SPESIFIKASI TEKNIS
KEGIATAN :
PEMASANGAN LAMPU PENERANGAN JALAN
PEKERJAAN :
PENGADAAN DAN PEMASANGAN LAMPU HIGH MAST PAKET I
LOKASI : KOTA
PADANG
PEKERJAAN STRUKTUR
DIVISI I PEKERJAAN
PERSIAPAN
BAB I
PEKERJAAN PERSIAPAN TAPAK
BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN BANGUNAN
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan persiapan meliputi :
− Papan Nama Proyek
− Mobilisasi dan demobilisasi
− Air dan Listrik Kerja
− Biaya Administrasi, Dokumentasi dan Perizinan
Hal 1
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
2. Semua ukuran yang tercantum dalam rencana ini dinyatakan dalam cm dan inc.
3. penduga dibuat dari besi pipa atau kayu terentang 5/7 cm x 3 m yang diketam, rata
semua sisinya, kemudian sebagian ditanam dalam tanah asli sedalam 1 m dan dicor
beton ukuran penduga tersebut merupakan titik pikat tetap yang harus dibuat
pemborong di bawah pengamatan Direksi Lapangan yang dipelihara selama
pelaksanaan.
4. Ketentuan letak bangunan diukur di bawah pengawasan Direksi dengan patok– patok
yang dipancang. Pemborong harus menyediakan paling sedikit 3 (tiga) orang
pembantu yang paham dalam pengukuran, penyipat datar, penunjuk / prisma silang, tali
busur dan lainnya yang diperlukan.
DIVISI II
PEKERJAANSTRUKTUR
BAB I KONSTRUKSI
LAHAN
PASAL 1
GALIAN, URUKAN KEMBALI DAN
PEMADATAN
Hal 2
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
2.0. STANDAR/RUJUKAN
2.1. American Association of State Highway and Transportation Officials
(AASHTO).
2.2. American Society for Testing and Materials (ASTM).
2.3. Semua peraturan dan standar lokal yang berlaku.
Hal 3
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
3.3. Pemadatan
Kontraktor harus menyediakan peralatan pemadatan yang memadai untuk
memadatkan urukan maupun daerah galian. Untuk pemadatan
tanah kohesif digunakan self propelled tamping rollers atau towed sheep roller.
Smooth steel wheel vibratory roller digunakan untuk memadatkan bahan
urukan berbutir. Pemadatan dengan menyiram dan menyemprot tidak
diijinkan.
Bila tingkat pemadatan tidak memenuhi, perbaikan harus dilakukan sampai
tercapai nilai pemadatan yang disyaratkan. Bahan yang ditempatkan di
atas lapisan yang tidak dipadatkan dengan baik harus disingkirkan dan harus
dipadatkan kembali sesuai petunjuk Manajer Proyek.
Hal 4
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
4.0. BAHAN-BAHAN
Lihat butir 5.0. Pelaksanaan Pekerjaan dari Spesifikasi Teknis ini.
5.3. Pemadatan
Item ini tidak dilakukan pada pekerjaan ini.
Hal 5
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
BAB II
PEKERJAANBETON
PASAL 1
BAJA TULANGAN
2.0 STANDAR/RUJUKAN
2.1. Standar Nasional IndonesiaSNI):
- SNI 07-2052-2002 - Baja Tulangan Beton.
- SNI 03-2847-2002 - Tata Cara Penghitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung.
2.2. American Concrete Institute (ACI):
- ACI 318 - Building Code Requirements for Reinforced Concrete.
2.3. American Welding Society (AWS):
- AWS D1.4 - Structural Welding Code - Reinforcing Steel.
2.4. Spesifikasi Teknis 03300 - Beton Cor di Tempat.
Hal 6
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
3.1.2. Sebelum pengadaan bahan, semua daftar bahan dan daftar pemotongan
harus disiapkan oleh Kontraktor dan diserahkan kepada Manajer
Proyek untuk disetujui.
Persetujuan yang diberikan tidak berarti membebaskan
Kontraktor dari tanggung-jawabnya untuk memastikan
kebenaran daftar pemesanan dan daftar pemotongan.
Setiap penyimpangan dari daftar bahan dan daftar penulangan yang
telah disetujui menjadi tanggung jawab Kontraktor
untuk menggantinya atas biayanya.
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Umum.
Semua bahan untuk penulangan beton harus dalam keadaan baru, tidak
berkarat atau memiliki cacat lainnya serta harus memenuhi ketentuan dalam
Spesifikasi Teknis ini.
Hal 7
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
4.4. Aksesori
Penahan jarak, gelang-gelang dan lainnya harus memiliki ukuran dan bentuk
yang memadai untuk menumpu penulangan.
5.2. Pemotongan
Panjang tulangan beton yang melebihi ketentuan Gambar Kerja
(kecuali lewatan) harus dipotong dengan alat pemotong besi atau alat
pemotong yang disetujui Manajer Proyek.
