PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Crane adalah salah satu alat berat ( heavy equipment ) yang digunakan
yang diinginkan. Crane memiliki bentuk dan kemampuan angkat yang besar
dan mampu berputar hingga 360° dan jangkauan lengan yang mencapai
Salah satu jenis pengangkat yang banyak digunakan dalam bidang konstruksi
maupun industri adalah crane . Crane merupakan jenis crane yang terpasang
1
Sistem pengangkatan dilakukan pada bagian upperstructure crane, dimana
ekspansikan sesuai kebutuhan dan batas panjang lengan saat proses load
pengangkatan dapat lebih efisien. Kemudian kait akan diangkat dengan tali
Crane adalah salah satu alat berat ( heavy equipment ) yang digunakan
yang diinginkan. Crane memiliki bentuk dan kemampuan angkat yang besar
dan mampu berputar hingga 360° dan jangkauan lengan yang mencapai
2
B. Identifikasi Masalah
apa yang menyebabkan kerusakan pada crane kapal tersebut terbagi dua
yaitu:
kapal tersebut.
3
E. Metode Penelitian
Metode penelitian ini di khususkan untuk bidang akademik dan hasil dari
international.
F. Sistematika penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis membagi dalam beberapa bagian
penulisan setiap bagian ini akan membantu dalam memahami maksud dari tugas
akhir ini :
Penulisan karya tulis ini terdiri dari lima bab dan setiap bab terdiri dari sub-sub
rumusan masalah, serta tujuan dan manfaat dalam penulisan karya tulis ini.
3. Bab ketiga dalam tugasa akhir ini akan menyajikan tentang metode
4. Bab keempat menguraikan hasil kajian dari masalah yang akan dibahas.
Dalam bab ini juga dikemukakan pendapat atau ide gagasan yang sesuai
4
5. Bab kelima adalah bagian akhir, yang berisi bab penutup dari penulisan
tugas akhir ini, dalam bab ini disampikan kesimpulan permasalahan yang
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Mesin crane
sebagai kegiatan bongkar muat adalah crane. Crane sendiri merupakan salah
satu jenis alat berat lifting yang biasa dipergunakan dalam sebuah kegiatan
bongkar muat. Cara kerjanya adalah dengan mengangkat satu material dari
satu titik ke titik lain yang diinginkan. Material yang diangkat merupakan
manual. Oleh sebab itu, karena beban yang ditanggung cukup berat,
perawatan spare part alat berat jenis crane ini pun harus selalu diperhatikan
Perawatan crane ini sangat mutlak dilakukan secara rutin dikarenan sekecil
apapun kerusakan yang terjadi pada alat bantu tersebut dapat mengancam
Adapun pembahasan secara umum mengenai alat bantu berupa cargo crane,
yang dijelaskan dari berbagai sumber yang akurat untuk menunjang tata cara
perawatan cargo crane dengan tepat dan agar dapat memperoleh hasil yang
maksimal.
6
Untuk lebih memahami tentang crane ini, berikut adalah jenis-jenis crane
barang. Antara satu crane dengan crane lainnya memiliki perbedaan dalam
dipahami.
1. Pompa hydraulic
Cara kerjanya ialah dihubungkan secara langsung dengan motor listrik dan
mekanisme atau sistem digunakan untuk mematikan pada posisi akhir secara
7
Gambar1. Pompa Derek Hidraulic Tekanan Tinggi
https://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2F2.bp.blogspot.
Crane hydraulic minyak bebas dari buih dan juga stabil. Serta lumasi
8
1.Saringan harus tetap bersih terhadap kotoran dan pengendapan kotor selama
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fayahmuthia.files.
9
B.Jenis jenis crane.
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fikrnrwxhqjji5q.
10
2. Overhead Crane
Overhead crane adalah rangkaian hoist crane yang terpasang di bagian atap
overhead crane dipakai di dalam gedung atau indoor. Namun tidak menutup
kemungkinan hoist crane jenis overhead crane dapat digunakan di luar ruangan
atau outdoor.
Gamba
r 4. Overhead Crane
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fwww.indotara.co.
Overhead crane jenis ini Berbeda dengan jenis crane lainnya, crane jenis
ini justru tidak mudah berpindah dan berada di langit-langit ruang mesin.
Tidak heran, dengan bentuknya yang seperti jembatan, Crane ini sering
bobot serta ukuran yang cukup besar. Overhead crane ini digerakkan oleh
11
remote yang tersambung oleh motor listrik yang bersumber dari
generator.
3. Container Crane
kemas atau memindahkan peti kemas dari satu tempat ketempat lain di
kemas ISO yang berukuran panjang 20, 40 dan 45 kaki yang dari truck chasis
dan sebaliknya. crane bergerak di atas rel, sehingga posisi crane hanya bisa
bergerak menelusuri dermaga.
