Anda di halaman 1dari 12

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN KALIJERUK – SARWADADI


KECAMATAN KAWUNGANTEN
KABUPATEN CILACAP

TAHUN ANGGARAN 2018


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

I. PENDAHULUAN

Latar belakang perlunya disusun metode pelaksanaan adalah untuk menuangkan rencana kerja
penyelesaian pekerjaan secara tertulis agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik.

Adapun maksud dan tujuan disusunnya metode pelaksanaan ini adalah sebagai dasar / pedoman
pelaksanaan pekerjaan, yang selanjutnya akan dibahas dalam rapat pra pelaksanaan pekerjaan.

Lokasi pekerjaan Peningkatan Jalan Kalijeruk – Sarwadadi terletak di Kecamatan Kawunganten dengan
lingkup pekerjaan sebagaimana diuraikan di bawah ini.

II. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Metode penyelesaian pekerjaan adalah menguraikan tahapan pelaksanaan pekerjaan dan tata cara
pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir yang dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi
teknis maupun administrasi.

Sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan dilapangan adalah buku kontrak yang dipakai sebagai
pedoman pelaksanaan, didalam buku kontrak tersebut terdapat diantaranya adalah gambar,
spesifikasi teknik, jangka waktu pelaksanaan dan lain-lainnya. Disamping buku kontrak yang ada
tidak kalah pentingnya juga saran dan perintah tertulis dari pengguna anggaran atau staf proyek
misalnya PPK, PPTK dan Pengawas Lapangan.

Secara singkat metode palaksanaan pekerjaan dapat kami uraikan tersebut dibawah ini.

III. ASUMSI DASAR

A. Awal Pelaksanaan Pekerjaan

Waktu pelaksanaan : 120 (Seratus dua puluh) hari kalender


Masa pemeliharaan : 180 (seratus delapan puluh) hari kalender

B. Jam kerja efektif


Jam kerja pada pekerjaan ini ditetapkan sebagai berikut :
Hari Senin s/d Sabtu : jam 08.00 s/d 17.00 WIB
Waktu istrirahat : jam 12.00 s/d 13.00 WIB
Istirahat hari Jumat : jam 11.30 s/d 13.00 WIB

C. Perijinan Penyedia Jasa

Setelah mendapat Surat Perintah Mulai Kerja, Penyedia Jasa segera membuat surat
pemberitahuan mulai kerja pada Pimpinan Bagian Proyek dan Pemerintah Daerah setempat.

D. Sosialisasi

Penyedia Jasa segera melaksanakan sosialisasi dengan pihak-pihak yang terkait, seperti Kepala
Desa, Tokoh-tokoh masyarakat setempat sehingga pelaksanaan pekerjaan bisa terkendali dan
lancar.
E. Rapat awal Konstruksi

Penjelasan teknis pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan Metode dan spesifikasi dan syarat
– syarat teknis yang telah ditentukan dalam kontrak.

Hasil rapat awal konstruksi dibuat berita acara yang disepakati bersama – sama sebagai
pedoman pelaksanaan pekerjaan.

Apabila terjadi perselisihan dalam pemahaman teknis pelaksanaan di lapangan maka disesuaikan
dimensi kebutuhan yang tidak mengurangi besaran nilai kontrak.

F. Dokumentasi

Pengambilan gambar saat kondisi 0%, 50%, 100% sebagai dokumentasi proyek dan kelengkapan
pada pelaporan pekerjaan yang dilaksanakan.
 Menentukan lokasi jalan yang akan difoto untuk dokumentasi dengan persetujuan Direksi.
 Lakukan pengambilan gambar 0% untuk semua lokasi yang ditentukan
 Lakukan pencetakan masing-masing 3 lembar.
 Seleksi gambar disusun 3 set, 1 set selalu dibawa saat pengambilan foto/gambar berikutnya
(50%) dan seterusnya, sampai 100% sehingga background gambar bisa dipertahankan/sama
(lokasi dan titik pengambilan tetap).
 Foto untuk lampiran kemajuan pekerjaan secara bulanan juga akan mengambil posisi
kemajuan pekerjaan, foto negative akan diserahkan ke Direksi Pekerjaan.

