Anda di halaman 1dari 7

“TEMARAM”

Rasa yang satu ini adalah rasa yang dapat menghipnotis semua golongan
manusia. Tidak ada yang dapat memprediksikan kapan datang, pergi, dan kembali.
Rasa yang membuat manusia bahagia, kecewa, celaka bahkan putus asa, sehingga
sebagian ada yang berujung hilang nyawa. Rasa yang sangat singkat bila di
kalimatkan. Namun tak seorangpun dapat mengartikan yang sama, satu kata dan rasa
namun berlainan makna. Ini adalah kisah cinta.
“Ada yang bilang cinta datang dari mata, turun ke hati ”. tapi Cinta tak semua
Orang bisa mengartikannya, bagiku semua Cinta adalah Anugrah dari sang Pencipta
Kala itu mulai ku tau tentang rasa.

***

Kala itu Azry Dylan Abhimanyu (biasa di panggil “Ry” saja oleh teman-temannya)
masih di bangku sekolah menengah Atas. Salah satu murid dari kelas junior di kasta
tempat ia bersekolah. Setahun berselang Ry dkk telah menjadi kakak kelas bagi siswa
baru di sekolahnya. Selama satu tahun Ry masih bersifat keanak-anakan, wajar saja
kala itu dia baru masuk masa transisi dari remaja ke dewasa.. Namun, setelah jadi
senior bagi adek leting, ia mulai menjaga image. Seumuran kelas dua SMA tentunya
mulai mengahadapi rasa suka terhadap perempuan, Tak hanya itu Azry mulai menyukai
salah seorang dari sekian Siswi di sekolahnya.
Siswi itu bernama Diana, yang merupakan siswi tercantik dimatanya seantero
adek leting tersebut. Dianalah yang membuat Semangat rajin sekolah dan pusat
perhatian, serta inspirasi kecil untuk suatu keberanian baginya.
“Cinta”, masih membingungkan bila di untai. Namun Azry telah mabuk kepayang
dibuatnya. Saat itu dia mulai mencari tau bagai mana sosok Diana. Maklum saja saat
itu masih era tahun 2006-an. Alat komunikasi andalan Sepucuk surat dan Makcomlang,
selalu di butuhkan. Karakter Diana mulai dipelajari lewat bantuan teman-teman
sekelasnya. Hingga akhirnya Azry memberanikan diri untuk mengirim surat kepada
Diana melalui teman kelasnya yang Azry kenal, yaitu Laras .

Azry : “Ayy, bisa ngak bantu Kakak ngasihin Surat ini ke Harsya?, tapi jangan bilang
dari aku. Biar desir pantai aja yang membuat dia tahu... okey...!
Laras : “Ehh Kak Azry, bisa kak tapi kenapa engga samperin langsung saja kak
mungkin dia lebih merespon dan siapa tau dia suka tipe “PEJUANG CINTA”
hahahaha”. Ayyra kegirangan.

Azry : “Alah pokoknya kasih aja dulu, Ntar juga ada saatnya”.

Akhirnya, Azry merasa lega kalau jalan telah terbuka untuk mendapatkan Diana.
kedekatan Azry dengan Laras membuat semakin dekat dengan Harsya harapnya. . .
Ry : “Ras, kalo gitu Kakak Masuk kelas dulu ya, jangan lupa suratnya di kasih ya...!!!”,
Laras : “Iya Kak Azry... Sipp dech...!”,
 Ry : “Thanks yea sebelumnya” sambil berjalan cool Ry menuju ke Kelasnya.

***

Laras : “Na, ni ada titipan dari seseorang buat kamu... Katanya dia ngak mau disebut
namanya, ntar kamu Pasti tau sendiri siapa, Katanya Gitu !!!.
Diana : “Siapa emang Ras, emang ini surat apa ?, anak seletingan kita atau bukan?,
tanya Diana keheranan.
Laras :  “Surat ... su... surat cinta Kali tu Na . . . ” sambil ketawain Diana, Laras
menjawab pertanyaan Harsya. “ kalo aku kasih tau namanya ngak amanah
dong...” tambah Laras.

