Anda di halaman 1dari 56

DRILLING

• Proses drilling adalah proses permesinan untuk


membuat lubang bulat pada benda kerja. Drilling
biasanya dilakukan memakai pahat silindris yang
memiliki dua ujung potong yang disebut drill.
Pahat diputar pada porosnya dan diumpankan
pada benda kerja yang diam sehingga
menghasilkan lubang berdiameter sama dengan
diameter pahat. Mesin yang digunakan disebut
drill press, tetapi mesin lain dapat juga digunakan
untuk proses ini. Lubang yang dihasilkan dapat
berupa lubang tembus (through holes) dan tak
tembus
KOMPONEN
• Base atau Dudukan
Base adalah penopang dari seluruh komponen mesin bor. Letak Base berada di paling
bawah. Pemasangan Base mesti kuat sebab akan berpengaruh terhadap keakuratan
pengeboran.

• Column atau Tiang


Column atau Tiang komponen mesin bor yang dipakai sebagai penyangga ketika proses
pengeboran. Bagian ini berbentuk silinder yang memiliki alur atau rel yang berguna untuk
jalur gerak vertikal dari meja kerja.

• Table atau Meja


Bagian ini dipakai untuk meletakkan benda yang hendak dibor. Meja kerja bisa
disesuaikan secara vertikal supaya bisa mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda
maupun dapat berputar ke kiri serta ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang
menempel pada tiang. Pada bagian ini dilengkapi dengan pengunci atau Table Clamp yang
berguna untuk menjaga meja supaya sesuai dengan posisi yang diinginkan.

• Drill atau Mata Bor


Mata bor digunakan untuk membuat lubang. Mata bor yang kerap digunakan ialah mata
bor spiral sebab daya hantar mata bor spiral sangat baik, serta bidang potongnya bisa diasah
tanpa harus mengubah diameter bor.
• Spindle
Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang
atau mencekam mata bor.

• Spindle head
Bagian ini merupakan rumah dari konstruksi spindle yang
digerakkan oleh motor dengan sambungan berupa belt dan diatur oleh
drill feed handle.

• Drill Feed Handle


Drill Feed Handle berfungsi untuk menurunkan atau menekankan
spindle dan mata bor ke benda kerja.

• Kelistrikan
Penggerak paling utama mesin bor ialah motor listrik. Untuk
kelengkapannya dimulai dari kabel Power, kabel penghubung, sekring,
lampu indicator, serta sakelar.
BENTUK TOOLS DAN FUNGSI
• Mata bor pilin dengan spiral kecil
Mata bor pilin dengan spiral kecil, sudut
penyayatnya 130° digunakan untuk mengebor
aluminium, tembaga, timah, seng, dan timbel.
• Mata bor pilin spiral besar sudut penyayat
130°
Bor pilin dengan spiral besar, sudut penyayat
130° digunakan untuk mengebor kuningan dan
perunggu.
• Mata bor pilin spiral besar sudut penyayat 80°
Mata bor pilin dengan spiral besar, sudut
penyayat 80° digunakan untuk mengebor batu
pualam/ marmer, batu tulis, fiber, ebonit, dan
sebagainya.
• Mata bor pilin spiral besar sudut penyayat 30°
Mata bor pilin dengan spiral besar, sudut
penyayat 30° digunakan untuk mengebor jenis
bahan karet yang keras (karet-karet bantalan).
FUNGSI OPERASI DAN BAHAN
• Reaming
Digunakan untuk sedikit menambah lebar lubang, menghasilkan
toleransi yang lebih baik pada diameternya. Pahatnya disebut reamer,
biasanya berbentuk galur lurus.

• Tapping
Proses ini dilakukan dengan pahat tap, untuk membuat internal ulir
pada permukaan dalam sebuah lubang.

