Anda di halaman 1dari 3

AKU ISTIMEWA

Pemain:
Papa : Ls. Leo
Menik : Ls. Menik
Teman Baik : Ls. Ervyn
Teman Jahat 1 : Ls. Lily
Teman Jahat 2 : Ls. Rismi
Hati Hitam : Ls. Andrian
Suara Tuhan : Ls. Yusuf

(Menik masuk dan mengajak bernyanyi bersama)


Yesus cinta semua bangsa
Semua bangsa di dunia
Kulit putih dan hitam
Semua Tuhan cinta
Yesus cinta semua bangsa di dunia

Yesus cinta semua anak


Semua anak di dunia
Badan gemuk dan kurus
(Badan tinggi dan pendek; Hidun mancun dan pesek; Mata sipit dan belok; Rambut kriting dan lurus)
Semua Tuhan cinta
Yesus cinta semua anak di dunia

(setelah bernyanyi, Menik mencuci piring di pinggir panggung)

Scene 1: SITUASI DI RUMAH


Menik : mencuci piring
Papa : (mabuk dengan sebotol minuman sambil meminumnya) ... Glegek-glegekkkkk ..eeekkk...(bersendawa) ini
minuman memang sedaaap (melihat ke arah botol sambil tersenyum; tetap mbuk) minuman yang menyegarkan
jiwa dan raga setiiiiaap hari... glegek-glegek....(sambil duduk kemudian minum lagi, lalu tiba2 teriak memanggil).
Dut.... Dudut…Dudut....... (teriak sangat keras) Genduuuuuuttt.....”
Menik : ”Ya... Pa... tunggu bentar.”
Papa : ”Cepaaat.... dasar gendut jalannya lambat.”
Menik : ”Ya, Pa.” (ketakutan, tidak berani melihat papanya)
Papa : ”Kamu tidur atao lagi makan ha ... tidur melulu, makan melulu...”
Menik : ”Enggak... Pa, aku lagi bantuin mama cuci piring.”
Papa : ”Bagus... jangan tidur melulu, jangan makan melulu.... lihat kamu punya badan sudah mau sama besar kayak
Papa. Jangan buat bangsa ini malu, ya!! Bangsa ini sudah malu, jangan dibuat malu!”
Menik : ”Ya.. Pa..”
Papa : ”Jangan asal bilang ya... Sudah masuk sana!!” (tidak peduli dengan Menik) “Glegek-glegekkkkk (meneguk
minuman sembari keluar).”

Scene 2: SITUASI DI PERJALANAN


Teman Jahat 1 : ”Mana si gendut tadi, sepertinya aku melihat dia... ”
Teman Jahat 2 : ”Iya... tadi kan dia ada di sini, he he dia pasti malu karna kalo udah ketemu kita selalu ditertawai melulu..”
Teman Jahat 1 : ”Ha..ha...ha...”
Teman Jahat 2 : ”Eh.. liat itu si gendut....”
Teman Jahat 1 : ”Pipinya bulet amat sih... !”
Page 1 of 3
Teman Jahat 2 : ”Badannya aja gendut, pipinya juga ikut bulet lha..”
Teman Jahat 1 & 2: “Ha ha ha ha ha ha” (tertawa mengejek sambil sesekali berbisik-bisik membicarakan Menik)
Menik : (Lewat saja dengan kepala tertunduk)
Teman Jahat 1 : ”Sst... liat dia berjalan kepalanya nunduk melulu...” (berbisik)
Teman Jahat 2 : ”Hei awas nabrak, di depan sana ada jurang”
Teman Jahat 1 & 2 : ha ha ha ha ha ha (mengejek)
Teman Jahat 1 : ”Aku punya teka-teki, kenapa anak babi kalo jalan kepalanya nunduk melulu???”
Teman Jahat 2 : ”Dia malu, karena ibunya babi...”
Teman Jahat 1 & 2 : “Kayak siapa ya…..??? Ha ha ha ha ha ha” (mengejek)
Menik : (Lewat saja dengan kepala tertunduk menaham tangis)
Teman Jahat 1& 2 : (mengikuti Menik keluar panggung sambil mengejek) “Anak babi, anak babi,,,”

Scene 3: SITUASI DALAM MIMPI


Menik : (Masuk ke panggung sambil mengantuk lalu tertidur. Tiba2 datanglah si hati hitam dalam mimpinya.)
Hati hitam : (Datang mendekat sambil tertawa) ”Ha..ha...ha....ha..... hi....hi....hi...hi.... kasian sekali kamu hai gendut...”
Menik : ”Si..siapa... siapa kamu?” (terkejut, mendenguskan nafasnya yang sesak, dan menjauh)
Hati hitam : (Tertawa) ”Ha ha ha ha aku si Hati yang jahat... ha ha ha”
Menik : “Ke..kenapa..ka..kamu ada di sini?”
Hati hitam : “Aku masuk ke mimpimu tauk….. Aku datang untuk bilang kamu tidak berharga…Coba pikirkan papa kamu
malu lihat kamu gendut, mamamu juga malu... Bahkan teman2mu mengejekmu dan tidak pernah mau
bermain denganmu kan??? ha..ha... ha... ha..................”
Menik : (Merasa sedih, ketakutan, dan mulai menangis) “Tidaaak..tidaaak....jangaaan...jangaaaan...
jangaaaan.....” (sambil berlari memutari panggung lalu keluar ke arah penonton)
Hati hitam : (Berlari mengejar Menik) ”Mau lari kemana kamu ha..ha..ha... gendut... (dinyanyikan sambil berjalan
keluar panggung) gendut..gendut..gendut..gendut...”
Menik : “ Pergi kamu!! Tolong….tolong…..!!”

