Anda di halaman 1dari 23

BAB III

TINJAUAN UMUM
1.1 UMUM
Pelaksanaan suatu proyek merupakan suatu tahap kegiatan dalam proses realisasi
yang merupakan kelanjutan dari tahap perencanaan. Dalam hal ini pelaksanaan
merupakan suatu pekerjaan lapangan atau fisik yang menerapkan segala ketentuan,
instruksi dan segala persyaratan yang telah ditetapkan menjadi wujud nyata dari suatu
proyek berupa jalan raya dan lain-lain.
Pada saat kegiatan kerja praktek pada proyek “Pembangunan jalan lingkar pulau
semau, kegiatan pelaksanaan proyek sudah mencapai pekerjaan akhir (finishing).
Dengan demikian kegiatan pelaksanaan dari aspek manajamen maupun pelaksanaan
pekerjaan (aspek teknis maupun non-teknis) yang dapat dilihat selama kegiatan kerja
praktek kurang lebih 3 bulan adalah meliputi Pekerjaan Urugan Pilihan, Pekerjaan
timbunan,dan pekerjaan Box culvert. Tinjauan umum dimulai dari awal kegiatan kerja
praktek.

A. DIVISI II DRAINASE
1. Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air
2. Pasangan Batu dengan Mortar

B. DIVISI III PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK


1. Galian Biasa
2. Galian Batu
3. Timbunan Biasa dari Sumber Galian
4. Urugan Pilihan dari Sumber Galian
5. Penyiapan Badan Jalan

F. DIVISI VI STRUKTUR
1. Beton fc’ = 30 Mpa
2. Pasangan Batu
3. Pengadaan Box Culvert (On Site)

1.2 LINGKUP PEKERJAAN


Sebelum pekerjaan fisik di lapangan dilaksanakan, sebagai langkah awal
dilaksanakan pekerjaan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan tersebut. Untuk
mengecek mengenai kuantitas yang ada pada kontrak, maka perlu diadakan rekayasa

III-1
lapangan secara bersama antara pihak kontraktor dengan pihak pemilik proyek. Hasil
rekayasa akan dituangkan dalam satu berita acara yang selanjutnya akan menjadi bahan
pertimbangan untuk mengadakan amandemen kontrak dengan cara review desain.
Selanjutnya kontraktor mengajukan “Request for works” sebelum memulai suatu
pekerjaan yaitu kontraktor harus mengajukan permohonan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan (Request) yang dilampirkan dengan shop drawing/gambar kerja serta waktu
pelaksanaan kepada pemberi kerja (Direksi).
Proses – proses pengerjaan yang dapat dilaporkan selama kurang lebih 3 (tiga)
bulan masa kerja praktek pada proyek Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Semau
diuraikan pada penjelasan dibawah ini.

1.2.1 DIVISI II DRAINASE

1. Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air


a. Defenisi
1) Pekerjaan galian bertujuan dalam pembuatan drainase agar dapat mengalirkan
air agar tidak tergenang yang dapat menyebabkan kerusakan badan jalan.
2) Pekerjaan galian dilakukan setelah pengukuran/ opname yang dilakukan oleh
direksi dan berdasarkan gambar rencana yang telah disepakati dalam kontrak.
b. Spesifikasi
Galian untuk drainase berdasarkan pengamatan langsung di lapangan memiliki
kedalaman bervariasi 0,8 sampai 1 meter, dengan lebar atas 1,4 meter, dan lebar bawah
1,4 meter, serta menyesuaikan dengan kemiringan di lapangan.
c. Sumber Daya yang digunakan :
Sumber daya yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3. 1 Sumber Daya Pekerjaan Galian Drainase

No. Tenaga Kerja Material Peralatan


1 Pekerja Excavator
2 Mandor tidak ada material Dump Truck
3 - Alat Bantu

Sumber : Hasil Pengamatan,2021


Pekerjaan ini, dilakukan dengan menggunakan excavator dan alat bantu lainnya
sesuai perencanaan, dan hasil galian dibuang keluar dari lokasi pekerjaan. Pekerjaan
yang dilakukan oleh kelompok tenaga kerja adalah melakukan perapihan pada hasil
galian yang dilakukan oleh excavator.