Proses perkenalan mereka bisa dikatakan sangat langka di saat ini, di mulai dari
surat yang merupakan isi hati. Berbeda jika dimulainya tahun 2009 sampai sekarang,
kalangan remaja sampai orang tua menggunakan jejaring Sosial. Mereka
menggunakan ini sebagai apapun mulai dari curhatan hingga jualan kerupuk hehehe...
Sepulang kerumah, mulai lah Azry merenung kesungguhan hatinya terhadap
Diana. “si Diana itu mau ngak ya sama gua” dalam hatinya, sambil mondar madir
didepan jendela kamarnya. Suara petikan senar Classik mulai membisik, mengalun
indah syair “cinta dalam hati” miliknya band UNGU.
“Semoga aja dia mau bales surat gua, gua ngak bisa bayangin kalo ngak ke bales tu
surat, malu banget”. Sambil ngomong sendiri, Azry Galau Kelas Kakap.

***
Isi surat
Dear Diana !
Assalamualaikum wr.wb...
        Mungkin aku bukanlah orang yang puitis untuk mengungkapkan
kata-kata indah. Namun dibalik jutaan pasir di pantai, sebutir pasir itulah
yang mampu menarik perhatianku, itu adalah gamabaran kamu dalam
hatiku yang menyingkirkan siswi lainnya.
        Sebenarnya, aku bukan tidak mau menemuimu langsung, tapi aku
tak mau tergesa-gesa. Sejujurnya aku mengagumi mu, mungkin Cintaku
tlah terlambat untuk mu. Tapi bila rasaku ini juga rasamu... ku harap kamu
mau membalas surat ini.
Semoga kamu bisa mengerti...
                                                           
Yang mengagumimu.
.           Azry

***

Beberapa hari kemudian, yaitu pada hari jum’at 01 september 2006. Kala itu
saat pulang sekolah Azry sedang berdiam diri didepan gerbang sekolah sambil sesekali
matanya melihat kedalam sekolah seperti ada seseorang yang iya tunggu, setelah ± 10
menit berlalu ada seorang perempuan berjalan keluar dari sekolah. Azry-pun
meyapanya, perempuan itu adalah Diana yang di kagumi oleh Azry.

Azry : “Hai….”
Diana : “Hii…., Kak. Azry?” menjawab dengan wajah bingung. “ini Kak Azry kan?”
Lanjutnya.
Azry : “ Oh ya kita belum kenalan”.
Azry pun memberi tangannya untuk berkenalan “aku Azry Dylan Abhimanyu
kelas 11 ipa, kamu bisa panggila aku Azry dan pasti kamu Diana teman
kelasnya Laras”.
Diana : “Iya aku harsya teman kelas Laras, kak Azry kebetulan ketemu disini aku mau
balas surat yang kemarin tapi di lihat setelah dirumah ya.” Jawabnya
Azry : “kamu bales suratku, aku kira gak akan dibales hampir malu aku. Btw kamu
pulang naik apa?”.
Diana : “Aku pulang naik angkot ka”.
Azry : “Kebetulan aku juga pulang naik angkutan umum,mau bareng mungkin kita
searah”.
Diana : “Boleh, Asal belikan aku batagor mang soleh yang ada didepan gang sekolah”.
Azry : “Oke… hayu kita beli batagornya”.
D : “Hahahahaahah……, aku becanda kok kalau mau pulang bareng ayo aja kalau
kakak gak repot”.
Ry : “Gak apa-apa, lagi pula aku juga agak lapar nih hahahha”. Jawab Azry.

