhkan kecermatan yang tinggi.

`
10. Spesifikasi
a. Pendidikan (minimum)
b. Pengalaman Kerja ( minimum )
c. Kompetensi Khusus :
- Teknis
- Manajerial
- Personal
d. Syarat Khusus Lainnya
2.2.5.3 Safety Officer
1. Tujuan Jabatan
Menjamin keamanan tempat kerja dari resiko terjadinya kecelakaan
kerja yang dapat mengganggu aktivitas site.
2. Akuntabilitas Utama
a. Memastikan tersedianya identifikasi aspek dan bahaya ditempat
kerja.
b. Memastikan tersedianya APD/ Alat Pelindung Diri yang
memadai.
c. Memastikan APD/ Alat Pelindung Diri berfungsi dan difungsikan
sebagaimana mestinya.
d. Memastikan kesiapan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah
terjadinya keadaan darurat/ kecelakaan.
e. Memastikan kesiapan prasaraana P3K.
3. Tugas-Tugas Rutin
a. Memberi arahan kepada Subkontraktor/ Mandor tatacara
pemakaian APD.
b. Melaksanakan inspeksi keamanan / safety patrol areal kerja.
c. Melakukan inspeksi & test keamanan perangkat dan peralatan
kerja .
d. Melakukan morning briefing tentang keamanan kerja
e. Mengamankan dan menjaga kebersihan lingkungan dan areal
kerja.

`
4. Wewenang
a. Mengeliminir APD/ Alat Pelindung Diri yang tidak layak pakai.
b. Menghentikan aktifitas kegiatan untuk kepentingan keamanan
kerja.
c. Mengangkut korban kecelakaan dengan prasarana pertolongan
(rescue) ke tempat yang aman.
d. Mengajukan permintaan peralatan keamanan kerja yang memadai.
5. Hubungan Kerja
a. Pelaksana, terkait dengan koordinasi keamanan dan kebersihan
areal kerja.
b. Site Manager, terkait dengan permintaan peralatan keamanan
yang memadai.
c. Subkontraktor/ mandor, terkait keamanan perangkat dan peralatan
kerja serta pemanfaatan alat pelindung diri.
6. Indikator Kinerja
Perspektif Indikator Kinerja
a. Keuangan : Realisasi budget petty cash Safety.
b. Pelanggan : Jumlah kecelakaan kerja di site.
: Jumlah keluhan kesehatan dan kebersihan
lingkungan.
c. Proses Internal : Kalibrasi dan test peralatan tepat waktu.
: Kecukupan APD yang memadai.
d. Pembelajaran : Gap kompetensi
: Jumlah inovasi dalam pengendalian
kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja.
7. Dimensi
a. Cakupan Penanganan : Site Proyek.
b. Cakupan Wilayah : Seluruh Indonesia dan mancanegara.
8. Kondisi Kerja
a. Lingkungan Fisik : Kurang nyaman

`
b. Kontribusi Fisik : Banyak berjalan dan berpindah tempat secara
intensif
c. Koordinasi Panca Indera : Dalam batas normal
d. Pola Jadwal Kerja : Penguasaan shift dan semacamnya
e. Keterdesakan Tindakan : Segera dilaksanakan berdasarkan
urgensi proyek.
9. Tantangan dan Hambatan
a. Pentingnya penanganan K3 di proyek memerlukan kompetensi
dan komitmen seluruh pihak, untuk mendukung proses
pengendalian.
b. Masa transisi membutuhkan kecermatan yang tinggi
10. Spesifikasi
a. Pendidikan (minimum)
b. Pengalaman Kerja (minimum)
c. Kompetensi Khusus
- Teknis
- Manajerial
- Personal
d. Syarat Khusus Lainnya
2.2.5.4 Supervisor
1. Identitas Jabatan
Unit Organisasi : Proyek Site.
Atasan Langsung : Site Manager.
Bawahan Langsung : Subkontraktor/ mandor.
2. Tujuan Jabatan
Menjamin pelaksanaan eksekusi proyek sesuai dengan metode kerja
dan jadwal.
3. Akuntabilitas Utama
a. Memastikan hasil eksekusi pekerjaan site sesuai dengan
persyaratan spesifikasi dan tepat waktu.