Pada bagian yang membutuhkan bukaan untuk dudukan mesin,
peralatan dan alat utilitas lainnya, tulangan beton harus dipotong sesuai
dengan besar atau ukuran bukaan.
Hal 8
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
PASAL 2
BETON COR DI TEMPAT
2.0 STANDAR/RUJUKAN
2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):
- SNI 15-2049-2004 - Semen Portland, Mutu dan Cara Uji Semen.
Hal 10
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
Hal 11
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
Hal 12
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
3.3.4. Laporan hasil pengujian harus diserahkan kepada Manajer Proyek
untuk disetujui, dan penempatan beton di lokasi tidak diijinkan tanpa
hasil pengujian yang memuaskan.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Beton
4.1.1. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja atau sesuai
petunjuk Manajer Proyek, beton dikelompokkan dalam kelas yang
berbeda yang terdiri dari:
- Mutu beton K-350 untuk beton struktural pada P o nd a s i d a n
kepala pondasi (Pile Cap).
- Mutu beton K-350 untuk beton struktural seperti Pedestal
Isolator (Upper dan Lower), Sloof , Sloof Anak dan Pelat pada lantai
dasar (Ground Floor).
- Mutu beton K-350 untuk beton struktural seperti k
o l o m , k o l o m p e d e s t a l , balok, balok anak d a n pelat .
- Mutu beton K-350 untuk beton struktural seperti kolom
praktis dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Mutu beton K-175 untuk kolom praktis, kolom latei, balok latei,
beton pengisi dan lantai kerja pondasi.
4.1.2. Beton ready mixed harus memenuhi ketentuan ASTM C 94.
4.1.3. Komposisi beton, baik berat atau volume, harus ditentukan oleh
Pengawas Lapangan dan harus memenuhi kondisi berikut :
- Slump harus ditentukan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
- Campuran alternatif harus digunakan sebelum disetujui
Manajer Proyek.
- Tanpa air yang berasal dari batu pecah.
4.2. Semen
Semen harus dari tipe I dan memenuhi persyaratan SNI 15-2049-2004 atau
ASTM C 150. Semen harus berasal dari satu merek dagang, seperti Semen
Padang, Indocement, Holcim, atau Gresik.
4.3. Air
Air untuk campuran, perawatan atau aplikasi lainnya harus bersih dan
bebas dari unsur-unsur yang merusak seperti alkali, asam, garam dan bahan
anorganik lainnya. Air dari kualitas yang dikenal dan
untuk konsumsi manusia tidak perlu diuji. Bagaimanapun, bila hal ini
terjadi, semua air kecuali yang telah disebutkan di atas, harus diuji dan
memenuhi ketentuan AASHTO T26 dan/atau disetujui Manajer Proyek.
Hal 13
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
Hal 14
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
Hal 15
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
4.9. Waterstop
Water stop harus dari tipe/jenis blended polymer hydrophilic, dan memenuhi
standar BS EN ISO 9001, seperti Supercast SW10 dari Fosroc, Superswell
47B dari Corkjoint atau yang setara yang disetujui.
Hal 16
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
Hal 17
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
5.3. Penempatan Pipa Drainase (Weep Hole), Konduit dan Talang Hujan
5.3.1. Pipa-pipa drainase (weep hole), konduit kabel listrik dan/atau
telekomunikasi serta pipa drainase atau talang, harus dipasang sebelum
pengecoran, dengan tanpa mengurangi kekuatan
beton. Pipa-pipa tersebut harus dilindungi sehingga tidak
akan terisi adukan beton sewaktu pengecoran.
5.3.2. Pipa-pipa drainase harus diadakan pada semua dinding beton
penahan tanah atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Kecuali dinyatakan lain, pipa-pipa drainase harus
ditempatkan pada jarak merata, setiap jarak 2000 mm.
5.3.3. Pipa drainase, konduit dan talang harus dari bahan pipa PVC
yang mempunyai tekanan kerja 8kg/cm² yang memenuhi ketentuan
SNI 06-0084-2002, seperti Wavinsafe buatan Wavin, Vinilon, Pralon.
Diameter pipa PVCharus sesuai ketentuan Gambar Kerja.
5.5. Toleransi
Kontraktor harus menjaga dan menyetel acuan untuk memastikan, setelah
pembongkaran acuan dan sebelum pekerjaan akhir, bahwa tidak ada
bagian beton yang melebihi toleransi yang diijinkan dalam Gambar
Kerja. Variasi ketinggian lantai harus diukur sebelum
pembongkaran pelindung dan penumpu.
Toleransi harus memenuhi ketentuan ACI 347 dan/atau disetujui
Manajer Proyek.
Hal 18
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
Hal 19
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
Hal 20
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
Hal 21
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
Hal 22
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
5.16. Pengurukan
Bahan urukan ditempatkan lapis demi lapis setebal maksimal 20 cm dan
dipadatkan secara menerus segera setelah uji beton
menunjukkan kekuatan 28 hari. Semua bahan urukan harus
disetujui Manajer Proyek sebelum memulai pekerjaan pengurukan,
seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini.
