Anda di halaman 1dari 7

Alat potong yang digunakan pada mesin bubut

Alat potong yang digunakan pada proses pembubutan ada beberapa macam, yaitu: pahat
bubut, bor senter, mata bor, kontersing, konterbor, rimer mesin, dan kartel. Berikut ini diuraikan
secara singkat untuk masing-masing jenis alat potong tersebut, penjelasan lebih detail dapat
Anda baca kembali pada modul pembelajaran mapel Teknik Pemesinan Bubut.

a. Pahat bubut

Pahat bubut merupakan salah satu alat potong yang paling banyak digunakan pada proses
pembubutan menggunakan mesin bubut. Pahat bubut sendiri memiliki berbagai macam jenis
sesuai dengan pengerjaan benda kerja yang sedang dilakukan. Sebagai contoh misalnya
pekerjaan pembubutan permukaan/facing, rata, bertingkat, alur, champer, tirus, memperbesar
lubang, ulir dan memotong. Berikut ini akan diuraikan berbagai jenis pahat bubut berdasarkan
klasifikasi penggunaan dan fungsinya dalam proses pembubutan. Sedangkan untuk memilih jenis
pahat bubut yang sesuai dengan jenis pekerjaan silahkan Anda saksikan di video pada tautan
berikut: https://www.youtube.com/watch?v=J63dZsw7Ia4

 Jenis pahat bubut berdasarkan posisi penyayatan


Apabila dilihat berdasarkan posisi penyayatan pada proses pembubutan, maka pahat bubut
dapat diklasifikasi menjadi 2 yaitu: pahat bubut luar dan pahat bubut dalam. Pahat bubut luar
adalah jenis pahat bubut yang digunakan pada proses pembubutan pada bagian diameter
luar benda kerja. Sebagai contoh misalnya: proses facing, bubut rata bertingkat diameter luar,
pembubutan ulir luar (baut).
Pahat bubut dalam adalah jenis pahat bubut yang digunakan pada proses pembubutan pada
bagian diameter dalam benda kerja. Sebagai contoh misalnya: pembubutan rata bertingkat
diameter dalam, pembubutan ulir dalam (mur).

 Jenis pahat bubut berdasarkan keperluan pekerjaan


Apabila dilihat berdasarkan keperluan pekerjaan pada urutan proses pembubutan, maka
pahat bubut dapat diklasifikasi menjadi 2 yaitu: pahat bubut untuk keperluan roughing
(pengasaran) dan pahat bubut finishing (penyelesaian). Pahat bubut roughing adalah jenis
pahat bubut yang digunakan pada proses pembubutan untuk pengerjaan kasar. Pengerjaan

12
kasar yang dimaksud adalah apabila pahat harus melakukan penyayatan terhadap benda
kerja dalam waktu yang sesingkat mungkin dan hasil permukaan sayatan masih diabaikan.
Pahat bubut roughing sebaiknya konstruksinya dibuat kuat agar mampu melakukan
penyayatan dengan ketebalan maksimal.
Pahat bubut finishing digunakan pada proses pembubutan untuk pengerjaan halus.
Pengerjaan halus biasanya dilakukan pada langkah penyelesaian dimana kualitas permukaan
benda kerja dan ukuran menjadi prioritas utama. Sudut dan geometri pahat bubut finishing
harus dibuat sedemikian rupa agar dapat memperoleh permukaan benda kerja yang optimal.

 Jenis pahat bubut berdasarkan letak sisi potongnya


Apabila dilihat berdasarkan letak sisi potongnya, maka pahat bubut dapat diklasifikasi menjadi
2 yaitu: pahat bubut kanan dan pahat bubut kiri. Pahat bubut kanan adalah jenis pahat bubut
yang mempunyai mata potong dimana sisi potongnya menghadap ke kanan apabila pahat
mata potongnya dihadapkan ke arah kita. Penggunaan pahat bubut kanan adalah untuk
mengerjakan benda kerja dari arah kanan ke kiri, atau menuju ke arah kepala tetap/cekam.

Gambar 11. Pahat bubut kanan dan kiri

Pahat bubut kiri adalah jenis pahat bubut yang mempunyai mata potong dimana sisi
potongnya menghadap ke kiri apabila pahat mata potongnya dihadapkan ke arah kita.
Penggunaan pahat bubut kiri adalah untuk mengerjakan benda kerja dari arah kiri ke kanan,
atau menuju ke arah kepala lepas.

