Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Alloh Swt yang telah memberikan kami
berupa nikmat Iman dan Islam, serta memberikan kami kesehatan dan kesempatan kepada
kami sehingga mampu menyelesaikan Laporan Kran Menara (Tower Cran)
Laporan Kerja Bangku ini berjudul Laporan Kran Menara (Tower Cran). Laporan ini
telah kami laksanakan di SMK YP Fatahillah 1 Cilegon yang lebih tepatnya di Ruang Kerja
Bangku, yang berlokasi di Jl. Letjend. R. Soeprapto Km. 3 Kubang Sepat Citangkil Kota
Cilegon.
Tujuan utama dari laporan ini adalah untuk memantapkan teori yang telah dipelajari
di sekolah
Sesuai dengan judul laporan ini, kami hanya membahas tentang Kran Menara (Tower
Cran) serta hal-hal yang menyangkut dan berhubungan dengan hal tersebut.
Dalam proses pembuatan laporan ini tak lupa kami menghaturkan sujud kepada orang
tua kami yang telah banyak memberikan dorongan semangat dari awal hingga selesainya
laporan ini. Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman disekolah
yang telah memberikan dorongan moril dan material serta informasi. Juga dengan segala
hormat kami ucapkan banyak terima kasih pada bapak-bapak guru di SMK YP Fatahillah 1
Cilegon sehingga kami dapat menerapkan ilmu yang diberikan kepada kami.
Ucapan terima kasih ini juga kami ucapkan kepada :
1.
2.
3.
4.
5.

Bapak Ir. Junaidi Shidiq M.T. M.Sc, selaku Kepala Yasasan Pendidikan Fatahillah.
Bapak Abdul Aziz S.Pd. M.pd, Selaku Kepala Sekolah SMK YP Fatahillah 1 Cilegon.
Bapak Bambang Kusuma S.T, Selaku Wali Kelas kami.
Bapak Suhandi, Selaku Guru Teknologi Mekanik.
Orang Tua dan Teman-teman yang senantiasa mendukung penulis.
Cilegon, 12 Januari 2016
Penulis

Frendi Kurniandi
0000253106

DAFTAR ISI
3

Kata Pengantar............................................................................................................. 1
Daftar Isi........................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 3
I. Latar Belakang............................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................... 4
I. Pengertian Crane......................................................................................................... 4
II. Tipe Crane.................................................................................................................. 5
III. Fixed Crane.............................................................................................................. 5
IV. Mobile Crane............................................................................................................. 5
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................. 7
I. Tower Crane................................................................................................................ 7
II. Jenis-jenis Tower Crane............................................................................................. 7
III. Bagian-bagian Tower Crane..................................................................................... 8
IV. Besar Beban yang Mampu Diangkat Tower Crane................................................... 9
V. Pemasangan Tower Crane........................................................................................... 10
PORTOFOLIO.............................................................................................................. 11

BAB I
PENDAHULUAN
3

I. Latar belakang
Dalam dunia industri terutama yang bergerak di bidang konstruksi bangunan, setiap
proyek bangunan kerap kali menggunakan alat berat dalam proses angkat angkut suatu
material atau bahan. Alat berat merupakan faktor penting dalam pengerjaan suatu struktur,
terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan pengunaan alat- alat
tersebut untuk mempermudah manusia dalam mengerjakan pekerjaanya sehingga hasil
yang diharapkan tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif singkat. Alat berat
yang umum dipakai di dalam proyek konstruksi antara lain ; dozer, alat gali (excavator)
seperti backhoe, front shovel, clamshell, alat pengangkut seperti loader, truck dan
conveyor belt, alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain-lain.
Pada saat suatu proyek akan dimulai kontraktor akan memilih alat berat apa yang
akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan digunakan merupakan
salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Jika kita menginginkan untuk
memindahkan suatu material yang berat dengan arah vertikal maka kita akan memikirkan
alat berat apa yang seharusnya kita gunakan, misalnya untuk proyek gedung-gedung
bertingkat banyak.
Setiap kali berada di sebuah lokasi proyek, kita pasti dapat melihat sebuah struktur
kokoh yang terbuat dari baja yang berdiri tinggi menjulang. Itulah Tower Crane. Tower
crane berfungsi sebagai alat angkat alat dan bahan material seperti mesin-mesin
konstruksi, beton, besi, bekisting dan lain sebagainya. Karena besar dan fungsinya inilah
tower crane merupakan alat berat dalam pekerjaan konstruksi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3