Hal 23
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
PASAL 3
UJI BETON
2.0 STANDAR/RUJUKAN
2.1. Standar Nasional Indonesia (SNI):
- SNI 03-1972-2008 - Metode Pengujian Slump.
- SNI 03-1974-1990 - Metode pengujian kuat tekan beton
- SNI 03-2458-2008 - Tata cara pengambilan contoh uji beton segar.
- SNI 03-2492-2002 - Metode pengambilan dan pengujian beton inti
- SNI 03-2493-1991- Metode pembuatan dan perawatan benda uji
beton di laboratorium.
- SNI 03-3403-1994 - Metode pengujian kuat tekan beton inti
pemboran
- SNI 03-4810-1998 - Metode pembuatan dan perawatan benda uji
beton di lapangan.
2.2. American Society of Testing and Materials (ASTM):
- ASTM C31 - Test Method of Making and Curing Concrete Test
Specimens in the Field.
- ASTM C39 - Test Method for Compressive Strength of
Cylindrical Concrete Specimens.
Hal 24
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
- ASTM C42 - Test Method for Obtaining and Testing Drilled Cores and
Sawed Beams of Concrete.
- ASTM C143 - Test Method for Slump of Hydraulic Cement Concrete.
- ASTM C172 - Practice of Sampling Freshly Mixed Concrete.
- ASTM C231 - Test Method for Air Content of Freshly Mixed
Concrete by the Pressure Method.
2.3. American Concrete Institute (ACI):
- ACI 308 - Standard Practice for Curing Concrete.
2.4. Spesifikasi Teknis Pasal 2 BAB II - Beton Cor di Tempat.
4.0 BAHAN-BAHAN
Lihat butir 5.0. Pelaksanaan Pekerjaan dari Spesifikasi Teknis ini.
Hal 25
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
Hal 26
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
Hal 27
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
5.5.2. Pengujian kandungan udara dilakukan setiap kali penyiapan satu set
benda uji untuk uji kuat tekan. Pengujian harus sesuai ketentuan ASTM
C231.
5.5.3. Kontraktor harus bekerjasama dengan laboratorium penguji untuk
melaksanakan pengujian. Kontraktor harus memberitahu
laboratorium penguji dan Manajer Proyek minimal 24
jam sebelum penempatan beton, untuk diperiksa dan pengujian
beton di lokasi pencampuran dan lokasi proyek, dan untuk
pemeriksaan acuan dan penulangan. Kontraktor harus
menyediakan tempat terlindung dan kotak berisolasi yang dapat
dikunci dalam ukuran yang memadai untuk menyimpan peralatan
dan contoh benda uji di lokasi proyek, dan segala yang dibutuhkan
tenaga kerja dalam menyiapkan contoh benda uji.
5.5.4. Pengambilan, pembuatan, pengiriman, penyimpanan,
perawatan, pemeriksaan dan pengujian benda uji harus
dilakukan hanya oleh staf laboratorium penguji.
5.5.5. Pemeriksaan dan pengujian di tempat pembuatan campuran beton
harus mencakup ketentuan minimal berikut:
- Pengambilan contoh dan pengujian bahan-bahan campuran
beton.
- Mempelajari dan memeriksa campuran desain usulan
Kontraktor.
- Pemeriksaan instalasi dan peralatan untuk pengukuran,
pencampuran dan pengiriman beton.
- Pemeriksaan pengoperasian batching dan pencampuran.
- Pemeriksaan campuran beton
5.5.6. Pengujian dan pemeriksaan lapangan harus mencakup ketentuan
minimal sebagai berikut:
- Memeriksa nomor truk dan/atau bukti pengiriman dari
tempat pembuat campuran beton.
- Memeriksa jumlah air yang ditambahkan ke dalam
campuran beton, jika diijinkan, di lapangan.
- Membuat uji slump sesuai ASTM C143.
- Membuat contoh benda uji untuk uji kuat tekan di
laboratorium.
- Mencatat temperatur beton saat dicampur, saat disimpan, dan
pada saat perawatan beton.
- Mencatat temperatur selama penempatan dan perawatan
beton.
- Memeriksa prosedur penempatan dan perawatan beton.
Hal 28
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
3
Pengujian lapangan harus dilakukan untuk setiap 30m atau
setiap kedatangan truk.
5.5.7. Pengujian laboratorium dan pemeriksaan harus termasuk
ketentuan minimal sebagai berikut:
- Pengujian kuat tekan sesuai ASTM C39:
· 3 (tiga) buah benda uji yang dirawat di laboratorium
untuk kekuatan umur 7 (tujuh) hari.
· 3 (tiga) buah benda uji yang dirawat di laboratorium
untuk kekuatan umur 28 (duapuluh delapan) hari.
· 3 (tiga) buah benda uji yang dirawat di lokasi untuk
kekuatan umur 7 (tujuh) hari.
· 3 (tiga) buah benda uji yang dirawat di lokasi untuk
kekuatan umur 28 (duapuluh delapan) hari.
· Uji kuat tekan lainnya sesuai kebutuhan.
