Pemain:
Papa : Ls. Leo
Menik : Ls. Menik
Teman Baik : Ls. Ervyn
Teman Jahat 1 : Ls. Lily
Teman Jahat 2 : Ls. Rismi
Hati Hitam : Ls. Andrian
Suara Tuhan : Ls. Yusuf
Scene 5: Di rumah
Menik : (berdoa) “Tuhan Yesus, aku sangat sedih. Aku gendut dan tidak ada yang sayang padaku. Orang – orang
menghinaku, aku malu.”
Suara Tuhan : ”Menik yang dikatakan olen temanmu itu sangat benar..kalau engkau berharga di mata Tuhan. Tidak perlu
malu dengan tubuhmu yang gendut itu, Aku tetap menerimamu apa adanya dan engkau tetap cantik
bagiKU. Ingat, Aku bersedia disiksa dan mati bagimu di atas kau salib. Kau sudah dengar kan di Paskah
kemarin? ”
Menik : ”Tapi Papa dan Mama malu kalau aku gendut...”
Suara Tuhan : ”Kau bisa berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan menjamah hati Papa dan Mamamu..”
Menik : ”Teman-teman tetanggaku juga suka mengejekku...”
Suara Tuhan : ”Karena mereka belum mengerti tentang kasih Tuhan, berdoalah untuk mereka juga. Jadi, apakah
sekarang kau mau mengampuni orang2 yang telah mengejekmu, Menik?”
Menik : ”Baiklah, Tuhan... aku mau mengampuni mereka... Trimkasih Tuhan sekarang aku sadar kalau aku ini
berharga dimataMu..Engkau sangat mengasihiku... hidupku berarti dan Engkau menerimaku apa adanya”
Suara Tuhan : “Ingatlah selalu, Menik, bahwa engkau ini berharga di mataKu dan mulia. Dan Aku ini mengasihi Engkau.
Jadi, percayalah, engkau istimewa!”
Teman Baik : (masuk ke panggung) “Hei, Menik. Wah,,kenapa mukamu ceria sekali?”
Menik :”Iya, aku sudah berdoa seperti katamu. Terima kasih, ya, sudah mengingatkanku. Aku sekarang sadar
bahwa Tuhan menciptakanku istimewa.
Page 3 of 3