Anda di halaman 1dari 2

6.

Liturgi Makna Natal


Prolog : Natal memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang,
tergantung pada pengalaman mereka di saat-saat natal, ada yang
berpikir natal itu menyenangkan, namun ada juga yang
menyatakan bahwa natal itu bagitu menyedihkan.

1. Anak Sekolah Minggu : (Arya)


(Datang ke depan sambil menyanyikan “Natal telah tiba, Natal telah, Natal telah tiba..
Horee… Horee… Horeee”)
Hari Natal itu sungguh membuatku senang. Dibeli baju baru, sepatu baru, dikasih
uang, banyak hadiah, pokoknya seru deh. Coba aja Hari Natal itu ada setiap bulan ya
kann, pasti aku senang sekali. Apalagi setiap minggu sekarang latihan natal, nambah
deh uang jajan dari mamak… hahhaaaa….

2. Mama : (Tara)
Amangoooo yamangggg… mendekati natal dan tahun baru kayak gini semuanya serba
mahal. Cabe aja 1 ons 8000. Parah kali ya kann… belum lagi keperluan yang lain. Beli
baju natal anak –anak, belum lagi sepatunya. Anak ku ada delapan. Agahh taheee
namangoluon, sude ma dipikkiri. Kalau gak dibelikan yang baru, gak mau ikut natal. Gak
mungkin kan ga ikut natal… aduhhh, suntuk kali kepalaku….

3. Papa : (Rafael Siburian)


Aduhhhh…. Udah natal ini yaa… sedikit – sedikit uang. Sebentar – sebentar hepeng. Dan
juga, ketauanlah kan aku Cuma gereja 1 kali setahun, datang pas natal aja… tapi gak
mungkinlah gak kulihat anak dan boruku marayat – ayat. Berdosa kali aku sama Tuhan.
Kabur terus setiap hari Minggu.
Ahhh… gak boleh kayak gini. Aku janji Mulai tahun depan harus datang ibadah ke gereja
setiap MInggu. Iyaaa janji pokoknya. Ehhh… tunggu dulu. Tahun lalu kan aku buat janji
kayak gini juga… ahhhh, sudahlah. Pusing kali awak,

4. Pengemis: (Nael Situmeang)


(Datang dari depan gereja sambil meminta-minta uang kepada Jemaat).
Kalian sih enak, bagaimana dengan kami. Natal itu begitu suram, jangankan baju baru
makan pun susah, kami hanya bisa menangis melihat kemewahan di sekitar kami. Kami
semakin terlupakan. Tuhan tolonglah kami…!

5. Pemulung : (Marion)
(Datang dari depan gereja sambil membawa karung).
Natal? Apa ini yang disebut Natal? Kalian semua enak, bisa pakai baju baru, sepatu baru,
pokoknya banyak yang baru. Sementara aku, mana bisa pakai baju baru, mana bisa pakai
sepatu baru. Mau makan pun aku harus nyari botot dulu. Ya Tuhan kapan aku seperti
mereka?
6. Guru Sekolah MInggu : (Caren)
Hari Natal udah datang. Hemmm… pasti ini aku makin sibuk. Anak – anak sekolah
minggu harus sudah latihan natal. Siapin liturgi, drama, puisi, dan semuanya…
belum lagi pasti anak – anak agak susah diaturnya, belum lagi ributnyaa,,,
hadeehhh… Harus banyak – banyak sabarrrrrrr. Ehh, tapi kan ini pelayanan,
kataNya, lakukanlah seperti untuk Tuhan. Pasti kalau udah natal, sukacitanya
melimpaahhhhh…..

7. Pedagang : (Zefanya)
(Sambil membawa baju-baju sebagai barang dagangan)
Wah kan bagus itu buat kami. Hati senang kalau hari Natal telah tiba, barang-
barang dagangan habis semua, harganya pun bisa kunaikkan agar aku dapat banyak
untung. Kalau saja natal sebulan sekali pastilah aku kaya raya. Terima kasih natal, kau
telah buat aku banyak uang walaupun aku harus capek. Tapi aku dapat banyak untung!
Hahahha…..

8. Karyawan perusahaan : (Chika Situmeang)


Saya juga senang sekali dengan adanya natal saya bisa liburan, kan capek kalau kerja
terus. Dengan adanya hari natal saya bisa bersenang-senang, bisa jalan-
jalan, bisa belanja-belanja, semuanya deh. Terbaiklah pokoknya hari Natal.

9. Polisi : (Samuel Situmeang)


(Datang ke depan gereja sambil meniup peluit)
Natal. ahh repot deh! Lalu lintas padat, macet. Kalau sudah begitu aku yang repot. Kalau
Hari Natal begini pasti capek, walaupun semuanya orang liburan saya harus tetap kerja
bukan hanya menjaga jalan, gereja juga harus dikawal supaya tidak ada kerusuhan yang
terjadi. Hhmm… Natal, Natal.

10.Pendeta : (Yeremia Simamora)


(Sambil membawa Alkitab)
Syalom saudara/iku hari Natal adalah sukacita, karena Yesus telah lahir ke dunia ini untuk
menyelamatkan kita manusia berdosa. Andaikan Natal tidak ada, andaikan Yesus tidak
lahir ke dunia ini, saya tidak tahu apa yang terjadi dengan kita. Oleh karena itu saudara/iku
biarlah kita bersukacita dan mengundang Yesus lahir di hati kita untuk memberi
kedamaian kepada kita. Terlepas dari apapun pergumulan kita masing – masing.
Percayalah, apapun yang kita alami, Tuhan Yesus pasti menyertai. Amin.

Anda mungkin juga menyukai