Anda di halaman 1dari 33

Pahat Bubut

toolstoday.co.uk
Pahat Bubut merupakan alat potong utama yang biasa dipasang di
mesin bubut. Dipasang pada toolpost mesin bubut. Digunakan untuk
menyayat permukaan benda kerja. Baik bagian dalam maupun luar.

Pelajari selengkapnya di √ Pahat Bubut dan Fungsinya [Materi


Lengkap + Gambar]

2. Bor senter (centre drill)

cromwell.co.uk
Bor senter merupakan alat potong yang berfungsi untuk membuat
lubang senter pada ujung permukaan benda kerja. Jenis-jenis bor
senter ada tiga macam, yaitu :
a) Bor senter tipe standar (standard type centre drill)
linkcuttingtools.com
Bor senter tipe standar disebut juga plain type centre drill. Memiliki
sudut mata sayat ujung (point angle) sebesar 118° dan sudut mata
sayat pengarah (countersink angle) sebesar 60°. Tersedia dengan
tiga ukukuran, yaitu tipe panjang normal, tipe pendek, dan tipe
panjang.
b) Bor senter tipe bell (Bell type centre drill)

linkcuttingtools.com
Bor senter tipe bell memiliki sudut mata sayat ujung (point angle)
sebesar 118°. Dan memiliki dua sudut mata sayat pengarah
(countersink angle), yaitu sebesar 60° dan 120°.
c) Bor senter tipe safety (safety tipe centre drill)

linkcuttingtools.com
Bor senter tipe safety memiliki mata sayat pengarah tirus dan rata.
Memiliki sudut pengarah senter sebesar 60°. Bor senter ini
dibutuhkan ketika membutuhkan hasil lubang senter bertingkat
lurus setelah bidang tirusnya.
d) Bor senter tipe bentuk radius (Radius form type
centre drill)

inkcuttingtools.com
Bor senter ini memiliki mata sayat pengarah berbentuk radius.
Sehingga lubang senter yang dibuat memiliki profil berbentuk radius.
Cocok digunakan untuk benda kerja yang akan ditopang dengan
kepala lepas yang membutuhkan pergeseran yang relatif besar.
Karena bidang singgung pada lubang senter relatif lebih kecil
dibanding lubang senter dengan bor senter biasa.
3. Mata bor (twist drill)

neckom.com
Mata bor merupakan alat potong yang berfungsi untuk membuat
atau memperbesar diameter lubang pada benda kerja. Besarnya
diameter lubang ditentukan berdasarkan besar diameter mata bor
yang digunakan.
Untuk memudahkan operator, mata bor dibuat dengan berbagai
jenis, antara lain :
a) Jenis mata bor berdasarkan bentuk tangkai

neckom.com
1) Mata bor tangkai lurus
Mata bor yang pengikatannya membutuhkan cekam bor (drill chuck)
pada saat dipasang pada mesin bubut.
2) Mata bor tangkai tirus
Mata bor yang pengikatannya dapat langsung dimasukkan pada
lubang tirus yang ada di kepala lepas. Tangkai tirus pada mata bor
memiliki ukuran yang lebih kecil daripada lubang tirus pada kepala
lepas.
sierramachinetools.com
Dalam pemasangannya dapat ditambah dengan sarung pengurang
(drill sleeve). Tangkai tirus pada mata bor ini menggunakan standar
tirus morse atau Morse Taper (MT). Yaitu dimulai dari MT nomer 1
sampai dengan 6 untuk bagian luarnya.
b) Jenis mata bor berdasarkan spiral
slideplayer.com
1) Mata bor spiral normal (normal spiral drill)
Mata bor jenis ini digunakan untuk mengebor jenis baja lunak.
2) Mata bor spiral panjang (slow spiral drill)
Mata bor jenis ini digunakan untuk mengebor jenis baja keras.
3) Mata bor spiral pendek (quick spiral drill)
Mata bor jenis ini digunakan untuk mengebor jenis bahan baja liat.
Kesimpulannya semakin keras benda kerja yang akan dibor, maka
semakin panjang spiral mata bor yang dipilih.
c) Jenis mata bor berdasarkan sudut mata sayat atau
mata potong
pinterest.nz
1) Mata bor yang memiliki sudut mata sayat 90°
Mata bor jenis ini digunakan untuk mengebor jenis baja lunak.
2) Mata bor yang memiliki sudut mata sayat 118°
Mata bor jenis ini digunakan untuk mengebor jenis baja lunak
sampai dengan baja sedang.
3) Mata bor yang memiliki sudut mata sayat 135°
Mata bor jenis ini digunakan untuk mengebor jenis baja keras.
Kesimpulannya semakin keras benda kerja yang akan dibor, maka
semakin besar sudut mata sayat mata bor yang dipilih.
Baca Juga √ Membubut Halus di Mesin Bubut [Materi Lengkap]