 Jenis pahat bubut berdasarkan bentuk dan fungsinya


Apabila dilihat berdasarkan bentuk dan fungsinya, maka pahat bubut dapat diklasifikasi
menjadi beberapa jenis. Gambar 12 menunjukkan penamaan pahat bubut berdasarkan
bentuk profil dan fungsinya, (dari kiri ke kanan) adalah: pahat sisi kanan, pahat pinggul/
champer kanan, pahat sisi/permukaan kanan, pahat sisi/permukaan kanan (lebih besar),
pahat ulir segitiga kanan, pahat alur, pahat alur segitiga(kanan kiri), pahat ulir segitiga kiri,
pahat sisi kiri, pahat pinggul kiri dan pahat alur lebar.

13
Gambar 12. Jenis pahat berdasarkan bentuk dan fungsi

b. Bor senter

Bor senter merupakan alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk membuat lubang
senter pada ujung permukaan benda kerja. Jenis bor senter ada tiga yaitu: bor senter standar
(standar centre drill), bor senter dua mata sayat (safety type centre drill) dan mata sayat radius
(radius form centre drill). Bor senter standar memiliki sudut mata sayat pengarah sebesar 60º,
sehingga hasil lubang senter yang dibuat memilki sudut yang sama dengan sudut mata sayatnya.
Contoh bor senter dan cara pemasangannya ditunjukkan pada Gambar 13.

Gambar 13. Senter bor dan pemasangannya di cekam bor pada kepala lepas

c. Mata bor
Mata bor adalah salah satu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk membuat
lubang pada benda pejal. Dalam membuat diameter lubang bor dapat disesuaikan dengan
kebutuhan, yaitu tergantung dari diameter mata bor yang digunakan. Pengelompokan jenis
mata bor dapat digolongkan berdasarkan jenis tangkainya (lurus dan tirus) maupun besarnya
sudut spiral mata potongnya. Beberapa jenis mata bor ditunjukkan pada Gambar 14.

14
Gambar 14. Jenis mata bor

Gambar 16. Pemasangan mata bor di cekam bor pada kepala lepas

d. Kontersing
Kontersing (Countersink) merupakan alat potong yang digunakan pada mesin bubut untuk
membuat champer pada ujung lubang. Jenis kontersing apabila dilihat dari tangkainya terbagi
menjadi dua yaitu, kontersing tangkai lurus dan kontersing tangkai tirus. Jumlah mata sayat
kontersing ada enam jenis yaitu: jumlah mata sayat satu, mata sayat dua, mata sayat tiga,
mata sayat empat, mata sayat lima dan mata sayat enam. Berdasarkan pilihan sudut mata
sayatnya, kontersing tersedia dalam enam pilihan, yaitu: sudut mata sayat 60º, 82º, 90º, 100º
dan 120º.

Gambar 17. Kontersing dengan tangkai lurus dan tangkai tirus

15
e. Konterbor
Konterbor (counterbor) merupakan alat potong yang dapat digunakan pada mesin bubut yang
berfungsi untuk membuat lubang bertingkat. Hasil lubang bertingkat ini biasanya digunakan
sebagai dudukan kepala baut L. Konterbor tersedia dalam dua pilihan yaitu: konterbor tangkai
lurus dan konterbor tangkai tirus.

Gambar 18. Konterbor dengan tangkai lurus dan tangkai tirus

f. Rimer mesin
Rimer mesin merupakan alat potong yang dapat digunakan pada mesin bubut untuk
memperhalus dan memperbesar lubang. Tingkat toleransi dan suaian rimer bersifat khusus
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Proses rimer merupakan proses lanjutan dari
pengeboran pada benda kerja.
Pembuatan diameter lubang sebelum dirimer, untuk diameter sampai dengan 10 mm
dianjurkan diameternya dibuat lebih kecil dari diameter nominal rimer yaitu antara 0,15 ÷ 0,25
mm. Sedangkan untuk lubang diameter 10 mm keatas, dianjurkan diameternya dibuat lebih
kecil dari diameter nominal rimer yaitu antara 0,25 ÷ 0,60 mm. Tujuan dilakukan pengurangan
diamerter sebelum dirimer adalah, agar hasilnya lebih maksimal dan beban pada rimer tidak
terlalu berat sehingga memilki umur lebih panjang.

Gambar 19. Macam macam rimer mesin

16
g. Kartel (knurling)
Kartel (knurling) merupakan alat potong yang dapat digunakan pada mesin bubut untuk
membuat alur-alur melingkar lurus atau silang pada bidang permukaan benda kerja. Tujuan
pengkartelan bagian luar adalah agar permukaan bidang tidak licin pada saat dipegang,
contohnya terdapat pada batang penarik, tangkai palu besi dan pemutar yang dipegang
dengan tangan. Bentuk/profil hasil pengkartelan ada tiga jenis yaitu: belah ketupat/ intan,
menyudut/silang dan lurus. Hasil pengkartelan tergantung dari bentuk gigi pisau kartel yang
digunakan.

Gambar 20. Macam macam bentuk gigi kartel dan profil hasilnya

Pengoperasian mesin bubut yang benar dan aman

Penggunaan mesin bubut harus dilakukan dengan prosedur yang benar agar dapar
diperoleh hasil benda kerja sesuai gambar kerja dan proses pekerjaan berjalan aman dan
selamat. Berikut ini beberapa langkah yang perlu Anda ketahui dan harus diperhatikan, yaitu:

 Menyiapkan terlebih dahulu semua peralatan dan perlengkapan pendukung yang akan
digunakan selama proses pembubutan.
 Memeriksa secara umum kondisi mesin bubut yang akan digunakan (silahkan perhatikan
kembali materi perawatan mesin bubut)
 Menghidupkan mesin bubut dan mencoba terlebih dahulu putaran spindlenya.
 Memasang pahat dan mengatur supaya ujung sisi sayat pahat setinggi senter kepala lepas.
 Memasang benda kerja pada cekam yang tersedia dan memastikannya berputar sentris.
 Memasang senter putar pada kepala lepas (apabila diperlukan)
 Mengatur putaran benda kerja sesuai dengan perhitungan pada parameter pembubutan
(selengkapnya dapat Anda baca pada bagian parameter pemotongan).
 Mendekatkan ujung sayat pahat ke ujung benda kerja dan mengatur posisi nol pada skala
nonius eretan yang akan digunakan. (cara penggunaan skala nonius dapat dibaca pada
http://achmadarifin.com/cara-menggunakan-skala-nonius-eretan-mesin-bubut)
 Melakukan penyayatan dengan kedalaman pemotongan sesuai dengan parameter
pembubutan yang benar.

17
 Memberikan cairan pendingin apabila diperlukan agar tidak terjadi over heat pada pahat
maupun benda kerja.
 Setelah proses penyayatan selesai, maka posisi pahat diatur terhadap benda kerja pada jarak
yang aman, kemudian mematikan putaran spindlenya.
 Melakukan proses pengukuran terhadap benda kerja tersebut.
 Apabila proses pembubutan sudah selesai dilakukan, maka lakukan perawatan berkala.

Sebelum Anda melanjutkan ke uraian materi berikutnya, sebaiknya


Anda melakukan refleksi apakah Anda dapat mendeskripsikan kembali
mengenai prinsip kerja dan dimensi mesin bubut. Selain itu juga apakah
Anda mampu menyebutkan bagian-bagian utama mesin bubut dan
berbagai peralatan bantu lainnya. Apakah Anda dapat menyebutkan
dan menjelaskan masing-masing jenis alat potong yang digunakan pada
proses pembubutan. Apabila Anda sudah dapat melakukan hal tersebut,
maka silahkan melanjutkan pada uraian materi berikutnya tentang
parameter pemotongan

Soal Latihan/Bahan Diskusi

1. Bagaimana ukuran dari sebuah mesin bubut ditentukan? Saudara dapat mencoba melakukan
identifikasi ukuran mesin bubut yang ada di bengkel/workshop pemesinan!
2. Pada rumah pahat (tool post) dapat digerakan berputar dalam 4 arah, mengapa demikian ?
Silahkan anda observasi dan lakukan percobaan langsung dengan memasang 4 macam
pahat/alat potong pada tool post.
3. Apakah keuntungan dan kekurangan menggunakan quick change tools post pada proses
pembubutan? Menurut pencermatan saudara, bagaimana sebaiknya penyempurnaan
peralatan quick change tools post yang sudah ada?
4. Cekam pada spindel utama mesin bubut memiliki 2 jenis yaitu cekam dengan rahang otomatis
atau independen. Pada kondisi yang bagaimana masing-masing jenis cekam tersebut
digunakan dan berikan contohnya!
5. Jenis penyangga atau kacamata ada 2 macam yaitu penyangga tetap dan penyangga
berjalan. Hal apa yang perlu dipertimbangkan untuk memilih jenis penyangga tersebut dalam
proses pembubutan benda kerja.

20
18

Anda mungkin juga menyukai