Anda di halaman 1dari 4

[CINTA SEMU]

[Mutiara Yasmin]

Terinspirasi dari
[Lagu Berjudul SIAL. Mahalini]

Beberapa tahun yang lalu hari pertama aku duduk di bangku SMA.
Dan di hari itu pula, saat pertama kali aku melihatnya berada di
dalam kelas yang sama dengan ku. Lelaki itu tengah berbincang
bersama teman-teman nya, Ia duduk di atas meja menghadap
mereka sembari tertawa renyah mendengarkan lelucon yang
dilontarkan oleh teman nya. Rambut pendek ikal berwarna coklat
terang, dan lesung pipinya yang terlihat ketika ia tertawa,
menambah kesan manis pada wajah tampan nya. Seketika aku
terpesona bibirku yang semula tertutup rapat menjadi ternganga,
mata ku tak henti hentinya memandang lelaki itu dari bangku yang
hanya berjarak dua baris dengan nya. "Teman-teman! ayo segera
rapihkan posisi duduk kalian. Ibu wali kelas sedang berjalan menuju
kemari". Ucap salah satu teman ku yang berlari masuk kedalam
kelas, kemudian duduk di bangku sebelah ku. Karena terkejut aku
langsung memalingkan pandangan ku dari lelaki itu, lamunan ku
menjadi buyar seketika.

"Aah, maaf aku langsung duduk disini. Apakah aku boleh duduk
bersama mu? Bangku ini masih kosong kan?". Tanya seorang gadis
yang barusan berlari tunggang langgang masuk kedalam kelas. Aku
tersenyum kearahnya, kemudian menjawab "iya benar, bangku ini
masih kosong. Dan kamu boleh duduk disini. Perkenalkan namaku
Kaneshia, kamu bisa panggil aku Nessie". Aku mengulurkan tangan
ku, berharap bisa berkenalan dan berteman baik dengan nya. Saat
aku mengulurkan tangan dan memperkenalkan diriku padanya,
gadis itu tampak gembira, menjaba tangan ku kemudian berbalik
memperkenalkan dirinya pada ku. "Hallo, namaku Nadhiva. Panggil
saja Diva. Senang sekali bisa berkenalan dengan mu. Kamu mau

Lomba Menulis Cerpen Nasional KFA 8


Author Space | Indonesia Menulis Buku
tahu tidak? sendari tadi aku bingung dan tidak tau harus mengajak
siapa untuk berbicara. Tapi akhirnya aku menemukan mu Nessie"
Ucapnya kegirangan, ia tersenyum memperlihatkan deretan gigi
putihnya, dan uniknya ketika ia tersenyum matanya juga ikut
tersenyum. Rambut tergerai panjang, berwarna hitam legam, dan
kulitnya yang berwarna eksotis. Satu kata yang terlintas di pikiran
ku ketika melihat nya 'cantik'. "Apakah sekarang kita berteman?"
Tanya Nadhiva, lagi. "Tentu" Jawabku sembari kembali tersenyum
ramah. Dan tak lama kemudian Ibu wali kelas kami sudah ada di
dalam kelas.

Wali kelas kami memperkenalkan dirinya, ia bernama Miss Emma.


Wanita paruh baya itu menjelaskan tata tertib sekolah dan aturan
apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh di lakukan di dalam
kelas. Setelah itu dilanjutkan dengan mengabsen murid di kelas ku
agar bisa saling mengenal. Selama Miss Emma menyebutkan nama-
nama murid. Ada satu nama yang sangat aku tunggu. Siapa lagi
kalau bukan nama lelaki yang membuatku terpesona untuk
pertama kali nya. "Sangkara" Panggil Miss Emma. Namun tidak ada
respon dari sang pemilik nama. "Sangkara?.. Disini tidak ada yang
bernama Sangkara?"

Aku kembali melihat ke arah tempat duduk lelaki itu. Terlihat


teman sebangku nya sedang menggoyang-goyangkan tubuh lelaki
itu yang tertidur lelap diatas mejanya, dengan Wajah yang tertutupi
oleh buku. "Bro, bangun namamu disebut oleh ibu". Ucap teman
sebangku nya yang masih berusaha membangunkan seseorang
yang seperti nya adalah pemilik nama tersebut. Lelaki itu terbangun
gelagapan. Ia langsung tergelak berdiri menghadap Miss Emma. "Ya
ampuun, cah bagus kok malah tidur nak" Ucap Miss Emma sembari
menggelengkan kepalanya. Kelas menjadi riuh dengan suara tawa
semua murid yang ada di kelas. Begitu juga dengan ku dan Diva
yang ikut menertawakan kelakuan lelaki itu, dengan kedua mata
yang masih setia melihat kearahnya. Sedangkan lelaki yang
ternyata bernama 'Sangkara' itu hanya tertawa kecil, tersipu malu
sambil menggaruki kepalanya yang tidak gatal. Tak disangka ketika

