Laporan Kerja Praktik ini Dibuat dan Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktik di Program Studi Teknik Sipil
Politeknik Negeri Banyuwangi
Oleh :
ELOK EKA ANY MAGHFIROH
NIM. 361722401153
i
ii
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Penulis
x
--- Halaman ini sengaja dikosongkan ---
v
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN INSTITUSI.........................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN.................................................v
KATA PENGANTAR.........................................................................................vii
DAFTAR ISI.........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Batasan Masalah...........................................................................................2
1.4 Tujuan Kerja Praktik.....................................................................................2
1.5 Manfaat Kerja Praktik...................................................................................2
i
2.3.12 QA Project....................................................................................... 13
2.3.13 Safety Officer................................................................................... 13
2.4 Data pembimbing lapangan......................................................................... 14
x
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Logo PT. Wijaya Kusuma Contractors.............................................3
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pt. Wijaya Kusuma Contractors........................5
Gambar 2.3 Foto Pembimbing Lapangan............................................................14
Gambar 3.1 Lokasi Proyek Hotel Kokoon Banyuwangi.....................................17
Gambar 3.2 Detail Balok Tipe G1 Pada Lantai 7................................................21
Gambar 3.3 Detail Balok Tipe G2 Pada Lantai 7................................................21
Gambar 3.4 Detail Balok Tipe G3 Pada Lantai 7................................................22
Gambar 3.5 Detail Balok Tipe G4 Pada Lantai 7................................................23
Gambar 3.6 Detail Balok Tipe G5 Pada Lantai 7................................................23
Gambar 3.7 Detail Balok Tipe G6 Pada Lantai 7................................................24
Gambar 3.8 Detail Balok Tipe G7 Pada Lantai 7................................................24
Gambar 3.9 Detail Balok Tipe G8 Pada Lantai 7................................................25
Gambar 3.10 Detail Balok Tipe G9 Pada Lantai 7..............................................26
Gambar 3.11 Detail Balok Tipe G10 Pada Lantai 7............................................26
Gambar 3.12 Pemasangan Bekisting Balok.........................................................27
Gambar 3.13 Overlap Pada Tulangan Atas Balok...............................................30
Gambar 3.14 Overlap Pada Tulangan Bawah Balok...........................................31
Gambar 3.15 Tabel Ukuran Baja Tulangan Beton Ulir.......................................32
Gambar 3.16 Proses Pengecoran Balok...............................................................48
Gambar 3.17 Proses Pemasangan Bekisting Pelat...............................................50
Gambar 3.18 Pekerjaan Pembesian Pada Pelat....................................................52
Gambar 3.19 Proses Pengecoran pada Pelat........................................................57
Gambar 4.1 Absen dan Pemeriksaan K3 Sebelum Masuk Lokasi Proyek..........61
Gambar 4.2 Pekerja di Ketinggian Tanpa Body Harness....................................62
Gambar 4.3 Hasil Pengecoran Balok yang Keropos............................................63
Gambar 4.4 Hasil Pengecoran Pelat yang Keropos.............................................63
x
--- Halaman ini sengaja dikosongkan ---
x
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksaan Kerja Praktik............................................................18
Tabel 3.2 Perhitungan Bekisting Balok pada Lantai 7 As N................................28
Tabel 3.3 Perhitungan Bekisting Balok pada Lantai 7 As M...............................29
Tabel 3.4 Perhitungan Tulangan Pokok Atas Lantai 7 As M...............................32
Tabel 3.5 Perhitungan Tulangan Pokok Atas Lantai 7 As K................................34
Tabel 3.6 Perhitungan Tulangan Pokok Bawah Lantai 7 As M...........................35
Tabel 3.7 Perhitungan Tulangan Lapangan Lantai 7............................................36
Tabel 3.8 Perhitungan Tulangan Tumpuan Kanan Atas Lantai 7.........................37
Tabel 3.9 Perhitungan Tulangan Tumpuan Kanan Bawah Lantai 7.....................38
Tabel 3.10 Perhitungan Tulangan Tumpuan Kiri Atas Lantai 7...........................38
Tabel 3.11 Perhitungan Tulangan Tumpuan Kiri Bawah Lantai 7.......................39
Tabel 3.12 Perhitungan Tulangan Samping Lantai 7...........................................41
Tabel 3.13 Perhitungan Tulangan Sengkang 1 Lantai 7.......................................42
Tabel 3.14 Perhitungan Tulangan Sengkang 2 Lantai 7.......................................44
Tabel 3.15 Perhitungan Tulangan Ties Tumpuan Kiri Balok Lantai 7................45
Tabel 3.16 Perhitungan Tulangan Ties Lapangan pada Balok Lantai 7...............46
Tabel 3.17 Perhitungan Tulangan Ties Tumpuan Kanan Balok Lantai 7............47
Tabel 3.18 Perhitungan Volume Beton Pada Balok Lantai 7 Zona 2...................49
Tabel 3.19 Perhitungan Volume Bekisting Pelat Lantai 7....................................51
Tabel 3.20 Perhitungan Tulangan Lapisan Atas Arah X Pada Pelat Lantai 7......53
Tabel 3.21 Perhitungan Tulangan Lapisan Atas Arah Y Pada Pelat Lantai 7 54
Tabel 3.22 Perhitungan Tulangan Lapisan Bawah Arah X Pada Pelat Lantai 7 . 55
Tabel 3.23 Perhitungan Tulangan Lapisan Bawah Arah Y Pada Pelat Lantai 7 . 56
Tabel 3.24 Perhitungan Volume Beton Pada Pelat Lantai 7.................................58
x
--- Halaman ini sengaja dikosongkan ---
x
DAFTAR LAMPIRAN
x
--- Halaman ini sengaja dikosongkan ---
x
BAB 1
PENDAHULUAN
1
yaitu “ Pelaksanaan Kerja Praktik Sebagai Quantity Surveyor (QS) Proyek Hotel
Kokoon 14 Lantai Oleh PT. Wijaya Kusuma Contractors”.
2
BAB 2
GAMBARAN UMUM PT. WIJAYA KUSUMA CONTRACTORS
3
Berbekal dengan Sumber Daya Manusia yang berpengalaman dan handal,
mulai pertengahan dekade 1980 PT. Wijaya Kusuma Contractors dapat
meningkatkan reputasinya dengan menyelesaikan bangunan – bangunan unik dan
monumental seperti Theater Imax Keong Mas maupun bangunan bertingkat diatas
40 lantai (PT. Wijaya Kusuma Contractors, 2019).
Seiring dengan komitmen terhadap mutu, pada tahun 2001 PT Wijaya
Kusuma Contractrors berhasil meraih sertifikasi Manajemen Mutu ISO 9001 V
2000 yang terus dikembangkan hingga memperoleh sertifikasi ISO 9001 V 2008
pada tahun 2008 (PT. Wijaya Kusuma Contractors, 2019).
Mayoritas pekerjaan yang telah diselesaikan mencakup perumahan, hotel
& apartemen, gedung perkantoran, bangunan industri, pasar swalayan, rekreasi
dan pendidikan, serta museum dan peribadatan. Pekerjaan lain yang juga
diselesaikan meliputi Gelanggang Olah Raga, Pusat Perbelanjaan dan bangunan
Museum/Monumental lainnya (PT. Wijaya Kusuma Contractors, 2019).
Dengan didukung oleh sumber daya manusia yang rata-rata telah bersama
– sama mengembangkan PT. Wijaya Kusuma Contractors selama lebih dari 15
tahun, turut serta menambah kemampuan PT. Wijaya Kusuma Contractors untuk
memberikan solusi dalam hal pemenuhan keinginan dan kepuasan pelanggannya.
4
2.2 Struktur Organisasi PT. Wijaya Kusuma Contractors
Menurut PT. Wijaya Kusuma Contractors (2019), struktur organisasi dalam sebuah proyek berperan penting untuk mengetahui
pembagian tugas serta wewenang yang harus dilakukan dan dipertanggung jawabkan dalam proyek tersebut. Struktur Organisasi PT.
Wijaya Kusuma Contractors dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut.
5
2.3 Tugas dan Wewenang Struktur Organisasi
Menurut PT. Wijaya Kusuma Contractor (2019), berikut adalah tugas dan
wewenang masing-masing koordinator yang ada pada Struktur Organisasi PT.
Wijaya Kusuma Contractor.
7
11. Membuat evaluasi karyawan yang menjadi bawahan langsungnya.
12. Bertanggung jawab sebagai Supervisor jika tidak ada PIC-nya atau
berhalangan.
8
15. Melakukan stock opname gudang secara berkala.
16. Melakukan pemeriksaan atas progress pembayaran subkon.
17. Membuat evaluasi karyawan bawahannya langsung.
18. Bertanggung jawab sebagai Logistic Project, QS, atau Admin Keuangan,
jika salah satu atau keseluruhan jabatan tersebut tidak ada PIC-nya atau
berhalangan.