III-2
d. Diagram Alir Kegiatan
Proses pekerjaan galian drainase dapat dilihat pada Diagram 3.1 berikut:

Mulai

Penentuan Lokasi Galian Oleh


Direksi dan berdasarkan
Gambar Rencana

Pelaksanaan Galian Hasil Galian diangkut oleh DT


dengan Alat Berat untuk dibuang ke luar lokasi
proyek

Perapihan Galian
oleh Tenaga Kerja

Tidak

Kontrol Galian
Ya

Selesai

Diagram 3.1. Pekerjaan Galian Drainase


e. Metode Pelaksanaan
1) Sebelum dilakukan penggalian dengan alat berat, terlebih dahulu dilakukan
penentuan lokasi pekerjaan galian untuk drainase oleh direksi ;
2) Penggalian dilakukan menggunakan alat berat atau mekanik ;
3) Panggalian menggunakan Excavator dan material hasil galian diangkut
dengan Dump Truck untuk dibuang ke luar lokasi proyek.
4) Tenaga kerja melakukan perapihan pada galian yang sebelumnya telah
dilakukan oleh excavator

III-3
Sketsa gambar Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air dapat dilihat pada
Gambar 3.3 berikut:

Gambar 3.3 Sketsa Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air
(Dalam Satuan meter)
Sumber: Autocad

f. Dokumentasi kegiatan Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air


Dokumentasi kegiatan Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air dapat dilihat
pada Gambar 3.4 berikut:

Gambar 3.4 Galian Untuk Drainase dan Saluran Air


Sumber : Hasil Dokumentasi Lapangan,2021

g. Komentar atau Ulasan Galian Untuk Drainase dan Saluran Air

Berdasarkan pengamatan di lapangan, pekerjaan galian untuk drainase sudah


dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prosedur, mulai dari penentuan lokasi galian
oleh direksi dan pengukuran untuk mendapatkan kedalaman galian, pelaksanaan
penggalian dengan menggunakan alat berat excavator, dan perapian galian oleh tenaga
kerja.

III-4
2. Pasangan Batu dengan Mortar
a. Defenisi
1) Pasangan batu adalah susunan batu yang diantaranya diisi dengan bahan adukan
semen atau mortar sebagai bahan pengikatnya.
2) Pasangan batu seringkali digunakan untuk membuat konstruksi dinding penahan
(gravity wall), dan juga untuk membuat pondasi, hal ini dikarenakan kemampuan
konstruksi pasangan batu dalam menahan beban yang cukup besar.
b. Spesifikasi
Pada pekerjaan pasangan batu dengan mortar ini, komposisi campuran yang
digunakan adalah 1:3(Semen:Pasir). Untuk ukuran saluran sendiri memiliki tebal dinding
20 cm, dan lantai 20 cm. Adapun lebar dalam yakni 80 cm untuk lebar atas, dan 50 cm
untuk lebar bawah, serta tinggi saluran dihitung dari permukaan lantai sebesar 60 cm.

c. Sumber Daya yang digunakan :


Sumber Daya yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Sumber Daya Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar
No. Tenaga Kerja Material Peralatan
1 Pekerja Pasir Concrete Mixer
2 Tukang Semen Dump Truck
3 Mandor batu kali Alat Bantu

Sumber: Hasil Pengamatan,2021

III-5
Tidak

d. Diagram Alir Kegiatan

Pekerjaan pasangan batu dan mortar dapat dilihat pada Diagram 3.2 berikut:

Mulai

Penyiapan Material dan Peralatan

Pemasangan Bowplank
Tidak

Cek

Ya
Pek. Pasangan Batu dengan Mortar

Cek
Perapihan/ Pembersihan

Cek
Ya
Selesai
Diagram 3.2.. Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar
Metode pelaksanaan :
1. Setelah galian pondasi dan pemotongan kemiringan (grading) telah sesuai ukuran
yang dipersyaratkan, lalu dilakukan penyiapan material dan peralatan, serta
pemasangan bowplank (Profil dari kayu dan tali/ bentuk Pasangan batu dan
Mortar) untuk pekerjaan pasangan batu sesuai gambar kerja.
2. Selanjutnya dilakukan pekerjaan pasangan batu dan mortar dengan komposisi
yang sudah direncanakan (sudah dijelaskan sebelumnya) untuk menyelimuti
susunan batu dalam pengerjaan.
3. Pekerjaan pasangan batu dengan mortar dimulai dari dasar ke arah atas,
permukaan akhir yang bersebelahan dengan bahu jalan diratakan dan barbentuk

III-6
sesuai kondisi, agar air lancar untuk mencegah terjadinya gerusan pada tepi
perkerasan jalan.

Sketsa gambar Pasangan Batu Dan Mortar

Gambar 3.5. Sketsa Pasangan Batu Dan Mortar


Sumber : Autocad

e. Dokumentasi kegiatan Pasangan Batu Dan Mortar


Pekerjaan pasangan batu dan mortar dapat dilihat pada Gambar 3.6 berikut:

Gambar 3.6 Pasangan Batu Dan Mortar


Sumber : Hasil Dokumentasi Lapangan,2021

f. Komentar atau Ulasan Pasangan Batu dan Mortar


Berdasarkan Pengamatan di lapangan, pekerjaan pasangan batu dengan mortar
sudah dilakukan dengan baik sesuai dengan prosedur yang ada. Dalam pekerjaan
pasangan batu terdapat 32 pekerja, komposisi mortar yang digunakan adalah 1 : 3 yang
terdiri dari semen dan pasir.

III-7
3.2.3 DIVISI III PEKERJAAN TANAH

1. Galian Biasa / Galian batu


a. Definisi
1. Pekerjaan galian untuk membuat saluran yang digunakan untuk mengalirkan air
tanah agar tidak tergenang yang dapat mengakibatkan kerusakan badan jalan.
2. Jenis pekerjaan maupun pembayarannya dapat berupa galian tanah atau galian
batu sesuai hasil opname lapangan dari pihak direksi.
b. Sumber Daya yang digunakan :
Tabel 3. 3 Sumber Daya Pekerjaan Galian Biasa/ Galian Batu
No. Tenaga Kerja Material Peralatan
1 Operator Excavator Excavator
2 Pekerja tidak ada bahan yang Dump Truck
3 Mandor digunakan Alat Bantu
4 - -

Sumber : Hasil Pengamatan,2021


c. Diagram Alir Kegiatan
Proses pelaksanaan pekerjaan Galian Biasa/Batu dapat dilihat pada Diagram 3.3
berikut:

Mulai

Penentuan Lokasi Galian Oleh


Direksi dan berdasarkan
Gambar Rencana

Hasil Galian yang disimpan di


Pelaksanaan Galian tempat penimbunan
dengan Alat Berat sementara, diangkut oleh DT
yang akan digunakan dalam
Tidak pekerjaan timbunan pilihan
Kontrol Galian dari hasil galian, sementara itu
Y a galian batu dibuang ke luar
Selesai lokasi proyek.

Diagram 3.3.. Pekerjaan Galian Biasa Atau Galian Batu

d. Metode Pelaksanaan

III-8
1. Penggalian dilakukan menggunakan alat berat excavator yang dikontrol oleh
pengawas saat melakukan penggalian dan pemotongan kemiringan (grading);
2. Hasil galian diangkut oleh Dump Truck menuju tempat penimbunan sementara,
yang nantinya akan digunakan dalam pekerjaan timbunan pilihan dari hasil galian.
Sementara itu, galian batu dibuang ke luar lokasi proyek.
e. Komentar atau Ulasan Galian Batu dan Galian Biasa
Berdasarkan pengamatan di lapangan pekerjaan galian dilakukan dengan baik
sesuai dengan prosedur yang ada. Terdapat tiga (2) unit excavator yang beroperasi
dalam pekerjaan galian, yakni dua (1) unit melakukan galian biasa, dan satu (1) unit
melakukan galian batu.