G. Mobilisasi

Setelah lokasi pekerjaan siap, alat yang dipergunakan untuk bekerja dimobilisasi dari gudang /
bengkel penyedia jasa menuju lokasi pekerjaan.

H. Persiapan Lapangan
 Pastikan rambu-rambu kerja dalam keadaan siap pasang
 Lakukan pemasangan rambu-rambu dilokasi kerja
 Lakukan penyiapan lahan kerja
 Lakukan pembersihan kerja menggunakan :
 Compresor apabila diperlukan
 Sapu lidi
 Sekop
 Cangkul
 Ember dan Jolang

I. Pelaksanaan Pekerjaan
 Pastikan cuaca panas pada saat akan dilaksanakan pekerjaan Penghamparan.
 Pastikan lahan yang akan dikerjakan sudah benar-benar bersih dari debu, pasir, oil, solar
dan kotoran lainnya yang akan menyebabkan ketidaksempurnaan hasil penghamparan
 Pastikan rambu-rambu dalam keadaan terpasang safety yang akan mengendalikan lalu
lintas sudah dalam posisi masing-masing. Ketidaktepatan posisi rambu dan safety akan
mengakibatkan lalu lintas menjadi kacau yang akan berpengaruh pada mutu pekerjaan.
 Pekerjaan penghamparan dilaksanakan.
IV. URAIAN PEKERJAAN UTAMA

1. Pekerjaan Galian Biasa

1.1. Cakupan
Metode kerja ini adalah petunjuk untuk pelaksanaan pekerjaan Galian biasa dari persiapan sampai
dapat dilalui kendaraan. Pekerjaan ini dikerjakan selama satu minggu pada minggu kedua
 Menggunakan alat berat
 Lokasi pekerjaan : setempat2 di sepanjang jalan
 Kondisi existing jalan : baik

1.2. Urutan Pekerjaan


 Permukaan dasar yang mau di gali dibersihkan.
 Penggalian menggunakan excavator selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian
kedalam Dump Truck
 Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan

1.3. Persiapan Alat


 Excavator
 Dump Truck
 Alat Bantu (Kereta dorong, sekot, sapu, sikat)

2. Pasangan Batu Kosong

2.1. Cakupan

Metode kerja ini adalah petunjuk untuk pekerjaan Pasangan Batu Kosong yang bertujuan untuk
meluaskan daerah beban sehingga dapat menerima beban yang lebih besar.
 Menggunakan cara manual
 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
 Bahan dasar material diterima seluruhnya dilokasi pekerjaan

2.2. Urutan Pekerjaan


 Batu disusun sedemikian rupa sehingga kokoh dan saling mengunci satu sama lain

2.3. Persiapan Alat


 Alat Bantu (Kereta dorong, Palu Batu)

2.4. Persiapan Bahan


 Batu Belah

3. Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Klas A

3.1. Cakupan
Metode kerja ini adalah petunjuk untuk pelaksanaan pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A dari
persiapan sampai dengan penghamparan dan dapat dilalui kendaraan.
 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
 Lokasi pekerjaan : setempat2 di sepanjang jalan
 Kondisi existing jalan : sedang

3.2. Urutan Pekerjaan


 Wheel Loader memuat Agregat kelas A ke dalam Dump Truck di Base Camp
 Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader
 Hamparan Agregat kelas A dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan dengan
Pendistrian Roller
 Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu.
 Water Tank Truck di isi air untuk menyirami hamparan LPA supaya pemadatannya lebih
sempurna.

3.3. Persiapan Alat


 Wheel Loader
 Dump Truck
 Motor Grader
 Tandem Roller
 Water Tank Truck
 Pedestrian Roller
 Alat Bantu (Kereta dorong, sekop, garpu)

3.4. Persiapan Bahan


 Material Agregat Kelas A hasil produksi di Base Camp.

4. Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Klas C

4.1. Cakupan
Metode kerja ini adalah petunjuk untuk pelaksanaan pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas C dari
persiapan sampai dengan penghamparan dan dapat dilalui kendaraan.
 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
 Kondisi existing jalan : sedang

4.2. Urutan Pekerjaan


 Wheel Loader memuat Agregat kelas C ke dalam Dump Truck di Base Camp
 Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader
 Hamparan Agregat kelas A dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan dengan
Pendistrian Roller
 Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu.
 Water Tank Truck di isi air untuk menyirami hamparan LPA supaya pemadatannya lebih
sempurna.

4.3. Persiapan Alat


 Wheel Loader
 Dump Truck
 Motor Grader
 Tandem Roller
 Water Tank Truck
 Pedestrian Roller
 Alat Bantu (Kereta dorong, sekop, garpu)

4.4. Persiapan Bahan


 Material Agregat Kelas C hasil produksi di Base Camp.

5. Pekerjaan Lantai Kerja Beton K. 125

5.1. Cakupan
Metode kerja ini adalah petunjuk untuk pelaksanaan pekerjaan plat beton K.125 dari persiapan
sampai dengan pemasangan.
 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
 Lokasi pekerjaan : di sepanjang jalan
 Kondisi existing jalan : sedang

5.2. Urutan Pekerjaan


 Permukaan dasar dibersihkan dan diratakan.
 Penghamparkan beton K.125 menggunakan alat bantu.
 Adukan dan Campuran pasir beton, Split serta semen menggunakan Concrete mixer.
 Campuran adukan dengan komposisi 1 : 2 : 3.

5.3. Persiapan Alat


 Concrete Mixer
 Water Tank
 Alat Bantu

5.4. Persiapan Bahan


 Pasir beton, semen, split, Air, Kayu Perancah, Paku.

6. Pekerjaan Pemasangan Plastik Film

a. Metode kerja :
1. Plastik dipasang pada area yang telah dipasang bekesting yang berfungsi agar adukan
cor tidak keluar dari acuan atau bekesting
2. Pemasangan plastik dilakukan secara merata dan penuh, tidak ada bagian yang tidak
ditutupi
3. Agar plastic alas tidak bergerak dan kaku, pada bagian permukaan digunakan pemberat
berupa batu atau pemberat lainnya. Untuk sisi samping digunakan paku yang
ditempelkan pada dinding bekesting
4. Plastic alas dipasang hingga melebihi pada ujung bekesting

b. Tenaga kerja:
1. Pekerja
2. Mandor

c. Peralatan:
1. Alat bantu

d. Material:
1. Plastik
2. Paku

7. Pekerjaan Pembesian dengan besi polos atau ulir.

7.1. Cakupan
Metode kerja ini adalah petunjuk untuk pelaksanaan pekerjaan Pembesian dari persiapan sampai
dengan pemasangan.
 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
 Lokasi pekerjaan : setempat2 di sepanjang jalan
 Kondisi existing jalan : sedang

7.2. Urutan Pekerjaan


 Pemotongan besi disesuaikan dengan ukuran bestek menggunakan alat potong besi.
 Penyusunan / penyetelan besi menggunakan alat bantu.

7.3. Persiapan Alat


 Alat kunci potong besi
 Alat Bantu
7.4. Persiapan Bahan
 Material besi polos dan bendrat

8. Pekerjaan Beton K. 250

8.1. Cakupan
Metode kerja ini adalah petunjuk untuk pelaksanaan pekerjaan beton K.250 dari persiapan sampai
dengan pemasangan.
 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
 Kondisi existing jalan : sedang

8.2. Urutan Pekerjaan


 Bahan-bahan untuk campuran beton (semen, pasir, agregat kasar, air)
 Material (Pasir, semen, agregat kasar, air) pencampuran dilakukan menggunakan Concrete Pan
Mixer
 Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang pembesian dan bekesting. Pembesian, bekesting dan
benda-benda lain yang dimasukkan kedalam beton harus diikat kuat sehingga tidak bergeser
pada saat pengecoran
 Adukan beton menggunakan Concrete Mixer dan dituang kedalam cetakan.
 Padatkan adukan beton secara merata menggunakan Concrete Vibrotor
 Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan lahan menggunakan towel dan dilanjutkan
menggunakan mistar lurus sampai permukaan menjadi rata dan halus
 Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan karung basah
 Pengujian beton di lab meliputi:
 Test kubus
 Slump test
 Uji kuat tekan
 Uji kelenturan
8.3. Persiapan Alat
 Concrete Pan Mixer ( Batching Plan )
 Truck Mixer
 Water Tank Truck
 Alat Bantu

