Anda di halaman 1dari 3

SCRIPT DRAMA NATAL 2019

GKJW JEMAAT SENGKALING


Tema: “ HIDUPLAH SEBAGAI SAHABAT BAGI SEMUA ORANG”
( bdk. Yoh.15:14-15)

Babak 1
Setting : Pagi hari di Sekolah Minggu (LCD tengah menampilkan foto halaman belakang/tampak kelas)

ADEGAN:
Anak-anak menari bergantian diiringi nyanyian medley lagu rohani anak-anak yang menceritakan kondisi
hari Minggu/Sekolah Minggu.
Lagu : Matahari bersinar t’rang, Satu anak Tuhan pergi sekolah Minggu, Adalah sukacita di hatiku, Tuhan
cinta semua anak, Yesus dalam rumahku
--------------------------------------------------------------000------------------------------------------------------------------------
(Lampu panggung padam)

Babak 2
Prolog : Natal akan selalu menjadi peristiwa yang dinantikan. Peringatan kelahiran Sang Juruselamat
yang dirayakan setiap tahun oleh hampir seluruh umat Nasrani diseluruh dunia. Bahkan jauh sebelum
tanggal 25 Desember, di mall, di hotel, di gereja dan di rumah kita sendiri, kita sudah mempersiapkan
Natal dengan dekorasi-dekorasi yg sangat meriah, kue-kue yang sangat lezat..
Namun, apakah Natal hanya sekedar memasang hiasan? Memasak makanan? Memperindah
pemandangan dengan nuansa kemeriahan??
(Narator diiringi instrument musik...)

ADEGAN 2
 Geber dinaikan/diturunkan (tampak setting dekor ruang keluarga)
(lampu panggung nyala)

1 keluarga masuk ...


Bernyanyi dan menari : Feliz Navidad/Natal tlah tiba
Ruben : “Yah...Bu...kita pasang pohon Natal sekarang yaaa...”
Martha : “he em, aku sudah nggak sabar nih, pingin menghias pohon Natal dengan pita-pita,
boneka sinterklas dan boneka malaikat yang unyu-unyu”
Ayah : “Iya..iya... Ben bantu Ayah mengambil pohon Natal di gudang yuk..”
Ruben : “Siap Yah...”
(ayah dan Ruben turun panggung)
Ibu : “Martha itu mejanya dibersihkan dong, dikebusi, nanti pohon Natalnya ditaruh
disitu....”
Martha : “iyaaa Buk...”
Ibu : “Terus tolong ambil hiasan Natal di gudang, di kardus deket tangga..”
Martha : “Ibuk ini nyuruh-nyuruh terus ae...” (ngomel-ngomel)
Ibu : “ haduuh...cuma disuruh gitu aja lo, ibuk tak nyiapkan minuman ini lo, siapa tau ada
tamu” (sambil menata minuman gelas)”
Martha : “Iya....iyaaa buuk...”
(Martha turun panggung-ayah dan Ruben naik membawa replika pohon cemara)
Ibu : “taruh sini aja...”
(Martha naik membawa kardus isi hiasan)
Martha : ‘Yuhuu...mari kita mulai menghias pohon Natal)
(Mulai sibuk menghias )

ADEGAN 3
Pengemis masuk panggung-(pintu diketok)
Martha melihat ke arah pintu
Pengemis : “Sakwelase nduuukkk......”
Martha : “Sepuntene buuuk.....” (pengemis keluar panggung)
“Duh...Natal-natal gini kok ada aja pengemis...huft...ganggu bingiits deh…” (sinis)
Ibu : “Siapa tadi?”
Martha : “Pengemis bu..sdh aku suruh pergi…uda aaah, mau lanjutin hias lagi”
Ibu : “Hmm…..”
ADEGAN 4
Kakek masuk panggung-(pintu diketok)
Ruben melihat ke arah pintu
Kakek masuk
Ruben : “Waah Kakek..., kebetulan kami sedang menghias pohon Natal loo...
Ibu, Ayah, Mbak Martha ada Kakek “
(Kakek masuk disambut Ayah dan Ibu, anak-anak kembali sibuk memasang hiasan)
Ayah : Senang sekali Kakek datang, kami sedang menghias pohon Natal, anak-anak
bersemangat sekali....
(Kakek duduk dipojok...manggut-manggut sambil memperhatikan anak-anak
menghias pohon, sambil sesekali wajahnya muram, mata menyipit, merenung,
terdiam)
Ibu : (sambil membawa minuman) menghampiri Kakek
“Dari tadi aku perhatikan, Kakek kok wajahnya sedih gitu melihat anak-anak menghias
pohon Natal. Mau Natalan kok surem sih Kek wajahnya....”
Kakek : “Aku cuma sedang berpikir, apakah mereka mengerti arti simbol-simbol yg mereka
pasang itu ? tolong kamu panggil mereka”
Ibu : “Oooh baiklah.... anak-anak...sini duduk dulu, ada yg ingin Kakek tanyakan”
(anak-anak menghampiri Kakek dengan membawa simbol Natal yang akan dijelaskan)
(Ibu duduk, Ayah berdiri di sebelah ibu, anak-anak dibawah)
Kakek : “Kalian tau tidak arti dari dari hiasan-hiasan yang akan kalian pasang itu?”
Ruben : “Tidak tahu Kek...”
Martha “Pokoknya kami senang aja, bentuknya lucu2, warnanya juga cantik2....”
Kakek : “Hmmm...itu yg sedang kamu bawa apa Ben?”
Ruben : “Hiasan Natal Kek, ini biasanya ditempel di pintu itu lo..masa Kakek ga tau sih?”
Kakek : “Iya tau, tapi kamu tau tidak apa artinya?”
Ruben : “Ya jelas enggaklah…”
Kakek : “Nah... Hiasan berupa lingkaran ini...(memegang hiasan) melambangkan kasih Kristus
yang tidak ada hentinya, tidak ada batasannya”
Ruben : “Ooo…begono…”
Ruben kembali menghias lingkaran