2.3.5 Surveyor
Tugas dan kewajiban Surveyor adalah sebagai berikut (PT. Wijaya
Kusuma Contractor, 2019) :
1. Mempersiapkan APD yang memadai untuk dirinya sendiri dan team.
2. Melaksanakan kegiatan pengukuran sesuai schedule yang dibuat SM.
3. Melaksanakan kegiatan pengukuran yang akurat sesuai dengan instruksi
kerja pada setiap pekerjaan dan melaporkan hasil inspeksinya di HITP.
4. Memastikan kalibrasi peralatan ukur yang dipakai masih valid.
9
5. Melakukan cross cek alat ukur dengan yang lainnya, jika dicurigai alat
“bermasalah”.
6. Melakukan perawatan terhadap alat ukur yang digunakan.
7. Membuat evaluasi karyawan bawahannya langsung.
1
4. Membuat laporan penerimaan barang dan pengarsipan Surat Jalan Barang.
5. Melakukan kontrol pengeluaran barang dan pengarsipan Bon Pemakaian
Barang.
6. Melakukan pencatatan keluar masuk barang di kartu stock.
7. Melakukan monitoring harian terhadap Buffer Stock dan melaporkannya
ke Adm Manager untuk material yang “kurang” dari buffer stock.
8. Mengatur penempatan barang didalam/luar gudang. Melakukan koordinasi
dengan SM untuk penempatan barang dilapangan.
9. Membuat Catatan Ketidaksesuaian jika ada barang yang ditolak dan
mendiskusikannya dengan Adm Manager.
1
2.3.10 P&E Project
Tugas dan kewajiban P&E Project adalah sebagai berikut (PT. Wijaya
Kusuma Contractor, 2019) :
1. Menyiapkan Site Plan bersama dengan PM.
2. Membuat schedule shop drawing dan diajukan ke PM dan atau pemberi
tugas/wakilnya (jika dipersyaratkan).
3. Melakukan review & koordinasi antar gambar for construction struktur,
arsitektur dan ME.
4. Mempelajari Spek Teknis, Berita Acara, dan BQ yang terkait dengan hal
engineering.
5. Berkoordinasi dengan PM dan PE Div Head jika ditemukan kejanggalan
masalah desain struktur, arsitektur dan ME.
6. Meregistrasi semua temuan masalah yang ada, mengajukan RFI-nya, dan
membahas temuan masalah tersebut bersama pemberi tugas/wakilnya.
7. Memonitor progress pembuatan shop drawing dan melakukan langkah-
langkah perbaikan jika terjadi keterlambatan.
8. Memeriksa shop drawing dan as built drawing sebelum diajukan ke PM.
9. Meregistrasi shop drawing yang sudah disetujui pemberi tugas/wakilnya.
10. Melakukan pengendalian shop drawing (distribusi, perubahan, penarikan
gambar kadaluarsa).
11. Membuat metode pelaksanaan pekerjaan.
2.3.11 Drafter
Tugas dan kewajiban Drafter adalah sebagai berikut (PT. Wijaya Kusuma
Contractor, 2019) :
1. Melaksanakan penerapan implementasi K3L proyek sesuai dengan
SMMK3LP
2. Membuat shop drawing dari schedule yang sudah dibuat oleh PE Project
3. Bertanggungjawab terhadap pengendalian shop drawing (distribusi,
perubahan, penarikan gambar kadaluarsa kepada yang berkepentingan)
4. Berkoordinasi dengan PE Project jika terjadi perbedaan antara gambar.
5. Meregistrasi shop drawing yang sudah disetujui pemberi tugas/wakilnya.
1
2.3.12 QA Project
Tugas dan kewajiban QA Project adalah sebagai berikut (PT. Wijaya
Kusuma Contractor, 2019) :
1. Melaksanakan penerapan implementasi K3L proyek sesuai dengan
SMMK3LP.
2. Melakukan pengendalian dokumen kontrak, termasuk adedendumnya.
3. Mengendalian catatan tindak lanjut RTM proyek dan melaporkannya ke
MR.
4. Membantu PM dalam memastikan berjalannya sistem maanajemen mutu.
5. Bertanggung jawab kepada MR berjalannya sistem manajemen mutu di
proyek.
6. Membuat Evaluasi Mutu Beton sebagai persyaratan penerimaan bahan.
1
2.4 Data Pembimbing Lapangan
Adapun data diri dari pembimbing lapangan kerja praktik adalah sebagai
berikut :
1
Projek yang pernah dikerjakan :
Nama Perusahaan Project
1
--- Halaman ini sengaja dikosongkan ---
1
BAB 3
HASIL KERJA PRAKTIK
1
3.3 Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktik
Kegiatan kerja praktik ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelaksanaan kerja praktik yang dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai
berikut :
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktik
Mei Juni Juli Agustus September Oktober
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penentuan Lokasi Proyek
2 Peninjauan Lokasi
3 Persiapan Berkas
4 Studi Literatur
5 Pembuatan Proposal
6 Konsultasi Proposal
7 Orientasi
8 Pelakanaan Kerja Praktik
Penyusunan Laporan Kerja
10
Praktik
11 Bimbingan Laporan
12 Ujian Kerja Praktik
13 Revisi Ujian Kerja Praktik
Sumber : Hasil Pengolahan, 2019.
: Pelaksanaan Kegiatan
1
Keterangan :
1. Orientasi meliputi pengenalan mahasiswa kerja praktik dengan staf kantor
dan staf lapangan proyek dan pembacaan gambar kerja sebagai dasar
untuk studi langsung lapangan agar mengetahui secara detail proses
pekerjaan yang berlangsung.
2. Pelaksanaan kerja praktik adalah pelaksanaan secara langsung diloksasi
proyek, dimana mahasiswa kerja praktik dapat melihat pekerjaan yang
sedang berlangsung dan interview secara langsung kepada pekerja di
lapangan.
3. Penyusunan laporan adalah penyususan laporan hasil kerja praktik yang
dilakukan selama berada di lapangan.
4. Bimbingan laporan adalah bimbingan laporan hasil kerja praktik selama
berada di lapangan kepada dosen pembimbing.
5. Ujian kerja praktik adalah setiap mahasiswa harus mempresentasikan dan
melaporkan pekerjaan yang sudah dikerjakan di proyek selama kerja
praktik dilaksanakan.
2
beberapa diantara banyaknya tipe balok yang digunakan pada lantai 7 Proyek
Pembangunan Hotel Kokoon Banyuwangi, yaitu :
1. Balok Tipe G1
Balok tipe G1 memiliki dimensi 400 x 650 mm, memiliki tulangan
tumpuan kiri atas yaitu 7D22 dan tumpuan kanan atas 7D22. Untuk
tulangan bagian bawahnya yaitu memiliki tumpuan kiri bawah 3D22 dan
tulangan tumpuan kanan bawah 5D22. Dan memiliki tulangan sengkang
tumpuan kiri 1,5D10-100 dan tulangan sengkang tumpuan kanan 1,5D10-
100. Untuk detail tulangan balok tipe G1 dapat dilihat pada Gambar 3.2.
2. Balok tipe G2
Balok tipe G2 memiliki dimensi 300 x 650 mm, memiliki tulangan
tumpuan kiri atas yaitu 7D22, tulangan lapangan atas 3D22, dan tulangan
tumpuan kanan atas 7D22. Untuk detail tulangan balok tipe G2 dapat
dilihat pada Gambar 3.3.
2
Pada bagian bawahnya balok tipe G2 memiliki tulangan tumpuan
kiri bawah 5D22, tulangan lapangan 4D22, dan tulangan tumpuan kanan
bawah 3D22. Serta memiliki tulangan sengkang tumpuan kiri D10-100,
sengkang lapangan D10-100, dan sengkang tumpuan kanan D10-100.
3. Balok tipe G3
Balok tipe G3 memiliki dimensi 300 x 650 mm, memiliki tulangan
tumpuan kiri atas yaitu 7D22, tulangan lapangan atas 3D22, dan tulangan
tumpuan kanan atas 7D22. Untuk tulangan bagian bawahnya yaitu
memiliki tumpuan kiri bawah 3D22, tulangan lapangan 4D22, dan
tulangan tumpuan kanan bawah 3D22. Dan memiliki tulangan sengkang
tumpuan kiri D10 - 100, sengkang lapangan D10 - 100, dan sengkang
tumpuan kanan D10 -
100. Untuk detail tulangan balok tipe G3 dapat dilihat pada Gambar 3.4
berikut.
4. Balok tipe G4
Balok tipe G4 memiliki dimensi 300 x 650 mm, memiliki tulangan
tumpuan kiri atas yaitu 6D22, tulangan lapangan atas 3D22, dan tulangan
tumpuan kanan atas 8D22.