Setelah percakapan itupun mereka beli batagor dan lanjut menunggu angkutan
umum. Padahal Azry sekolah membawa motor, pikirnya pulang bareng naik angkutan
umum lebih romantis dari pada naik motor berdua pasti akan canggung. Akhirnya motor
Azry di titipkan kepada temannya untuk diantarakan kerumahnya, diwaktu menunggu
angkot tidak ada percakapan yang terlontar terasa canggung sekali, sekitar ± 5 menit
angkot yang ditunggupun datang mereka berdua naik angkot tersebut, didalam angkot
hanya ada 5 orang penumpang, dari ibu-ibu, anak kuliahan, bapak-bapak dan 2anak
sekolah dari SMA lain. Didalam angkot Azry mulai memulai percakapan agar mereka
tidak canggung.

Ry : “ Eh Sya, btw, senyumu kok bisa semanis itu sih? Sumpah, dari tadi aku ngobrol
sama kamu engga konsen karena senyummu manis banget”.
D : “Alah Kak Azry gombal…… “ menjawab sambil tersenyum kecil.
Ry : “Sya hobimu apa kalau aku boleh tau?”.
D : “Hobiku apa ya?” menjawab sambil mikir. “Oh…. Hobiku Makan, jalan-jalan, sama
fotografi” tambahnya.
Ry : “Hobimu jalan-jalan juga, sama dong aku juga suka jalan-jalan, aku lebih suka jalan-
jalan ke pegunungan sih”.

Setelah gombalan yang dilontarkan mulu playboy Azry obrolan itu akhirnya
berlanjut dengan mereka saling menceritakan tenang sekolah lamanya dan Hobi
mereka. Berhubung hobi mereka sama mereka bercerita tentang tempat-tempat yang
sudah mereka kunjungi. Setelah sampai didepan gang rumah harsya, harsyapun
mengucapkan kode yang biasanya orang naik angkot ucapkan “kiri mang….”. setelah
mengucapkan kode sakral itu perlahan angkotpun menepi dan berhenti pas didepan
gang, Mereka berdua akhirnya turun dan dalam pikiran Azry dia harus membayar
ongkos angkotnya agar Harsya tertarik kepadanya.

Ry : “Mang… ini ongkos kami berdua kembaliannya ambil aja…”. Ucap Azry sambil
membayar ongkos anhhggkotnya.
Mang supir : “ Iya dek, terima kasih dek”. Ucap supir angkos sambil menjalankan
ongkotnya lagi.
Setelah angkot itu pergi Harsya bicara ke Azry, padahal tak usah repot-repot
membayar ongkosnya.

D : “Kak Azry tidak usah repot-repot bayar ongkosku, Harsya jadi gak enak hati kalau
gini”.
Ry : “Tidak repot kok Sya, itung-itung itu rasa terimakasihku telah diperbolehkan pulang
bareng” ucap Azry sambil tersenyum. “Rumahmu masih jauh dari sini?, kalau
masih jauh aku antar sampai depan rumahmu?”. Tambah Azry.
D : “Tidak jauh dari sini kok Kak, didepan ada belokan ke kiri itu rumah Harsya”.
Jawabnya.
Ry : “Sya,……….. apa surat dariku sudah kamu baca?”. “kamu tidak ilfeel pada ku kan
karena surat itu?”.
D : “Sudah Kak Azry”. “tapi…. Harsya sedikit gugup dan canggung membacanya
karena harsya pertama kali dapat kiriman surat dari laki-laki”. Tambahnya sambil
tersipu malu.
Ry : “Bohong kamu yaa, mana mungkin perempuan secantik kamu baru pertama kali
mendapat kiriman surat dari laki-laki, saya tidak percaya”.
d : “Serius Kak azry, Harsya baru kali ini dapat kiriman surat. Lagi pula Harsya tidak
secantik itu, Kak Azry terlalu berlebihan ahh”. Jawabnya sambil tersenyum malu.
“ Kak Azry, Harsya pulang dulu yah sudah sore nih takut ibu dirumah khawatir
kalau Harsya pulang kesorean. Dahhhh Kak Azry”.
Sore itupun menjadi sore yang takan terlupakan oleh Azry dimana telah timbuh
cinta yang mengakar di dalam jiwanya.setelah sampai dirumahnya Azry sangat bahagia
sampai orang tua Azry keheranan melihat tingkahnya itu, dikamarnya Azry langsung
terbayang senyum Harsya yang sangat indah sampai pikirnya keindahan bintang
dilangit kalah jauh dari senyum perempuan itu.

