Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS NOVEL

diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester


mata kuliah Bahasa Indonesia

PROGRAM STUDI D3 RADIOLOGI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIkes ) Cirebon
Jl . Brigjen Dharsono 12B By Pass Cirebon
Telp. ( 0231) – 247852
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
1. IDENTIFIKASI NOVEL
 Judul : Tentang Astrid
 Pengarang : Affiantara Marsha Yafenka
 Penerbi : Diandra Kreatif ( kelompok penerbit diandra )
 Cetakan : 1
 Tahun Terbit : Desember 2016
 Tempat Terbit : Yogyakarta
 Tebal Buku : 236 Halaman ; 14 x 20 cm

2. SINOPSIS
 Diana yang merasa hidupnya datar dan tidak bermakna, kini merasakan
banyak perubahan sejak mengenal Astrid, anak pindahan yang memiliki
minat di bidang perfilman . Bersama dengan Astrid, Diana merasakan
pengalaman baru yang menyenangkan dalam kehidupannya. Terutama
sejak Astrid menjadi anggota Teater Wong Suci, yang merupakan
langkah awal bagi dirinya untuk menekuni bidang perfilman. Banyak
keseruan yang terjadi selama kebersaman mereka di Teater Wong Suci.
Apa saja keseruan yang dirasakan oleh Diana ? Serta apakah akhirnya
impian Astrid mampu mewujudkan keinginannya itu? Temukan
jawabannya dalam buku Tentang Astrid ini.

3. UNSUR INTRISTIK
1) Tema : Persahabatan
2) A. Tokoh Utama : Diana dan Astrid
B. Tokoh Pembantu : Mamah Diana, Clara ( Mamah Astrid
)
Farhan ( Papah Astrid ), Wawan,
Marffela, Lidia.
3) Penokohan :
 Karakter
a. Diana :
1.Pendiam : “ Dikelas pun aku sangat sepi, tidak banyak
mengeluarkan suara, seolah-olah aku adalah komplek kuburan
pronggol jam 12 malam, malam Jum’at Kliwon.”
2. Datar : “ Kehidupan datarku yang seolah tidak berarti itu berjalan
selama 1 tahun.”
3.Introvet (tertutup) : “ Pergaulanku biasa saja dan tidak seperti
perempuan sesuatu.”
4. Cuek : “Karena sebelum Astrid datang ke sekolah ini, Aku adalah
orang yang sangat cuek, dan tidak mau terlibat hal-hal yang
merepotkan.”
5. Baik Hati : “ Iya gak apa-apa lagian kan kamu baru disini jadi
sewajarnya aku nganter dn nemenin kamu”
6.Pendengar Yang Baik : “Mendengarkan segala cerita Astrid tentang
mimpinya dan kenapa dia tertarik dengan bidang perfilman.”

b. Astrid :
1. Periang : “Kalau aku, sangat tertarik ke dunia perfilman”
2. Baik Hati : “Oh iya, kalau gitu sekalian aja kita beli pakean buat
kamu, nanti aku yang bayar.”

c. Mamah Diana
1. Perhatian : “ Diana kamu habis darimana sayang ? Tumben telat
pulang. Mamah kuatir kamu kenapa-kenapa , baru aja mamah mau
nelfon ke sekolah buat nanyain kamu.”

d. Wawan
1. Playboy : “ Jantungku meloncat keluar dan bertebaran menjadi
kepingan bunga yang saja menerpa tubuhmu. Selamatkan aku
dengan cara menjadi jantung di kehidupanku Astrid. Agar aku bisa
tetap hidup dan kau selalu ada di dekatku.”

e. Clara ( Mamah Astrid)


1. Ramah : “Eh, ada Diana . Ayo masuk sayang sudah lama kamu gak
main-main ke sini.”
2. Baik Hati : “Oh, boleh boleh. Ibu seneng kok,Diana mau nginep
disini ,jadi bisa temenn kamu.”

f. Farhan (Ayah Astrid)


1. Ramah : “Oh, iya . Ayah tahu. Tadi cuma bercanda aja.”

g. Marffela :
1. Tegas dan Ramah : “Marffela seolah memiliki dua kepribadian
,maksudnya saat dia tengah menjadi ketua teater dan dia sedang
dalam keadaan santai ini tidak berbeda seperti remaja pada
umumnya.”

h. Lidia :
1. Pemarah : “Hei, jangan kurang ajar ya, Diana . Aku tanya serius.”