Untuk tulangan bagian bawahnya yaitu memiliki tumpuan kiri bawah
3D22, tulangan lapangan 4D22, dan tulangan tumpuan kanan bawah
8D22. Serta memiliki tulangan sengkang tumpuan kiri D10 - 100,
sengkang lapangan D10 - 100, dan sengkang tumpuan kanan D10 - 100.
Untuk detail
2
tulangan balok tipe G4 pada lantai 7 proyek Hotel Kokoon Banyuwangi
dapat dilihat pada Gambar 3.5 berikut.
5. Balok tipe G5
Balok tipe G5 memiliki dimensi 400 x 500 mm, memiliki tulangan
tumpuan kiri atas yaitu 8D22 dan tulangan tumpuan kanan atas 9D22.
Untuk tulangan bagian bawahnya yaitu memiliki tumpuan kiri bawah
6D22 dan tulangan tumpuan kanan bawah 5D22. Serta memiliki tulangan
sengkang tumpuan kiri 2D10-100 dan sengkang tumpuan kanan 2D10-
100. Untuk detail tulangan balok tipe G5 pada lantai 7 proyek Hotel
Kokoon Banyuwangi dapat dilihat pada Gambar 3.6 berikut.
6. Balok tipe G6
Balok tipe G6 memiliki dimensi 300 x 650 mm, memiliki tulangan
tumpuan kiri atas yaitu 3D22 dan tulangan tumpuan kanan atas 7D22.
Untuk tulangan bagian bawahnya yaitu memiliki tumpuan kiri bawah
3D22 dan
2
tulangan tumpuan kanan bawah 5D22. Dan memiliki tulangan sengkang
tumpuan kiri D10-100 dan sengkang tumpuan kanan 1,5D10-100. Untuk
detail tulangan balok tipe G6 dapat dilihat pada Gambar 3.7 berikut.
7. Balok tipe G7
Balok tipe G7 memiliki dimensi 400 x 650 mm, memiliki tulangan
tumpuan kiri atas yaitu 7D22 dan tulangan tumpuan kanan atas 10D22.
Untuk tulangan bagian bawahnya yaitu memiliki tumpuan kiri bawah
5D22dan tulangan tumpuan kanan bawah 6D22. Dan memiliki tulangan
sengkang tumpuan kiri 2D10 - 100 dan sengkang tumpuan kanan 2D10 -
100. Untuk detail tulangan balok tipe G7 dapat dilihat pada Gambar 3.8
berikut.
8. Balok tipe G8
2
Balok tipe G8 memiliki dimensi 300 x 650 mm, memiliki tulangan
tumpuan kiri atas yaitu 10D22, tulangan lapangan atas 4D22, dan tulangan
tumpuan kanan atas 10D22. Untuk tulangan bagian bawahnya yaitu
memiliki tulangan tumpuan kiri bawah 6D22, tulangan lapangan bawah
5D22, dan tulangan tumpuan kanan bawah 4D22. Dan untuk tulangan
sengkangnya, balok tipe G8 memiliki tulangan sengkang tumpuan kiri
1,5D10-100, tulangan sengkang lapangan D10-100, dan tulangan
sengkang tumpuan kanan 1,5D10-100.
Dan untuk detail tulangan balok tipe G8 dapat dilihat pada Gambar
3.9 berikut.
9. Balok tipe G9
Balok tipe G9 memiliki dimensi 300 mm x 650 mm, memiliki
tulangan tumpuan kiri atas yaitu 10D22, tulangan lapangan atas 4D22, dan
tulangan tumpuan kanan atas 10D22. Untuk tulangan bagian bawahnya,
balok tipe G9 memiliki tulangan tumpuan kiri bawah 4D22, tulangan
lapangan bawah 5D22, dan tulangan tumpuan kanan bawah 4D22. Dan
untuk bagian sengkangnya, balok tipe G9 memiliki tulangan sengkang
tumpuan kiri 1,5D10-100, sengkang lapangan 1,5D10-100, dan sengkang
tumpuan kanan 1,5D10-100.
Dan untuk gambar detail tulangan balok tipe G9 dapat dilihat pada
Gambar 3.10 berikut.
2
Gambar 3.10 Detail Balok Tipe G9 pada Lantai 7
(Data Proyek PT. Wijaya Kusuma Contractors, 2019)
Selain beberapa tipe balok yang telah disebutkan di atas, masih banyak
lagi tipe balok yang digunakan pada lantai 7 proyek pembangunan Hotel Kokoon
Banyuwangi. Untuk detail keseluruhan tipe balok yang ada pada lantai 7 proyek
2
pembangunan Hotel Kokoon Banyuwangi dapat dilihat pada lampiran shop
drawing (tabel penulangan balok lantai 7).
Dari berbagai tipe balok yang ada pada lantai 7 proyek pembangunan
Hotel Kokoon Banyuwangi tersebut, kemudian dapat dihitung volume pekerjaan
struktur pada lantai 7 diantaranya yaitu volume pekerjaan bekisting balok,
pekerjaan pembesian balok, dan juga pada pekerjaan pengecoran balok lantai 7
proyek pembangunan Hotel Kokoon Banyuwangi.
a. Perhitungan Volume Bekisting Balok
Sebelum dilakukan pemasangan tulangan pada balok, terlebih dulu
dilakukan pemasangan bekisting pada balok tersebut. Untuk menghitung volume
kebutuhan bekisting yang akan digunakan pada balok tersebut dapat digunakan
rumus perhitungan sebagai berikut :
Volume Bekisting Balok = (2(tb − tp) + l) × p × n...................................(3.1)
Keterangan :
tb : tebal balok b : bentang bersih balok
tp : tebal pelat n : jumlah balok
ℓ : lebar balok
2
Untuk hasil perhitungan volume bekisting balok pada lantai 7 As N dapat
dilihat pada Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Perhitungan Bekisting Balok Pada Lantai 7 As N
Dimensi Balok
Volume
Panjang Tebal
Kode/As Tipe Jumlah Bekisting
Bersih Lebar Tebal Pelat
(m2)
(mm)
N G20 1 2775 400 500 120 3,22
N B4 1 3125 250 400 120 2,53
N G21 1 3600 400 650 120 5,26
N B2 2 5080 200 400 120 7,72
N G22 1 7200 300 650 120 9,79
N G23 1 7200 300 650 120 9,79
N G23 1 7600 300 650 120 10,34
N G24 1 5400 300 650 120 7,34
Total Volume 55,99
Sumber : Pengolahan Data, 2019
Dari Tabel 3.2 di atas dapat diambil satu sampel tipe balok sebagai contoh
perhitungan bekisting balok yang ada pada lantai 7 as N, yaitu sebuah balok tipe
G20 dengan dimensi 400 x 500 mm dengan bentang bersih 2775 mm dan tebal
pelat
120 mm. Untuk mengetahui volume bekisting balok tersebut, data yang ada
kemudian dimasukkan dalam rumus perhitungan, yaitu :
Diketahui :
l : 400 mm p : 2775 mm
tb : 500 mm n :1
tp : 120 mm
2
dan dibulatkan menjadi 3,22 m. Jadi, berdasarkan rumus di atas diperoleh
kebutuhan volume bekisting balok tipe G20 pada as N yaitu sebanyak 3,22 meter.
Dan berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh kebutuhan volume
bekisting balok pada lantai 7 as N keseluruhan adalah sebanyak 55,99 m2.
Kemudian untuk hasil perhitungan kebutuhan bekisting pada lantai 7 as M dapat
dilihat pada Tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Perhitungan Bekisting Balok Pada Lantai 7 As M
Dimensi Balok
Tebal Volume
Kode/As Tipe Jumlah Panjang
Lebar Tebal Pelat Bekisting
Bersih
M G12 1 2775 400 500 120 3,22
M B3 1 2775 300 500 120 2,94
M G13 1 3600 400 500 120 4,18
M G14 1 7150 300 650 120 9,72
M G9 1 7100 300 650 120 9,66
M G15 1 7550 300 650 120 10,27
M G16 1 7400 350 650 120 10,43
M B15 1 3375 200 300 120 1,89
M G17 1 7400 300 650 120 10,06
M G18 1 7200 300 650 120 9,79
M G19 1 3625 300 650 120 4,93
M B15 1 450 200 300 120 0,25
M B15 1 550 200 300 120 0,31
Total Volume 77,65
Sumber : Pengolahan Data, 2019
2
Dan dari hasil perhitungan volume bekisting balok pada lantai 7 proyek
Hotel Kokoon Banyuwangi yang telah dihitung dan dilampirkan pada lampiran
hasil perhitungan volume pekerjaan balok dan pelat, hasil perhitungan volume
bekisting balok dari as N sampai as K dan juga as 3 sampai as 12 dapat diambil
kesimpulan yaitu kebutuhan volume bekisting balok pada lantai 7 proyek
pembangunan Hotel Kokoon Banyuwangi dari banyaknya tipe balok yang ada
adalah sebanyak 532,04 m2.
b. Perhitungan Volume Pekerjaan Pembesian
Menurut spesifikasi teknis pekerjaan struktur atas proyek Hotel Kokoon
Banyuwangi pada pasal 3 dijelaskan, yaitu :
- Sebelum pemasangan pembesian, besi harus bebas dari kotoran,
minyak, karat, dan bahan lain yang dapat merusak besi. Begitupula
ketika akan dilakukan pengecoran.