***

Hari-hari seterusnya meresa semakin akrab disekolahpun mereka selalu pergi


bersama kemanapun itu, tapi saat pergi ke toilet mereka tidak pergi bersama yah
heheheheh. Saat itu selasa, 19 September 2006 pada jam istirahat Azry menemui
Ayyra kantin untuk menanyakan hari ulang tahun Harsya berhubung Ayyralah teman
yang paling dekat dengan Harsya.

Ry : “Ayy, kamu gak lagi sama Harsya kan, Kakak mau nanya soal hari ulang tahunnya
Harsya. Dia ulang tahunya kapan ya?”. Tanyanya smabil melihat sekitar.
Z : “ Ehhh Kak Azry, engga Kak aku disini sendiri lagi beli air minum Harsya lagi di gor
main bulu tangkis sama anak kelas. Ulang tahun Harsya itu Tanggal 26
September Kak, emang ada apa Kak Azry Nanya ulang tahun Harsya ke aku
bukannya kalian sudah dekat, kenapa tidak tanya langsung?”.
Ry : “Aku mau memberi surprise kepada Harsya dan rencananya aku mau nembak dia
pas hari ulang tahunnya, kalau nanya langsung ke orangnya jadi gak surprise
dong. Hmmmmmm tanggal 26 yah berarti seminggu lagi dong, haduh aku harus
cepat siap- siap nih”. Jawabnya
Z: “oh begitu tooo, kalau gitu semangat pejuang cinta”. Ucapnya sambil cengengesan.

Seminggu berikutnya, tepat saat pulang sekolah, Azry melangkah sendiri ke café
dimana Harsya merayakan ulang tahunnya disana terlihat sekali ramai banyak sekali
orang. Setelah acara pemotongan kue Azry memberanikan diri maju kedepan depan
membawa bunga dan memberikannya kepada

***
Akhrinya cerita cinta dua anak manusia tersebut seperti temaran indah dan
singkat.

***

AKSARA BACA
.
Pada hari dimana hujan sudah tiga hari tidak bersentuhan langsung dengan pengendara motor
yang sibuk berlalu-lalang. Setelah sekian lama kita tidak bertemu, aku membernikan diri untuk
mengajakmu berkencan seraya mengetik:

[Aku ingin mengajakmu pergi]


[Kemana?] Sahutnya
[Melihat sore?]
[Kenapa harus melihat sore]
[Banyak keindahan langit sore yang bisa kita lihat]
[Seperti anak senja. Bukankah sore mengingatkan kita tentang perpisahan] Utasnya.
“Lama terdiam sebelum membalas pesannya. Ingin rasanya menyampaikan bahwa: Aku sedang
jatuh cinta pada sore yang membakar surya pada cakrawala yang merubahnya menjadi jingga”
[Sore memang mengantarkan kita pada perpisahan, tapi jika kita melihat pagi, betapa kita
syukuri masih melihatnya hingga sore kembali]
[Oke, jawaban yang bagus, walau agak lucu. Aku siap-siap dulu]

“Aku hanya menjawab [Okay]. Padahal aku sedang melompat, berguling-guling kegirangan”.

Hari itu sedang ada kegiatan dikampusku,saat jam istirahat siang aku duduk sendiri di lorong
kelas hanya diam dan menghisap pod yang ada dilengan. Tanpa sengaja aku melihat bangku
yang dibawahnya terdapat buku dan anehnya muncul beberapa kata dan kalimat di kepala untuk
menulis sesuatu.

BANGKU
.
Telah kutemukan damai didalam kegagalan
Telah sampai pada kata ‘serah’
Di lorong yang redup
Dengan tembok gusar

Aku tak menemukan mu


Hanya ada buku yang di grogoti rayap
Di bawah kursi besi
Degan sampul ‘Keikhlasan’

Anda mungkin juga menyukai