Anda di halaman 1dari 4

Self Love

Kelompok 2 – Teater Pena Maba 2022

Sebelum dimulai kita dengarkan yel-yel

(Lampu dipadamkan) – Tim Kreatif


Suasana dibuat mencekam (Iringan musik opening) – Tim Musik

Narator 1: Hei hei hei anak muda yang lahir di zaman yang salah. Hahaha. Sungguh sedih
sekali nasibnya kalian. Dunia berputar begitu cepat menghasilkan perkembangan yang
signifikan. Eh eh eh tapi sayang solidaritas hati malah ditinggalkan. Aneh kan? Aneh kan? Ya
memang aneh… itu tololnya manusia. Ah sudah. Woe nona. Bunuh diri saja. Bunuh diri
saja… hahaha…

(Lampu dinyalakan) – Tim Kreatif


(dipanggung ada 2 orang yakni pemeran utama dan iblis. Iblis di situ kerjaannya mengamat-
amati dan mengganggu pemeran utama)

Narator 2: Adakah cinta yang masih kau sisih?


Adakah cinta yang bisa kuraih?
Adakah?
Adakah?
Adakah itu? (tempo per bait dari kecil makin ke keras)

Perempuan sial itu sedang merintih


Berteriak kesakitan dalam sepi
Membuat ia amat tersakiti
Dan sadisnya itu terus terjadi tanpa henti.

Hei. Lihatlah tiba-tiba ia tersenyum


Ah. Sayang itu senyum getir
Senyum sendu yang ternyata berisikan ratap malu.

Habis gelap terbitlah terang


Benarkah demikian?
Bukankah kata-kata itu telah usang di masa sekarang?
Ini bukan hanya untuk wanita yang empunya pemilik rasa
Yang saat ia tersakiti menggenggam dada
Tetapi laki-laki sang pemilik citra logis juga mampu tergoyahkan oleh hal yang sama.

Narator 3: Angin-angin senyum candu itu perlahan terangkat menghilang


Kali ini di mana pun tempatnya, noda adalah teman baruku yang tak pernah mau lepas.
Noda itu ingin hubungan kami semakin mesra.
Lagi pula ia juga membenci siapa saja yang datang membantu.
Ah emang mereka membantu?
Halahhhh yang ada malah mereka semakin memperkeruh suasana.

Tuhan risau ini menjerit tangis


Aku diam memendam pilu
Berteriak dalam diam
Menangis dalam tawa.

Kubekap rapat semuanya


Membuat semua seolah baik-baik saja.
Dan...
Kapan Engkau mau mengulurkan tangan kasih membantu aku yang sudah tak berdaya ini?
Kapan?
Kapan?
Ah... jangan-jangan....

Narator 1: ahhahahha.. tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi nona. Hei hei hei lihat itu.
Lihatlah itu.. (si bergerak mendekati pemeran utama dan berbisik. Setelah selesai berbisik
kembali duduk ke kursinya)
(Tokoh-tokoh pembantu mulai bergerak masuk secara kelompok masing-masing. Tiap
kelompok wajib memiliki minimal seorang wanita untuk memerankan sosok pemeran utama
yang sedang merenungi masalah)
(Narator 2 dan Narator 3 akan mendaraskan setiap lakon yang diperagakan pemeran
pembantu)

Backsound suasana mencekam – Tim Kreatif


ADEGAN 1 (diperankan oleh pemeran)
Papa (Narator 2) : Darimana saja kamu tengah malam gini baru pulang? Kamu gak mikir?
Kamu tuh gadis, gadis dari keluarga terpandang! Memalukan sekali kamu ini!
(Mama berusaha mencegah)
Mama (Narator 3) : Astaga, Papa! Papa gak boleh nampar anak papa kayak gitu! Gak pantas
papa memperlakukan anak papa sekasar itu
Papa (Narator 2) : Halah kamu ini dari dulu selalu saja beginu.selalu bela2in yang salah
Mama (Narator 3) : Tapi pah.....
Papa (Narator 2): haaaa. Ibu sama anak sama aja

ADEGAN 2 (diperankan oleh pemeran)


Narator 2 : eh coba deh liat anak itu
Narator 3 : ih ga banget tau gayanya
Narator 2 : culun banget ga sih haha
Narator 3 : iya dia yang begitu tapi malunya sampe sini haha

ADEGAN 3 (diperankan oleh pemeran)


Narator 3: (si dosen tiba-tiba lempar kertas skripsi ke murid) Bapaknya orang sukses, hebat,
punya perusahan besar, tapi anaknya payah. Sana pergi. Buat semuanya dari awal!

Narator 1: (saat narator membacakan ini iblis bangkit berdiri dan kembali mengganggu
pemeran utama. Semua pemeran pembantu bergerak secara teratur keluar dari panggung)
Bagaimana nona? Dunia itu kejam kan? Mereka membencimu! Sudah saatnya kamu bebas
dan lepas dari penderitaan itu. Ayo angkat pisaumu itu lalu sayat urat nadimu! Lakukan
sekarang maka kamu akan bahagia.
(Pemeran utama mulai mengangkat pisaunya untuk bunuh diri)

Backsound Deathmetal – Tim Kreatif


Narator 1: Ayo nona matilah dengan tenang!

Petugas yel-yel: (secara serempak) jangan....

Narator 1: Mereka itu hanya anggota pemberi yel-yel yang tidak tahu apa-apa. Kamu tak
perlu menggubris mereka.

(Pemeran utama kembali mengangkat pisaunya)

Petugas yel-yel: Jangan...


Perwakilan salah satunya: Please jangan!!!

(Lampu dipadamkan) – Tim Kreatif


(Pemeran utama berteriak histeris)

Instrument musik motivasi – Tim Musik


(Secara bertahap satu persatu tokoh pemeran pembantu muncul dengan qoutesnya mereka
masing-masing 4ambal membawakan lilin. Khusus untuk satu orang-pembawa motivasi
kelima membawa dua lilin yang nantinya akan diberi ke pemeran utama. Pemberi motivasi 1-
4 tidak menatap pemeran utama melainkan penonton kecuali yang terakhir yang akan
mengulurkan tangan kepada pemeran utama)

(Pemeran utama bangun dan berhasil ditolong lalu kemudian dipeluk)

Petugas yel-yel: yeahh hore!


(Lilin dipadamkan)
(Lampu kemudian dinyalakan kembali untuk semua anggota bersama menyanyikan lagu
"Bahagia - GAC")

Selesai....

Anda mungkin juga menyukai