- Pembesian harus dipasang dan dirangkai dengan cermat sesuai gambar
kerja dan diikat dengan kawat atau jepitan yang sesuai pada
persilangan.
- Pada pemasangan tulangan harus diberi celah (space) untuk selimut
beton sesuai dengan yang telah ditentukan.
- Pemasangan penulangan harus diperiksa dan mendapatkan persetujuan
dari doreksi pengawas terlebih dahulu sebelum dapat dilakukan
pengecoran beton.
Pada pemasangan tulangan, baik pada balok, kolom, atau yang lainnya
terdapat overlap atau panjang saluran pada tulangan tersebut. Sehingga pada
perhitungan tulangannya, panjang tulangan ditambahkan dengan panjang overlap
tersebut. Untuk mengetahui panjang overlap tulangan tersebut dapat dihitung
berdasarkan ketentuan yang ada pada Gambar 3.13 untuk overlap pada tulangan
atas balok, dan Gambar 3.14 untuk overlap pada tulangan bawah balok.
3
Berdasarkan Gambar 3.13, mutu beton yang digunakan pada proyek
pembangunan Hotel Kokoon Banyuwangi adalah mutu bton 30 mpa, sehingga
pada perhitungan overlap pada tulangan atas untuk tulangan berdiameter 10 – 19
mm digunakan rumus 46 db atau 46 dikalikan dengan diameter batang atau besi
tulangan yang digunakan. Sedangkan untuk tulangan berdiameter 22 – 36 mm
digunakan 57 db atau 57 dikalikan dengan diameter batang atau diameter besi
tulangan yang digunakan.
Nilai berat besi (w) setiap besi tulangan adalah berbeda-beda sesuai
diameter besi yang digunakan. Berdasarkan rumus perhitungan di atas, untuk
mengetahui nilai berat besi (w) dapat dilihat dalam tabel ukuran baja tulangan
beton ulir pada Gambar 3.15 berikut sesuai dengan diameter tulangan yang
digunakan.
3
Gambar 3.15 Tabel Ukuran Baja Tulangan Beton Ulir
(SNI Baja Tulangan Beton, 2017)
3
Lanjutan Tabel 3.4 Perhitungan Tulangan Pokok Atas Lantai 7 As M
M G9 22 9.25 4 2.985 110.49
M G15 22 9.25 4 2.985 110.49
M G16 22 8.95 4 2.985 106.91
M B15 13 4.14 2 1.04 8.62
M G17 22 9.25 3 2.985 82.87
M G18 22 9.25 3 2.985 82.87
M G19 22 5.68 5 2.985 84.76
M B15 13 1.22 2 1.04 2.53
M B15 13 1.32 2 1.04 2.74
Sumber : Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan Tabel 3.4 hasil perhitungan tulangan pokok atas balok lantai
7 yang ada pada as M, dapat diambil satu sampel data sebagai contoh perhitungan
dengan rumus yang ada. Berdasarkan tabel di atas, misalnya pada balok tipe G17
dengan diameter 22 mm, panjang tulangan utama 9,25 meter (sudah termasuk
overlap) dengan jumlah 3 batang dapat dihitung volume tulangannya yaitu
sebagai berikut :
Diketahui :
d : 22 mm
p : 9,25 meter
n 3
Penyelesaian :
Berdasarkan data di atas, diketahui diameter tulangan yang digunakan
adalah 22 mm. Kemudian dapat dilihat nilai berat besi dengan diameter 22 mm
pada Gambar 3.15. Dari tabel tersebut diketahui, besi dengan diameter 22 mm
memiliki berat besi (w) 2,985 kg. Kemudian untuk mengetahui overlap dari besi
tulangan tersebut kita bisa menghitung berdasarkan tabel pada Gambar 3.13,
dengan mutu beton 30 mpa dan diameter batang 22 mm, panjang overlap bisa
dihitung dengan rumus 57db.
𝑂𝑣𝑒𝑟𝑙𝑎𝑝 = 57 × 𝑑𝑏
𝑂𝑣𝑒𝑟𝑙𝑎𝑝 = 57 × 22
𝑂𝑣𝑒𝑟𝑙𝑎𝑝 = 1254 𝑚𝑚 = 1,254 𝑚
3
Jadi, overlap dari tulangan pokok atas balok tipe G17 adalah 1,25 m. Dan
karena panjang yang diketahui sudah termasuk overlap, jadi data tersebut bisa
langsung dimasukkan ke dalam rumus perhitungan, yaitu :
Volume tulangan = p × w × n
Volume tulangan = 9,254 × 2,985 × 3
Volume tulangan = 82,87 kg
3
pula hasil perhitungan tulangan pokok atas pada as lainnya yang ada pada lantai 7
proyek pembangunan Hotel Kokoon Banyuwangi yang hasil perhitungannya
dapat dilihat pada lampiran hasil perhitungan pekerjaan balok dan pelat lantai 7
proyek Hotel Kokoon Banyuwangi.
Dan berdasarkan hasil perhitungan volume tulangan pokok atas balok
keseluruhan tipe balok yang ada pada lantai 7 yang telah dilampirkan pada
lampiran hasil perhitungan pekerjaan balok dan pelat lantai 7 proyek Hotel
Kokoon Banyuwangi, dapat diambil kesimpulan yaitu volume kebutuhan tulangan
pokok atas balok yang ada pada lantai 7 adalah sebanyak 5950,28 kg.
Selain tulangan pokok atas, terdapat pula tulangan pokok bawah balok
pada lantai 7. Untuk hasil perhitungan volume tulangan pokok bawah balok dapat
dilihat pada Tabel 3.6 berikut.
Tabel 3.6 Perhitungan Tulangan Pokok Bawah Lantai 7 As M
Volume
Kode/As Tipe Diameter Panjang Jumlah Berat Besi
Tulangan
M G12 22 4.04 6 2.985 72.41
M B3 16 3.34 3 1.04 10.41
M G13 22 4.97 6 2.985 88.98
M G14 22 8.97 4 2.985 107.08
M G9 22 8.97 4 2.985 107.08
M G15 22 8.97 4 2.985 107.08
M G16 22 8.67 4 2.985 103.50
M B15 13 3.94 2 1.04 8.18
M G17 22 8.97 3 2.985 80.31
M G18 22 8.97 3 2.985 80.31
M G19 22 5.39 3 2.985 48.29
M B15 13 1.01 2 1.04 2.10
M B15 13 1.11 2 1.04 2.31
Sumber : Pengolahan Data, 2019
Dari tabel hasil perhitungan kebutuhan tulangan pokok bawah balok pada
as M lantai 7 tersebut, dapat diketahui kebutuhan tulangan pokok bawah balok
yang paling banyak adalah pada balok tipe G9, G14, dan G15 yaitu sebanyak
107,08 kg. Dan volume kebutuhan tulangan pokok atas balok terkecil yang ada
pada as M lantai 7 adalah balok tipe B15 yaitu sebanyak 2,10 kg, 2,31 kg, dan
8,18 kg. Hasil perhitungan yang terdapat pada tabel tersebut juga merupakan hasil
perhitungan dengan rumus yang sama seperti pada perhitungan sebelumnya.
3
Dan selain perhitungan tulangan pokok di atas, terdapat pula perhitungan
tulangan lapangan pada balok. Untuk hasil perhitungan tulangan lapangan yang
terdapat pada balok lantai 7 dapat dilihat pada Tabel 3.7 sebagai berikut.
Tabel 3.7 Perhitungan Tulangan Lapangan Lantai 7
Volume
Kode/As Tipe Diameter Panjang Jumlah Berat Besi
Tulangan
N G22 22 5.36 1 2.985 16.01
N G23 22 5.36 1 2.985 16.01
N G23 22 5.36 1 2.985 16.01
N G24 22 4.21 1 2.985 12.58
M G14 22 5.36 1 2.985 16.01
M G9 22 5.36 1 2.985 16.01
M G15 22 5.36 1 2.985 16.01
M G16 22 5.21 1 2.985 15.56
M G17 22 5.36 1 2.985 16.01
M G18 22 5.36 1 2.985 16.01
L G8 22 5.36 1 2.985 16.01
L G9 22 5.36 1 2.985 16.01
L G9 22 5.36 1 2.985 16.01
L G9 22 5.36 1 2.985 16.01
L G10 22 5.36 2 2.985 32.02
K G2 22 5.36 1 2.985 16.01
K G3 22 5.36 1 2.985 16.01
K G4 22 5.36 1 2.985 16.01
Sumber : Pengolahan Data, 2019
3
pada tulangan atas maupun pada tulangan bawah. Untuk hasil perhitungan
kebutuhan tulangan tumpuan kanan atas pada lantai 7 dapat dilihat pada Tabel 3.8
berikut.
