Anda di halaman 1dari 3

FRAGMEN (DRAMA SINGKAT)

KESATUAN TUBUH
NARATOR:
“Alkisah tentang tubuh. Tubuh memiliki banyak anggota dengan fungsinya masing-masing. Meskipun
jumlahnya banyak, tetapi mereka berada didalam satu tubuh dan bekerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu. Nggak percaya? Mari kita lihat dari fungsi tubuh yang paling bawah.

(KAKI masuk)

KAKI:
“Halo gaesss. Aku Kaki. Aku adalah bagian paling bawah dari tubuh. Aku diciptakan agar bisa membuat
sistem keseimbangan tubuh. Dan membuat tubuh bisa berjalan. Tanpa aku…… hahahaha, kamu, kamu,
kamu semua (menunjuk ke penonton) END. LUM to the PUH. LUM-PUH”

(TANGAN & LENGAN masuk)

TANGAN & LENGAN:


“Kami adalah Tangan dan Lengan.

TANGAN:
“Kami dua bersaudara. Kalian udah lihat kan, tanpa kami jelasin, kamu semua pasti udah paham, apa
tugas kami disini. Kami terkenal, kami dibutuhkan….” (bersikap sombong)

LENGAN:
“Dan tanpa kami, kamu semua bakal kerepotan. Hahahaha

(MULUT masuk)

MULUT:
“Udah ah, bising kalian semua. Aku adalah mulut. Aku adalah indera pengecap nomor 1 dalam tubuh.
INGAT… JANGAN SALAH PILIH. NOMOR 1. Ehhh… kampanye udah lewat ya (tepuk jidat).
Tanpa aku, hidup kamu semua akan hambar. Tanpa aku juga kalian semua nggak akan bisa
berkomunikasi”

(HIDUNG masuk)

HIDUNG:
“Halo semuanya (gaya dan karakter lemah lembut / culun). Aku hidung. Aku nggak gimana-gimana
banget sih. Cuma…. Kalau aku nggak kerja 10 menit aja. Kalian semua (menunjuk ke penonton) bakalllllllll
(membuat tanda jari di leher) END…..”

(MATA Masuk)

MATA:
“Udahlah, dari antara kalian semua, aku yang paling penting. Kalau nggak ada aku, kalian semua kerjanya
nggak akan maksimal. Aku mata, aku indera penglihat. Tanpa aku, dunia ini nggak akan bersinar”

(OTAK masuk)

OTAK:
“Eh.. kamu kamu semua diam ya. Kalau nggak ada aku, kalian semua nggak akan ada artinya. Aku Otak.
Aku yang ngatur-ngatur kalian semua. Kalau nggak ada aku, kalian nggak bisa kerja. Aku mau, malam ini
kalian semua istirahat. Besok pagi aku harus lihat kalian kerja. OK. Sampai jumpa”

(Semua anggota tubuh meninggalkan panggung

NARATOR:
“Pagipun tiba, si TUBUH kembali melakukan aktifitasnya.

(2 TUBUH masuk, 1 berolahraga pagi, dan 1 lagi melakukan aktifitas pekerjaan, lalu meninggalkan
panggung)

NARATOR:
“Setelah aktifitas dilakukan, lalu terjadi kembali percakapan antara Anggota Tubuh)

(Semua Anggota Tubuh masuk)


OTAK:
“Halo semuanya, gimana keadaan kalian selama satu hari ini? Aku Otak, sudah memerintahkan kalian
untuk melakukan aktifitas, dan…. Aku pengen tahu hasilnya. Coba dari kaki, gimana hasilnya?”
(menunjuk ke kaki)

KAKI:
“Duhhh, setiap hari aku jalan keliling dari matahari terbit sampai terbenam. Capek. Berat. Pegal. Lihat
tuh si tangan (menunjuk ke TANGAN dan LENGAN). Apa kerjaannya untuk tubuh? Nggak tau apa aku
capek”

TANGAN:
“Eh…. Kok kau sewot. Kau pikir kami nggak capek?

LENGAN:
“Iya tuh betul.”

TANGAN:
“Kami juga capek coy. Kalau ada barang bawaan, yang megangin siapa kalau bukan kami. Kalau kau kena
duri, yang merawat siapa?”

LENGAN:
“Jangan sembarangan kau, kerjaanmu itu sepele. Yang enak tuh si Mata (menunjuk ke si Mata)

MATA:
“Woiiii woii woiii. Jangan nuduh gitu dong. Aku gini-gini perannya besar. Kalau aku lihat ada batu di jalan.
Aku kasih tau ke Kaki supaya dia menghindar. Waktu ada nyamuk hinggap, aku kasih tau ke kau
(Menunjuk TANGAN dan LENGAN) untuk ngusir. Seharusnya yang dipertanyakan tugasnya itu si Mulut.
Kerjaannya cuma makan dan gossip aja”.

MULUT:
“Lah, kok kau jadi mojokin aku? karena aku, tubuh tuh bisa beraktifitas. Gimana jadinya kalau aku nggak
makan, nggak bicara? Kalian salah kalau mojokin aku. Seharusnya yang disalahkan si hidung tuh.
Kerjaannya kembang kempis, kembang kempis aja”.

