Anda di halaman 1dari 8

DIGITALISASI EKONOMI SYARI’AH DI INDONESIA

Nabila Genita Khaerunissa Sugiono


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Email : khaerunissa01@gmail.com
Ariq Rfqi Nurhafis
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Email : ariqrifki187@gmail.com
Muhammad Ikhsan Azizi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Email : Ikhsanazizi04@gmail.com

Abstract
Economics is one of the most important aspects of human life. The
running of a good economy helps humans in maintaining life.
Understanding economics is the science that studies human behavior in
using scarce resources to produce goods and services that are used by
humans. Another understanding according to Adam Smith, economics
is an investigation of the circumstances and causes of state wealth.
Sharia economics and economics have different meanings. Sharia
economics is a social science that studies people's economic problems
based on Islamic values. According to Yusuf Qardhawi Khaf is an
economy based on divinity with the ultimate goal of God and utilizing
facilities that cannot be separated from God's law. This study uses
descriptive qualitative research methods, which are expected to
provide knowledge to Economics lecturers and readers. As the
development of information technology makes economic activities also
develop, so does the sharia economy. This study describes the response
of the Islamic economy to the development of the digital economy,
which later in this study found government support regarding the
digitalization of the sharia economy.

1
Keywords : online marketing, sharia economy

Abstrak
Ekonomi merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Dengan berjalannya ekonomi yang baik
membantu manusia dalam mempertahankan hidup. Pengertian
ekonomi adalah ilmu yang mempeajari perilaku manusia dalam
menggunakan sumber daya langka, untuk memproduksi barang dan
jasa yang digunakan manusia. Pengertian lain menurut Adam Smith
ekonomi adalah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya
kekayaan negara. Ekonomi dan ekonomi syari’ah memiliki pengertian
yang berbeda. Ekonomi syari’ah adalah ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang di dasari nilai-
nilai islam. Menurut Yusuf Qardhawi Khaf adalah ekonomi yang
berdasarkan pada ketuhanan dengan tujuan akhirnya kepada Tuhan
dan memanfaatkan sarana yang tidak lepas dari syariat Tuhan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif,
yang diharapkan dengan adanya penelitian ini memberi pengetahuan
kepada dosen Ilmu Ekonomi dan pembaca. Seiring berkembangnya
teknologi informasi membuat kegiatan ekonomi pun ikut berkembang,
begitu juga dengan ekonomi syari’ah. Penelitian ini menggambarkan
tentang respon ekonomi syariah dalam perkembangan ekonomi
digital, yang kemudian dalam penelitian ini menemukan dukungan
pemerintah mengenai digitalisasi ekonomi syari’ah.
Kata kunci : pemasaran online, ekonomi syariah

PENDAHULUAN
Ekonomi syari’ah adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
masalah-masalah ekonomi rakyat yang di dasari nilai-nilai islam. Menurut salah
satu pakar ekonomi, Monzer Kahf, ekonomi syariah adalah bagian dari ilmu
ekonomi yang bersifat interdisipliner atau tidak dapat berdiri sendiri dan
perlu penguasaan baik terhadap ilmu pendukungnya.

2
Sedangkan menurut M.A Mannan, ekonomi syariah merupakan ilmu yang
mempelajari masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai Islam.

Munculnya inovasi teknologi dan digitalisasi ekonomi melalui media sosial


ataupun banking application mempengaruhi aktivitas ekonomi dan sosial
masyarakat. Sistem ekonomi berubah dari manual konvensional menjadi lebih
modern. Konsepsi sederhana tentang perekonomian digital, meskipun belum baku
adalah merupakan bagian dari output ekonomi yang menggabungkan teknologi
multiguna berbasis internet yang diterapkan dalam model bisnis barang atau jasa
digital yang variatif. Dukungan ekonomi syariah terhadap pertumbuhan
pembiayaan melalui ekonomi digital serta pemberdayaaan ekonomi nasional oleh
ekonomi syari’ah perlu didorong dan dimaksimalkan perannya dalam
perdagangan berbasis elektronik (e-commerce). Principle based regulation dapat
menjadi salah satu peran yang dapat diambil dalam mengembangkan inovasi
produk syari’ah yang sedang trend melalui platform ekonomi digital. Dengan
teknologi tersebut diharapkan mampu meningkatkan sektor pertumbuhan
ekonomi syariah pada masyarakat Indonesia, yang dengannya, ekonomi syariah
diharapkan sebagai jembatan sarana guna menuju inklusi keuangan dalam
ekonomi digital.

TINJAUAN LITERATUR

Dalam artikel yang di publikasikan oleh Republika dengan judul “Ekonomi


Digital Dorong Perekembangan Ekonomi Syari’ah” penulis memaparkaan
“Keberadaan ekosistem digital berperan penting dalam mendorong perkembangan
ekonomi dan keuangan syariah. Didukung oleh potensi bonus demografi serta
penggunaan internet yang masif, ekonomi dan keuangan syariah Indonesia dinilai
mampu berkembang dengan pesat. "Ekosistem digital menjadi bagian yang sangat
kuat dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah. Kalau tidak
menggunakan ekosistem digital, maka ekosistem ekonomi dan keuangan syariah
akan tertinggal," kata Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan
Syariah (KNEKS) Ventje Rahardjo di acara Sharia Investment Week 2021, Kamis
(11/11).”