`
b. Memastikan eksekusi dari setiap skup pekerjaan terpenuhi
sesuai komitmen kontrak Subkontraktor/ mandor.
c. Memastikan kecermatan dan ketepatan waktu penyelesaian
pelaksanaan opnam pekerjaan.
d. Memastikan pemenuhan persyaratan administrasi opnam dan siap
untuk dijadikan dasar pemenuhan penagihan.
e. Secara proaktif mengembangkan inovasi dalam meningkatkan
kinerja eksekusi kegiatan melalui perbaikan metode kerja dan
pengaw asan kerja yang maksimal.
4. Tugas Rutin
a. Melakukan koordinasi harian menyangkut rencana dan jadwal
pekerjaan kepada logistik lapangan, subkontraktor/ mandor .
b. Melakukan pengawasan secara ketat terhadap pelaksanaan
pekerjaan sehingga memenuhi jadwal dan spesifikasi.
c. Mengarahkan dan menyelaraskan setiap pelaksanaan pekerjaan
sehingga menghindarkan pemborosan waktu dan biaya
d. Melakukan pemantauan pencapaian progress fisik terhadap
rencana serta mempersiapkan data opnam pekerjaan sesuai jadwal.
e. Menjaga suasana kerja dan motivasi yang kondusif.
5. Wewenang
a. Memberikan penjelasan dan mengarahkan Subkontraktor/Mandor
untuk pemenuhan jadwal dan spesifikasi pekerjaan.
b. Menyesuaikan urutan kegiatan dan jadwal dalam rangka
meningkatkan kinerja pelaksanaan.
c. Memberi peringatan, saran dan arahan kepada subkontraktor/
mandor dalam upaya pemenuhan komitmen kontrak.
d. Menerima dan menolak kwalitas hasil pekerjaan subkontraktor/
mandor.
e. Memberi penjelasan dan mengarahkan subkontraktor/ mandor
dalam menjaga keamanan areal kerja.
6. Hubungan Kerja

`
a. Logistik Site,mengajukan kebutuhan material site.
b. QS, terkait kegiatan opnam peketjaan dan pemenuhan komitmen
kontrak.
c. Drafter,terkait klarifikasi spesifikasi pekerjaan dan perubahan
design.
d. Subkontraktor/ mandor terkait pelaksanaan pekerjaan.
7. Indikator Kinerja
Perspektif lndikator Kinerja
a. Keuangan : Realisasi budget petty cash
supervisor
b. Pelanggan : Jumlah keluhan terhadap
pelaksanaan pekerjaan.
c. Proses Internal : Kepatuhan ketentuan metoda
eksekusi pekerjaan
: Ketepatan waktu penyelesaian data
opnam pekerjaan
: Kepatuhan ketentuan metode
keamanan areal kerja.
d. Pembelajaran : Jumlah inovasi terkait metode
eksekusi skup pekerjaan.
8. Dimensi
a. Cakupan Penanganan : Site Proyek
b. Cakupan Wilayah : Seluruh Indonesia dan mancanegara
9. Kondisi Kerja
a. Lingkungan Fisik : Kurang nyaman
b. Kontribusi Fisik : Banyak berjalan dan berpindah
tempat secara intensif
c. Koordinasi Panca Indera : Dalam batas normal
d. Pola Jadwal Kerja : Penguasaan shift dan semacamnya
e. Keterdesakan Tindakan : Segera dilaksanakan berdasarkan
urgensi proyek

`
10. Tantangan dan Hambatan
a. Pentingnya perencanaan site memerlukan kompetensi dan
komitmen seluruh pihak untuk mendukung proses perencanaan.
b. Masa transisi membututuhkan kecermatan yang tinggi.
11. Spesifikasi
a. Pendidikan (minimum)
b. Pengalaman Kerja (minimum)
c. Kompetensi Khusus
- Teknis
- Manajerial
- Personal
d. Syarat Khusus Lainnya
2.2.5.5 Quantity Surveyor
1. Identitas Jabatan
Unit Organisasi : Proyek
Atasan Langsung : Site Manager
Bawahan Langsung : Logistik Lapangan
2. Tujuan Jabatan
Menjamin pelaksanaan aktifitas site berjalan dan terkendali sesuai
budget.
3. Akuntabilitas Utama
a. Memastikan biaya pelaksanaan eksekusi budget tercatat dan
accountable.
b. Memastikan kecermatan dan ketepatan waktu pelaporan
performance keuangan proyek.
c. Memastikan realisasi opnam pekerjaan sesuai komitmen (kontrak)
subkontraktor/ mandor.
d. Memastikan pemenuhan persyaratan administrasi progress claim
sesuai kontrak dan siap untuk dijadikan dasar pemenuhan
penagihan.