· 3 (tiga) buah benda uji yang dirawat di laboratorium dan
lapangan untuk kekuatan 3 (tiga) hari dan kekuatan pada hari
yang ditentukan di mana kuat tekan telah mencapai kekuatan
yang ditentukan, bila menggunakan bahan tambahan
percepatan pengerasan.
- Penimbangan semua contoh benda uji.
5.5.8. Pengujian inti pada beton yang telah keras harus dilakukan sebagai
berikut:
- Pengujian inti beton harus dilakukan bila uji kuat beton
laboratorium tidak memuaskan atau bila diketahui adanya
kesalahan pengecoran beton.
- Manajer Proyek berhak meminta/menentukan bahwa contoh
diambil dari
bagian pekerjaan untuk tujuan pemeriksaan dan
pengujian. Peralatan pemotong dan metode pengambilan inti harus
disetujui Manajer Proyek. Contoh inti beton harus diambil dan
diuji sesuai ketentuan ASTM C42. Pengambilan inti beton dari
suatu pekerjaan harus dibuat dengan baik dan disetuji Manajer
Proyek.
- Biaya pengujian inti beton yang dibutuhkan karena
kesalahan pengujian benda uji, atau karena kegagalan
pengujian inti beton, menjadi tanggung jawab Kontraktor.
5.5.9. Bila pengujian dan laporan mengindikasikan bahwa beton yang dibuat
tidak sesuai kuat tekannya, Manajer Proyek akan
memberi peringatantertulis kepada Kontraktor. Manajer Proyek
boleh meminta perawatan tambahan dan modifikasi campuran desain
beton untuk sisa pekerjaan beton yang belum
Hal 29
Spesifikasi Teknis Pek. Struktur
b. Bahan pokok terdiri untuk tiang pagar menggunakan pipa galvanis Ø 2.5”
dan 1.5” sesuai gambar kerja.
Hal 30
Spesifikasi Teknis Pek. Elektrikal
I. SYARAT UMUM
2. Penyedia jasa harus melampirkan dukungan supply barang dari distribut resmi untuk
komponen utama, antara lain : Tiang High Mast Pole Automatic Lowering, Kabel tanah,
Armature Lampu Sorot ( Lampu,Ballast, Capasitor dan ignitor) , serta harus disertai dengan
brosur asli/berwarna untuk komponen tersebut.
3. Penyedia jasa harus melampirkan sertifikat dari pabrikan pembuat ( Certificate of Origin
) untuk komponen : Tiang,Kabel ,Armature Lampu,setelah ditunjuk menjadi pemenang
dalam penyediaan barang tersebut
4. Armature Lampu Sorot yang ditawarkan dengan keseluruhan komponen harus satu merk
pabrikan dan merek dagang (Rumah lampu, Ballast, Capasitor , Ignitor dan Bola Lampu).
1. Instalasi yang dinyatakan di dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan
undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di indonesia serta tidak
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari jawatan keselamatan kerja.
Hal 1
Spesifikasi Teknis Pek. Elektrikal
2. Cara dan teknik pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dan telah
ditetapkan sebagai peraturan pemasangan instalasi ini oleh badan yang berwenang dalam
hal ini, bila tidak ada petunjuk dari pengawas / pemberi tugas.
3. Pelaksanaan pekerjaan harus ditangani oleh tenaga-tenaga akhli dalam instalasi listrik
untuk dapat dipertanggungjawakan.
4. Pengantian material yang kurang baik atas kesalahan pemasangan adalah tanggng jawab
kontraktor dan kontraktor harus menganti / memperbaiki hal tersebut di atas.
5. Semua biaya dan pengurusan perijinan, lisensi, pengujian adalah tanggung jawab
kontraktor.
Hal 2
Spesifikasi Teknis Pek. Elektrikal
unit peralatan, bundel gambar-gambar serta segala petunjuk tertulis yang telah
dikeluarkan.
5. Kontraktor dapat meminta penjelasan kepada pengawas / pemberi kerja atau pihak lain
yang ditunjuk, bilamana menurut pendapatnya pada dokumen- dokumen pelelangan
gambar-gambar atau lainya terdapat hal-hal yang kurang jelas
6. Kontraktor wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan-pekerjaan
pelaksanaan dari pihak-pihak kontraktor yang lian yang ikut mengerjakan proyek ini
apabila pekerjaan pihak lian dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya.
B. Pada setiap sambungan (Slip joint) 1 panjang 1.400 mm, sambungan 2 panjang 1300 mm,
sambungan 3 panjang 1200 mm, sambungan 4 panjang 1100 mm, sambungan 5 panjang
1000 sebagai perkuatan tiang sehingga tidak mudah patah dan sesuai dengan spesifikasi
tiang hmp pabrikan yang telah lolos pengujian tarik dan tekan.
D. Pada Puncak Tiang sudah disediakan dudukan lampu sorot sebanyak masing- masing
9 lampu.
