Anda di halaman 1dari 7

The Greatest Gift

Prolog: Dikisahkan seorang perempuan yang bernama Rossy bertemu dengan seorang
pria yang bernama David.  Mereka bertemu pada salah satu acara gereja. Pada saat itu
David menjadi salah satu pelayan dari acara tsb. Pada saat Rossy melihat David,
Rossy jatuh cinta pada pandangan pertama karena Rossy terkagum dengan pelayanan
David.

(Take diambil saat pelayanan hari minggu, kak meta WL dan Bang Jupri pemain bass,
sound on)

Setelah beberapa lama, Rossy dan David semakin dekat, dan akhirnya mereka memiliki
hubungan spesial, dan akhirnya memutuskan untuk menikah....

(SONG: Jadilah pasangan hidupku.. jadilah ibu dari anak anakku, membuka mata, dan
tertidur di sampingku)

Acara pernikahan:
(Sound on: wedding instrumental on)

Pendeta: Diberkatilah rumah tangga kalian. Apa yang dipersatukan Tuhan tidak boleh
dipisahkan manusia... 

Acting berfoto keloearga...


(Keloearga cemara on music)

(Instrumental on)
Prolog: Setelah beberapa bulan pernikahan, Rossy akhirnya positif hamil. Kehamilan
Rossy semakin lama semakin berkembang baik. Dan tepat setelah 9 Bulan pada
tangggal 25 Desember lahir lah seorang bayi perempuan mungil yang mereka beri
nama Christine.. 
 

Dokter: Iya bu, terus dorong bu. Tarik nafas keloearkan. Ayo dorong terus bu.... 

Rossy: sakit pa (sambil menjambak rambut david karena merasa kesakitan)

David: aduh sayang, sakit kali... Pelan dikit napa...  Bisa habis nanti rambut ku ini. Nanti
kalo botak aku nggak suka lagi kau sama ku...(kesakitan) 

Rossy: orang lagi kesakitan masih sempatnya mikirkan rambut. Suami macam apa
kamu. (kesal sekesal kesalnya)...

Bayi: oek oek oek.... 

Dokter: selamat pak,bu. Anaknya perempuan, cantik lagi


David: ya ampun, mirip kali sama ku...

Rossy: enak aja, aku yang ngandung dia, ngelahirkan dia harusnya mirip aku. Is nggak
adil. Nggak acci gitu.. 

David: iya iya deh. Terimakasih sayang telah melahirkan seorang bayi perempuan
cantik untuk keloearga kecil kita. Kamu hebat!!! Istriku cantikk..

Rossy: hadiah dari Tuhan sayang.... 

David: Nanti kalau Christine sudah besar kita harus mengajarkan dia untuk melayani di
gereja. Ini sebagai hadiah buat Tuhan karena Dia sudah memberikan berkat yang loear
biasa untuk kita... 

Rossy: Namanya Christine? Cantik. Aku setuju itu sayang. Biar ada penerus kita dong
pastinya...  (tersenyum)

Prolog: Seiring berjalannya waktu Christine tumbuh menjadi seorang gadis kecil yang
cantik, ceria, dan sangat suka bernyanyi. Christine sering bernyanyi di sekolah minggu
untuk memuliakan Tuhan.. 

(Take saat remaja)

Christine: Yesus kupanggil, Yesus kuundang masuk dalam hatiku. Memimpin,


menuntun setiap langkah hidupku, sucikan kuduskan semua dosaku.. Ternyata
bernyanyi untuk Tuhan itu enak ya.. (sambil bernyanyi)

Prolog: Dari kecil Christine sudah suka melayani Tuhan, sampai dia menjadi gadis
manis yang selaloe menyisihkan waktu untuk melayani Tuhan...Tetapi lama kelamaan,
Christine mulai merasakan kekosongan dalam hatinya. Mulai dari pelayan yang tidak
akur lagi, sampai teman teman kampusnya yang sering membully dia karena terlaloe
religius.

Christine: Gaes, minggu depan aku dapat giliran jadi WL, kita kapan latihannya?
(bertanya kepada pelayan lain)

John: Kayaknya aku bisanya hari rabu nih gaes, soalnya hari lainnya lagi sibuk urusan
kampus nih. Taulah ya kan, jurusan etno banyak event gitu. Jadi aku lagi ngurusin
event nya kita.. 

Vera: Aku sih oke aja hari Rabu, tapi asal jelas aja ya, harus ONTIME. Apalagi Widia,
inget tuh. Jangan kebanyakan nunggu nantinya.. 

Widia: Lah vera, sensi amat. Baru juga telat 5 menit udah ngoceh. Lagi PMS ya ver?
(menyindir vera) 
Vera: Hah? 5 menit? Yang ada kau terlambat 1 jam.. (kesal) 

Christine: udah udah ah. Jangan ribut, nggak enak didengar. Ya udah, fix nih hari rabu,
Jam 5 ya... 

John, Vera, Widia: ashiaapppp....

Prolog: keesokan harinya di kampus

Christine : (Sing: Ku bersyukur Bapa chorus)

Raymond: Hi cewek religius, dari mana nih? Habis bernyanyi menyembah Tuhan kamu
itu ya? Gue heran sama loe, sebenarnya apa sih yang loh sembah? Ada wujudnya
gitu? *Udah deh jangan habisan waktu utk hal yang nggak penting, mending jalan sama
gue, cloebbing yuk malam ini, gue traktir deh...* (sambil merangkul Christine) 

Christine: Apaan sih Raymond. Aku udah bilang berapa kali, jangan pernah menghina
Tuhan ku. *Aku percaya sama Tuhan itu urusanku sendiri..* Minggir kamu! (menyingkir
dari Raymond)

Raymond: *dasar cewek munafik...* (perkataan raymond diikuti dengan suara riuh
dikelas menunjukkan dukungan untuk raymond)

Prolog:  Mayoritas teman teman kampus Christine beloem percaya kepada Tuhan.
Teman sepelayanan nya pun mulai berubah juga. Mereka sering mengejek Christine.
Mereka menganggap Christine itu cewek yang munafik, karena mereka mengetahui
bahwa kebanyakan teman kampus Christine tidak percaya Tuhan, sehingga mereka
menuduh Christine hanya formalitas saja dalam melakukan pelayanan. Hingga akhirnya
Christine tergoda dengan namanya "Dosa"...

Vera: heh Christine, Kayaknya kau nggak cocok jadi pelayan lagi deh, masa teman
teman kamu aja itu nggak percaya Tuhan. Jangan jangan, kamu hanya mau terlihat
hebat aja ya makanya kamu jadi pelayan. (mengejek) 

Christine: vera, kamu ngomong apaan sih. Terus kalau mereka nggak percaya Tuhan
itu berarti aku juga nggak percaya. Dari kecil Papa Mama aku selaloe mengajari aku
untuk melayani Tuhan, bukan hanya untuk formalitas.. (nada marah) 

Vera: halah,udahlah. nggak usah muloek muloek. Palingan kamu hanya takut dimusuhi
dan dimarahi orang tua kamu kan makanya kamu masih ikut pelayanan.. 

Christine: vera kamu ngomong jangan sembarangan ya. Aku itu tuloes melayani
Tuhan.. (semakin marah) 
Vera: Hah? Tuloes? Bullshit...

Widia: apa sih kalian berdua ini, pelayan tapi kok begini. Emang ada masalah apa sih.. 

Vera: kawan kau ini lah dalang masalah nya. Tau kau, kawan nya dia nggak percaya
sama Tuhan. Dia pelayanan utk formalitas aja...

Widia: kau resek kali loh vera. Kan beloem tentu dia ikut ikutan. Udah tin, nggak usah
dipikirin.. (membela Christine) 

Vera: kalian memang sejoli. Nggak guna juga ngomong. 

Prolog: Christine semakin terpuruk, terlebih dia mendengar kabar ibu nya yang masuk
rumah sakit dan di vonis menderita kanker stadium 3b. Christine mulai memberontak
kepada Tuhan. Dia merasa tidak ada gunanya mengikut Tuhan. Karna tetap saja
hidupnya kacau bahkan sangat kacau.. 