`
e. Memastikan biaya-biaya eksekusi proyek sesuai dengan budget
yang direncanakan.
f. Memastikan pemenuhan persyaratan perubahan dokumen kontrak
dan siap untuk dijadikan dasar dalam membuat kesepakatan.
g. Secara proaktif mengembangkan inovasi dalam meningkatkan
kinerja eksekusi budget proyek melalui pengawasan yang
maksimal.
4. Tugas-Tugas Rutin
a. Melakukan koordinasi periodik sesuai jadwal tentang kesepakatan
nilai opname pekerjaan kepada subkontraktor/ mandor.
b. Melakukan pengawasan secara ketat terhadap kontrak
subkontraktor/ mandor terhadap pencapaian progress fisik dan sisa
penyelesaian pekerjaan.
c. Memberi arahan dan saran kepada subkontraktor/ mandor dalam
menyelaraskan komitmen kontrak terhadap pencapaian progress
fisik dan jumlah tenaga kerja.
d. Melakukan koordinasi perihal perubahan-perubahan design yang
berindikasi mempengaruhi budget.
e. Mempersiapkan analisa budget pekerjaan tambah sesuai dengan
analisa BUASO.
f. Melakukan koordinasi harian tentang pencatatan data transaksi
kedalam program prolog untuk dijadikan laporan secara periodik
kepada Project Kontrol.
5. Wewenang
a. Memberikan penjelasan kepada pelaksana terkait pemenuhan
kontrak dan target progress pekerjaan.
b. Memverifikasi, menerima atau menolak nilai opnam pekerjaan.
c. Memverifikasi pesanan permintaan material yang diajukan sesuai
Purchasing Request/ PR.
6. Hubungan Kerja

`
a. Logistik Site, mengamprah kebutuhan material site dan laporan
material stock.
b. Drafter, terkait dengan perubahan design yang berimplikasi pada
perubahan budget.
c. Subkontraktor/ mandor, dan terkait pelaksanaan komitmen
kontrak pekerjaan.
d. Supervisor, terkait jadwal pelaporan opnam pekerjaan.
7. Inditkator Kinerja
Perspektif : Indikator Kinerja
a. Keuangan : Realisasi budget sesuai petty cash.
b. Pelanggan : Jumlah keluhan terhadap pengendalian
budget proyek. Jumlah keluhan terhadap realisasi
opname.
c. Proses Internal : Ketepatan waktu pelaporan data eksekusi
budget.
: Ketepatan waktu penyelesaian Conract
Invoice. Jumlah nilai penyimpangan dari
komitmen kontrak subkontraktor/ mandor.
d. Pembelajaran : Jumlah inovasi terkait metode
pengendalaian budget.
8. Dimensi
a. Cakupan Penanganan : Site Proyek.
b. Cakupan Wilayah : Seluruh Indonesia dan Mancanegara.
9. Kondisi Kerja
a. Lingkungan Fisik : Kurang nyaman
b. Kontribusi Fisik : Banyak berjalan dan berpindah tempat secara
intensif
c. Koordinasi Panca Indera : Dalam batas normal
d. Pola Jadwal Kerja : Penguasaan shift dan semacamnya
e. Keterdesakan Tindakan : Segera dilaksanakan berdasarkan urgensi
proyek

`
10. Tantangan dan Hambatan
a. Pentingnya perencanaan budget memerlukan kompetensi dan
komitmen seluruh pihak untuk mendukung proses perencanaan
b. Masa transisi membutuhkan kecermatan yang tinggi
11. Spesifikasi
a. Pendidikan (minimum)
b. Pengalaman Kerja (minimum)
c. Kompetensi Khusus
- Teknis
- Manajerial
- Personal
d. Syarat Khusus Lainnya
2.2.5.6 Logistik
1. Identitas Jabatan
Unit Organisasi : Proyek
Atasan Langsung : Site Manager
2. Tujuan Jabatan
Menjamin pengelolaan logistik site terlaksana menunjang kelancaran
eksekusi proyek efektif dan aman dalam rangka.
3. Akuntabilitas Utama
a. Memastikan pemenuhan kebutuhan bahan-bahan proyek di site
sesuai jadwal dan spesifikasi.
b. Memastikan proses penerimaan barang di site dijalankan dengan
cermat dan memenuhi kebijakan logistik dan sistem akuntansi
perusahaan.
c. Memastikan penyelesaian administrasi logistik site sehingga
menunjang kelancaran pasokan dan pembayaran kepada pemasok.
d. Memastikan keandalan catatan kartu stock site.
e. Memastikan penyimpanan barang-barang di site dalam keadaan
aman dan terkendali.
4. Tugas-Tugas Rutin

