Anda di halaman 1dari 31

Mesin Bor (Drilling Machine)

• Definisi Mesin Bor


• Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya
memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan
mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut
(pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran
adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat
dalam lembaran-kerja dengan menggunakan
pemotong berputar yang disebut BOR.

• 1.2. Fungsi Mesin Bor


Mesin bor mempunyai fungsi sebagai berikut:
• 1. Pembuatan Lubang
• Mengumpan mata bor pada suatu benda kerja
untuk membuat lubang
Membuat Lubang
2. Pembesaran Lubang
1.3. Bagian Mesin Bor dan Fungsinya
a. Base (Dudukan)
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling
bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat karena
akan mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.

b. Column (Tiang)
Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang
digunakan untuk proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang mempunyai alur
atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja.
• c. Table (Meja)
• Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja kerja
dapat disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang
berbeda atau bisa berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada ujung
yang melekat pada tiang (column). Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa
diputar 3600 dengan poros ditengah-tengah meja. Kesemuanya itu dilengkapi
pengunci (table clamp) untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan yang
dibutuhkan.Untuk menjepit benda kerja agar diam menggunakan ragum yang
diletakkan di atas meja.

• d. Drill Chuck (Mata Bor)


• Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling
sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran
serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut
sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah
diameter bor. Bidang–bidang potong bor spiral tidak radial tetapi digeser sehingga
membentuk garis-garis singgung pada lingkaran kecil yang merupakan hati bor.
• e. Spindle
• Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang/mencekam
mata bor.

• f. Spindle head
• Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan
sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses
pemakananya.

• g. Drill Feed Handle


• Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja
(memakankan).

• h. Table Clamp
• Table Clamp digunakan untuk mengunci kedudukan table.
jenis jenis Mesin Bor

Mesin Bor Duduk


2. Mesin bor tangan (pistol)

• Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan


menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan
biasanya digunakan untuk melubangi kayu, tembokmaupun pelat
logam. Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat
lubang juga bisa digunakan untuk mengencangkan baut maupun
melepas baut karena dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri.
Mesin bor ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas
dan juga fungsinya masing-masing.
3. Mesin Bor Radial

Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang
besar dan berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja
mesin telah terpasang secara permanen pada landasan atau alas mesin. Pada
mesin ini benda kerja tidak bergerak. Untuk mencapai proses pengeboran
terhadap benda kerja, poros utama yang digeser kekanan dan kekiri serta
dapat digerakkan naik turun melalui perputaran batang berulir.
4.MESIN BOR TEGAK
• Digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih besar,
dimana proses pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan secara otomatis naik
turun. Pada proses pengeboran, poros utamanya digerakkan naik turun sesuai
kebutuhan. Meja dapat diputar 3600 , mejanya diikat bersama sumbu berulir pada
batang mesin, sehingga mejanya dapat digerakkan naik turun dengan
menggerakkan engkol.
5. Mesin Bor Koordinat

• Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor yang lainnya.
Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor
koordinat digunakan untuk membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan
diameter lobang antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi.
Untuk mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi tersebut digunakan meja kombinasi
yang dapat diatur dalam arah memanjang dan arah melintang dengan bantuan sistem
optik. Ketelitian dan ketepatan ukuran dengan sistem optik dapat diatur sampai
mencapai toleransi 0,001 mm.
6. Mesin bor lantai
• Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin bor lantai
disebut juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang
mejanya disangga dengan batang pendukung. Mesin bor jenis ini biasanya
dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat.
7. Mesin bor berporos (mesin bor gang)
• Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah meja dengan
empat spindel. Mesin ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi sekaligus,
sehingga lebih cepat.untuk produksi masal terdapat 20 atau lebih spindel dengan
sebuah kepala penggerak.
1.5. Mata Bor
• Mata bor adalah alat yang paling ideal untuk membuat lubang yang rapih dan
presisi. Bisa digunakan pada bahan kayu, plastik ataupun logam. Banyak jenis dan
ukuran lubang yang bisa dibuat dengan menggunakan bor, akan tetapi dengan
mempertimbangkan ukuran lubang dan jenis bahan kita perlu menggunakan mata
bor yang tepat.
Jenis Mata Bor
• a. Twist Bits
• Jenis mata bor yang paling banyak digunakan dan cukup universal fungsinya. Bisa
digunakan menggunakan mesin bor tangan atau mesin bor duduk baik secara
horisontal maupun vertikal. Mata bor ini bisa untuk membuat lubang pada bahan
kayu, plastik atau logam. Biasanya tersedia dalam ukuran ∅ 4 - 12 mm. Lebih baik
buat sebuah titik pusat menggunakan paku atau sekrup untuk arahan mata bor ini
ketika anda menggunakan mesin bor tangan.
b. Masonry Bits
• Dirancang untuk membuat lubang pada tembok, beton atau batu. Digunakan
dengan mesin bor pada setelan martil (gerakan bir bergetar seperti ketukan martil)
dan pada ujung mata bor terdapat logam keras sebagai pemotong. Biasanya
tersedia dalam ∅ 4-15mm dan mata bor lebih panjang daripada twist bits (300 -
400mm).
e. Foster Bit
• Yaitu mata bor yang berfungsi untuk membuat lubang engsel sendok. Paling baik
apabila dioperasikan dengan mesin bor duduk yang lebih stabil. Karena apabila
menggunakan mesin bor tangan akan sulit untuk mengendalikan kestabilan posisi
mata bor dan lubang yang dihasilkan kurang berkualitas. Diameter yang tersedia
mengikuti standar diameter engsel sendok, dari 15, atau 35 mm.
e. Hole Saw Bits
• Lebih tepat mungkin kita sebut gergaji lubang karena bentuk mata bornya yang
seperti gergaji dengan diameter yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Berdiameter antara 25 - 60mm.
Mata Pemotong
• Mata potong terdiri dari dua bagian, yaitu bibir pemotong dan sisi pemotong.
Bibir pemotong mata bor terdapat dua buah yang terletak antara dua sisi
pemotong yang saling berhadapan. Kedua sisi pemotongan ini diasah hingga
membentuk sudut yang bervariasi sesuai dengan bahan yang di bor. Sudut
Potong
Sudut potong mata bor terdapat empat macam, yaitu:
- Sudut Bebas (a)
- Sudut Mata Potong (b)
- Sudut Tatal (γ)
- Sudut Pemotongan (δ)