4. Latar / Setting
a. Latar tempat
 Sekre Teater Wong Suci
“... Saat itu kami tengah menunggu di luar sekre teater Wong Suci... ’’
 Gedung Serba Guna (GSG)
“... Gladi resik diadakan di gedung serbaguna milik sekolah atau biasa
disebut gsg...”
 Sumedang
“...Saat itu Teater Wong Suci diundang untuk tampil di Sumedang
dalama acara malam kesenian tahunan di kota itu...”
 Rumah Sakit
“...Astrid langsung mendapat penanganan begitu tiba di rumah sakit...”
 Rumah Astrid
“...Siang itu seperti biasa aku berada di rumah Astrid...”
 Yogyakarta
“....Karena kini tiba saatnya kami menuju Yogyakarta...”
 Rumah Makan
“...Rumah makan ini cukup luas...”
 Ruang BP
“...Sampai di ruang BP...”
 Kelas
“...Saat kami kembali ke kelas ...”
 Kantin Sekolah
“...Kami melakukan kegiatan ini di kantin sekolah ...”
 Gerbang Sekolah
“... Seketika aku berlari sekencang-kencangnya menuju gerbang
sekolah ...”
b. Latar Waktu
 Pagi hari
“...Pagi harinya kami bangun...”
 Siang
“...Siang itu seperti biasa ...”

 Malam
“...Pengunjung dapat melihat pemandangan malah hari...”
c. Latar Suasa
 Menegangkan
“...Karena untuk pertama kalinya aku merasa tegang...”
 Gembira
“...Kami berdua pulang kerumah masing masing dengan perasaan
gembira...”
 Kecewa
“...Sampai akhirnya satu persatu penonton mulai beranjak darii tempatnya
dengan hati kecewa..”
 Kesal
“....iya,lagian aku gak marah Cuma kesel aja liat kamu ketawa sampai
kaya gitu...”
 Ragu
“...Aku Cuma ngerasa ragu aja...”
 Bingung
“...Aku bingung tidak tahu harus berbuat apa ...”
 Sejuk
“...Hari yang cerah dan terasa sejuk saat aku dibawa ke taman bunga oleh
lelaki itu...”

5. Alur / Plot : Alur Maju


“Astrid duduk sebangku denganku. Awalnya kami lebih banyak
diam,hanya sesekali melakukan komunikasi seperti saling mennayakan
nama dan tempat tinggal. Namun seiring berjalannya waktu kami mulai
akrab, dan mulai saling mengenal lebih dalam . Obrolan yang dilakukan
juga lebih beraam , seperti menanyakan hobi masing-masing.”

6. Sudut Pandang /Point of view


Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah orang pertama yakni
“Aku”

“Aku terlahir dengan nama Diana Nurlaila , biasa dipanggil Diana oleh
keluarga dan teman-temanku.”

7. Gaya Bahasa
 Hiperbola
“Seolah-olah aku adalah komplex kuburan pronggol jam dua belas
malam”
 “Bila aku diumpamakan kuburan pronggol malam jum’at kliwon,tentu
saja Astrid adalah Grage Mall hari Minggu pukul sebelas siang”

 Aku terkejut setengah mati karena dalam pantulan cermin rterdapat


Emma Waston,pemeran Hermonie Granger dalam film Harry Potter”
8.Amanat
 Dengan siapa kamu berteman maka akan menjadi seperti apa yang
dikerjakan temanmu.
 Jangan terlalu larut dalam kesedihan,kita harus bisa bangkit dan mencoba
menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
 Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan entah karena jarak tempat
atau maut di dunia ini tidak ada yang abadi,kalaupun bertahan lama ,suatu
saat akan hilang juga. Hidup bukanlah untuk disia-siakan atau dibuang
percuma. Sama halnya seperti bunga-bunga yang sangat indah ,namun
keindahan itu tidak akan bertahan selamanya ,karena waktu akan
membuat mereka layu dengan sendirinya,dan diganti dengan bentuk
kehidupan yang lain.
 Tidak apa apa kamu tidak punya mimpi asalkan hidupmu bahagia,tetapi
agar hidupmu lebih bermakna kamu harus punya mimpi dan hidup tanpa
mimpi ibarat arus sungai yang mengalir tanpa tujuan.Teruslah belajar
berusaha dan berdoa untuk menggapainya. Jangan pantang menyerah dan
putus asa , dan ketika kamu terpuruk kamu harus bisa bangkit lagi.
 Perpisahan mengajarkan kita arti tentang keikhlasan . Belajarlah
menghargai apa yang kita miliki sekarang sebelum perpisahan yang
mengajarkan kita apa pentingnya arti kebersamaan.

Anda mungkin juga menyukai