3
Dalam artikel yang di publikasikan oleh suara.com dengan judul “Peran
Ekonomi Syari’ah Dan Literasi Digital Penting Untuk Bangkit Dari Pandemi”
memaparkan Acara dibuka dengan sambutan oleh Sholahudin yang
mengatakan bahwa pandemi Covid-19 ini memaksa kita semua untuk
melakukan banyak penyesuaian serta adaptasi dengan kondisi yang ada. MUI
hadir di tengah-tengah masyarakat dengan memberikan perspektif
keagamaan terkait bagaimana kita umat Islam dalam menghadapi Covid-19,
terutama dalam hal menyelenggarakan ibadah yang erat kaitannya dengan
aktivitas yang wajib dilakukan.”
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Oleh karena itu, jenis data
yang digunakan adalah data kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode analisis
data yang bersifat deskriptif yang menggambarkan objek yang diteliti. Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa sumber data sekunder,
yaitu literatur antara lain dapat berupa : jurnal, dan berita digital yang mendukung
penelitian ini dan akan dijadikan pedoman dan landasan dalam penelitian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangan tekonologi informasi yang pesat kini merambah ke dunia
ekonomi, hal ini mendukungt digitalisasi informasi atau komunikasi pada ekonomi
konvensional (umum) maupun ekonomi syari’ah. Keberadaan ekosistem digital
berperan penting dalam mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan
syariah. Didukung oleh potensi bonus demografi serta penggunaan internet yang
masif, ekonomi dan keuangan syariah Indonesia dinilai mampu berkembang
dengan pesat.
Digitalisasi ekonomi syari’ah dapat merambha ke berbagai aspek ekonomi
baik mikro maupun makro. Kini hampir setiap kegiatan ekonomi menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi (digitalisasi) yang berdampak pada efektivitas
dan efesiensi dalam melakukan kegiatan ekonomi, yang dimanfaatkan untuk
perkembangan ekonomi dengan dukungan teknologi informasi.
Seperti perbankan syari’ah bekerja sama dengan bidang teknologi
informasi untuk membangun sistem informasi dan pelayanan yang terkini dengan
membuat aplikasi, ditujukan agar masyarakat luas dapat mendapatkan informasi

4
terkini secara cepat dan melakukan kegiatan transaksi dengan cepat dan aman.
Maka, dengan adanya digitalisasi ini memudahkan pengguna dalam melakukan
kegiatan transaksi yang akan berdambak pada meningkatnya perekonomian.
Kedepannya akan difokuskan pada pengembangan ekonomi dan keuangan
syariah di era digital yaitu dengan memperkuat kerja sama perbankan syariah dan
fintech syariah dalam meningkatkan layanan ke UMKM dan komunitas. Selain itu
akan difokuskan juga pada optimalisasi pengumpulan ziswaf melalui gerakan
transformasi digital. Selanjutnya, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah
akan fokus memperkuat dan memperluas kerja sama internasional untuk
pengembangan industri halal.
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah adalah suatu bidang keilmuan yang
dijalankan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi
berdasarkan syariat Islam atau aturan-aturan Allah. Di dalam segala kegiatan
ekonomi yang dilakukan manusia harus sesuai dengan ketentuan Allah dalam hal
jual-beli, utang-piutang, investasi, serta transaksi-transaksi lainnya.

Dalam prinsip Islam, konsep kepemilikan harta adalah harta sepenuhnya ialah
milik Allah sementara manusia sebagai khalifah atau wakil atas harta tersebut.
Prinsip Ekonomi Islam dalam membangun perekonomian umat berkiblat pada
beberapa larangan yang telah ditetapkan sebagai berikut :

a. Larangan Maisir (memperkaya diri dengan merugikan orang lain)


b. Larangan melakukan hal haram
c. Larangan ikhtikar (memperoleh keuntungan besar dalam suatu keadaan)
d. Larangan riba (bunga)
e. Larangan Gharar (merugikan/menyakiti orang lain)
f. Ghish (menyembunyikan informasi)
g. Tadlis (barang oplosan)
h. Bay’al Mudtar (menguntungkan sebelah pihak)
i. Najsh (penawaran palsu)
j. Ghabn (harga di atas rata-rata)

Digitalisasi Ekonomi Syari’ah di Masa Pandemi

5
Pandemi yang terjadi secara global telah berdampak pada hampir
seluruh sektor kehidupan, salah satunya adalah sektor ekonomi. Dalam
menghadapi permasalahan tersebut, diperlukan kekuatan dan aksi positif
dari berbagai pihak mulai dari pemerintah, tokoh agama, hingga masyarakat.
Sejak pandemi dimulai di awal tahun lalu yang kini telah membentuk pola
konsumsi di tengah masyarakat yang serba online juga mendorong sektor
perekonomian untuk berlomba-lomba memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pada kondisi saat ini Sekretariat Ditjen Informasi dan Komunikasi
Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan MUI
menyelenggarakan webinar untuk mengedukasi masyarakat mengenai hal
tersebut dengan tema “Meningkatkan Peran Ekonomi Syariah dan Literasi
Digital di Era Pandemi”. Dengan adanya wbinar ini diharapkan masyarakat
berdampak positif yang dirasakan dengan adanya edukasi dari MUI serta
sosialisasi dari para pelaku pasar.