Ujung mata pemotong harus selalu tajam. Pusat/ujung bibir pemotong yang tidak
sentris saat pengasahan mata bor menghasilkan beban yang tidak sama terhadap
bor. Akibatnya lobang yang terbentuk tidak tepat, bergeser/menyimpang
posisinya dari senter yang ditentukan.
1.6. Prinsip Pengeboran
• Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan, maka
mesin bor dapat berfungsi untuk membuat
lobang silindris dan bertingkat, membesarkan
lobang, memcemper lobang dan mengetap.
Pekerjaan yang banyak menuntut ketelitian
yang tinggi pada pengeboran adalah pada saat
menempatkan mata bor pada posisi yang
tepat di titik senter.
1.7. Kecepatan Potong Pengeboran
• Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran
mesin per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa kecepatan potong adalah
panjangnya bram yang terpotong per satuan waktu.

• Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu dan berbeda-beda.
Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan potong logam.
Bila kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas dan akibatnya mata bor
cepat tumpul atau bisa patah.

• Kecepatan potong ditentukan oleh:


• - Jenis bahan yang akan dibor
• - Jenis bahan mata bor
• - Kualitas lobang yang diinginkan
• - Efesiensi pendinginan
• - Cara/teknik pengeboran
• - Kapasitas mesin bor
Untuk mendapatkan putaran mesin bor per menit ditentukan berdasarkan keliling mata
bor dalam satuan panjang . Kemudian kecepatan potong dalam meter per menit
dirubah menjadi milimeter per menit dengan perkalian 1000. akhirnya akan diperoleh
kecepatan potong pengeboran dalam harga milimeter per menit.Dalam satu putaran
penuh, bibir mata bor (Pe) akan menjalani jarak sepanjang garis lingkaran (U). Oleh
karena itu, maka
Dimana:
U = Keliling bibir mata potong bor
D = Diameter mata bor
p = 3.14
Jarak keliling pemotongan mata bor tergantung pada diameter mata bor. Waktu
pemotongan juga menentukan kecepatan pemotongan. Oleh karena itu jarak yang
ditempuh oleh bibir pemotong mata bor harus sesuai dengan kecepatan putar mata
bor. Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling bibir pemotongan mata bor (U)
selama n putaran per menit dapat dihitung dengan rumus:
U=pxdxn
Dimana:
U = keliling bibir potong mata bor
D = Diameter mata bor
N = putaran mata bor per menit
Pemakanan Pengeboran
• Pemakanan adalah jarak perpindahan mata
potong bor ke dalam lubang/benda kerja
dalam satu kali putaran mata bor. Besarnya
pemakanan dalam pengeboran dipilih
berdasarkan jarak pergeseran mata bor dalam
satu putaran, sesuai dengan yang diinginkan.
Pemakanan juga tergantung pada bahan yang
akan dibor, kualitas lobang yang dibuat,
kekuatan mesin yang ditentukan berdasarkan
diameter mata bor.
1.8. Pengerjaan Pengeboran

• Untuk Mekanisme Proses pengerjaan pengeboran adalah sebagai berikut ;