2. Urugan Pilihan
a. Definisi
1. Timbunan pekerjaan mengurug tanah untuk keperluan badan jalan yang bertujuan
untuk mendapatkan desain atau bentuk badan jalan yang sesuai dengan elevasi
yang direncanakan.
2. Timbunan pilihan akan digunakan sebagai penopang (capping layer) untuk
meningkatkan daya dukung tanah.
3. Pekerjaan timbunan pada proyek ini merupakan pekerjaan timbunanan pada
badan jalan atau bahu jalan dengan menggunakan meterial timbunan biasa atau
pilihan sebagai bahan dasar yang telah disetujui Direksi dan memenuhi
persyarataan spesifiksi.
4. Lapis timbunan berguna untuk memperbaiki leveling badan jalan dan berguna
untuk memperkuat konstruksi badan jalan sebagai lapis pondasi dasar.
b. Spesifikasi
Untuk jenis material yang digunakan pada item pekerjaan ini antara lain:

1. Urpil / tanah putih, material ini digunakan untuk lapis lapis pondasi bawah

2. Sirtu / material yang yang dipilih dilokasi proyek, material yang dipilih dilokasi yang
telah disetujui Direksi dan memenuhi persyarataan spesifiksi.

3. Urpil pada pengerjaan proyek ini direncanakan dengan tebal pemadatan sebesar
15 cm.

c. Sumber Daya yang digunakan :


Sumber daya yang digunakan pada pekerjaan Urpil dapat dilihat pada Tabel 3.4
berikut:
Tabel 3. 4 Sumber Daya Pekerjaan urugan Pilihan

III-9
No. Tenaga Kerja Material Peralatan
1 Operator Vibro Motor Grader
2 Operator Grader Vibro Roller
Material urugan pilihan
3 Pekerja Water Tank
4 Mandor Alat Bantu

Sumber : Hasil Pengamatan,2021

d. Diagram Alir Kegiatan


Pekerjaan urugan pilihan dapat dilihat pada Diagram 3.4 berikut:

IALUM

Quarry & material sirtu yang telah disetujui oleh


QUARRY / BASE direksi
CAMP
HAULLING KE SITE Whell loader memuat ke Dump Truck untuk
diangkut ke lokasi pekerjaan, tumpukan material
diatur agar tidak mengganggu lalu lintas