Lomba Menulis Cerpen Nasional KFA 8


Author Space | Indonesia Menulis Buku
suasana sedang ramai oleh gema tawa, mata kami bertemu.
Seketika detak jantung ku menjadi tak beraturan. Sangkara tidak
hanya melihat, ia tersenyum kearahku. Wajahku menjadi panas,
jantung ku semakin berdetak kencang.

"Ya Tuhan. Dia benar-benar melihat kearah ku kan?" Ucapku dalam


hati.

Aku membalas senyumannya. Namun karena malu dan seperti nya


Nadhiva telah menyadari bahwa aku terpesona oleh seorang
Sangkara, menengok ke arah ku, tersenyum sambil mengedipkan
sebelah matanya. Hari itu Aku memutuskan untuk menaruh hati ku
pada Sangkara, aku jatuh cinta, aku terpikat untuk pertama kalinya
dengan seorang lelaki yang bernama 'Sangkara'. Sejak kejadian hari
itu, keesokan harinya sangkara mendekati ku. Dalam satu bulan
kami berdua menjadi semakin dekat layaknya sepasang kekasih.
Kami berdua selalu bersama setiap harinya sangkara senantiasa
menjemput dan mengantarku ke sekolah. Bahkan kedekatan kami
sudah diketahui oleh penghuni seentaro sekolah. Ini pertama
kalinya aku dekat dengan lawan jenis sampai sedekat ini. Karena
belum berpengalaman, Nadhiva yang kini berganti status dari
teman menjadi sahabat ku adalah orang yang mengajari ku
segalanya tentang cinta, dia juga sering menceramahi sangkara
agar menjaga ku dengan baik. Sedangkan lelaki itu hanya terkekeh.
Aku merasa aku adalah gadis yang paling bahagia di dunia ini.
Memiliki sahabat yang baik dan kekasih yang memperlakukan ku
bak seorang putri. Hei.. Tunggu, kekasih? Dia bahkan tidak pernah
menyatakan cintanya pada ku, hanya aku seorang, yang selalu
berkata bahwa aku mencintai nya. Setiap aku mengatakan itu,
sangkara selalu tersenyum dan bilang terimakasih. Satu
tahuntahun.. dua tahun.. tiga tahun hingga kami lulus sekolah, aku
selalu ingin mendengar Sangkara berkata 'maukah kamu menjadi
pacarku'. Tapi.. Di zaman sekarang ini ungkapan cinta tidak
diperlukan bukan? Aku selalu berfikir itu hal normal. Yang
terpenting aku dan Sangkara selalu bersama.

Lomba Menulis Cerpen Nasional KFA 8


Author Space | Indonesia Menulis Buku
Sangkara adalah dunia ku, aku tidak bisa hidup tanpanya.

Seiring berjalan nya waktu, hubungan kami telah berjalan lima


tahun lamanya. Namun tidak semanis di masa kami masih sekolah.
Semenjak kelulusan, sangkara pria lembut dan selalu
memprioritaskan ku, berubah menjadi pria yang kasar dan selalu
mengacuhkan ku. Sampai suatu hari, Sangkara mengatakan sesuatu
yang seketika membuat duniaku runtuh.

"Nessie.. Maafkan aku, aku tau, aku memang jahat. Mungkin


setelah ini kamu akan membenci ku seumur hidup. Ada hal yang
harus kamu ketahui. Selama ini sejak kali pertama kita bertemu.
Aku dan Diva sudah menjalin hubungan. Aku terpaksa berpura-pura
mencintaimu karena Nadhiva merasa kasihan pada mu, Diva takut
kalau kamu mengetahui hubungan kami, kamu akan menjauhinya.
Karena pada saat itu hanya kamu satu satunya teman yang Diva
punya. Aku tidak mau wanita yang aku cintai merasa sedih.
Terimakasih sudah mencintai ku Nessie, mari kita akhiri semua ini".

Hati ku rasanya dihujami ribuan pedang, selama ini aku tertipu,


oleh tutur dan caranya yang seolah mencintai ku.

Sial.

Lomba Menulis Cerpen Nasional KFA 8


Author Space | Indonesia Menulis Buku

Anda mungkin juga menyukai