Anda di halaman 1dari 5

CACAT DALAM MATERIAL

Cacat pada material merupakan ketidaksempurnaan pada material. Berdasarkan geometrinya,


cacat/defect  pada material dapat dibagi dalam 4 (empat) katagori , yaitu:

a. Cacat titik (cacat 0 dimensi (Point Defect))


b. Cacat garis (cacat 1 dimensi (Line Defect / Diclocation))
c. Cacat Bidang (cacat 2 diimensi (Planar/ Surface Defect))
d. Cacat Volume (cacat 3 dimensi (Volume Defect)

a. Cacat titik

Cacat titik yang paling sederhana adalah kekosongan (vacancy)  disini ada atom yang
hilang dalam kristal.  Cacat titik ini merupakan hasil dari penumpukan yang salah sewaktu
kristalisasi atau juga dapat terjadi  pada suhu yang tinggi  oleh  karena energi thermal
meningkat.  Bila energi thermal tinggi, ada kemungkinan bagi atom-atom untuk melompat
meninggalkan tempatnya (dimana energi terendah akan ikut naik pula). Maka akan terdapat
kekosongan tunggal saat kristalisasi. Dan bila terdapat kekosongan ada 2 (dua) maka dapat
disebut sebagai kekosongan ganda Cacat titik adalah cacat berupa titik pada material. Cacat
titik terbagi atas :

1) Vacancy (kekosongan), yaitu cacat yang terjadi akibat adanya kekosongan atom
dalam susunan atom.
2) Subtitusi/pergantian, yaitu cacat yang terjadi akibat adanya pergantian atom pada
susunan atom.
3) Intertisi adalah cacat yang terjadi akibat adanya atom lain yang menyusup dalam
susunan atom. Intertisi terbagi atas:

 Self Intertisi, yaitu cacat akibat adanya atom yang menyisip pada susunan
atom yang berasal dari atom itu sendiri.
 Impurity, yaitu adanya atom asing yang menyusup pada susunan atom yang
bersifat mengganggu.
b. Cacat Garis/Dislokasi

Cacat garis adalah ketidaksempurnaan pada material akibat kekosongan pada sebaris
atom. Dislokasi terbagi atas dislokasi sisi dan dislokasi ulir.

1) Dislokasi sisi, adalah cacat garis yang arah pergerakan atomnya tegak lurus terhadap
garis dislokasi. (Dislocation line)
2) Dislokasi Ulir, yaitu cacat gais yang arah pergerakan atomnya sejajar terhadap arah
garis dislokasi (Dislocation line).

Dislokasi ini dapat digambarkan sebagai sisipan satu bidang atom tambahan dalam struktur
kristal.  Garis dislokasi dalam gambar tersebut adalah garis tegak lurus   pada bidang
gambar. Di daerah garis sekitar dislokasi terjadi distorsi kisi yang besifat lokal. Daerah-
daerah  yang jauh dari garis dislokasi, derajat distorsi lokalnya menurun dan susunan
atomnya kembali normal. 
Distorsi kisi tersebut dapat berupa tekanan dan tegangan sehingga terdapat energi tambahan
sepanjang dislokasi tersebut. Jarak geser atom di sekitar dislokasi disebut vektor geser b*
(burger vectors) yang mana tegak lurus pad garis dislokasi.

c. Cacat Bidang
Planar defect (dapat berupa cacat pada permukaan-permukaan luar,  twin boundary,
batas-batas fasa, batas butir) pada material (dimana) akan memisahkan material
tersebut atas beberapa bagian yang mana tiap-tiap bagian akan memiliki struktur
kristal yang sama tetapi berbeda arah kristalnya

d. Cacat Ruang

Cacat ruang adalah ketidaksempurnaan kristal pada seruang atom yaitu timbulnya
rongga antara batas butir karena orientasi butir dan dapat dilihat secara langsung.
Contohnya :

 Porositas
 Retak
 Ronngga

Pengertian Dislokasi Dan Deformasi


a. Dislokasi
Dislokasi adalah suatu pergeseran atau pegerakan atom-atom di dalam sistem kristal
logam akibat tegangan mekanik yang dapat menciptakan deformasi plastis (perubahan
dimensi secara permanen). Kekuatan (strength) dan keuletan (ductility) atom di dalam
melalui tingkat kesulitan atau kemudahan gerakan dislokasi di dalam sistem kristal logam.
Misalya pada proses pengerjaan dingin (cold work) terjadi peningkatan dislokasi di dalam
kristal logam sehingga kekuatan logam meningkat, namun keuletan menurun.
b. DEFORMASI
Deformasi plastik pada kristal
Bila suatu kristal mengalami tegangan maka susunan atom pada kristal itu akan
mengalami perubahan posisi, perubahan ini bersifat sementara bila tegangan yang bekerja
tidak cukup besar dan akan bersifat permanen bila tegangan sudah melampaui yield. Bila
tegangan telah melampaui yield maka garis dislokasi sudah bergeser dan mungkin telah
mencapai batas butir, sehingga butir kristal mengalami perubahan bentuk yang permanen.
Perubahan bentuk pada butir kristal akibat terjadinya hal ini akan menyebabkan terjadinya
perubahan bentuk pada bentuk luar benda. Deformasi (perubahan bentuk) dapat terjadi
dengan terjadinya slip atau twinning atau kombinasi keduanya.

Deformasi Elastik
Deformasi elastik terjadi bila sepotong logam atau bahan padat dibebani gaya. Bila
beban gaya berupa tarik, benda akan bertambah panjang. Setelah gaya ditiadakan, benda akan
kembali ke bentuk semula. Sebaliknya,beban berupa gaya tekan akan mengakibatkan banda
menjadi pendek sedikit. Regangan elastik adalah hasil dari perpanjangan sel satuan dalam
arah tegangan tarik, atau kontraksi dari sel satuan dalam arah tekanan.
Bila hanya ada deformasi elastik, regangan akan sebanding dengan tegangan.
Perbandingan antara tegangan dan regangan disebut modulus elastisitas (modulus young) dan
merupakan karakteristik suatu logam tertentu. Makin besar gaya tarik menarik antar logam,
makin tinggi pula modulus elastisitasnya.

Anda mungkin juga menyukai