ADEGAN 5
Orang tersesat naik panggung-pintu di ketuk
(Ayah berjalan ke arah pintu)
Ayah : “Cari siapa ya pak?”
OT : “Maaf mas,sy mau tanya..kalau mau ke Sempu itu lewat mana ya? Apa masih jauh?”
Ayah : “Lumayan pak, masih 5 kilo lagi, Bapak darimana?”
OT : “Saya dari Kediri mas, mau ke rumah anak saya, saya lupa alamatnya, tapi saya ingat
ancer-ancernya. Bisa minta tolong antar saya Mas? Nanti ongkosnya saya ganti”
Ayah : “Waduh, maaf pak, kami semua sedang sibuk, mau Natalan. Bapak cari ojek aja
ya..maaf”
(Ayah balik badan)
(OT turun panggung)
Ibu : “Siapa Pak?”
Ayah : “Ga tau, gak kenal”

ADEGAN 6
Kakek : (kakek berjalan sambil melihat-lihat) “Ini pohon apa ya?”
Martha : “Duh Kakek, itu kan pohon cemara, masak pohon pisang sih kek?”
Kakek : “Pohon Cemara itu seringkali dipakai sebagai pohon Natal kan, kira-kira kenapa ya?”
Martha : (geleng-geleng kepala) “auuuk...”
(Tari Pohon Cemara)
Kakek : “Pohon cemara selalu hijau di musim apapun. Melambangkan pengharapan abadi.
Jadi kita harus ingat bahwa Tuhan selalu memberikan pengharapan”

“Ini boneka sinterklasnya lucu ya, kalian buat sendiri?”


Ruben : “Iya dong…”
(Tarian Sinterklas)
Kakek : “Sinterklas melambangkan kemurahan hati dan niat baik bagi sesama, terutama anak-
anak”
“Nah kalau ini….bintang.”
(Tarian Bintang)
“Bintang adalah tanda surgawi sejak berabad-abad silam. Berabad silam telah
dijanjikan penyelamat bagi dunia. Dan bintang adalah tanda Tuhan menepati janji-
Nya”
Martha : “Terus, kalau tongkat ini ada artinya juga tidak Kek?” (menunjuk tongkat)
Kakek : “Ada dong…”
“Ini melambangkan senjata para gembala. Mengingatkan bahwa kita juga harus saling
menjaga saudara-saudara kita. Kalau ada saudara kita yang kesusahan harus kita
bantu, kita harus menjadi sahabat buat mereka”
Martha : “Laah….berarti..tadi itu...ada pengemis…aku ga kasih duit..jadi aku ga mau bantu
dia...dong”. (ekspresi sedih)
Ruben : “Kamu sih ...pelit!”
Ibu : “Lilin ini pasti juga ada artinya dong?”
(Tarian Lilin)
Kakek : “Lilin sebagai lambang Kristus adalah terang dunia. Lilin menerangi sambil
mengorbankan diri, seperti Kristus yang membawa terang bagi dunia sambil
mengorbankan diri-Nya. Jadi kita juga harus rela berkorban untuk saudara-saudara
kita yang membutuhkan”
Ayah : “Waah Ayah jadi merasa bersalah nih, tadi ada orang tersesat minta bantuan ayah,
tapi ayah tidak membantunya, padahal kalau ayah mau berkorban sedikit waktu, bisa
saja ayah membantunya....huuffft”
Kakek : “Ya itu jadi pelajaran buat kita semua..kita harus bisa menjadi sahabat buat siapa saja,
tidak pandang apa agamanya, sukunya, status sosialnya”

“Oya, satu lagi...ini ada boneka malaikat”


(Tarian Malaikat)
“Boneka malaikat , mengingatkan kita agar terus mewartakan kabar sukacita tentang
kelahiran Yesus.”

“Nah, begitulah arti hiasan-hiasan yang ada pada pohon Natal. Jadi kalian tidak hanya
menghias saja, suka dengan bentuknya, warnanya dan bukan sekedar tradisi tapi
kalian juga mengerti artinya.”
“Baiklah....Kakek pamit dulu ya...”
Ruben : “Kakek mau kemana ??”
Kakek : Loo, apa kamu lupa kalau Kakekmu ini pendeta?? Kakek juga akan menyampaikan
kabar sukacita ini ke jemaat Kakek di GKJW Sengkaling dong....
Semua : OOOOOOkeeeeee......
(lampu padam semua pemain turun panggung, Kakek ganti kostum)
Lanjut Hikmah Natal

Cast :
1. Kekek : Pak Pam
2. Ayah : Pak Aditya/Tyo
3. Ibu : Bu Luber FD
4. Ruben : Benaya
5. Martha : Bertha
6. Pengemis : Bu Yuyul
7. Tersesat : Kris Bokir

Anda mungkin juga menyukai