`
a. Melaksanakan stock opnam site.
b. Menindaklanjuti amprahan barang dari supervisor.
c. Memverifikasi penerimaan barang di site.
d. Memonitor jadwal jatuh tempo pembayaran Supplier.
e. Mempersipkan data general invoice.
5. Wewenang
a. Mengajukan draft Purchase Request / PR
b. Menerima atau menolak kualitas barang dari pemasok
c. Mengarahkan pengaturan penempatan barang di site.
d. Menerima dan menolak pengajuan material stock.
6. Hubungan Kerja
a. Supervisor, terkait kebutuhan material proyek
b. Quantity Surveyor, terkait pengajuan PR/ Purchase Request.
c. Subkontraktor/ mandor terkait pendistribusian material stock
d. Logistik Pusat, terkait pelaporan stock opname.
7. Indikator Kinerja
Perspektif Indikator Kinerja
a. Keuangan : Realisasi anggaran petty cash.
b. Pelanggan : Jumlah keluhan pelanggan terhadap pengelolaan
material di site.
c. Proses Internal : Jumlah kejadian yang tidak diinginkan.
: Ketepatan waktu pengadaan material di site.
: Nilai penyimpangan stock opname
d. Pembelajaran : Gap kompetensi
: Jumlah inovasi pengelolaan logistik site.
8. Dimensi
a. Cakupan Penanganan : site proyek
b. Cakupan Wilayah : Seluruh Indonesia dan mancanegara
9. Kondisi Kerja
a. Lingkungan Fisik : Kurang nyaman

`
b. Kontribusi Fisik : Banyak berjalan dan berpindah tempat
secara intensif
c. Koordinasi Panca lndera : Dalam batas normal
d. Pola Jadwal kerja : Penguasaan shift dan semacamnya
e. Keterdesakan Tindakan : Segera dilaksanakan berdasarkan urgensi
proyek
10. Tantangan dan Hambatan
a. Pentingnya perencanaan site memerlukan kompetensi dan komitmen
seluruh pihak untuk mendukung proses perencanaan
b. Masa transisi membutuhkan kecermatan yang tinggi
11. Spesifikasi
a. Pendidikan (minimum)
b. Pengalaman Kerja (minimum)
c. Kompetensi Khusus
- Teknis
- Manajerial
- Personal
d. Syarat Khusus Lainnya
2.2.5.7 Drafter
1. Tujuan Jabatan
Menjamin tersedianya gambar kerja (shop drawing) yang efektif clan
efisien clan terkendalinya gambar-gambar perubahan dalam
mendukung aktifitas site.
2. Kuntanbilitas Utama
a. Memastikan tersedianya gambar-ga1r1bar rencana untuk
mendukung aktifitas site.
b. Memastikan perubahan gambar tersedia sesuai permintaan dan
disetujui oleh pihak pemberi tugas/Owner.
c. Memastikan pendistribusian gambar-gambar terpihak untuk
mendukung aktifitas site.