• 1. Pemasangan Benda Kerja
• a. Jika menggunakan ragum, untuk benda kerja rata dan mendatar dengan ukuran
benda tebalnya lebih pendek dari ukuran tinggi mulut ragum, dibagian bawah
benda kerja ditahan denagan bantalan yang rata dan sejajar (paralel). Agar ragum
tidak turut bergerak, ragum diikat denagan menggunakan mur baut pada meja bor.
• b. Jika tidak menggunakan ragum, benda kerja diikat pada meja bor dengan
menggunakan dua buah mur baut, dua buah penjepit bentuk U dengan dua balok
penahan yang sesuai.
• c. Untuk mengebor logam batang berbentuk bulat, benda kerja diletakan pada
sebuah balok V dan dijepit dengan batang pengikat khusus, kemudian ditahan
dengan menggunakan balok yang sesuai dan diikat oleh mur baut pada meja
mesin bor.
• d. Untuk benda kerja yang akan dibor tembus, benda kerja dijepit dengan
menggunakan batang, penjepit khusus, balok penahan yang sesuai tingginya dan
diikat dengan mur baut pengikat agar tidak merusak ragum.
a. Bor dengan tangkai lurus (taper) langsung dimasukan pada lubang sumbu mesin bor, tidak
boleh menggunakn pemegang bor. Dengan demikian, lubang alur menerima ujung taper dan
lubang taper diimbangi oleh selubang yang distandarisasi (dinormalisasikan). Ujung taper tidak
digunakan untuk memegang tapi untuk mempermudah dilepas dari selumbung dengan
menggunakan soket. Sebelum melepas bor, sepotong kayu harus diletakan dibawahnya, sehingga
mata bor tidak akan rusak pada saat jatuh.
b. Bor dengan tangkai selinder diguanakan “ Pemegang bor berkonsentrasi sendiri” dengan dua
atau tiga rahang. Bor harus dimasukan sedalam mungkin sehinggan tidak selip pada saat
berputar. Permukaan bagiaan dalam pemegang berhubungan dengan tangakai mata bor, sehingga
menghasilkan putaran bor.
c. Bor dengan kepala bulat lurus diperguanakan pemegang/ penjepit bor otomatis (universal),
dimana bila diputar kuncinya, maka mulutnya akan membuka atau menjepit dengan sendirinya
(otomatis).
d. Bor dengan kepala tirus dipergunakan taper atau sarung pangurang yang dibuat sesuai dengan
tingkatan dan kebutuhan, sehingga terdapat bermacam-macam ukuran.
e. Mata bor yang baik asahan mata potongnya akan mengebor dengan baik dan akan
menghasilkan tatal yang sama tebal dengan yang keluar melalui kedua belah alur spiral bor. Untuk
bahan memerlukan pendinginan, dipergunakan cerek khusus tempat bahan pendingin.
• 3. Atur posisi benda kerja dengan menggerakkan meja, untuk arah vertical cukup
memutar handle, untuk gerak putar mejanya cukup membuka pengunci di bawah
meja dan di sesuaikan, setelah itu jangan lupa mengunci semua pengunci.

• 4. Tancapkan steker mesin ke stop kontak sumber listrik, kemudian tekan sakelar
on (pada saat ini spindle sudah berputar). Atur kecepatan yang sesuai dengan
benda kerja.

• 5. Untuk pemakanan ke benda kerja, putar Drill feed Handle sehingga mata bor
turun dan memakan benda kerja.

• 6. Gunakan cairan pendingin bila perlu

• 7. Setelah selesai, tekan sakelar off untuk mematikan mesin

• 8. Untuk Mesin bor tangan / pistol sakelar khusus untuk pilhan putaran ke kanan
dan ke kiri.
1.9. Perawatan Mesin
Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan
perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga
diperlukan untuk mesin bor. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan :

1. Pelumasan secara rutin untuk menghilangkan panas dan gesekan.


2. Mesin harus dibersihkan setelah digunakan
3. Chips harus dibersihkan menggunakan kuas.
4. T-slots, grooves, spindles sleeves, belts, and pulley harus dibersihkan.
5. Mesin diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat
6. Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum memulai
operasi.
7. Jangan menempatkan alat-alat lain di meja pemboran
8. Hindari pakaian longgar
9. Perlindungan khusus untuk mata
Cara Perawatannya
• a. Pendinginan
• Pendinginan pada mata bor tidak bisa disepelekan karena akan
membuat umur mata bor tidak tahan lama, untuk pekerjaan yang
cukup banyak mata bor juga memerlukan proses pendinginan.
Setiap material memiliki jenis pendinginan yang berbeda.
• b. Putaran Mesin (RPM)
• Semakin besar diameter mata bor yang Anda gunakan maka
semakin lambat putaran yang ada, semakin kecil mata bor akan
semakin membuat putaran bor semakin cepat.
• c. Pengasahan (penggerindaan)
• Membentuk sisi potong yang kurang baik akan menimbulkan
kerusakan yang ditimbulkan seperti merasa cepat tumpul, terasa
bahannya keras, lubang yang tidak bagus, cepat panas dan lain-lain.
Periksa kembali apakah hasil asahan anda sudah tepat agar dapat
membuat mata bor Anda menjadi lebih tahan lama.

Anda mungkin juga menyukai