PENGHAMPARAN Menggunakan motor grader dan penyiraman


menggunakan Water Tank bila kadar air material
Tidak kurang
CEK KETEBALAN

PEMADATA Menggunakan Vibro Roller, pemadatan dilakukan


N sesuai spesifikasi
Yes
Tidak CEK
KEPADATAN

PERAPIHAN DAN PEMBERSIHAN

Yes
SELESAI

Diagram3.4.. Pekerjaan urugan Pilihan

e. Metode Pelaksanaan

III-10
1. Material timbunan diambil langsung dari quarry menggunakan excavator,
selanjutnya diangkut dengan Dump Truck ke lokasi pengahamparan yang telah
ditentukan, material ditumpuk secara teratur dan tidak mengganggu arus lalu
lintas, jarak tiap timbunan di sesuaikan dengan kebutuhan.
2. Material timbunan dihampar oleh Motor Grader sesuai dengan ketebalan dan
kemiringan yang ditentukan.
3. Setelah hamparan disiram air dengan menggunakan Water Tank, dimana
banyaknya air ditentukan dengan melakukan beberapa kali percobaan atau
kondisi dilokasi, sehingga di dapatkan kadar air yang optimum dibahan material.
4. Hamparan yang kadar airnya telah optimum, dipadatkan menggunakan vibro roller
sampai didapatkan kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi. Banyaknya
lintasan didalam melakukan pemadatan ditentukan dengan melakukan percobaan
lansung dilokasi atau kondisi di lokasi.
5. Untuk mengetahui kepadatan yang dicapai dilakukan pengetesan dengan
menggunakan metode kerucut pasir (sand cone).
6. Selama penghamparan dan pemadatan, sekelompok pekerja merapikan tepi
hamparan, menambah atau mengurangi bahan pada badan jalan dan leveling
dengan menggunakan alat bantu.
f. Komentar atau Ulasan Timbunan Pilihan
Untuk kegiatan Timbunan Pilihan yang saya amati telah dilakukan sesuai. Dalam
pekerjaan ini dilakukan oleh alat (motor grader, vibro roller, dump truck, dan water tank).
Timbunan pilihan yang digunakan adalah tanah putih yang diambil dari base camp
menggunakan dump truck lalu dimuat ke lokasi untuk di hampar. Timbunan pilihan juga
diambil dari hasil galian dilapangan yang bisa dipakai kembali untuk timbunan, biasanya
di timbun pada bahu jalan. Setelah dihampar baru motor grader, vibro roller, dan water
tank bekerja.

3. Penyiapan Badan Jalan


a. Definisi
1. Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggarukan dan pemadatan permukaan
tanah dasar atau permukaan jalan kerikil lama atau lapis perkerasan lama yang
rusak berat, untuk penghamparan lapis pondasi agregat, lapis pondasi tanpa
penutup aspal, lapis pondasi semen atau lapis pondasi beraspal didaerah jalur lalu
– lintas.
2. Pekerjaan ini meliputi galian minor atau penggarukan serta pekerjaan timbunan
minor yang diikuti dengan pembentuk, pemadatan, pengujiaan tanah atau bahan

III-11
berbutir dan pemeliharaan permukaan yang disiapkan sampai bahan perkerasan
ditempatkan di atasnya.
b. Jenis
Tanah dasar yang dibentuk dari timbunan pilihan, atau tanah asli di daerah galian
sekitar lokasi yang memenuhi syarat.

c. Sumber Daya yang Digunakan


Tabel 3. 5. Sumber Daya Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan
No. Tenaga Kerja Material Peralatan
1 Operator Grader Motor Grader
Tidak ada
2 Operator Vibro Vibro Roller
bahan yang
3 Pekerja Water Tank
digunakan
4 Mandor Alat Bantu

Sumber : Hasil Pengamatan,2021


d. Diagram Alir Kegiatan
Pekerjaan penyiapan badan jalan dapat dilihat pada Diagram 3.5 dibawah ini:

MULAI

PENENTUAN LOKASI PENGERJAAN

PELAKSANAAN PENYIAPAN BADAN JALAN

TIDAK
KONTROL
YA

SELESA
Diagram 3.5. Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan

e. Metode Pelaksanaan
1. Penyiapan alat berat untuk pengerjaan penyiapan badan jalan, yakni
excavator, dan dump truck ;

III-12
2. Direksi menentukan lokasi penyiapan badan jalan, mengontrol, dan
mengawasi kegiatan yang dilakukan agar pengerjaan sesuai dengan
spesifikasi, dan perencanaan yang telah disepakati ;
3. Excavator melakukan penggalian, penggarukan, dan grading, serta
pemerataan sampai sesuai dengan perencanaan ;
4. Hasil galian diangkut oleh Dump Truck keluar dari lokasi proyek.
f. Dokumentasi Kegiatan Penyiapan Badan Jalan
Penyiapan badan jalan dapat dilihat pada Gambar 3.9 berikut:

Gambar 3.9.Penyiapan Badan Jalan


Sumber : Hasil Dokumentasi Lapangan,2021

g. Komentar atau Ulasan Penyiapan Badan Jalan


Untuk kegiatan Penyiapan Badan Jalan yang saya amati telah dilakukan sesuai.
Dalam pekerjaan ini dilakukan oleh alat berat (excavator, dan dump truck,). Penyiapan
badan jalan dilakukan pada wedening (pelebaran jalan), Resing (proses mengangkat
badan jalan pada daerah yang legong), dan Pecing (proses mengganti material pada
badan jalan yang mengalami kerusakan).
3.2.6. DIVISI VI STRUKTUR
1. Beton Mutu Sedang fc’ = 30 Mpa

a. Defenisi
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang setara,
agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk
massa padat.

