1. Pembersihan Lahan
Sebelum jalan dibangun maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah pembersihan
lahan, baik pembersihan dari pohon-pohonan maupun akar-akar pohon,dan pemerataan
tanah dengan menggunakan alat-alat seperti excavator.
2. Pemerataan Tanah
Setelah lahan dibersihkan, kemudian dilakukan pekerjaan pemerataan tanah dengan
mengunakan buldozer. Untuk memindahkan tanah bekas galian digunakan dump truk
5. Tahap finishing
Pekerjaan selanjutnya adalah finishing pemadatan dan perataan jalan raya dengan alat
peneumatic roller
Jalan raya sudah jadi dengan konstruksi sebagai berikut :
Keterangan: Perkerasan jalan raya dibuat berlapis-lapis seperti kue lapis, dengan tujuan
untuk dapat menerima beban dan menyebarkan beban serta meneruskan beban
kebawahnya. Biasanya material yang dipakai untuk perkerasan lapisan jalan raya adalah
semakin kebawah semakin berkurang kwalitasnya. Karena lapisan yang ada dibawahnya
semakin sedikit menerima beban. Lapisan tersebut dapat dilihat seperti yang ada dibawah
ini.
DllSedangkan untuk kantor proyek / kantor lapangan yang akan memonitor jalannya pelaksanaan pekerjaan, makaPT.
Seneca Indonesia akan mengadakan (penyewaan) lahan tambahan yang akan dicari didekati lokasi proyek.
2. Laboratorium
Untuk melakukan pengendalian mutu pekerjaan dalam pelaksanaan paket proyek ini, maka PT. SenecaIndonesia akan
menggunakan laboratorium utama yang telah dimiliki yang berlokasi di Base camp PT. SenecaIndonesia di Sumatera
Utara , Kp. Yaman Labuhan Batu Km 255+000. Pada Laboratorium tersebut telahtersedia peralatan untuk pengujian
tanah, pengujian agregat, pengujian aspal dan pengujian beton. Untukmenunjang kecepatan didalam memonitor mutu
hasil pekerjaan di lapangan, maka PT. Seneca Indonesiaakan mengadakan laboratorium tambahan yang akan berlokasi di
lahan kantor proyek. Pada laboratorium kedua ini akan dilengkapi dengan beberapa peralatan laboratorium untuk
pengujian tanah dan pengujianbeton, termasuk peralatan untuk pengujian kepadatan tanah / lapis pondasi agregat di
lapangan dengansand cone.
3. DaftarMobilisasiPersonil
Pelaksanaanpekerjaanpaket proyekinimengusulkanstafinti proyekyangterdiri dari :
General Super Intendent
Highway Engineer
Material Engineer.
Quantity enginner.
Petugas K3Tenaga kerja yang akan diadakan / dimobilisasi ke lapangan untuk melaksankan pekerjaan paket pyoyek
ini,akan terdiri dari :a.
Mandorb.
Pekerja terlatihc.
Pekerja BiasaSeluruh staf inti proyek tersebut beserta staf lainnya sesuai dengan usulan di dalam Struktur Organisasi
Kerja,akan dimobilisasikan ke lokasi proyek dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari sejak diterbitkan Surat Perintah
MulaiKerja (SPMK). Sedangakan mobilisasi tenaga kerja akan disesuaikan dengan kebutuhan yang tercermin
dariRencana Kerja/Schedule.
4. MobilisasiPeralatan
Daftar jenis peralatan yang akan dimobilisasi ke lapangan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan utamapada paket
proyek ini, sesuai dengan kebutuhan alat untuk melaksanakan pekerjaan.
BoulderBoulder yang akan digunakan diambil dari quarry silumajang dengan jarak rata-rata sekitar ± 24 km dariBase
camp. Boulder / Batu Belah yang sudah terseleksi kualitasnya tersebut akan diproses untuk dijadikanbatu pecah
(agregat kasar, agregat halus dan abu batu) yang kemudian akan digunakan sebagai campuran :1.
AC WC2.
AC BC /AC BC Leveling3.
ACBase4.
Agregat Kelas SPemecahan boulder menjadi batu pecah akan menggunakan mesin pemecah batu (
Stone crusher
) sedangkanuntuk pencampuran menjadi aspal panas (
hotmix
) adalah menggunakan Asphalt Mixing Plant.2.
