TINJAUAN UMUM
1.1 UMUM
Pelaksanaan suatu proyek merupakan suatu tahap kegiatan dalam proses realisasi
yang merupakan kelanjutan dari tahap perencanaan. Dalam hal ini pelaksanaan
merupakan suatu pekerjaan lapangan atau fisik yang menerapkan segala ketentuan,
instruksi dan segala persyaratan yang telah ditetapkan menjadi wujud nyata dari suatu
proyek berupa jalan raya dan lain-lain.
Pada saat kegiatan kerja praktek pada proyek “Pembangunan jalan lingkar pulau
semau, kegiatan pelaksanaan proyek sudah mencapai pekerjaan akhir (finishing).
Dengan demikian kegiatan pelaksanaan dari aspek manajamen maupun pelaksanaan
pekerjaan (aspek teknis maupun non-teknis) yang dapat dilihat selama kegiatan kerja
praktek kurang lebih 3 bulan adalah meliputi Pekerjaan Urugan Pilihan, Pekerjaan
timbunan,dan pekerjaan Box culvert. Tinjauan umum dimulai dari awal kegiatan kerja
praktek.
A. DIVISI II DRAINASE
1. Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air
2. Pasangan Batu dengan Mortar
F. DIVISI VI STRUKTUR
1. Beton fc’ = 30 Mpa
2. Pasangan Batu
3. Pengadaan Box Culvert (On Site)
III-1
lapangan secara bersama antara pihak kontraktor dengan pihak pemilik proyek. Hasil
rekayasa akan dituangkan dalam satu berita acara yang selanjutnya akan menjadi bahan
pertimbangan untuk mengadakan amandemen kontrak dengan cara review desain.
Selanjutnya kontraktor mengajukan “Request for works” sebelum memulai suatu
pekerjaan yaitu kontraktor harus mengajukan permohonan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan (Request) yang dilampirkan dengan shop drawing/gambar kerja serta waktu
pelaksanaan kepada pemberi kerja (Direksi).
Proses – proses pengerjaan yang dapat dilaporkan selama kurang lebih 3 (tiga)
bulan masa kerja praktek pada proyek Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Semau
diuraikan pada penjelasan dibawah ini.
III-2
d. Diagram Alir Kegiatan
Proses pekerjaan galian drainase dapat dilihat pada Diagram 3.1 berikut:
Mulai
Perapihan Galian
oleh Tenaga Kerja
Tidak
Kontrol Galian
Ya
Selesai
III-3
Sketsa gambar Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air dapat dilihat pada
Gambar 3.3 berikut:
Gambar 3.3 Sketsa Galian untuk Drainase Selokan dan Saluran Air
(Dalam Satuan meter)
Sumber: Autocad
III-4
2. Pasangan Batu dengan Mortar
a. Defenisi
1) Pasangan batu adalah susunan batu yang diantaranya diisi dengan bahan adukan
semen atau mortar sebagai bahan pengikatnya.
2) Pasangan batu seringkali digunakan untuk membuat konstruksi dinding penahan
(gravity wall), dan juga untuk membuat pondasi, hal ini dikarenakan kemampuan
konstruksi pasangan batu dalam menahan beban yang cukup besar.
b. Spesifikasi
Pada pekerjaan pasangan batu dengan mortar ini, komposisi campuran yang
digunakan adalah 1:3(Semen:Pasir). Untuk ukuran saluran sendiri memiliki tebal dinding
20 cm, dan lantai 20 cm. Adapun lebar dalam yakni 80 cm untuk lebar atas, dan 50 cm
untuk lebar bawah, serta tinggi saluran dihitung dari permukaan lantai sebesar 60 cm.