III-13
Beton Mutu sedang 15 – < 35 MPa atau K 175 – < K 400 Kg/cm2 biasanya
digunakan untuk beton bertulang, lantai beton jembatan rangka baja, gelagar beton,
diafragma, kerb beton pracetak, dan gorong-gorong.
Pekerjaan ini mencakup pemasokan bahan dan pengecoran. Bahan yang
digunakan harus yang bersih, kuat, awet, bebas dari lumpur dan kotoran yang tidak
dikehendaki dan harus memenuhi ketentuan dalam spesifikasi serta disetujui oleh direksi.
Untuk mencapai mutu beton K 250 maka terlebih dahulu dilakukan pengujian.

b. Sumber Daya yang digunakan

Tabel 3.9. Sumber Daya Pekerjaan Beton Mutu Sedang fc’ = 30 Mpa

No. Tenaga Kerja Material Peralatan


1 Pekerja Pasir Concrete Mixer
2 Tukang Semen Alat Bantu
3 Mandor Batu pecah
Sumber : Hasil Pengamatan,2021

c. Metode Pelaksanaan
i. Untuk pekerjaan pengecoran, terlebih dahulu dibuat perancah. Semua persiapan
harus di teliti dan diperiksa secara seksama apakah telah sesuai dengan
gambar rencana atau tidak. Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis
kepada direksi kapan pekerjaan pengecoran dilakukan agar dilakukan
pemeriksaan kesiapan pengecoran, termasuk pengecekan bahan-bahan agregat
dan semen yang dipakai apakah telah sesuai dengan Job Mix Design.
ii. Semua bahan beton (air, semen, agregat kasar dan agregat halus) harus ditakar
atau diukur dengan cara penimbangan, kemudian dicampur menggunakan
concrete mixer.
iii. Pengecoran
 Pengecoran harus sedemikian sehingga tidak menimbulkan segregasi
 Untuk bagian yang rumit dan tulangan yang rapat beton harus dicor dalam
lapisan yang tidak lebih dari 15 cm. Untuk dinding tinggi boleh 30 cm
 Tinggi jatuh beton ke dalam cetakan tidak lebih dari 150 cm
 Kecepatan pengecoran harus sedemikian rupa sehingga beton masih dalam
kondisi plastis.
 Beton lama yang akan disambung dengan beton baru harus dikasarkan,
dibersihkan dan dilapisi dengan bonding agent.
 Perawatan beton dimulai 24 jam setelah pengecoran.

III-14
 Apabila digunakan ready mix, perhatikan kapasitas, daya pemompaan,
kelecekan beton.

d. Diagram Alir Kegiatan

MULAI
MULAI

Pengukuran
Pengukuran dan
dan Job
Job Mix
Mix Design
Design
Penyiapan
Penyiapan Lokasi
Lokasi

Tidak Tidak
Persetujuan
Persetujuan Direksi
Direksi
Ya
Pendropingan
Pendropingan
Bahan
Bahan