F. Diujung Tiang (diatas dudukan lampu) dipasang penangkal petir konvensional (Air
terminal Ligthing Protection). Penangkal petir dihubungkan dengan kawat BC 25 mm2,
kawat BC tersebut duteruskan ke pondasi tiang dan dikaitkan pada angkur pondasi.
H. Untuk mencapai hasil dan struktural yang baik, semua produk yang disediakan oleh
penyedia barang dan jasa haruslah melampirkan sebagai berikut :
1. Brosur Asli / telah dicap basah.
2. Surat dukungan dari Pabrik / Distributor.
3. Surat jaminan produk dari pabrik.
4. LMK / Penyelidikan Masalah Kelistrikan.
5. ISO 9001.
6. IUI / Ijin Untuk Industri.
7. Uji Material.
Hal 3
Spesifikasi Teknis Pek. Elektrikal
I. Tiang Lampu penerangan lapangan dengan tinggi 30 M Tipe Lowering System dengan
spesifikasi sebagai berikut :
Hal 4
Spesifikasi Teknis Pek. Elektrikal
PRODUCT TOLERANCE
DESCRIPTION TOLERANCE
LENGTH
L : +/-25-0 MM
F F : +/- 2 % F
SECTION
C1 : +/- 10 mm
C2 : +/- 10 mm
BASE PLATE
D : +/- 5 mm
E : +/- 2,5 %
Hal 5
Spesifikasi Teknis Pek. Elektrikal
J. TECHNICAL
Material Tiang Harus Digalvanis SPECIFICATION
Dengan Hotdip Galvanis :
HIGH MAST POLE H30M-AL
- Body Tiang Harus di Hotdip Galvanis dengan ketebalan 80 micron. Dan pada saat
penagihan
PROJECT : harus dilampirkan sertifikat keterangan galvanis yang asli, yang
dikeluarkan
NO olehDESCRIPTION
perusahaan galvanis. VALUE
ACCEPTENCE
REMARKS
CRITERIA
- Material Angkur harus juga di Hotdip Galvanis.
I LOAD CONDITION
- Kerangka dudukan
- Load wind factor for selflampu
weight pada tiang harus juga
1.5 di Hot Dip Galvanis
-
- W ind area load for 25,3 m/second velocity 46.0 Kg/m^2 -
- W ind angle attack 90.0 degree -
K. Tiang - W ind Faster 101.8 Km/h
VI dalam
SUPPORT tanah sepanjang 1/6 dari panjang tiang keseluruhannya.
REACTION
- Horisontal Reaction 620.5 Kg - for High Mast 30m
Batas
- Vertical 1/6 panjang tiang ini harus diberi
Reaction 2,750.0 tanda
Kg dengan - cat putih melingkar.
for High Mast 30m
- Momen
Penanaman tiang pada tanah yang 913,750.0
lembek, Kg.cm -
harus diberi alas fordengan
High Mast 30m
beton
plat, Cara pembesian beton plat ini harus mengacu pada standar konstruksi
VII AUTOMATIC LOWERING
yang berlaku.
- Gear box :
Brand : Bonfiglioli Riduttori
3. Meluruskan dan Mendirikan Tiang Besi / Beton.
Type : VF 86 - 40
Reduction ratio 40.0
a. Kontraktor
Static efficiency bertanggung jawab untuk mendirikan
45.0 % tiang pada suatu garis lurus
sesuai pematokan ulang (restaking). Bila letak tiang keluar dari garis, maka
Angular speed at gear box out put 12.5 rev/min
Gear box rated out put torque 390.0 Nm
kontraktor
Gear box rated inputharus
power mengkonfirmasikan 0.8kepada
kW Direksi untuk mendapat
persetujuannya.
Rated radial load of gear box input shaft 850.0 N
Rated radial load of gear box output shaft 7,000.0 N
Dynamic efficiency 66.0 %
L. Rincian Teknis Dari Bagian Armatur Lampu Floodlight
- Motor Note :
a. Housing
Brand(Rumah Lampu)
: EBEINSTOCK If there are not available
Type : P 1723 in Indonesia's market,
Rumah lampu
Input voltage : 220 V,harus
50 Hz, 1 didisain
phase dan dibentuk sedemikian rupa sehingga mampu we use Ebeinstock Product
Power 1,500.0 watt as interchange motor.
melayani
Rpm kebutuhan. Secara prinsip rumah
400.0 lampu harus didesain sehingga
Turn type : reversible
Hal 6
Hal 6
Spesifikasi Teknis Pek. Elektrikal
K. Tiang Besi
1. Pada waktu mendatangkan tiang ke lokasi pekerjaan, maka penentuan / pemilihan
tiang pada tempat yang telah ditentukan harus disesuaikan degan hasil baik ukuran panjang
maupun tipenya. Penempatan sementara tiang-tiang, yang akan dipasang harus diatur
sedemikian rupa sehingga tidak menganggu lalu lintas atau yang dapat membahayakan
kepentingan umum. Pengangkutan tiang- tiang harus dilaksanakan dengan hati-hati dan
ditandatangani secara baik.
2. Mendirikan Tiang
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan pemasangan tiang, kontraktor bersama dengan
Pengawas yang ditunjuk Direksi mengurus izin penempatan tiang, ganti rugi dan
segala sesuatu yang erat hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan. Selama
mendirikan tiang kontraktor harus melaksanakan sesuai petunjuk pelaksanaan dan
standar konstruksi yang berlaku.
b. Pondasi untuk penempatan tiang harus cukup sehingga tiang bebas masuk dan tegak
lurus, harus ada ruang yang cukup antara tiang dan pinggiran lobang, sehingga setelah
penimbunan memungkinkan untuk dipadatkan kembali dengan sempurna pada keliling
Pondasi.
c. Tiang harus didirikan secara tegak lurus dengan panjang tiang yang ditanam dalam
tanah sepanjang 1/6 dari panjang tiang keseluruhannya.
Batas 1/6 panjang tiang ini harus diberi tanda dengan cat putih melingkar. Penanaman
tiang pada tanah yang lembek, harus diberi alas dengan beton plat, Cara pembesian
beton plat ini harus mengacu pada standar konstruksi yang berlaku.
3. Meluruskan dan Mendirikan Tiang Besi
a. Kontraktor bertanggung jawab untuk mendirikan tiang pada suatu garis lurus sesuai
pematokan ulang (restaking). Bila letak tiang keluar dari garis, maka kontraktor harus
mengkonfirmasikan kepada Direksi untuk mendapat persetujuannya.
Hal 7
Spesifikasi Teknis Pek. Elektrikal
b. Harus memberikan laporan uji jenis (Type Test) komponen luminer Iengkap High
Wattage (Ballast, Capasitor dan ignitor) dalam bentuk sertifikat yang dikeluarkan oleh
lembaga pengujian terakreditasi seperti : KEMA, BS, VDE, UL, DEMCO, ANSI, PSB, SIRIM
dan lain-lain, yang ditujukan kepada pemegang merek.
2) Ruang Lingkup
a. Luminer yang, diadakan harus sudah dilengkapi dengan komponen bantu
Iistriknya, seperti ballast, kapasitor, ignitor dan bola lampu Metal High Light 1000
Watt dengan tegangan pengenal 220-240 Volt ± 5% dengan frekuensi 50 Hz.
b. Luminer yang ditawarkan harus dilengkapi brosure dengan data yang memuat
tentang ; tingkat perlindungan (IP) dari LMK dan data kurva distribusi cahaya
/Polar Diagram, LOR.
c. Pencapaian tingkat terang rata-rata minimal 15 Lux pada luas areal 100 meter
persegi.
3) Konstruksi dan Data Teknis
a. Luminer yang ditawarkan harus sesuai disain peruntukan bola lampu Metal High
Light 1000 Watt.
b. Luminer dan komponen di dalamnya harus dibuat dari material yang tahan karat
dan getaran.
c. Luminer harus dibuat dari bahan high pressure die cast aluminium anti korosif
dengan Cat finishing Powder Coating.
d. Pada rumah lampu dilengkapi pemutus arus dimana jika rumah lampu dibuka
tidak ada arus yang tersimpan dari rumah lampu hal ini diutamakan untuk
perawatan dan penggantian bohlamp / lampu .
4) Ruang Komponen Listrik (Gear Compartement)
Luminer dilengkapi dengan ruang komponen listrik (gear compartment) dengan
dimensi tertentu yang dapat mensirkulasikan dengan baik panas yang ditimbulkan
komponen listrik sewaktu berfungsi. Didalam ruang komponen listrik (gear
compartment) terdapat :
a. Ruang alat bantu listrik
1) Ruangan ballast, kapasitor dan ignitor (Gear Compartment) harus dapat digunakan
oleh ballast dan capasitor merk lain (mampu tukar)
3) Penutup ruang komponen listrik (gear compartment) terbuat dan bahan high pressure
die cast aluminium.
b. Terminal dan Sambungan pada pengkawatan dalam luminer
1) Penandaan terminal phasa dan netral harus jelas terlihat untuk saluran masuk
kabel atau catu daya dan terpasang sedekat mungkin dengan titik masuk kabel
catu daya,
Hal 8
Spesifikasi Teknis Pek. Elektrikal
2) Terminal blok untuk kabel catu daya harus disediakan dalam luminer untuk
menghindari terlepasnya kabel catu daya. Pemasangan terminal blok tidak
boleh merusak isolasi kabel.
3) Seluruh sambungan pengkawatan dalam luminer harus menggunakan terminal
blok.
4) Kekuatan mekanik maupun Uji listrik dari terminal dan sambungan harus
memenuhi standar IEC No. 60598-1 section 15.5 dan section 15.6
c. Terminal Pembumian (Arde)
1) Terminal pembumian yang terpisah untuk sambungan konduktor dengan penghantar
bumi, harus jelas terlihat dan ditandai.
2) Semua bagian logam dan bagian lain yang mungkin tersentuh ketika luminer dibuka
pada saat perawatan, dan mungkin bertegangan akibat cacat isolasi, harus secara tetap
tersambung dengan terminal pembumian.