8.4. Persiapan Bahan


 Pasir beton, semen, split, Air

9. Joint Sealer

a. Metode kerja:
1. Celah sambungan harus ditutup dengan bahan penutup yang disyaratkan segera setelah
perawatan selesai
2. Bahan penutup harus dipasang dalam celah sambungan sesuai detail yang ditunjukkan
pada gambar rencana atau sesuai petunjuk Pengawas / Direksi
3. Pemasangan harus dilakukan sedemikian sehingga bahan penutup tidak melimpah atau
mencuat diatas permukaan. Setiap kelebihan bahan penutup pada permukaan harus
segera disingkirkan dari permukaan dan dibersihkan
4. Celah sambungan harus dibersihkan dari bahan-bahan asing sebelum bahan penutup
dipasang.
5. Bahan penutup harus dapat menyesuaikan lebarnya dengan lebar celah sambungan yang
diperkirakan akan terjadi.

b. Persiapan alat:
1. Alat bantu
c. Tenaga kerja:
1. Pekerja
2. Mandor

d. Material:
1. Bahan penutup

10. Pekerjaan Begisting Beton

10.1. Cakupan
Metode kerja ini adalah petunjuk untuk pelaksanaan pekerjaan Pasangan Begisting Beton dari
persiapan sampai dengan pemasangan.
 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
 Kondisi existing jalan : sedang

10.2. Urutan Pekerjaan


 Pemasangan begisting beton dibuat sesuai dengan ukuran panjang dan tebalnya beton
 Begisting dibuat sekuat mungkin supaya cor beton tidak pecah dan ambruk.

10.3. Persiapan Alat


 Gergaji
 Palu
 Alat Bantu

10.4. Persiapan Bahan


 Material papan/triplek 12 mm, kaso, dolken dan paku.

11. Pekerjaan Lapis Resap Pengikat

11.1. Cakupan
Metode kerja ini adalah petunjuk untuk pelaksanaan pekerjaan Lapis Resap Pengikat dari
persiapan sampai dengan penghamparan dan dapat dilalui kendaraan.
 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
 Kondisi existing jalan : sedang

11.2. Urutan Pekerjaan


 Aspal dibakar / direbus sampai mencair dimuat ke dalam tempat Asphalt Distributor dari
tempatlokasi pembakaran.
 Asphalt distributor mengangkut Aspal panas yang sudah dicampur dengan Minyak Tanah
dengan komposisi aspal 70% minyak tanah 30% di bawa ke lokasi pekerjaan dan dihampar
dengan Compressor sampai merata sepanjang jalan yang dikerjakan.
 Selama penghamparan sekelompok pekerja akan merapikan hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.

11.3. Persiapan Alat


 Asphalt Distributor
 Air Compressor
11.4. Persiapan Bahan
 Material Aspal dan kerosene/minyak tanah hasil produksi di Base Camp.
12. Pekerjaan Lapis Penetrasi Macadam

12.1. Cakupan
Metode kerja ini adalah petunjuk untuk pelaksanaan pekerjaan Lapis Penetrasi Macadam dari
persiapan sampai dengan penghamparan dan dapat dilalui kendaraan.
 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
 Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan
 Kondisi existing jalan : sedang

12.2. Urutan Pekerjaan


 Permukaan dasar dibersihkan dan disemprot aspal cair bila diperlukan
 Agregat kasar dimuat ke dalam Dump Truck menggunakan Wheel Loader
 Agregat kasar ditebarkan (manual) sesuai tebal yang diperlukan dan dipadatkan dengan Three
Wheel Roller
 Aspal disemprotkan di atas agregat kasar yang telah diratakan menggunakan Asphalt sprayer
 Agregat Pengunci ditebarkan dan dipadatkan dengan cara yang sama dengan pemadatan
agregat kasar disusul dengan penebaran agregat penutup

12.3. Persiapan Alat


 Wheel Loader
 Dump Truck
 Three Wheel Roller
 Asphalt Sprayer
 Alat Bantu (Kereta dorong, sekop, sapu, sikat)

12.4. Persiapan Bahan


 Material Aspal, Agregat kasar dan Agregat halus hasil produksi di Base Camp.