Pembuatan
Pembuatan
Acuan
Acuan dan
dan
Perancah
Perancah

Pengecoran
Pengecoran

Tidak

Chec
Chec Hammer Test
kk
Ya
Perawatan
Perawatan

SELESAI
SELESAI
Diagram 3.9. Pekerjaan Beton Mutu Sedang fc’ = 30 Mpa

2. Pasangan Batu

a. Defenisi

III-15
1. Pasangan batu adalah pasangan batu yang diisi/ diselimuti dengan adukan
(pasir dan semen dicampuri dengan air dengan perbandingan yang telah
ditentukan) secara teratur.
2. Pasangan batu dialokasi untuk pekerjaan tembok penahan, dan lain – lain.
b. Jenis dan Spesifikasi
Dalam pekerjaan pasangan batu, campuran yang digunakan yakni 1 : 4 (semen :
pasir). Dimensi saluran adalah lebar atas 0,30 m dan lebar bawah 0,40 m dengan tinggi
saluran bervariasi (tinggi saluran berkisar 0,60 m sampai dengan 5,40 m).Pekerjaan ini
dilakukan oleh tenaga pemborong dengan jumlah pekerja sebanyak 35 orang, dengan
menggunakan alat concrete mixer dan alat bantu lainnya.

c. Sumber Daya yang digunakan :


Sumber daya pekerjaan pasangan batu yang digunakan dapat dilihat pada Tabel
3.10 berkut:
Tabel 3.10. Sumber Daya Pekerjaan Pasangan Batu
No. Tenaga Kerja Material Peralatan
1 Pekerja pasir Concrete Mixer
2 Tukang Semen Dump Truck
3 Mandor batu kali Alat Bantu

Sumber : Hasil Pengamatan,2021

III-16
Tidak

d. Diagram Alir Kegiatan

Pekerjaan pasangan batu dapat dilihat pada Digram 3.10 berikut:

Mulai

Penyiapan/pengecekan Material dan Peralatan

Pemasangan Bowplank
Tidak

Cek
Ya

Pekerjaan Pasangan Batu


Cek

Perapihan/ Pembersihan
Cek

Yes
Selesai
Diagram 3.10. Pekerjaan Pasangan Batu
e. Metode pelaksanaan :
1. Setelah galian pondasi dan pemotongan kemiringan telah sesuai kemiringan
telah sesuai ukuran yang dipersyaratkan, lalu dipasang bowplank (Profil/ bentuk
Pasangan batu) untuk pekerjaan pasangan batu sesuai gambar kerja.
2. Lapisan terbawah diisi adukan atau campuran setebal 4 cm lalu dilanjutkan
dengan pemasangan batu di atasnya.
3. Batu selalu tertanam atau terselimuti adukan campuran

III-17
4. Pekerjaan pasangan batu dimulai dari dasar ke arah atas, permukaan akhir yang
bersebelahan dengan bahu jalan diratakan dan barbentuk sesuai kondisi, agar
air lancar untuk mencegah terjadinya gerusan pada tepi perkerasan jalan.

Gambar 3.15. Sketsa Pasangan Batu terpasang dilokasi kerja praktek


Sumber : Autocad

f. Dokumentasi Kegiatan Pasangan Batu


Kegiatan pasangan batu dapat dilihat pada Gambar 3.16 berikut:

Gambar 3.16. Pengerjaan Pasangan Batu


Sumber : Hasil Dokumentasi Lapangan,2021

III-18
g. Komentar atau Ulasan Pasangan Batu
Untuk kegiatan pasangan batu yang saya amati telah dilakukan telah sesuai dengan
metode pelaksanaan sesuai. Dalam pekerjaan ini dilakukan oleh 35 pekerja mengunakan
alat concerate mixer dan alat bantu lainnya. Campuran yang digunakan adalah 1 : 4
(semen : pasir) Dimensi pasangan batu adalah lebar atas 0,30 m dan lebar bawah 0,40 m
dengan tinggi saluran bervariasi (tinggi saluran berkisar 0,60 m sampai dengan 5,4 m).
Pasangan batu dikerjakan sebagai dinding penahan.
3. Pengadaan Box Culvert (On Site)
a. Definisi dan Fungsi
1. Box Culvert adalah nama produk beton pracetak berbentuk kotak yang diproduksi
dengan menggunakan cetakan besi dengan tujuan pembuatannya untuk
kepentingan saluran dalam tanah atau gorong-gorong, beton ini juga merupakan
salah satu dari jenis reinforced concrete. Reinforced concrete yaitu beton
bertulang yang memiliki kekuatan tarik dan daktilitas beton yang relatif rendah
serta diimbangi dengan penulangan besi yang memiliki kekuatan tarik yang lebih
tinggi.
2. Box culvert dapat diaplikasikan pada area konstruksi bawah tanah baik untuk
gorong-gorong jembatan, terowongan, gorong-gorong kereta api dan lain
sebagainya. Hanya saja, box culvert ini tidak cocok bila diaplikasikan pada
konstruksi yang berukuran panjang. Ia cocok untuk jembatan pendek atau
terowongan pendek.