III-5
Tidak
Pekerjaan pasangan batu dan mortar dapat dilihat pada Diagram 3.2 berikut:
Mulai
Pemasangan Bowplank
Tidak
Cek
Ya
Pek. Pasangan Batu dengan Mortar
Cek
Perapihan/ Pembersihan
Cek
Ya
Selesai
Diagram 3.2.. Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar
Metode pelaksanaan :
1. Setelah galian pondasi dan pemotongan kemiringan (grading) telah sesuai ukuran
yang dipersyaratkan, lalu dilakukan penyiapan material dan peralatan, serta
pemasangan bowplank (Profil dari kayu dan tali/ bentuk Pasangan batu dan
Mortar) untuk pekerjaan pasangan batu sesuai gambar kerja.
2. Selanjutnya dilakukan pekerjaan pasangan batu dan mortar dengan komposisi
yang sudah direncanakan (sudah dijelaskan sebelumnya) untuk menyelimuti
susunan batu dalam pengerjaan.
3. Pekerjaan pasangan batu dengan mortar dimulai dari dasar ke arah atas,
permukaan akhir yang bersebelahan dengan bahu jalan diratakan dan barbentuk
III-6
sesuai kondisi, agar air lancar untuk mencegah terjadinya gerusan pada tepi
perkerasan jalan.
III-7
3.2.3 DIVISI III PEKERJAAN TANAH
Mulai
d. Metode Pelaksanaan
III-8
1. Penggalian dilakukan menggunakan alat berat excavator yang dikontrol oleh
pengawas saat melakukan penggalian dan pemotongan kemiringan (grading);
2. Hasil galian diangkut oleh Dump Truck menuju tempat penimbunan sementara,
yang nantinya akan digunakan dalam pekerjaan timbunan pilihan dari hasil galian.
Sementara itu, galian batu dibuang ke luar lokasi proyek.
e. Komentar atau Ulasan Galian Batu dan Galian Biasa
Berdasarkan pengamatan di lapangan pekerjaan galian dilakukan dengan baik
sesuai dengan prosedur yang ada. Terdapat tiga (2) unit excavator yang beroperasi
dalam pekerjaan galian, yakni dua (1) unit melakukan galian biasa, dan satu (1) unit
melakukan galian batu.
2. Urugan Pilihan
a. Definisi
1. Timbunan pekerjaan mengurug tanah untuk keperluan badan jalan yang bertujuan
untuk mendapatkan desain atau bentuk badan jalan yang sesuai dengan elevasi
yang direncanakan.
2. Timbunan pilihan akan digunakan sebagai penopang (capping layer) untuk
meningkatkan daya dukung tanah.
3. Pekerjaan timbunan pada proyek ini merupakan pekerjaan timbunanan pada
badan jalan atau bahu jalan dengan menggunakan meterial timbunan biasa atau
pilihan sebagai bahan dasar yang telah disetujui Direksi dan memenuhi
persyarataan spesifiksi.
4. Lapis timbunan berguna untuk memperbaiki leveling badan jalan dan berguna
untuk memperkuat konstruksi badan jalan sebagai lapis pondasi dasar.
b. Spesifikasi
Untuk jenis material yang digunakan pada item pekerjaan ini antara lain:
1. Urpil / tanah putih, material ini digunakan untuk lapis lapis pondasi bawah
2. Sirtu / material yang yang dipilih dilokasi proyek, material yang dipilih dilokasi yang
telah disetujui Direksi dan memenuhi persyarataan spesifiksi.
3. Urpil pada pengerjaan proyek ini direncanakan dengan tebal pemadatan sebesar
15 cm.
III-9
No. Tenaga Kerja Material Peralatan
1 Operator Vibro Motor Grader
2 Operator Grader Vibro Roller
Material urugan pilihan
3 Pekerja Water Tank
4 Mandor Alat Bantu
IALUM
Yes
SELESAI
e. Metode Pelaksanaan
III-10
1. Material timbunan diambil langsung dari quarry menggunakan excavator,
selanjutnya diangkut dengan Dump Truck ke lokasi pengahamparan yang telah
ditentukan, material ditumpuk secara teratur dan tidak mengganggu arus lalu
lintas, jarak tiap timbunan di sesuaikan dengan kebutuhan.