Tabel 3.8 Perhitungan Tulangan Tumpuan Kanan Atas Lantai 7
Volume
Kode/As Tipe Diameter Panjang Jumlah Berat Besi
Tulangan
N G20 22 1.41 2 2.985 8.43
N G22 22 2.64 3 2.985 23.67
N G23 22 2.64 3 2.985 23.67
N G23 22 2.64 3 2.985 23.67
N G24 22 2.07 2 2.985 12.35
M G12 22 1.41 4 2.985 16.86
M B3 16 1.13 3 1.04 3.51
M G14 22 2.64 6 2.985 47.35
M G9 22 2.64 6 2.985 47.35
M G15 22 2.64 7 2.985 55.24
M G16 22 2.57 4 2.985 30.67
M G17 22 2.64 3 2.985 23.67
M G18 22 2.64 4 2.985 31.56
L G6 22 1.53 4 2.985 18.28
L G7 22 1.64 3 2.985 14.72
L G8 22 2.64 6 2.985 47.35
L G9 22 2.64 6 2.985 47.35
L G9 22 2.64 6 2.985 47.35
L G9 22 2.64 6 2.985 47.35
L G10 22 2.64 9 2.985 71.02
Sumber : Pengolahan Data, 2019
3
Tabel 3.9 Perhitungan Tulangan Tumpuan Kanan Bawah Lantai 7
Volume
Kode/As Tipe Diameter Panjang Jumlah Berat Besi
Tulangan
N G20 22 1.34 2 2.985 8
N G21 22 1.57 1 2.985 5
M G12 22 1.34 1 2.985 4.00
M G15 22 2.57 1 2.985 7.68
M G18 22 2.57 1 2.985 7.68
L G6 22 1.46 2 2.985 8.71
L G7 22 1.57 1 2.985 4.69
L G10 22 2.57 3 2.985 23.03
K G1 22 1.57 2 2.985 9.38
K G4 22 2.57 3 2.985 23.03
3 G29 22 1.56 1 2.985 4.66
4 G31 22 2.07 2 2.985 12.37
7 G39 22 2.07 5 2.985 30.92
7 G40 22 1.45 1 2.985 4.32
8 G42 22 2.07 4 2.985 24.74
9 G42 22 2.07 8 2.985 49.48
12 G45 22 2.07 4 2.985 24.74
Total Volume 252
Sumber : Pengolahan Data, 2019
3
Lanjutan Tabel 3.10 Perhitungan Tulangan Tumpuan Kiri Atas Lantai 7
N G23 22 2.64 3 2.985 23.67
N G24 22 2.07 3 2.985 18.52
M G13 22 1.64 1 2.985 4.91
M G14 22 2.64 6 2.985 47.35
M G9 22 2.64 6 2.985 47.35
M G15 22 2.64 6 2.985 47.35
M G16 22 2.57 7 2.985 53.67
M G17 22 2.64 5 2.985 39.45
M G18 22 2.64 3 2.985 23.67
M G19 22 1.75 2 2.985 10.45
L G8 22 2.64 6 2.985 47.35
L G9 22 2.64 6 2.985 47.35
L G9 22 2.64 6 2.985 47.35
L G9 22 2.64 6 2.985 47.35
L G10 22 2.64 6 2.985 47.35
L G11 22 1.67 4 2.985 20.00
K G2 22 2.64 4 2.985 31.56
K G3 22 2.64 4 2.985 31.56
K G4 22 2.64 3 2.985 23.67
Sumber : Pengolahan Data, 2019
3
Lanjutan Tabel 3.11 Perhitungan Tulangan Tumpuan Kiri Bawah Lantai 7
M G17 22 2.57 1 2.985 7.68
M G19 22 1.68 1 2.985 5.01
L G8 22 2.57 2 2.985 15.35
K G2 22 2.57 2 2.985 15.35
K G5 22 1.60 1 2.985 4.79
4 G31 22 2.07 2 2.985 12.37
4 G32 22 1.57 2 2.985 9.38
8 G43 22 1.57 1 2.985 4.69
9 G43 22 1.57 1 2.985 4.69
11 G44 22 1.57 2 2.985 9.38
12 G46 22 1.57 1 2.985 4.69
Total 151.61
Sumber : Pengolahan Data, 2019
Tulangan Samping
Selain perhitungan volume tulangan utama yang sudah dijelaskan
sebelumnya, terdapat pula perhitungan volume tulangan samping pada balok.
Sama seperti halnya pada perhitungan tulangan utama balok, untuk
menghitung kebutuhan tulangan samping pada balok juga digunakan rumus
sebagai berikut : Volume Tulangan Samping = p × w × n.............................(3.2)
Keterangan :
p : panjang
w : berat besi
n : jumlah tulangan
Sama seperti pada perhitungan tulangan utama, untuk mengetahui berat besi
(w) dapat dilihat pada tabel pada Gambar 3.15 sebelumnya. Berdasarkan rumus
4
perhitungan di atas dapat dihitung kebutuhan tulangan samping pada balok lantai
7 yang hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut.
Tabel 3.12 Perhitungan Tulangan Samping Lantai 7
Volume
Kode/As Tipe Diameter Panjang Jumlah Berat Besi
Tulangan
N G21 10 2 4 0,617 4.936
N G22 10 2 8 0,617 9.872
N G23 10 2 8 0,617 9.872
N G23 10 2 8 0,617 9.872
N G24 10 2 5.7 0,617 7.0338
M G14 10 2 8 0,617 9.872
M G9 10 2 8 0,617 9.872
M G15 10 2 8 0,617 9.872
M G16 10 2 7.7 0,617 9.5018
M G17 10 2 8 0,617 9.872
M G18 10 2 8 0,617 9.872
M G19 10 2 4.425 0,617 5.46045
L G6 10 2 3.55 0,617 4.3807
L G7 10 2 4 0,617 4.936
L G8 10 2 8 0,617 9.872
L G9 10 2 8 0,617 9.872
L G9 10 2 8 0,617 9.872
L G9 10 2 8 0,617 9.872
L G10 10 2 8 0,617 9.872
K G1 10 2 4 0,617 4.936
K G2 10 2 8 0,617 9.872
K G3 10 2 8 0,617 9.872
K G4 10 2 8 0,617 9.872
6 G35 10 2 6 0,617 7.404
7 G39 10 2 6 0,617 7.404
7 G40 10 2 3.5 0,617 4.319
Total Volume 218.2638
Sumber : Pengolahan Data, 2019
4
yaitu sebesar 218, 2638 kg. Dari total volume tulangan tersebut, rata-rata balok
volume balok yang digunakan adalah sebanyak 9,872 kg.
Tulangan Sengkang
Untuk menghitung volume kebutuhan tulangan sengkang dapat digunakan
rumus seperti yang digunakan untuk menghitung tulangan lainnya, yaitu sebagai
berikut :
Volume Sengkang = p × w × n........................................................................(3.3)
Dan untuk mengetahui jumlah sengkang yang ada pada balok teresebut
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
bentang balok..................................................................................
Jumlah sengkang (n) = (3.5)
jarak sengkang
4
Lanjutan Tabel 3.13 Perhitungan Tulangan Sengkang 1 Lantai 7
M B3 10 150 150 0.64 11 9 7.90
M G13 10 100 100 0.74 20 18 17.35
M G14 10 100 100 0.79 38 36 36.07
M G9 10 100 100 0.79 38 36 36.07
M G15 10 100 100 0.79 40 38 38.02
M G16 10 100 100 0.84 39 37 39.39
M B15 10 100 100 0.34 19 17 7.55
M G17 10 100 100 0.79 39 37 37.04
M G18 10 100 100 0.79 38 36 36.07
M G19 10 100 100 0.79 20 18 18.52
M B15 10 100 100 0.34 4 2 1.26
M B15 10 100 100 0.34 5 3 1.68
Sumber : Pengolahan Data, 2019
4
Dan selain hasil perhitungan sengkang 1, terdapat pula hasil perhitungan sengkang 2 yang ada pada balok lantai 7. Untuk hasil
perhitungan volume tulangan sengkang 2 pada lantai 7 dapat dilihat pada Tabel 3.14 berikut.