Selain itu pada acara citivas akademika UNDIP wapres dengan


didampingi oleh staf khusus wapres Mohammad Nasir mendukung
pertumbuhan ekonomi dengan digitalisasi ekonomi syari’ah.

Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin pada webinar tersebut


mengungkapkan “Digitalisasi berperan signifikan, di antaranya dalam menahan
laju penurunan kinerja penjualan produk industri halal, mempercepat mekanisme
audit online dalam pengajuan sertifikasi halal, mendorong peningkatan keuangan
sosial syariah terutama dalam hal pembayaran ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah dan
Wakaf) secara online oleh masyarakat,”. Tak Hanya itu beliau mengungkapkan,
data Bank Indonesia mencatat transaksi produk halal selama Mei sampai
Desember 2020 secara kumulatif tumbuh 49,52% dibanding periode yang sama
tahun 2019. dan terjadi lonjakan pada tahun 2020 sebesar 7,25% melalui e-
commerce marketplace.

Katanya peluang digitalisasi ekonomi dan keuangan syariah yang dapat


dilakukan sesuai mandat Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah
(KNEKS) :

6
1. Pengembangan industri halal dari hulu ke hilir melalui pemanfaatan Big
Data, kecerdasan artifisial, maupun block chain.
2. Pengembangan layanan keuangan digital di sektor perbankan syariah,
termasuk Bank Wakaf Mikro, Baitul Maal Wa Tamwiil, dan koperasi
syariah.
3. Keuangan sosial syariah, terutama transformasi pengelolaan zakat dan
wakaf uang dengan memanfaatkan teknologi digital.  Keempat,
peningkatan kolaborasi antara e-commerce marketplace dengan pelaku
usaha syariah dan pusat-pusat inkubasi syariah.

Pengaruh Ekonomi Digital terhadap Peluang Masa Depan Ekonomi Syariah

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang


berdampak pada seluruh sektor kehidupan hidarapkan ekonomi syari’ah mampu
beradptasi merintis dan mengelola agar tidak terbatasnya lapangan pekerjaan
halal. Digital ekonomi saaat ini memberi peluang pada pelakon ekonomi syari’ah
dalam mengembangkan perekonomian digital yang syari’ah, tertuama pada sektor
keuangan yaitu perbankan syari’ah. Seperti yang sudah dipaparkan di atas,
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada perbankan syari’ah
memberikan dampak positif yaitu kemudahan, kenyamanan, kecepatan efesiensi,
keamanan dan fleksibilitas transaksi ekonomi.

Adanya ekonomi berbasis digital yang memiliki akses 24 jam,


memebuktikan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
membantu masyarakat luas dalam mengakses kegiatan ekonomi dimanapun dan
kapanpun.

DAFTAR PUSTAKA

Maharani, S. and Ulum, M., 2019. EKONOMI DIGITAL: PELUANG DAN TANTANGAN


MASA DEPAN TERHADAP EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA. [online]
Jurnal.unissula.ac.id. URL :
<http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/cois/article/view/7981/3634> [Diakses 6
April 2022].

7
Utami, S., 2021. Ekonomi Syariah berbasis digital: Larangan dan manfaat. [online]
brilio.net. URL : <https://www.brilio.net/creator/ekonomi-syariah-berbasis-
digital-larangan-dan-manfaat-4f64fd.html> [Diakses 6 April 2022].
KOMINFO, P., 2020. Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Bisa Tingkatkan
Pertumbuhan Ekonomi. [online] Website Resmi Kementerian Komunikasi dan
Informatika RI. URL :
<https://www.kominfo.go.id/content/detail/34168/digitalisasi-ekonomi-dan-
keuangan-syariah-bisa-tingkatkan-pertumbuhan-ekonomi/0/berita> [Diakses 6
April 2022].
Supriyatna, I., 2021. Peran Ekonomi Syariah dan Literasi Digital Penting untuk
Bangkit dari Pandemi. [online] suara.com. URL :
<https://www.suara.com/bisnis/2021/10/06/111903/peran-ekonomi-syariah-
dan-literasi-digital-penting-untuk-bangkit-dari-pandemi> [Diakses 6 April 2022].
Wulandhari, R. and Amanda, G., 2022. Ekosistem Digital Dorong Perkembangan
Ekonomi Syariah |Republika Online. [online] Republika Online. URL :
<https://www.republika.co.id/berita/r2exwo423/ekosistem-digital-dorong-
perkembangan-ekonomi-syariah> [Diakses 6 April 2022].

Anda mungkin juga menyukai