2. Mama : (Tara)
Amangoooo yamangggg… mendekati natal dan tahun baru kayak gini semuanya serba
mahal. Cabe aja 1 ons 8000. Parah kali ya kann… belum lagi keperluan yang lain. Beli
baju natal anak –anak, belum lagi sepatunya. Anak ku ada delapan. Agahh taheee
namangoluon, sude ma dipikkiri. Kalau gak dibelikan yang baru, gak mau ikut natal. Gak
mungkin kan ga ikut natal… aduhhh, suntuk kali kepalaku….
5. Pemulung : (Marion)
(Datang dari depan gereja sambil membawa karung).
Natal? Apa ini yang disebut Natal? Kalian semua enak, bisa pakai baju baru, sepatu baru,
pokoknya banyak yang baru. Sementara aku, mana bisa pakai baju baru, mana bisa pakai
sepatu baru. Mau makan pun aku harus nyari botot dulu. Ya Tuhan kapan aku seperti
mereka?
6. Guru Sekolah MInggu : (Caren)
Hari Natal udah datang. Hemmm… pasti ini aku makin sibuk. Anak – anak sekolah
minggu harus sudah latihan natal. Siapin liturgi, drama, puisi, dan semuanya…
belum lagi pasti anak – anak agak susah diaturnya, belum lagi ributnyaa,,,
hadeehhh… Harus banyak – banyak sabarrrrrrr. Ehh, tapi kan ini pelayanan,
kataNya, lakukanlah seperti untuk Tuhan. Pasti kalau udah natal, sukacitanya
melimpaahhhhh…..
7. Pedagang : (Zefanya)
(Sambil membawa baju-baju sebagai barang dagangan)
Wah kan bagus itu buat kami. Hati senang kalau hari Natal telah tiba, barang-
barang dagangan habis semua, harganya pun bisa kunaikkan agar aku dapat banyak
untung. Kalau saja natal sebulan sekali pastilah aku kaya raya. Terima kasih natal, kau
telah buat aku banyak uang walaupun aku harus capek. Tapi aku dapat banyak untung!
Hahahha…..