3) Pengkawatan untuk pembumian harus ada.
d. Pengkawatan Dalam
1) Luminer harus dilengkapi dengan pengkawatan dalam yang menghubungkan antara
komponen listrik, sedangkan sambungan kabel catu daya yang tersambung pada blok
terminal dan konduktor pembumian masih berbentuk rangkaian terbuka.
2) Pengkawatan dalam harus dibuat dari bahan konduktor dengan ukuran luas
penampang 0.5 - 1 mm2 untuk menerima daya listrik yang terjadi selama bekerja.
3) Untuk keperluan perawatan, sambungan listrik dan pelepasan komponen listrik harus
mudah dilaksanakan.
Hal 9
Spesifikasi Teknis Pek. Elektrikal
b. Fitting
1) Fitting / lampholder harus jenis single fitting sesuai dengan tipe dan daya pengenal
lampu.
2) Pemasangan dan pelepasan bola lampu dapat dilakukan dengan mudah. Lampu
terpasang secara kencang pada sumbunya, harus tahan terhadap vibrasi dan kejut
mekanis pada luminer.
3) Kekuatan braket pemasangan fitting lampu harus tahan terhadap tekanan sebesar
2Nm.
4) Bagian dalam fitting lampu harus terbuat dari logam tahan karat seperti stainless steel
atau tembaga dilapisi nikel, dan bagian luar dari bahan keramik tahan panes minimum
125 °C (IEC 60598-1 Section 13.2.1) yang diakibatkan oleh lampu.
M. Rincian Teknis Dari Bagian Armatur Lampu Floodlight Spesifikasi Teknis Armature Tipe : Sorot
Simetrik 1000W
Rumah lampu harus didisain dan dibentuk sedemikian rupa sehingga mampu melayani
kebutuhan. Secara prinsip rumah lampu harus didisain sehingga memudahkan
perawatan dan penggantian lampu, cover, control gear, reflector dan lamp holder,
tanpa menggunakan peralatan khusus.
Rumah lampu harus diproses sedemikian rupa sehingga tingkat kehalusan dan
kemerataan bagian luar dan dalam sama, dibuat dari bahan diecast aluminium tekanan
tinggi yang tahan korosi. (High Pressure Die Cast Aluminium). Dan tahan terhadap
iklim tropis seperti hujan lebat, angin kencang, kelembaban tinggi dan suhu sehari-hari
yang panas. Konstruksinya harus cukup menahan getaran dalam penggunaan kondisi
normal.
2. KLIP PENGANCING
Terbuat dari bahan anti karat korosi dan kokoh (Stainless Steel).
3. REFLECTOR,
Di mana disain dari sistem optik harus mendukung reflector dan reflector harus berdiri
sendiri, bukan bagian dari rumah lampu. Bahan dari aluminum murni (High Purity Anodized
Aluminium), posisi reflector dipasang sedemikian sehingga dapat mengontrol sinar lampu
yang akan direfleksikan sesuai daya lampu yang dipasangkan. Reflektor merupakan jenis
simetrik wide beam dengan intensitas sorot maksimum pada 60 derajat dari tiang
pemasangan.
4. GASKET
Gasket yang dipakai harus tahan terhadap iklim tropis dan tetap berada pada posisinya pada
saat pengerjaan dan perawatan. Material yang dipakai dari bahan karet silicon. Homogenitas
temperature terkontrol dengan baik sehingga terpenuhi standard minimum IP 65.
5. COVER (PENUTUP)
Terbuat dari bahan “Safety glass” bening, dicetak halus dan kokoh. Tingkat transparansi :
bening (tahan terhadap ultra violet).
“Safety glass” yang pecah akan hancur dalam butiran kecil sehingga tidak berbahaya.
Hal 11
Spesifikasi Teknis Pek. Elektrikal
Plat dudukan komponen (ballast, ignitor, dan kapasitor) dari bahan besi yang
digalvanis/tahan karat. Plat dudukan komponen merupakan bagian yang non-integral atau
terpisah dari armature. Plat dudukan beserta electrikal unit dapat dilepas untuk keperluan
perawatan.
- LAMPU
Jenis-jenis lampu yang akan digunakan pada armatur yang dimaksud dalam jenis-jenis Lampu
Metal High Light Tubular 1000Watt.
Lampu-lampu dirakit dalam armature selanjutnya dipasang pada ruang terbuka sehingga
armature dan isinya harus tahan terhadap cuaca setempat.
Faktor daya listrik setiap rangkaian listrik armatur lampu pada waktu penyalaan minimal 0.85
(Cos = 0.85) sedangkan frekwensi harmonik ketiga yang ditimbulkan tidak boleh melebihi
21%.
KONSTRUKSI
- Dinding lampu “clear” dan tidak boleh mengelupas karena pengaruh panas lampu.
Hal 12
Spesifikasi Teknis Pek. Elektrikal
- BALLAST
UMUM
- Ballast sebagai komponen penting pada sistim penyalaan lampu pelepas gas (gas discharge)
berfungsi untuk membatasi arus melalui lampu yang dilayani.