Mesin pemindah bahan merupakan salah satu perelatan mesin yang digunakan
untuk memindahkan muatan dari lokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat
penyimpanan, pembongkaran muatan dan sebangainya. Mesin pemindah bahan dalam
operasinya dapat diklasifikasikan atas pesawat pengangkat dan pesawat pengangkut.
Pesawat pengengkat dimaksudkan untuk keperluan mengangkat dan memindahkan muatan
dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan jangkauan yang relatif terbatas seperti crane,
elevator, excavator. Sedangkan pesawat pengangkut dapat memindahkan muatan secara
berkesinambungan tanpa berhenti dan dapat mengangkut muatan dalam jarak yang relatif
jauh seperti pada conveyor.
I. Pengertian Crane
Secara umum crane dikategorikan sebagai mesin yang dipergunakan untuk
mengangkat beban, memindahkan secara horizontal dan menurunkannya ke tempat yang
dituju dengan jangkauan terbartas. Keuntungan mekanis yang diperoleh adalah karena
sebuah crane dapat mengangkat material yang jauh di atas kemampuan manusia atau
hewan.
Pada umumnya crane dipakai dalam pekerjaan transportasi, industry dan konstruksi.
Dalam bidang transportasi crane digunakan untuk bongkar muat barang (loading and
unloading) di pelabuhan, terminal kontener ataupun di yard.
Crane juga merupakan perkakas krusial untuk mengangkat barang manufaktur dalam
sebuah industry. Dalam hal ini biasanya yang dipakai adalah crane dalam ruangan semisal
overhead crane dan jib crane dengan motor listrik sebagai penggeraknya.
Satu lagi, kebutuhan crane menjadi sangat vital dalam bidang konstruksi. Saat ini
sangat jarang pembangunan konstruksi besar tanpa menggunakan crane baik manual crane
sederhana yang hanya menggunakan tali dan takel ataupun crane modern dengan segala
atributnya.

Apalagi

pembangunan

berskala

besar,

penggunaan

crane

mutlak

diperlukan mulai sejak pondasi sampai tahap finishing, bahkan sampai tahap maintenance.
II. Tipe crane
3

Secara umum ada dua tipe crane yang berkembang, yakni fixed crane (crane dengan
posisi tetap) dan mobile crane(crane yang dapat berpindah)
III.Fixed crane
Sebuah crane dikategorikan sebagai fixed crane apabila struktur utama crane
tersebut tidak berpindah selama masa pemakaian. Namun crane ini mempunyai system
perakitan sebelum digunakan dan system pembongkaran setelah pemakaian selesai
Beberapa crane yang masuk dalam kategori fixed crane antara lain
1. Tower crane
2. Pedestal crane
3. Gantry crane
4. Overhead crane
5. Jib crane
6. Stacker crane
IV. Mobile crane
Mobile crane adalah sebuah mesin yang mempunyai struktur lengkap sebuah crane
dan dapat dipindahkan dengan mudah karena dukungan roda penggerak. Dari segi roda
penggeraknya crane jenis ini dibedakan crane beroda crawler (kelabang) dan rane beroda
ban.
Crawler crane atau sering disebut crane beroda rantai, merupakan sebuah crane
dengan crawler terdiri atas satu set track yang menempel pada link untuk bergerak
/berpindah dengan merayap. Perpindahan dilakukan sdengan ccara tram motor memutar
track pada sproketnya.
Pada umumnya crane crawler mempunyai kapasitas pengangkatan yang besar
sibandingkan jenis crane beroda ban. Namun karena berat mesin dan lambannya
pergerakan crawler menjadi satu kekurangan bagi crane jenis ini. Untuk memindahkan dari
satu tempat ke tempat yang lain diperlukan biaya ekstra dan peralatan yang banyak seperti
trailer dan crane lain karena crane ini harus dibongkar.
Kelebihannya, crane jenis ini terkenal sangat stabil dan lebih tangguh serta sanggup
mengangkat beban sambil bergerak(moving) karena tidak memakai outrigger.
3

