Anda di halaman 1dari 1

Fragmen "Yang Terindah Di Hari Natal"

Judul: Hadiah Terindah


Pemeran dimainkan oleh 2 orang
Setting panggung:
Pohon natal kecil da kelihatan jelek tanpa hiasan dan lampu. Di bawah pohon natal, ada sebuah
keranjang cukup besar untuk bisa dimasuki manusia. Meja dan kursi ditengah ruangan.

Narator:
Hari natal, hari dimana sema orang meresa bahagia. Kue, baju baru, pohon natal yang gemerlap
wana-warni, dan nayanyian lagu natal. Keluarga berkumpul dan saling memberi hadiah.
Pemerean satu masuk, terlihat murunng dan sedih. Berjalan gontai dan duduk di kursi. Menarik
napas panjang dan berat, menggelengkan kepala dan tertuntuk lesu.

Pameran 1 : Natal, Natal…………... (diam)…………… semua orang berbahagia di hari natal.


Semua orang senang. Semua orang gembira. Tapi aku tidak..
Natal…. Untuk apa natal?!!! (kembali dian dan merenung)
(Pemeran 2: Masuk, menatap pemeran 1 dari jauh, kemudian berjalan pelan-pelan
menghampiri….)

Pemeran 2: Kenapa kau sedih….??

Pemeran 1: (Tak langsung menjawab)……….. Aku sedih karena natal

Pemeran 2: buka nkah ka seharusnya bergembira karena natal???

Pemeran 1: Tidak aku tidak gembira! Semua orang gembira di hari natal, tapi aku tidak
(terdiam sesaat, kemudian berdiri)
Lihatah! Semua orang tertawa bersama teman-temannya, sedangkan aku…… aku tak punya
kawan……..! (kembali duduk dan menatap wajah dengan tangannya)

Pemeran 2: sadarkah bahwa aku selalu menjadi temanmu?

Pemeran 1: Benarkah?

Pemeran 2: Saat kau senang, aku tertawa bersamamu. Saat ka sedih, aku menghiburmu dengan
penuh kasih. Saat kau tersesat, membuka jalan bagimu. Saat kau berada dalam kegelapan, aku
menjadi lilin bagimu.

Pemeran 1: (seperti tersadar, kemuadian menangis)


Kau begitu baik dalam hidupku, tapi aku tak pernah sekalipun mengingatmu. Apa     yang
dapat kuberikan kepadamu, sedangkan aku tak punya apa-apa.

Pemeran 2: Kau akan memberikan hal yang paling berharga bagiku.


(pemeran 2 berjalan keluar meninggalkan panggung)

Pemeran 1: (termenung) hal yang paling berharga……? Apa yang paling berharga yang dapat
kuberikan??
Setelah merenung sesaat, pemeran 1 melihat keranjang di bawa pohon natal. Ia kemuadian
berjalan pelan-pelan dengan pandangan yang tertuju pada keranjang tersebut. Perlahan, ia masuk
ke dalam keranjang itu.

Narrator:
Saudara-saudara, diri kita adalah pemberian yang paling berharga, sebab Sang Juruselamat telah
memberikan dirinya untuk menyelamatkan kita.
Shaloom, Selamat Natal.... 
Uis Neno Nokan Kit Ok-Oke

Anda mungkin juga menyukai