- Jenis ballast yang digunakan adalah ballast induktif ( induktive ballast ) yang berfungsi
sebagai induktor atau choke.
- Konstruksi harus sedemikian hingga dapat terkunci pada dudukan komponen dan mudah
dirakit/proses penyambungan.
- Pada tiap ballast harus dilengkapi dengan marking terutama petunjuk pemakaian terminal-
terminalnya.
- Ballast akan bekerja pada sistim tegangan 220V +/- 10% dengan daya frekwensi 50 Hz.
Hal 13
Spesifikasi Teknis Pek. Elektrikal
- KAPASITOR
- Hubungan kaki kapasitor adalah fixing stud dengan panjang (8-12 mm) yang dapat
dihubungkan dengan penguat ikatan dari bahan logam tahan karat (dapat juga berupa mur
dan baut) dan harus kuat terhadap geseran atas bawah (shake-proof)
- Frekwensi nominal 50 Hz
Hal 14
Spesifikasi Teknis Pek. Elektrikal
- IGNITOR
- Fungsi ignitor adalah sebagai super posisi dari satu atau lebih tegangan pulsa yang
diberikan pada suatu lampu dengan tegangan beban nol sebelum lampu tersebut
bekerja/menyala.
Untuk lampu dengan katode dingin maka penyalaannya (ignitor) setelah tegangan pulsa
terjadi. Untuk lampu dengan katode panas bila lampu telah menyala dan kemudian tiba-tiba
kehilangan daya listrik maka lampu akan padam, selanjutnya pencepatan penyalaan (
ignition ) akan terjadi setelah lampu menjadi dingin.
2. Komposisi Armature beserta Komponen Penunjang dalam 1 (satu) merek / tidak campuran
dari beberapa merek.
Hal 15
Spesifikasi Teknis Pek. Elektrikal
3. Jaminan tentang ketersediaan suku cadang yang dibutuhkan untuk operasi selama 5 (lima)
tahun.
4. Pabrikan wajib mempunyai Sertifikat Standar Kualitas / ISO 9001dan LMK test untuk IP test.
5. Pabrik harus memiliki minimum 10 (sepuluh) tahun pengalaman dalam memproduksi jenis
barang dengan type yang sama.
7. Melampirkan certificate type test untuk komponen elektrikal ( ballast , ignitor , capasitor dan
lampu ) , seperti KEMA , TUV , CE dan atau lembaga terakreditasi oleh Pemerintah atau
Lembaga Pengujian Internasional .
8. Certificate type test harus ditujukan kepada merek dan atau Pabrikan .
10. Luminer Iengkap yang berasal dari luar negeri harus mempunyai kantor perwakilan dan
telah mempunyai investasi di bidang industri perlampuan di Indonesia. (dibuktikan dengan
surat yang dikeluarkan oleh lnstansi yang berwenang seperti BKPM ).
11. Bila perakitan dilaksanakan di Indonesia, pabrik pemegang merek harus mempunyai ISO
9001 / 2008 yang masih berlaku dan dirakit dipabrik secara
12. terpadu dibawah kendali kualitas dalam satu merk dengan acuan standar teknis mengikuti
IEC, demikian halnya untuk luminer lengkap built up.
13. Untuk pabrikan Luminer harus melampirkan ISO 9000, Sertifikasi penerapan Sistem
Manajemen Lingkungan ISO 14001, Sertifikasi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001
N. Panel Pengatur
Panel pengatur atau papan hubung bagi (PHB) dapat dianggap sebagai subtantion pada jaringan
instalasi penerangan. Papan Hubung bagi ini mendapat tenaga dari hubung langsung ke gardu
PLN.
Panel pengatur yang dipasang pada tempat – tempat jaringan yang dilengkapi dengan komponen
sebagaimana perincian analisa per unit kontruksi dan spesifikasi teknis.
Penempatan Box APP dipasang pada lokasi yang ditetapkan, pentanahan bodi mencapai tahanan
tanah 100 ohm. Hubungan Box APP dengan gardu PLN dapat dilaksanakan setelah direksi
memeriksa keadaan.
Hal 16
Spesifikasi Teknis Pek. Elektrikal
O. Penutup
e. Meskipun dalam rencana kerja dan syarat-syarat bestek ini pada uraian-uraian
pekerjaan dan bahan, tidak dinyatakan KATA DEMI KATA yang dibuat dan
dilaksanakan / yang harus dilaksanakan / disediakan oleh kontraktor. Perkataan
tersebut dianggap sebagai dibuat dalam bestek ini dan bukan sebagai pekerjaan
tambahan ( Meerderwerk ).
f. Hal – hal yang belum cukup diatur dalam spesifikasi teknis ini, akan dilaksanakan
menurut ketentuan – ketentuan yang berlaku dan atau dicantumkan dalam Berita
Acara penjelasan pekerjaan (rapat evaluasi teknis), yang merupakan bagian yang
mengikat dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak.
Hal 17