`
d. Memastikan tersedianya gambar as built, dalam mendukung serah
terima pekerjaan.
3. Tugas-Tugas Rutin
a. Melakukan pengelolaan gambar-gambar di site mulai dari
mencatat, menyimpan dan menditribusikan.
b. Menyiapkan dan melayani permintaan gambar kerja (shop
drawing) dari Pelaksana/Supervisor.
c. Menyiapkan dan melayani permintaan perubahan design sesuai
permintaan pihak pemberi tugas/Owner.
d. Mengkoordinasikan tentang adanya perubahan design yang
berimplikasi terhadap budget kepada Quantity Surveyor.
4. Wewenang
a. Memberikan penjelasan kepada Pelaksana dan atau Qa/ Qc
terkait perubahan design.
b. Melakukan koordinasi dan memberikan penjelasan dan masukan
kepada pihak pemberi tugas/Owner, terkait permintaan
perubahan design.
c. Menarik/membatalkan gambar-gambar pelaksanaan.
5. Hubungan Kerja
a. Pelaksana, tekait dengan kebutuhan gambar kerja.
b. Cost Control, terkait dengan adanya perubahan design yang
berimplikasi pada perubahan budget.
c. Pihak pemberi tugas/ Owner terkait permintaan perubahan design.
6. Indikator Kinerja
Perspektif : Indikator Kinerja
a. Keuangan : Realisasi budget sesuai petty cash drafter.
b. Pelanggan : Jumlah keluhan pelanggan terhadap
pengelolaan gambar di
site proyek.
c. Proses Internal : Ketepatan waktu ketersediaan gambar
kerja.

`
d. Pembelajaran : Jumlah inovasi dan efisiensi dalam
pengelolaan gambar-gambar di site proyek.
6. Dimensi
a. Cakupan Penanganan : Site
b. Cakupan Wilayah : Seluruh Indonesia dan mancanegara
7. Kondisi Kerja
a. Lingkungan Fisik : Kurang nyaman
b. Kontribusi Fisik : Banyak berjalan dan berpindah tempat secara
intensif
c. Koordinasi Panca Indera : Dalam batas normal
d. Pola Jadwal Kerja : Penguasaan shift dan semacamnya
e. Keterdesakan Tindakan : Segera dilaksanakan berdasarkan
urgensi
8. Tantangan dan Hambatan
a. Pentingnya perencanaan realisasi proyek memerlukan kompetensi
clan komitmen seluruh pihak, untuk mendukung proses
perencanaan.
b. Masa transisi membutuhkan kecermatan yang tinggi.
9. Spesifikasi
a. Pendidikan (minimum)
b. Pengalaman Ketja (minimum)
c. Kompetensi Khusus
- Teknis
- Manajerial
- Personal
d. Syarat Khusus Lainnya
2.3 Proses Pelelangan
PT. Bumi Pesona melakukan tender dengan cara tender terbatas, yaitu
dengan mengundang beberapa kontraktor yang sudah dikenal. Proses selanjutnya
mengundang beberapa calon kontraktor untuk melakukan presentasi tentang
kemampuan mereka dalam melaksanakan proyek yang akan dilelangkan. Lalu

`
berdasarkan cara pembukaan dokumen penawaran tender, PT Bumi Pesona
menggunakan tender terbuka, yaitu pembukaan dan pembacaan dokumen
penawaran dari peserta dilakukan di depan seluruh peserta sehingga masing-
masing mengetahui harga penawaran pesaing.
Proses tender dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
a. Proses tender yang dilakukan pertama yaitu bertemu dengan masing-masing
kontraktor untuk dilakukan wawancara dan memberikan data-data yang
diperlukan untuk proses tender.
b. Proses tender selanjutnya dilakukan proses klarifikasi penawaran dari
kontraktor yang terlibat dengan jangka waktu 2 minggu. Setalah itu data
klarifikasi penawaran yang dikirim via email dikirim oleh kotraktor
dipelajari oleh owner dan mk
c. Tahap selanjutnya dilakukan tahap negosiasi dari pihak owner dan mk
kepada kontraktor
d. Dan tahap klarifikasi penawaran dan negoisasi dilakukan sebanyak 3 kali
sampai batas waktu yang ditentukan. Proses tender dilakukan sampai
ditemukan kesepakatan hingga 3 bulan.
e. Proses tender yang dilakukan pada tender arsitektur dan MEP sama seperti
yang dilakukan pada proses tender struktur
Penentuan pemenang tender dari proyek Tanadewa Resort & Spa ini dinilai
dari biaya yang ditentukan oleh pihak kontraktor pada proses tender tersebut sesuai
dengan bahan dan mutu yang diinginkan Oleh PT. Bumi Pesona Selaku Owner
proyek ini. Untuk pihak yang memenuhi syarat yang diinginkan, yaitu pihak PT.
Tunas Jaya Sanur.

`
BAB III
LINGKUP PEKERJAAN
3.1 Lingkup Pekerjaan Proyek
3.2 Keterlibatan Mahasiswa Kerja Praktek

`
BAB IV
KEGIATAN PROYEK/TINJAUAN KHUSUS

`
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai