Tugas Agama Kristen

Tentang “Tanggung Jawab Anak Terhadap

Orang Tua”

Nama: Theona Celesta Annabel

Kelas: XI IPA

Sma Kasih Depok

 “Tanggung jawab anak terhadap orang tua”

Menurut agama kristen tanggung jawab anak terhadap orang tua adalah sebagai berikut:

Kendati kita harus patuh terhadap orang tua namun kepatuhan kita tidak boleh melebihi kepatuhan
pada Tuhan sendiri. Firman Tuhan mengingatkan, “barang siapa mengasihi Bapa atau Ibunya lebih
daripada-Ku, ia tak layak bagi-Ku”...(Matius 10:37).

Walaupun keluarga jasmaniah itu penting namun yang terpenting bagi Tuhan yang terpenting adalah
keluarga rohaniah. Pada waktu tuhan tengah mengajar, ibu dan saudara Tuhan Yesus datang
mengunjungi-nya. Tuhan menegaskan, “siapakah Ibu-Ku dan siapakah saudara-saudara-Ku? Sebab
siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku dialah Ibu-Ku” (Matius
12:46-50).

Tanggung jawab kepada orangtua lebih bersifat fisik ketimbang emosional. Anak berkewajiban
memelihara kelangsungan hidup orangtua di masa orangtua tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan-
nya. Namun anak tidak berkewa-jiban membuat orangtua senang secara membabi buta; menye-
nangkan orangtua memunyai batasnya. Firman Tuhan mencatat, "Seorang lain, yaitu salah seorang
murid-Nya berkata kepada-Nya, 'Tuhan, izinkanlah aku pergi terlebih dahulu menguburkan Ayahku.'
Tetapi Yesus berkata kepadanya, 'Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-
orang mati mereka' " (Matius 8:21-22).

Setelah kita menikah, kita harus mengutamakan keluarga sendiri tanpa harus melepaskan tanggung
jawab kita sebagai anak kepada orangtua. Itu sebabnya Tuhan berfirman, "Sebab itu seorang laki-laki
akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi
satu daging" (Kejadian 2:24). Harus ada sebuah tindak pemisahan dan prioritas sehingga keluarga
yang baru dapat berdiri dengan mandiri.

Salah satu dari Sepuluh Hukum Tuhan adalah "Hormatilah Ayahmu dan Ibumu supaya lanjut
umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu" (Keluaran 20:12).

Hormat berarti bersikap santun dan patuh terhadap orangtua. Di dalam hukum Taurat tertera
perintah yang mengharuskan orang Israel untuk menjatuhkan sanksi berat-kematian-kepada anak
yang mengutuki orangtuanya, "Apabila ada seseorang yang mengutuki Ayahnya atau Ibunya, pastilah
ia dihukum mati; ia telah mengutuki Ayahnya atau Ibunya, maka darahnya tertimpa kepadanya
sendiri" (Imamat 20:9).

Hormat berarti bertanggung jawab memelihara kelangsungan hidup orangtua. Tuhan Yesus menegur
orang Yahudi yang menyele-wengkan perintah Tuhan akan persembahan atas dasar ketidak-relaan
memenuhi kebutuhan orangtua (Matius 15:3-6). Juga, sebelum Tuhan Yesus mati di kayu salib, Ia
meminta Yohanes untuk memelihara Maria, ibu-Nya (Yohanes 19:26-27). Semua ini memperlihatkan
bahwa Tuhan menginginkan kita untuk bertanggung jawab memelihara kelangsungan hidup
orangtua kita.

Contoh artikel tentang “Tanggung Jawab Anak Terhadap Orang Tua”

Yuda adalah siswa kelas 6 SD yang rela tak masuk sekolah selama 3 bulan demi menjaga Ayahnya di
surmah sakit.

Ayah yuda menyatakan bahwa dirinya telah di vonis menderita tumor otak, pengobatannya pun
sudah dibiayai bpjs. Namun untuk mencukupi kebutuhan lainnya Ibu yuda memutuskan untuk
bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab, sejak tahun 2016.

Anak pertamannya harus bekerja dan tak bisa setiap saat merawat dan menjaganya, sehingga Yuda
harus merawat Ayahnya dan menjaga adiknya yang masih berusia 3 tahun.

Sebelum berangkat sekolah Yuda harus menyiapkan makanan untuk Ayah dan adknya. Sementara
pekerjaan rumah lainnya akan ia selesaikan sepulang sekolah nanti.

Saat kondisi Ayahnya memburuk Yuda terpaksa membolos untuk merawat sang Ayah “saya ingin
Bapak sehat dan bisa bekerja lagi”, ujarnya.

Jika Ayahnya sudah sehat dan bisa bekerja lagi, yuda berharap Ibunya bisa kembali ke Indonesia dan
bisa berkumpul dengan keluarganya seperti sedia kala. “kalau Bapak sudah bisa bekerja, saya ingin
Ibu pulang”, tutupnya.
Seorang wanita di Tiongkok memberikan kado terindah pada ibunya dengan melakukan foto
pernikahan. Kemudian ia berfoto bersama Ibunya yang telah berusia 63 tahun itu.

Wanita berusia 28 tahun dengan nama samaran Ma Er itu sengaja mengenakan pakaian pria untuk
mewujudkan foto pernikahan yang tak pernah dimiliki Ibunya. Ayahnya telah meninggal tahun 1997
saat Ma Er baru berusia 7 tahun dan saudara laki-lakinya berusia 17 tahun.

Menurut wanita muda itu, beberapa tahun pertama setelah sang Ayah meninggal, Ibunya sering
menangis di malam hari. Ibunya, Chen Zhaolian, membesarkan kedua anaknya dengan bekerja
sebagai pembersih jalan dan pengumpul sampah. Ibunya yang buta huruf bekerja keras dalam
membesarkan keduanya.

"Kini aku telah dewasa, waktunya aku mengambil tugas tersebut," ungkapnya.

Sang Ibu tak pernah mengenakan gaun pengantin yang indah. Karena itu, ia memutuskan untuk
mewujudkan mimpi Ibunya. Ia kemudian membawa ibunya ke sebuah studio foto.

Sang Ibu terlihat sangat gugup karena ini pertama kali dirinya memakai makeup. Sang Ibu
mengenakan gaun pengantin putih sementara Ma Er mengenakan setelah cokelat muda. Ibunya tak
kuasa menahan tangis ketika putrinya memberinya sebuah buket bunga.
Kesimpulan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban seorang anak. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kasih
sayang dan penghormatan terhadap orang tua. Ketika sudah dewasa dan memiliki kehidupan
masing-masing, jangan pernah melupakan jasa-jasa orang tua.

Berbakti kepada orang tua dapat diamalkan dengan banyak cara contohnya seperti artikel diatas,
dan contoh-contoh sederhannya adalah sebagai berikut:

 Apabila orang tua meminta makan,

maka anak wajib memberikan makan.
 Apabila orang tua butuh dilayani, maka
anak wajib melayani.
 Apabila orang tua membutuhkan
pakaian,maka anak wajib
membelikannya.
 Jika anak dipanggil, maka wajib segera
datang.
 Perintah apapun asal buka sesuatu hal
yang buruk, maka wajib dilaksanakan.
 Berbicara dengan penuh kelembutan
 Memanggil dengan sopan
 Menghormati dan selalu mendoakan mereka