12
Gambar 5.Container Crane
13
C.Tujuan Pelumasan
2. Peredam suara.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
adalah pada saat penulis melaksanakan praktek laut (prala) diatas kapal MV
LEAH dari pertama naik (sign on) sampai selesai kontrak dan turun kapal
(sign off) yaitu selama satu tahun dua hari, terhitung dari 20 Maret 2020
dan dinas jaga, Penulis mempelajari dan mengamati secara langsung terhadap
B. Objek Penelitian
15
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penyusunan
1. Observasi Langsung
praktek berlayar selama satu tahun dua hari, penulis mengamati dan
merupakan cara yang praktis dan efektif, karena penulis dapat mengamati
2. Studi Pustaka
D. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber atau
objek yang diteliti oleh penulis untuk tujuan khusus. Penulis memperoleh
16
dengan mempelajari serta ikut terlibat langsung dalam pekerjaan di atas
E.Jenis Data
Adapun jenis data yang diperlukan dalam penulisan tugas akhir ini
adalah data Kualitatif. Data kualitatif merupakan data yang lebih spesifik.
Dalam penulisan ini yang termasuk data kualitatif yaitu hasil pengamatan
yaitu penulisan yang berisikan paparan dan uraian mengenai suatu objek
permasalahan yang timbul pada saat tertentu. Metode ini digunakan untuk
17
18
BAB IV
A. Deskripsi Data
Dari hasil deskripsi data yang dilakukan pada objek yang diteliti oleh
penulis pada kapal milik perusahaan VMS yang mana kapal tersebut
muatan ke atas kapal (loading) ataupun proses bongkar muatan dari kapal ke
listrik pada deck crane . Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
kerusakan pada crane tersebut disebabkan oleh : kotor nya mesin pada
komponen putar (rotor) dan bearing aus di karenakan kurang nya pelumasan.
bongkar muat di atas kapal dan kurangnya koordinasi antara pihak darat dan
19
B. Analisis
karena kondisi dari alat-alat bongkar muat yang sudah tidak memenuhi
persyaratan dikarenakan usia yang sudah tua, serta tidak adanya penggantian
sulam, menggunakan alat yang bekas atau suku cadang yang telah didaur
ulang dari kapal lain yang di mana ini dapat merugikan alat bongkar muat itu
sendiri. bagian dari alat bongkar muat tadi tidak dirawat dengan baik, maka
Load), gesekan antara blok dan wire yang berdenyit, serta wire putus, dan
20
C. Pembahasan
(pekerjaan bongkar muat kapal), cargo doring (operasi transfer tambatan), dan
bawah ini :
dermaga, tongkang, truk ke/dalam palka dengan menggunakan derek kapal atau
mengerjakan bongkar muat kapal, selain foreman (pembantu stevedor) juga ada
kapal), yaitu cargo surveyor perusahaan Proses Bongkar Muat (PBM), petugas
bongkar muat yang dapat berjalan dengan lancar sebaiknya didukung oleh pihak
kapal dan pihak darat. Serta penyediaan alat bongkar muat yang baik dan siap
digunakan.
21
b. Jika muatan melebihi SWL crane menggunakan 2 crane untuk mengangkat
muatan yang melebihi SWL crane sangat tinggi resikonya, lebih baik dilakukan
semua pihak, macam cara pengangkatan, tingkatan personel yang terlibat. Jika di
darat terdapat HMC (Harbour Mobile Crane) lebih baik menggunakan HMC
(Harbour Mobile Crane) menpunyai SWL yang lebih besar daripada crane kapal
dan agar lebih aman guna memperkecil kecelakaan kerja dan melindungi crew
kapal dan muatan. Dengan adanya persiapan yang baik sebelum bongkar muat
bongkar muat. Kegiatan bongkar muat dengan menggunakan crane dapat berjalan
22
Berdasarkan pengamatan secara langsung yang di lakukan di kapal MV LEAH
2)Bearing aus atau rusak yang menyebabkan poros berputar tidak stabil.
23
BAB V
A.Kesimpulan
Kerusakan pada motor listrik disebabkan oleh kotor nya mesin pada komponen
putar (rotor) dan bearing aus di karenakan kurang nya pelumasan. Dari hasil yang
perlu diperhatikan.
2. Kesadaran crew yang kurang dan pemahaman yang sangat minim dalam
melakukan perawatan crane kapal, serta perusahaan yang tidak melihat kesiapan
armadanya yang akan digunakan. Sehingga bila terjadi sesuatu dapat menghambat
3. Kerusakan yang terjadi pada crane kebanyakan terjadi akibat kelalaian para
crew kapal yang terlalu mengabaikan. Serta kepedulian perusahaan yang kurang
24
B .Saran
tersebut tidak terbentur oleh kegiatan operasi kapal. Menyediakan peralatan dan
crew kapal agar meningkatkan kesadaran crew akan pentingnya keselamatan saat
bekerja dan juga keselamatan crew yang dilatih untuk menghadapi permasalahan-
25
LAMPIRAN
26
SHIP PARTICULAR
Class : RINA
Official # : 54538
27
Gross tonnage : 4015
Hatchcover : 2.36 t
Fresh water : 58 mt
28
DAFTAR PUSTAKA
29
Nama : Doni Kurniawan
Agama : Muslim
Pendidikan Umum.
30