4. Kontersink (Countersink)

toolstation.nl
Kontersink merupakan alat potong pada mesin bubut yang
digunakan untuk menchamper diameter ujung lubang pada benda
kerja. Tujuan dari dichamper adalah agar tidak tajam dan
memudahkan baut atau poros masuk ke dalam lubang.
a) Jenis Kontersink menurut bentuk tangkai

toolstation.nl
1) Kontersink tangkai lurus
Kontersink tangkai lurus digunakan dengan cara dicekam atau
menggunakan cekam bor (drill chuck). Sama seperti mencekam
mata bor tangkai lurus.
2) Kontersink tangkai tirus
Kontersink tangkai tirus digunakan dengan cara dipasang pada
lubang sleeve pada kepala lepas. Sama seperti memasang mata bor
tangkai tirus. Apabila tirus tangkainya terlalu kecil, bisa ditambah
sarung pengurang.
b) Jenis Kontersink menurut mata sayat
1) Kontersink tanpa mata sayat (Zero flute countersink)
keocutters.com
Kontersink yang memiliki mata sayat berupa lubang.
2) Kontersink alur satu (single flute countersink)

keocutters.com
3) Kontersink alur tiga (three flute countersink)

suttontools.com
4) Kontersink alur empat (four flute countersink)

drillamerica.net
5) Kontersink alur lima (five flute countersink)

daysindustrial.com
6) Kontersink alur enam (six flute countersink)

keocutters.com
Semakin banyak alur pada kontersink, maka beban yang diterima
mata sayat menjadi semakin ringan. Karena beban yang diterima
dibagi berdasarkan jumlah mata sayatnya.
5. Konter bor (Counter bore)

e7cuttingtools.com
Konter bor merupakan alat potong yang digunakan untuk membuat
lubang bertingkat. Sebelum menggunakan konter bor, operator
harus membuat lubang utama terlebih dahulu.
Hasil dari lubang bertingkat tersebut umumnya berfungsi sebagai
dudukan kepala baut L (Elen key).
a) Jenis konter bor menurut bentuk tangkai
e7cuttingtools.com
1) Konter bor tangkai lurus
Konter bor tangkai lurus digunakan dengan cara dicekam atau
menggunakan cekam bor (drill chuck). Sama seperti mencekam
mata bor tangkai lurus.
2) Konter bor tangkai tirus
Konter bor tangkai tirus digunakan dengan cara dipasang pada
lubang sleeve pada kepala lepas. Sama seperti memasang mata bor
tangkai tirus. Apabila tirus tangkainya terlalu kecil, bisa ditambah
sarung pengurang.
b) Jenis konter bor menurut ujung mata sayat
e7cuttingtools.com
1) Konter bor dengan pengarah
Jenis konter bor ini memanfaatkan lubang yang telah dibuat sebagai
pengarah mata sayat. Sehingga lubang yang dibuat tidak
menyimpang dari sumbu utama karena lebih stabil.
2) Konter bor tanpa pengarah
Jenis konter bor ini hanya memanfaatkan lubang yang telah dibuat
sebagai titik senter.
6. Reamer mesin (Machine reamer)
trtoolingandmachinery.co.uk
Reamer mesin merupakan alat potong yang berfungsi untuk
menghaluskan dan memperbesar lubang dengan toleransi dan
suaian tertentu. Sama seperti konter bor, sebelum menggunakan
alat ini harus membuat lubang terlebih dulu.
Diameter lubang yang dibuat harus lebih kecil daripada diameter
reamernya. Tujuannya agar hasil pengerjaan maksimal dan beban
yang diterima reamer lebih ringan. Sehingga umur reamer lebih
panjang.

