Anda di halaman 1dari 3

IDE DRAMA NATAL (KASIH PERSAUDARAAN)

Seorang perempuan duduk di atas panggung (disediain kursi), di kanan-kirinya


ada beberapa orang yang lagi sibuk urus pekerjaan mereka, orang di kanan-kiri ini
disorot bergantian.

OPENING

Narator : Kala senja itu seorang wanita duduk termenung sendirian. Ia tengah
menatap orang-orang bersikap acuh tak acuh, seolah hanya mereka satu-satunya manusia
tersibuk di dunia.

ORANG 1 : “Kerjaan banyak, ngga ada yang bantu, gini amat jadi ibu rumah
tangga!” (sibuk sambil ngomel-ngomel)

ORANG 2 : “Andai aku orang kaya ngga perlu kerja kantoran, cukup duduk depan
teras sambil minum kopi duit menghampiri.”

ORANG 3 (penginnya sih kaya pengemis or gelandangan gitu ceritanya, pokoknya


seseorang yang sangat amat lusuh) : “Yah di dunia ini sih aku yang paling perlu ditolong,
duka lara sudah jadi makanan sehari-hariku.”

MC : (menghela nafas) “Semua orang nampaknya sibuk dengan urusan masing-


masing ya, seolah-olah tidak ada ruang untuk memikirkan orang lain. Bekerja untuk diri
sendiri, belajar untuk diri sendiri, bahkan berbagi kasih pun hanya untuk kepentingan diri
sendiri. Rasanya dunia jadi sepi, sunyi karena tak ada lagi yang peduli.” (gesturnya seolah-
olah lagi ngajak ngomong jemaat gitu)

ORANG 1 : “Hei kamu yang duduk disana, jangan diam saja, lekaslah bantu aku!”
(agak jaga jarak sama MC, sambil melambaikan tangan, terus tunjuk .... sesuatu yang
perlu dibantu)

(MC bangkit berdiri terus bantu ORANG I)

ORANG 2 : “Hei sekarang giliranku, tolong bantu aku juga!” (dari sisi lain, sambil
nunjuk-nunjuk sesuatu yang perlu dibantu juga, nadanya sedikit kesal)

(MC berjalan menuju ORANG 2)

ORANG 1 : “Ayo dong jangan lama-lama, tugasmu disini belum selesai!” (marah-
marah)

ORANG 2 : “Kamu bisa sabar ngga sih, aku juga butuh bantuannya tau!” (marah-
marah)

(Adegan ini dibuat dua orang itu ngerebutin si wanita)

Setelah selesai bantu-bantu, MC jalan kembali ke kursi, tapi di tengah-tengah dia


ngelewatin ORANG 3.
ORANG 3 : “Tolong.. tolong aku, tidak adakah sesuatu yang bisa kamu berikan untukku?”
(nadanya memelas)

MC : (menghela nafas) “Sejujurnya aku sudah lelah kesana-kemari,” (berdiri


sebentar ngeliatin ORANG 3, terus berpaling ngeliatin jemaat) “Kalo Bapak/Ibu jadi saya,
mau tolong ngga?” (nah ini dia nyamperin jemaat yang duduk di depan, whoever is them)

MC : “Baiklah kalau begitu, saya akan tolong orang ini.”

(MC nolongin ORANG 3)

KLIMAKS

MC kembali ke kursi. Dia tiba-tiba termenung gitu. Tangannya pegang kepala,


nutupin muka atau hal lain yang nunjukin kalo sebenarnya dia juga cape dan butuh ditolong.

Narator : Terdiam ia sendiri, tak ada lagi teman maupun kawan. Tak ada kebersamaan, tak
ada pula persaudaraan. Ia merasa hampa tak ada siapa-siapa. Raganya lelah, jiwanya putus
asa menghadapi kisruhnya dunia dengan segala keegoisan di dalamnya.

(MC berdiri)

(Penginnya sih ada video yang diputar isinya menggambarkan ketidakpedulian manusia
di dalamnya, nah sambil video di putar, si MC ini baca puisi)

MC : “Ketika aku berjalan dan terus berjalan, kusaksikan bahwa dunia telah berbeda.
Manusia tak lagi mampu berbagi, tak mampu menjalin kasih. Manusia hidup hanya, hanya
dan hanya untuk dirinya sendiri. Duka, lara, bencana ada dimana-mana, namun tak seorang
pun mau ikut berbagi rasa. Rasa peduli kini terpendam mati. Sesungguhnya bukan dunianya
yang kejam, namun manusia yang tinggal di dalamnya.” (sepanjang video di putar)

(MC duduk lagi di kursi, terus menangis)

MC : “Kemana semua orang saat aku memerlukan mereka?! Sendiri aku disini, tak ada yang
menghampiri, tak ada yang menemani. Tua, muda bahkan anak-anak sibuk dengan urusan
diri tanpa ada peduli. Lelah.. aku merasa lelah. Tak lagi sanggup berucap, tak kuasa bergerak.
Sesekali aku ingin kamu mengerti, bahwa aku juga manusia, aku pun butuh kamu sebagai
sosok yang mendukungku kala duka bertamu.” (nada baca puisinya agak meningkat kaya
orang kecewa)

Nah disini orang-orang yang tadi dia tolong pada berdatangan mengulurkan tangan
(kek nepuk-nepuk pundaknya, nyodorin tangan seolah-olah melambangkan dia tuh siap
bantu juga, ada yang duduk di sebelahnya)

ORANG 1 : “Adakah yang bisa kami bantu?”

ORANG 3 : "Ungkapkanlah isi hati, jangan bersedih sendiri. Ada kami disini.”
(MC bangkit berdiri bareng sama ketiga orang itu)

ENDING

ORANG 2 : “Terimakasih karena kamu tidak pernah menyerah untuk tetap berbagi meski
awalnya kami tidak peduli. Terimakasih karena kamu mau tetap berdiri meski harus
melangkah sendiri. Kini, giliran kami yang hadir disini untuk menemani agar kamu tak lelah
sendiri.”

(Semua pemeran berdiri menghadap ke jemaat)

Narator : Ketika kita seiring sejalan, sekata sehaluan. Egoisme pun padam dalam arogan.
Bersama saling memahami satu dengan yang lain, eratkan kasih sayang dengan persaudaraan.

NB : MC TUH MAIN CHARACTER

Daftar pemeran :

MC (Perempuan muda, innocent) : Jessie

ORANG 1 (Ibu-ibu, yang kelihatan angkuh dan galak) : Kak Yuli Todo

- Outfitnya ala ibu-ibu


- Gendong bayi
- Bawa sapu

ORANG 2 (Bapak-bapak, yang cocok buat meranin orang kantoran) : Om Oscar

- Kemeja
- Bawa berkas-berkas kantoran
- Bawa tas kantor

ORANG 3 (Bapak-bapak, mukanya memelas gitu) : Om Drajat

- Baju lusuh
- Pake topi bundar

Properti tambahan :

Kursi putih di panggung

Daun-daun kering

Anda mungkin juga menyukai