Biasanya crane crawler menggunakan boom tipe lattice (kisi). Walaupun boom tipe
ini sangat merepotkan saat pembongkaran dan pemasangan, namun crane dengan boom
tipe ini sangat cocok digunakan untuk berbagai keperluan kerja berat (heavy duty crane)
seperti clampshell, dredging, piling, dragline, hammerhead crane dan kerja-kerja berat
lain termasuk di tempat-tempat yang terlalu ekstrim namun memerlukan kestabilan tinggi
seperti di atas barge (ponton) ataupun diikatkan di kapal menjadi pedestal crane.

BAB III
PEMBAHASAN
3

I. Tower Crane
Tower Crane adalah suatu alat bantu yang ada hubungannya dengan akses bahan
dan material konstruksi dalam suatu proyek. Bila dijabarkan lebih lanjut, fungsinya lebih
dekat terhadap alat mobilisasi vertikal-horisontal yang amat sangat membantu didalam
pelaksanaan pekerjaan struktur.
Visualisasinya seperti terlihat dibawah ini

Mengenai struktur atas nya, tower Crane ini terbuat dari material baja. Sebagaimana
dapat dilihat, struktur tower crane ini sudah baku dan standar, dan standar ini biasanya
sudah berasal dari pabrikan pembuat tower crane tersebut. Bahkan ada brosur yang memuat
prinsip perencanaan dari Tower Crane tersebut, bisa dikatakan semacam manual book. Jadi
kita tidak bisa merubah sesuka kita rangka-rangka/modul tower crane tersebut.
II. Jenis-jenis Tower crane
Tower Crane memiliki banyak model yang disesuaikan dengan kondisi proyek.
Ada empat jenis Tower Crane yaitu :
1.

Self Supporting Static Tower Crane


Sesuai dengan namanya, Tower Crane jenis ini berdiri di atas pondasi yang

diam di tanah. Kemampuan mengangkut barang yang berat dan jangkauan yang luas
membuat Tower Crane ini cocok untuk proyek dengan lahan terbuka yang luas.
2. Supported Static Tower Crane

Memiliki system kerja yang serupa dengan Seft Supporting Static Tower
Crane,dan digunakan jika diperlukan pengangkatan material ke tempat yang sangat
tinggi.

Bagian

mast

atau

tower

dari

Tower

Crane

jenis

ini

diikatkan ke bangunan untuk memberikan tambahan stabilitas.


3. Travelling Tower Crane
Tower Crane jenis ini bisa berpindah tempat, karena didirikan diatas bogi
roda (sejenis roda kereta api) dan berjalan sepanjang rel. Karena dapat bergerak sepanjang
rel, Tower Crane ini dapat menjangkau area proyek yang jauh lebih luas dari pada
Tower Crane yang diam di tempat. Namun karena berjalan di atas rel, maka lokasi
proyek haruslah dibuat cukup rata agar Tower Crane berjalan
4. Climbing Tower Crane
Biasa digunakan di bangunan tinggi, Tower Crane jenis climbing diletakkan di
dalam struktur bangunan yang dibangun. Seiring bertambah tingginya bangunan yang
dibangun, Tower Crane ju.ga ikut bertambah tinggi
III.Bagian-bagian Tower Crane
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu
mengenai bagian-bagian dari sebuah tower crane.
Sebuah tower crane setidaknya terdiri dari 3 bagian:
1. Pondasi
Bagian ini berfungsi meneruskan beban dari tower crane ke tanah keras dan sebagai
penahan agar tower crane tidak jatuh. Pada bagian inilah kaki tower crane dibaut pada
pondasi beton yang masif dan besar.
2. Tiang/standard section
Bagian ini merupakan bagian vertikal dari tower crane yang bisa terus tumbuh
seiring dengan kebutuhan proyek. Pada bagian ini terdapat tangga vertikal yang dibagi per
section yang nantinya akan digunakan oleh operator untuk naik ke atas.
3. Unit yang berputar
Bagian ini terdiri dari 3 bagian:
1) Horizontal jib
3