Christine : Tuhan itu nggak adil. Aku selaloe menyenangkan Tuhan, memuji Tuhan,
melayani Tuhan. Tetapi kenapa semuanya jadi seperti ini. Teman teman ku membully
aku, mama jatuh sakit. Tuhan dimana, apa Tuhan bahkan nggak bisa dengar aku lagi.
Aku capek Tuhan. Aku mundur untuk mengikut Tuhan... 

Prolog: pada akhirnya Christine mulai hidup acak acakan. Mulai dari berpacaran
dengan Raymond yang tidak percaya Tuhan sampai kepada narkoba dan seks bebas.
Christine semakin terjerumus ke dalam loebang dosa. 

Raymond: hi sayang, malam ini kita le hotel mana nih. Udah lama soalnya. Sekalian
kita party....

Christine : kita ke hotel santika aja sayang. Biar enak, kan tempat tidur nya enak tuh..

Raymond : gue suka gaya loe... 

Prolog: setiap malam Christine pergi dengan raymond. Mereka pergi ke cloeb untuk
party bahkan melakukan hubungan terlarang di hotel, dan menggunakan obat obat
terlarang. Sampai pada akhirnya, mereka tertangkap polisi

Polisi: jangan bergerak!!!!

Semua berhamburan...

Narator: Langit seolah runtuh, Christine mencoba untuk kabur dari kenyataan dengan
bersembunyi di dalam rumah, bahkan mencoba untuk kabur keloear negeri, apadaya
miskin. Ia tertangkap setelah masuk ke dalam kejahatan narkoba sebagai pengedar,
dan pengguna.
Christine: (dalam hati) GIMANA INI GIMANA?!!!! Aku gak bisa kabur lagi. aku mesti
telfon Raymond!

Polisi 1 : Saudari Christine anda ditangkap atas tindakan kejahatan mengedarkan


narkoba secara ilegal. Anda punya hak untuk tetap diam, atau..

Christine: Gak mau! Bapak gak bisa tangkap saya! (Lari keliling gereja)

Narator: akhirnya polisi mau tidak mau melakukan pengejaran terhadap Christinedan
berhasil menangkapnya karena kejahatannya sudah tidak bisa ditolerir

Christine: Tuhan.. dimana engkau... (tertunduk menangis)

Narator: Setelah berbulan-bulan mendekam di penjara, Christine mengalami frustasi


karena merasa dirinya adalah sampah yang tidak akan diterima lagi oleh keloearganya.
Raymond yang selama ini ia bangga-banggakan pun turut meninggalkannya, ia merasa
sendiri. Berhari-hari ia menolak makanan dari penjara. Kesedihannya pun bertambah
setelah ibunya divonis penyakit yang beloem ada obatnya, Kanker.

Christine: Bodoh kau Christine! Bagus kau gak usah lahir aja sekalian, jadi aib
keloearga, jadi beban buat mamak bapak. Anak pembawa sial! (Memukul kepalanya
dengan tangannya, terduduk, dan menangis tersedu hingga tertidur)

Narator: Christine terbangun mendengar suara gedoran dari pintu penjara, sadar bahwa
hari sudah memasuki hari yang baru, ia mengingat ini adalah jadwal piketnya untuk
bersih-bersih.

Polisi 2: ayok ayok yang bersih

Christine: bawel (sinis), gak tau awak lagi sedih apa. (Tiba-tiba menangis tersedu)

Mandri: Loe kenape nangis ni? basah lantainya loe cek deh

Christine: siapa kau?

Mandri: Nama gue Mandri. Kasus apa?

Christine : Narkoba..

Mandri: Terus gimana? Kapok nggak?

Christine: Dibilang kapok ya psatinyalah, sbnrnya ada niat keloear dari narkoba

Mandri: Dah bagus niat tu

Christine: Tapi..
Mandri: Tapi apa?

Christine: Cuma narkoba yang bisa bikin saya tenang, loepa sama masalah masalah
hidup saya. Kayak sekarang, waktu saya mau lepas, susaaaahh kali koh, malah baru
dengar mama divonis sakit keras.. gak bisa. Sekarang Tuhan kemana? Dia yang bikin
saya kayak gini! Cuma narkoba yang bisa nenangin saya koh

Mandri: loe salah .. betul narkoba bisa nenangi loe, tapi sementara aja. Siap itu loe jadi
oleng, ga normal, kesehatan loe juga terancam, sama kayak keluar dari rumah buat
masuk ke lobang buaya

Mandri: Sini loe duduk dul samping gue..