3. Manfaat box culvert dalam pengaplikasiannya karena ia kedap air tanah. Box
culvert tidak beresiko mengalami pergeseran tanah karena kedua sambungan
spigot dan socket yang dimiliki membuat box culvert satu dengan lain tetap
menyatu sempurna.

4. Pekerjaan konstruksi dapat diselesaikan dengan cepat dan mudah menggunakan


box culvert. Apalagi jika dibandingkan dengan proses cor manual, box culvert
pracetak jauh lebih unggul dan menghemat waktu pekerjaan konstruksi.

b. Jenis dan Spesifikasi

Pada proyek ini, box culvert digunakan pada tiga titik lokasi duiker. Box Culvert yang
disediakan di lokasi sebanyak 40 buah, dengan ukuran 1 m x 1 m x 1 m.

c. Sumber Daya yang digunakan :

III-19
Sumber daya yang digunakan pada pekerjaan box culvert dapat dilihat pada Tabel
3.11 berikut:
Tabel 3.11. Sumber Daya Pekerjaan Pengadaan Box Culvert
No. Tenaga Kerja Material Peralatan
1 Operator Excavator
2 Pekerja Concrete Mixer
-
3 Tukang Dump Truk
4 Mandor Alat Bantu
Sumber : Hasil Pengamatan,2021

d. Diagram Alir Kegiatan

Kegiatan pengerjaan Box Culvert dapat dilihat pada Diagram 3.11 berikut:

Mulai

III-20
Pengadaan Box Culvert On Site
dengan
Penggalian menggunakan
Saluran untuk BoxDump Truck
Culvert/ Gorong-
No gorong dengan
Pengecoran menggunakan
Lantai Excavator
Dudukan Box
Cek YesCulvert
No Penempatan Box Culvert

Cek

Yes

Penimbunan dan Perapihan

Selesai

Diagram .3.11. Diagram Pekerjaan Pengadaan Box Culvert

Metode Pelaksanaan
1. Box Culvert diangkut ke lokasi dengan menggunakan Dump Truck, dan diturunkan
dengan menggunakan excavator;

2. Excavator menggali lubang saluran yang akan ditempati box culvert sesuai
dengan kedalaman yang telah direncanakan, dan menyesuaikan dengan ukuran
box culvert yang tersedia;

3. Sebelum Box Culvert ditempatkan dalam lubang, pekerja melakukan pengecoran


terlebih dahulu pada lantai dudukan box, dengan menggunakan komposisi
campuran yang telah direncanakan ;

III-21
4. Setelah itu, Box Culvert diletakkan pada lantai dudukan di dalam lubang saluran
dengan menggunakan excavator. Kemudian lubang ditimbun dengan
menggunakan excavator.

Gambar 3.17. Pekerjaan Box Culvert

Sumber : Hasil Dokumentasi Lapangan,2021

e. Komentar atau Ulasan

Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan di lapangan, pekerjaan gorong-gorong


sudah sesuai dengan metode palaksanaan yang ada. Box Culvert dengan ukuran 4 m x 4
m diangkut dengan menggunakan dump truck ke lokasi, dan ditempatkan pada lubang
saluran dengan menggunakan excavator yang sebelumnya lantai dudukan dari box sudah
terlebih dahulu dicor oleh para pekerja, sehingga dapat terpasang dengan baik sesuai
dengan perencanaan.

III-22
III-23

Anda mungkin juga menyukai