METODE PELAKSANAAN PILE CAP

1. Jenis pile cap yang digunakan dengan tinggi 1meter

a. Pile cap dengan dengan beton bertulang
b. Pile cap berpenampang persegi panjang jumlah 4 buah

c. Pile cap berpenampang persegi jumlah 8 buah

d. Pile cap berpenampang trapezium segi enam jumlah 11 buah

e. Pile cap berpenampang persegi trapesium jumlah 1 buah

Kelompok 5 Metode Konstruksi Bangunan Gedung

Kelas 2b D3 teknik Konstruksi Gedung
Politeknik Negeri Ujung Pandang
2. Alat yang digunakan
a. Backhoe
digunakan untuk menggali pile cap.

(Excavator Backhoe)

b. Truck mixer
Degunakan untuk mengangkut beton siap cetak (ready mix) dari supplier ke lokasi proyek.

(Truck Mixer)

Kelompok 5 Metode Konstruksi Bangunan Gedung

Kelas 2b D3 teknik Konstruksi Gedung
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 c. Vibrator
Digunakan untuk memadatkan beton saat pengecoran.

3. Langkah Kerja
a. Pekerjaan Persiapan
Menentukan titik titik dimana pile cap dengan menggunakan alat ukur total station dan water pass
untuk menentukan elevasi pile cap berdasarkan shop drawing yang dilanjutkan dengan
pemasangan patok.

Kelompok 5 Metode Konstruksi Bangunan Gedung

Kelas 2b D3 teknik Konstruksi Gedung
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 b. Penggalian

Tanah digali seuai dengan ukuran dan kedalam atau elevasi yang telah direncanan deuai
gambar rencana. Pada gambar potongan diperoleh tinggi kolom pendek 210 cm dan tinggi pile
cap 100 cm dan tebal lantai kerja dan pasir urug yakni 5 cm dan 10 cm. jadi elevasi galian pile
cap = 335 cm.

(Ukuran Kedalaman Galian Pile Cap)

(Proses Penggalian Tanah Pile Cap)

Kelompok 5 Metode Konstruksi Bangunan Gedung

Kelas 2b D3 teknik Konstruksi Gedung
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 c. Pemotongan dan pembongkaran tiang pancang
Pemotongan dilakukan hanya pada bagian betonnya saja, sehingga menyisakan besi
tulangan yang akan digunakan untuk stek pondasi yang akan mengikat dengan pile cap.
Pemotongan dilakukan hanya sampai elevasi bottom ofconcrete, yakni menyisakan beton
setebal 10 cm dari lantai kerja pile cap.

(Bentuk Pemotongan Tiang Pancang)

(Gambar Hasil Pemotongan Tiang Pancang)

Kelompok 5 Metode Konstruksi Bangunan Gedung

Kelas 2b D3 teknik Konstruksi Gedung
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 d. Pemasangan Bekisting
Metode pemasangan bekisting yang digunakan adalah bekisting dengan bahan bata
bukan dengan menggunakan multipleks, dimana bata disusun dan dipasang seperti
pasangan dinding ½ bata mengikuti bentuk pile cap dan setinggi pile cap itu direncanakan
yakni 1 m. setelah rangkaian bekisting selesai di pasang, maka selanjutnya dilakukan
pengurugan tanah di sisi-sisi samping pasangan bekisting tersebut hingga padat untuk
mempertkuar bekisting tersebut.

(Pemasangan bekisting)

e. Pengurugan dan pemasangan lantai kerja

Pembuatan lantai kerja dilakukan sete;ah tanah galian diurug dengan pasir setebal
5cm setelah di padatkan dan diratakan. Pemasangan lantaikerja dengan menggunakan rabat
beton K225 pada daerah galian dengan ketebalan 15 cm diatas urugan pasir. Pembuatan
lantai kerja menggunakan adukan sendiri dani pasir dan semen Portland.
f. Penulangan Pile Cap
Pemasangan besi tulangan yang digunakan adalah ukuran D19 dan D10 sebagai
sengkang kolom pedestal. Pemasangan atau merangkai besi tulakngan dilakukan langsung
diatas lantai kerja sesuai dengan dimensi dan dan diameter tulangan yang direncanakan.

Kelompok 5 Metode Konstruksi Bangunan Gedung

Kelas 2b D3 teknik Konstruksi Gedung
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 (rencana tulangan pile cap)

Kelompok 5 Metode Konstruksi Bangunan Gedung

Kelas 2b D3 teknik Konstruksi Gedung
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 (Gambar penulangan pile cap)

g. Pengecoran
Sebelum pengecoran terlebih dahuli di bersihkan dari debu ataupun kotoran seperti
tanah, sisa kawat , maupun plastic pada area yang akan di cormrnggunakan compressor.
Pengecoran pada pile cap dilakukan sedalam 1meter dengan mutu beton sebesar f’c 40 Mpa.

(proses pelaksanaan pengecoran)

Kelompok 5 Metode Konstruksi Bangunan Gedung

Kelas 2b D3 teknik Konstruksi Gedung
Politeknik Negeri Ujung Pandang