Christine: *duduk di samping Mandri*

Mandri: Loe bayangin ya, tadi yang gua bilang. Loe udah di dalem rumah, save banget,
aman, cuma karena di dalem rumah keliatannya berantakan, loe nyari keluar rumah
yang bagus2, yang bikin loe seneng. Yang loe bilang Tuhan yang bikin loe kayak gini,
loe salah, Tuhan gak pernah mau kita jatuh, tapi kita seringan ngelanggar, semua ada
konsekuensinya. Namanya gak taat.

Mandri: Tapi baiknya Tuhan itu, sekalipun kita kayak gini, dia tetep setia,... siapa nama
loe?

Christine: Christine

Mandri: waduh bagus bener nama loe ye.. hahahhaa.. iya Christine, Dia selalu setia,
apapun dan gimanapun kondisi kita. Yesus adalah hadiah terbaik yang bisa kita terima,
terindah dan paling mengagumkan. Masalahnya kita lebih sering menolak untuk
menerima hadiah itu, dan memilih yang lebih menyenangkan padahal itu hanya
sementara. Apa dong yang bisa kita kasih buat balas hadiah itu? Gak ada, gak ada
yang bisa kita lakukan selain memberikan hidup kita untuk Dia secara total, yang sudah
duloe rela memberikan hidup-Nya untuk kita, sebagai hadih terindah, supaya kita bisa
mengenal Dia lebih dalam lagi, gak ada penghalangnya.

Christine: tapi aku udah berdosa banget. Liat aku sekarang, mamaku kayak gini, gara-
gara aku, teman-teman pelayan sama aja! hidupku hancur karena aku yang hancurin
sendiri!

Mandri: enggak lo Christine, apa yang terjadi pada mamamu itu bukan salahmu, Tuhan
yang ijinkan. Ingat kan Dia selalu punya rencana indah bagi kita?

Mandri: Tuhan sayang sama loe, sayang sama gua, sayang sama kita. Gak seharusnya
loe berpikir yang jelek-jelek tentang loe dan Tuhan. Loe berharga, kayak biji mataNya.
Semua orang punya masa lalu dan masa depan, termasuk elu. Kalo loe mau berubah,
gua yakin Tuhan pasti seneng banget. Gua duluan ya, penjaga udah ngeliatin dari tadi..

Christine: *diam*

Mandri: Engkau yang bantu Dia, Tuhan..

Christine: *menangis* Tuhan.. Tuhan.. gimana ini, aku bingung. Gimana caranya Tuhan
untuk berubah?

Narator: Christine kembali ke dalam tempatnya, terdiam. Tiba-tiba ia menangis, melihat


buku di meja penjaga penjara, yang bertuliskan alkitab. Ia memohon pada penjaga
untuk boleh meminjamnya dan akhirnya, ia pun mulai membaca. Terus membaca
hingga ia mulai menangis. 

Christine: Tuhan aku jahat banget..... maafin aku Tuhan

Suara Roh Kudus: Aku mengasihimu, nak. Aku sangat mengasihimu

Christine: Aku mengasihiMu, Tuhan, aku sangat mengasihiMu. Bahkan jika keadaan
hidupku tidak juga baik, Engkau tetap baik, satu satunya yang kuharapkan. (Song: satu
satunya yang kuandalkan)

Narator: Setelah malam ini, Christine tidak pernah sama lagi. Hidupnya berubah total,
hatinya telah menjadi baru. Walaupun ia sendiri, ia tidak pernah merasa sendiri karena
Roh Kudus terus menemaninya. 2 tahun sisa masa tahanannya, ia menjadi tahanan
paling baik, bahkan berkawan dengan para penjaga penjara. Tuhan pun memberi
kesembuhan atas penyakit Mamanya, yang secara medis tidak mungkin. Ia menerima
Hadiah itu, Yesus lahir di hatinya sebagai Hadiah Terbaik, Hadiah Terindah.

Song: Natal Di Hatiku…

Anda mungkin juga menyukai