1. Alur maju. Menceritakan kisah masa sekarang sampai masa depan.
2. Alur Mundur : Menceritakan masa lalu, sampai masa kini. 3. Alur Campuran : penggunaan alur maju dan mundur secara bersama sama dalam satu cerita. Alur Cerita memiliki 5 buah pergeseran. 1. Pengenalan tokoh . Pengarang memperkenalkan beberapa tokoh yang bermain. 2. Dasar Konflik : awal mula masalah yang nanti akan menjadi sebuah konflik 3. Pertikaian semakin memuncak : Dasar masalah tadi menjadi semakin berkembang dan semakin kritis untuk menjadi sebuah konflik utama 4. Puncak konflik (klimaks). Puncak permasalahan yang melibatkan tokoh utama dalam masalah yang rumit. 5. Penyelesaian : Puncak cerita berangsur reda dan mengalami sebuah penyelesaian. Pergeseran alur 1. Pengenalan tokoh . Pengarang memperkenalkan beberapa tokoh yang bermain. Surti memandangi air sungai yang mengalir jernih. Dia membayangkan wajah pacarnya yang sedang merantau ke kota. Tejo… ya tejo. “Tejo itu kemana ya?? Kok tak memberi kabar, aku disini kangeen menunggunya, sudah satu tahun dia tak ada kabar. Biasanya tiap bulan dia selalu mengirim surat pada ku...” lamunnya…. ………………………………………………………………………………………………………………………… Tejo pulang ke kontrakannya, dia merebahkan tubuhnya yang sangat lelah. Dia melamunkan seorang wanita yang dulu dicintainya. Ya, surti… namun sekarang ada 2 bayangan dalam hatinya. Wajah sejuk sang kekasih. Seorang janda kembang di sebelah kostnya. Rosa. Gadis itu begitu ayu , cantik dan begitu menawan hati tejo…..
2. Dasar Konflik : awal mula masalah yang nanti akan menjadi
sebuah konflik Surti tak kuasa lagi membendung rasa rindunya. Dia pergi menyusul tejo yang sedang merantau ke ibu kota. Dia telusuri sebuah alamat yang diberikan tejo satu tahun lalu. Dengan hati yang galau dia pergi ke alamat itu. Dengan diantarkan seorang tukang ojek dia menuju ke alamat itu. Setibanya di tempat itu dia menanyakan kepada tetangganya. Orang orang itu ternyata tak mengenalnya, sampai saat di berikan foto tejo baru orang orang itu mengerti. “ada mbak, tapi namanya bukan tejo, melainkan Frengky, nanti sore juga dia kembali dari kerjanya”… surti pun kembali menunduk galau. Surti beristirahat di kost mak sujah yang berada di sebelah kost tejo. Jam 4 sore, bagaikan di sambar kilat di siang bolong, surti terkejut setengah mati melihat tejo yang pulang menggandeng rosa. Seakan tak percaya, perlahan pipinya basah oleh air mata. Sambil membawa ranksel, surti pun melangkah ke halaman kost tejo. Dan melemparkan sebuah saputangan ungu ke muka tejo. “jadi ini alasan setahun kamu tak menghubungi ku, tega kamu jo…!!!!
3. Pertikaian semakin memuncak : Dasar masalah tadi menjadi
semakin berkembang dan semakin kritis untuk menjadi sebuah konflik utama Surti berlari ke jalan raya dan mencegat mobil biru yang ternyata sebuah taxi, dengan uraian air mata dia pergi dari hadapan tejo yang berdiri mematung di depan rumahnya. Rosa beranjak, “siapa yang tadi mas, kok datang datang langsung nangis??” Tejo tergagap. “Bubububukaannn siisiapaa siapa….” Aku sendiri tak mengenalnya. Rosa pamit pulang, tinggal tejo sendiri disini… memikirkan prahara yang akan terjadi… …………………………………………………………………………………………………………………………….. “Kurang ajar, settan, kuda busuk, memang dikira siapa dia, sudah melamar anak gadis orang tapi berselingkuh” Teriak pak kades desa sambiroto. Surti hanya menangis tersedu…. Dengan ditemani 3 orang yang seram, pak darminto pergi menyusul tejo. Dan menunggu kepulangan tejo dari tempat kerja.
4. Puncak konflik : Puncak permasalahan yang melibatkan tokoh
utama dalam masalah yang rumit. Sebuah hantaman pukulan mendarat di punggung tejo. Tejo pun tersungkur, Rosa hanya berteriak melihat kekasihnya di hajar oleh ke 3 orang itu. “ampun pak lurah, aq memang salah, aku minta maaf, aku khilaf, maafkan aku…. !! aku tak akan mengulanginya.” Sebuah celurit sudah dikalungkan di leher tejo. Pak kades darminto pun datang menghampiri tejo. “apa maumu jo, sudah melarat, dan ku ijinkan melamar putriku, tapi kini kau selingkuh. Kau mau mati Haahhh…?!!!!” Dari jauh surti berteriak. Jangan bunuuuhh tejo, aq mencintainya, aq menyayanginya abah… jangan berbuat bodoh, aq ingin bersama tejo. Tapi, tak sempat menolong tejo celurit itu sudah menancap di jantung tejo. Rosa dan Surti hanya menangis di depan mayat tejo….
Cinta memang indah, tapi sekali ternoda, akan sangat menyakitkan….
5. Penyelesaian : Puncak cerita berangsur reda dan mengalami
sebuah penyelesaian. Tejo pun dikuburkan di tepi sungai, jauh dari pemakaman umum desa. Dia adalah aib, dia adalah durjana bagi masyarakat desa, namun pak darminto mendekam dipenjara karena membunuh durjana itu. Yah… walau pahit, itulah hidup, itulah perjuangan cinta sejati seorang ayah, rela berkorban demi kebahagiaan putrinya, perlahan surti sadar, kalau tejo salah, dan orang tuanya lah yang benar… Fin