Baca Juga √ Cara Membubut Tirus [Materi Lengkap]


a) Jenis reamer menurut fungsinya
1) Reamer untuk lubang pen
Reamer jenis ini digunakan untuk pembuatan lubang pen tirus yang
memiliki ketirusan standar. Menurut mata sayatnya, jenis reamer ini
dibagi menjadi tiga yaitu :
ecvv.com
1. Reamer pen tirus mata sayat lurus / straight taper pin reamer
2. Reamer pen tirus mata sayat spiral / spiral taper pin reamer
3. Reamer pen tirus mata sayat helix / helical taper pin reamer
2) Reamer mesin untuk lubang lurus
Reamer jenis ini digunakan untuk menghaluskan dan meluaskan
lubang lurus yang memiliki toleransi dan suaian khusus. Menurut
bentuk tangkainya, jenis reamer ini dibagi menjadi dua yaitu :
castlebrooke.co.uk
1. Reamer lurus tangkai lurus
2. Reamer lurus tangkai tirus
3) Reamer mesin untuk lubang tirus
Reamer jenis ini digunakan untuk membuat lubang tirus dengan
ketirusan standar, misalnya standar morse. Yaitu mulai dari MT 1
sampai dengan MT 6. Menurut fungsinya, rimer ini terbagi menjadi
dua jenis yaitu :
banggood.com
1. Reamer tirus untuk pengasaran
2. Reamer tirus untuk finishing
Untuk mendapatkan hasil lubang yang sesuai dengan toleran dan
suaian yang dibutuhkan, garis sumbu reamer harus benar-benar
sepusat. Untuk mereamer lubang tirus, disarankan untuk membuat
lubang bertingkat terlebih dahulu. Agar beban yang diterima reamer
lebih ringan.
Gunakanlah kecepatan yang sesuai disertai penggunaan cairan
pendingin (coolant) untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
7. Kartel (knurling)
indiamart.com
Kartel merupakan alat potong yang digunakan untuk membuat garis-
garis atau gigi-gigi melingkar pada permukaan benda kerja. Tujuan
pengkartelan bagian luar benda kerja yaitu agar permukaan benda
kerja tidak licin saat dipegang dengan tangan.
Contohnya pada handle pemutar dan tangkai penarik. Sedangkan
untuk pengkartelan bagian dalam bertujuan untuk memperkecil
lubang yang sudah longgar karena aus. Contohnya pada dudukan
bearing.
a) Jenis kartel menurut pola/bentuk gigi
alibaba.com
1. Kartel lurus
2. Kartel menyudut/silang, baik kanan maupun kiri.
3. Kartel belah ketupat/diamond, baik yang menonjol (male) atau
yang masuk ke dalam (female)
b) Jenis kartel menurut bentuk holder
Sedangkan menurut bentuk pemegang (holder) gigi pisau kartel ada
berbagai macam. Disesuaikan dengan posisi dan kondisi permukaan
yang akan dikartel. Contoh dari macam bentuk pemegang (holder)
kartel antara lain :
1) Pair knurling holder type
indiamart.com
2) Swiss straddle knurl tool holder
sommatool.com
3) Knurling holder cross type
travers.com
4) Knurling holder clamp type
busybeetools.com
5) F761 form knurling holder
Demikianlah pembahasan mengenai berbagai macam alat
potong yang sering digunakan oleh operator mesin bubut. Semoga
bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa untuk share dengan
teman-teman yang lainnya.
Menurut letak penyayatan, pahat bubut terdapat dua jenis yaitu, pahat bubut luar
dan dalam.

1. Pahat Bubut Luar


Pahat bubut luar dipergunakan untuk proses pengerjaan membubut benda kerja
pada bidang atau permukaan bagian luar benda kerja dan umumnya banyak
digunakan dalam proses pembubutan.

2. Pahat Bubut Dalam


Pahat bu
but dalam dipergunakan untuk proses pengerjaan membubut benda kerja pada
bidang atau permukaan bagian dalam benda kerja.

B. Berdasarkan Keperluan Pekerjaan

Menurut keperluan proses pengerjaan, terdapat dua jenis pahat bubut yaitu
pahat kasar (roughing) dan pahat finishing.

1. Pahat Kasar (Roughing)


Pahat kasar biasa digunakan untuk proses pembubutan tanpa memperhatikan
tingkat kekasaran serta mempersingkat waktu pemakanan benda kerja. Pahat
kasar terbuat dari material yang kuat dan keras karena pada saat proses
penyayatan benda akan menghasilkan gesekan dan tegangan yang tinggi yang
dialami oleh pahat, oleh karena itu konstruksi dari pahat kasar dibuat lebih
kokoh.

2. Pahat Finishing
Pahat finishing digunakan untuk proses pembubutan akhir (finishing) untuk
menghasilkan permukaan benda kerja yang halus dengan tingkat kekasaran yang
kecil untuk menghasilkan benda dengan nilai estetika yang tinggi. Terdapat dua
jenis pahat finishing yaitu pahat finishing datar dan pahat finishing titik. Pahat
finishing datar mempunyai sisi potong yang rata sedangkan pahat finishing titik
mempunyai sisi potong berbentuk bulat.

C. Berdasarkan Letak Sisi Potongnya


Berdasarkan letak sisi potongnya terdapat dua jenis pahat bubut yaitu pahat sisi
kanan dan pahat sisi kiri.

1. Pahat sisi kanan


Merupakan jenis pahat bubut yang memiliki sisi mata potong pada sebelah
kanan sisi pahat, jika mata pahatnya dihadapkan pada arah kita. Penggunaan
dari pahat sisi kanan yaitu untuk melakukan pembubutan benda kerja dari arah
sisi kanan benda kerja ke arah sisi kiri benda kerja atau pemakanan pahat
menuju kearah cekam.

2. Pahat sisi kiri


Merupakan jenis pahat bubut yang memiliki sisi mata potong pada sebelah kiri
sisi pahat, jika mata pahatnya dihadapkan pada arah kita. Penggunaan dari
pahat sisi kiri yaitu untuk melakukan pembubutan benda kerja dari arah sisi kiri
benda kerja menuju ke arah sisi kanan benda kerja atau pemakanan pahat
menuju kearah kepala lepas.

D. Berdasarkan Fungsi
Dalam proses pengerjaan mesin bubut terdapat pahat-pahat tertentu yang
digunakan sebagai penunjang proses pembubutan. Berdasarkan fungsi dan
kegunaannya, terdapat enam jenis klasifikasi fungsi dari pahat bubut yaitu :

1. Pahat Rata
Pahat rata digunakan untuk melakukan proses pembubutan permukaan yang
rata pada bidang memanjang atau linear. Proses pengerjaan dilakukan dengan
menggerakan pahat mendekati atau menjauhi cekam, tergantung dari jenis sisi
pahat yang digunakan, pahat sisi kiri atau pahat sisi kanan.

2. Pahat Sisi/Muka
Pahat sisi atau muka digunakan untuk membubut permukaan ujung dari benda
kerja. Proses pengerjaannya dilakukan dengan menggerakkan pahat secara
melintang mendekati atau menjauhi benda kerja.

3. Pahat Potong
Pahat potong digunakan untuk memotong benda kerja dengan bentuk pahat
yang pipih dan kuat untuk memudahkan proses pengerjaan.

4. Pahat Alur
Pahat alur digunakan untuk membuat bentuk profil atau alur pada permukaan
benda kerja. Bentuk alur tergantung daripada pahat alur yang digunakan untuk
menyayat benda kerja.

5. Pahat Champer
Pahat champer digunakan untuk menchamper atau membuat sudut kemiringan
pada ujung permukaan benda kerja yang disayat. Besar sudut champer
tergantung dari besarnya sudut pahat champer, tetapi pada umumnya
menggunakan sudut 45 derajat.
6. Pahat Ulir
Pahat ulir digunakan untuk membuat bentuk ulir pada permukaan benda kerja.
Bentuk ulir dan spesifikasinya tergantung jenis pahat ulir apa yang digunakan.

Keasusan
HSS (HightSpeed Steel) merupakan salah satu dari material pahat yang
mempunyai keuletan yang relatif baik sehingga masih sering digunakan. Sifat hot
hardness dan recorvery hardness yang cukup tinggi pada HSS dapat dicapai berkat
adanya unsur paduan W, Cr, V, Mo dan Co. Pengaruh unsur tersebut dengan unsur
dasarnya besi (Fe) dan karbon (C) adalah :
 Tungsen/Wolfram (W)
Unsur ini dapat membentuk karbida yaitu paduan yang sangat keras (Fe4W4C) yang
menyebabkan kenaikan temperature untuk proscs hardening dan tempering.
Dengan demikian hot hardness dipertinggi.

 Chronium (Cx)
Menaikkan hardenability dan hot hardness. Chrom merupakan elemen pembentuk
karbida, akan tetapi Cr menaikkan sesitivitas terhadap overhearing.

 Vanadium (V)
Menurunkan sensitivitas terhadap overhearing serta menghaluskan besar butir.
Vanadium juga merupakan elemen pembentuk karbida.

 Molybdenum (Mo)
Mempunyai efek yang sama seperti W akan tetapi lebih terasa (2% W dapat
diperhatikan oleh 1% Mo). Dengan menambahkan 0,4% sampai 0,9% Mo dan HSS
dengan paduan utama W (W-HSS) dapat dihasilkan HSS yang mampu dikeraskan
di udara (air hardening properties). Selain itu Mo-HSS lebih liat sehingga mampu
menahan beban kejut.

 Cobalt (Co)
Bukan elemen pembentuk karbida. Ditambahkan dalam HSS untuk menaikkan hot
hardness dan tahanan keausan. Besar butir menjadi lebih halus sehingga ujung
ujung yang runcing tetap terpelihara selama heat treatment pada temperature tinggi.

Keausan dan kerusakan pada pahat terjadi akibat suatu factor atau gabungan
dari beberapa factor dominan berupa proses abrasive, proses kimiawi, proses
adhesi, oksidasi, proses deformasi plastic dan proses keretakan dan kelelahan,
Jenisn keausan pada pahat terdiri atas keausan kawah (creater wear) yang terjadi
pada bidang geram dan keausan tepi (flank wear) yang terjadi pada bidang utama
pada pahat.
Semakin besar keausan yang terjadi pada pahat maka kondisi pahat akan
semakin kritis. Jika pahat tersebut masih tetap digunakan maka pertumbuhan
keausan akan semakin cepat dan pada suatu saat ujung pahat sama sekali akan rusak
untuk menghindari hal tersebut ditetapkan suatu batas harga kehausan (dimensi dari
keausan tepi atau keausan kawah) yang dianggap sebagai batas kritis dimana pahat
tidak boleh digunakan. Berdasarkan pengalaman batas keausan yang diijinkan bagi
suatu jenis pahat yang digunakan. Ditujukan table berikut :

Gambar 1 Batas Keausan Kritis pahat dan benda kerja yang dimensi
Gambar 2 Keausan Kawah dan Keausan Tepi Pahat Mata Tunggal
Bidang Aktif Pahat yang Mengalami Kerusakan/Keausan
Selama proses pembentukan geram berlangsung,pahat dapat mengalami
kegagalan dari fungsinya yang normal karena berbagai sebab antara lain:
a. Keausan yang secara bertahap membesar(tumbuh) pada bidang aktif pahat.
b. Retak yang menjalar sehingga menimbulkan patahan pada mata potong pahat.
c. Deformasi plastik yang akan mengubah bentuk/geometri pahat.
Jenis kerusakan yang terakhir di atas jelas disebabkan tekanan temperatur yang
tinggi pada
bidang aktif pahat dimana kekerasan dan kekuatan material pahat akan turun
bersama naiknya
temperatur.
Keausan dapat terjadi pada bidang geram (Aγ)
dan/atau pada bidang utama (Aα) pahat (Gambar 3).
Keausan dibedakan jadi 2 macam yaitu:
- Keausan kawah (crater wear)
- Keausan tepi (flank wear)

Mekanisme Keausan & Kerusakan Pahat


Berdasarkan hasil-hasil penelitian mengenai keausan dan kerusakan pahat dapat
disimpulkan
bahwa penyebab keausan dan kerusakan pahat dapat merupakan suatu faktor yang
dominan atau
gabungan beberapa faktor tertentu. Faktor-faktor penyebab tersebut antara lain:
- Proses Abrasif
- Proses Kimiawi
- Proses Adhesi
- Proses Difusi
- Proses Oksidasi
- Proses Deformasi Plastik
- Proses Keretakan, dan Kelelahan

B. Umur Pahat
umur pahat dapat didefinisikan sebagai lamanya waktu yang diperlukan untuk
mencapai batas keausan yang ditetapkan. Saat proses permesinan berlangsung
bahwa pahat telah mencapai batas keausan yang telah ditetapkan (umurnya) dari
kriteria berikut:
- Adanya kenaikan gaya potong,
- Terjadinya getaran/chatter,
- Penurunan kehalusan permukaan hasil permesinan, dan/atau
- Perubahan dimensi/geometri produk.
Dengan menentukan kriteria saat habisnya umur pahat seperti di atas, maka umur
pahat dapat
ditentukan yaitu mulai dengan pahat baru (setelah diasah atau insert telah diganti)
sampai pahat yang bersangkutan dianggap tidak bisa digunakan lagi. Dimensi umur
dapat merupakan besaran waktu, yang dapat dihitung secara langsung maupun
secara tidak langsung dengan mengkorelasikan terhadap besaran lain. Hal tersebut
dimaksudkan untuk mempermudah prosedur perhitungan sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan.
Umur pahat merupakan seluruh waktu pemotongan (tc) sehingga dicapai
batas keausan yang telah ditetapkan (VB maks = 0,2 mm). Pertumbuhan keausan
pahat pada kecepatan potong yang berbeda sampai batas kritis keausan pahat
Karbida. Umur pahat dapat ditentukan secara Analisis Empiris yakni dengan
menggunakan persamaan umur pahat Taylor, selain itu juga dapat diperkirakan
dengan Analisis Pendekatan secara grafis.
Bahwa dengan meningkatnya kecepatan potong (Vc) maka keausan pahat
akan meningkat juga dan umur pahat akan menurun. Jadi dengan semakin landai
grafik hasil pengujian maka umur pahat akan semakin panjang, begitu juga
sebaliknya semakin tajam grafik hasil pengujian maka umur pahat akan semakin
pendek.
Umur pahat dapat ditentukan dari kecepatan potongnya. bahwa semakin
besar kecepatan potong maka umur pahat semakin pendek. Dimana dari grafik
terlihat umur pahat yang paling panjang terjadi pada kecepatan potong rendah (Vc
= 54,259 m/min) dan umur pahat yang paling singkat terjadi pada kecepatan potong
yang tinggi (Vc = 170,816 m/mm).
Kekasaran permukaan benda kerja bergantung pada kecepatan potongnya.
semakin besar kecepatan potong maka kekasaran permukaan benda kerja semakin
kecil. Bila kecepatan potong (Vc = 170,816 m/mm) maka nilai kekasaran
permukaannya (Ra = 0,8 μ m). Sedangkan kecepatan potong (Vc = 54,259 m/min)
maka nilai kekasaran permukaannya (Ra =3,2μ m).

Metoda Pengukuran
a. Pengaruh variasi kecepatan potong terhadap umur pahat
Dilakukan dengan cara mengukur keausan untuk setiap variasi kecepatan potong.
Hasil pengukuran dapat ditampilkan berupa grafik. Grafik yang dihasilkan
merupakan hubungan antara dimensi keausan VB (sumbu Y) dan waktu
pemotongan tc (sumbu X). Penentuan umur pahat (T1) pada kecepatan potong (v1)
dimana kriteria saat berakhirnya umur pahat adalah harga keausan tepi (VB mak) =
0.2 mm.

b. Penentuan harga eksponen n dan konstanta CT


Dapat dilakukan dengan menggunakan analisa pendekatan secara grafis dengan
menggunakan grafik hubungan antara umur pahat dengan kecepatan potong dengan
menggunakan skala
dobel logaritma. Konstanta CT ditentukan secara ekstrapolasi yaitu pada harga T=1
minit dan
harga eksponen n merupakan kemiringan garis regresi liner.

c. KeausanTepi
Alat yang digunakan untuk mengukur keausan tepi pahat adalah Mitutoyo
Toolmaker Microscope. Pengukuran keausan tepi dilakukan dengan meletakkan
dasar pahat pada meja ukur, dimana bidang mata potong Ps diatur sehingga tegak
lurus sumbu optik. Dalam hal ini besarnya keausan tepi dapat diketahui dengan
mengukur panjang VB (mm), yaitu jarak antara mata potong sebelum terjadi
keausan (mata potong terdekat dipakai sebagai referensi) sampai ke garis rata-rata
bekas keausan pada bidang utama.

d. Keausan Kawah
Keausan kawah dapat diukur dengan menggunakan alat ukur kekasaran permukaan.
Dalam hal ini jarum/sensor digeserkan pada bidang geram dengan sumbu
pergeseran diatur sehingga sejajar dengan bidang geram. Cara pengukurannya
adalah benda kerja diletakkan di meja mesin kemudian sensor alat ukur digerakkan
di atas permukaan yang akan diukur. Pengukuran dilakukan dibeberapa tempat/
daerah sebanyak tiga kali dan hasil pengukuran dirata-ratakan. Pengukuran
dilakukan dengan arah sudut 90° terhadap arah pengasahan/ penggerindaan
permukaan bidang geram.

Anda mungkin juga menyukai