Tabel 3.14 Perhitungan Tulangan Sengkang 2 Lantai 7
Jarak Jumlah Panjang
Volume
Kode/As Tipe Dia. Tump. Tump. Tump. Tump. Tump. Tump.
Lapangan Lapangan Lapangan Tulangan
Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan
N G20 10 100 100 100 8 2 8 0.54 0.54 0.54 6.00
N G21 10 100 100 100 10 2 10 0.69 0.69 0.69 9.37
M G12 10 100 100 100 8 2 8 0.54 0.54 0.54 6.00
M G13 10 100 100 100 10 2 10 0.54 0.54 0.54 7.33
L G7 10 100 100 100 10 2 10 0.69 0.69 0.69 9.37
L G11 10 100 100 100 10 3 10 0.69 0.69 0.69 9.79
K G5 10 100 100 100 11 2 11 0.54 0.54 0.54 8.00
3 G29 10 100 100 100 10 2 10 0.59 0.59 0.59 8.01
4 G31 10 100 100 100 14 2 14 0.49 0.49 0.49 9.07
7 G40 10 100 100 100 9 2 9 0.59 0.59 0.59 7.28
8 G43 10 100 100 100 10 2 10 0.54 0.54 0.54 7.33
9 G43 10 100 100 100 10 2 10 0.54 0.54 0.54 7.33
11 G44 10 100 100 100 10 2 10 0.59 0.59 0.59 8.01
12 G46 10 100 100 100 10 2 10 0.54 0.54 0.54 7.33
Total 110.20
Sumber : Pengolahan Data, 2019
4
Berdasarkan tabel hasil perhitungan tulangan sengkang 2 di atas dapat
diketahui, volume tulangan sengkang 2 pada balok tipe G20 sebanyak 6 kg, pada
balok tipe G21 sebanyak 9,37 kg, pada balok tipe G12 sebanyak 6 kg, pada balok
tipe G13 sebanyak 7,33 kg, pada balok tipe G7 sebanyak 9,37 kg, pada balok tipe
G11 sebanyak 9,79 kg, pada balok tipe G5 sebanyak 8 kg, pada balok tipe G29
sebanyak 8,01 kg, pada balok tipe G31 sebanyak 9,07 kg, pada balok tipe G40
sebanyak 7,28 kg, pada balok tipe G43 sebanyak 7,33 kg sejumlah 2 buah,, pada
balok tipe G44 sebanyak 8,01 kg, dan pada balok tipe G46 sebanyak 7,33 kg. Dari
keseluruhan volume sengkang 2 yang terdapat pada Tabel 3.14 di atas, dapat
diketahui total volume tulangan sengkang 2 pada balok lantai 7 adalah sebanyak
110,20 kg.
Kemudian pada tulangan sengkang balok terdapat pula tulangan sengkang
tambahan yang perhitungannya dimasukkan dalam ties/sengkang extra. Dan untuk
hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.15 Perhitungan Tulangan Ties Tumpuan Kiri Balok Lantai 7
Ties/Sengkang Extra
Kode/ Tumpuan Kiri (Arah Tinggi)
Tipe Dia. Panjang Volume
As Jml.
Jarak Jumlah Total
Ties
M G9 10 0.57 1 100 19 19 6.68
M G15 10 0.57 1 100 20 20 7.03
M G16 10 0.57 1 100 20 20 7.03
M G19 10 0.57 1 100 10 10 3.52
L G8 10 0.57 1 100 19 19 6.68
L G9 10 0.57 1 100 19 19 6.68
L G9 10 0.57 1 4 100 19 19 6.68
L G9 10 0.57 1 100 20 20 7.03
L G10 10 0.57 1 100 20 20 7.03
L G11 10 0.42 2 100 10 20 5.18
K G1 10 0.57 1 100 10 10 3.52
3 G29 10 0.42 2 100 10 20 5.18
4 G32 10 0.42 1 100 9 9 2.33
4 G33 10 0.42 1 100 15 15 3.89
5 G35 10 0.42 1 100 15 15 3.89
5 G36 10 0.42 1 100 9 9 2.33
5 G37 10 0.42 1 100 15 15 3.89
6 G35 10 0.42 1 100 15 15 3.89
6 G36 10 0.42 1 100 9 9 2.33
Lanjutan Tabel 3.15 Perhitungan Tulangan Ties Tumpuan Kiri Balok Lantai 7
6 G37 10 0.42 1 100 15 15 3.89
7 G39 10 0.42 1 100 15 15 3.89
7 G40 10 0.42 1 100 9 9 2.33
8 G42 10 0.42 1 100 15 15 3.89
9 G42 10 0.42 1 100 15 15 3.89
11 G44 10 0.42 1 100 10 10 2.59
12 G45 10 0.42 1 100 14 14 3.63
Total 118.91
Sumber : Pengolahan Data, 2019
4
Berdasarkan tabel data hasil perhitungan tulangan ties atau sengkang
tambahan area lapangan pada balok lantai 7 di atas, diperoleh hasil kebutuhan
tulangan sengkang tambahan area lapangan pada balok lantai 7 proyek
pembangunan Hotel Kokoon Banyuwangi ini keseluruhannya adalah sebanyak
124,61 kg. Dengan rincian volume tulangan ties masing-masing tipe balok pada as
tertentu yang dapat dilihat pada Tabel 3.16 di atas.
Dan untuk data hasil perhitungan tulangan sengkang tambahan atau
tulangan ties area tumpuan kanan balok lantai 7 dapat dilihat pada Tabel 3.17
berikut.
Tabel 3.17 Perhitungan Tulangan Ties Tumpuan Kanan Balok Lantai 7
Ties/Sengkang Extra
Kode/ Tumpuan Kanan (Arah Tinggi)
Tipe Dia. Panjang Volume
As Jml.
Jarak Jml Total
Ties
M G9 10 0.57 1 100 19 19 6.68
M G15 10 0.57 1 100 20 20 7.03
M G16 10 0.57 1 100 20 20 7.03
M G19 10 0.57 1 100 10 10 3.52
L G6 10 0.57 1 100 9 9 3.17
L G8 10 0.57 1 100 19 19 6.68
L G9 10 0.57 1 100 19 19 6.68
L G9 10 0.57 1 100 19 19 6.68
L G9 10 0.57 1 100 20 20 7.03
L G10 10 0.57 1 100 20 20 7.03
L G11 10 0.42 1 100 10 10 2.59
K G1 10 0.57 1 100 10 10 3.52
3 G29 10 0.42 1 100 10 10 2.59
4 G31 10 0.42 1 100 14 14 3.63
4 G32 10 0.42 1 100 9 9 2.33
4 G33 10 0.42 1 100 15 15 3.89
5 G35 10 0.42 1 100 15 15 3.89
5 G36 10 0.42 1 100 9 9 2.33
5 G37 10 0.42 1 100 15 15 3.89
6 G35 10 0.42 1 100 15 15 3.89
6 G36 10 0.42 1 100 9 9 2.33
6 G37 10 0.42 1 100 15 15 3.89
7 G39 10 0.42 1 100 15 15 3.89
7 G40 10 0.42 1 100 9 9 2.33
8 G42 10 0.42 1 100 15 15 3.89
8 G43 10 0.42 1 100 10 10 2.59
4
Lanjutan Tabel 3.17 Perhitungan Tulangan Ties Tumpuan Kanan Balok Lantai 7
9 G42 10 0.42 1 100 15 15 3.89
9 G43 10 0.42 1 100 10 10 2.59
11 G44 10 0.42 1 100 10 10 2.59
12 G46 10 0.42 1 100 10 10 2.59
Total 124.66
Sumber : Pengolahan Data, 2019
4
Untuk menghitung volume beton yang dibutuhkan saat pengecoran
tersebut dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Volume beton = p x l x t.....................................................................................(3.3)
Keterangan :
P : panjang (bentang) balok
l : lebar balok
t : tebal balok
Dari rumus di atas dapat diperhitungkan volume beton yang harus dipesan
untuk keperluan pengecoran yang akan dilakukan pada saat itu juga. Dan pada
pelaksanaannya, pengecoran tidak dilakukaan secara bersamaan dalam satu lantai,
tapi dilakukan secara bertahap. Untuk hasil perhitungan volume beton pada zona 1
dapat dilihat pada Tabel 3.18 berikut.
Tabel 3.18 Perhitungan Volume Beton Pada Balok Lantai 7 Zona 2
Dimensi Balok
Tebal Volume
Kode/As Tipe Jumlah Panjang
Lebar Tebal Pelat Beton
Bersih
N G20 1 2775 400 500 120 0,56
N B4 1 3125 250 400 120 0,31
N G21 1 3600 400 650 120 0,94
N B2 2 5080 200 400 120 0,81
N G22 1 7200 300 650 120 1,40
N G23 1 7200 300 650 120 1,40
N G23 1 7600 300 650 120 1,48
N G24 1 5400 300 650 120 1,05
M G12 1 2775 400 500 120 0,56
M B3 1 2775 300 500 120 0,42
M G13 1 3600 400 500 120 0,72
M G14 1 7150 300 650 120 1,39
M G9 1 7100 300 650 120 1,38
M G15 1 7550 300 650 120 1,47
M G16 1 7400 350 650 120 1,68
Sumber : Pengolahan Data, 2019
4
Dari tabel tersebut diketahui hasil perhitungan volume beton yang paling
banyak adalah pada balok tipe G16 pada As M, yaitu sebanyak 1,68 m 3. Dan hasil
perhitungan volume beton yang paling sedikit adalah balok tipe B4 yaitu sebanyak
0,31 m3. Dengan kebutuhan beton rata-rata yang banyak adalah beton pada balok
tipe G.
5
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑒𝑘𝑖𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 = 𝑝 × 𝑙 ……………………..…………………………. (3.9)
Dari rumus perhitungan volume bekisting di atas dapat dihitung volume
kebutuhan bekisting yang dibutuhkan untuk pekerjaan bekisting pada pelat lantai
7
yang hasil perhitungannnya dapat dilihat pada Tabel 3.19 berikut.
Tabel 3.19 Perhitungan Volume Bekisting Pelat Lantai 7
Total Volume
Tipe Panjang Lebar Tebal
Kode/As Jumlah Bekisting
Plat (m) (m) (m)
(m)
S8 4000 3800 120 2 60.80
S8 4000 3800 120 2 60.80
S2 4000 1450 120 1 5.80
S2 1550 1625 120 1 2.52
S2 3425 2050 120 1 7.02
M-L / 8-13 S1 4000 6000 120 1 24.00
(Zona 1) S1 4000 6000 120 1 24.00
S1 4000 6000 120 1 24.00
S1 4000 6000 120 1 24.00
S2 900 6000 120 1 5.40
S2 2575 675 120 1 1.74
S1 4000 6000 120 2 96
S1 4000 6000 120 1 24
S1 4000 6000 120 1 24
S1 3275 6325 120 1 20.71
S8 4000 4000 120 2 64
N-K / 5-8 S8 4000 4000 120 1 16
(Zona 2) S8 4000 4000 120 1 16
S8 4000 2850 120 1 11.4
S8 4000 3500 120 1 14
S1 4000 6000 120 3 216
S1 4000 6000 120 3 216
S2 550 7000 120 1 3.85
S2 325 4325 120 1 1.41
S2 3025 1700 120 1 5.14
S2 2175 3900 120 1 8.48
N-K / 3-5 S2 4025 2075 120 1 8.35
(Zona 3) S2 4000 2075 120 1 8.30
S1 4000 6000 120 1 24
S1 4000 6000 120 1 24
S1 4000 6000 120 1 24
5
Lanjutan Tabel 3.19 Perhitungan Volume Bekisting Pelat Lantai 7
S8 4000 4000 120 1 16
S8 4000 4000 120 1 16
S8 4000 4000 120 1 16
N-K / 3-5 S2 2700 2650 120 1 7.16
(Zona 3)
S2 725 3950 120 1 2.86
S1 4000 6000 120 1 24
S1 4000 6000 120 1 24
TOTAL 742,94
Sumber : Pengolahan Data, 2019
5
Dalam menghitung pembesian pada pelat lantai ini perhitungannya dibagi antara tulangan atas dan tulangan bawah pelat. Untuk
menghitung kebutuhan tulanngan tersebut dapat digunakan rumus :
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑝 × 𝑤 × 𝑛 …………………………………………… (3.)
Keterangan :
p : panjang tulangan
w : berat besi ; d10 : 0,617
n : jumlah tulangan
Untuk hasil perhitungan kebutuhan pembesian pelat dibagi menjadi perhitungan tulangan lapisan atas arah x (horizontal), tulangan
lapisan atas arah y (vertikal), tulangan lapisan bawah arah x (horizontal), dan tulangan lapisan bawah arah y (vertikal). Untuk perhitungan
kebutuhan tulangan lapisan atas arah x (horizontal) pelat pada lantai 7 dapat dilihat pada tabel 3.20 berikut.
Tabel 3.20 Perhitungan Tulangan Lapisan Atas Arah X Pada Pelat Lantai 7
Tulangan Lapisan Atas
Area Area Lap. Arah X Tump. Arah X
Tipe Tebal Panjang
Lapangan Tumpuan Berat Total
Dia Jumlah Berat Dia. Jumlah Berat
S1 120 8000 0.25 0.75 10 15 18.51 10 30 111.06 129.57
S8 120 8000 0.25 0.75 10 10 11.72 10 19 70.34 82.06
S1 120 8000 0.25 0.75 10 15 18.51 10 30 111.06 129.57
S8 120 8000 0.25 0.75 10 10 12.34 10 20 74.04 86.38
S1 120 3275 0.25 0.75 10 17 8.43 10 33 50.58 59.01
S8 120 8000 0.25 0.75 10 10 11.72 10 19 70.34 82.06
S1 120 8000 0.25 0.75 10 15 18.51 10 30 111.06 129.57
5
Lanjutan Tabel 3.20 Perhitungan Tulangan Lapisan Atas Arah X Pada Pelat Lantai 7
S8 120 8000 0.25 0.75 10 10 12.34 10 20 74.04 86.38
S1 120 4000 0.25 0.75 10 15 9.26 10 30 55.53 64.79
S8 120 4000 0.25 0.75 10 10 6.17 10 20 37.02 43.19
Total Kebutuhan 892.58
Sumber : Pengolahan Data, 2019
Setelah dilakukan perhitungan tulangan pelat pada Tabel 3.20 di atas, diperoleh hasil perhitungan kebutuhan tulangan lapisan atas
arah x pada pelat lantai 7 yaitu sebesar 892,58 kg. Dan untuk perhitungan kebutuhan tulangan lapisan atas arah y pada pelat lantai 7 dapat
dilihat pada Tabel 3.21.
Tabel 3.21 Perhitungan Tulangan Lapisan Atas Arah Y Pada Pelat Lantai 7
Tulangan Lapisan Atas Arah Y
Area Area Lapangan Tumpuan
Tipe Tebal Panjang
Lapangan Tumpuan
Dia Qty Berat Dia Qty Berat Berat Total
5
Lanjutan Tabel 3.21 Perhitungan Tulangan Lapisan Atas Arah Y Pada Pelat Lantai 7
S1 120 4000 0.25 0.75 10 13 12.34 18 27 74.04 86.38
S8 120 4000 0.25 0.75 10 10 6.17 19 20 37.02 43.19
Total Kebutuhan 1063.41
Sumber : Pengolahan Data, 2019
Dari perhitungan tulangan pada tabel di atas, diperoleh hasil kebutuhan tulangan pada pelat lantai 7 arah y (vertikal) yaitu sebesar
1.063,41 kg. Kemudian untuk tabel perhitungan tulangan pelat lantai 7 lapisan bawah arah x dapat dilihat pada Tabel 3.22.
Tabel 3.22 Perhitungan Kebutuhan Tulangan Lapisan Bawah Pelat Lantai Arah X
Tulangan Lapisan Bawah Arah X
Area Area Lapangan Tumpuan
Tipe Tebal Panjang
Lapangan Tumpuan
Dia Qty Berat Dia Qty Berat Berat Total
S1 120 8000 0.25 0.75 10 15 18.51 10 15 55.53 74.04
S8 120 8000 0.25 0.75 10 10 11.72 11 10 35.17 46.89
S1 120 8000 0.25 0.75 10 15 18.51 12 15 55.53 74.04
S8 120 8000 0.25 0.75 10 10 12.34 13 10 37.02 49.36
S1 120 3275 0.25 0.75 10 17 8.43 14 17 25.29 33.72
S8 120 8000 0.25 0.75 10 10 11.72 15 10 35.17 46.89
S1 120 8000 0.25 0.75 10 15 18.51 16 15 55.53 74.04
S8 120 8000 0.25 0.75 10 10 12.34 17 10 37.02 49.36
S1 120 4000 0.25 0.75 10 15 9.26 18 15 27.77 37.02
S8 120 4000 0.25 0.75 10 10 6.17 19 10 18.51 24.68
Total kebutuhan 510.04
Sumber : Pengolahan Data, 2019
5
Dari perhitungan tulangan pada tabel di atas, diperoleh hasil kebutuhan tulangan pada pelat lantai 7 arah x (horisontal) yaitu sebesar
510,04 kg. Kemudian untuk tabel perhitungan tulangan pelat lantai 7 lapisan bawah arah y dapat dilihat pada Tabel 3.23.
