Pertemuan 12
Manajemen meeting/pertemuan/rapat.
Meeting/rapat adalah contoh yang sangat spesifik dari situasi kelompok. Banyak orang takut
harus pergi ke pertemuan, karena mereka sering terlihat seperti buang-buang waktu, atau mereka
sangat tidak nyaman karena dinamika kelompok.
Menyiapkan pertemuan/rapat
Langkah pertama untuk menjalankan rapat yang efektif adalah merencanakannya dengan baik.
Ini berarti memahami dan menjelaskan kepada orang lain tentang tujuan pertemuan, dan
melakukan semua persiapan yang diperlukan, termasuk menetapkan agenda rapat.
Perlu suatu perencanaan dan Penataan Rapat yang Efektif dan Pengaturan Agenda untuk Rapat.
Dalam setiap pertemuan, dua peserta memiliki peran yang sangat jelas: ketua dan sekretaris.
Peran ketua adalah menjalankan rapat dengan cara yang berarti mencapai tujuannya. Karena itu
mereka adalah kunci untuk sebuah pertemuan yang dinilai efektif.
Peran sekretaris adalah mengelola proses pertemuan, karena itu sekretaris bertanggung jawab
untuk memastikan bahwa para peserta mengetahui apa yang akan terjadi, dengan mengirimkan
surat-surat sebelumnya dan kemudian merekam pertemuan.
Meskipun ada beberapa keterampilan yang sangat penting dalam situasi kerja kelompok dan tim,
mungkin lebih penting untuk menekankan bahwa keterampilan interpersonal yang baik akan
membawa kita lebih jauh.
Kemampuan untuk mengatur dan mengumpulkan sekelompok orang dengan tujuan bersama,
biasanya didalam ikatan formal, untuk tujuan perundingan dikenal sebagai keterampilan
manajemen meeting / pertemuan.
Manajemen meeting yang efektif harus menyangkut perencanaan dan pengorganisasian
termasuk pertemuan yang terstruktur dengan baik di mana anggota tim dapat membantu lebih
banyak dan dalam waktu yang lebih singkat.
Dalam suatu organisasi, berbagai jenis pertemuan dilakukan di mana terjadi pertukaran
informasi, misalkan untuk tujuan penyelesaian masalah / problem solving, perencanaan,
pengambilan keputusan, atau rapat staf biasa. Pertemuan seperti itu berfungsi sebagai sarana
penting untuk koordinasi antar tim dan merupakan bagian penting dari kehidupan setiap
organisasi.
Mengapa manajemen meeting penting.
Menurut penelitian yang dilakukan, sekitar 30% dari waktu kerja rata-rata karyawan dihabiskan
dalam rapat. Diyakini bahwa hanya 38% dari arti sebenarnya dan perasaan dari setiap pesan
disampaikan dengan cara di mana hal-hal dikatakan, 7% dibawa oleh pilihan kata-kata dan
sisanya 55%, yang merupakan fraksi terbesar, dilakukan dengan ekspresi wajah dan isyarat non-
verbal lainnya. Angka-angka ini merupakan memo tertulis dan telephonic
conferences /konferensi telepon relatif kurang penting daripada pertemuan tatap muka.
Karena itu, jika rapat adalah sangat penting, maka harus demikian juga kemampuan untuk
mengelolanya secara efektif. Efisiensi biaya berfungsi sebagai kepentingan yang utama
ketrampilan dari manajemen pertemuan. Suatu pertemuan semakin banyak, semakin sedikit
waktu yang terbuang sehingga menghasilkan peningkatan produktivitas dan pendapatan bagi
organisasi.
Ketrampilan manajemen rapat yang baik juga memastikan kontribusi yang berharga bagi semua
anggota tim, yang membantu dalam menemukan solusi optimal untuk masalah yang dihadapi.
Manajemen rapat juga memainkan peran penting dalam meningkatkan komunikasi, hubungan
interpersonal, kerja tim, serta moral dan kepuasan karyawan.
Panitia adalah institusi/bagian yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan Organisasi dalam
upaya melaksanakan suatu program kerja dan bertanggungjawab kepada seluruh pengurus
Organisasi.
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu
dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat dengan pluralistic manajemen
Tugas dan kewenangan teknis operasional yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan untuk
masing-masing personel adalah sebagai berikut:
c. Bagian-bagian kepanitiaan
Pengendalian merupakan fungsi untuk meneliti apakah pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
perencanaan. Dalam hal ini, Job Description dan Perencanaan Waktu Kerja dijadikan sebagai
acuan untuk pengendalian. Sedangkan pengawasan merupakan fungsi untuk meneliti apakah
yang dihasilkan sesuai dengan standar hasil kerja yang ditetapkan sebelumnya. Berbagai
dokumentasi diperlukan untuk maksud ini seperti laporan penggunaan biaya, laporan hasil kerja,
dan lain sebagainya.
Pelaksanaan kegiatan selalu harus ditinjau ulang kembali setiap waktu secara periodik supaya
dapat diketahui tanda-tanda kemungkinan pelaksanaan yang menyimpang dari rencana semula.
Bentuk formal yang biasa digunakan dalam pengendalian dan pengawasan ini adalah berbentuk
rapat berkala, mingguan atau dua mingguan, yang membahas laporan hasil kerja panitia dan
evaluasi kerja. Di dalamnya dibahas pula permasalahan-permasalahan dan kendala-kendala yang
timbul serta perubahan-perubahan pada rencana.
Tugas :