13. Pekerjaan Latasir Kelas A ( SS A )

13.1. Cakupan
Metode kerja ini adalah petunjuk untuk pelaksanaan pekerjaan Latasir klas A dari persiapan sampai
dengan penghamparan dapat.
 Menggunakan alat berat (cara mekanik)
 Lokasi pekerjaan : setempat2 di sepanjang jalan
 Kondisi existing jalan : sedang

13.2. Urutan Pekerjaan


 Batu Agregat kasar dihamparkan kesemua ruas jalan yang dikerjakan dengan perbandingan 70%
dan ditutup Agregat halus dengan perbandingan 30% terus dihampar Aspal dibakar / direbus
sampai mencari dimuat ke dalam tempat Asphal Distributor dari tempatlokasi pembakaran.
 Asphal distributor mengangkut Aspal yang sudah digoreng bersaman dengan batu 05 pasir dan
abu batu ke lokasi pekerjaandan sebelum aspal gareng dihampar terlebih dahulu dihampar
dengan lapis resap pengikat dengan alat Compressor sampai merata sepanjang jalan yang
dikerjakan.
 Selama penghamparan sekelompok pekerja akan merapikan hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu.

13.3. Persiapan Alat


 3 Wheel Roller
 Dump Truck
 Asphal Sprayer
 Alat Bantu (Kereta dorong, sekop, garpu)

13.4. Persiapan Bahan


 Material Agregat halus hasil produksi di Base Camp.
 Aspal panas.
 Semen.

V. URAIAN PEKERJAAN PENUNJANG


A. Sosialisasi
Penyedia Jasa segera melaksanakan sosialisasi dengan pihak-pihak yang terkait, seperti Kepala
Desa, Tokoh-tokoh masyarakat setempat sehingga pelaksanaan pekerjaan bisa terkendali dan
lancar.

B. Rapat awal Konstruksi


Penjelasan teknis pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan spesifikasi dan syarat – syarat teknis
yang telah ditentukan dalam kontrak.

Hasil rapat awal konstruksi dibuat berita acara yang disepakati bersama – sama sebagai pedoman
pelaksanaan pekerjaan.

Apabila terjadi perselisihan dalam pemahaman teknis pelaksanaan di lapangan maka disesuaikan
dimensi kebutuhan yang tidak mengurangi besaran nilai kontrak.

C. Dokumentasi
Pengambilan gambar saat kondisi 0%, 50%, 100% sebagai dokumentasi proyek dan kelengkapan
pada pelaporan pekerjaan yang dilaksanakan.
 Menentukan lokasi jalan yang akan difoto untuk dokumentasi dengan persetujuan Direksi.
 Lakukan pengambilan gambar 0% untuk semua lokasi yang ditentukan
 Lakukan pencetakan masing-masing 3 lembar.
 Seleksi gambar disusun 3 set, 1 set selalu dibawa saat pengambilan foto/gambar berikutnya
(50%) dan seterusnya, sampai 1 00% sehingga background gambar bisa dipertahankan/sama
(lokasi dan titik pengambilan tetap).
 Foto untuk lampiran kemajuan pekerjaan secara bulanan juga akan mengambil posisi kemajuan
pekerjaan, foto negative akan diserahkan ke Direksi Pekerjaan.

D. Mobilisasi
Setelah lokasi pekerjaan siap, alat yang dipergunakan untuk bekerja dimobilisasi dari gudang /
bengkel penyedia jasa menuju lokasi pekerjaan.

E. Pengukuran
Pengukuran profil memanjang dan melintang dengan mengacu pada patok Bench Mark yang telah
disediakan oleh Direksi Pekerjaan. Dikerjakan pada minggu pertama.