Tabel 3.23 Perhitungan Kebutuhan Tulangan Lapisan Bawah Pelat Lantai Arah Y
Tulangan Lapisan Bawah Arah Y
Tipe Tebal Area Area Lapangan Tumpuan
Panjang
Plat Pelat Lapangan Tumpuan
Dia Qty Berat Dia Qty Berat Berat Total
S1 120 8000 0.25 0.75 10 27 32.91 10 27 98.72 131.63
S8 120 8000 0.25 0.75 10 20 24.68 11 20 74.04 98.72
S1 120 8000 0.25 0.75 10 27 32.91 12 27 98.72 131.63
S8 120 8000 0.25 0.75 10 20 24.68 13 20 74.04 98.72
S1 120 3275 0.25 0.75 10 11 5.51 14 11 16.54 22.06
S8 120 8000 0.25 0.75 10 20 24.68 15 20 74.04 98.72
S1 120 8000 0.25 0.75 10 27 32.91 16 27 98.72 131.63
S8 120 8000 0.25 0.75 10 20 24.68 17 20 74.04 98.72
S1 120 4000 0.25 0.75 10 13 8.23 18 13 24.68 32.91
S8 120 4000 0.25 0.75 10 10 6.17 19 10 18.51 24.68
Total kebutuhan 869.41
Sumber : Pengolahan Data, 2019
Dari perhitungan tulangan pada tabel di atas, diperoleh hasil kebutuhan tulangan pada pelat lantai 7 arah Y (vertikal) yaitu sebesar
869,41 kg. Sehingga apabila ditotal, kebutuhan tulangan pelat lantai 7 lapisan atas sebesar 1955,99 kg dan tulangan lapian bawah sebesar
1379,45 kg.
5
c. Pekerjaan Volume Beton Pengecoran
Untuk menghitung kebutuhan volume beton untuk pengecoran pada pelat, dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Volume beton = (panjang – bv) x (lebar – bh) x tebal pelat.........................(3.10)
Keterangan :
bv : dimensi balok vertical (kiri + kanan)
bh : dimensi balok horizontal (atas + bawah)
5
Dari rumus di atas dapat diperhitungkan volume kebutuhan beton untuk pengecoran pelat pada lantai 7. Untuk hasil perhitungannya
dapat dilihat pada Tabel 3.24 berikut.
Tabel 3.24 Perhitungan Volume Beton Pada Pelat Lantai 7
Dimensi Balok Sisi
Tipe Panjang Lebar Tebal Volume Beton Total Volume
Kode/As Vertikal Horisontal Jumlah
Plat (m) (m) (m) (m3) (m3)
Kiri Kanan Atas Bawah
S8 4000 3800 120 200 125 300 1.54 2 3.09
S8 4000 3800 120 125 200 300 1.54 2 3.09
S2 4000 1450 120 300 250 200 525 0.30 1 0.30
S2 1550 1625 120 250 150 200 200 0.17 1 0.17
M-L / 8- S2 3425 2050 120 250 400 200 0.62 1 0.62
13 S1 4000 6000 120 150 125 300 2.55 1 2.55
(Zona 1) S1 4000 6000 120 125 150 300 2.55 1 2.55
S1 4000 6000 120 150 125 400 2.50 1 2.50
S1 4000 6000 120 125 400 2.60 1 2.60
S2 900 6000 120 175 100 0.62 1 0.62
S2 2575 675 120 0.21 1 0.21
S1 4000 6000 120 150 300 2.63 2 5.27
S1 4000 6000 120 125 150 300 2.55 1 2.55
S1 4000 6000 120 125 300 2.65 1 2.65
N-K / 5- S1 3275 6325 120 300 2.26 1 2.26
8 S8 4000 4000 120 150 125 1.79 2 3.58
(Zona 2)
S8 4000 4000 120 125 150 1.79 1 1.79
S8 4000 4000 120 125 1.86 1 1.86
S8 4000 2850 120 500 125 1.15 1 1.15
5
Lanjutan Tabel 3.24 Perhitungan Volume Beton Pada Pelat Lantai 7
N-K / 5- S8 4000 3500 120 125 200 1.54 1 1.54
8 S1 4000 6000 120 150 125 300 2.55 3 7.64
(Zona 2) S1 4000 6000 120 125 150 300 2.55 3 7.64
S2 550 7000 120 380 190 0.42 1 0.42
S2 325 4325 120 115 300 0.15 1 0.15
S2 3025 1700 120 250 300 0.47 1 0.47
S2 2175 3900 120 1.02 1 1.02
S2 4025 2075 120 175 150 200 300 0.70 1 0.70
S2 4000 2075 120 130 150 200 300 0.70 1 0.70
S1 4000 6000 120 150 100 300 2.59 1 2.59
N-K / 3- S1 4000 6000 120 150 125 300 2.55 1 2.55
5 S1 4000 6000 120 125 150 300 2.55 1 2.55
(Zona 3) S8 4000 4000 120 100 100 150 1.76 1 1.76
S8 4000 4000 120 150 125 300 1.65 1 1.65
S8 4000 4000 120 125 150 300 1.65 1 1.65
S2 2700 2650 120 150 250 300 0.65 1 0.65
S2 725 3950 120 400 0.31 1 0.31
S1 4000 6000 120 150 125 300 2.55 1 2.55
S1 4000 6000 120 125 150 2.68 1 2.68
Total Keseluruhan 78.62
Sumber : Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas, dapat diketahui kebutuhan beton pada pelat lantai 7 keseluruhannya dari hasil
penjumlahan ketiga zona yang ada pada lantai 7 Proyek Hotel Kokoon Banyuwangi adalah sebanyak 78,62 m3.
5
--Halaman Sengaja Dikosongkan--
6
BAB 4
STUDI KASUS
6
Pada kegiatan kerja praktik yang telah dilakukan, teryata masih terdapat
pula beberapa pekerja yang kurang disiplin dan masih kurang kesadarannya
terhadap alat pelindung diri (APD) masing-masing. Pada saat masuk ke lokasi
proyek Hotel Kokoon Banyuwagi, para pekerja diabsen dan diperiksa terlebih
dahulu kelengkapan K3-nya oleh satpam dan pihak K3 sendiri. Apabila
perlengkapan K3-nya belum lengkap, maka pekerja dilarang masuk sebelum
perlengkapan K3-nya terpenuhi. Tetapi terkadang ada pekerja yang hanya
menggunakan perlengkapan K3 ketika masuk ke lokasi proyek saja. Dan ketika
pihak K3 tidak ada di lapangan, pekerja tersebut melepas APD yang mereka
gunakan.
6
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari kerja praktik yang telah dilakukan pada proyek pembangunan Hotel
Kokoon Banyuwangi sebagai Quantity Surveyor (QS) dalam perhitungan volume
pekerjaan struktur atas (upper structure) yang terdiri dari pekerjaan balok dan
pelat pada lantai 7 dapat disimpulkan bahwa pada proyek pembangunan Hotel
Kokoon Banyuwangi diperoleh hasil, yaitu kebutuhan volume bekisting
keseluruhan pada balok lantai 7 sebanyak 532,04 m2, kebutuhan besi tulangan
balok sebanyak 18.141,081 kg, dan kebutuhan beton keseluruhan pada balok
sebanyak 75,43 m3. Sedangkan pada pekerjaan pelat diperoleh hasil, yaitu
kebutuhan bekisting keseluruhan untuk pelat lantai 7 sebanyak 742,94 m2,
kebutuhan besi tulangan sebanyak 5.364,179 kg dan kebutuhan beton keseluruhan
pada pelat sebanyak 78,62 m3.
5.2 Saran
Dalam pelaksanaan kerja praktik yang telah dilaksanakan pada proyek
pembangunan Hotel Kokoon Banyuwangi sebagai Quantity Surveyor (QS)
terdapat beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu :
1. Sebaiknya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) para pekerja dalam
pelaksanaan proyek lebih diperhatikan dan ditinjau lagi, Hal ini berfungsi
untuk menghindari kecelakaan kerja yang tidak diinginkan di lokasi kerja.
2. Pemeriksaan APD di lokasi proyek lebih diperketat lagi dan pekerja wajib
menggunakan APD saat terjun ke lapangan. Hal ini dilakukan untuk
menghindari dan meminimalisir terjadinya cidera akibat kecelakaan kerja.
6
--- Halaman ini sengaja dikosongkan ---
6
DAFTAR PUSTAKA
PT. Perkasa Carista Estetika (2018), Spesifikasi Teknis Pekerjaan Struktur Atas
Proyek Hotel Kokoon Banyuwangi, PT. Perkasa Carista Estetika
PT. Wijaya Kusuma Contractors (2019), Standard Detail Besi Kokoon, PT.
Wijaya Kusuma Contractors
Wari, Wahyu Naris. (2019). Pedoman Kerja Praktik Diploma III Teknik Sipil
Politeknik Negeri Banyuwangi, Politeknik Negeri Banyuwangi.
Banyuwangi.