Anda di halaman 1dari 2

Namaku Rena Zahira Siregar, panggil saja Rena.

Aku baru saja menyelesaikan skripsiku, meski


beberapa kali revisi dan harus sabar menghadapi dosen yang selalu sibuk. Skripsiku selesai setengah
tahun lebih awal. Setengah tahun lagi aku akan wisuda. Keseharianku aku mengajar les privat, juga
membantu ibuku di toko kuenya.

Di waktuku yang luang ini, akan aku ceritakan satu cerita. Cerita yang mungkin bukan hanya aku
yang mengalaminya. Cerita ini mewakili perasaanku, dan mungkin perasaanmu. Ini bukan soal dia yang
pertama, tapi tentang dia yang menetap meski berkali-kali pergi.

Cerita ini berawal ketika aku masih kelas 9 SMP. Tiap tahunnya ada pembagian kelas baru di
sekolahku. Jadi teman satu kelasku tak sama di tiap tahunnya. Pembagian kelas kali ini berbeda, jika di
tahun ajaran sebelumnya ada kelas unggulan kali ini tidak.

Tiap tahun, aku masuk kelas unggulan. Disana aku bertemu teman-teman yang baik dan tidak
banyak tingkah, tapi terkadang terlalu menjaga imagenya. Saat itu aku benar-benar menjadi anak yang
tidak banyak tingkah, bahkan teman laki-lakiku juga sedikit.

Saat itu aku juga menyukai seorang laki-laki di sekolahku. Temanku tapi beda kelas, akupun tak
mengenalnya, hanya kagum. Dia tampan, pintar, dan berbakat. Banyak wanita yang menyukainya, tapi
bukan dia yang ingin aku ceritakan. Baiklah, langsung saja menuju cerita.

--o--

Hari ini berawal dari aku yang berangkat sekolah. Jika biasanya ayah yang mengantarku, kali ini
berbeda. Ayahku ada pekerjaan di luar kota, jadi kali ini aku naik angkutan umum. Aku menuju gerbang
sekolah dan melihat kerumunan siswa sedang melihat papan pengumuman, sepertinya mereka melihat
dimanakah kelas baru mereka.

Akupun segera bergegas menuju kerumunan itu, dan melihat ternyata aku masuk kelas 9B. Aku
melihat teman-teman sekelasku, tapi ternyata sedikit dari mereka yang kukenal. Lalu akupun melihat
dimana kelas Dion, ternyata dia di kelas 9A bersebelahan dengan kelasku. Aku sangat senang sekali,
karena kali ini aku akan sering melihat orang yang kukagumi.

Setelah melihat pengumuman pembagian kelas, lalu aku mundur dari kerumunan itu, dan tak
sengaja menginjak kaki seorang siswa.

“Eh, maaf”, kataku kaget

“Gapapa kok”, katanya sambil tersenyum tipis.

Aku langsung pergi saja tanpa menghiraukannya lagi. Lalu, tiba – tiba aku bertemu Dina sahabatku
karibku.

“Eh, udah lihat pengumumannya belum?”, kataku ingin tahu

“Udah, aku masuk 9F jauh banget, kamu 9 apa Ren?”


“Aku 9B Din, bakalan rindu kamu. Eh, sering-sering mampir ke kelasku ya”

“Okedeh”, kata Dina seraya tersenyum.

“Aku testimony kelas dulu ya Din, babay”

“Oke, jangan lupa dibuat snap”, katanya sambil tertawa

Kemudian, aku menuju kelasku dan melihat sudah banyak yang masuk kelas. Tiba-tiba Windi
memanggilku dan mengajakku duduk di sebelahnya.

“Eh Ren, duduk disamping aku ya”

“Nah, Alhamdulillah ada temennya, kirain aku bakal sendiri”

“duduk samping aku ya, dari kelas 8B ceweknya Cuma aku, kamu sama Sinta. Nah, Sinta udah duduk
sama temennya. Tinggal kamu aja harapanku hehe.

“Oke siap”

Anda mungkin juga menyukai