HIDUNG:
“Ehhh, selain kembang kempis aku tuh nafas tau. Kaki sama tangan kalau capek bisa istirahat. Mata bisa
tidur. Mulut bisa diam. Lahhhh, aku…. Istirahat 10 menit aja. Kalian semua bisa mati”.

(SUNA masuk)

SUNA:
“heiiii, bising kali kalian dari tadi…”

KAKI:
“Siapa kamu? Tau-tau nyelonong aja”

SUNA:
“Aku…. Emmmm. Emmmm. Baca dong…” (Menunjukkan tulisan di dadanya)

MATA:
“Suna… apaan suna?”

SUNA:
“Emmmm, bacanya jangan dari depan, tapi di balik dari belakang” (Sambil tersipu-sipu malu)

SEMUANYA:
“Ohhhh, hahahahahahaha” (Tertawa terbahak-bahak mengejek)

SUNA:
“Iya, aku memang sering nggak diperhitungkan. Aku jorok. Nggak kelihatan. Tapi tau nggak kamu,
kamu,kamu dan kamu semuanyaaaaaaa. Kalau aku mampet 3 hari aja, kalian semua bakalan panas
dingin. Mau??”

OTAK:
“Ehhh ehhh… kok kalian semua jadi berantem terus ya. Pokoknya intinya aku yang paling penting Oke!!
Otak tuh nomor 1 dalam tubuh. Kalian semua memerlukan aku sebagai Leader. PE-MIM-PIN.

MATA:
“alahhhh, sok paling penting, aku yang paling penting”.
KAKI:
“Apaan sih, aku yang paling penting”

TANGAN, HIDUNG, dan Anggota Tubuh Lain:


“aku yang paling penting”

(Semua Anggota Tubuh ribut dan berantem sampai semuanya terjatuh terduduk)

SUARA TUHAN:
“Hai kalian semua para anggota tubuh yang berbeda. Aku adalah Tuhan semesta alam, yang
menciptakan kalian. Jangan kalian sombong dan membanggakan diri sendiri. Kalian diciptakan dengan
fungsi yang berbeda untuk saling melengkapi. Bertobatlah engkau wahai mata. Jika engkau menyesatkan
tubuh, lebih baik engkau dicungkil. Bertobatlah engkau wahai tangan. Jika engkau menyesatkan tubuh
lebih baik engkau dipenggal. Bertobatlah kalian semua. Hendaklah kalian sehati sepikir dalam hidupmu
bersama

(Semua anggota tubuh ketakutan dan sadar, bergandengan tangan/berangkulan)

NARATOR:
“Banyak dari kita yang berbicara tentang kesatuan, tetapi masih suka menganggap diri sendiri lebih
hebat dari pada yang lain. Kesatuan itu menjadi sempurna ketika kita menjadikan Yesus sebagai kepala di
dalamnya. Kita memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing berdasarkan karunia kita. Ketika kita
bisa bersatu, maka kita akan bisa memberkati banyak orang, bahkan memberkati bangsa kita. Bangsa
Indonesia. Meskipun kita memiliki ego yang bermacam-macam. Tetapi kita harus ingat, bahwa kita
semua adalah:

SEMUA ANGGOTA TUBUH:


“SATU TUBUH, SATU KELUARGA”

SELURUH PELAYAN BERNYANYI “JADIKAN KAMI SATU” (HANYA BAGIAN REFF SAJA), DI LAYAR LCD
menampilkan kumpulan foto-foto jemaat GPdI Khairos

Jadikan kami satu seperti kerinduan-Mu


Agar dunia tahu bukti nyata dari kasih-Mu
Sebelum kami pergi membritakan kasih-Mu
Mulailah dari kami lebih dulu
Jadikan kami satu

INANG PURBA:
“Saudara-saudaraku, kita semua diciptakan berbeda-beda. Tanpa teman-teman dan saudara-saudara
sekalian kita nggak bisa apa-apa. Maka dari itu, ayo semangat, kita semua bekerja untuk satu tubuh yaitu
Kristus. Ketika kita bersatu, kita bisa memberkati bangsa kita, bangsa Indonesia.

Nyanyi lagu “DOA KAMI UNTUK BANGSA”

Syukur untuk setiap rencana-Mu


Dan rancangan-Mu yang mulia Inang Purba
Dalam satu tubuh kami bersatu
Menjadi duta kerajaan-Mu

Kuucapkan berkat atas Indonesia Bpk Siahaan


Biar kemuliaan Tuhan akan nyata

Reff: (SEMUANYA)
Bagi bangsa ini kami berdiri, dan membawa doa kami kepada-Mu
Sesuatu yang besar pasti terjadi dan mengubahkan negeri kami
Hanya nama-Mu Tuhan ditinggikan atas seluruh bumi.

Kami tahu hati-Mu Bpk. Siahaan


ada dibangsa ini

Kembali ke Reff

INANG PURBA:
“Kami mengucapkan”

SEMUANYA: “DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA. BERSATU KITA TEGUH”

Anda mungkin juga menyukai