Pelaksana Pengukuran :
 Membuat patok-patok Bantu dari kayu dan diberi tanda untuk setiap jarak STA. jarak antar
patok bantu 50 m atau 100 m dengan mengambil referensi dari patok BM yang ada dan patok
Bantu tersebut dipakai sebagai acuan untuk kontrol dalam pelaksaaan.
 Patok-patok kayu sementara (TBM) diletakkan pada lokasi yang aman.
 Mengukur potongan-potongan melintang dengan jarak arah memanjang antara 100 m (sesuai
persetujuan direksi).
 Hasil pengukuran digunakan sebagai dasar pembuatan gambar pelaksanaan pekerjaan (shop
drawing).
 Hasil penggambaran dilanjutkan dengan perhitungan volume.
 Setelah pekerjaan selesai dilakukan pengukuran akhir sebagai dasar gambar purna laksana
(asbuilt drawing).

Alat yang digunakan dalam pengukuran :


 Waterpass / level
 Meter Ukur
 Cat Pilox
 Rambu ukur
 Patok-patok
F. Sewa Direksi Keet
Menyediakan kantor lapangan, gudang, stok pile barak kerja dan lain-lain : dikerjakan dari minggu
pertama sampai minggu terakhir.

Fasilitas kantor lapangan dan kantor direksi akan menyewa rumah penduduksaja, sehingga cepat
untuk ditempati.

Lokasi kantor lapangan dan kantor direksi ditempatkan dilokasi yang mudah dan cepat ke arah
beberapa lokasi pekerjaan yaitu kurang lebih ditengah sepanjang lokasi pekerjaan dengan harapan:
 Memudahkan koordinasi bila pekerjaan dilakukan secara frontal.
 Menghemat waktu perjalanan dari kantor lapangan ke lokasi kerja.
 Khusus fasilitas tenaga kerja (barak kerja) akan ditempatkan dilokasi kerjanya.

G.Pembuatan papan nama proyek


Papan nama proyek dibuat dengan bahan dan ukuran sesuai pada dokumen lelang atau menurut
petunjuk direksi. Dan dipasang ditempat yang mudah dilihat (di awal dan di akhir kegiatan).
Dikerjakan pada minggu kedua.

H. Persiapan Lapangan
 Pastikan rambu-rambu kerja dalam keadaan siap pasang
 Lakukan pemasangan rambu-rambu dilokasi kerja
 Lakukan penyiapan lahan kerja
 Lakukan pembersihan kerja menggunakan :
 Compresor apabila diperlukan
 Sapu lidi
 Sekop
 Cangkul
 Ember dan Jolang

I. Pelaksanaan Pekerjaan
 Pastikan cuaca panas pada saat akan dilaksanakan pekerjaan Penghamparan.
 Pastikan lahan yang akan dikerjakan sudah benar-benar bersih dari debu, pasir, oil, solar dan
kotoran lainnya yang akan menyebabkan ketidaksempurnaan hasil penghamparan
 Pastikan rambu-rambu dalam keadaan terpasang safety yang akan mengendalikan lalu lintas
sudah dalam posisi masing-masing. Ketidaktepatan posisi rambu dan safety akan
mengakibatkan lalu lintas menjadi kacau yang akan berpengaruh pada mutu pekerjaan.
 Pekerjaan penghamparan dilaksanakan.

J. Pembersihan Lokasi
Pembersihan Lokasi dilakukan sepanjang badan jalan dan bahu jalan yang akan dikerjakan,
sehingga siap untuk pekerjaan selanjutnya.
VI. PENUTUP
Setelah disusunnya Metode Kerja untuk Proyek Definitif Tahun Anggaran 2018 pada Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Cilacap untuk Penawaran Peningkatan Jalan Kalijeruk – Sarwadadi Kecamatan
Kawunganten, maka diharapkan akan menghasilkan suatu pekerjaan yang benar-benar sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditentukan.

Penyusunan Metode Kerja ini masih banyak kekurangannya, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dan semoga akan bermanfaat bagi kita semua.

Cilacap, 16 April 2018


CV. CONARY

DWI DEWO HERMANTO, ST


Direktur

Anda mungkin juga menyukai