Batu untuk pekerjaan pasanganMaterial batu yang akan digunakan untuk pekerjaan pasangan batu dengan mortar
(saluran) danpasangan batu (tembok penahan tanah) akan diambil dari lokasi quarry didaerah Kulu Serono. Material
yangtelah terseleksi sesuai persyaratan spesifikasi akan diangkat ke lokasi proyek dengan menggunakan angkutandari
suplier (diterima ditempat).
3.
Pasir pasangMaterial pasir yang akan digunakan untuk pekerjaan pasangan batu akan diambil dari quarry di
daerahTanjung Balai yang berjarak sekitar ± 79 km ke lokasi pekerjaan. Material tersebut akan diangkut
denganangkutan dari suplier ( diterima ditempat ).4.
Timbunan biasa dan timbunan pilihanMaterial timbunan biasa diambil dari lokasi quarry dengan jarak angkut 15 km ke
lokasi pekerjaan.Sedangkan untuk material timbunan pilihan akan diambil dari quarry yang berjarak 60 km ke
lokasipekerjaan.5.
AspalAspal yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan campuran aspal adalah dari jenis aspal minyakyang
mempunyai titik lembek 48°C. Aspal Minyak tersebut akan diangkut dengan menggunakan tangkiaspal langsung dari
lokasi gudang supplier ke lokasi base camp utama PT. Seneca Indonesia. Pengujian awalterhadap penetrasi dan titik
lembek aspal akan selalu dilakukan sebelum aspal tersebut dibongkar di basecamp, kemudian pemeriksaan kedua akan
dilakukan lebih detail di laboratorium, sebelum aspal tersebutdapat diterima.6.
BahanAditifAnti PengelupasanBahan Aditif Anti Pengelupasan yang akan digunakan untuk campuran aspal panas akan
diangkutlangsung dari lokasi gudang supplier ke lokasi base camp utama PT. Seneca Indonesia (diterima ditempat).7.
BajaTulanganBaja tulangan akan didatangkan da di stock oleh supplier kelikasi penyimpanan bahan dekat lokasikantor
lapangan, yaitu setelah hasil pemeriksaan kwalitas baja tulangan tersebut lolo uji.
II.2PengendalianMutuBahan Dasar danPekerjaan
Untuk memantau dan menjamin mutu bahan dan hasil pekerjaan, maka PT. Seneca Indonesia akan
mengusulkanlaboratorium utama di base camp Kp. Yaman Labuhan Batu dan laboratorium penunjang yang akan
diadakan di lokasiproyek. Laboratorium ini dilengkapi dengan minimal uji, antara lain :a.
a. PekerjaanUmum ( Persiapan)
Memobilisasi GS, staf inti dan pelaksana serta peralatan konstruksi .
b.Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait didaerah dimana lokasi proyek berada, khususnyadengan pihak
kepolisian untuk menentukan waktu / jam kerja yang diijinkan dan yang terbaik ditinjaudari segi kepadatan lalu lintas.
c.Menyiapkan peralatan komunikasi untuk petugas lapangan, agar dapat berkomunikasi dengan base campsehingga
selalu terpantau kondisi kepadatan lalu lintas dilapangan.
d.Menyiapkankantor lapangandanfasilitas penunjang.
e.Melakukan pengukuran lapangan dan pembuatan shop drawings.
f.Melakukandokumentasi (photo) pada kondisi progres nol persen.g.
Bila diperlukan, melakukan pengujian tanah (soil investigations) untuk mengetahui secara teliti kondisitanah yang
sebenarnya , khususnya didalam mengantisipasi pelaksanaan pekerjaan peebaran jalan.h.
Melakukan pengujian bahan dasar yang akan digunakan termasuk pembuatan job mix formula.i.
Menentukan tempat pembuangan hasil pembersihan dan tanah galian yang tidak dapat dipakai untukkonstruksi.
2.Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
Pelaksanaan pekerjaan pengembalian kondisi jalan (minor) akan dimulai dengan menginventariskan kondisipermukaan
existing jalan saat dilakukan Field Engineering. Dari hasil FE (
field engineering
) tersebut akandidapat lokasi-lokasi yang mengalami kerusakan yang perlu dikembalikan kondisinya dengan
menggunakancampuran aspal panas. Pelaksanaan pekerjaan ini akan dilakukan dalam periode mobilisasi.
