3.2.3. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan,pengaturan arus lalu lintas transportasi
dilakukan dengan pembuatan tanda tanda lalu lintas yang memadai disetiap kegiatan
lapangan. Bila diperlukan dapat ditempatkan petugas pemberiu isyarat yang bertugas
mengatur arus lalu lintas pada saat pelaksanaan.
Mobilisasi
d. Pekerjaan Pembersihan
Pekerjaan pembersihan tempat kerja merupakan tahap awal dari pekerjaan
konstruksi yang mencakup pembersihan, pembongkaran, pembuangan lapisan tanah
permukaan, dan pembuangan serta pembersihan tumbuh-tumbuhan dan puing-puing di
dalam daerah kerja, kecuali benda-benda yang telah ditentukan harus tetap di
tempatnya atau yang harus dipindahkan. Pekerjaan ini juga mencakup perlindungan
tumbuhan dan benda-benda yang ditentukan harus tetap berada di tempatnya dari
kerusakan atau cacat.
Tujuan Pondasi bawah menggunakan batu belah dengan balas pasir adalah mendukung
lapis perkerasan jalan diatasnya. Fungsi dari pondasi bawah menggunakan batu belah
dengan balas pasir ini antara lain yaitu:
Agregat Halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami bantuan atau pasir
yang dihasilkan oleh inustri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm
4.7.3. Filler
Filler merupakan agregat yang sangat halus dan berfungsi sebagai pengisi,
bahannya berupa abu batu dab seme
BAB 5
PEMBAHASAN PEKERJAAN
Berdasarkan spesifikasi umum terdapat dua kualitas dari material agregat untuk
lapis pondasi agregat dan bawah yaitu kelas A dan kelas B. Proyek peningkatan jalan
maesan-tanah wulan menggunakan lapis pondasi agregat kelas A untuk lapis pondasi atas
(base course) dan kelas B untuk lapis pondasi bawah (subbase).
Kegiatan yang penulis ikuti pada pekerjaan lapisan permukaan ini meliputi :
1. Lapis Resap Pengikat (prime coat)
2. Lapis Aus Asphalt Beton (AC-BC)
Alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan lapisan permukaan ini meliputi sebagai berikut:
Karena tidak sedikit kondisi lapangan yang dapat dengan mudah untuk dikerjakan
oleh tenaga manusia saja, tetapi pada kondisi tertentu kebutuhan akan peralatan juga
dapatmembantu dalam mengatasi permasalahan dilapangan. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi jenis peralatan yang diperlukan dalam suatu proyek adalah sebagai
berikut:
1. Excavator
Excavator merupakan alat berat yang digunakan untuk mempersiapkan lahan yang
hendak dipakai untuk jalan cor beton beraspal. Excavator atau sering disebut bego atau
beko, dipakai untuk membersihkan lahan, membuat kemiringan, menggali dan juga
mengurug tanah. Alat berat ini terdiri dari arm (lengan), boom (bahu) dan bucket (bagian
pengeruk) di atas trackshoe (roda rantai) yang digerakkan dengan tenaga hidrolis dan
dimotori mesin diesel.
3. Pneumatic Roller
Pneumatic roller berguna untuk pemadatan dan perataan jalan raya, alat ini digunakan
tahap akhir pembuatan jalan.
Gambar 5.6 Pneumatic Roller
4. Asphalt Finisher
Alat ini berfungsi untuk menghamparkan aspal olahan dari mesin pengolah aspal,
serta meratakan lapisannya. Konstruksi Asphalt Finisher cukup besar sehingga
membutuhkan trailer untuk mengangkut alat ini ke medan proyek. Asphalt Finisher
memiliki roda yang berbentuk kelabang atau disebut dengan crawler track dengan
hopper yang tidak beralas. Sedangkan di bawah hopper tersebut terdapat pisau yang
juga selebar hopper. Pada saat proses penghamparan, awalnya dimulai dengan
memasukkan aspal ke hopper. Kemudian aspal akan langsung turun ke permukaan dan
disisir oleh pisau. Untuk mendapatkan tingkat kerataan yang diinginkan akan diatur oleh
pisau tersebut.
6.1. Kesimpulan
Kerja praktek dilakukan pada proyek pekerjaan aspal Jalan Krapyak Rejo Pasuruan Jawa
Timur.
1. Dalam melakukan kerja praktek (KP) ini penulis, telah banyak memperoleh
pengetahuan dan pengalaman serta dapat menghubungkan dengan materi
perkuliahan.
2. Dalam situasi tertentu dapat diambil beberapa kebijaksanaan antara konsultan
pengawas dengan pelaksana yang dapat dipertanggung jawabkan tanpa melewati
batas toleransi dan mengikuti jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan .
6.2. Saran
Maharesi, Retno, 2007. “Penjadwalan Proyek Menggunakan Metode PERT dan CPM”,
No.22-23 Agustus 2002.
CR Adhitia · 2014, Perencanaan Geometrik dan Tebal Perkerasan Ruas Jalan Mangun Jaya
– Batas Kabupaten Musi Rawas
http://fadhilsii03.blogspot.com/2017/01/contoh-metode-pelaksanaan-jalan-raya.html#i
Rincian Hsp
Volum
Sat Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Pekerjaan e
Rp Rp
1 2 3 4 5 6
DIV I UMUM
Mobilisasi ( Mob / Demob , Managemen dan
1.2 1 ls 41.000.000,00 41.000.000,00
Keselamatan
1.3 Kantor Lapangan dan fasilitasnya 1 ls 6.000.000,00 6.000.000,00
Kajian Teknis Lapangan
1.9 1 ls 1.200.000,00 1.200.000,00
( Pengukuran )
1.16 Pekerjaan Pembersihan 1 ls 15.000.000,00 15.000.000,00
Jumlah I 63.200.000,00
DIV III PEKERJAAN TANAH
3.2 (1 ) Galian Tanah Kedalaman 0 s/d 1 m 39 m3 85.003,07 3.315.119,73
Timbunan Biasa Dari
3.2.(1b) 45 m3 37.474,48 1.686.351,60
Galian
Jumlah III 5.001.471,33
DIV V PEKERASAN BERBUTIR
Lapis Pondasi Batu Belah
5.6 10 m2 94.207,77 942.077,70
(TELFORD)
Jumlah V 942.077,70
DIV VI PERKERASAN ASPAL
Lapis Perekat - Aspal
6.1 (2)(b) 2.178,37 ltr 12.381,49 26.971.466,37
Emulsi
6.3(5c) Laston Lapis Antara (AC-WC(L) 312,41 ton 1.252.189,96 391.196.665,40
6.3(6c) Laston Lapis Antara (AC-BC(L) 296,09 ton 1.024.732,01 303.412.900,84
Jumlah VI 721.581.032,62
DIV VII PEKERJAAN STRUKTUR
7.9 (1) Pasangan Batu 107,75 M3 837.208,72 90.209.239,58
7.9 (2) Siaran 84,16 M2 69.507,53 5.849.753,72
7.9 (3) Plesteran 30 M2 82.488,56 2.474.656,80
7.9 (5) Batu Muka 85 M2 56.052,16 4.764.433,60
Jumlah VI 103.298.083,70
Jumlah 889.021.331,02
PPn 10% 88.902.133,10
Total 977.923.464,12