Scene 4: SUASANA DI TAMAN


Teman Baik menyanyikan sebuah lagu dan mengajak anak – anak untuk bernyanyi dengan bersahut sahutan..

Kamu namanya siapa?


Kamu rumahnya dimana?
Kamu cakep atau tidak?
Kamu kaya atau miskin?

Ku tak peduli kamu cakep atau tidak


Yang ku tau Tuhan Yesus sayang kamu
Ku tak peduli kamu miskin atau kaya
Yang ku tau Tuhan Yesus sayang kamu

Menik : (datang dengan kepala terdunduk malu dan sedih)


Teman Baik : ”Hai, Menik bagaimana kabarmu?”
Menik : ”Hem... menyedihkan...”
Teman Baik : ”Ada apa sebenarnya?? Kok setiap kali aku ngeliat kamu, kamu selalu berjalan dengan kepala
tertunduk?”
Menik : ”Aku malu.. aku malu karna aku gendut..Aku merasa tidak berharga.”
Teman Baik : (merangkul Menik) ”Kamu harus pede, karna kamu berharga di mata Tuhan. Hitam atau putih, kurus
atau gemuk, miskin atau kaya Tuhan Yesus tetap cinta kamu kok.. Dia amat mengasihimu”
Menik : ”Aku... malu... malu... hu... hu...hu... (menangis sedih)... aku malu banget
Page 2 of 3
Teman Baik : ”Sudahlah jangan bersedih!”
Menik : ”Bagaimana tidak sedih, Papa bilang aku gendut, mama bilang aku gendut, temen2 tetangga mengejekku
gendut.”
Teman Baik : ”Sekalipun kamu gendut, tetapi kamu tetap berharga di mata Tuhan. Tuhan ciptakan kamu unik dan satu
– satunya. Kalau kamu belum percaya, nanti di rumah kamu berdoa. Ampuni mereka yang sudah
menghinamu. Lalu minta Tuhan untuk memberimu iman untuk percaya bahwa Yesus mengasihimu.”
Menik : “Baiklah”
Teman baik : “Ayo kita pulang.”

Scene 5: Di rumah
Menik : (berdoa) “Tuhan Yesus, aku sangat sedih. Aku gendut dan tidak ada yang sayang padaku. Orang – orang
menghinaku, aku malu.”
Suara Tuhan : ”Menik yang dikatakan olen temanmu itu sangat benar..kalau engkau berharga di mata Tuhan. Tidak perlu
malu dengan tubuhmu yang gendut itu, Aku tetap menerimamu apa adanya dan engkau tetap cantik
bagiKU. Ingat, Aku bersedia disiksa dan mati bagimu di atas kau salib. Kau sudah dengar kan di Paskah
kemarin? ”
Menik : ”Tapi Papa dan Mama malu kalau aku gendut...”
Suara Tuhan : ”Kau bisa berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan menjamah hati Papa dan Mamamu..”
Menik : ”Teman-teman tetanggaku juga suka mengejekku...”
Suara Tuhan : ”Karena mereka belum mengerti tentang kasih Tuhan, berdoalah untuk mereka juga. Jadi, apakah
sekarang kau mau mengampuni orang2 yang telah mengejekmu, Menik?”
Menik : ”Baiklah, Tuhan... aku mau mengampuni mereka... Trimkasih Tuhan sekarang aku sadar kalau aku ini
berharga dimataMu..Engkau sangat mengasihiku... hidupku berarti dan Engkau menerimaku apa adanya”
Suara Tuhan : “Ingatlah selalu, Menik, bahwa engkau ini berharga di mataKu dan mulia. Dan Aku ini mengasihi Engkau.
Jadi, percayalah, engkau istimewa!”
Teman Baik : (masuk ke panggung) “Hei, Menik. Wah,,kenapa mukamu ceria sekali?”
Menik :”Iya, aku sudah berdoa seperti katamu. Terima kasih, ya, sudah mengingatkanku. Aku sekarang sadar
bahwa Tuhan menciptakanku istimewa.

Aku istimewa bukan karna katamu


Aku istimewa bukan sbab kau puji
Bukan karna kuat dan hebatku

Ku istimewa kata Yesus


Ku berharga Alkitab mengatakan
Ku istimewa kata Yesus
Ku dibeli bukan dengan emas perak
Tapi darah Yesus

Page 3 of 3

Anda mungkin juga menyukai