3.PekerjaanTanah
a.Setelah hasil pengukuran dan hasil pengujian tanah serta usulan shop drawings termasuk didalamnyasistem
pengendalian lalu lintas disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka pekerjaan tanah untuk pondasipelebaran jalan dapat
dimulai dengan terlebih dahulu melakukan pekerjaan pembersihan dan pengupasantop soils
b.Tanah digali dengan excavator dengan ukuran dan kedalaman sesuai gambar kerja yang disetujui.
c.Material hasil galian tanah termasuk hasil pembersihan dan pengupasan top soils ini akan dibuang
kelokasipembuangan yang telah disiapkan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
d.Setelah dimensi dan elevasi galian pada pelebaran jalan tercapai sesuai dimensi dan elevasi rencana, makaakan
dilakukan penyiapan dan pemadatan badan jalan (subgrade) pada lokasi galian tersebut.
e.Pada lokasi pelebaran jalan dimana terdapat pekerjaan timbunan pilihan, maka sebelum pekerjaanpenimbunan dengan
timbunan pilihan dimulai, akan dilakukan trial section (penghamparan danpemadatan) untuk mendapatkan persetujuan
terhadap metode kerja penumbunan yang akandilaksanakan. Bahan timbunan pilihan yang digunakan akan diangkut
dengan dump truck dari Quarry.
f.Bila diperlukan maka pada lokasi pekerjaan timbunan biasa juga akan dilakukan trial section untukmendapatkan
persetujuan terhadap metode kerja penimbunan yang akan dilaksanakan, sebelum pekerjaanpenimbunan biasa tersebut
dilakukan. Bahan timbunan biasa yang digunakan akan diangkut dengan dumptrukdari lokasi pekerjaan.
g.Semua pekerjaan penimbunan akan dilakukan dengan penghamparan dan pemadatan lapis per lapis,dengan ketebalan
gembur setiap lapisan tidak lebih dari 20 cm.
h.Lapisan terkhir dari timbunan pilihan maupun timbunan biasa akan dilakukan uji kepadatan denganmenggunakanalat
Sandcone.
Pekerjaan Drainase
a.Pekerjaan Drainase akan dimulai dengan melakukan pengukuran situasi dan elevasi dasar saluran,khususnya outlet
dari existing saluran untuk menentukan ketinggian (arah dan kelandaian) saluranrencana dengan menggunakan titik
ikat yang disetujui dan diikuti dengan pemasangan patok serta profilkemiringan galian.b.
Saluran drainase yang ada, untuk sementara direlokasi agar tetap berfungsi sebelum pekerjaan drainaseyang permanen
selesai dilaksakan, kondisi ini dimaksudkan untuk menjaga aliran air disekitar lokasiproyek dalam mengantisipasi
musim hujan. Dewatering kemudian akan dilakukan terhadap salurandrainase lama yang dipindahkan, sebelum
pekerjaan pelebaran jalan dilokasi bekas saluran drainasetersebut dilaksanakan.c.
Untuk menjaga kestabilan pekerjaan pelebaran jalan, maka pekerjaan penggalian dan penimbunanuntuk membentuk
saluran drainase akan dilaksanakan secara bertahap dan disesuaikan dengan progrespekerjaan tersebut diatas.d.
Pada daerah drainase yang telah tergali dan tebentuk serta elevasi dasar saluran telah sesuai dengandimensi gambar
kerja yang disetujui dan juga telah dipadatkan, maka sesuai lokasi yang direncanakanakan dilanjutkan dengan pekerjaan
pemasangan batu dengan mortar.e.
Untuk daerah saluran yang terbentuk dengan penimbunan, maka pekerjaan pemasangan batu kali akandikerjakan
apabila pekerjaan penimbunan tersebut telah memperhatikan sesetabilan.
Proses pemadatan akan dilakukan untuk menyiapkan tanah dasar sebelum timbunan pilihan,penyiapan badan jalan
tersebut dilakukan dengan menggunakan alat pemadat mekanis danperapihannyadibantu dengan tenaga manusia.c.
Pekerjaan penghamparan lapis material timbunan pilihan, lapis pondasi bawah (agregat kelas B) danlapis pondasi atas
(agregat kelas A), pada pekerjaan pelebaran akan dilakukan dengan menggunakanmotor grader dan dipadatkan lapis per
lapis dengan menggunakan Tandem Roller. Untuk mendapatkankepadatan yang maksimum pada kadar air optimum
yang direncanakan, maka dilapangan akanditempatkan satu unit water tank untuk sewaktu waktu akan diperlakukan
dalam mengendalikan kadarair saat proses pemadatan.d.