• Counter-boring
Menghasilkan lubang bertingkat, lubang diameter besar diikuti
dengan lobang diameter lebih kecil. Digunakan untuk "menyimpan"
kepala baut agar tidak menonjol.
• Counter-sinking
Serupa dengan counter-boring, tetapi lubang lebar
berbentuk kerucut untuk "menyimpan" kepala sekrup
bebentuk kerucut.

• Centering
Disebut juga center-drilling, digunakan untuk membuat
lubang awal sehingga drilling dapat dilakukan pada posisi
yang lebih akurat. Pahatnya disebut center-drill.

• Spot-facing
Mirip dengan proses milling. Digunakan untuk
meratakan permukaan tertentu benda kerja yang
menonjol, terutama setelah proses drilling.
GAMBAR TOOLS DRILLING
RUMUS
RUMUS
BORING
Boring adalah alat titik tunggal diumpankan
secara linier, sejajar dengan sumbu rotasi, di
bagian dalam diameter lubang yang ada di
bagian tersebut.
• Boring mirip dengan turning. Ini menggunakan alat titik tunggal
terhadap benda kerja berputar. Itu Perbedaannya adalah bahwa
membosankan dilakukan pada diameter bagian dalam lubang yang ada
daripada diameter luar dari silinder yang ada. Akibatnya, membosankan
adalah operasi balik internal.

• Alat mesin yang digunakan untuk melakukan operasi


membosankan disebut mesin membosankan (juga membosankan
pabrik). Onemight berharap bahwa mesin bor akan memiliki fitur yang
sama dengan belokan mesin; memang, seperti yang ditunjukkan
sebelumnya, mesin bubut kadang-kadang digunakan untuk mencapai
membosankan. Pabrik bor dapat horisontal atau vertikal.

• Penunjukannya mengacu pada orientasi sumbu rotasi poros mesin


atau benda kerja. Dalam operasi membosankan horisontal, pengaturan
dapat diatur dalam dua cara. Pengaturan pertama adalah di mana
pekerjaan itu dipasang ke spindle yang berputar, dan alat ini melekat
pada batang membosankan yang diumpankan.
KOMPONEN
• Kolom (Column)
Kolom atau badan mesin merupakan penopang atau tempat
kedudukan bagian-bagian mesin seperti lengan, spindel, lutut,
tuas-tuas, dan merupakan rumah dari roda gigi-roda gigi
transmisi, motor penggerak beserta puli-pulinya.

• Spindel
Spindel merupakan poros utama mesin yang berfungsi
untuk memutarkan arbor berserta pisau frais.

• Arbor
Arbor merupakan tempat kedudukan pisau frais. Arbor
dipasang pada spindel mesin, sehingga bila spindel berputar
maka arbor akan ikut berputar pula. Pada mesin frais
mendatar, arbor memiliki bentuk batang bulat yang sepanjang
badannya terdapat alur pasak.
• Lengan ( Over Arm )
Lengan pada mesin frais mendatar memiliki fungsi sebagai
penyokong arbor. Lenga ini ditempatkan pada bagian atas dari kolom
atau badan mesin. Bagian bawah lengan ini memiliki alur berbentuk
ekor burung (dove tail) yang sesuai dengan bentuk alur ekor burung
pada kolom mesin dan penopang arbor (arbor bracket).

• Meja ( Table )
Meja mesin frais merupakan tempat di mana benda kerja akan
difrais. Penempatan benda kerja pada meja dilakukan dengan
menggunakan peralatan penjepit atau penegang benda kerja seperti,
ragum, klem, kepala pembagi dan kepala lepas. Dilihat dari
konstruksinya, meja mesin frais mempunyai bentuk persegi panjang
dengan alur-alur T pada bagian permukaannya akur-alur T ini
merupakan tempat kedudukan baut-baut yang digunakan untuk
mengikat ragum, klem, kepala pembagi atau kepala lepas.
• Sadel
Sadel atau dudukan meja merupakan tempat meja
bertumpu. Pada bagian bawah dari sadel terdapat alur
berbentuk ekor burung yang dipasangkan secara pas
dengan alur ekor burung pada bagian atas lutut. Dengan
demikian sadel dapat digerakkan dalam arah melintang
secara halus.

• Alas
Alas mesin merupakan bagian terbawah dari mesin dan
tempat bertumpu komponen-komponen utama mesin frais
seperti kolom beserta lengan dan spindel, lutut beserta
sadel dan mejanya. Selain itu alas memiliki suatu rongga
atau ruangan yang merupakan tempat menampung cairan
pendingin.
BENTUK TOOLS
FUNGSI OPERASI DAN BAHAN
• Drilling
Proses yang digunakan untuk membuat suatu lubang pada benda kerja yang solid.

• Step drill
Proses yang digunakan untuk pembuatan lubang dengan diameter bertingkat.

• Reaming
Reaming adalah cara akurat pengepasan dan finishing lubang yang sudah ada
sebelumnya.

• Boring
Proses memperluas sebuah lubang yang sudah ada dengan satu titik pahat. Boring
lebih disukai karena kita dapat memperbaiki ukuran lubang, atau keselarasan dan dapat
menghasilkan lubang yang halus.
• Counter Bore
Operasi ini menggunakan pilot untuk membimbing
tindakan pemotongan. Digunakan untuk proses
pembesaran ujung lubang yang telah dibuat dengan
kedalaman tertentu, untuk mengakomodasi kepala baut.

• Countersink (bor benam)


Khusus pembesaran miring berbentuk kerucut pada
akhir lubang untuk mengakomodasi sekrup versink.
Kerucut sudut 60 °, 82 °, 90 °, 100 °, 110 °, 120 °

• Tapping
Taping adalah proses dimana membentuk ulir dalam. Hal
ini dilakukan baik oleh tangan atau oleh mesin.
RUMUS
Rumus umum :
• V = d x ∏ x n / 1000
• V => cutting speed
• d => diameter alat potong (drill atau bore)
• n => kecepatan rotasi permenit (rpm)
BROACHING
• Broaching dilakukan menggunakan alat
pemotong bergigi ganda dengan
menggerakkan alat secara linear, relatif
terhadap pekerjaan ke arah sumbu pahat.
BENTUK TOOLS
FUNGSI OPERASI DAN BAHAN
Prinsip kerja pemotongan dengan broaching adalah gigi –gigi pahat
broaching melakukan pemakanan serentak pada permukaan benda kerja dengan
kedalaman potong (cut per tooth) tertentu sesuai dengan desain sebuah pahatnya.

Sudut muka terhadap tegak lurus sumbu pahat (face angle/rake angle), sudut
belakang sisi tajam terhadap sejajar sumbu pahat (back off angle), sayap wajah (flank
face), sapu wajah (rake face), jarak antar sisi tajam pahat (pitch), dan selisih tebal
pemotongan (step).
Reaming
Reaming adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperhalus
lubang yang telah dibuat dan tindakan ini juga dilakukan untuk memberi
ukuran yang tepat pada lubang (dari hasil tindakan drilling atau
boring) menggunakan alat iris bersisi banyak.
Rimer mesin adalah salah satu alat potong pada mesin bubut yang
berfungsi untuk memperhalus dan memperbesar lubang dengan toleransi
dan suaian khusus sesuai tuntutan pekerjaan, yang prosesnya benda kerja
sebelumnyadibuat lubang terlebih dahulu. Pembuatan lubang sebelum
dirimer, untuk diameter sampai dengan 10 mm dianjurkan diameternya
dibuat lebih kecil dari diameter nominal rimer yaitu antara 0,15 ÷ 0,25 mm
dan untuk lubang diameter 10 mm keatas, dianjurkan diameternya dibuat
lebih kecil dari diameter nominal rimer yaitu antara 0,25 ÷ 0,60 mm. Tujuan
dilakukan pengurangan diameter sebelum dirimer adalah, agar hasilnya lebih
maksimal dan beban pada rimer tidak terlalu berat sehingga memilki umur
lebih panjang
Apabila dilihat dari fungsinya rimer mesin terbagi menjadi tiga yaitu, reamer mesin
untuk lubang pin, reamer untuk luang lurus dan reamer untuk lubang tirus.

a) Rimer Mesin Untuk Lubang Pin


Rimer mesin untuk lubang pin apabila dilihat dari bentuk mata sayatnya
terbagi menjadi tiga yaitu, reamer pin tirus mata sayat lurus/ straight taper pin
reamer, reamer pin tirus mata sayat spiral/ spiral taper pin reamer dan reamer pin
tirus mata sayat helik (helical taper pin reamer). Rimer jenis ini berfungsi untuk
membuat lubang pin tirus, yang memilki ketirusan standar.
b) Rimer mesin untuk lubang lurus:
Rimer mesin untuk lubang lubang lurus apabila dilihat dari tangkainya
terbagi menjadi dua yaitu, reamer lurus tangkai lurus dan rimer lurus tangkai tirus.
Rimer jenis ini berfungsi untuk membuat lubang lurus yang memilki toleransi dan
suaian khusus.
c) Rimer mesin untuk lubang tirus
Rimer mesin untuk lubang tirus apabila dilihat dari fungsinya terbagi
menjadi dua yaitu, rimer tirus untuk pengasaran dan reamer tirus untuk finising. Rimer
jenis ini berfungsi untuk membuat lubang tirus standar, misalnya tirus standar morse
(taper morse – MT) yaitu mulai dari MT 1 s.d 6.
Untuk mendaptkan hasil lubang sesuai toleransi dan suaian yang
diinginkan, garis sumbu rimer harus benar-benar sepusat dengan garis sumbu
lubang yang akan direamer. Untuk merimer lubang lurus yang tembus,
sebaiknya kedalamannya dilebihkan kurang lebih 1/3 dari mata sayatnya, hal
ini dilakukan agar lubang benar-benar lurus. Untuk mereamer lubang tirus,
disarankan lubang yang akan direamer sebelumnya dibuat bertingkat terlebih
dahulu dengan tujuan agar rimer tidak menerima beban yang berat. Selain itu
agar mendapatkan hasil yang maksimal dan reamer yang digunakan awet,
pada saat meramer harus menggunakan putaran mesin yang sesuai dan
selalu menggunakan air pendingin atau oli.
GRINDING
Grinding adalah proses pengurangan ukuran partikel bahan dari bentuk
kasar menjadi ukuran yang lebih halus untuk menyempurnakan proses mixing yaitu
hasil pencampuran yang merata dan menghindari segregasi partikel-partikel bahan.
Grinding menggunakan hammermill ataupun rollermill.
Tujuan utama dari proses grinding adalah :

1. Meningkatkan luas permukaan partikel bahan terhadap sistem pencernaan


sehingga meningkatkan daya cerna bahan.
2. Memperbaiki cara penanganan terhadap bahan baku
3. Memperbaiki karakteristik mixing dari setiap bahan baku sehingga bisa diperoleh
hasil mixing yang lebih homogen.
4. Meningkatkan efisiensi pelleting dan kualitas pellet karena persentase tepung bisa
dikurangi dan mengurangi pekerjaan ulang dari proses pelleting akibat banyaknya
tepung yang kembali ke sistem pellet.
5. Memuaskan selera konsumen dalam hal ini peternak karena tampilan pakan
menjadi lebih baik.
Macam-macam Mesin Gerinda
1. Mesin gerinda datar
Mesin gerinda datar adalah salah satu jenis mesin gerinda yang digunakan untuk
penggerindaan datar dan bertujuan untuk meratakan suatu permukaan benda kerja yang tidak
rata.

Keterangan:
1. Spindel penggerak roda gerinda
2. Stopper langkah meja mesin kiri – kanan
3. Tombol hidrolik penggerak langkah meja mesin
4. Spindel penggerak meja mesin naik –turun
5. Spindel penggerak meja mesin kiri – kanan
6. Tuas pengontrol meja mesin
7. Panel pengatur proses kerja mesin
8. Meja mesin
9. Kepala utama
Mesin Gerinda Datar
Berdasarkan sumbu utamanya, mesin gerinda datar dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1. Mesin gerinda datar horisontal dengan gerakan meja bolak-balik, jenis mesin gerinda ini
digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan permukaan rata atau menyudut.

2. Mesin gerinda datar horisontal dengan gerakan meja berputar, jenis mesin gerinda ini
digunakan untuk menggerinda permukaan rata pada benda kerja silinder atau poros.
3. Mesin gerinda datar vertikal dengan gerakan meja bolak-balik, jenis mesin ini
digunakan untuk menggerinda benda kerja yang mempunyai permukaan rata, lebar
dan menyudut.

4. Mesin gerinda vertikal dengan gerakan meja berputar, jenis mesin gerinda ini
digunakan untuk menggerinda permukaan rata benda kerja silinder atau poros.
2. Mesin gerinda silindris
Mesin gerinda silindris adalah mesin gerinda yang digunakan untuk
menggerinda benda kerja dengan bentuk silindris, silindris bertingkat, dsb.
Berdasarkan konstruksi mesinnya, mesin gerinda silindris dibedakan menjadi
4 macam :
3. Mesin gerinda silindris luar tanpa center, jenis mesin gerinda ini digunakan untuk
menggerinda diameter luar dari benda kerja yang berbentuk silindris dalam jumlah
yang banyak baik panjang maupun pendek.
3. Mesin gerinda tangan

Mesin gerinda tangan merupakan mesin gerinda yang digunakan untuk menggerinda
benda kerja dengan tujuan untuk membentuk benda kerja atau merapihkan hasil
pemotongan, merapihkan hasil las.

4. Mesin gerinda duduk (Pedestal)


Mesin gerinda duduk adalah mesin gerinda yang digunakan untuk mengasah alat
potong seperti mata bor, pahat bubut juga untuk pengasahan atau pembentukan
benda kerja lain seperti pisau dapur, kampak, golok, dan perkakas pisau lainnya sesuai
dengan kapasitas dan peruntukannya.
5. Mesin gerinda potong
Mesin gerinda potong adalah mesin gerinda yang digunakan untuk memotong benda
kerja yang berbentuk pelat atau silinder. Roda gerinda yang digunakan berbentuk
piringan gerinda tipis yang berputar dengan kecepatan tinggi. Prinsip kerja mesin ini
yaitu piringan batu gerinda yang berputar memotong benda kerja yang tercekam
HONING
Mengasah (Honing) adalah proses mengampelas kecepatan rendah. Karena
bahan yang dilepas dicapai pada kecepatan potongan lebih rendah daripada
menggerinda, maka panas dan tekanan diperkecil, sehingga menghasilkan ukuran yang
sempurna dan pengedalian metalurgis yang baik. Aksi pemotongan diperoleh dari
tongkat amplas (oksida aluminium dan karbida silikon) yang dipasangkan pada mandril
logam. Sebuah mesin dengan langkah daya untuk mengasah diameter dari 1,6 sampai
115 mm ditunjukkan dalam gambar 23.14. Karena benda kerja terapung dan tidak
diapit atau di cekam, maka tidak terdapat distorasi.
Honing adalah proses abrasif yang dilakukan dengan menggunakan sejumlah
batang abrasi.
Jumlah batang abrasif tergantung dari ukuran lubang. Dua sampai empat
batang digunakan untuk lubang yang kecil, dan duabelas atau lebih batang
digunakan untuk lubang dengan diameter yang lebih besar. Jumlah batang abrasif
tergantung dari ukuran lubang. Dua sampai empat batang digunakan untuk lubang
yang kecil, dan duabelas atau lebih batang digunakan untuk lubang dengan diameter
yang lebih besar.
Honing menggunakan alat khusus, yang disebut batu mengasah atau
mengasah,untuk mencapai permukaan presisi. Pengasah terdiri dari butir abrasive
yang diikat dengan perekat.Umumnya, biji-bijian yang tidak teratur berbentuk
mengasah dan sekitar 10 sampai 50 mikrometer diameter (300 sampai 1.500 jala
grit). Ukuran butir lebih kecil menghasilkan permukaan yang lebih halus pada benda
kerja. Setiap material abrasif dapat digunakan untuk membuat batu mengasah, tapi
yang paling sering digunakan adalah korundum , silikon karbida , boron nitrida kubik
, atau berlian .
Gambar: Mesin asah yang
dilangkahkan dengan tangan untuk
diameter sebelah dalam.