2. Material timbunan dihampar oleh Motor Grader sesuai dengan ketebalan dan
kemiringan yang ditentukan.
3. Setelah hamparan disiram air dengan menggunakan Water Tank, dimana
banyaknya air ditentukan dengan melakukan beberapa kali percobaan atau
kondisi dilokasi, sehingga di dapatkan kadar air yang optimum dibahan material.
4. Hamparan yang kadar airnya telah optimum, dipadatkan menggunakan vibro roller
sampai didapatkan kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi. Banyaknya
lintasan didalam melakukan pemadatan ditentukan dengan melakukan percobaan
lansung dilokasi atau kondisi di lokasi.
5. Untuk mengetahui kepadatan yang dicapai dilakukan pengetesan dengan
menggunakan metode kerucut pasir (sand cone).
6. Selama penghamparan dan pemadatan, sekelompok pekerja merapikan tepi
hamparan, menambah atau mengurangi bahan pada badan jalan dan leveling
dengan menggunakan alat bantu.
f. Komentar atau Ulasan Timbunan Pilihan
Untuk kegiatan Timbunan Pilihan yang saya amati telah dilakukan sesuai. Dalam
pekerjaan ini dilakukan oleh alat (motor grader, vibro roller, dump truck, dan water tank).
Timbunan pilihan yang digunakan adalah tanah putih yang diambil dari base camp
menggunakan dump truck lalu dimuat ke lokasi untuk di hampar. Timbunan pilihan juga
diambil dari hasil galian dilapangan yang bisa dipakai kembali untuk timbunan, biasanya
di timbun pada bahu jalan. Setelah dihampar baru motor grader, vibro roller, dan water
tank bekerja.
III-11
berbutir dan pemeliharaan permukaan yang disiapkan sampai bahan perkerasan
ditempatkan di atasnya.
b. Jenis
Tanah dasar yang dibentuk dari timbunan pilihan, atau tanah asli di daerah galian
sekitar lokasi yang memenuhi syarat.
MULAI
TIDAK
KONTROL
YA
SELESA
Diagram 3.5. Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan
e. Metode Pelaksanaan
1. Penyiapan alat berat untuk pengerjaan penyiapan badan jalan, yakni
excavator, dan dump truck ;
III-12
2. Direksi menentukan lokasi penyiapan badan jalan, mengontrol, dan
mengawasi kegiatan yang dilakukan agar pengerjaan sesuai dengan
spesifikasi, dan perencanaan yang telah disepakati ;
3. Excavator melakukan penggalian, penggarukan, dan grading, serta
pemerataan sampai sesuai dengan perencanaan ;
4. Hasil galian diangkut oleh Dump Truck keluar dari lokasi proyek.
f. Dokumentasi Kegiatan Penyiapan Badan Jalan
Penyiapan badan jalan dapat dilihat pada Gambar 3.9 berikut:
a. Defenisi
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang setara,
agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk
massa padat.
III-13
Beton Mutu sedang 15 – < 35 MPa atau K 175 – < K 400 Kg/cm2 biasanya
digunakan untuk beton bertulang, lantai beton jembatan rangka baja, gelagar beton,
diafragma, kerb beton pracetak, dan gorong-gorong.
Pekerjaan ini mencakup pemasokan bahan dan pengecoran. Bahan yang
digunakan harus yang bersih, kuat, awet, bebas dari lumpur dan kotoran yang tidak
dikehendaki dan harus memenuhi ketentuan dalam spesifikasi serta disetujui oleh direksi.
Untuk mencapai mutu beton K 250 maka terlebih dahulu dilakukan pengujian.
Tabel 3.9. Sumber Daya Pekerjaan Beton Mutu Sedang fc’ = 30 Mpa
c. Metode Pelaksanaan
i. Untuk pekerjaan pengecoran, terlebih dahulu dibuat perancah. Semua persiapan
harus di teliti dan diperiksa secara seksama apakah telah sesuai dengan
gambar rencana atau tidak. Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis
kepada direksi kapan pekerjaan pengecoran dilakukan agar dilakukan
pemeriksaan kesiapan pengecoran, termasuk pengecekan bahan-bahan agregat
dan semen yang dipakai apakah telah sesuai dengan Job Mix Design.
ii. Semua bahan beton (air, semen, agregat kasar dan agregat halus) harus ditakar
atau diukur dengan cara penimbangan, kemudian dicampur menggunakan
concrete mixer.
iii. Pengecoran
Pengecoran harus sedemikian sehingga tidak menimbulkan segregasi
Untuk bagian yang rumit dan tulangan yang rapat beton harus dicor dalam
lapisan yang tidak lebih dari 15 cm. Untuk dinding tinggi boleh 30 cm
Tinggi jatuh beton ke dalam cetakan tidak lebih dari 150 cm
Kecepatan pengecoran harus sedemikian rupa sehingga beton masih dalam
kondisi plastis.
Beton lama yang akan disambung dengan beton baru harus dikasarkan,
dibersihkan dan dilapisi dengan bonding agent.
Perawatan beton dimulai 24 jam setelah pengecoran.
III-14
Apabila digunakan ready mix, perhatikan kapasitas, daya pemompaan,
kelecekan beton.
MULAI
MULAI
Pengukuran
Pengukuran dan
dan Job
Job Mix
Mix Design
Design
Penyiapan
Penyiapan Lokasi
Lokasi
Tidak Tidak
Persetujuan
Persetujuan Direksi
Direksi
Ya
Pendropingan
Pendropingan
Bahan
Bahan
Pembuatan
Pembuatan
Acuan
Acuan dan
dan
Perancah
Perancah
Pengecoran
Pengecoran
Tidak
Chec
Chec Hammer Test
kk
Ya
Perawatan
Perawatan
SELESAI
SELESAI
Diagram 3.9. Pekerjaan Beton Mutu Sedang fc’ = 30 Mpa
2. Pasangan Batu
a. Defenisi
III-15
1. Pasangan batu adalah pasangan batu yang diisi/ diselimuti dengan adukan
(pasir dan semen dicampuri dengan air dengan perbandingan yang telah
ditentukan) secara teratur.
2. Pasangan batu dialokasi untuk pekerjaan tembok penahan, dan lain – lain.
b. Jenis dan Spesifikasi
Dalam pekerjaan pasangan batu, campuran yang digunakan yakni 1 : 4 (semen :
pasir). Dimensi saluran adalah lebar atas 0,30 m dan lebar bawah 0,40 m dengan tinggi
saluran bervariasi (tinggi saluran berkisar 0,60 m sampai dengan 5,40 m).Pekerjaan ini
dilakukan oleh tenaga pemborong dengan jumlah pekerja sebanyak 35 orang, dengan
menggunakan alat concrete mixer dan alat bantu lainnya.
III-16
Tidak
Mulai
Pemasangan Bowplank
Tidak
Cek
Ya
Perapihan/ Pembersihan
Cek
Yes
Selesai
Diagram 3.10. Pekerjaan Pasangan Batu
e. Metode pelaksanaan :
1. Setelah galian pondasi dan pemotongan kemiringan telah sesuai kemiringan
telah sesuai ukuran yang dipersyaratkan, lalu dipasang bowplank (Profil/ bentuk
Pasangan batu) untuk pekerjaan pasangan batu sesuai gambar kerja.
2. Lapisan terbawah diisi adukan atau campuran setebal 4 cm lalu dilanjutkan
dengan pemasangan batu di atasnya.