Horizontal jib adalah bagian horizontal dari sebuah tower crane yang panjang dan
berfungsi sebagai bagian pengangkat beban. Disebut pula sebagai hoisting jib atau working
jib.
2) Machinery jib
Pada bagian inilah terdapat motor penggerak tower crane, alat elektronik dan
sebuah beton masif yang berfungsi sebagai counter balance. Oleh karena itu sering pula
disebut counter balance jib.
3) Operators cab
Tempat dimana operator bekerja. Cab ini haruslah memiliki jendela besar untuk
memastikan operator memiliki pandangan penuh terhadap lokasi konstruksi. Mengingat
letaknya yang tinggi, cab ini juga sebaiknya dilengkapi dengan AC dan perlengkapan
lainnya.
IV. Besar beban yang mampu diangkat sebuah tower crane
Tipikal tower crane memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Tinggi maksimum berdiri sendiri 265 kaki (80 meter)
Tower crane bisa saja memiliki tinggi lebih dari 80 meter hanya jika tower crane
dipegang/digantungkan pada bangunan sehingga bisa tumbuh seiring dengan bertambah
tingginya bangunan proyek
2. Jangkauan maksimum 230 kaki (70 meter)
3. Daya angkat maksimum 18 metric ton, 300 tonne-meter
4. Counterweight 20 ton
Daya angkat maksimum tower crane adalah 18 ton tetapi tower crane tidak boleh
mengangkat beban sebesar itu pada ujung terjauh jib nya. Semakin dekat posisi beban yang
diangkat dengan tiang tower crane, semakin besar beban yang dapat diangkat dengan aman.
Oleh karena itu pembebanan tower crane mengikuti prinsip 300 tonne-meter. Maksudnya
apabila beban berada sejauh 30 meter dari tiang, maka beban yang diperbolehkan sebesar
10 ton. Apabila beban berada sejauh 50 meter, maka beban yang diperbolehkan sebesar 6
ton.
Tower crane dilengkapi dengan dua tombol limit untuk memastikan operator tidak
mengangkat beban berlebih:
3

1) Tombol beban maksimum memonitor tarikan pada kabel dan memastikan beban tidak
melebihi 18 ton
2) Tombol momen beban memastikan operator tidak melebihi prinsip tone-meter ketika
beban digerakkan pada jib.
V. Pemasangan Tower Crane
Tahap pertama, dengan bantuan mobile crane bagian horizontal jib dan machinery
disambung dan diletakkan di atas dua pondasi beton. Kemudian mobile crane
menambahkan counterweight. Sedangkan bagian vertikal tower crane dipasang dengan
bantuan mobile crane juga.
Tahap kedua, untuk mencapai ketinggian maksimum, tower crane tumbuh sendiri.
Disini digunakanlah top climber atau climbing frame. Berikut prosesnya:
1. Tower crane mengangkat sebuah beban pada jib untuk menyeimbangkan counter
weight.
2. Teknisi melepas unit berputar dan dengan sebuah mesin hydraulic pada top climber
akan mendorong unit berputar naik setinggi 20 kaki (6 meter).
3. Operator menggunakan crane untuk mengangkat satu section vertikal dari tower crane
dan mengisi kekosongan yang ada di dalam top climber. Ketika selesai dipasang dan
dibaut, maka tower crane telah bertambah tinggi satu section.

PORTOFOLIO
3

Anda mungkin juga menyukai