Pekerjaan penghamparan dan pemadatan aspal panas (hotmix) diatas permukaan agregat A yang telahdiprime coat akan
dilaksanakan / dimulai dengan lapisan AC Base, dilanjutkan dengan AC Binder danACWC.e.
Beton K-250 di produksi secara manual (concrete mixer). Material berupa pasir, semen dan agregatkasar diterima
dilokasi pekerjaan.c.
Secara umum tahapan pelaksanaan pekerjaan beton K-250 untuk pekerjaan diatas (butir a ) dapatdiuraikan secara
berikut :
Pekerjaan akan dimulai dengan pembuatan shop drawings untuk kemudian dimintakanpersetujuannya dari Direksi
Pekerjaan.
Baja Tulangan yang telah dirakit (cutting and bending) di base camp akan dibawa kelokasipekerjaan untuk dipasangkan
sesuai shop drawings. Baja tulangan akan dipasangkan / diikatdengan menggunakan kawat beton.
Pekerjaan dilanjutkan dengan pembuatan dan pemasangan bekisting yang terbuat dari balok kayudan multiplex untuk
membentuk dimensi struktur sesuai shop drawings.
Sebelum dilakukan pengecoran beton, maka semua hasil rakitan penulangan dan bekisting akandibersihkan terlebih
dahulu dan dimintakan persetujuannya dari Direksi Pekerjaan.
Untuk menjaga agar tidak terjadi pemisahan agregat (segredasi) dari beton, maka pengecoranbeton akan dilakukan
dengan menggunakan luncuran manual.
Selama proses pengecoran, beton akan diperiksa kekentalannya dengan uji slump dan terhadapbeton yang lolos uji, akan
dituangkan dan pemadatan beton akan dilakukan dengan menggunakanconcrete vibrator sedemikian rupa agar tidak
terjadi bleeding.
Untuk mengetahui kondisi kekuatan beton, maka atas persetujuan Direksi Pekerjaan, akandilakukan pengambilan dan
pembuatan benda uji kubus/silinder.
V. PEKERJAAN PENUNJANG
Pekerjaan penunjang merupakan pekerjaan sementara yangmempengaruhi kelancaran / keberhasilanpennyelesaian
pekerjaan dan salah satunya adalah Manajemen Pengaturan Lalu Lintas.IV. 1. Manajemen Pengaturan Lalu
LintasPengaturan lalu lintas merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaanpekerjaan jalan
ini . untuk setiap tahapan pekerjaan dan sepanjang waktu pelaksanaan, diupayakan tidakmengganggu aktifitas arus lalu
lintas yang ada di jalan tersebut. Terhambatnya aktifitas arus lalu lintas dilokasi pekerjaan dan daerah sekitarnya akan
menimbulkan kerugian bagi pengguna jalan dalam berbagaiaspek, safety bagi para pengguna jalan perlun mendapat
jaminan agar tidak menimbulkan kerugian bagiseluruh pihak.Manajemen pengaturan lalu lintas dalam pelaksanaan
pekerjaan dapat di lakukan dengan denganbewrbagai cara antara lain:1.
memasang berbagai jenis rambu rambu pengaman di sekitar lokasi pekerjaan secara tepat danbenar, baik secara
fungsi bentuk dan lokasi penempatan sesuai spesifikasi dan ketentuan yang ada.
Menempatkan petugas pengatur lalu lintas secara efektif dan efisien untuk mengatur danmengerahkan arus lalu lintas
yang ada.
Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan yang ada. Pekerjaan pekerjaanyang akan
menimbulkan gangguan besar (friction) terhadap arus lalu lintas, di atur jadwalnyasedemikian rupa sehingga
pelaksanaan pekerjaan tidak terlalu mengganggu arus lalu lintas yang adadan menimbulkan kepadatan arus lalulintas
yang berarti.
Jika tidak memingkinkan melakukan pekerjaan pada siang hari, maka untuk pekrjaan tertentu seperti
overlay
, akandilakukanpadamalam hari denganmemasangpeneranganyangcukup,agartidakmengganggu arus lalu lintas.
teknik pengaturan lalu lintas selama pekerjaan diperlihatkan didalam gambar terlampir.