3. Batu selalu tertanam atau terselimuti adukan campuran
III-17
4. Pekerjaan pasangan batu dimulai dari dasar ke arah atas, permukaan akhir yang
bersebelahan dengan bahu jalan diratakan dan barbentuk sesuai kondisi, agar
air lancar untuk mencegah terjadinya gerusan pada tepi perkerasan jalan.
III-18
g. Komentar atau Ulasan Pasangan Batu
Untuk kegiatan pasangan batu yang saya amati telah dilakukan telah sesuai dengan
metode pelaksanaan sesuai. Dalam pekerjaan ini dilakukan oleh 35 pekerja mengunakan
alat concerate mixer dan alat bantu lainnya. Campuran yang digunakan adalah 1 : 4
(semen : pasir) Dimensi pasangan batu adalah lebar atas 0,30 m dan lebar bawah 0,40 m
dengan tinggi saluran bervariasi (tinggi saluran berkisar 0,60 m sampai dengan 5,4 m).
Pasangan batu dikerjakan sebagai dinding penahan.
3. Pengadaan Box Culvert (On Site)
a. Definisi dan Fungsi
1. Box Culvert adalah nama produk beton pracetak berbentuk kotak yang diproduksi
dengan menggunakan cetakan besi dengan tujuan pembuatannya untuk
kepentingan saluran dalam tanah atau gorong-gorong, beton ini juga merupakan
salah satu dari jenis reinforced concrete. Reinforced concrete yaitu beton
bertulang yang memiliki kekuatan tarik dan daktilitas beton yang relatif rendah
serta diimbangi dengan penulangan besi yang memiliki kekuatan tarik yang lebih
tinggi.
2. Box culvert dapat diaplikasikan pada area konstruksi bawah tanah baik untuk
gorong-gorong jembatan, terowongan, gorong-gorong kereta api dan lain
sebagainya. Hanya saja, box culvert ini tidak cocok bila diaplikasikan pada
konstruksi yang berukuran panjang. Ia cocok untuk jembatan pendek atau
terowongan pendek.
3. Manfaat box culvert dalam pengaplikasiannya karena ia kedap air tanah. Box
culvert tidak beresiko mengalami pergeseran tanah karena kedua sambungan
spigot dan socket yang dimiliki membuat box culvert satu dengan lain tetap
menyatu sempurna.
Pada proyek ini, box culvert digunakan pada tiga titik lokasi duiker. Box Culvert yang
disediakan di lokasi sebanyak 40 buah, dengan ukuran 1 m x 1 m x 1 m.
III-19
Sumber daya yang digunakan pada pekerjaan box culvert dapat dilihat pada Tabel
3.11 berikut:
Tabel 3.11. Sumber Daya Pekerjaan Pengadaan Box Culvert
No. Tenaga Kerja Material Peralatan
1 Operator Excavator
2 Pekerja Concrete Mixer
-
3 Tukang Dump Truk
4 Mandor Alat Bantu
Sumber : Hasil Pengamatan,2021
Kegiatan pengerjaan Box Culvert dapat dilihat pada Diagram 3.11 berikut:
Mulai
III-20
Pengadaan Box Culvert On Site
dengan
Penggalian menggunakan
Saluran untuk BoxDump Truck
Culvert/ Gorong-
No gorong dengan
Pengecoran menggunakan
Lantai Excavator
Dudukan Box
Cek YesCulvert
No Penempatan Box Culvert
Cek
Yes
Selesai
Metode Pelaksanaan
1. Box Culvert diangkut ke lokasi dengan menggunakan Dump Truck, dan diturunkan
dengan menggunakan excavator;
2. Excavator menggali lubang saluran yang akan ditempati box culvert sesuai
dengan kedalaman yang telah direncanakan, dan menyesuaikan dengan ukuran
box culvert yang tersedia;
III-21
4. Setelah itu, Box Culvert diletakkan pada lantai dudukan di dalam lubang saluran
dengan menggunakan excavator. Kemudian lubang ditimbun dengan
menggunakan excavator.
III-22
III-23