Gambar : Kesalahan umum dalam


produksi dari lubang yang dapat
diperbaiki dengan mengasah.
LAPPING
Kegunaan dari penggosokan adalah untuk menghasilkan permukaan yang
benar secara geometris, memperbaiki sedikit cacat permukaan, memperbaiki
ketepatan dimensional, atau memberikan pasan sangat rapat antara dua permukaan
singgung. Meskipun merupakan operasi pelepasan bahan, tetapi tidak ekonomis untuk
keperluan itu. Banyaknya bahan yang dilepas biasanya kurang dari 0,03 mm.
Penggosokan digunakan pada permukan rata, silindris, bola atau terbentuk
khusus. Operasinya adalah menyinggungkan permukaan benda kerja dengan suatu
penggosok (lap), keduanya saling bergerak dengan cara sedemikian sehingga secara
konstan selalu dilakukan persinggungan baru.
Amplas lepas, yang dibawa dalam pembawa seperti minyak, gemuk, atau air,
digunakan di antara penggosok dan benda kerja untuk melakukan penggosokan yang
diperlukan. Kadang-kadang amplasnya berbentuk roda ikatan, dan operasi
penggosokannya mirip dengan gerinda permukaan spindel vertikal dan gerinda tanpa
pusat.
Gambar : Mesin penggosok produksi tinggi,
meja putar
Dalam lapping, abrasive diberikan dalam suatu suspension pada permukaan
yang keras. Partikel tidak dapat ditekan kedalam permukaan dan tertahan disitu, maka
mereka akan berguling dan bergerak secara bebas dalam segala arah. Mereka
memukul partikel kecil keluar dari permukaan sample, membentuk deformasi yang
dalam. Hal ini terjadi karena partikel abrasive yang bergerak bebas tidak dapat
menghasilkan "chip" permukaan sample. Untuk alasan ini removal rate (jumlah
remove material dalam waktu tertentu) sangat rendah selama lapping, memberiakn
proses waktu yang panjang. Dengan material lunak, partikel abarasive sering ditekan
kedalam permukaan sample, menjadi tertanam dengan baik.
Lapping hanya digunakan untuk preparasi material yang sangat
keras, rapuh, seperti keramik dan sample mineralogi.
Tiga posisi abrasive grain melalui permukaan sample dalam bentuk guling.
Posisi 1: Grain masuk ke permukaan sample.
Posisi 2: Grain berguling dan memukul sepotong material sample keluar. Karena
"hammering effect" deformasi kuat akan muncul pada sample material.
Posisi 3: Grain berguling tanpa menyentuh permukaan sample. Saat grain
melewati sample lagi suatu bagian yang lebih kecil atau lebih besar akan keluar,
menurut bentuk grain.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam Proses Lapping :
Jenis material yang diproses
• Kecepatan pelat
• Tekanan pada pekerjaan-piece
• bahan plat
• Ukuran dan jenis abrasive
• kendaraan yang digunakan
• Kerataan plat
• sistem pakan
• Metode pengisian dan pendingin piring
• suhu plat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai